SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Kelompok 6 :
Andika
Aradea
Desi Asiati

PEMBUATAN ETANOL DARI
SINGKONG
Kegunaan Etanol

  Jenis etanol yang berguna untuk bahan bakar
  adalah fuel grade. Jenis etanol ini digunakan
  untuk :
- Bahan bakar kendaraan bermotor
- Bahan dasar campuran thiner
Latar Belakang

     Singkong diolah menjadi bioetanol sebagai
 pengganti premium. Menurut Dr Ir Tatang H
 Soerawidjaja, dari Teknik Kimia ITB, singkong
 adalah sumber pati. Pati adalah senyawa
 karbohidrat kompleks. Sebelum difermentasi,
 pati diubah menjadi glukosa (karbohidrat yang
 lebih sederhana). Untuk mengurai pati perlu
 bantuan cendawan Aspergillus sp. Cendawan itu
 menghasilkan enzim alfamilase dan
 gliikoamilase yang berperan mengurai pati
 menjadi glukosa (gula sederhana). Setelah
 menjadi gula, bam difermentasi menjadi etanol.
Proses Pembuatan Bioetnol
I. Persiapan Bahan Baku

     Bahan baku untuk produksi biethanol bisa
 didapatkan dari berbagai tanaman, baik yang secara
 langsung menghasilkan gula sederhana semisal Tebu
 (sugarcane), gandum manis (sweet sorghum) atau
 yang menghasilkan tepung seperti jagung (corn),
 singkong (cassava) dan gandum (grain sorghum)
 disamping bahan lainnya. Persiapan bahan baku
 beragam bergantung pada jenis bahan bakunya,
 sebagai contoh kami menggunakan bahan baku
 Singkong (ubi kayu). Singkong yang telah dikupas
 dan dibersihkan dihancurkan untuk memecahkan
 susunan tepungnya agar bisa berinteraksi dengan air
 secara baik.
Gambar-Gambar Proses

Penggilingan Bahan Baku   Pemasakan Bahan Baku
II. Liquifikasi dan Sakarifikasi

 Kandungan karbohidrat berupa tepung atau pati pada bahan baku
  singkong dikonversi menjadi gula komplex menggunakan Enzym Alfa
  Amylase melalui proses pemanasan (pemasakan) pada suhu 90 derajat
  celcius (hidrolisis). Pada kondisi ini tepung akan mengalami gelatinasi
  (mengental seperti Jelly). Pada kondisi optimum Enzym Alfa Amylase
  bekerja memecahkan struktur tepung secara kimia menjadi gula
  komplex (dextrin). Proses Liquifikasi selesai ditandai dengan parameter
  dimana bubur yang diproses berubah menjadi lebih cair seperti sup.
  Sedangkan proses Sakarifikasi (pemecahan gula kompleks menjadi gula
  sederhana) melibatkan tahapan sebagai berikut :
 -Pendinginan bubur sampai mencapai suhu optimum Enzym Glukosa
  Amylase bekerja.
  -Pengaturan pH optimum enzim.
  -Penambahan Enzym Glukosa Amilase secara tepat dan
  mempertahankan pH serta temperatur pada suhu 60 derajat celcius
  hingga proses Sakarifikasi selesai (dilakukan dengan melakukan
  pengetesan kadar gula sederhana yang dihasilkan).
Liquefikasi dan Sakarifikasi
III. Fermentasi

 Pada tahap ini, tepung telah telah berubah menjadi gula
  sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dengan kadar gula
  berkisar antara 5 hingga 12 %. Tahapan selanjutnya adalah
  mencampurkan ragi (yeast) pada cairan bahan baku tersebut dan
  mendiamkannya dalam wadah tertutup (fermentor) pada kisaran
  suhu optimum 27 s/d 32 derajat celcius selama kurun waktu 5
  hingga 7 hari (fermentasi secara anaerob). Keseluruhan proses
  membutuhkan ketelitian agar bahan baku tidak terkontaminasi
  oleh mikroba lainnya. Dengan kata lain,dari persiapan
  baku,liquifikasi,sakarifikasi,hingga fermentasi harus pada kondisi
  bebas kontaminan. Selama proses fermentasi akan
  menghasilkan cairan etanol/alkohol dan CO2.
 Hasil dari fermentasi berupa cairan mengandung alkohol/ethanol
  berkadar rendah antara 7 hingga 10 % (biasa disebut cairan Beer).
  Pada kadar ethanol max 10 % ragi menjadi tidak aktif lagi,karena
  kelebihan alkohol akan beakibat racun bagi ragi itu sendiri dan
  mematikan aktifitasnya.
Fermentasi Bahan Baku Bioetanol
IV. Distilasi.

      Distilasi atau lebih umum dikenal dengan istilah
 penyulingan dilakukan untuk memisahkan alkohol dalam
 cairan beer hasil fermentasi. Dalam proses distilasi, pada
 suhu 78 derajat celcius (setara dengan titik didih alkohol)
 ethanol akan menguap lebih dulu ketimbang air yang
 bertitik didih 100 derajat celcius. Uap ethanol didalam
 distillator akan dialirkan kebagian kondensor sehingga
 terkondensasi menjadi cairan ethanol. Kegiatan
 penyulingan ethanol merupakan bagian terpenting dari
 keseluruhan proses produksi bioethanol. Dalam
 pelaksanaannya dibutuhkan tenaga operator yang sudah
 menguasai teknik penyulingan ethanol. Selain operator,
 untuk mendapatkan hasil penyulingan ethanol yang
 optimal dibutuhkan pemahaman tentang teknik fermentasi
 dan peralatan distillator yang berkualitas.
Penyulingan ethanol dapat dilakukan
dengan 2 (dua) cara :

1. Penyulingan menggunakan teknik dan distillator
   tradisional (konvensional). Dengan cara ini kadar ethanol
   yang dihasilkan hanya berkisar antara antara 20 s/d 30 %.
2. Penyulingan menggunakan teknik dan distillator model
   kolom reflux (bertingkat). Dengan cara dan distillator ini
   kadar ethanol yang dihasilkan mampu mencapai 60-90 %
   melalui 2 (dua) tahapan penyulingan.
Proses Distilasi dengan Alat
Konvesional
Penyulingan   (distilasi)   ethanol
menggunakan distillator model kolom
reflux
V. Dehidrasi

     Hasil penyulingan berupa ethanol berkadar 95 % belum
 dapat larut dalam bahan bakar bensin. Untuk substitusi
 BBM diperlukan ethanol berkadar 99,6-99,8 % atau disebut
 ethanol kering. Untuk pemurnian ethanol 95 % diperlukan
 proses dehidrasi (distilasi absorbent) menggunakan
 beberapa cara,antara lain : 1. Cara Kimia dengan
 menggunakan batu gamping 2. Cara Fisika ditempuh
 melalui proses penyerapan menggunakan Zeolit Sintetis.
 Hasil dehidrasi berupa ethanol berkadar 99,6-99,8 %
 sehingga dapat dikatagorikan sebagai Full Grade Ethanol
 (FGE),barulah layak digunakan sebagai bahan bakar motor
 sesuai standar Pertamina. Alat yang digunakan pada proses
 pemurnian ini disebut Dehidrator.
Cairan ethanol dari proses
distilasi
Hasil Dari Dehidrasi

Bioethanol kadar 95-96 %   Pengukuran kadar ethanol
(alkohol teknis)           (alkohol)
V. Hasil samping penyulingan
ethanol.
     Akhir proses penyulingan (distilasi) ethanol
 menghasilkan limbah padat (sludge) dan cair (vinase).
 Untuk meminimalisir efek terhadap pencemaran
 lingkungan, limbah padat dengan proses tertentu
 dirubah menjadi pupuk kalium,bahan pembuatan
 biogas,kompos,bahan dasar obat nyamuk bakar dan
 pakan ternak. Sedangkan limbah cair diproses menjadi
 pupuk cair. Dengan demikian produsen bioethanol tidak
 perlu khawatir tentang isu berkaitan dengan dampak
 lingkungan.
Limbah padat (sludge)   Limbah cair (Vinase)
Thank you for your attention


Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
 
Glikolisis karbohidrat
Glikolisis karbohidratGlikolisis karbohidrat
Glikolisis karbohidrat
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada NatadecocoTeknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
 
"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
 
Uji Protein Biokimia
Uji Protein BiokimiaUji Protein Biokimia
Uji Protein Biokimia
 
Bioreaktor
BioreaktorBioreaktor
Bioreaktor
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 20111. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
 
Sieving
SievingSieving
Sieving
 
Distilasi
DistilasiDistilasi
Distilasi
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption Spectrophotometer
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (19)

Makalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongMakalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkong
 
Penghitungan yield etanol
Penghitungan yield etanolPenghitungan yield etanol
Penghitungan yield etanol
 
Ppt praktikum fermentasi
Ppt praktikum fermentasiPpt praktikum fermentasi
Ppt praktikum fermentasi
 
Alkohol. second
Alkohol. secondAlkohol. second
Alkohol. second
 
Indonesia Mandiri
Indonesia MandiriIndonesia Mandiri
Indonesia Mandiri
 
Alcohol
AlcoholAlcohol
Alcohol
 
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensiuji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
 
Cara Membuat Tape Ketan Hitam
Cara Membuat Tape Ketan Hitam Cara Membuat Tape Ketan Hitam
Cara Membuat Tape Ketan Hitam
 
Laporan bioteknologi
Laporan bioteknologiLaporan bioteknologi
Laporan bioteknologi
 
Tape Ketan Hitam
Tape Ketan HitamTape Ketan Hitam
Tape Ketan Hitam
 
Bioteknologi bahan bakar alternatif
Bioteknologi bahan bakar alternatifBioteknologi bahan bakar alternatif
Bioteknologi bahan bakar alternatif
 
Bab II mengukur aktivitas ekonomi
Bab II mengukur aktivitas ekonomiBab II mengukur aktivitas ekonomi
Bab II mengukur aktivitas ekonomi
 
cara pembuatan tape singkong
cara pembuatan tape singkongcara pembuatan tape singkong
cara pembuatan tape singkong
 
Power point biofuel
Power point biofuelPower point biofuel
Power point biofuel
 
Vodka
VodkaVodka
Vodka
 
Rum
RumRum
Rum
 
PPT Interaktif- Bioteknologi Konvensional
PPT Interaktif- Bioteknologi KonvensionalPPT Interaktif- Bioteknologi Konvensional
PPT Interaktif- Bioteknologi Konvensional
 
bioethanol ppt
bioethanol pptbioethanol ppt
bioethanol ppt
 
Laporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek FermentasiLaporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek Fermentasi
 

Ähnlich wie PEMBUATAN ETANOL DARI SINGKONG

Bab i(1)
Bab i(1)Bab i(1)
Bab i(1)dedi
 
Bioethanol
BioethanolBioethanol
Bioethanolpoohshop
 
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptxPresentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptxArifBudiman513458
 
Industri Biodiesel
Industri BiodieselIndustri Biodiesel
Industri Biodieselguest44b0b3
 
Bioetanol
BioetanolBioetanol
Bioetanolzindyy
 
tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanolAila Yumeko
 
Pemanfaatan Nira Aren sebagai Bahan Bakar Bioetanol
Pemanfaatan Nira Aren sebagai Bahan Bakar BioetanolPemanfaatan Nira Aren sebagai Bahan Bakar Bioetanol
Pemanfaatan Nira Aren sebagai Bahan Bakar BioetanolFransisca Niastiwa
 
Bioethanol Industrial-Adhelia
Bioethanol Industrial-AdheliaBioethanol Industrial-Adhelia
Bioethanol Industrial-AdheliaAdhelia
 
Pemanfaatan minyak biji kapuk randu
Pemanfaatan minyak biji kapuk randuPemanfaatan minyak biji kapuk randu
Pemanfaatan minyak biji kapuk randuAkhi Setiawan
 
Eco Industrial dalam Industri Kelapa
Eco Industrial dalam Industri KelapaEco Industrial dalam Industri Kelapa
Eco Industrial dalam Industri KelapaAgung Firdausi Ahsan
 
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)nisha althaf
 
Nurul Islamiah Pembuatan bioetanol (Mikrobiologi Industri)
Nurul Islamiah Pembuatan bioetanol (Mikrobiologi Industri)Nurul Islamiah Pembuatan bioetanol (Mikrobiologi Industri)
Nurul Islamiah Pembuatan bioetanol (Mikrobiologi Industri)febrianadja
 

Ähnlich wie PEMBUATAN ETANOL DARI SINGKONG (20)

Bab i(1)
Bab i(1)Bab i(1)
Bab i(1)
 
Bioethanol
BioethanolBioethanol
Bioethanol
 
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptxPresentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
 
Bio ethanol
Bio ethanolBio ethanol
Bio ethanol
 
Industri Biodiesel
Industri BiodieselIndustri Biodiesel
Industri Biodiesel
 
Jurnal -sintha
Jurnal  -sinthaJurnal  -sintha
Jurnal -sintha
 
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptxPPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
 
Bioetanol
BioetanolBioetanol
Bioetanol
 
tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanol
 
PPT jurnal kimia (1).pptx
PPT jurnal kimia (1).pptxPPT jurnal kimia (1).pptx
PPT jurnal kimia (1).pptx
 
Industri minyak jagung
Industri minyak jagungIndustri minyak jagung
Industri minyak jagung
 
Sweet Sorghum Ethanol
Sweet Sorghum EthanolSweet Sorghum Ethanol
Sweet Sorghum Ethanol
 
Pemanfaatan Nira Aren sebagai Bahan Bakar Bioetanol
Pemanfaatan Nira Aren sebagai Bahan Bakar BioetanolPemanfaatan Nira Aren sebagai Bahan Bakar Bioetanol
Pemanfaatan Nira Aren sebagai Bahan Bakar Bioetanol
 
Bioethanol Industrial-Adhelia
Bioethanol Industrial-AdheliaBioethanol Industrial-Adhelia
Bioethanol Industrial-Adhelia
 
Pemanfaatan minyak biji kapuk randu
Pemanfaatan minyak biji kapuk randuPemanfaatan minyak biji kapuk randu
Pemanfaatan minyak biji kapuk randu
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Eco Industrial dalam Industri Kelapa
Eco Industrial dalam Industri KelapaEco Industrial dalam Industri Kelapa
Eco Industrial dalam Industri Kelapa
 
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
 
Nurul Islamiah Pembuatan bioetanol (Mikrobiologi Industri)
Nurul Islamiah Pembuatan bioetanol (Mikrobiologi Industri)Nurul Islamiah Pembuatan bioetanol (Mikrobiologi Industri)
Nurul Islamiah Pembuatan bioetanol (Mikrobiologi Industri)
 
Essai - proses fermentasi
Essai - proses fermentasiEssai - proses fermentasi
Essai - proses fermentasi
 

Kürzlich hochgeladen

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

PEMBUATAN ETANOL DARI SINGKONG

  • 1. Kelompok 6 : Andika Aradea Desi Asiati PEMBUATAN ETANOL DARI SINGKONG
  • 2. Kegunaan Etanol Jenis etanol yang berguna untuk bahan bakar adalah fuel grade. Jenis etanol ini digunakan untuk : - Bahan bakar kendaraan bermotor - Bahan dasar campuran thiner
  • 3. Latar Belakang Singkong diolah menjadi bioetanol sebagai pengganti premium. Menurut Dr Ir Tatang H Soerawidjaja, dari Teknik Kimia ITB, singkong adalah sumber pati. Pati adalah senyawa karbohidrat kompleks. Sebelum difermentasi, pati diubah menjadi glukosa (karbohidrat yang lebih sederhana). Untuk mengurai pati perlu bantuan cendawan Aspergillus sp. Cendawan itu menghasilkan enzim alfamilase dan gliikoamilase yang berperan mengurai pati menjadi glukosa (gula sederhana). Setelah menjadi gula, bam difermentasi menjadi etanol.
  • 5. I. Persiapan Bahan Baku Bahan baku untuk produksi biethanol bisa didapatkan dari berbagai tanaman, baik yang secara langsung menghasilkan gula sederhana semisal Tebu (sugarcane), gandum manis (sweet sorghum) atau yang menghasilkan tepung seperti jagung (corn), singkong (cassava) dan gandum (grain sorghum) disamping bahan lainnya. Persiapan bahan baku beragam bergantung pada jenis bahan bakunya, sebagai contoh kami menggunakan bahan baku Singkong (ubi kayu). Singkong yang telah dikupas dan dibersihkan dihancurkan untuk memecahkan susunan tepungnya agar bisa berinteraksi dengan air secara baik.
  • 6. Gambar-Gambar Proses Penggilingan Bahan Baku Pemasakan Bahan Baku
  • 7. II. Liquifikasi dan Sakarifikasi  Kandungan karbohidrat berupa tepung atau pati pada bahan baku singkong dikonversi menjadi gula komplex menggunakan Enzym Alfa Amylase melalui proses pemanasan (pemasakan) pada suhu 90 derajat celcius (hidrolisis). Pada kondisi ini tepung akan mengalami gelatinasi (mengental seperti Jelly). Pada kondisi optimum Enzym Alfa Amylase bekerja memecahkan struktur tepung secara kimia menjadi gula komplex (dextrin). Proses Liquifikasi selesai ditandai dengan parameter dimana bubur yang diproses berubah menjadi lebih cair seperti sup. Sedangkan proses Sakarifikasi (pemecahan gula kompleks menjadi gula sederhana) melibatkan tahapan sebagai berikut :  -Pendinginan bubur sampai mencapai suhu optimum Enzym Glukosa Amylase bekerja. -Pengaturan pH optimum enzim. -Penambahan Enzym Glukosa Amilase secara tepat dan mempertahankan pH serta temperatur pada suhu 60 derajat celcius hingga proses Sakarifikasi selesai (dilakukan dengan melakukan pengetesan kadar gula sederhana yang dihasilkan).
  • 9. III. Fermentasi  Pada tahap ini, tepung telah telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dengan kadar gula berkisar antara 5 hingga 12 %. Tahapan selanjutnya adalah mencampurkan ragi (yeast) pada cairan bahan baku tersebut dan mendiamkannya dalam wadah tertutup (fermentor) pada kisaran suhu optimum 27 s/d 32 derajat celcius selama kurun waktu 5 hingga 7 hari (fermentasi secara anaerob). Keseluruhan proses membutuhkan ketelitian agar bahan baku tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Dengan kata lain,dari persiapan baku,liquifikasi,sakarifikasi,hingga fermentasi harus pada kondisi bebas kontaminan. Selama proses fermentasi akan menghasilkan cairan etanol/alkohol dan CO2.  Hasil dari fermentasi berupa cairan mengandung alkohol/ethanol berkadar rendah antara 7 hingga 10 % (biasa disebut cairan Beer). Pada kadar ethanol max 10 % ragi menjadi tidak aktif lagi,karena kelebihan alkohol akan beakibat racun bagi ragi itu sendiri dan mematikan aktifitasnya.
  • 11. IV. Distilasi. Distilasi atau lebih umum dikenal dengan istilah penyulingan dilakukan untuk memisahkan alkohol dalam cairan beer hasil fermentasi. Dalam proses distilasi, pada suhu 78 derajat celcius (setara dengan titik didih alkohol) ethanol akan menguap lebih dulu ketimbang air yang bertitik didih 100 derajat celcius. Uap ethanol didalam distillator akan dialirkan kebagian kondensor sehingga terkondensasi menjadi cairan ethanol. Kegiatan penyulingan ethanol merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses produksi bioethanol. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan tenaga operator yang sudah menguasai teknik penyulingan ethanol. Selain operator, untuk mendapatkan hasil penyulingan ethanol yang optimal dibutuhkan pemahaman tentang teknik fermentasi dan peralatan distillator yang berkualitas.
  • 12. Penyulingan ethanol dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara : 1. Penyulingan menggunakan teknik dan distillator tradisional (konvensional). Dengan cara ini kadar ethanol yang dihasilkan hanya berkisar antara antara 20 s/d 30 %. 2. Penyulingan menggunakan teknik dan distillator model kolom reflux (bertingkat). Dengan cara dan distillator ini kadar ethanol yang dihasilkan mampu mencapai 60-90 % melalui 2 (dua) tahapan penyulingan.
  • 13. Proses Distilasi dengan Alat Konvesional
  • 14. Penyulingan (distilasi) ethanol menggunakan distillator model kolom reflux
  • 15. V. Dehidrasi Hasil penyulingan berupa ethanol berkadar 95 % belum dapat larut dalam bahan bakar bensin. Untuk substitusi BBM diperlukan ethanol berkadar 99,6-99,8 % atau disebut ethanol kering. Untuk pemurnian ethanol 95 % diperlukan proses dehidrasi (distilasi absorbent) menggunakan beberapa cara,antara lain : 1. Cara Kimia dengan menggunakan batu gamping 2. Cara Fisika ditempuh melalui proses penyerapan menggunakan Zeolit Sintetis. Hasil dehidrasi berupa ethanol berkadar 99,6-99,8 % sehingga dapat dikatagorikan sebagai Full Grade Ethanol (FGE),barulah layak digunakan sebagai bahan bakar motor sesuai standar Pertamina. Alat yang digunakan pada proses pemurnian ini disebut Dehidrator.
  • 16. Cairan ethanol dari proses distilasi
  • 17. Hasil Dari Dehidrasi Bioethanol kadar 95-96 % Pengukuran kadar ethanol (alkohol teknis) (alkohol)
  • 18. V. Hasil samping penyulingan ethanol. Akhir proses penyulingan (distilasi) ethanol menghasilkan limbah padat (sludge) dan cair (vinase). Untuk meminimalisir efek terhadap pencemaran lingkungan, limbah padat dengan proses tertentu dirubah menjadi pupuk kalium,bahan pembuatan biogas,kompos,bahan dasar obat nyamuk bakar dan pakan ternak. Sedangkan limbah cair diproses menjadi pupuk cair. Dengan demikian produsen bioethanol tidak perlu khawatir tentang isu berkaitan dengan dampak lingkungan.
  • 19. Limbah padat (sludge) Limbah cair (Vinase)
  • 20. Thank you for your attention 