2. INDRA PENDENGARAN
Oleh:
Kelompok 2
Dhanty Kumala Sari XI IPA 1/05
Zakiyatul Fatonah XI IPA 1/19
Agung Nurmajid XI IPA 1/21
3. Telinga
Telinga adalah salah satu panca
indra yang dimiliki manusia.
Telinga berfungsi sebagai alat
pendengaran sekaligus sebagai
alat keseimbangan.
Telinga memiliki tiga bagian
yang memiliki fungsi yang ber-
beda:
Luar: untuk menangkap getaran
Tengah: sebagai penghubung teli-
nga luar dan dalam
Dalam: untuk meneruskan ke otak
untuk diterjemahkan
4. Telinga Luar
Terdiri dari:
Daun telinga
Saluran luar
Membran timpani (gendang telinga)
Pada saluran yang dekat dengan lubang telinga ter-
dapat rambut halus untuk mencegah benda-benda
dari luar yang masuk.
Selain itu, terdapat pula kelenjar lilin yang mengha-
silkan lilin agar membran timpani tidak kering.
5. Telinga Tengah
Berisi rongga udara yang berfungsi menjaga tekanan udara pada teli-
nga serta menghubungkan dan meneruskan sinyal suara.
Dalam menjalankan fungsinya, pada bagian ini terdapat saluran peng-
hubung dengan faring yang disebut saluran Eustachi.
Bagian ini terhubung dengan:
Bagian luar oleh membran timpani, dan
Bagian dalam oleh jendela oval yang dilengkapi dengan membran transparan.
Pada bagian ini pula terdapat tiga tulang pendengaran yang tersusun
seperti rantai yang menghubungkan membran timpani dengan jendela
oval, yaitu:
Maleus yang menempel pada membran timpani, dan
Inkus. Kedua tulang ini bekerja sebagai satu tulang karena terikat oleh ligamen.
Stapes yang menempel pada jendela oval.
Di antara inkus dan stapes terdapat sendi yang memungkinkan ber-
gerak bebas.
6. Telinga Dalam
Terdiri atas dua labirin, yaitu:
Labirin membran, terdiri atas lima bagian, yaitu:
Tiga saluran ½ lingkaran
Ampula
Utrikulus
Sakulus
Koklea (rumah siput)
Labirin tulang
Sakulus terhubung dengan utrikulus oleh saluran sempit.
Tiga saluran ½ lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus ter-
letak di dalam rongga vestibulum pada labirin tulang, yang
disebut rongga keseimbangan.
7. Koklea mengandung organ Korti yang berfungsi sebagai alat
pendengaran.
Koklea memiliki tiga saluran yang sejajar, yaitu:
Saluran vestibulum yang terhubung dengan jendela oval,
Saluran tengah, dan
Saluran timpani yang terhubung dengan jendela bundar.
Ketiga saluran ini dipisahkan dengan membran-membran.
Antara saluran vestibulum dengan saluran tengah, disebut
membran Reissner, sedangkan antara saluran vestibulum
dengan saluran timpani disebut membran basiler.
Pada saluran tengah terdapat tonjolan yang disebut mem-
bran tektorial yang berparalel dengan membran basiler dan
ada pada sepanjang koklea.
Sel-sel sensori terdapat menyebar pada permukaan mem-
bran basiler dan pada ujungnya menghadap membran tekto-
rial. Dasar-dasar sel pendengar terdapat pada membran
basiler yang terhubung dengan sel-sel saraf sehingga dise-
but saraf pendengaran.
8. Mekanisme Pendengaran
Stimulus masuk ke gendang telinga getaran melewati
tiga tulang jendela oval diteruskan ke cairan limfa di
vestibulum menggerakkan membran Reissner dan
menggetarkan cairan limfa di saluran tengah
menggetarkan membran basiler menggetarkan
membran saluran timpani melebarnya membran pada
jendela bundar selaput-selaput basiler bergetar
menggerakkan sel-sel rambut sel-sel rambut menyentuh
membran tektorial Impuls sel sensori pada organ
Korti tertekan menghasilkan impuls saraf
pendengaran otak
9. Struktur dan Mekanisme Alat
Keseimbangan
Bagian vestibulum terdiri atas:
Organ ampula (kristal)
Organ-organ keseimbangan yang ada dalam utrikulus dan sakulus.
Ujung dari setiap saluran ½ lingkaran yang membesar disebut ampula
yang berisi reseptor, dan pangkalnya terhubung dengan utrikulus
yang menuju sakulus.
Utrikulus dan sakulus berisi reseptor-reseptor keseimbangan.
Alat keseimbangan yang berada pada:
Ampula, berisi kelompok sel saraf sensori yang memiliki rambut dalam tudung
gelatin yang berbentuk kubah, juga disebut kupula.
Utrikulus dan sakulus, berisi sekelompok sel saraf yang memiliki rambut yang
bebas pada ujungnya dan melekat pada otolith (butiran Na2CO3).
Posisi kepala akan menyebabkan desakan otolith pada rambut yang
selanjutnya menghasilkan impuls yang dikirim ke otak.
10. Proses Mendengar
Getaran suara daun telinga saluran pende-
ngaran membran timpani maleus inkus
stapes tingkap jorong cairan pada koklea
bergetar ujung saraf otak timbullah suara
11. Gangguan Pendengaran
Tuli: keadaan fisik yang menunjukkan penurunan a-tau
hilangnya kemampuan mendengar.
Terdapat tiga jenis ketulian, yaitu:
Tuli konduktif: adanya kelainan pada bagian luar atau tengah atau
infeksi pada telinga luar/tengah, namun saraf masih dapat
bekerja, serta tersapat serumen pada liang telinga.
Tuli sensorial: rusaknya saraf pendengaran, dan keadaan telinga
baik.
Tuli campuran: gabungan antara kedua jenis tuli di atas.
Tingkat ketulian dapat diketahui dengan audiometri. Selain
itu dapat menggunakan proses BERA (Brainsteam Evoke
Response Audiometry) yang dapat dilakukan pada anak-anak
ataupun pasien yang tidak dapat diajak berkomunikasi.