2. KOMPETENSI DASAR
• Mahasiswa mengetahui batasan pengertian dan posisi Allah sebagai Khalik
• Mahasiswa mengetahui tentang konsep sunnatullah
• Mahasiswa mengetahui tentang posisi manusia di antara makhluk Allah
lainnya
• Mahasiswa mengetahui batasan pengertian khalifatan fil ardh.
3. • Materi ini terdiri atas 1) Kemegahan alam ciptaan Allah Swt.; 2) Konsep
sunnatullah.; 3) Posisi manusia di antara makhluk ciptaan Allah Swt.; 4)
Manusia sebagai khalifatan fil ardh. Untuk mencapai sasaran belajar yang
optimal, mahasiswa diberi latihan berupa diskusi dan curah pendapat dalam
membahas materi perkuliahan. Kemampuan mengemukakan pendapat atau
menyanggah pendapat orang lain menjadi penting dalam proses
pembelajaran ini
4. A. Kemegahan Alam Ciptaan Allah Swt
• Manusia diciptakan sebagai makhluk paling sempurna oleh Allah swt. Dia
tiupkan ruh ke dalam tubuh manusia tatkala masih berupa janin. Ruh
manusia itu adalah ruh ciptaan Allah swt, bukan ruh yang terjadi secara
alamiah seperti teori dalam filsafat materialisme.
• Dengan ruh itu, manusia mampu berpikir dan memahami serta memiliki
ikatan yang kuat dengan Allah. Ikatan itu tidak mungkin diputuskan karena
pengikat itu merupakan perwujudan sifat pengasih Allah kepada manusia.
5. • Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa paling
sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena manusia
mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa
membatasi diri dengan perbuatan yang tidak harus dilakukan, dan kita bisa
memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita
sendiri. Manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, hak, dan
kewajibannya
6. • Manusia diciptakan Allah melalui perantara kedua ibu bapak yang diawali sejak
dalam kandungan. Setelah lahir, manusia tumbuh menjadi anak-anak, remaja,
dewasa, dan tua hingga datang ajal kematian. Setelah proses kematian, manusia akan
dihisab (diadili) di hadapan Allah swt. untuk mempertanggungjawabkan amal
perbuatannya seperti akhlak mulut, tangan, kaki, pendengaran, penglihatan,
pemikiran, dan hatinya ketika hidup di dunia
• (Keterangan lebih lanjut lihat QS Yasin: 65, QS A1 Isra: 36, QS An Nahl: 93, QS A1
A’raf: 180, dan QS A1 Jasiyah: 26). Setelah proses pengadilan akhirat manusia akan
menerima ganjaran atau pembalasan sesuai dengan amal perbuatannya masing-
masing. (Keterangan lebih lanjut lihat QS Maryam: 33, QS An Nahl: 38, QS A1
Baqarah: 28, dan QS A1 Jasiyah: 26).
7. Kodrat manusia
• Kodrat manusia adalah keseluruhan sifat-sifat sah, kemampuan atau bakat-bakat
alami yang melekat pada manusia, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus
makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ditinjau dan kodratnya, kedudukan
manusia secara pribadi antara lain sesuai dengan sifat-sifat aslinya, kemampuannya,
dan bakat-bakat alami yang melekat padanya.
Harkat manusia
• Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat manusia adalah nilai manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
8. Martabat manusia
• Martabat manusia artinya harga diri manusia. Martabat manusia adalah kedudukan
manusia yang terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
berakal budi sehingga manusia mendapat tempat yang tinggi dibanding makhluk
yang lain. Ditinjau dan martabatnya, kedudukan manusia itu lebih tinggi dan lebih
terhormat dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Hak asasi manusia
• Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai
anugerah dan Tuhan Yang Maha Esa, seperti hak hidup, hak milik, dan hak
kebebasan atau kemerdekaan.
9. Kewajiban manusia
• Kewajiban manusia artinya sesuatu yang harus dikerjakan oleh manusia. Kewajiban manusia
adalah keharusan untuk melakukan sesuatu sebagai konsekuensi manusia sebagai makhluk
individu yang mempunyai hak-hak asasi. Ditinjau dan kewajibannya, manusia berkedudukan
sama, artinya tidak ada diskriminasi dalam melaksanakan kewajiban hidupnya sehari-hari.
• Manusia tersusun atas dua unsur yaitu materi dan immateri, jasmani dan rohani. Unsur
materi (tubuh) manusia berasal dari tanah dan roh manusia berasal dari substansi immateri.
Tubuh mempunyai daya-daya fisik jasmani yaitu mendengar, melihat, merasa, meraba,
mencium dan daya gerak. Sedangkan roh mempunyai dua daya yaitu daya berfikir yang
disebut dengan akal yang bepusat dikepala dan daya rasa yang berpusat di hati (Rohiman
Notowidagdo 1996:17).
10. • Menurut Mustafa Zahri (1976:121) unsur immateri pada manusia terdiri dari
roh, qalbu, aqal, dan nafsu. Unsur-unsur immateri manusia diuraikan sebagai
berikut:
• Roh
• Hati
• Potensi manusia (Akal)
• Nafsu
11. • Karena itu, manusia adalah subjek yang menyadari keberadaannya, ia mampu
membedakan dirinya dengan segala sesuatu yang ada di luar dirinya (objek).
Selain itu, manusia bukan saja mampu berpikir tentang diri dan alam
sekitarnya, tetapi sekaligus sadar tentang pemikirannya.
• Manusia mengakui keterbatasan dan ketidakberdayaannya dibanding Tuhan
Yang Maha Kuasa dan Maha Perksa. Manusia serba tidak tahu, sedangkan
Tuhan serba Maha Tahu. Manusia bersifat fana, sedangkan Tuhan bersifat
abadi, manusia merasakan kasih sayang TuhanNya, namun ia pun tahu pedih
siksaNya.
12. • Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan bertujuan untuk mencapai tujuan
baik secara duniawi dan surgawi kebahagiaan itu dicapai bila manusia semakin
menyempurnakan dirinya. Maka manusia secara bebas mengembangkan
dirinya untuk semakin menjadi sempurna dan semakin baik. Manusia
mengembangkan segi hidupnya, segi rohani, jasmani, pribadi, sosial, budaya,
akal budi, emosi, religiositasnya dan semua segi itu perlu dikembangkan
secara seimbang.
13. • Tanggung Jawab Manusia sebagai Makhluk Tuhan
• Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan
jawab serta menanggung akibatnya. Seseorang mau bertanggung jawab karena ada
kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan
pihak lain. Timbulnya sikap tanggung jawab karena manusia itu hidup
bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia di dalam hidupnya
disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan makhluk
sosial. Dimana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab, mempunyai hak dan
kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.
14. • Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab
melainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung
jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas
dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui
berbagai macam agama. Dalam hubungannya dengan Tuhan, manusia
menempatkan posisinya sebagai ciptaan dan Tuhan sebagai pencipta. Posisi
ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat dan patuh
kepada Penciptanya yaitu dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
15. • Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat dan harus
dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan. Tugas manusia di muka bumi ini
adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, serta pengolaan dan
pemeliharaan alam. Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang
kekuasaan. Manusia menjadi khalifah memegang mandat Tuhan untuk
mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan manusia
bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya mengolah serta mendayagunakan
apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidupnya
16. B. Konsep Sunnatullah
Pengertian Sunnatullah
• Kata sunnatullah dari segi bahasa terdiri dari kata sunnah dan Allah. Kata sunnah
antara lain berarti kebiasaan. Sunnatullah adalah kebiasaan-kebiasaan Allah dalam
memperlakukan masyarakat. Dalam al-Quran kata sunnatullah dan yang semakna
dengannya seperti sunnatina atau sunnatul awwalin terulang sebanyak tiga belas kali.
• Sunnatullah adalah hukum-hukum Allah yang disampaikan untuk umat manusia
melalui para Rasul, undang-undang keagamaan yang ditetapkan oleh Allah yang
termaktub di dalam al-Quran, hukum (kejadian) alam yang berjalan tetap dan
otomatis.
17. • Dalam hukum alam, kemungkinan mukjizat tidak mendapat tempat, sementara dalam
sunnatullah, kemungkinan tersebut tidak dinafikan. Kalau hukum alam mengandaikan
sebuah aturan yang tidak mungkin dilanggar, dalam sunnah atau adat pelanggaran terhadap
kebiasaan tidak menimbulkan sesuatu yang mustahil. Justru adanya kekecualian atau
penyimpangan maka adat menjadi adat atau sunnah dan bukan sebuah hukum yang tidak
bisa dirubah.
• Sunnatullah berlaku secara umum di alam semesta ini, yang menyebabkan adanya kesan
keteraturan di dalamnya, sehingga alam semesta disebut kosmos bukan chaos. Tetapi pada
level yang lebih tinggi tindak kreatifitas Tuhan mempunyai batas-batas determistik dunia
mekanik. Kalau pada level dunia normal, hukum mekanik menjadi ciri yang dominan maka
pada level sub atomic hukum mekanik tidak berlaku lagi pada prinsip indeterminisme yang
justru dominan.
19. Artinya
• Kemudian setelah kamu ditimpa kesedihan, Dia menurunkan rasa aman kepadamu (berupa)
kantuk yang meliputi segolongan dari kamu, sedangkan segolongan lagi telah dicemaskan oleh
diri mereka sendiri;mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan
jahiliah.Mereka berkata,“Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini?”Katakanlah
(Muhammad),“Sesungguhnya segala urusan itu di tangan Allah.”Mereka menyembunyikan dalam
hatinya apa yang tidak mereka terangkan kepadamu.Mereka berkata,“Sekiranya ada sesuatu yang
dapat kita perbuat dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di
sini.”Katakanlah (Muhammad),“Meskipun kamu ada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah
ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.”Allah (berbuat
demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada
dalam hatimu.Dan Allah Maha Mengetahui isi hati. ―QS. 3:154
20. • َفَتُم ٍبا َْوبَأ ْنِّم واُلُخْدا َو ٍد ِّاح َو ٍباَب ْنِّم واُلُخْدَت َۡل َّيِّنَب اَی َلاَق َوِّ َّاّٰلل َنِّم ْمُكْنَع يِّنْغُأ اَم َو ۖ ٍةَق ِّرۖ ٍءْيَش ْنِّمُمْكُحْال ِّنِّإ
ِّلَّك َوَتَیْلَف ِّهْیَلَع َو ۖ ُتْلَّك َوَت ِّهْیَلَع ۖ ِّ َّ ِّّٰلل َّۡلِّإُلِّك َوَتُمْالَون
Artinya
• Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari
satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun
demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir)
Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku
bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah
diri". (QS Yusuf, [12]:67)
21. • َی ْمَل َو ًادَل َو ْذ ِّخَّتَی ْمَل َو ِّض ْرَ ْاْل َو ِّتا َاوَمَّسال ُكْلُم ُهَل ِّيذَّالَش َّلُك َقَلَخ َو ِّكْلُمْال يِّف ٌیك َِّرش ُهَل ْنُكُهَرَّدَقَف ٍءْي
اًِّیردْقَت
Artinya
• yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai
anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah
menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya.(QS Al-Furqan, [25]2)
22. • َأ ْوَأ اًءوُس ْمُكِّب َداَرَأ ْنِّإ ِّ َّاّٰلل َنِّم ْمُكُم ِّصْعَی ِّيذَّال اَذ ْنَم ْلُقْمُهَل َونُد ِّجَی َۡل َو ۚ ًةَمْحَر ْمُكِّب َداَرُِّوند ْنِّمِّ َّاّٰلل
َۡل َو ًّایِّل َواًیر َِّصن
• Artinya
• Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika
Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?"
Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan
penolong selain Allah. (QS Al-Ahzaab, [33]: 17)
23. • َّسال ُرۡکَمۡال ُقۡی ِّحَی َۡل َو َؕٔیِّیَّسال َرۡکَم َو ِّض ۡرَ ۡاۡل یِّف اًارَبـۡکِّتۡاسۡوُرُظۡنَی ۡلَہَف ٖؕہِّلۡہَاِّب َّۡلِّا ُٔیِّیُس َّۡلِّا َنۡنَلَف ۚ َنۡیِّل َّوَ ۡاۡل َتَّن
ۡیِّو ۡحَت ِّ ہاّٰلل ِّتَّنُسِّل َد ِّجَت ۡنَل َو ۚۚ۬ ًًلِّۡیدۡبَت ِّ ہاّٰلل ِّتَّنُسِّل َد ِّجَتًًل
Artinya
• karena kesombongan (mereka) di bumi dan karena rencana (mereka) yang
jahat.Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya
sendiri.Mereka hanyalah menunggu (berlakunya) ketentuan kepada orang-orang
yang terdahulu.Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi Allah, dan tidak
(pula) akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu. (QS Faathir, [35]: 43)
24. • ُسْمَّشال َوِّیمِّلَعْال ِّیز ِّزَعْال ُِّیردْقَت َكِّلَذ اَهَل ٍرَقَتْسُمِّل ي ِّرْجَت(38)َك َداَع ىَّتَح َل َِّازنَم ُهَان َّْردَق َرَمَقْال َوِِّّیمدَقْال ِّونُج ْرُعْال
(39)َّنال ُقِّباَس ُلْیَّالل ۡل َو َرَمَقْال َك ِّرْدُت ْنَأ اَهَل يِّغَبْنَی ُسْمَّشال َۡلَونُحَبْسَی ٍكَلَف يِّف لُك َو ِّارَه40}
• Artinya
• dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang
Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-
manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia
sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan
bulan, dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar
pada garis edarnya.
25. • Demikianlah Allah telah menetapkan sesuatu secara tertib. Masing-masing
perangkat alam telah di tentukan manzilah, garis edarnya yang pastii,
sehingga segala perhitungan dan ketetapan sangat jelas bisa dipastikan.
Hitungan waktu (detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun, beserta
hitungan yang ada di ataasnaya) terkait dengan semua keteraturan tadi. Itulah
sunnatullah, bukan hukum milik alam, tetapi hokum Allah yang ditetapkan di
alam. Dan, Allah-lah yang telah mengatur semuanya!
26. C. Posisi Manusia di Antara Makhluk Ciptaan
Allah Swt
• Kadang kita menyadari, kita sebagai makhluk hidup, bukan hanya kita yang merupakan makhluk
hidup. Melainkan hewan dan tumbuhan yang ada di muka bumi ini adalah makhluk hidup.
Tumbuhan adalah makhluk hidup paling awal pada proses rantai makanan. Ia termasuk makhluk
hidup karena ia bernafas, bereproduksi tumbuh, dan lainnya. Namun apakah mereka sama
dengan manusia? Perbedaan manusia dengan tumbuhan sangat signifikan. Manusia dapat
bergerak sangat leluasa. Lain halnya dengan tumbuhan, mereka sangat terbatas.
• Bagaimana dengan hewan? Hewan dapat bergerak dengan leluasa sebagaimana manusia. Namun
apa yang berbeda dari hewan? Bahwasannya hewan tidak memiliki akal yang sebagaimana
manusia memilikinya. Mengapa? Akal adalah sebuah anugrah dari Allah SWT di mana manusia
dapat membedakan mana manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Pembedaan ini sangat luas aspeknya, ada kala di mana pembedaan ini dalam konteks prilaku.
27. • Manusia akan dapat membedakan di mana perilaku tersebut benar atau salah. Misal, mencuri adalah prilaku
yang tidak baik. Bersedekah kepada orang yang kurang mampu merupakan contoh prilaku yang baik. Oleh
adanya akal, maka lahirlah di dunia yang namanya Manusiawi, di mana manusia akan berpikir apakah prilaku
tersebut baik atau tidak baik. Lain halnya dengan hewan, hewan yang tidak memiliki akal hanya melakukan
sesuka hati demi kepentingan sendiri. Tidak peduli cara tersebut baik atau tidak baik.. Dalam pelajaran
ekologi manusia, kita akan dikenalkan pada teori tentang hubungan manusia dengan alam. Salah satunya
adalah anthrophosentis. Di sana dijelaskan mengenai hubungan manusia dan alam. salah satu bentuknya
adalah anthoposentris. dimana manusia menjadi pusat dari alam. maksudnya semua yang ada dialam ini
adalah untuk manusia. Kalau dipikir-pikir emang benar sih. buat apa coba, ada sapi, ikan, padi, kalau bukan
untuk makanan kita. buat apa ada kayu, batu, pasir, kalau bukan buat bangunan untuk manusia. buat apa ada
emas, berlian kalau gak dipakai oleh manusia sebagai perhiasan.
• Allah SWT. juga menjelaskannya dalam Al Qur’an, bahwa semua yang ada dialam ini memang sudah
diciptakan untuk kepentingan manusia.
28. • ال ىَلِّإ ى َوَتْسا َّمُث اًعیِّمَج ِّض ْرَ ْاْل يِّف اَم ْمُكَل َقَلَخ ِّيذَّال َوُهَوُه َو ۚ ٍتا َاوَمَس َعْبَس َّنُها َّوَسَف ِّاءَمَّسِّلُكِّب
ٌمیِّلَع ٍءْيَش
Artinya
• Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Al Baqarah: 29)
29. • َو ِّرْحَبْال َو ِّرَبْال يِّف ْمُهَانْلَمَح َو َمَدآ يِّنَب َانْمَّرَك ْدَقَل َو ۞َع ْمُهَانْلَّضَف َو ِّتاَبِّیَّالط َنِّم ْمُهَانْق َز َرٍیرِّثَك ىَل
ًیًل ِّضْفَت َانْقَلَخ ْنَّمِّم
Artinya
• Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut
mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan
30. • ِّر َو ْمُكِّتآ ْوَس ي ِّار َوُی اًساَبِّل ْمُكْیَلَع َانْلَزْنَأ ْدَق َمَدآ يِّنَب اَیِّلَذ ۚ ٌْریَخ َكِّلَذ ى َوْقَّتال ُاسَبِّل َو ۖ اًشیَكِّ َّاّٰلل ِّتاَیآ ْنِّم
َونُرَّكَّذَی ْمُهَّلَعَل
Artinya
• Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.
31. • َأَف ِّلاَب ِّجْال َو ِّض ْرَ ْاْل َو ِّتا َاوَمَّسال ىَلَع َةَناَمَ ْاْل َانْضَرَع اَّنِّإَو اَهْنِّم َنْقَفْشَأ َو اَهَنْلِّمْحَی ْنَأ َْنیَبَحاَهَلَم
ًوۡلُهَج اًموُلَظ َانَك ُهَّنِّإ ۖ ُانَسْنِّ ْاْل
Artinya
• Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,
32. • Dalam posisi manusia sebagai makhluk yang di beri kebebasan memilih, sejatinya
manusia bias menetapkan dirinya mengikuti kebebasan fujur atau taqwa-nya. Oleh
karena itu sudah sunnatullah jika manusia, ada yang menjadi kuffur ataupun mukmin.
Semua manusia, sejak lahir, telah di jamin sebagai makhluk fitrah, makhluk
yan(hadis)
• Kebebasan yang dianugerahkan oleh Allah Swt hanya kepada manusia ( dan juga
sebangsa jin, karena dikenal adanya dua golongan jin, Muslim dan non-Muslim)
menyangkut sejarah penciptaan makhluk manusia yang akan ditugaskan menjadi
khalifah di bumi. Perjanjian tentang persiapannya telah disampaikan oleh Allah
dalam Al-Qur’an sejak masa awal penciptaan.
33. D. Manusia Sebagai Khalifah fil Ardh
• Sejak awal penciptaanNya, manusia dijadikan sebagai khalifah di bumi.
Manusia sebagai pemakmur bumi. Segala yang ada di bumi di peruntukkan
bagi manusia. Oleh karena itu, Allah telah memberi tanggung jawab, dalam
proses awal penciptaan, kepada manusia: tanggung jawab yang tidak bisa
dipikul oleh makhluk lain.
34. • ُلاَق ۖ ًةَفیِّلَخ ِّض ْرَ ْاْل يِّف ٌلِّعاَج يِّنِّإ ِّةَكِّئ ًَلَمْلِّل َُّكب َر َلاَق ْذِّإ َوَی َو اَهیِّف ُدِّسْفُی ْنَم اَهیِّف ُلَعْجَتَأ واِّالد ُكِّفْسُنَْحن َو َءاَم
َونُمَلْعَت َۡل اَم ُمَلْعَأ يِّنِّإ َلاَق ۖ َكَل ُِّسدَقُن َو َِّكدْمَحِّب ُحِّبَسُن
Artinya
• Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"
35. • يِّف ْمُهَّنَفِّلْخَتْسَیَل ِّتاَحِّلاَّصال واُلِّمَع َو ْمُكْنِّم واُنَمآ َِّینذَّال ُ َّاّٰلل َدَع َوِّیذَّال َفَلْخَتْسا اَمَك ِّض ْرَ ْاْلِّكَمُیَل َو ْمِّهِّلْبَق ْنِّم َنُمُهَنِّید ْمُهَل ََّنن
ِّنَنُودُبْعَی ۚ اًنْمَأ ْمِّهِّف َْوخ ِّدْعَب ْنِّم ْمُهَّنَلِّدَبُیَل َو ْمُهَل ىَضَت ْار ِّيذَّالَم َو ۚ اًًْیَش يِّب َونُك ِّرْشُی َۡل يُأَف َكِّلَذ َدْعَب َرَفَك ْنُمُه َكًَِّلوَونُقِّساَفْال
Artinya
• Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa
dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa,
dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk
mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam
ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah
(janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
36. • َْنیَبَأَف ِّلاَب ِّجْال َو ِّض ْرَ ْاْل َو ِّتا َاوَمَّسال ىَلَع َةَناَمَ ْاْل َانْض َرَع اَّنِّإَو اَهْنِّم َنْقَفْشَأ َو اَهَنْلِّمْحَی ْنَأْنِّ ْاْل اَهَلَمَحُهَّنِّإ ۖ ُانَس
ًوۡلُهَج اًموُلَظ َانَك
Artinya
• Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir
akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zalim dan amat bodoh
37. • Sekalipun manusia adalah makhluk individu, tak ada manusia yang bias lepas
dari keberadaan manusia lain. Bahkan dengan alam, manusia pun harus tetap
memelihara hubungan baik. Ketergantungan manusia kepada makhluk Allah
lainnya adalah fitrah Allah yang tidak bisa ditolak
38. • Tanggung jawab setiap manusia adalah tanggung jawab pribadi
• َن ْنِّمَف ٍةًَِّیَس ْنِّم َكَباَصَأ اَم َو ۖ ِّ َّاّٰلل َنِّمَف ٍةَنَسَح ْنِّم َكَباَصَأ اَمًوۡلُس َر ِّاسَّنلِّل ََاكنْلَس ْرَأ َو ۚ َِّكسْفۚىَفَك َوًادیِّهَش ِّ َّاّٰللِّب
Artinya
• Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang
menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi
Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.
39. • Manusia di beri tugas untuk memelihara hubungan baik dengan sesame manusia
• اَیَز اَهْنِّم َقَلَخ َو ٍةَد ِّاح َو ٍسْفَن ْنِّم ْمُكَقَلَخ ِّيذَّال ُمُكَّب َر واُقَّتا ُاسَّنال اَهُّیَأاَج ِّر اَمُهْنِّم َّثَب َو اَهَج ْوَ َّاّٰلل واُقَّتا َو ۚ ًءاَسِّن َو اًیرِّثَك ًۡلِّيذَّال
اًبیِّقَر ْمُكْیَلَع َانَك َ َّاّٰلل َّنِّإ ۚ َامَح ْرَ ْاْل َو ِّهِّب َونُلَءاَسَت
Artinya
• Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang
diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah
yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu
40. • Manusia mukmin harus memeliharahubungan yang baik dengan saurada
seagama
• ٌة َوْخِّإ َونُنِّمْؤُمْال اَمَّنِّإَْنیَب واُحِّلْصَأَفۚ ْمُكْی ََوخَأَ َّاّٰلل واُقَّتا َوْمُكَّلَعَلَونُمَح ْرُت
Artinya
• Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.
41. • Manusia harus memelihara hubungan baik dengan orang tua
• َی اَّمِّإ ۚ اًناَسْحِّإ ِّْنیَدِّلا َوْالِّب َو ُهَّایِّإ َّۡلِّإ ُوادُبْعَت َّۡلَأ َُّكب َر ىَضَق َو ۞ُدَحَأ َرَبِّكْال َكَدْنِّع ََّنغُلْبُقَت ًَلَف اَمُه ًَلِّك ْوَأ اَمُهَۡل َو ٍفُأ اَمُهَل ْل
اًمی ِّرَك ًۡل ْوَق اَمُهَل ْلُق َو اَمُه ْرَهْنَت
Artinya
• Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
42. • Manusia memelihara hubungan baik dengan alam
• َِّضخ ُهْنِّم َانْجَرْخَأَف ٍءْيَش ِّلُك َاتَبَن ِّهِّب َانْجَرْخَأَف ًءاَم ِّاءَمَّسال َنِّم َلَزْنَأ ِّيذَّال َوُه َوْنِّم ُج ِّرْخُن اًرِّق اَهِّعْلَط ْنِّم ِّلْخَّنال َنِّم َو ًابِّكاَرَتُم ًّابَح ُهٌةَیِّناَد ٌان َوْن
َث ىَلِّإ واُرُظْنا ۗ ٍهِّبَاشَتُم َْریَغ َو اًهِّبَتْشُم َانَّمُّالر َو َونُتْیَّالز َو ٍبَانْعَأ ْنِّم ٍتاَّنَج َوَمْثَأ اَذِّإ ِّه ِّرَمْؤُی ٍم ْوَقِّل ٍتاَی ََل ْمُكِّلَذ يِّف َّنِّإ ۚ ِّهِّعْنَی َو َرَونُنِّم
Artinya
• Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam
tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami
keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-
tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa
dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah)
kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang
yang beriman
43. • Manusia mukmin memelihara hubungan baik dengan Manusia lainnya
• ِّم واُمَلَظ َِّینذَّال َّۡلِّإ ُنَسْحَأ َيِّه يِّتَّالِّب َّۡلِّإ ِّباَتِّكْال َلْهَأ واُلِّداَجُت َۡل َو ۞َّالِّب اَّنَمآ واُلوُق َو ۖ ْمُهْنَل ِّزْنُأ َو َانْیَلِّإ َل ِّزْنُأ ِّيذَانُهَلِّإ َو ْمُكْیَلِّإ
َونُمِّلْسُم ُهَل ُنَْحن َو ٌد ِّاح َو ْمُكُهَلِّإ َو
Artinya
• Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik,
kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman
kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan
kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri".