dibuat oleh Angga Nugraha
lulusan Teknik Sipil dan Lingkungan IPB.
Materi ini mengenai cara-cara dan contoh perhitungan detail pada pekerjaan Tack Coat dan Prime Coat dalam konstruksi jalan.
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
1. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
Pengetesan Prime Coat dan Tack Coat Beserta Contoh Perhitungannya
Oleh : Angga Nugraha, ST
Alumni Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : angganugraha.com
Hai Salam Semangat !.
Kali ini saya akan membahas lanjutan dari materi Prime Coat dan Tack Coat,
pembahasan ini adalah mengenai cara-cara pengetesan untuk menentukan jumlah
Prime Coat dan Tack Coat yang dipakai, tulisan ini mengacu pada Dokumen
Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 2), Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga. Seperti terlihat pada gambar 1. Saya ilustrasikan bentuk area
jalan yang akan di semprotkan Prime Coat / Tack Coat.
Gambar 1. Ukuran dan Jarak Pemasangan Kertas Uji untuk Mengukur Kadar Tack Coat dan Prime Coat
Arah Melintang
(Lebar = A m’)
Arah Memanjang
(Panjang = B m’)
Minimum 0.1 m’
Dari Start
Minimum
0.5 m
Dari Tepi
Minimum
0.5 m’
Dari Tepi
Minimum 0.1 m’
Dari Finish
Y m’
Y m’
Y m’
Y m’
X m’ X m’
Start
Finish
Keterangan Alat Uji Kadar Tack Coat:
Salah satu lapisannya harus
Kedap air, mungkin untuk alternatif bahan
Bisa menggunakan kertas minyak/ kertas nasi
Ukuran 25 cm
Ukuran 25 cm
Digambar oleh :
angganugraha.com
2. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
Dari gambar 1, bahwa posisi penempatan kertas uji untuk pengukuran kadar Tack
Coat dan Prime Coat idealnya adalah seperti gambar tersebut. Yang dimana jumlah
kertas pengujian pada satu titik melintang adalah sebanyak 3 buah dengan jarak antar
kertas uji adalah sama. Yang dimana penempatan kertas uji tidak boleh kurang dari
0.5 m’ dari tepi jalan (kiri-kanan) dan tidak boleh kurang dari 0.1 m’ dari titik start
(awal) dan finish (akhir). Untuk posisi memanjang, jumlah kertas uji harus ada
sebanyak minimum 5 baris. Sehingga pada setiap pengujian untuk setiap
penyemprotan Prime Coat / Tack Coat terdapat 15 buah kertas uji. Hal ini didasarkan
apabila banyaknya sampel uji akan semakin mewakili nilai rata-rata yang semakin
akurat untuk kadar Prime Coat / Tack Coat yang disemprotkan.
Adapun ketentuan-ketentuan dalam takaran penyemprotan lapisan Prime Coat dan
Tack Coat ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Takaran Pemakaian Prime Coat dan Tack Coat
No Lapisan
Bahan Aspal
yang
digunakan
Takaran liter per m2
(l/m2
)
Rentang Suhu
saat
Penyemprotan
Pondasi
Agregat
Lapisan
Aspal
(Permukaan
Porous)
Lapisan
Beton
(Berbahan
Pengikat
Semen)
1 Prime
Coat
Semua jenis
aspal penyusun
campuran
prime coat
0.4 – 1.3 - - 45±10°C
2 Tack
Coat
Aspal Cair
- 0.15 – 0.35 0.20 – 1.00 110±10°C
Aspal Emulsi
- 0.20 – 0.50 0.20 – 1.00
Tidak
Dipanaskan
Aspal Emulsi
yang
dieencerkan
(1 :1)
- 0.40 – 1.00 0.40 – 2.00
Tidak
Dipanaskan
Aspal Emulsi
Modifikasi - 0.20 – 0.50 0.20 – 1.00
Tidak
Dipanaskan
Sumber : Dokumen Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 2)
Adapun penentuan kadar Prime Coat ataupun Tack Coat yang akan disemprotkan
di lapangan tergantung kadar nilai yang tercantum dalam dokumen perjanjian kontrak
antara pihak pelaksana dengan owner, ataupun berdasarkan perundingan bersama
antara pelaksana, pengawas, maupun owner. Dengan syarat kadar nilai yang
ditentukan harus masuk atau masih berada diantara rentang kadar nilai yang tercantum
seperti pada tabel 1.
3. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
Kemudian untuk cara perhitungan pengetesan kadar Prime Coat maupun Tack
Coat yang disemprotkan di lapangan adalah sebagai berikut :
Contoh Soal dan Kasus :
Diketahui : Pengujian ini dilakukan untuk pekerjaan Prime Coat
Kadar Prime Coat Rencana = 0.65 l/m2
Syarat berdasarakan Spesifikasi Umum 2010 = Nilai rata-rata actual
memiliki batas toleransi ±5% dari Kadar Tack Coat Rencana
Lebar Jalan = x = 6 m’
Panjang Jalan = y = 200 m’
Kertas uji yang digunakan adalah kertas nasi ukuran 25 cm x 25 cm
(yang dimana posisi kertas ini, bagian yang tidak kedap air adalah
bagian atas dan bagian yang yang kedap air diposisikan di bagian
bawah)
Berat awal kertas nasi + batu (batu-batu kecil ini digunakan untuk
menahan kertas di 4 sisi agar tidak terbang terkena angin saat akan
dilaksanakan pengetesan)
a. Berat Kertas 1 = 12.2 gr
b. Berat Kertas 2 = 12.2 gr
c. Berat Kertas 3 = 12.3 gr
d. Berat Kertas 4 = 12.2 gr
e. Berat Kertas 5 = 12.4 gr
f. Berat Kertas 6 = 12.1 gr
g. Berat Kertas 7 = 12.2 gr
h. Berat Kertas 8 = 12.5 gr
i. Berat Kertas 9 = 12.0 gr
j. Berat Kertas 10 = 12.4 gr
k. Berat Kertas 11 = 12.0 gr
l. Berat Kertas 12 = 12.2 gr
m. Berat Kertas 13 = 12.3 gr
n. Berat Kertas 14 = 12.2 gr
o. Berat Kertas 15 = 12.2 gr
Berat akhir kertas nasi + batu + prime coat (batu-batu kecil ini
digunakan untuk menahan kertas di 4 sisi agar tidak terbang terkena
angina saat akan dilaksanakan pengetesan)
a. Berat Kertas 1 = 54.5 gr
b. Berat Kertas 2 = 55.1 gr
c. Berat Kertas 3 = 54.3 gr
4. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
d. Berat Kertas 4 = 55.0 gr
e. Berat Kertas 5 = 54.9 gr
f. Berat Kertas 6 = 54.7 gr
g. Berat Kertas 7 = 54.4 gr
h. Berat Kertas 8 = 56.0 gr
i. Berat Kertas 9 = 55.2 gr
j. Berat Kertas 10 = 54.8 gr
k. Berat Kertas 11 = 55.3 gr
l. Berat Kertas 12 = 54.9 gr
m. Berat Kertas 13 = 54.5 gr
n. Berat Kertas 14 = 55.2 gr
o. Berat Kertas 15 = 54.7 gr
Ditanyakan : Berapa kadar Prime Coat yang disemprotkan dilapangannya?
Jawaban :
Acuannya penempatan kertas ini dilihat pada Gambar 1.
Dari soal in, sudah diketahui berat awal kertas (sebelum disemprotkan Prime Coat)
dan juga berat akhir kertas (setelah disemprotkan Prime Coat).
Berat awal ini didapat dengan cara menimbang terlebih dahulu kertas tersebut
(sebagai acuan awal)
Kemudian setelah disempot Prime Coat, kertas-kertas tadi ditimbang kembali (untuk
acuan berat akhir)
Jarak melintang kertas uji pada jalan adalah :
= [Lebar Jalan – (sisi batas minimum kiri-kanan jarak penempatan dari tepi) –
(Lebar Jumlah Kertas Uji)] / 2
= [ 6 m’ – (0.5 m’ – 0.5 m’) – (0.25 m’ x 3 bh)] /2
= [ 6 m’ – 1 m’ – 0.75 m’] / 2
= 4.25 m’ / 2
= 2.125 m’
0.5 m’0.5 m’
0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’
2.125 m’ 2.125 m’
6 m’
6. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
Berat Prime Coat (dalam satuan gram)
Berat Prime Coat = Berat Kertas Uji Akhir – Berat Kertas Uji Awal
a. Berat Kertas 1 = 54.5 gr – 12.2 gr = 42.3 gr
b. Berat Kertas 2 = 55.1 gr – 12.2 gr = 42.9 gr
c. Berat Kertas 3 = 54.3 gr – 12.3 gr = 42.0 gr
d. Berat Kertas 4 = 55.0 gr – 12.2 gr = 42.8 gr
e. Berat Kertas 5 = 54.9 gr – 12.4 gr = 42.5 gr
f. Berat Kertas 6 = 54.7 gr – 12.1 gr = 42.6 gr
g. Berat Kertas 7 = 54.4 gr – 12.2 gr = 42.2 gr
h. Berat Kertas 8 = 56.0 gr – 12.5 gr = 43.5 gr
i. Berat Kertas 9 = 55.2 gr – 12.0 gr = 43.2 gr
j. Berat Kertas 10 = 54.8 gr – 12.4 gr = 42.4 gr
k. Berat Kertas 11 = 55.3 gr – 12.0 gr = 43.3 gr
l. Berat Kertas 12 = 54.9 gr – 12.2 gr = 42.7 gr
m. Berat Kertas 13 = 54.5 gr – 12.3 gr = 42.2 gr
n. Berat Kertas 14 = 55.2 gr – 12.2 gr = 43.0 gr
o. Berat Kertas 15 = 54.7 gr – 12.2 gr = 42.5 gr
Berat Rata –Rata = 42.7 gr
Luas Kertas Uji dan Konversi menjadi luasan 1 m2
Kertas uji yang digunakan memiliki ukuran yang seragam sehingga sampel 1 s/d
15 adalah sama.
Luas Kertas Uji = panjang x lebar
= 0.25 m’ x 0.25 m’
= 0.0625 m2
Konversi menjadi 1m2
= 1 m2
/ Luas Kertas Uji
= 1 m2
/ 0.0625 m2
= 16
Konversi Berat Prime Coat kedalam satuan Liter / m2
Karena berat Prime Coat yang diukur di lapangan menggunakan kertas yang
memiliki luasan 0.00625 m2
, maka berat Prime Coat tersebut masih memiliki
satuan seperti contoh Berat Kertas 1 = 42.3 gr / 0.0625 m2
, belum memiliki satuan
liter / m2
. Sehingga untuk merubahnya perlu di kali 16.
Catatan : Berat Jenis Aspal = 1.04 kg/m3
atau 1040 gr/ liter
Maka,
a. Berat Kertas 1 = 42.3 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
b. Berat Kertas 2 = 42.9 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
7. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
c. Berat Kertas 3 = 42.0 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
d. Berat Kertas 4 = 42.8 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
e. Berat Kertas 5 = 42.5 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
f. Berat Kertas 6 = 42.6 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
g. Berat Kertas 7 = 42.2 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
h. Berat Kertas 8 = 43.5 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.67 liter/m2
i. Berat Kertas 9 = 43.2 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
j. Berat Kertas 10 = 42.4 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
k. Berat Kertas 11 = 43.3 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.67 liter/m2
l. Berat Kertas 12 = 42.7 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
m. Berat Kertas 13 = 42.2 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
n. Berat Kertas 14 = 43.0 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
o. Berat Kertas 15 = 42.5 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
Berat Rata –Rata = 0.66 liter/m2
Pengecekan Hasil Actual Terhadap Kadar Rencana
Kadar Prime Coat Rencana = 0.65 l/m2
Syarat berdasarakan Spesifikasi Umum 2010 = Nilai rata-rata actual memiliki
batas toleransi ±5% dari Kadar Tack Coat Rencana
Nilai 5% dari Kadar Rencana = 5% x kadar rencana
= 5% x 0.65 l/m2
= 0.0325 l/m2
Batas Minimum = 0.65 l/m2
- 5%
= 0.65 l/m2
- 0.0325 l/m2
= 0.617 l/m2
= 0.62 l/m2
Batas Maximum = 0.65 l/m2
+ 5%
= 0.65 l/m2
+ 0.0325 l/m2
= 0.6825 l/m2
= 0.68 l/m2
Maka Kadar Rencana ±5% = Rentang 0.62 l/m2
- 0.68 l/m2
Hasil rata-rata aktual lapangan = 0.66 l/m2
(HASIL OKE)