SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 42
ALAT PENDETEKSI ASAP ROKOK
 BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52



                    SKRIPSI



         Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program S-1




         ANDRI RIYATNO            8008012
         EDI YUNAN                8007021




    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
   FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
     UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
          JAWA TENGAH DI WONOSOBO
                       2012
BAB I
                                   PENDAHULUAN




1.1   Latar Belakang
             Udara yang sehat dan bersih hak bagi setiap orang, sehingga segala
      kegiatan yang dapat menyebabkan pencemaran udara perlu dicegah, termasuk
      yang bersumber dari asap rokok. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang
      bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan
      masyarakat baik selaku perokok aktif maupun perokok pasif. Upaya
      perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan perlu dilakukan secara
      menyeluruh terpadu dan berkesinambungan. Pada tataran dunia, merokok telah
      menjadi salah satu penyebab kematian terbesar. Diprediksi sekitar 10 juta orang
      akan meninggal per tahun menjelang 2030. Di negara-negara berkembang
      angkanya akan menjadi 70%. Menurut Koran Tempo, total populasi pria
      Indonesia sebanyak 69% merokok, artinya lebih dari separuh lelaki yang ada di
      Indonesia ini tiap hari memasukkan bahan beracun ke dalam paru-parunya.
      Angka ini paling tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya
      seperti Cina yang 53.4%, India 29.4% dan Thailand 39.3%. Hasil penelitian
      menunjukkan hampir 70% perokok Indonesia mulai merokok sebelum mereka
      berumur 19 tahun. Universitas Indonesia (UI) telah mencanangkan bahwa UI
      tahun 2012 bebas asap rokok. Selain UI, Kampus ITS, Universitas Andalas
      Padang, dan Universitas Negeri Medan mencanangkan hal yang serupa
      Berkaitan dengan upaya tersebut, salah satunya adalah wali kota Bogor juga
      memperlakukan Perda Nomor 12 Tahun 2009 tentang KTR (Kawasan Tanpa
      Rokok) dan Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 12 Tahun 2009 tentang KTR.
      Di lingkungan kampus penulis yaitu Universitas Sains Al Qur’an, penulis ingin
      mencoba menerapkan KTR guna kesehatan lingkungan dan para perokok pasif.
             Ruangan yang bebas asap rokok atau istilahnya KTR tersebut memang
      sangat diperlukan guna kesehatan sebuah ruangan termasuk lingkungan dan
      sekitarnya. Sebuah terobosan baru diperlukan untuk membuat pemberitahuan
KTR yang lebih efektif yaitu dengan sebuah alat yang dapat mendeteksi adanya
      asap rokok serta tanda peringatan adanya asap rokok dan dilengkapi dengan
      penanganan atau pembersihan lingkungan sekitar dari asap rokok tersebut.
             Suatu alat yang dapat memberikan peringatan adanya asap rokok
      sekaligus penanganan tentu berbasis kecerdasan buatan dan mikroelektronika,
      karena perkembangan dunia elektronika dan komputer saat ini sudah sangat
      pesat. Penemuan silikon menyebabkan bidang ini mampu memberikan
      sumbangan yang amat berharga bagi perkembangan teknologi modern.
      Pembahasan khusus dalam hal dinamika alat dengan sistem kecerdasan buatan
      sangat menjanjikan dalam perolehan kontribusi keilmuan. Tujuan utama dalam
      pembuatan alat yang dapat mengontrol dan berfikir sendiri mampu membantu
      manusia dalam memperoleh informasi, kenyamanan dan keamanan. Berbagai
      peralatan telah dapat dikembangkan oleh manusia, khususnya memudahkan
      manusia dalam mengembangkan alat-alat yang dapat menyerupai panca indera
      manusia, mulai dari sensor warna yang berfungsi seperti mata, sensor bau yang
      berfungsi seperti hidung, sensor gerak, sensor kelembaban dan lain sebagainya.
      Berdasarkan dari uraian tersebut di atas maka penulis ingin mencoba
      menggabungkan perkembangan teknologi yang telah maju tersebut khususnya
      dalam bidang mikroelektronika dan komputer untuk dapat diterapkan pada
      sistem umum, yaitu sebagai informasi dan peringatan pada kawasan yang bebas
      asap rokok. Oleh karena itu penelitian tugas     akhir ini penulis beri judul
      “ALAT PENDETEKSI ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLLER
      AT89S52”


1.2   Rumusan Masalah
      Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba
      merumuskan masalah sebagai berikut :
      1. Diperlukan sebuah ruangan yang bebas asap rokok dengan peringatan dan
         penanganan tertentu supaya kesehatan udara di ruangan tersebut bisa
         terjaga.
2. Belum adanya suatu sistem cerdas atau alat yang dapat memberikan
           informasi, peringatan dan penanganan ruangan sehingga ruangan tersebut
           bebas dari asap rokok.


1.3    Batasan Masalah
       Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah :
       1. Alat yang dibuat bersifat prototype atau simulasi alat yang dapat
           dipergunakan secara nyata.
       2. Uji coba dan penelitian menggunakan sensor asap atau AF-30 dan rokok.


1.4 Tujuan Penelitian
               Berdasarkan beberapa pokok masalah di atas maka tujuan dari
       penelitian ini adalah :
        1. Melakukan penelitian untuk membuat suatu ruangan yang bebas asap rokok.
        2. Memanfaatkan         sistem   kecerdasan   buatan   yang   diterapkan   pada
           mikrokontroller untuk memberi informasi, peringatan dan penanganan pada
           ruangan yang terdapat asap rokok, sehingga ruangan tersebut bebas dari
           asap rokok.


1.5 Manfaat Penelitian
             Berdasarkan beberapa pokok masalah di atas maka manfaat dari
      penelitian ini adalah :
      a. Terdapat ruangan yang bebas asap rokok

      b. Adanya alat atau sistem cerdas yang dapat memberi informasi, peringatan dan
         penanganan ruangan yang terdapat asap rokok
1.6 Sistematika Penulisan
            Sistematika penulisan dari tiap bab dalam laporan Tugas Akhir ini
    ditujukan agar mendapatkan keterarahan dalam penulisan sehingga dapat
    dipahami dan terstruktur. Sistematika penulisan disusun dalam 6 (enam) bab
    yang diuraikan sebagai berikut :


    BAB I     PENDAHULUAN
              Pada bab ini penulis menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan
              permasalahan yang dibahasnya, cara penyelesaiannya, yang umumnya
              tersusun dalam sub bab diantaranya : Latar Belakang Masalah,
              Maksud Dan Tujuan, Rumusan               Masalah, Batasan Masalah,
              Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.
    BAB II    TINJAUAN PUSTAKA
              Menjelaskan secara singkat teori-teori yang berhubungan dengan
              dasar-dasar bahasa pemrograman yang digunakan dan teori-teori yang
              bersangkutan dengan materi tugas akhir ini.
    BAB III METODELOGI PENELITIAN
              Bab ini berisi mengenai tata cara penelitian, pengambilan judul,
              langkah-langkah penelitian yang dilakukan penulis, hingga penentuan
              keputusan dan kesimpulan penelitian yang penulis lakukan
    BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
              Pada bab ini akan dibahas analisis terhadap permasalahan            dan
              kebutuhan terhadap sistem yang di bahas, meliputi aspek-aspek yang
              terlibat, dan lain-lain persoalan yang dapat dianalisis. Selain itu juga
              dibahas mengenai deskripsi atau algoritma proses, perancangan
              struktur data, perancangan antarmuka untuk input output, struktur
              menu, dan perancangan struktur program.
    BAB V     IMPLEMENTASI SISTEM
              Pada bab ini memberikan uraian tentang deskripsi hal-hal yang
              berkaitan dengan implementasi program, meliputi batasan-batasan
atau perlatan–peralatan hardware dan software yang digunakan untuk
      melakukan implementasi dan pengujian agar sistem siap dioperasikan.




BAB VI PENUTUP
      Kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan
      masalah, dan saran atau usul yang dapat diberikan untuk tindak lanjut
      terhadap topik yang dibahas, demi kesempurnaan pembahasan
      masalah.
BAB II
                             TINJAUAN PUSTAKA




2.1 Rokok
 2.1.1   Pengertian
                      Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
              hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter
              sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.
              Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar
              asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok
              biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan
              kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
              Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga
              umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok
              akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok,
              misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada
              kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
                      Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah
              suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja
              dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua
              Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba
              menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa.
              Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan
              Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk
              keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan
              semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan
              saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Telah
              banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan
              ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker,
penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek
             buruk bagi kelahiran, dan emfisema


2.1.2   Jenis Rokok
                      Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini
             didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok,
             proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.
             Rokok berdasarkan bahan pembungkus :
                Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
                Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
                Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
                Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
             Rokok berdasarkan bahan baku atau isi :
                Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun
                tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan
                aroma tertentu.
                Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
                tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek
                rasa dan aroma tertentu.
                Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
                tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk
                mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
             Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
                Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya
                dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan
                dan atau alat bantu sederhana.
                Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya
                menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan
                ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin
                pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat
                rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu
sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat
   rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok
   sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok
   batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin
   pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa
   rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum
   ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat
   perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada
   SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.
Rokok berdasarkan penggunaan filter :
   Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat
   gabus.
   Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya
   tidak terdapat gabus.
Dilihat dari komposisinya :
1. Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan
   diikat dengan benang.Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi
   daripada rokok buatan pabrik. Biasa ditemukan di Asia Tenggara
   dan India.
2. Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan
   daun tembakau. Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara.
   Yang terkenal dari Havana, Kuba.
3. Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh
   berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling
   berkembang dan banyak di Indonesia.
4. Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa
   digunakan di AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen
   perempuan India menggunakan jenis kunyah. Adalagi jenis yang
   diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang diisap
   denganhidung atau mulut.
5. Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau
               rasa buah-buahanyang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya
               digunakan di Afrika Utara, TimurTengah, dan beberapa tempat di
               Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe


2.1.3   Kandungan Kimia
                   Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di
            dalam rokok :
               Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.
               Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60
               bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.
               Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
               Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik
               yang mudah terbakar dan tidak berwarna.
               Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
               Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga
               dikenal sebagai metil alkohol.
               Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga
               merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
               Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun
               dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
               Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk
               mengawetkan mayat.
               Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk
               membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat
               plastik dan pestisida.
               Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
               Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam
               asap buangan mobil.
Gambar 2.1 Rokok
               Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok (Online 24/09/2012)



2.2 Mikrokontroller
 2.2.1   Pengertian Mikrokontroller
                  Mikrokontroler adalah Central Processing Unit (CPU) yang
           disertai dengan memori serta sarana input atau output dan dibuat dalam
           bentuk chip. (Suhata, S.T : 2005 hal: 7).


 2.2.2   Bagian-Bagian Mikrokontroller
           1. CPU (Central Processing Unit)
              CPU terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali (control unit) serta
              unit arithmatika dan logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali
              adalah mengambil, mengkodekan dan melaksanakan urutan instruksi
              sebuah program yang tersimpan             dalam memori. Unit pengendali
              menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali yang diperlukan untuk
              menyerempakkan operasi, aliran dan instruksi program. Unit
              aritmatika dan logika berfungsi untuk melakukan proses perhitungan
              yang diperlukan selama program dijalankan serta mempertimbangkan
              suatu kondisi dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk
              instruksi-instruksi berikutnya.
           2. Bus Alamat
              Bus alamat berfungsi sebagai sejumlah lintasan saluran pengalamatan
              antara alat dengan sebuah komputer. Pengalamatan ini harus
              ditentukan terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kesalahan
pengiriman sebuah instruksi dan terjadinya bentrok antara dua buah
   alat yang bekerja secara bersamaan.
3. Bus Data
   Bus data merupakan sejumlah lintasan saluran keluar-masuknya data
   dalam suatu mikrokontroller. Pada umumnya saluran data yang masuk
   sama dengan saluran data yang keluar.
4. Bus Kontrol
   Bus kontrol atau bus pengendali ini berfungsi untuk menyerempakkan
   operasi mikrokontroller dengan operasi rangkaian luar.
5. Memori
   Di dalam sebuah mikrokontroller terdapat suatu memori yang
   berfungsi untuk menyimpan data atau program. Ada beberapa jenis
   memori, di antaranya adalah RAM dan ROM. Ada beberapa tingkatan
   memori, diantaranya adalah register internal, memori utama dan
   memori masal. Register internal adalah memori di dalam ALU.
   Waktu akses register sangat cepat, umumnya kurang dari 100 ns.
   Memori utama adalah memori yang ada pada suatu sistem. Waktu
   aksesnya lebih lambat dibandingkan register internal, yaitu antara 200
   sampai 1.000 ns. Memori massal dipakai untuk penyimpanan
   berkapasitas tinggi, biasanya berbentuk disket, pita magnetik atau
   kaset.
6. RAM (Random Acces Memory)
   RAM merupakan memori yang dapat dibaca dan ditulis. RAM
   biasanya digunakan ntuk menyimpan data atau sering disebut dengan
   memori data saat program bekerja. Data yang ada pada RAM hilang
   bila catu daya dari RAM dimatikan sehingga RAM hanya dapat
   digunakan untuk menyimpan data sementara.
   Teknologi RAM dapat dibagi menjadi dua, yaitu statik dan dinamik.
   RAM dinamik tersusun oleh sel-sel yang menyimpan data sebagai
   muatan listrik pada kapasitor. Ada tidaknya muatan yang ada pada
   kapasitor dijadikan acuan oleh RAM dinamik sebagai bilangan biner 1
atau 0. Oleh karena kapasitor memiliki kecenderungan alami untuk
             mengosongkan muatan, RAM dinamik memerlukan pengisian muatan
             secara periodik untuk melihara penyimpanan data. Pada RAM statik,
             nilai biner disimpan menggunakan konfigurasi gate logika flip-flop.
             RAM statik akan menyimpan data selama aliran daya diberikan
             padanya.
         7. ROM (Read Only Memory)
             ROM merupakan memori yang hanya dapat dibaca. Data yang
             tersimpan di ROM tidak akan hilang meskipun tegangan supply
             dimatikan. Dari sifatnya itu maka ROM sering dipakai untuk
             menyimpan program. Ada beberapa jenis ROM diantaranya ROM,
             PROM, EPROM dan EEPROM.

             ROM merupakan memori yang sudah diprogram oleh pabrik. PROM
             dapat diprogram oleh pemakai tapi hanya dapat ditulis sekali saja.
             UV-EPROM merupakan PROM yang dapat diprogram atau ditulis
             beberapa kali dan dapat dihapus dengan sinar ultraviolet. Flash
             PEROM adalah PROM yang dapat ditulis ulang beberapa kali dan
             dapat dihapus secara elektrik atau dengan tegangan listrik. UV-
             EPROM harganya lebih mahal dari Flash PEROM, karena itu Flash
             PEROM lebih popular dan diminati programmer mikrokontroller.


2.2.3   Keuntungan Penggunaan Mikrokontroler
             Penggunaan mikrokontroler mempunyai keuntungan antara lain :
            a. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
            b. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena
               sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah
               dimodifikasi
            c. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang
               kompak.
2.2.4   Kesamaan antara Mikrokontroler dengan Komputer
             a. Sama-sama memiliki unit pengolah pusat atau yang lebih dikenal
                 dengan CPU (Central Processing Unit);
             b. CPU tersebut sama-sama menjalankan program dari suatu lokasi
                 atau tempat, biasanya dari ROM (Read Only Memory) atau RAM
                 (Random Access Memory);
             c. Sama-sama memiliki RAM yang digunakan untuk menyimpan
                 data-data sementara atau yang lebih dikenal dengan variabel-
                 variabel;Sama-sama memiliki beberapa keluaran dan masukan
                 yang digunakan untuk melakukan komunikasi timbal-balik
                 dengan dunia luar.


2.2.5   Perbedaan antara Mikrokontroler dan Komputer
             Perbedaan antara mikrokontroler dan komputer antara lain :
             a. CPU pada Komputer berada eksternal dalam suatu sistem, sampai
                 saat ini kecepatan operasionalnya sudah mencapai tingkat lebih
                 dari 2 GHz, sedangkan CPU pada Mikrokontroler berada internal
                 dalam sebuah chip, kecepatan bekerja masih cukup rendah, dalam
                 orde MHz (misalnya, 24 MHz, 40 MHz dan lain sebagainya).
                 Kecepatan yang relatif rendah ini sudah mencukupi untuk
                 aplikasi-aplikasi berbasis mikrokontroler.
             b. Jika CPU pada komputer menjalankan program dalam ROM atau
                 yang lebih dikenal dengan BIOS pada saat awal dihidupkan,
                 kemudian mengambil atau menjalankan program yang tersimpan
                 dalam   hard    disk.     Sedangkan   mikrokontroler   sejak   awal
                 menjalankan program yang tersimpan dalam ROM internal-nya
                 (bisa berupa Mask ROM atau Flash PEROM). Sifat memori
                 program ini non volatile, artinya tetap akan tersimpan walaupun
                 tidak diberi catu daya.
c. RAM pada mikrokomputer bisa mencapai ukuran sekian MByte
                  dan bisa di-upgrade ke ukuran yang lebih besar dan berlokasi di
                  luar chip CPU-nya, sedangkan RAM pada mikrokontroler ada di
                  dalam chip mikrokontroler yang bersangkutan dan ukurannya
                  sangat minim, misalnya 128 byte, 256 byte dan seterusnya dan
                  ukuran yang relatif kecil inipun dirasa cukup untuk aplikasi-
                  aplikasi mikrokontroler.
              d. Keluaran dan masukan pada mikrokomputer jauh lebih kompleks
                  dibandingkan dengan mikrokontroler, yang jauh lebih sederhana,
                  selain itu, pada mikrokontroler tingkat akses keluaran dan
                  masukan bisa dalam satuan per bit.
              e. Jika diamati lebih lanjut, Mikrokomputer atau Komputer
                  merupakan komputer serbaguna atau general purpose computer,
                  bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam aplikasi (atau perangkat
                  lunak). Sedangkan mikrokontroler adalah special purpose
                  computer atau komputer untuk tujuan khusus, hanya satu macam
                  aplikasi saja.


2.3 AT89S52
      Mikrokontroler AT89S52 merupakan sebuah Mikrokontroler 8 bit bertenaga
   rendah dengan teknologi CMOS berkinerja tinggi yang dilengkapi dengan
   memori flash yang dapat diprogram sebesar 8 Kbyte. Komponen ini dibuat
   dengan teknologi memori Atmel yang nonvolatile dan berkapasitas tinggi serta
   kompatibel dengan set intruksi dan kaki out standar industri 80CSI. Flash onchip
   memungkinkan memori program dapat diprogram ulang dalam system atau
   dengan   pemprograman      memori    nonvolatile    yang konvensinal.   Dengan
   menggunakan CPU 8 bit dengan flash yang diprogram dari sistem dalam sebuah
   monolitik chip, Atmel AT89S52 adalah sebuah Mikrokontroler yang sangat baik
   untuk menyelesaikan solusi yang sangat fleksibel dan efektif dalam biaya, untuk
   banyak masalah aplikasi serta untuk mengontrol modul tambahan.
Gambar 2.2 Mikrokontroler AT89S52


Mikrokontroler AT89S52 memiliki :
      Sebuah CPU ( Central Processing Unit ) 8 Bit.
      256 byte RAM ( Random Acces Memory ) internal.
      Empat buah port I/O, yang masing masing terdiri dari 8 bit.
      Osilator internal dan rangkaian pewaktu.
      Dua buah timer/counter 16 bit.
      Lima buah jalur interupsi ( 2 buah interupsi eksternal dan 3
      interupsi internal).
      Sebuah port serial dengan full duplex UART (Universal
      Asynchronous Receiver Transmitter).
      Mampu melaksanakan proses perkalian, pembagian, dan Boolean.
      EPROM yang besarnya 8 KByte untuk memori program.
      Kecepatan maksimum pelaksanaan instruksi per siklus adalah 0,5
      μs pada frekuensi clock 24 MHz. Apabila frekuensi clock
      mikrokontroler yang digunakan adalah 12 MHz, maka kecepatan
      pelaksanaan instruksi adalah 1 μs.
Sebagai perbandingan kapasitas memori, Tabel 2.1 menampilkan
    kapasitas memori dari mikrokontroler seri AT89X.


              Tabel 2.1 Kapasitas Memori Mikrokontroler seri AT89X




 Sumber : http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2009/12/mengenal-system-clock-
                       pada-mikrokontroler (online 21 Juli 2012)

2.3.1    Arsitektur AT89S52

                Mikrokontroler AT89S52 dibangun berdasarkan arsitektur seperti
        ditunjukkan gambar dibawah ini. Seluruh bagian yang digambar pada gambar
        tersebut saling berhubungan melalui internal bus 8 bit menelusuri bagian
        serpih. Bus tersebut kemudian dihubungkan ke luar melalui input output port
        apabila memori atau expansi diperlukan.

                Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit
        pengendali control unit (CU), serta unit aritmatika dan logika (ALU). Fungsi
        utama unit pengendali ini adalah mengambil, mengkode, dan melaksanakan
        urutan intruksi sebuah    program yang tersimpan dalam memori, unit
        pengendali juga berfungsi untuk mengatur urutan operasi seluruh sistem. Unit
        pengendali atau CPU juga menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali
        yang diperlukan untuk menyerempakkan operasi, juga aliran intruksi
        program. Aliran informasi pada bus-bus data dan bus alamat juga diatur
        oleh unit ini.
Gambar 2.3 Blok Diagram MIkrokontroler
Sumber : http://onelka.wordpress.com/mikrokontroler-at89s52 ( Online :21 oktober 2012 )


2.3.2    Arti Kode AT89S52
        Jika penulis kelompokkan huruf dan angka tersebut, maka akan menjadi
        seperti berikut: AT89S52 = AT + 8952 + S

        Dengan arti: AT = ATMEL sebagai produsen dari IC ini

               8952 = 8052 + 9 = IC ber-arsitektur 8052 dengan tipe memory Flash
                         ROM (9 = Flash ROM, 8 = EEPROM, 7 = EPROM).
               S = ISP programming = Sudah dapat diprogram secara ISP.
2.3.3   Susunan Kaki Mikrokontroller AT89S52
        IC AT89S52 mempunyai 40 pin yang sesuai dengan mikrokontroler 8031,
        dengan susunan kaki seperti Gambar 2 .3




                          Gambar 2.4 Nama Pin-pin AT89S52


2.3.4   Komunikasi Serial AT89S52
                 Mikrokontroller AT89S51/52 atau mikrokontroller standar lainnya
          mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi
          data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat
          menerima data pada saat proses pengiriman data terjadi. Untuk menampung
          data yang diterima atau data yang akan dikirimkan. Keluarga MCS-51
          mempunyai sebuah register yaitu SBUF yang terletak pada alamat 99H di
          mana register ini berfungsi sebagai buffer sehingga pada saat
          mikrokontroller ini membaca data yang pertama dan data kedua belum
          diterima secara penuh, maka data ini tidak akan hilang.
                 Pada kenyataannya register SBUF terdiri dari dua buah register yang
          memang menempati alamat yang sama yaitu 99H. Register tersebut adalah
          Transmit Buffer Register yang bersifat write only (hanya dapat ditulis) dan
          Receive Buffer Register yang bersifat read only (hanya dapat dibaca). Pada
          proses penerimaan data dari Port Serial, data yang masuk ke dalam Port
Serial akan ditampung pada Receive Buffer Register terlebih dahulu dan
          diteruskan ke jalur bus internal pada saat pembacaan register SBUF
          sedangkan pada proses pengiriman data ke Port Serial, data yang dituliskan
          dari bus internal akan ditampung pada Transmit Buffer Register terlebih
          dahulu sebelum dikirim ke Port Serial. Pada Mikrokontroller keluarga
          MCS-51, vektor interupsi untuk komunikasi serial ialah 23H. (Agfianto,
          Teknik Antarmuka, 2002)


2.3.5   8052 uC Board
                8052 uC Board adalah sebuah board dengan kontroler 8052 yang
         menggunakan IC mikrokontroller AT89S51. Board ini kompatibel penuh
         dengan semua IC mikrokontroller dengan tipe AT89S. Dengan
         menggunakan mikrokontroller AT89S dapat dilakukan pemrograman
         mikrokontroller dengan cara In System Programming (ISP). Artinya IC
         mikrokontroller tidak perlu dicabut pasang untuk pemrograman, karena
         IC mikrokontroller dapat diprogram langsung pada board tersebut. Selain
         itu board ini juga telah menyertakan perangkat komunikasi serial RS232,
         sehingga dapat berkomunikasi dengan peralatan lain yang mempunyai
         port serial RS232. 8052 uC Board mempunyai tata letak komponen yang
         dapat dilihat pada gambar 2.3 di bawah ini.




                   Gambar 2.5 Tata Letak Komponen 8052 uC Board
Catu daya untuk 8051 uC Board dapat diberikan dengan catu daya DC
      9 sampai 15 V. Untuk koneksi port-port mikrokontroller dapat dilihat pada
      board, karena telah dicetak pada PCB 8051 uC Board. Untuk J1 dan J2
      masing masing adalah jumper untuk mengatur RxD dan TxD port serial
      RS232. Posisi default adalah 1-2 yang artinya serial port diaktifkan, pada
      posisi ini maka port P3.0 dan P3.1 mikrokontroller tidak terhubung pada
      konektor P3. Pada posisi 2-3 maka serial port dinon-aktifkan sehingga port
      P3.0 dan P3.1 mikrokontroller terhubung dengan konektor P3.


2.4 Sensor Asap AF 30
          Sensor AF-30 adalah sensor asap rokok. Pada dasarnya prinsip kerja dari
   sensor tersebut adalah mendeteksi keberadaan gas-gas yang dianggap mewakili
   asap rokok, yaitu gas Hydrogen dan Ethanol. Sensor AF-30 mempunyai tingkat
   sensitifitas yang tinggi terhadap dua jenis gas tersebut. Jika sensor tersebut
   mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut diudara dengan tingkat konsentrasi
   tertentu, maka sensor akan menganggap terdapat asap rokok di udara. Ketika
   sensor mendeteksi keberadaan gas-gas tersbut maka resistansi elektrik sensor
   akan turun. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor AF-30 ini,
   kandungan gas-gas tersebut dapat diukur. Gambar satu adalah grafik tingkat
   sensitifitas sensor AF-30 terhadap kedua gas tersebut.




           Gambar 2.6 Grafik Hubungan H2O, Ethanol dan Asap Rokok
Dari grafik pada gambar 2.5 dapat dilihat bahwa dengan mengukur
perbandingan antara resistansi sensor pada saat terdapat gas dan resistansi
sensor pada udara bersih atau tidak mengandung gas tersebut (Rgas/Rair),
dapat diketahui kadar gas tersebut. Sebagai contoh jika resistansi sensor (RS)
pada saat terdapat gas Hydrogen adalah 1KΏ dan resistansi sensor (RS) pada
saat udara bersih adalah 10KΏ maka:




                       Rumus 2.1 Perhitungan Resistansi Sensor


       Dari perhitungan Rumus 2.1 diatas serta menurut grafik pada gambar
2.4, jika Rgas/Rair=0.1 maka konsentrasi gas Hydrogen pada udara adalah
sekitar 100ppm.




                         Gambar 2.7 Dimensi Sensor AF 30
Gambar 2.8 Gambar Sensor AF 30
                 Sumber : http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content
         &view=article&id=688:asap&catid=16:mikroprocessorkontroller&Itemid=14 (Online
                                             7/10/2012)



                     Tabel 2.2 Perbandingan Antara Sensor AF 10 – AF 60
                                                    Jenis Pembacaan
            Nama
         No                                             Gas
            Sensor Getaran Temperatur                            Cairan Methana            GPS
                                                   H2O,Ethanol
         1    AF-10         √
         2    AF-20                      √
         3    AF-30                                       √
         4    AF-40                                                      √
         5    AF-50                                                                    √
         6    AF-60                                                                      √
                                                          Sumber : http://www.google.co.id


2.5 Komponen Elektronika Umum
 2.5.1    Resistor
                         Resistor sering disebut dengan penghambat arus listrik dengan
                satuan OHM. Resistor memiliki beban resistif di mana arus dan
                tegangan tidak tidak tertinggal. Jumlah aljabar tegangan akan
                berbanding lurus dengan resistansi dan arus.




                                Gambar 2.9 Gambar Resistor
Atau

                                   V = I.R

                       Rumus 2.2 Rumus Resistor

Tegangan memiliki satuan Volt
Arus memiliki satuan Ampere
Resistor atau tahanan memiliki satuan Ohm




              Gambar 2.10 Simbol dari Resistor




             Gambar 2.11 Warna dan Nilai Resistor
sebagai contoh :
Diketahui suatu rangkaian tertutup dengan nilai resistansi   220 Ohm.
Tengangan yang digunakan sebesar 9 Volt, berapakan arus yang mengalir
dalam rangkaian tersebut ?
       Jawab :
       Diketahui :
                             R tahanan : 220 Ohm
                             V tegangan : 9 Volt
       Ditanyakan : I arus yang mengalir ?
Jawab :
                                      V = I.R maka I = V / R
                                      I = 9 / 220
                                      I = 0.04 Ampere atau 40 mA


         Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/resistor (online 29/09/2012)


2.5.2   Transistor.




                               Gambar 2.12 Transistor
         Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/transistor (online 29/09/2012)


                      Berdasarkan struktur atau komponen pembentuk materi transistor
           dibedakan menjadi 2, yaitu transistor PNP dan transistor NPN.
           Transistor memiliki 3 kaki yaitu kaki basis, emitor dan kolektor. Arus
           akan mengalir dari kolektor ke emitor di mana komponen kaki basis
           harus diberikan pemicu sebesar 0.7 mA untuk germanium sedangkan 0.3
           mA untuk silikon. Ada 2 transistor yang dibutuhkan untuk memberikan
           nilai yang lebih tinggi untuk memicu kerja dari Relay. Pemasangan
           kedua transistor tersebut dinamakan dengan transistor Darlington. Cara
           kerjanya adalah dengan memanfaatkan pemicuan basis transistor
           pertama ke dalam basis transistor kedua untuk nilai yang lebih besar.
           Hal    ini    dilakukan   karena   pada   dasarnya   sinkronisasi    antara
           mikrokontroller dengan driver harus menggunakan rangkaian tersebut
           dilihat dari perbedaan tegangan antara mikrokontroller dengan driver
           yang telah dibuat. Transistor yang digunakan memiliki tipe C828 dan
           D313. Ukuran dari transistor C828 lebih kecil dari transistor D313
karena daya yang dihasilkanpun berbeda. Daya yang dihasilkan dari
           transistor D313 lebih besar dari transistor C828. Semakin besar daya
           yang dihasilkan maka nilai arus pacu atau asut akan lebih besar.
           Mikrokontroller hanya mampu memasok arus sebesar 4mA.


2.5.3   Kapasitor




                                    Gambar 2.13 Kapasitor
            Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/kapasitor (online 29/09/2012)


                    Sebuah Kapasitor atau disebut kondensator adalah sebuah
           komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik dalam
           bentuk muatan listrik dalam waktu tertentu tanpa disertai reaksi kimia.
           Kapasitor meneruskan tegangan bolak-balik tetapi tidak meneruskan
           tegangan     rata-rata    sehingga     kapasitor   juga       digunakan   untuk
           mentransportasikan tegangan bolak-balik, kalau sebuah induktor itu
           akan melawan perubahan tegangan yang lewat . kalau sebuah induktor
           memiliki resitansi yang sangat kecil terhadap arus searah, sebaliknya
           sebuah kapasitor memberikan resistensi yang amat besar terhadap arus
           searah karena di elektrikumnya.
                    Kapasitor merupakan tempat menyimpan muatan listrik ukuran
           kecil. Kapasitor meneruskan tegangan bolak – balik tetapi tidak
           meneruskan tegangan rata, sehingga kapasitor digunakan juga untuk
           memindahkan atau mentransportasikan tegangan bolak – balik.
           Mengenai jumlah muatan yang dapat ditampungnya atau kapasitasnya
           diukur dalam satuan farad (F). nilai dari kapasitor – kapasitor yang biasa
           (kondensator keramik dan kondensator foli) antara 1pF dan 1F, jadi
           antara :
                    1                               1
                                          F dan                      F
                    1.000.000.000.000               1.000.000
Pada kondensator, nilainya sering dicantumkan sbb :
             1 n 5 = 1,5 nF     0,03 mF = 30 nF
             100 P (N 100 atau n 1) = 100 pF
                     Kecuali kapasitas, masalah tegangan juga penting, untuk hal itu
             setidaknya besarnya arus 20 % diatas tegangan pengadaan. Kondensator
             elektrolit (elko) memiliki kapasitas yang sangat tinggi     ( secara garis
             besarnya antara 1 MF dan 10.000 MF ). Kondensator elektrolit ini
             mempunyai polaritas tertentu sehingga penyambungan positif dan
             negatifnya tidak boleh bertukar.




                    Gambar 2.14 Kapasitor Elektrolitik (elco)




                    Gambar 2.15 Kapasitor Plastik Dielektrik


2.6 SDCC (Small Device C Compiler)

 2.6.1    Pengertian Bahasa C

                Bahasa C adalah salah satu bahasa pemograman yang populer di
         dunia dan mempunyai kemampuan lebih dari bahasa pemograman yang lain.
         Banyak sekali aplikasi-aplikasi yang ditulis dalam bahasa C, atau paling tidak
         inti utama programnya ditulis dalam bahasa C. Bahkan, Sofware
         Development Kit untuk windows ditulis dengan bahasa C. Bahasa C
         merupakan bahasa pemrogaman yang sifatnya portable, yaitu dengan sedikit
         atau tanpa perubahan, suaru program yang ditulis dengan bahasa C pada
         suatu komputer dapat dijalankan pada komputer lain. Bahasa C merupakan
general-purpose language. yang dapat digunakan untuk tujuan apa saja. C
merupakan industrial-strength language. Dengan bahasa C dapat membangun
beragam aplikasi mulai dari pemrograman sistem, aplikasi cerdas (artificial
intellegent), sistem pakar, utility, driver, database, browser, network
programing, sistem operasi, game, virus, robotika, dan lain-lain.
       Bahasa C diciptakan oleh Dennis Ritchie. Sebenarnya, bahasa C
merupakan pengembangan dari bahasa BCPL yang lebih dahulu ada. Sebagai
bahasa yang lebih digolongkan dalam middle level language, bahasa C
mempunyai kemudahan di dalam mengakses perangkat keras, juga kecepatan
prosesnya yang mendekati low level languange seperti Assembly. Disamping
itu, bahasa C jauh lebih mudah untuk dipelajari jika dibandingkan dengan
bahasa low level karena mendekati frase-frase dalam bahasa manusia yaitu
bahasa Inggris.
       Bahasa C mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan
bahasa pemrograman lainnya. C merupakan bahasa yang kokoh dan
memberikan keleluasaan kepada penggunanya. C merupakan bahasa yang
portable. Dengan sedikit atau tanpa modifikasi program C yang ditulis pada
suatu komputer dapat dijalankan pada komputer lain yang memiliki kompiler
C. Keuntungan lain dari C adalah dalam hal eksekusi. C memberikan
kecepatan mendekati bahasa Assembly, tetapi memberikan kemudahan yang
tidak ditawarkan oleh bahasa Assembly. Pada tahun 80-an penggunaan C di
dunia industri semakin semakin luas sehingga kemudian distandarisasi oleh
ANSI dan kemudian diadopsi oleh ISO dan diadopsi ulang oleh ANSI.
Official name bahasa C adalah ISO/IEC 9899-1990. Dalam pemrograman C
kita hendaknya mengacu pada standar C yaitu ISO C.
Kristanto, Andi. 2003. Struktur Data dengan C++ hal 1-2 .Yogyakarta :
Graha Ilmu.
2.6.2    Pengertian SDCC (Small Device C Compiler)

               SDCC Merupaka Open Source, C compiler yang pertama kali
        dikembangkan oleh Sandeep Dutta, untuk mikrokontroller/mikroprosesor 8-
        bit, SDCC mendukung beberapa arsitektur mikrokontroller/mikroprosessor 8-
        bit antara lain: Intel MCS-51, Zilog Z80, Atmel AVR, Microchip PIC,
        Freescale (Motorola) HC08. Disini kita akan bahas penggunaan SDCC untuk
        MCS-51 Family yang cukup banyak dipakai saat ini.

               Pemrograman dengan bahasa C lebih mudah di bandingkan
        menggunakan bahasa assembly (bahasa mesin), SDCC merupakan C
        compiler gratis (freeware) sehingga anda tidak perlu mengeluarkan biaya
        untuk membeli compiler komersial yang harganya cukup mahal, dari segi
        code yang dihasilkan optimasi sdcc sangat bagus

               SDCC medukung beberapa tipe data standar sebagai berikut :

           -   bool 1 Bit (0,1)
           -   char 8 bits (signed -128~+127, unsigned 0~255)
           -   int 16 bits (signed -32768~ +32767, unsigned 0~ +65535)
           -   long 32 bits(signed -2147483648~ +2147483647, unsigned
               0~ +4294967296)
           -   float 32 bits (4 bytes IEEE 754)

        Sumber : http://low-high.blogspot.com/2007/11/small-device-c-compiler-mcs-
        51.html ( Online 21 Oktober 2012 )
Gambar 2.16 Aplikasi SDCC (Small Device C Compiler)


2.7 Bahasa Assembly
 2.7.1    Pengertian Bahasa Assembly
                Secara fisik, kerja dari sebuah mikrokontroller dapat dijelaskan
         sebagai siklus pembacaan instruksi yang tersimpan di dalam memori.
         Mikrokontroller menentukan alamat dari memori program yang akan dibaca,
         dan melakukan proses baca data di memori. Data yang dibaca
         diinterprestasikan sebagai instruksi. Alamat instruksi disimpan oleh
         mikrokontroller di register, yang dikenal sebagai program counter. Instruksi
         ini misalnya program aritmatika yang melibatkan 2 register. Sarana yang ada
         dalam program assembly sangat minim, tidak seperti dalam bahasa
         pemrograman tingkat atas (high level language programming) semuanya
         sudah siap pakai. Penulis program assembly harus menentukan segalanya,
         menentukan letak program yang ditulisnya dalam memori-program, membuat
         data konstan dan tabel konstan dalam memori-program, membuat variabel
         yang dipakai kerja dalam memori-data dan lain sebagainya. Bentuk program
         assembly yang umum ialah sebagai berikut :
Isi memori ialah bilangan heksadesimal yang dikenal oleh
               mikrokontroler, yang merupakan representasi dari bahasa assembly
               yang telah dibuat. Minemonic atau opcode ialah kode yang akan
               melakukan aksi terhadap operand. Operand ialah data yang diproses
               oleh opcode. Sebuah opcode bisa membutuhkan 1, 2 atau lebih
               operand, kadang juga tidak perlu operand. Sedangkan komentar
               dapat penulis berikan dengan menggunakan tanda titik koma (;).
               Berikut contoh jumlah operand yang berbeda beda dalam suatu
               assembly.
              CJNE R5,#22H, aksi ?          : dibutuhkan 3 buah operand
              MOVX @DPTR, A                 : dibutuhkan 2 buah operand
              RL A                          : 1 buah operand
              NOP                           : tidak memerlukan operand


2.7.2   Instruksi
                      Dalam mikrokontroller instruksi merupakan perintah yang
              diberikan oleh user agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang
              diharapkan atau diinginkan. Instruksi sama dengan bahasa program.
              Instruksi digolongkan menjadi 5 bagian yaitu :
                1.   Instruksi Aritmatika ( Arithmetic Instruction )
                2.   Instruksi Logika ( Logical Instruction )
                3.   Instruksi Boolean ( Boolean Instruction )
                4.   Instruksi Cabang ( Branch Instruction )
                5.   Instruksi Data Transfer ( Data Transfer Instruction )
              Kelima dari instruksi tersebut digunakan dalam proses pemrograman.
2.7.3   Instruksi Aritmatika ( Arithmetic Instruction )
                     Instruksi Arimatika atau Arithmetic Instruction merupakan

            instruksi dari mikrokontroller yang melakukan proses aritmatika seperti

            penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian. Pada umumnya

            instuksi ini menggunakan accumulator sebagai salah satu operand-nya.

            Tabel 2.3 di bawah ini menunjukkan macam-macam bentuk instruksi

            aritmatika.

                      Tabel 2.3 Daftar Arithmetic instruction
        Instruksi               Penjelasan Singkat
        ADD A,source            Menambahkan data dengan accumulator
        ADD A, #data
        ADDC A,source           Menambahkan         data,   carry   flag   dan
        ADDC A, #data           accumulator
        SUBB A,source           Mengurangi accumulator dengan data
        SUBB A,#data
        INC A                   Manambahkan dengan 1
        INC Source
        INC DPTR
        DEC A                   Mengurangi dengan 1
        DEC Source
        MUL AB                  Mengalikan Accumulator dengan B
        DIV AB                  Membagi accumulator dengan B
        DA A                    Konversi data ke decimal


2.7.4   Instruksi Logika atau Logical Instruction

                     Instruksi logika atau Logical Instruction mencakup instruksi-

            instruksi yang melakukan proses logika terhadap register 8 bit.

            Instruksi-instruksi tersebut antara lain logika AND, logika OR, logika
XOR, pergeseran, complement dan pertukaran. Umumnya instruksi ini

     menggunakan accumulator atau alamat (direct) sebagai salah satu

     operand-nya. Tabel 2.3 di bawah ini merupakan daftar instruksi dari

     instruksi logika.

              Tabel 2.4 Daftar Instruksi Logika

Instruksi                 Penjelasan Singkat
ANL A, source             Operasi logika AND antar bit pada kedua data
ANL A, #data
ANL Direct, A
ANL Direct, #data
ORL A, source             Operasi logika OR antar bit pada kedua data
ORL A, #data
ORL Direct, A
ORL Direct, #data
XRL A, source             Operasi logika XOR antar bit pada kedua data
XRL A, #data
XRL Direct, A
XRL Direct, #data
CLR A                     Memberikan nilai 00h pada accumulator
CPL A                     Complement setiap bit pada accumulator
RL      A                 Merotasi accumulator ke kiri
RLC     A                 Merotasi accumulator ke kiri melalui carry flag
RR        A               Merotasi accumulator ke kanan
RRC      A                Merotasi accumulator ke kanan melalui carry
                          flag
SWAP A                    Menukar posisi 4 bit terendah (lower nibble)
                          dengan 4 bit tertinggi
2.7.5   Instruksi Boolean atau Boolean Instruction
                     Instruksi Boolean atau Boolean Instruction mencakup instruksi

            yang hanya melibatkan hanya instruksi satu bit saja. Instruksi ini

            menggunakan carry flag atau register 1 bit lainnya sebagai operand.

            Tabel 2.4 di bawah ini meunjukkan daftar instruksi Boolean beserta

            penjelasan singkatnya.

                 Tabel 2.5 Instruksi Boolean (Boolean Intsruction)

                Instruksi            Penjelasan Singkat
                CLR       C          Memberikan nilai 0 pada bit
                CLR       Bit
                SETB C               Memberikan nilai 1 pada bit
                SETB Bit
                CPL      C           Komplemen bit
                CPL      Bit
                                       Tabel 2.4 (Lanjutan)
                ANL      C,bit       Operasi logika AND antar bit
                ORL      C,bit       Operasi logika OR antar bit
                MOV C,bit            Mengisi dari bit ke bit
                MOV Bit, C
                JC       Rel         Lompat ke alamat tertentu jika carry flag = “1”
                JNC      Rel         Lompat ke alamat tertentu jika carry flag = “0”
                JB       Bit, rel    Lompat ke alamat tertentu jika bit = “1”
                JNB      Bit, rel    Lompat ke alamat tertentu jika bit = “0”
                JBC     Bit, rel     Lompat ke alamat tertentu jika bit = “1” lalu
                                     mengisi bit dengan “0”
2.7.6   Instruksi Cabang atau Branch Instruction
                       Instruksi Cabang atau Branch Instruction mencakup instuksi

            yang melakukan perpindahan alamat. Instruksi tersebut antara lain:

            pemanggilan rutin (call) dan lompat (jump). Tabel 2.5 menunjukkan

            daftar instruksi cabang yang berlaku dalam mikrokontroller keluarga

            MCS-51.

                       Tabel 2.6 Instruksi Cabang (Branch Instruktion)

           Instruksi                            Penjelasan Singkat
  ACCAL       Addr11             Memanggil subrutin pada alamat tertentu
  LCALL       Addr16
  RET                            Keluar dari sub rutin
  RETI                           Keluar dari interrupt
  AJMP       Addr11              Lompat ke dalam alamat tertentu
  SJMP       Rel
  LJMP       Addr16
  JMP       @A+DPTR
  JZ        Rel                  Lompat    ke    dalam    alamat   tertentu   jika
                                 accumulator bernilai 00h
  JNZ       Rel                  Lompat    ke    dalam    alamat   tertentu   jika
                                 accumulator tidak bernilai 00h
  JCNE      A, direct, rel       Membandingkan kedua operand dan melompat
  JCNE      A, #data, rel        ke dalam alamat tertentu jika kedua operand
  JCNE      Rn, #data, rel       tidak sama
  JCNE      @Ri, #data, rel
  DJNZ      Rn, rel              Mengurangi operand dan melompat ke alamat
  DJNZ       Direct, rel         tertentu jika operand tidak bernilai 00h
  NOP                            Tidak ada operasi
2.7.7     Instruksi Pemindahan Data atau Data Transfer Instruction
                           Instruksi Pemindahan Data atau Data Transfer Instruction

               adalah instruksi yang mencakup proses pemindahan atau pertukaran

               data yang melibatkan register 8 bit atau 16 bit. Instruksi tersebut antara

               lain : MOV, PUSH, POP dan XCH. Tabel 2.9 menunjukkan daftar

               instruskdi data transfer yang berlaku dalam mikrokontroller keluarga

               MCS-51. Seperti yang tertera pada tabel 2.6 di bawah ini.

        Tabel 2.7 Daftar Instruksi Perpindahan Data (Data Transfer Instruction)

              Instruksi                         Penjelasan Singkat
    MOV          A, source        Mengisi nilai operand kedua (source) ke dalam
    MOV          A, #data         operand pertama (destination)
    MOV          Dest, A
    MOV          Dest, source
    MOV          Dest, #data
    MOV          DPTR, #data
    16
    MOVC                          Mengisi nilai dari program memori ke dalam
    A,@A+DPTR                     accumulator
    MOVC         A,@A+PC
    MOVX         A,@Ri            Mengisi nilai dari eksternal data memori
    MOVX          A,@DPTR
    MOVX         @Ri, A
    MOVX         @DPTR, A
    PUSH          Direct          Mengisi nilai ke dalam stack
    POP           Direct          Mengambil nilai dari stack
    XCH           A, source       Menukar nilai dua operand
    XCHD          A. @Ri          Menukar 4 bit terendah dari kedua operand
2.8 ADC (Analog to Digital Conventer) dan DAC (Digital to Analog Conventer)
 2.8.1    ADC 0804 (Analog to Digital Conventer)
                Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog
         menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses
         industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/ pengujian. Umumnya
         ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog
         dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran
         dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital
         (komputer).
                ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu
         kecepatan sampling dan              resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC
         menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal
         digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan
         dalam sample per second (SPS).
                Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam
         bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan
         tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt, tegangan
         input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika
         menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan
         sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001
         (bentuk biner).
                signal = (sample/max_value) * reference_voltage
                           = (153/255) * 5
                           = 3 Volts
Gambar 2.17 IC ADC 0804




                 Gambar 1.18 Diagram Blok ADC 0804
Sumber : http://www.circuitstoday.com/wp-content/uploads/2008/04/digital-
        temperature-sensor-circuit.JPG (Online : 21 oktober 2012)
2.8.2    DAC (Digital to Analog Conventer)
                DAC atau D/A adalahsebuah piranti untuk mengubah sebuah
        masukan digital (umumnya adalah biner) menjadi sebuah sinyal analog (arus,
        tegangan atau muatan elektrik). DAC adalah penghubung antara rangkaian
        digital dengan rangkaian analog. DAC pada dasarnyamengkonversi masukan
        (berupa bilangan biner) ke dalam suatu besaran fisik, biasanya berupa
        tegangan suatu tegangan listrik. Pada umumnya tegangan keluaranadalah
        suatu   fungsi   linear   dari   sejumlah   masukan.   Kebanyakan     sistem
        menerimasuatu kata digital sebagai sinyal masuk dan menterjemahkan atau
        mengubahnyamenjadi tegangan atau arus analog. Kata digital biasanya
        dinyatakan dalam berbagaikode, yang paling umum adalah biner murni atau
        disebut BCD (Binary CodedDecimal)




                          Gambar 2.19 Diagram Blok DAC
 Sumber : http://digilander.libero.it/paeng/g_dac.1.gif (Online : 21 oktober 2012)
2.9 SPI Flash Programmer V 3.7
           SPI Flash Programmer adalah program aplikasi yang dapat digunakan
   untuk memprogram semua tipe AT89S, yakni AT89S51/ 52/53/8252/8253.
   Selain itu, program ini juga mendukung beberapa tipe AVR lama antara lain:
   AT90S1200/2313/4433/8515/8535.              Dan     yang     terpenting,     program     ini
   mendukung hampir semua AVR tipe tiny dan mega. Jadi, satu program untuk
   semua mikrokontroler ATMEL.
           Program terdiri dari sebuah file executable SPIPGM.EXE dan file
   INPOUT32.DLL. Ekstraksi kedua file tersebut ke dalam sebuah folder dan
   program siap dieksekusi. Boleh juga dibuatkan shortcut di Start Menu atau
   Desktop.




                          Gambar 2.20 SPI – Flash Programmer
       Sumber : http://kolom-elka.blogspot.com/p/mikroprosesor.html (online, 15 Okt 2012)


2.10   Perangkat Pendukung Flash Programmer
           Dalam proses flashing atau melakukan flash programming dibutuhkan
   juga beberapa alat antara lain yaitu DT-HiQ AT89 USB ISP. DT-HiQ AT89
   USB ISP adalah in-system programmer yang dapat dihubungkan ke komputer
   melalui port USB untuk memprogram mikrokontroler keluarga MCS-51®
   khususnya seri AT89 yang berfitur in-system programming. Produk ini
   dilengkapi dengan perangkat lunak berbasis Windows® yang memiliki
   antarmuka sederhana dan mudah dioperasikan oleh pengguna.
2.10.1 Spesifikasi :

      Mendukung mikrokontroler AT89LP2052, AT89LP4052, AT89S2051,
      AT89S4051, AT89S51, AT89S52, AT89S53, AT89LS53, AT89S8252,
      AT89LS8252, AT89S8253.
      Dapat memprogram Flash Memory, EEPROM, Lock Bit, dan Fuse Bit.
      Antarmuka ke komputer melalui USB.
      Tersedia driver USB yang kompatibel dengan Windows® XP/Vista.
      Bekerja pada tegangan target 2,7V hingga 5,5V.
      Mengambil catu daya dari rangkaian target, dengan kebutuhan arus
      maksimum 50mA @ 5,5V.
      Tidak mengambil daya dari port USB sehingga lebih aman bagi komputer.
      Dilengkapi perangkat lunak berbasis Windows®. Perangkat lunak ini tidak
      membutuhkan proses instalasi sehingga lebih praktis dan portable.
      Mendukung format file Intel HEX dan BIN.
      Menggunakan konektor ISP 10-pin standar ATMEL.
      Terdapat 2 LED sebagai indikator power dan status.
      Enclosure berbahan metal.

2.10.2 Perlengkapan :

      1 unit DT-HiQ AT89 USB ISP.
      1 set kabel USB (P = ±70 cm).
      1 lembar quick start.
      1 buah CD ROM berisi driver USB, perangkat lunak, manual, panduan
      pembuatan target board, dsb.




                            Gambar 2.21 DT-HiQ AT89 USB ISP

        Sumber : http://innovativeelectronics.com/index_indo.php (online 15 Oktober 2012)
2.11   Flowchart
          Flowchart adalah serangkaian bagan-bagan yang menggambarkan alir
   program.    Flowchart      atau    diagram   alir   memiliki    bagan-bagan     yang
   melambangkan fungsi tertentu. Bagan, nama dan fungsinya seperti yang disajikan
   pada tabel 2.7 berikut :
                              Tabel 2.8 Simbol Flowchart

       SIMBOL                        NAMA                          FUNGSI

                               TERMINATOR                Permulaan atau akhir program

                                GARIS ALIR
                                                             Arah aliran program
                               (FLOW LINE)
                                                       Proses inisialisasi atau pemberian
                              PREPARATION
                                                                   harga awal

                                                        Proses perhitungan atau proses
                                     PROSES
                                                               pengolahan data

                              INPUT/OUTPUT               Proses input atau output data,
                                  DATA                       parameter, informasi

                               PREDEFINED
                                PROCESS                  Permulaan sub program atau
                                                       proses menjalankan sub program
                              (SUB PROGRAM)
                                                          Perbandingan pernyataan,
                                                           penyeleksian data yang
                                 DECISION
                                                       memberikan pilihan untuk langkah
                                                                selanjutnya
                                                           Penghubung bagian-bagian
                                ON PAGE
                                                        flowchart yang berada pada satu
                               CONNECTOR
                                                                   halaman
                                                          Penghubung bagian-bagian
                                OFF PAGE
                                                          flowchart yang berada pada
                               CONNECTOR
                                                               halaman berbeda

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bab 6 pewarisan sifat
Bab 6 pewarisan sifatBab 6 pewarisan sifat
Bab 6 pewarisan sifatAan Khoirudin
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalMuhamad Dzaki Albiruni
 
laporan praktikum nadi
laporan praktikum nadilaporan praktikum nadi
laporan praktikum nadiGanti Junior
 
Sel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotikSel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotikriacantik96
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalaseNisa 'Icha' El
 
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganLaporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganfriska silalahi
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauSa Ya
 
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik IndonesiaPancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik IndonesiaLestari Moerdijat
 
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiRpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiSelly Noviyanty Yunus
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah suhu dan kalor
Makalah suhu dan kalorMakalah suhu dan kalor
Makalah suhu dan kalor
 
Bab 6 pewarisan sifat
Bab 6 pewarisan sifatBab 6 pewarisan sifat
Bab 6 pewarisan sifat
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
 
Kimia Kehidupan
Kimia KehidupanKimia Kehidupan
Kimia Kehidupan
 
laporan praktikum nadi
laporan praktikum nadilaporan praktikum nadi
laporan praktikum nadi
 
Makalah Mikroskop
Makalah MikroskopMakalah Mikroskop
Makalah Mikroskop
 
Sel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotikSel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotik
 
Laporan peng. labor
Laporan peng. laborLaporan peng. labor
Laporan peng. labor
 
Presentasi Bioteknologi
Presentasi BioteknologiPresentasi Bioteknologi
Presentasi Bioteknologi
 
Bab 8 konsep evolusi
Bab 8 konsep evolusiBab 8 konsep evolusi
Bab 8 konsep evolusi
 
Dinding sel
Dinding selDinding sel
Dinding sel
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
 
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganLaporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Lkpd virus
Lkpd virusLkpd virus
Lkpd virus
 
(2) MIKROSKOP.ppt
(2) MIKROSKOP.ppt(2) MIKROSKOP.ppt
(2) MIKROSKOP.ppt
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
 
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas XMODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
 
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik IndonesiaPancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiRpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
 

Andere mochten auch

Makalah product live cycle unsiq
Makalah product live cycle unsiqMakalah product live cycle unsiq
Makalah product live cycle unsiqAfman Afman
 
PENGARUH BIAYA, LOKASI, FASILITAS DAN GROUP ACUAN TERHADAP PILIHAN SISWA PADA...
PENGARUH BIAYA, LOKASI, FASILITAS DAN GROUP ACUAN TERHADAP PILIHAN SISWA PADA...PENGARUH BIAYA, LOKASI, FASILITAS DAN GROUP ACUAN TERHADAP PILIHAN SISWA PADA...
PENGARUH BIAYA, LOKASI, FASILITAS DAN GROUP ACUAN TERHADAP PILIHAN SISWA PADA...ERNING KAROMAH
 

Andere mochten auch (6)

Awal
AwalAwal
Awal
 
Tabel t
Tabel tTabel t
Tabel t
 
Tugas besar anper
Tugas besar anperTugas besar anper
Tugas besar anper
 
Makalah product live cycle unsiq
Makalah product live cycle unsiqMakalah product live cycle unsiq
Makalah product live cycle unsiq
 
PENGARUH BIAYA, LOKASI, FASILITAS DAN GROUP ACUAN TERHADAP PILIHAN SISWA PADA...
PENGARUH BIAYA, LOKASI, FASILITAS DAN GROUP ACUAN TERHADAP PILIHAN SISWA PADA...PENGARUH BIAYA, LOKASI, FASILITAS DAN GROUP ACUAN TERHADAP PILIHAN SISWA PADA...
PENGARUH BIAYA, LOKASI, FASILITAS DAN GROUP ACUAN TERHADAP PILIHAN SISWA PADA...
 
Bab i. pendahuluan
Bab i. pendahuluanBab i. pendahuluan
Bab i. pendahuluan
 

Ähnlich wie alat pendeteksi asap rokok at89s52 in"UNSIQ 2012

ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...Joni Candra
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianJoni Candra
 
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papperMasalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papperdwicahyanti7
 
Proposal Usulan Penelitian AMIKOM
Proposal Usulan Penelitian AMIKOMProposal Usulan Penelitian AMIKOM
Proposal Usulan Penelitian AMIKOMMelwin Syafrizal
 
Contoh proposal pkm karsa cipta
Contoh proposal pkm karsa ciptaContoh proposal pkm karsa cipta
Contoh proposal pkm karsa ciptaZakiyul Mu'min
 
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakaraplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakarradar radius
 
Makalah etika profesional komputer
Makalah etika profesional komputerMakalah etika profesional komputer
Makalah etika profesional komputerMuhamad Farikhin
 
Bab i ulfa
Bab i ulfaBab i ulfa
Bab i ulfaulfams17
 
Proposal robot deteksi asap
Proposal robot deteksi asapProposal robot deteksi asap
Proposal robot deteksi asapAndri Riyatno
 
Halaman awal
Halaman awalHalaman awal
Halaman awalJudie4
 
Rps mikrokontroler
Rps mikrokontrolerRps mikrokontroler
Rps mikrokontrolerResty annisa
 
Java control parallel port aris suryadi
Java control parallel port   aris suryadiJava control parallel port   aris suryadi
Java control parallel port aris suryadiAris Suryadi
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokYadhi Muqsith
 
Aldifajriansyah 09030581721037
Aldifajriansyah 09030581721037Aldifajriansyah 09030581721037
Aldifajriansyah 09030581721037AldiFajriansyah
 
Modul media pembelajaran[1]
Modul media pembelajaran[1]Modul media pembelajaran[1]
Modul media pembelajaran[1]Wa Ode Darniwati
 
makalah-perkembangan-dan-peranan-komputer-1 (1).docx
makalah-perkembangan-dan-peranan-komputer-1 (1).docxmakalah-perkembangan-dan-peranan-komputer-1 (1).docx
makalah-perkembangan-dan-peranan-komputer-1 (1).docxmtpradillah22
 
Alat Pendeteksi Sirkulasi Manusia di Dalam Ruangan
Alat Pendeteksi Sirkulasi Manusia di Dalam RuanganAlat Pendeteksi Sirkulasi Manusia di Dalam Ruangan
Alat Pendeteksi Sirkulasi Manusia di Dalam Ruanganyenniyanuar
 

Ähnlich wie alat pendeteksi asap rokok at89s52 in"UNSIQ 2012 (20)

ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papperMasalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
 
Proposal Usulan Penelitian AMIKOM
Proposal Usulan Penelitian AMIKOMProposal Usulan Penelitian AMIKOM
Proposal Usulan Penelitian AMIKOM
 
Contoh proposal pkm karsa cipta
Contoh proposal pkm karsa ciptaContoh proposal pkm karsa cipta
Contoh proposal pkm karsa cipta
 
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakaraplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
 
Makalah etika profesional komputer
Makalah etika profesional komputerMakalah etika profesional komputer
Makalah etika profesional komputer
 
Praktikum 2
Praktikum 2Praktikum 2
Praktikum 2
 
Pendadaran
PendadaranPendadaran
Pendadaran
 
Bab i ulfa
Bab i ulfaBab i ulfa
Bab i ulfa
 
Proposal robot deteksi asap
Proposal robot deteksi asapProposal robot deteksi asap
Proposal robot deteksi asap
 
Halaman awal
Halaman awalHalaman awal
Halaman awal
 
Rps mikrokontroler
Rps mikrokontrolerRps mikrokontroler
Rps mikrokontroler
 
Java control parallel port aris suryadi
Java control parallel port   aris suryadiJava control parallel port   aris suryadi
Java control parallel port aris suryadi
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokok
 
Aldifajriansyah 09030581721037
Aldifajriansyah 09030581721037Aldifajriansyah 09030581721037
Aldifajriansyah 09030581721037
 
Modul media pembelajaran[1]
Modul media pembelajaran[1]Modul media pembelajaran[1]
Modul media pembelajaran[1]
 
makalah-perkembangan-dan-peranan-komputer-1 (1).docx
makalah-perkembangan-dan-peranan-komputer-1 (1).docxmakalah-perkembangan-dan-peranan-komputer-1 (1).docx
makalah-perkembangan-dan-peranan-komputer-1 (1).docx
 
Bab iii andri
Bab iii andriBab iii andri
Bab iii andri
 
Alat Pendeteksi Sirkulasi Manusia di Dalam Ruangan
Alat Pendeteksi Sirkulasi Manusia di Dalam RuanganAlat Pendeteksi Sirkulasi Manusia di Dalam Ruangan
Alat Pendeteksi Sirkulasi Manusia di Dalam Ruangan
 

Mehr von Andri Riyatno

Lap. individu KPM’2012 in Kecamatan : Kepil, Pulosaren, Kabupaten Wonosobo
Lap. individu KPM’2012 in Kecamatan : Kepil, Pulosaren, Kabupaten WonosoboLap. individu KPM’2012 in Kecamatan : Kepil, Pulosaren, Kabupaten Wonosobo
Lap. individu KPM’2012 in Kecamatan : Kepil, Pulosaren, Kabupaten WonosoboAndri Riyatno
 
Cover analisis sistem informasi perkreditan
Cover analisis sistem informasi perkreditanCover analisis sistem informasi perkreditan
Cover analisis sistem informasi perkreditanAndri Riyatno
 

Mehr von Andri Riyatno (9)

Profil penulis
Profil penulisProfil penulis
Profil penulis
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab iv andri
Bab iv andriBab iv andri
Bab iv andri
 
Curicullum Vitae
Curicullum VitaeCuricullum Vitae
Curicullum Vitae
 
Cover at
Cover atCover at
Cover at
 
Lap. individu KPM’2012 in Kecamatan : Kepil, Pulosaren, Kabupaten Wonosobo
Lap. individu KPM’2012 in Kecamatan : Kepil, Pulosaren, Kabupaten WonosoboLap. individu KPM’2012 in Kecamatan : Kepil, Pulosaren, Kabupaten Wonosobo
Lap. individu KPM’2012 in Kecamatan : Kepil, Pulosaren, Kabupaten Wonosobo
 
Sturktur organ
Sturktur organSturktur organ
Sturktur organ
 
Motto
MottoMotto
Motto
 
Cover analisis sistem informasi perkreditan
Cover analisis sistem informasi perkreditanCover analisis sistem informasi perkreditan
Cover analisis sistem informasi perkreditan
 

Kürzlich hochgeladen

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

alat pendeteksi asap rokok at89s52 in"UNSIQ 2012

  • 1. ALAT PENDETEKSI ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program S-1 ANDRI RIYATNO 8008012 EDI YUNAN 8007021 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara yang sehat dan bersih hak bagi setiap orang, sehingga segala kegiatan yang dapat menyebabkan pencemaran udara perlu dicegah, termasuk yang bersumber dari asap rokok. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat baik selaku perokok aktif maupun perokok pasif. Upaya perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan perlu dilakukan secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan. Pada tataran dunia, merokok telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar. Diprediksi sekitar 10 juta orang akan meninggal per tahun menjelang 2030. Di negara-negara berkembang angkanya akan menjadi 70%. Menurut Koran Tempo, total populasi pria Indonesia sebanyak 69% merokok, artinya lebih dari separuh lelaki yang ada di Indonesia ini tiap hari memasukkan bahan beracun ke dalam paru-parunya. Angka ini paling tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya seperti Cina yang 53.4%, India 29.4% dan Thailand 39.3%. Hasil penelitian menunjukkan hampir 70% perokok Indonesia mulai merokok sebelum mereka berumur 19 tahun. Universitas Indonesia (UI) telah mencanangkan bahwa UI tahun 2012 bebas asap rokok. Selain UI, Kampus ITS, Universitas Andalas Padang, dan Universitas Negeri Medan mencanangkan hal yang serupa Berkaitan dengan upaya tersebut, salah satunya adalah wali kota Bogor juga memperlakukan Perda Nomor 12 Tahun 2009 tentang KTR (Kawasan Tanpa Rokok) dan Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 12 Tahun 2009 tentang KTR. Di lingkungan kampus penulis yaitu Universitas Sains Al Qur’an, penulis ingin mencoba menerapkan KTR guna kesehatan lingkungan dan para perokok pasif. Ruangan yang bebas asap rokok atau istilahnya KTR tersebut memang sangat diperlukan guna kesehatan sebuah ruangan termasuk lingkungan dan sekitarnya. Sebuah terobosan baru diperlukan untuk membuat pemberitahuan
  • 3. KTR yang lebih efektif yaitu dengan sebuah alat yang dapat mendeteksi adanya asap rokok serta tanda peringatan adanya asap rokok dan dilengkapi dengan penanganan atau pembersihan lingkungan sekitar dari asap rokok tersebut. Suatu alat yang dapat memberikan peringatan adanya asap rokok sekaligus penanganan tentu berbasis kecerdasan buatan dan mikroelektronika, karena perkembangan dunia elektronika dan komputer saat ini sudah sangat pesat. Penemuan silikon menyebabkan bidang ini mampu memberikan sumbangan yang amat berharga bagi perkembangan teknologi modern. Pembahasan khusus dalam hal dinamika alat dengan sistem kecerdasan buatan sangat menjanjikan dalam perolehan kontribusi keilmuan. Tujuan utama dalam pembuatan alat yang dapat mengontrol dan berfikir sendiri mampu membantu manusia dalam memperoleh informasi, kenyamanan dan keamanan. Berbagai peralatan telah dapat dikembangkan oleh manusia, khususnya memudahkan manusia dalam mengembangkan alat-alat yang dapat menyerupai panca indera manusia, mulai dari sensor warna yang berfungsi seperti mata, sensor bau yang berfungsi seperti hidung, sensor gerak, sensor kelembaban dan lain sebagainya. Berdasarkan dari uraian tersebut di atas maka penulis ingin mencoba menggabungkan perkembangan teknologi yang telah maju tersebut khususnya dalam bidang mikroelektronika dan komputer untuk dapat diterapkan pada sistem umum, yaitu sebagai informasi dan peringatan pada kawasan yang bebas asap rokok. Oleh karena itu penelitian tugas akhir ini penulis beri judul “ALAT PENDETEKSI ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Diperlukan sebuah ruangan yang bebas asap rokok dengan peringatan dan penanganan tertentu supaya kesehatan udara di ruangan tersebut bisa terjaga.
  • 4. 2. Belum adanya suatu sistem cerdas atau alat yang dapat memberikan informasi, peringatan dan penanganan ruangan sehingga ruangan tersebut bebas dari asap rokok. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Alat yang dibuat bersifat prototype atau simulasi alat yang dapat dipergunakan secara nyata. 2. Uji coba dan penelitian menggunakan sensor asap atau AF-30 dan rokok. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan beberapa pokok masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Melakukan penelitian untuk membuat suatu ruangan yang bebas asap rokok. 2. Memanfaatkan sistem kecerdasan buatan yang diterapkan pada mikrokontroller untuk memberi informasi, peringatan dan penanganan pada ruangan yang terdapat asap rokok, sehingga ruangan tersebut bebas dari asap rokok. 1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan beberapa pokok masalah di atas maka manfaat dari penelitian ini adalah : a. Terdapat ruangan yang bebas asap rokok b. Adanya alat atau sistem cerdas yang dapat memberi informasi, peringatan dan penanganan ruangan yang terdapat asap rokok
  • 5. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari tiap bab dalam laporan Tugas Akhir ini ditujukan agar mendapatkan keterarahan dalam penulisan sehingga dapat dipahami dan terstruktur. Sistematika penulisan disusun dalam 6 (enam) bab yang diuraikan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahasnya, cara penyelesaiannya, yang umumnya tersusun dalam sub bab diantaranya : Latar Belakang Masalah, Maksud Dan Tujuan, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menjelaskan secara singkat teori-teori yang berhubungan dengan dasar-dasar bahasa pemrograman yang digunakan dan teori-teori yang bersangkutan dengan materi tugas akhir ini. BAB III METODELOGI PENELITIAN Bab ini berisi mengenai tata cara penelitian, pengambilan judul, langkah-langkah penelitian yang dilakukan penulis, hingga penentuan keputusan dan kesimpulan penelitian yang penulis lakukan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas analisis terhadap permasalahan dan kebutuhan terhadap sistem yang di bahas, meliputi aspek-aspek yang terlibat, dan lain-lain persoalan yang dapat dianalisis. Selain itu juga dibahas mengenai deskripsi atau algoritma proses, perancangan struktur data, perancangan antarmuka untuk input output, struktur menu, dan perancangan struktur program. BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini memberikan uraian tentang deskripsi hal-hal yang berkaitan dengan implementasi program, meliputi batasan-batasan
  • 6. atau perlatan–peralatan hardware dan software yang digunakan untuk melakukan implementasi dan pengujian agar sistem siap dioperasikan. BAB VI PENUTUP Kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan masalah, dan saran atau usul yang dapat diberikan untuk tindak lanjut terhadap topik yang dibahas, demi kesempurnaan pembahasan masalah.
  • 7. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rokok 2.1.1 Pengertian Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi). Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker,
  • 8. penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema 2.1.2 Jenis Rokok Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok. Rokok berdasarkan bahan pembungkus : Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung. Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren. Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas. Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi : Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok berdasarkan proses pembuatannya. Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana. Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu
  • 9. sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar. Rokok berdasarkan penggunaan filter : Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus. Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus. Dilihat dari komposisinya : 1. Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat dengan benang.Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik. Biasa ditemukan di Asia Tenggara dan India. 2. Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau. Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba. 3. Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan banyak di Indonesia. 4. Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan jenis kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang diisap denganhidung atau mulut.
  • 10. 5. Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-buahanyang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara, TimurTengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe 2.1.3 Kandungan Kimia Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok : Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks. Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik. Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano. Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna. Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif. Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol. Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana. Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu. Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat. Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida. Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus. Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil.
  • 11. Gambar 2.1 Rokok Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok (Online 24/09/2012) 2.2 Mikrokontroller 2.2.1 Pengertian Mikrokontroller Mikrokontroler adalah Central Processing Unit (CPU) yang disertai dengan memori serta sarana input atau output dan dibuat dalam bentuk chip. (Suhata, S.T : 2005 hal: 7). 2.2.2 Bagian-Bagian Mikrokontroller 1. CPU (Central Processing Unit) CPU terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali (control unit) serta unit arithmatika dan logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali adalah mengambil, mengkodekan dan melaksanakan urutan instruksi sebuah program yang tersimpan dalam memori. Unit pengendali menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali yang diperlukan untuk menyerempakkan operasi, aliran dan instruksi program. Unit aritmatika dan logika berfungsi untuk melakukan proses perhitungan yang diperlukan selama program dijalankan serta mempertimbangkan suatu kondisi dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk instruksi-instruksi berikutnya. 2. Bus Alamat Bus alamat berfungsi sebagai sejumlah lintasan saluran pengalamatan antara alat dengan sebuah komputer. Pengalamatan ini harus ditentukan terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kesalahan
  • 12. pengiriman sebuah instruksi dan terjadinya bentrok antara dua buah alat yang bekerja secara bersamaan. 3. Bus Data Bus data merupakan sejumlah lintasan saluran keluar-masuknya data dalam suatu mikrokontroller. Pada umumnya saluran data yang masuk sama dengan saluran data yang keluar. 4. Bus Kontrol Bus kontrol atau bus pengendali ini berfungsi untuk menyerempakkan operasi mikrokontroller dengan operasi rangkaian luar. 5. Memori Di dalam sebuah mikrokontroller terdapat suatu memori yang berfungsi untuk menyimpan data atau program. Ada beberapa jenis memori, di antaranya adalah RAM dan ROM. Ada beberapa tingkatan memori, diantaranya adalah register internal, memori utama dan memori masal. Register internal adalah memori di dalam ALU. Waktu akses register sangat cepat, umumnya kurang dari 100 ns. Memori utama adalah memori yang ada pada suatu sistem. Waktu aksesnya lebih lambat dibandingkan register internal, yaitu antara 200 sampai 1.000 ns. Memori massal dipakai untuk penyimpanan berkapasitas tinggi, biasanya berbentuk disket, pita magnetik atau kaset. 6. RAM (Random Acces Memory) RAM merupakan memori yang dapat dibaca dan ditulis. RAM biasanya digunakan ntuk menyimpan data atau sering disebut dengan memori data saat program bekerja. Data yang ada pada RAM hilang bila catu daya dari RAM dimatikan sehingga RAM hanya dapat digunakan untuk menyimpan data sementara. Teknologi RAM dapat dibagi menjadi dua, yaitu statik dan dinamik. RAM dinamik tersusun oleh sel-sel yang menyimpan data sebagai muatan listrik pada kapasitor. Ada tidaknya muatan yang ada pada kapasitor dijadikan acuan oleh RAM dinamik sebagai bilangan biner 1
  • 13. atau 0. Oleh karena kapasitor memiliki kecenderungan alami untuk mengosongkan muatan, RAM dinamik memerlukan pengisian muatan secara periodik untuk melihara penyimpanan data. Pada RAM statik, nilai biner disimpan menggunakan konfigurasi gate logika flip-flop. RAM statik akan menyimpan data selama aliran daya diberikan padanya. 7. ROM (Read Only Memory) ROM merupakan memori yang hanya dapat dibaca. Data yang tersimpan di ROM tidak akan hilang meskipun tegangan supply dimatikan. Dari sifatnya itu maka ROM sering dipakai untuk menyimpan program. Ada beberapa jenis ROM diantaranya ROM, PROM, EPROM dan EEPROM. ROM merupakan memori yang sudah diprogram oleh pabrik. PROM dapat diprogram oleh pemakai tapi hanya dapat ditulis sekali saja. UV-EPROM merupakan PROM yang dapat diprogram atau ditulis beberapa kali dan dapat dihapus dengan sinar ultraviolet. Flash PEROM adalah PROM yang dapat ditulis ulang beberapa kali dan dapat dihapus secara elektrik atau dengan tegangan listrik. UV- EPROM harganya lebih mahal dari Flash PEROM, karena itu Flash PEROM lebih popular dan diminati programmer mikrokontroller. 2.2.3 Keuntungan Penggunaan Mikrokontroler Penggunaan mikrokontroler mempunyai keuntungan antara lain : a. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas b. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi c. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak.
  • 14. 2.2.4 Kesamaan antara Mikrokontroler dengan Komputer a. Sama-sama memiliki unit pengolah pusat atau yang lebih dikenal dengan CPU (Central Processing Unit); b. CPU tersebut sama-sama menjalankan program dari suatu lokasi atau tempat, biasanya dari ROM (Read Only Memory) atau RAM (Random Access Memory); c. Sama-sama memiliki RAM yang digunakan untuk menyimpan data-data sementara atau yang lebih dikenal dengan variabel- variabel;Sama-sama memiliki beberapa keluaran dan masukan yang digunakan untuk melakukan komunikasi timbal-balik dengan dunia luar. 2.2.5 Perbedaan antara Mikrokontroler dan Komputer Perbedaan antara mikrokontroler dan komputer antara lain : a. CPU pada Komputer berada eksternal dalam suatu sistem, sampai saat ini kecepatan operasionalnya sudah mencapai tingkat lebih dari 2 GHz, sedangkan CPU pada Mikrokontroler berada internal dalam sebuah chip, kecepatan bekerja masih cukup rendah, dalam orde MHz (misalnya, 24 MHz, 40 MHz dan lain sebagainya). Kecepatan yang relatif rendah ini sudah mencukupi untuk aplikasi-aplikasi berbasis mikrokontroler. b. Jika CPU pada komputer menjalankan program dalam ROM atau yang lebih dikenal dengan BIOS pada saat awal dihidupkan, kemudian mengambil atau menjalankan program yang tersimpan dalam hard disk. Sedangkan mikrokontroler sejak awal menjalankan program yang tersimpan dalam ROM internal-nya (bisa berupa Mask ROM atau Flash PEROM). Sifat memori program ini non volatile, artinya tetap akan tersimpan walaupun tidak diberi catu daya.
  • 15. c. RAM pada mikrokomputer bisa mencapai ukuran sekian MByte dan bisa di-upgrade ke ukuran yang lebih besar dan berlokasi di luar chip CPU-nya, sedangkan RAM pada mikrokontroler ada di dalam chip mikrokontroler yang bersangkutan dan ukurannya sangat minim, misalnya 128 byte, 256 byte dan seterusnya dan ukuran yang relatif kecil inipun dirasa cukup untuk aplikasi- aplikasi mikrokontroler. d. Keluaran dan masukan pada mikrokomputer jauh lebih kompleks dibandingkan dengan mikrokontroler, yang jauh lebih sederhana, selain itu, pada mikrokontroler tingkat akses keluaran dan masukan bisa dalam satuan per bit. e. Jika diamati lebih lanjut, Mikrokomputer atau Komputer merupakan komputer serbaguna atau general purpose computer, bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam aplikasi (atau perangkat lunak). Sedangkan mikrokontroler adalah special purpose computer atau komputer untuk tujuan khusus, hanya satu macam aplikasi saja. 2.3 AT89S52 Mikrokontroler AT89S52 merupakan sebuah Mikrokontroler 8 bit bertenaga rendah dengan teknologi CMOS berkinerja tinggi yang dilengkapi dengan memori flash yang dapat diprogram sebesar 8 Kbyte. Komponen ini dibuat dengan teknologi memori Atmel yang nonvolatile dan berkapasitas tinggi serta kompatibel dengan set intruksi dan kaki out standar industri 80CSI. Flash onchip memungkinkan memori program dapat diprogram ulang dalam system atau dengan pemprograman memori nonvolatile yang konvensinal. Dengan menggunakan CPU 8 bit dengan flash yang diprogram dari sistem dalam sebuah monolitik chip, Atmel AT89S52 adalah sebuah Mikrokontroler yang sangat baik untuk menyelesaikan solusi yang sangat fleksibel dan efektif dalam biaya, untuk banyak masalah aplikasi serta untuk mengontrol modul tambahan.
  • 16. Gambar 2.2 Mikrokontroler AT89S52 Mikrokontroler AT89S52 memiliki : Sebuah CPU ( Central Processing Unit ) 8 Bit. 256 byte RAM ( Random Acces Memory ) internal. Empat buah port I/O, yang masing masing terdiri dari 8 bit. Osilator internal dan rangkaian pewaktu. Dua buah timer/counter 16 bit. Lima buah jalur interupsi ( 2 buah interupsi eksternal dan 3 interupsi internal). Sebuah port serial dengan full duplex UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter). Mampu melaksanakan proses perkalian, pembagian, dan Boolean. EPROM yang besarnya 8 KByte untuk memori program. Kecepatan maksimum pelaksanaan instruksi per siklus adalah 0,5 μs pada frekuensi clock 24 MHz. Apabila frekuensi clock mikrokontroler yang digunakan adalah 12 MHz, maka kecepatan pelaksanaan instruksi adalah 1 μs.
  • 17. Sebagai perbandingan kapasitas memori, Tabel 2.1 menampilkan kapasitas memori dari mikrokontroler seri AT89X. Tabel 2.1 Kapasitas Memori Mikrokontroler seri AT89X Sumber : http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2009/12/mengenal-system-clock- pada-mikrokontroler (online 21 Juli 2012) 2.3.1 Arsitektur AT89S52 Mikrokontroler AT89S52 dibangun berdasarkan arsitektur seperti ditunjukkan gambar dibawah ini. Seluruh bagian yang digambar pada gambar tersebut saling berhubungan melalui internal bus 8 bit menelusuri bagian serpih. Bus tersebut kemudian dihubungkan ke luar melalui input output port apabila memori atau expansi diperlukan. Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit (CU), serta unit aritmatika dan logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali ini adalah mengambil, mengkode, dan melaksanakan urutan intruksi sebuah program yang tersimpan dalam memori, unit pengendali juga berfungsi untuk mengatur urutan operasi seluruh sistem. Unit pengendali atau CPU juga menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali yang diperlukan untuk menyerempakkan operasi, juga aliran intruksi program. Aliran informasi pada bus-bus data dan bus alamat juga diatur oleh unit ini.
  • 18. Gambar 2.3 Blok Diagram MIkrokontroler Sumber : http://onelka.wordpress.com/mikrokontroler-at89s52 ( Online :21 oktober 2012 ) 2.3.2 Arti Kode AT89S52 Jika penulis kelompokkan huruf dan angka tersebut, maka akan menjadi seperti berikut: AT89S52 = AT + 8952 + S Dengan arti: AT = ATMEL sebagai produsen dari IC ini 8952 = 8052 + 9 = IC ber-arsitektur 8052 dengan tipe memory Flash ROM (9 = Flash ROM, 8 = EEPROM, 7 = EPROM). S = ISP programming = Sudah dapat diprogram secara ISP.
  • 19. 2.3.3 Susunan Kaki Mikrokontroller AT89S52 IC AT89S52 mempunyai 40 pin yang sesuai dengan mikrokontroler 8031, dengan susunan kaki seperti Gambar 2 .3 Gambar 2.4 Nama Pin-pin AT89S52 2.3.4 Komunikasi Serial AT89S52 Mikrokontroller AT89S51/52 atau mikrokontroller standar lainnya mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman data terjadi. Untuk menampung data yang diterima atau data yang akan dikirimkan. Keluarga MCS-51 mempunyai sebuah register yaitu SBUF yang terletak pada alamat 99H di mana register ini berfungsi sebagai buffer sehingga pada saat mikrokontroller ini membaca data yang pertama dan data kedua belum diterima secara penuh, maka data ini tidak akan hilang. Pada kenyataannya register SBUF terdiri dari dua buah register yang memang menempati alamat yang sama yaitu 99H. Register tersebut adalah Transmit Buffer Register yang bersifat write only (hanya dapat ditulis) dan Receive Buffer Register yang bersifat read only (hanya dapat dibaca). Pada proses penerimaan data dari Port Serial, data yang masuk ke dalam Port
  • 20. Serial akan ditampung pada Receive Buffer Register terlebih dahulu dan diteruskan ke jalur bus internal pada saat pembacaan register SBUF sedangkan pada proses pengiriman data ke Port Serial, data yang dituliskan dari bus internal akan ditampung pada Transmit Buffer Register terlebih dahulu sebelum dikirim ke Port Serial. Pada Mikrokontroller keluarga MCS-51, vektor interupsi untuk komunikasi serial ialah 23H. (Agfianto, Teknik Antarmuka, 2002) 2.3.5 8052 uC Board 8052 uC Board adalah sebuah board dengan kontroler 8052 yang menggunakan IC mikrokontroller AT89S51. Board ini kompatibel penuh dengan semua IC mikrokontroller dengan tipe AT89S. Dengan menggunakan mikrokontroller AT89S dapat dilakukan pemrograman mikrokontroller dengan cara In System Programming (ISP). Artinya IC mikrokontroller tidak perlu dicabut pasang untuk pemrograman, karena IC mikrokontroller dapat diprogram langsung pada board tersebut. Selain itu board ini juga telah menyertakan perangkat komunikasi serial RS232, sehingga dapat berkomunikasi dengan peralatan lain yang mempunyai port serial RS232. 8052 uC Board mempunyai tata letak komponen yang dapat dilihat pada gambar 2.3 di bawah ini. Gambar 2.5 Tata Letak Komponen 8052 uC Board
  • 21. Catu daya untuk 8051 uC Board dapat diberikan dengan catu daya DC 9 sampai 15 V. Untuk koneksi port-port mikrokontroller dapat dilihat pada board, karena telah dicetak pada PCB 8051 uC Board. Untuk J1 dan J2 masing masing adalah jumper untuk mengatur RxD dan TxD port serial RS232. Posisi default adalah 1-2 yang artinya serial port diaktifkan, pada posisi ini maka port P3.0 dan P3.1 mikrokontroller tidak terhubung pada konektor P3. Pada posisi 2-3 maka serial port dinon-aktifkan sehingga port P3.0 dan P3.1 mikrokontroller terhubung dengan konektor P3. 2.4 Sensor Asap AF 30 Sensor AF-30 adalah sensor asap rokok. Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor tersebut adalah mendeteksi keberadaan gas-gas yang dianggap mewakili asap rokok, yaitu gas Hydrogen dan Ethanol. Sensor AF-30 mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap dua jenis gas tersebut. Jika sensor tersebut mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut diudara dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka sensor akan menganggap terdapat asap rokok di udara. Ketika sensor mendeteksi keberadaan gas-gas tersbut maka resistansi elektrik sensor akan turun. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor AF-30 ini, kandungan gas-gas tersebut dapat diukur. Gambar satu adalah grafik tingkat sensitifitas sensor AF-30 terhadap kedua gas tersebut. Gambar 2.6 Grafik Hubungan H2O, Ethanol dan Asap Rokok
  • 22. Dari grafik pada gambar 2.5 dapat dilihat bahwa dengan mengukur perbandingan antara resistansi sensor pada saat terdapat gas dan resistansi sensor pada udara bersih atau tidak mengandung gas tersebut (Rgas/Rair), dapat diketahui kadar gas tersebut. Sebagai contoh jika resistansi sensor (RS) pada saat terdapat gas Hydrogen adalah 1KΏ dan resistansi sensor (RS) pada saat udara bersih adalah 10KΏ maka: Rumus 2.1 Perhitungan Resistansi Sensor Dari perhitungan Rumus 2.1 diatas serta menurut grafik pada gambar 2.4, jika Rgas/Rair=0.1 maka konsentrasi gas Hydrogen pada udara adalah sekitar 100ppm. Gambar 2.7 Dimensi Sensor AF 30
  • 23. Gambar 2.8 Gambar Sensor AF 30 Sumber : http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content &view=article&id=688:asap&catid=16:mikroprocessorkontroller&Itemid=14 (Online 7/10/2012) Tabel 2.2 Perbandingan Antara Sensor AF 10 – AF 60 Jenis Pembacaan Nama No Gas Sensor Getaran Temperatur Cairan Methana GPS H2O,Ethanol 1 AF-10 √ 2 AF-20 √ 3 AF-30 √ 4 AF-40 √ 5 AF-50 √ 6 AF-60 √ Sumber : http://www.google.co.id 2.5 Komponen Elektronika Umum 2.5.1 Resistor Resistor sering disebut dengan penghambat arus listrik dengan satuan OHM. Resistor memiliki beban resistif di mana arus dan tegangan tidak tidak tertinggal. Jumlah aljabar tegangan akan berbanding lurus dengan resistansi dan arus. Gambar 2.9 Gambar Resistor
  • 24. Atau V = I.R Rumus 2.2 Rumus Resistor Tegangan memiliki satuan Volt Arus memiliki satuan Ampere Resistor atau tahanan memiliki satuan Ohm Gambar 2.10 Simbol dari Resistor Gambar 2.11 Warna dan Nilai Resistor sebagai contoh : Diketahui suatu rangkaian tertutup dengan nilai resistansi 220 Ohm. Tengangan yang digunakan sebesar 9 Volt, berapakan arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut ? Jawab : Diketahui : R tahanan : 220 Ohm V tegangan : 9 Volt Ditanyakan : I arus yang mengalir ?
  • 25. Jawab : V = I.R maka I = V / R I = 9 / 220 I = 0.04 Ampere atau 40 mA Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/resistor (online 29/09/2012) 2.5.2 Transistor. Gambar 2.12 Transistor Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/transistor (online 29/09/2012) Berdasarkan struktur atau komponen pembentuk materi transistor dibedakan menjadi 2, yaitu transistor PNP dan transistor NPN. Transistor memiliki 3 kaki yaitu kaki basis, emitor dan kolektor. Arus akan mengalir dari kolektor ke emitor di mana komponen kaki basis harus diberikan pemicu sebesar 0.7 mA untuk germanium sedangkan 0.3 mA untuk silikon. Ada 2 transistor yang dibutuhkan untuk memberikan nilai yang lebih tinggi untuk memicu kerja dari Relay. Pemasangan kedua transistor tersebut dinamakan dengan transistor Darlington. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan pemicuan basis transistor pertama ke dalam basis transistor kedua untuk nilai yang lebih besar. Hal ini dilakukan karena pada dasarnya sinkronisasi antara mikrokontroller dengan driver harus menggunakan rangkaian tersebut dilihat dari perbedaan tegangan antara mikrokontroller dengan driver yang telah dibuat. Transistor yang digunakan memiliki tipe C828 dan D313. Ukuran dari transistor C828 lebih kecil dari transistor D313
  • 26. karena daya yang dihasilkanpun berbeda. Daya yang dihasilkan dari transistor D313 lebih besar dari transistor C828. Semakin besar daya yang dihasilkan maka nilai arus pacu atau asut akan lebih besar. Mikrokontroller hanya mampu memasok arus sebesar 4mA. 2.5.3 Kapasitor Gambar 2.13 Kapasitor Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/kapasitor (online 29/09/2012) Sebuah Kapasitor atau disebut kondensator adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk muatan listrik dalam waktu tertentu tanpa disertai reaksi kimia. Kapasitor meneruskan tegangan bolak-balik tetapi tidak meneruskan tegangan rata-rata sehingga kapasitor juga digunakan untuk mentransportasikan tegangan bolak-balik, kalau sebuah induktor itu akan melawan perubahan tegangan yang lewat . kalau sebuah induktor memiliki resitansi yang sangat kecil terhadap arus searah, sebaliknya sebuah kapasitor memberikan resistensi yang amat besar terhadap arus searah karena di elektrikumnya. Kapasitor merupakan tempat menyimpan muatan listrik ukuran kecil. Kapasitor meneruskan tegangan bolak – balik tetapi tidak meneruskan tegangan rata, sehingga kapasitor digunakan juga untuk memindahkan atau mentransportasikan tegangan bolak – balik. Mengenai jumlah muatan yang dapat ditampungnya atau kapasitasnya diukur dalam satuan farad (F). nilai dari kapasitor – kapasitor yang biasa (kondensator keramik dan kondensator foli) antara 1pF dan 1F, jadi antara : 1 1 F dan F 1.000.000.000.000 1.000.000
  • 27. Pada kondensator, nilainya sering dicantumkan sbb : 1 n 5 = 1,5 nF 0,03 mF = 30 nF 100 P (N 100 atau n 1) = 100 pF Kecuali kapasitas, masalah tegangan juga penting, untuk hal itu setidaknya besarnya arus 20 % diatas tegangan pengadaan. Kondensator elektrolit (elko) memiliki kapasitas yang sangat tinggi ( secara garis besarnya antara 1 MF dan 10.000 MF ). Kondensator elektrolit ini mempunyai polaritas tertentu sehingga penyambungan positif dan negatifnya tidak boleh bertukar. Gambar 2.14 Kapasitor Elektrolitik (elco) Gambar 2.15 Kapasitor Plastik Dielektrik 2.6 SDCC (Small Device C Compiler) 2.6.1 Pengertian Bahasa C Bahasa C adalah salah satu bahasa pemograman yang populer di dunia dan mempunyai kemampuan lebih dari bahasa pemograman yang lain. Banyak sekali aplikasi-aplikasi yang ditulis dalam bahasa C, atau paling tidak inti utama programnya ditulis dalam bahasa C. Bahkan, Sofware Development Kit untuk windows ditulis dengan bahasa C. Bahasa C merupakan bahasa pemrogaman yang sifatnya portable, yaitu dengan sedikit atau tanpa perubahan, suaru program yang ditulis dengan bahasa C pada suatu komputer dapat dijalankan pada komputer lain. Bahasa C merupakan
  • 28. general-purpose language. yang dapat digunakan untuk tujuan apa saja. C merupakan industrial-strength language. Dengan bahasa C dapat membangun beragam aplikasi mulai dari pemrograman sistem, aplikasi cerdas (artificial intellegent), sistem pakar, utility, driver, database, browser, network programing, sistem operasi, game, virus, robotika, dan lain-lain. Bahasa C diciptakan oleh Dennis Ritchie. Sebenarnya, bahasa C merupakan pengembangan dari bahasa BCPL yang lebih dahulu ada. Sebagai bahasa yang lebih digolongkan dalam middle level language, bahasa C mempunyai kemudahan di dalam mengakses perangkat keras, juga kecepatan prosesnya yang mendekati low level languange seperti Assembly. Disamping itu, bahasa C jauh lebih mudah untuk dipelajari jika dibandingkan dengan bahasa low level karena mendekati frase-frase dalam bahasa manusia yaitu bahasa Inggris. Bahasa C mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya. C merupakan bahasa yang kokoh dan memberikan keleluasaan kepada penggunanya. C merupakan bahasa yang portable. Dengan sedikit atau tanpa modifikasi program C yang ditulis pada suatu komputer dapat dijalankan pada komputer lain yang memiliki kompiler C. Keuntungan lain dari C adalah dalam hal eksekusi. C memberikan kecepatan mendekati bahasa Assembly, tetapi memberikan kemudahan yang tidak ditawarkan oleh bahasa Assembly. Pada tahun 80-an penggunaan C di dunia industri semakin semakin luas sehingga kemudian distandarisasi oleh ANSI dan kemudian diadopsi oleh ISO dan diadopsi ulang oleh ANSI. Official name bahasa C adalah ISO/IEC 9899-1990. Dalam pemrograman C kita hendaknya mengacu pada standar C yaitu ISO C. Kristanto, Andi. 2003. Struktur Data dengan C++ hal 1-2 .Yogyakarta : Graha Ilmu.
  • 29. 2.6.2 Pengertian SDCC (Small Device C Compiler) SDCC Merupaka Open Source, C compiler yang pertama kali dikembangkan oleh Sandeep Dutta, untuk mikrokontroller/mikroprosesor 8- bit, SDCC mendukung beberapa arsitektur mikrokontroller/mikroprosessor 8- bit antara lain: Intel MCS-51, Zilog Z80, Atmel AVR, Microchip PIC, Freescale (Motorola) HC08. Disini kita akan bahas penggunaan SDCC untuk MCS-51 Family yang cukup banyak dipakai saat ini. Pemrograman dengan bahasa C lebih mudah di bandingkan menggunakan bahasa assembly (bahasa mesin), SDCC merupakan C compiler gratis (freeware) sehingga anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli compiler komersial yang harganya cukup mahal, dari segi code yang dihasilkan optimasi sdcc sangat bagus SDCC medukung beberapa tipe data standar sebagai berikut : - bool 1 Bit (0,1) - char 8 bits (signed -128~+127, unsigned 0~255) - int 16 bits (signed -32768~ +32767, unsigned 0~ +65535) - long 32 bits(signed -2147483648~ +2147483647, unsigned 0~ +4294967296) - float 32 bits (4 bytes IEEE 754) Sumber : http://low-high.blogspot.com/2007/11/small-device-c-compiler-mcs- 51.html ( Online 21 Oktober 2012 )
  • 30. Gambar 2.16 Aplikasi SDCC (Small Device C Compiler) 2.7 Bahasa Assembly 2.7.1 Pengertian Bahasa Assembly Secara fisik, kerja dari sebuah mikrokontroller dapat dijelaskan sebagai siklus pembacaan instruksi yang tersimpan di dalam memori. Mikrokontroller menentukan alamat dari memori program yang akan dibaca, dan melakukan proses baca data di memori. Data yang dibaca diinterprestasikan sebagai instruksi. Alamat instruksi disimpan oleh mikrokontroller di register, yang dikenal sebagai program counter. Instruksi ini misalnya program aritmatika yang melibatkan 2 register. Sarana yang ada dalam program assembly sangat minim, tidak seperti dalam bahasa pemrograman tingkat atas (high level language programming) semuanya sudah siap pakai. Penulis program assembly harus menentukan segalanya, menentukan letak program yang ditulisnya dalam memori-program, membuat data konstan dan tabel konstan dalam memori-program, membuat variabel yang dipakai kerja dalam memori-data dan lain sebagainya. Bentuk program assembly yang umum ialah sebagai berikut :
  • 31. Isi memori ialah bilangan heksadesimal yang dikenal oleh mikrokontroler, yang merupakan representasi dari bahasa assembly yang telah dibuat. Minemonic atau opcode ialah kode yang akan melakukan aksi terhadap operand. Operand ialah data yang diproses oleh opcode. Sebuah opcode bisa membutuhkan 1, 2 atau lebih operand, kadang juga tidak perlu operand. Sedangkan komentar dapat penulis berikan dengan menggunakan tanda titik koma (;). Berikut contoh jumlah operand yang berbeda beda dalam suatu assembly. CJNE R5,#22H, aksi ? : dibutuhkan 3 buah operand MOVX @DPTR, A : dibutuhkan 2 buah operand RL A : 1 buah operand NOP : tidak memerlukan operand 2.7.2 Instruksi Dalam mikrokontroller instruksi merupakan perintah yang diberikan oleh user agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau diinginkan. Instruksi sama dengan bahasa program. Instruksi digolongkan menjadi 5 bagian yaitu : 1. Instruksi Aritmatika ( Arithmetic Instruction ) 2. Instruksi Logika ( Logical Instruction ) 3. Instruksi Boolean ( Boolean Instruction ) 4. Instruksi Cabang ( Branch Instruction ) 5. Instruksi Data Transfer ( Data Transfer Instruction ) Kelima dari instruksi tersebut digunakan dalam proses pemrograman.
  • 32. 2.7.3 Instruksi Aritmatika ( Arithmetic Instruction ) Instruksi Arimatika atau Arithmetic Instruction merupakan instruksi dari mikrokontroller yang melakukan proses aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian. Pada umumnya instuksi ini menggunakan accumulator sebagai salah satu operand-nya. Tabel 2.3 di bawah ini menunjukkan macam-macam bentuk instruksi aritmatika. Tabel 2.3 Daftar Arithmetic instruction Instruksi Penjelasan Singkat ADD A,source Menambahkan data dengan accumulator ADD A, #data ADDC A,source Menambahkan data, carry flag dan ADDC A, #data accumulator SUBB A,source Mengurangi accumulator dengan data SUBB A,#data INC A Manambahkan dengan 1 INC Source INC DPTR DEC A Mengurangi dengan 1 DEC Source MUL AB Mengalikan Accumulator dengan B DIV AB Membagi accumulator dengan B DA A Konversi data ke decimal 2.7.4 Instruksi Logika atau Logical Instruction Instruksi logika atau Logical Instruction mencakup instruksi- instruksi yang melakukan proses logika terhadap register 8 bit. Instruksi-instruksi tersebut antara lain logika AND, logika OR, logika
  • 33. XOR, pergeseran, complement dan pertukaran. Umumnya instruksi ini menggunakan accumulator atau alamat (direct) sebagai salah satu operand-nya. Tabel 2.3 di bawah ini merupakan daftar instruksi dari instruksi logika. Tabel 2.4 Daftar Instruksi Logika Instruksi Penjelasan Singkat ANL A, source Operasi logika AND antar bit pada kedua data ANL A, #data ANL Direct, A ANL Direct, #data ORL A, source Operasi logika OR antar bit pada kedua data ORL A, #data ORL Direct, A ORL Direct, #data XRL A, source Operasi logika XOR antar bit pada kedua data XRL A, #data XRL Direct, A XRL Direct, #data CLR A Memberikan nilai 00h pada accumulator CPL A Complement setiap bit pada accumulator RL A Merotasi accumulator ke kiri RLC A Merotasi accumulator ke kiri melalui carry flag RR A Merotasi accumulator ke kanan RRC A Merotasi accumulator ke kanan melalui carry flag SWAP A Menukar posisi 4 bit terendah (lower nibble) dengan 4 bit tertinggi
  • 34. 2.7.5 Instruksi Boolean atau Boolean Instruction Instruksi Boolean atau Boolean Instruction mencakup instruksi yang hanya melibatkan hanya instruksi satu bit saja. Instruksi ini menggunakan carry flag atau register 1 bit lainnya sebagai operand. Tabel 2.4 di bawah ini meunjukkan daftar instruksi Boolean beserta penjelasan singkatnya. Tabel 2.5 Instruksi Boolean (Boolean Intsruction) Instruksi Penjelasan Singkat CLR C Memberikan nilai 0 pada bit CLR Bit SETB C Memberikan nilai 1 pada bit SETB Bit CPL C Komplemen bit CPL Bit Tabel 2.4 (Lanjutan) ANL C,bit Operasi logika AND antar bit ORL C,bit Operasi logika OR antar bit MOV C,bit Mengisi dari bit ke bit MOV Bit, C JC Rel Lompat ke alamat tertentu jika carry flag = “1” JNC Rel Lompat ke alamat tertentu jika carry flag = “0” JB Bit, rel Lompat ke alamat tertentu jika bit = “1” JNB Bit, rel Lompat ke alamat tertentu jika bit = “0” JBC Bit, rel Lompat ke alamat tertentu jika bit = “1” lalu mengisi bit dengan “0”
  • 35. 2.7.6 Instruksi Cabang atau Branch Instruction Instruksi Cabang atau Branch Instruction mencakup instuksi yang melakukan perpindahan alamat. Instruksi tersebut antara lain: pemanggilan rutin (call) dan lompat (jump). Tabel 2.5 menunjukkan daftar instruksi cabang yang berlaku dalam mikrokontroller keluarga MCS-51. Tabel 2.6 Instruksi Cabang (Branch Instruktion) Instruksi Penjelasan Singkat ACCAL Addr11 Memanggil subrutin pada alamat tertentu LCALL Addr16 RET Keluar dari sub rutin RETI Keluar dari interrupt AJMP Addr11 Lompat ke dalam alamat tertentu SJMP Rel LJMP Addr16 JMP @A+DPTR JZ Rel Lompat ke dalam alamat tertentu jika accumulator bernilai 00h JNZ Rel Lompat ke dalam alamat tertentu jika accumulator tidak bernilai 00h JCNE A, direct, rel Membandingkan kedua operand dan melompat JCNE A, #data, rel ke dalam alamat tertentu jika kedua operand JCNE Rn, #data, rel tidak sama JCNE @Ri, #data, rel DJNZ Rn, rel Mengurangi operand dan melompat ke alamat DJNZ Direct, rel tertentu jika operand tidak bernilai 00h NOP Tidak ada operasi
  • 36. 2.7.7 Instruksi Pemindahan Data atau Data Transfer Instruction Instruksi Pemindahan Data atau Data Transfer Instruction adalah instruksi yang mencakup proses pemindahan atau pertukaran data yang melibatkan register 8 bit atau 16 bit. Instruksi tersebut antara lain : MOV, PUSH, POP dan XCH. Tabel 2.9 menunjukkan daftar instruskdi data transfer yang berlaku dalam mikrokontroller keluarga MCS-51. Seperti yang tertera pada tabel 2.6 di bawah ini. Tabel 2.7 Daftar Instruksi Perpindahan Data (Data Transfer Instruction) Instruksi Penjelasan Singkat MOV A, source Mengisi nilai operand kedua (source) ke dalam MOV A, #data operand pertama (destination) MOV Dest, A MOV Dest, source MOV Dest, #data MOV DPTR, #data 16 MOVC Mengisi nilai dari program memori ke dalam A,@A+DPTR accumulator MOVC A,@A+PC MOVX A,@Ri Mengisi nilai dari eksternal data memori MOVX A,@DPTR MOVX @Ri, A MOVX @DPTR, A PUSH Direct Mengisi nilai ke dalam stack POP Direct Mengambil nilai dari stack XCH A, source Menukar nilai dua operand XCHD A. @Ri Menukar 4 bit terendah dari kedua operand
  • 37. 2.8 ADC (Analog to Digital Conventer) dan DAC (Digital to Analog Conventer) 2.8.1 ADC 0804 (Analog to Digital Conventer) Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/ pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer). ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS). Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner). signal = (sample/max_value) * reference_voltage = (153/255) * 5 = 3 Volts
  • 38. Gambar 2.17 IC ADC 0804 Gambar 1.18 Diagram Blok ADC 0804 Sumber : http://www.circuitstoday.com/wp-content/uploads/2008/04/digital- temperature-sensor-circuit.JPG (Online : 21 oktober 2012)
  • 39. 2.8.2 DAC (Digital to Analog Conventer) DAC atau D/A adalahsebuah piranti untuk mengubah sebuah masukan digital (umumnya adalah biner) menjadi sebuah sinyal analog (arus, tegangan atau muatan elektrik). DAC adalah penghubung antara rangkaian digital dengan rangkaian analog. DAC pada dasarnyamengkonversi masukan (berupa bilangan biner) ke dalam suatu besaran fisik, biasanya berupa tegangan suatu tegangan listrik. Pada umumnya tegangan keluaranadalah suatu fungsi linear dari sejumlah masukan. Kebanyakan sistem menerimasuatu kata digital sebagai sinyal masuk dan menterjemahkan atau mengubahnyamenjadi tegangan atau arus analog. Kata digital biasanya dinyatakan dalam berbagaikode, yang paling umum adalah biner murni atau disebut BCD (Binary CodedDecimal) Gambar 2.19 Diagram Blok DAC Sumber : http://digilander.libero.it/paeng/g_dac.1.gif (Online : 21 oktober 2012)
  • 40. 2.9 SPI Flash Programmer V 3.7 SPI Flash Programmer adalah program aplikasi yang dapat digunakan untuk memprogram semua tipe AT89S, yakni AT89S51/ 52/53/8252/8253. Selain itu, program ini juga mendukung beberapa tipe AVR lama antara lain: AT90S1200/2313/4433/8515/8535. Dan yang terpenting, program ini mendukung hampir semua AVR tipe tiny dan mega. Jadi, satu program untuk semua mikrokontroler ATMEL. Program terdiri dari sebuah file executable SPIPGM.EXE dan file INPOUT32.DLL. Ekstraksi kedua file tersebut ke dalam sebuah folder dan program siap dieksekusi. Boleh juga dibuatkan shortcut di Start Menu atau Desktop. Gambar 2.20 SPI – Flash Programmer Sumber : http://kolom-elka.blogspot.com/p/mikroprosesor.html (online, 15 Okt 2012) 2.10 Perangkat Pendukung Flash Programmer Dalam proses flashing atau melakukan flash programming dibutuhkan juga beberapa alat antara lain yaitu DT-HiQ AT89 USB ISP. DT-HiQ AT89 USB ISP adalah in-system programmer yang dapat dihubungkan ke komputer melalui port USB untuk memprogram mikrokontroler keluarga MCS-51® khususnya seri AT89 yang berfitur in-system programming. Produk ini dilengkapi dengan perangkat lunak berbasis Windows® yang memiliki antarmuka sederhana dan mudah dioperasikan oleh pengguna.
  • 41. 2.10.1 Spesifikasi : Mendukung mikrokontroler AT89LP2052, AT89LP4052, AT89S2051, AT89S4051, AT89S51, AT89S52, AT89S53, AT89LS53, AT89S8252, AT89LS8252, AT89S8253. Dapat memprogram Flash Memory, EEPROM, Lock Bit, dan Fuse Bit. Antarmuka ke komputer melalui USB. Tersedia driver USB yang kompatibel dengan Windows® XP/Vista. Bekerja pada tegangan target 2,7V hingga 5,5V. Mengambil catu daya dari rangkaian target, dengan kebutuhan arus maksimum 50mA @ 5,5V. Tidak mengambil daya dari port USB sehingga lebih aman bagi komputer. Dilengkapi perangkat lunak berbasis Windows®. Perangkat lunak ini tidak membutuhkan proses instalasi sehingga lebih praktis dan portable. Mendukung format file Intel HEX dan BIN. Menggunakan konektor ISP 10-pin standar ATMEL. Terdapat 2 LED sebagai indikator power dan status. Enclosure berbahan metal. 2.10.2 Perlengkapan : 1 unit DT-HiQ AT89 USB ISP. 1 set kabel USB (P = ±70 cm). 1 lembar quick start. 1 buah CD ROM berisi driver USB, perangkat lunak, manual, panduan pembuatan target board, dsb. Gambar 2.21 DT-HiQ AT89 USB ISP Sumber : http://innovativeelectronics.com/index_indo.php (online 15 Oktober 2012)
  • 42. 2.11 Flowchart Flowchart adalah serangkaian bagan-bagan yang menggambarkan alir program. Flowchart atau diagram alir memiliki bagan-bagan yang melambangkan fungsi tertentu. Bagan, nama dan fungsinya seperti yang disajikan pada tabel 2.7 berikut : Tabel 2.8 Simbol Flowchart SIMBOL NAMA FUNGSI TERMINATOR Permulaan atau akhir program GARIS ALIR Arah aliran program (FLOW LINE) Proses inisialisasi atau pemberian PREPARATION harga awal Proses perhitungan atau proses PROSES pengolahan data INPUT/OUTPUT Proses input atau output data, DATA parameter, informasi PREDEFINED PROCESS Permulaan sub program atau proses menjalankan sub program (SUB PROGRAM) Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang DECISION memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya Penghubung bagian-bagian ON PAGE flowchart yang berada pada satu CONNECTOR halaman Penghubung bagian-bagian OFF PAGE flowchart yang berada pada CONNECTOR halaman berbeda