SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
Pengetesan Prime Coat dan Tack Coat Beserta Contoh Perhitungannya
Oleh : Angga Nugraha, ST
Alumni Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : angganugraha.com
Hai Salam Semangat !.
Kali ini saya akan membahas lanjutan dari materi Prime Coat dan Tack Coat,
pembahasan ini adalah mengenai cara-cara pengetesan untuk menentukan jumlah
Prime Coat dan Tack Coat yang dipakai, tulisan ini mengacu pada Dokumen
Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 2), Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga. Seperti terlihat pada gambar 1. Saya ilustrasikan bentuk area
jalan yang akan di semprotkan Prime Coat / Tack Coat.
Gambar 1. Ukuran dan Jarak Pemasangan Kertas Uji untuk Mengukur Kadar Tack Coat dan Prime Coat
Arah Melintang
(Lebar = A m’)
Arah Memanjang
(Panjang = B m’)
Minimum 0.1 m’
Dari Start
Minimum
0.5 m
Dari Tepi
Minimum
0.5 m’
Dari Tepi
Minimum 0.1 m’
Dari Finish
Y m’
Y m’
Y m’
Y m’
X m’ X m’
Start
Finish
Keterangan Alat Uji Kadar Tack Coat:
Salah satu lapisannya harus
Kedap air, mungkin untuk alternatif bahan
Bisa menggunakan kertas minyak/ kertas nasi
Ukuran 25 cm
Ukuran 25 cm
Digambar oleh :
angganugraha.com
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
Dari gambar 1, bahwa posisi penempatan kertas uji untuk pengukuran kadar Tack
Coat dan Prime Coat idealnya adalah seperti gambar tersebut. Yang dimana jumlah
kertas pengujian pada satu titik melintang adalah sebanyak 3 buah dengan jarak antar
kertas uji adalah sama. Yang dimana penempatan kertas uji tidak boleh kurang dari
0.5 m’ dari tepi jalan (kiri-kanan) dan tidak boleh kurang dari 0.1 m’ dari titik start
(awal) dan finish (akhir). Untuk posisi memanjang, jumlah kertas uji harus ada
sebanyak minimum 5 baris. Sehingga pada setiap pengujian untuk setiap
penyemprotan Prime Coat / Tack Coat terdapat 15 buah kertas uji. Hal ini didasarkan
apabila banyaknya sampel uji akan semakin mewakili nilai rata-rata yang semakin
akurat untuk kadar Prime Coat / Tack Coat yang disemprotkan.
Adapun ketentuan-ketentuan dalam takaran penyemprotan lapisan Prime Coat dan
Tack Coat ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Takaran Pemakaian Prime Coat dan Tack Coat
No Lapisan
Bahan Aspal
yang
digunakan
Takaran liter per m2
(l/m2
)
Rentang Suhu
saat
Penyemprotan
Pondasi
Agregat
Lapisan
Aspal
(Permukaan
Porous)
Lapisan
Beton
(Berbahan
Pengikat
Semen)
1 Prime
Coat
Semua jenis
aspal penyusun
campuran
prime coat
0.4 – 1.3 - - 45±10°C
2 Tack
Coat
Aspal Cair
- 0.15 – 0.35 0.20 – 1.00 110±10°C
Aspal Emulsi
- 0.20 – 0.50 0.20 – 1.00
Tidak
Dipanaskan
Aspal Emulsi
yang
dieencerkan
(1 :1)
- 0.40 – 1.00 0.40 – 2.00
Tidak
Dipanaskan
Aspal Emulsi
Modifikasi - 0.20 – 0.50 0.20 – 1.00
Tidak
Dipanaskan
Sumber : Dokumen Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 2)
Adapun penentuan kadar Prime Coat ataupun Tack Coat yang akan disemprotkan
di lapangan tergantung kadar nilai yang tercantum dalam dokumen perjanjian kontrak
antara pihak pelaksana dengan owner, ataupun berdasarkan perundingan bersama
antara pelaksana, pengawas, maupun owner. Dengan syarat kadar nilai yang
ditentukan harus masuk atau masih berada diantara rentang kadar nilai yang tercantum
seperti pada tabel 1.
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
Kemudian untuk cara perhitungan pengetesan kadar Prime Coat maupun Tack
Coat yang disemprotkan di lapangan adalah sebagai berikut :
Contoh Soal dan Kasus :
Diketahui : Pengujian ini dilakukan untuk pekerjaan Prime Coat
Kadar Prime Coat Rencana = 0.65 l/m2
Syarat berdasarakan Spesifikasi Umum 2010 = Nilai rata-rata actual
memiliki batas toleransi ±5% dari Kadar Tack Coat Rencana
Lebar Jalan = x = 6 m’
Panjang Jalan = y = 200 m’
Kertas uji yang digunakan adalah kertas nasi ukuran 25 cm x 25 cm
(yang dimana posisi kertas ini, bagian yang tidak kedap air adalah
bagian atas dan bagian yang yang kedap air diposisikan di bagian
bawah)
Berat awal kertas nasi + batu (batu-batu kecil ini digunakan untuk
menahan kertas di 4 sisi agar tidak terbang terkena angin saat akan
dilaksanakan pengetesan)
a. Berat Kertas 1 = 12.2 gr
b. Berat Kertas 2 = 12.2 gr
c. Berat Kertas 3 = 12.3 gr
d. Berat Kertas 4 = 12.2 gr
e. Berat Kertas 5 = 12.4 gr
f. Berat Kertas 6 = 12.1 gr
g. Berat Kertas 7 = 12.2 gr
h. Berat Kertas 8 = 12.5 gr
i. Berat Kertas 9 = 12.0 gr
j. Berat Kertas 10 = 12.4 gr
k. Berat Kertas 11 = 12.0 gr
l. Berat Kertas 12 = 12.2 gr
m. Berat Kertas 13 = 12.3 gr
n. Berat Kertas 14 = 12.2 gr
o. Berat Kertas 15 = 12.2 gr
Berat akhir kertas nasi + batu + prime coat (batu-batu kecil ini
digunakan untuk menahan kertas di 4 sisi agar tidak terbang terkena
angina saat akan dilaksanakan pengetesan)
a. Berat Kertas 1 = 54.5 gr
b. Berat Kertas 2 = 55.1 gr
c. Berat Kertas 3 = 54.3 gr
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
d. Berat Kertas 4 = 55.0 gr
e. Berat Kertas 5 = 54.9 gr
f. Berat Kertas 6 = 54.7 gr
g. Berat Kertas 7 = 54.4 gr
h. Berat Kertas 8 = 56.0 gr
i. Berat Kertas 9 = 55.2 gr
j. Berat Kertas 10 = 54.8 gr
k. Berat Kertas 11 = 55.3 gr
l. Berat Kertas 12 = 54.9 gr
m. Berat Kertas 13 = 54.5 gr
n. Berat Kertas 14 = 55.2 gr
o. Berat Kertas 15 = 54.7 gr
Ditanyakan : Berapa kadar Prime Coat yang disemprotkan dilapangannya?
Jawaban :
Acuannya penempatan kertas ini dilihat pada Gambar 1.
Dari soal in, sudah diketahui berat awal kertas (sebelum disemprotkan Prime Coat)
dan juga berat akhir kertas (setelah disemprotkan Prime Coat).
Berat awal ini didapat dengan cara menimbang terlebih dahulu kertas tersebut
(sebagai acuan awal)
Kemudian setelah disempot Prime Coat, kertas-kertas tadi ditimbang kembali (untuk
acuan berat akhir)
 Jarak melintang kertas uji pada jalan adalah :
= [Lebar Jalan – (sisi batas minimum kiri-kanan jarak penempatan dari tepi) –
(Lebar Jumlah Kertas Uji)] / 2
= [ 6 m’ – (0.5 m’ – 0.5 m’) – (0.25 m’ x 3 bh)] /2
= [ 6 m’ – 1 m’ – 0.75 m’] / 2
= 4.25 m’ / 2
= 2.125 m’
0.5 m’0.5 m’
0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’
2.125 m’ 2.125 m’
6 m’
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
 Jarak memanjang kertas uji pada jalan adalah :
= [Panjang Jalan – (sisi batas minimum start-finish jarak penempatan dari tepi) –
(Lebar Jumlah Kertas Uji] / 4
= [ 200 m’ – (0.1 m’ – 0.1 m’) – (0.25 m’ x 5 bh)] /4
= [ 200 m’ – 0,2 m’ – 1.25 m’] / 4
= 198.55 m’ / 4
= 49.64 m’ (jarak antar kertas memanjang)
0.1 m’
0.5 m’0.5 m’
0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’
2.125 m’ 2.125 m’
6 m’
200 m’
0.1 m’
49.64 m’
49.64 m’
49.64 m’
49.64 m’
0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’
0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’
0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’
0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’
0.25 m’
0.25 m’
0.25 m’
0.25 m’
0.25 m’
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
 Berat Prime Coat (dalam satuan gram)
Berat Prime Coat = Berat Kertas Uji Akhir – Berat Kertas Uji Awal
a. Berat Kertas 1 = 54.5 gr – 12.2 gr = 42.3 gr
b. Berat Kertas 2 = 55.1 gr – 12.2 gr = 42.9 gr
c. Berat Kertas 3 = 54.3 gr – 12.3 gr = 42.0 gr
d. Berat Kertas 4 = 55.0 gr – 12.2 gr = 42.8 gr
e. Berat Kertas 5 = 54.9 gr – 12.4 gr = 42.5 gr
f. Berat Kertas 6 = 54.7 gr – 12.1 gr = 42.6 gr
g. Berat Kertas 7 = 54.4 gr – 12.2 gr = 42.2 gr
h. Berat Kertas 8 = 56.0 gr – 12.5 gr = 43.5 gr
i. Berat Kertas 9 = 55.2 gr – 12.0 gr = 43.2 gr
j. Berat Kertas 10 = 54.8 gr – 12.4 gr = 42.4 gr
k. Berat Kertas 11 = 55.3 gr – 12.0 gr = 43.3 gr
l. Berat Kertas 12 = 54.9 gr – 12.2 gr = 42.7 gr
m. Berat Kertas 13 = 54.5 gr – 12.3 gr = 42.2 gr
n. Berat Kertas 14 = 55.2 gr – 12.2 gr = 43.0 gr
o. Berat Kertas 15 = 54.7 gr – 12.2 gr = 42.5 gr
Berat Rata –Rata = 42.7 gr
 Luas Kertas Uji dan Konversi menjadi luasan 1 m2
Kertas uji yang digunakan memiliki ukuran yang seragam sehingga sampel 1 s/d
15 adalah sama.
Luas Kertas Uji = panjang x lebar
= 0.25 m’ x 0.25 m’
= 0.0625 m2
Konversi menjadi 1m2
= 1 m2
/ Luas Kertas Uji
= 1 m2
/ 0.0625 m2
= 16
 Konversi Berat Prime Coat kedalam satuan Liter / m2
Karena berat Prime Coat yang diukur di lapangan menggunakan kertas yang
memiliki luasan 0.00625 m2
, maka berat Prime Coat tersebut masih memiliki
satuan seperti contoh Berat Kertas 1 = 42.3 gr / 0.0625 m2
, belum memiliki satuan
liter / m2
. Sehingga untuk merubahnya perlu di kali 16.
Catatan : Berat Jenis Aspal = 1.04 kg/m3
atau 1040 gr/ liter
Maka,
a. Berat Kertas 1 = 42.3 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
b. Berat Kertas 2 = 42.9 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com
c. Berat Kertas 3 = 42.0 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
d. Berat Kertas 4 = 42.8 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
e. Berat Kertas 5 = 42.5 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
f. Berat Kertas 6 = 42.6 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
g. Berat Kertas 7 = 42.2 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
h. Berat Kertas 8 = 43.5 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.67 liter/m2
i. Berat Kertas 9 = 43.2 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
j. Berat Kertas 10 = 42.4 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
k. Berat Kertas 11 = 43.3 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.67 liter/m2
l. Berat Kertas 12 = 42.7 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
m. Berat Kertas 13 = 42.2 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
n. Berat Kertas 14 = 43.0 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
o. Berat Kertas 15 = 42.5 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2
Berat Rata –Rata = 0.66 liter/m2
 Pengecekan Hasil Actual Terhadap Kadar Rencana
Kadar Prime Coat Rencana = 0.65 l/m2
Syarat berdasarakan Spesifikasi Umum 2010 = Nilai rata-rata actual memiliki
batas toleransi ±5% dari Kadar Tack Coat Rencana
Nilai 5% dari Kadar Rencana = 5% x kadar rencana
= 5% x 0.65 l/m2
= 0.0325 l/m2
Batas Minimum = 0.65 l/m2
- 5%
= 0.65 l/m2
- 0.0325 l/m2
= 0.617 l/m2
= 0.62 l/m2
Batas Maximum = 0.65 l/m2
+ 5%
= 0.65 l/m2
+ 0.0325 l/m2
= 0.6825 l/m2
= 0.68 l/m2
Maka Kadar Rencana ±5% = Rentang 0.62 l/m2
- 0.68 l/m2
Hasil rata-rata aktual lapangan = 0.66 l/m2
(HASIL OKE)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaMOSES HADUN
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungWSKT
 
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 Laporan Pratikum Beton dan Mix Design Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Laporan Pratikum Beton dan Mix DesignAfif Yulfriza
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanterbott
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonMira Pemayun
 
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalTes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalAngga Nugraha
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Surya BS
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanM Hayale
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambutnefertitieanggen
 

Was ist angesagt? (20)

Sni tiang pancang
Sni tiang pancangSni tiang pancang
Sni tiang pancang
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 Laporan Pratikum Beton dan Mix Design Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
 
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalTes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
 
Desa sukaratu
Desa sukaratuDesa sukaratu
Desa sukaratu
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Pengawasan proyek
Pengawasan proyekPengawasan proyek
Pengawasan proyek
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
 

Ähnlich wie Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya

PENGENALAN KPD SAINS.pptx
PENGENALAN  KPD SAINS.pptxPENGENALAN  KPD SAINS.pptx
PENGENALAN KPD SAINS.pptxssuser7a4eff
 
spesifikasi dan pengujian kertas.pptx
spesifikasi dan pengujian kertas.pptxspesifikasi dan pengujian kertas.pptx
spesifikasi dan pengujian kertas.pptxdian684754
 
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaranBAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaranJaneErlinda
 
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptxAnnisaFadhila19
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)jhonyvister
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)jhonyvister
 
presentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingpresentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingRudy Pamungkas
 
Elastisitas benda padat
Elastisitas benda padatElastisitas benda padat
Elastisitas benda padatEri Krismiya
 
pengukuran.pptx
pengukuran.pptxpengukuran.pptx
pengukuran.pptxEmyPuji
 
Bangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkung Bangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkung ayimulia
 
Materi Fisika Zat dan Wujudnya
Materi Fisika Zat dan WujudnyaMateri Fisika Zat dan Wujudnya
Materi Fisika Zat dan WujudnyaEKO MULYONO
 
slide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).pptslide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).pptZAHRAH ARRA
 

Ähnlich wie Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya (17)

PENGENALAN KPD SAINS.pptx
PENGENALAN  KPD SAINS.pptxPENGENALAN  KPD SAINS.pptx
PENGENALAN KPD SAINS.pptx
 
spesifikasi dan pengujian kertas.pptx
spesifikasi dan pengujian kertas.pptxspesifikasi dan pengujian kertas.pptx
spesifikasi dan pengujian kertas.pptx
 
Presentation of exact five
Presentation of exact fivePresentation of exact five
Presentation of exact five
 
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaranBAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
 
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
 
Perbandingan
PerbandinganPerbandingan
Perbandingan
 
presentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingpresentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthing
 
Elastisitas benda padat
Elastisitas benda padatElastisitas benda padat
Elastisitas benda padat
 
pengukuran.pptx
pengukuran.pptxpengukuran.pptx
pengukuran.pptx
 
Soal uas fisika 2012
Soal uas fisika 2012Soal uas fisika 2012
Soal uas fisika 2012
 
Bangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkung Bangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkung
 
Materi Fisika Zat dan Wujudnya
Materi Fisika Zat dan WujudnyaMateri Fisika Zat dan Wujudnya
Materi Fisika Zat dan Wujudnya
 
slide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).pptslide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).ppt
 
Modul ipa 7 smp semester 1
Modul ipa 7 smp semester 1Modul ipa 7 smp semester 1
Modul ipa 7 smp semester 1
 
10. bab iv (2)
10. bab iv (2)10. bab iv (2)
10. bab iv (2)
 

Mehr von Angga Nugraha

Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...Angga Nugraha
 
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Angga Nugraha
 
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi PanjangMotif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi PanjangAngga Nugraha
 
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Angga Nugraha
 
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Angga Nugraha
 
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Angga Nugraha
 
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanPerbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanAngga Nugraha
 
Membuat barcode untuk alamat rumah di google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di  google mapsMembuat barcode untuk alamat rumah di  google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di google mapsAngga Nugraha
 
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Angga Nugraha
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 
Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan Angga Nugraha
 
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Angga Nugraha
 

Mehr von Angga Nugraha (12)

Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
 
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
 
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi PanjangMotif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
 
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
 
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
 
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
 
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanPerbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
 
Membuat barcode untuk alamat rumah di google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di  google mapsMembuat barcode untuk alamat rumah di  google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di google maps
 
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan
 
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
 

Kürzlich hochgeladen

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Kürzlich hochgeladen (8)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya

  • 1. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com Pengetesan Prime Coat dan Tack Coat Beserta Contoh Perhitungannya Oleh : Angga Nugraha, ST Alumni Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : angganugraha.com Hai Salam Semangat !. Kali ini saya akan membahas lanjutan dari materi Prime Coat dan Tack Coat, pembahasan ini adalah mengenai cara-cara pengetesan untuk menentukan jumlah Prime Coat dan Tack Coat yang dipakai, tulisan ini mengacu pada Dokumen Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 2), Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga. Seperti terlihat pada gambar 1. Saya ilustrasikan bentuk area jalan yang akan di semprotkan Prime Coat / Tack Coat. Gambar 1. Ukuran dan Jarak Pemasangan Kertas Uji untuk Mengukur Kadar Tack Coat dan Prime Coat Arah Melintang (Lebar = A m’) Arah Memanjang (Panjang = B m’) Minimum 0.1 m’ Dari Start Minimum 0.5 m Dari Tepi Minimum 0.5 m’ Dari Tepi Minimum 0.1 m’ Dari Finish Y m’ Y m’ Y m’ Y m’ X m’ X m’ Start Finish Keterangan Alat Uji Kadar Tack Coat: Salah satu lapisannya harus Kedap air, mungkin untuk alternatif bahan Bisa menggunakan kertas minyak/ kertas nasi Ukuran 25 cm Ukuran 25 cm Digambar oleh : angganugraha.com
  • 2. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com Dari gambar 1, bahwa posisi penempatan kertas uji untuk pengukuran kadar Tack Coat dan Prime Coat idealnya adalah seperti gambar tersebut. Yang dimana jumlah kertas pengujian pada satu titik melintang adalah sebanyak 3 buah dengan jarak antar kertas uji adalah sama. Yang dimana penempatan kertas uji tidak boleh kurang dari 0.5 m’ dari tepi jalan (kiri-kanan) dan tidak boleh kurang dari 0.1 m’ dari titik start (awal) dan finish (akhir). Untuk posisi memanjang, jumlah kertas uji harus ada sebanyak minimum 5 baris. Sehingga pada setiap pengujian untuk setiap penyemprotan Prime Coat / Tack Coat terdapat 15 buah kertas uji. Hal ini didasarkan apabila banyaknya sampel uji akan semakin mewakili nilai rata-rata yang semakin akurat untuk kadar Prime Coat / Tack Coat yang disemprotkan. Adapun ketentuan-ketentuan dalam takaran penyemprotan lapisan Prime Coat dan Tack Coat ini adalah sebagai berikut : Tabel 1. Takaran Pemakaian Prime Coat dan Tack Coat No Lapisan Bahan Aspal yang digunakan Takaran liter per m2 (l/m2 ) Rentang Suhu saat Penyemprotan Pondasi Agregat Lapisan Aspal (Permukaan Porous) Lapisan Beton (Berbahan Pengikat Semen) 1 Prime Coat Semua jenis aspal penyusun campuran prime coat 0.4 – 1.3 - - 45±10°C 2 Tack Coat Aspal Cair - 0.15 – 0.35 0.20 – 1.00 110±10°C Aspal Emulsi - 0.20 – 0.50 0.20 – 1.00 Tidak Dipanaskan Aspal Emulsi yang dieencerkan (1 :1) - 0.40 – 1.00 0.40 – 2.00 Tidak Dipanaskan Aspal Emulsi Modifikasi - 0.20 – 0.50 0.20 – 1.00 Tidak Dipanaskan Sumber : Dokumen Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 2) Adapun penentuan kadar Prime Coat ataupun Tack Coat yang akan disemprotkan di lapangan tergantung kadar nilai yang tercantum dalam dokumen perjanjian kontrak antara pihak pelaksana dengan owner, ataupun berdasarkan perundingan bersama antara pelaksana, pengawas, maupun owner. Dengan syarat kadar nilai yang ditentukan harus masuk atau masih berada diantara rentang kadar nilai yang tercantum seperti pada tabel 1.
  • 3. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com Kemudian untuk cara perhitungan pengetesan kadar Prime Coat maupun Tack Coat yang disemprotkan di lapangan adalah sebagai berikut : Contoh Soal dan Kasus : Diketahui : Pengujian ini dilakukan untuk pekerjaan Prime Coat Kadar Prime Coat Rencana = 0.65 l/m2 Syarat berdasarakan Spesifikasi Umum 2010 = Nilai rata-rata actual memiliki batas toleransi ±5% dari Kadar Tack Coat Rencana Lebar Jalan = x = 6 m’ Panjang Jalan = y = 200 m’ Kertas uji yang digunakan adalah kertas nasi ukuran 25 cm x 25 cm (yang dimana posisi kertas ini, bagian yang tidak kedap air adalah bagian atas dan bagian yang yang kedap air diposisikan di bagian bawah) Berat awal kertas nasi + batu (batu-batu kecil ini digunakan untuk menahan kertas di 4 sisi agar tidak terbang terkena angin saat akan dilaksanakan pengetesan) a. Berat Kertas 1 = 12.2 gr b. Berat Kertas 2 = 12.2 gr c. Berat Kertas 3 = 12.3 gr d. Berat Kertas 4 = 12.2 gr e. Berat Kertas 5 = 12.4 gr f. Berat Kertas 6 = 12.1 gr g. Berat Kertas 7 = 12.2 gr h. Berat Kertas 8 = 12.5 gr i. Berat Kertas 9 = 12.0 gr j. Berat Kertas 10 = 12.4 gr k. Berat Kertas 11 = 12.0 gr l. Berat Kertas 12 = 12.2 gr m. Berat Kertas 13 = 12.3 gr n. Berat Kertas 14 = 12.2 gr o. Berat Kertas 15 = 12.2 gr Berat akhir kertas nasi + batu + prime coat (batu-batu kecil ini digunakan untuk menahan kertas di 4 sisi agar tidak terbang terkena angina saat akan dilaksanakan pengetesan) a. Berat Kertas 1 = 54.5 gr b. Berat Kertas 2 = 55.1 gr c. Berat Kertas 3 = 54.3 gr
  • 4. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com d. Berat Kertas 4 = 55.0 gr e. Berat Kertas 5 = 54.9 gr f. Berat Kertas 6 = 54.7 gr g. Berat Kertas 7 = 54.4 gr h. Berat Kertas 8 = 56.0 gr i. Berat Kertas 9 = 55.2 gr j. Berat Kertas 10 = 54.8 gr k. Berat Kertas 11 = 55.3 gr l. Berat Kertas 12 = 54.9 gr m. Berat Kertas 13 = 54.5 gr n. Berat Kertas 14 = 55.2 gr o. Berat Kertas 15 = 54.7 gr Ditanyakan : Berapa kadar Prime Coat yang disemprotkan dilapangannya? Jawaban : Acuannya penempatan kertas ini dilihat pada Gambar 1. Dari soal in, sudah diketahui berat awal kertas (sebelum disemprotkan Prime Coat) dan juga berat akhir kertas (setelah disemprotkan Prime Coat). Berat awal ini didapat dengan cara menimbang terlebih dahulu kertas tersebut (sebagai acuan awal) Kemudian setelah disempot Prime Coat, kertas-kertas tadi ditimbang kembali (untuk acuan berat akhir)  Jarak melintang kertas uji pada jalan adalah : = [Lebar Jalan – (sisi batas minimum kiri-kanan jarak penempatan dari tepi) – (Lebar Jumlah Kertas Uji)] / 2 = [ 6 m’ – (0.5 m’ – 0.5 m’) – (0.25 m’ x 3 bh)] /2 = [ 6 m’ – 1 m’ – 0.75 m’] / 2 = 4.25 m’ / 2 = 2.125 m’ 0.5 m’0.5 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 2.125 m’ 2.125 m’ 6 m’
  • 5. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com  Jarak memanjang kertas uji pada jalan adalah : = [Panjang Jalan – (sisi batas minimum start-finish jarak penempatan dari tepi) – (Lebar Jumlah Kertas Uji] / 4 = [ 200 m’ – (0.1 m’ – 0.1 m’) – (0.25 m’ x 5 bh)] /4 = [ 200 m’ – 0,2 m’ – 1.25 m’] / 4 = 198.55 m’ / 4 = 49.64 m’ (jarak antar kertas memanjang) 0.1 m’ 0.5 m’0.5 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 2.125 m’ 2.125 m’ 6 m’ 200 m’ 0.1 m’ 49.64 m’ 49.64 m’ 49.64 m’ 49.64 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’ 0.25 m’
  • 6. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com  Berat Prime Coat (dalam satuan gram) Berat Prime Coat = Berat Kertas Uji Akhir – Berat Kertas Uji Awal a. Berat Kertas 1 = 54.5 gr – 12.2 gr = 42.3 gr b. Berat Kertas 2 = 55.1 gr – 12.2 gr = 42.9 gr c. Berat Kertas 3 = 54.3 gr – 12.3 gr = 42.0 gr d. Berat Kertas 4 = 55.0 gr – 12.2 gr = 42.8 gr e. Berat Kertas 5 = 54.9 gr – 12.4 gr = 42.5 gr f. Berat Kertas 6 = 54.7 gr – 12.1 gr = 42.6 gr g. Berat Kertas 7 = 54.4 gr – 12.2 gr = 42.2 gr h. Berat Kertas 8 = 56.0 gr – 12.5 gr = 43.5 gr i. Berat Kertas 9 = 55.2 gr – 12.0 gr = 43.2 gr j. Berat Kertas 10 = 54.8 gr – 12.4 gr = 42.4 gr k. Berat Kertas 11 = 55.3 gr – 12.0 gr = 43.3 gr l. Berat Kertas 12 = 54.9 gr – 12.2 gr = 42.7 gr m. Berat Kertas 13 = 54.5 gr – 12.3 gr = 42.2 gr n. Berat Kertas 14 = 55.2 gr – 12.2 gr = 43.0 gr o. Berat Kertas 15 = 54.7 gr – 12.2 gr = 42.5 gr Berat Rata –Rata = 42.7 gr  Luas Kertas Uji dan Konversi menjadi luasan 1 m2 Kertas uji yang digunakan memiliki ukuran yang seragam sehingga sampel 1 s/d 15 adalah sama. Luas Kertas Uji = panjang x lebar = 0.25 m’ x 0.25 m’ = 0.0625 m2 Konversi menjadi 1m2 = 1 m2 / Luas Kertas Uji = 1 m2 / 0.0625 m2 = 16  Konversi Berat Prime Coat kedalam satuan Liter / m2 Karena berat Prime Coat yang diukur di lapangan menggunakan kertas yang memiliki luasan 0.00625 m2 , maka berat Prime Coat tersebut masih memiliki satuan seperti contoh Berat Kertas 1 = 42.3 gr / 0.0625 m2 , belum memiliki satuan liter / m2 . Sehingga untuk merubahnya perlu di kali 16. Catatan : Berat Jenis Aspal = 1.04 kg/m3 atau 1040 gr/ liter Maka, a. Berat Kertas 1 = 42.3 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2 b. Berat Kertas 2 = 42.9 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2
  • 7. Angga Nugraha, ST - email : angganugraha.sil47@gmail.com - website : angganugraha.com c. Berat Kertas 3 = 42.0 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2 d. Berat Kertas 4 = 42.8 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2 e. Berat Kertas 5 = 42.5 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2 f. Berat Kertas 6 = 42.6 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2 g. Berat Kertas 7 = 42.2 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2 h. Berat Kertas 8 = 43.5 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.67 liter/m2 i. Berat Kertas 9 = 43.2 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2 j. Berat Kertas 10 = 42.4 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2 k. Berat Kertas 11 = 43.3 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.67 liter/m2 l. Berat Kertas 12 = 42.7 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2 m. Berat Kertas 13 = 42.2 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2 n. Berat Kertas 14 = 43.0 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.66 liter/m2 o. Berat Kertas 15 = 42.5 gr : 1040 gr/liter x 16 = 0.65 liter/m2 Berat Rata –Rata = 0.66 liter/m2  Pengecekan Hasil Actual Terhadap Kadar Rencana Kadar Prime Coat Rencana = 0.65 l/m2 Syarat berdasarakan Spesifikasi Umum 2010 = Nilai rata-rata actual memiliki batas toleransi ±5% dari Kadar Tack Coat Rencana Nilai 5% dari Kadar Rencana = 5% x kadar rencana = 5% x 0.65 l/m2 = 0.0325 l/m2 Batas Minimum = 0.65 l/m2 - 5% = 0.65 l/m2 - 0.0325 l/m2 = 0.617 l/m2 = 0.62 l/m2 Batas Maximum = 0.65 l/m2 + 5% = 0.65 l/m2 + 0.0325 l/m2 = 0.6825 l/m2 = 0.68 l/m2 Maka Kadar Rencana ±5% = Rentang 0.62 l/m2 - 0.68 l/m2 Hasil rata-rata aktual lapangan = 0.66 l/m2 (HASIL OKE)