SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 42
ASSESMENT
DAMPAK HAZARD
A. Zulkifli
Latar Belakang
• Indo High Risk Bencana Alam
• High risk  Banjir, tanah longsor, Gempa
Bumi ( ok: Lempeng; Eurasia, Indo-Australia,
Mediteranian  high risk ok subduksi/
pergeseran), Tsunami, Vulcanic eruption (aktif
129  risk letusan & awan panas), kebakaran
hutan.
• Bencana Alam  akibat: kegagalan teknologi,
Ulah manusia(man made) & Kedaruratan
komplek
Tujuan
• Umum : Tersusunnnya prioritas risiko
bencana di Daerah
• Khusus: - Tersusunnya Penilaian analisis
karakteristik bahaya (Hazard)
- Tersusunnya penilaian analisis
kerawanan ( Vulnerrability)
- Tersusunnya penilaian analisis
manajmen
Defenisi Operasional
• Risk: Besarnya kemungkinan bhw s/ bencana
akan terjadi
• Risk assesment: S/ evaluasi thdp semua
unsur2 yg b’hub’ dgn bahaya serta
dampaknya thdp lingk. tt.
• Hazard: Faktor2 yg dpt mengganggu &
mengancam kehidupan manusia.
• Vulnerability: S/ kondisi dlm masy tt yg m’gbr’
tkt ke tdk mampuan masy tsb u/
menanggulangi mslh emergensi.
DO Disaster menurut:
• Disaster management: Peristiwa atau kejadian pd s/
daerah yg terjadi sec tiba2 at/ bertahap yg berdampak
hebat thdp kehidupan manusia shg diambil tindakan yg
luar biasa
• UNHCR: Peristiwa/kejadian bahaya pd s/ daerah yg
mengakibatkan kerugian & penderitaan manusia serta
kerugian material yg hebat.
• WHO: Peristiwa/kejadian pd s/ daerah yg
mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan
manusia serta memburuknya kes & yankes yg
bermakna shg memerlukan bantuan luar biasa dr pihak
luar.
• Bakornas-PBP: s/ kejadian sec alami maupun k/ ulah
manusia terjadi sec mendadak ataupun berangsur-
angsur, menimbulkan akibat yg merugikan shg masy
dipaksa u/ melakukan tindakan penanggulangan.
KEGIATAN 1
Pengumpulan
Data
Primer &
Sekunder
Lintas Sektor &
Lintas Program
Data
Kualitatif &
Kuantitatif
Pengolahan
Data
Analisis Data
M’gbr’
Informasi
Dasar
Daerah
Setempat
Komponen:
Bahaya,
Kerawanan
&
Manajemen
Kerangka Kerja Konseptual
Penilaian Risiko
Analisis Manajemen:
• Kebijakan
• Rencana Kontijensi
• Peranserta Masyarakat/LSM
Kegiatan 2
• Penetapan Variabel Penilaian Risiko
– Spesifik Daerah
– Menggambarkan kesiapsiagaan serta
dampak yang timbul bila su/ bencana yg
diperkirakan akan terjadi
• Pelaksanaan Penilaian Risiko
– Mell pertemuan lintas sektor & lintas
program  mslh dpt diatasi.
PEMBUATAN PETA RAWAN
ANCAMAN
 MELENGKAPI PETA TOPOGARFI
 Kota, Sungai, Danau, Gunung Berapi,
Penambangan, Pabrik, Industri Dll
 INVENTARISASI ANCAMAN
 Banjir, Gunung Meletus, Longsor,
Kebocoran Pipa, Kecelakaan Transportasi
Dll.
PEMBUATAN PETA
KERAWANAN
MELENGKAPI PETA RAWAN
ANCAMAN DENGAN :
 Data Demografi (Jumlah Bayi, Balita dll)
 Bangunan Fisik (RS Jiwa)
 Data Sosial (Angka Melek Huruf)
 Data Ekonomi (PAD, Gakin)
Gempa Banjir Kebakaran
Hutan
Kekeringan Tsunami
Angin
Badai
LongsorGunung
Api
Krisis – Alam dan Manusia
Konflik
South Sulawesi:
36,104 (0)
(Kanwilsos, Feb
02)
Aceh: 14,791 (0)
(Satkorlak, July 02)
North Sumatra: 122,265 (0)
(Satkorlak, June 02)
Sambas & Pontianak:
11,094 (0)
(Bapeda, 31 Aug 02)
Riau: 7,994 (0)
(Dinsos, March 02)
West Jawa: 12,070 (0)
(Dinsos, 02 June 02)
NTT: 30,000 (0)
(Tempo Magazine, 27
May 02)
North Maluku: 57,795 (-32,070)
Dinsos, Sept 02
Jambi: 2,103 (0)
(Dinsos, Oct 01)
Central Jawa: 34,301 (0)
(Dinsos, Apr 02)
S.E. & S.W. Maluku:
76,734 (0) (Dinsos, Aug 02)
East Jawa:
129,459 (-54,379)
(Dinsos, Oct 02)
S.E. Sulawesi:
196,302 (0)
(Satkorlak, Aug 02)
Bali: 2,974 (0)
(DinSos, March 02)

North Sulawesi: 36,667 (0)
(Satkorlak, Aug 02)
Kodya Ambon, Buru & Central Maluku:
264,805 (0) (Dinsos, Aug 02)
South Sumatra: 1,328 (0)
(Dinsos, Dec 01)
Lampung:1,735 (0)
(Dinsos, Dec 01)
NTB: 31,544 (+6,346)
(Dinsos, Aug 02)
Central Sulawesi:
10,453 (0)
(Dinsos, Sept 02)
Total IDPs  484,545
March 2003
Unsur Penilaian Risiko
1. Determinan Kelompok jenis bahaya
1. Gempa bumi
2. Tsunami
3. Letusan gunung berapi
4. Angin puyuh
5. Banjir
6. Tanah longsor
7. Kebakaran hutan
8. Kekeringan
9. KLB penyakit menular
10. Kecelakaan transportasi
11. Konflik dengan kekerasan
BOM
Gagal Teknologi
2. Determinan Kelompok Variabel
1. V. Karakteristik bahaya
2. V. Kerawanan
3. V. Manajemen
V. Tsb dinilai sesuai dgn skoring yg diberi pd
komponen dlm variabel tsb.
Nilai tertinggi 3  diberi pd unsur yg plg besar
kemungkinannya u/ memberi dampak yg
paling buruk.
Nilai 1  Unsur yg plg kecil kemungkinannya
untuk memberi dampak buruk
Nilai 2  Unsur yg memberikan dampak
antara
Penilaian berdasarkan :
 Jenis bahaya
 Penilaian sesuai dengan kelompok variabel
 Berdasarkan data, pengalaman dan taksiran
 Saling terkait satu sama lain
 Nilai berkisar antara 1 s/d 3
 1 = risiko terendah
 2 = risiko sedang
 3 = risiko tertinggi
V. Karakteristik bahaya
1. Frekuensi (Keseringan): Suatu bahaya/bencana
seberapa sering terjadi
- Pertama kali ?
- Tiap tahun
- Periodik
- Tdk menentu
- Ada susulan
2. Intensitas : Diukur dari kecepatan & kekutan bencana
baik secara kuantitatif kualitatif.
Mis: - Gempa bumi dengan skala rekter
- Angin puyuh dengan kec Km/jam
- G.Merapi dgn jarak semburan magma dst
Komponen yg Dinilai:
3. Dampak: Pengukuran berdasarkan
seberapa besar dampak bahaya/bencana
terhadap kehidupan rutin. Diukur dr
presentase pddk yg terkena bencana
Mis: Penduduk yg lumpuh total 50%, maka
diberi nilai skoring 3
4. Keluasan (Extent) : Luasnya daerah yg
terkena bahaya/bencana  Administratif,
Mis: Sekian desa, sekian kecamatan.
5. Komponen uluran waktu (Time frame):
Waktu gejala awal & lamanya bahaya/
bencana berlangsung
Yg hrs diperhatikan ad:
- Wkt peringatan gejala/tanda awal s/d
terjadinya bencana (Early warning)
- Lamanya proses bencana berlangsung
Bila tersedia wkt peringatan gejala awal bagi
penduduk shg memungkinkan pddk u/
menyelamatkan diri mk nilai skoring diberi 1
(satu)
V. Kerawanan
 Fisik
 Meliputi bangunan & infra struktur
 Penilaian dilakukan pada lokasi,bentuk, material,
kontruksi, pemeliharaan. Mis: Lokasi bangunan di daerah
lereng gunung  dinilai memiliki risiko tertinggi (3)
terhadap longsor.
 Infra struktur  yg dinilai ad/ sist transportasi
(ketersediaan & kondisi jalan raya, jembatan, angkutan
laut/sungai, keberadaan badara), utilitas serta
telekomunikasi  jk tersedia mk risikonyarendah.
V. Kerawanan ditujukan pd faktor2 dalam & luar komunitas yg
berpengaruh thdp bencana
V. Kerawanan (Lanjutan)
 Sosial
Meliputi unsur demografi (status kesehatan:
10 penyakit terbanyak & status gizi),
kelompok rawan ad/ densitas penduduk yg
tinggi & makin tinggi % bayi dan balita mk
makin tinggi nilai skoring k/ makin mudah
terjadi KLB. Makin tinggi rasio jenis etnis &
rasio populasi beragam agama pd masy yg
heterogenitasnya tinggi mk makin tinggi nilai
skoring terhadap bencana kerusuhan.
Kultur: tradisi kepedulian thdp bencana
(gotong royong), dll
V. Kerawanan (Lanjutan)
 Ekonomi
Meliputi dampak primer: Unsur kerugian
langsung, mis kehilangan harta benda,
dirawat di RS. Unsur kerugian tdk lansung
mis: produksi & kehilangan pkerjaan.
Dampak sekunder: Inflasi setempat, KLB
dilokasi penampungan.
V. Manajemen
 Kebijakan
Telah ada/tidaknya kebijakan, peraturan perundangan,
Perda, Protap dll tentang penanggulangan bencana.
Adanya btk kebijakan yg disertai dgn sdh bakunya
mekanisme kerja, mk dlm skoring diberi nilai 1.
 Kesiapsiagaan
Meliputi peringatan dini mis: aktifitas G. berapi meningkat
ditandai turunnya binatang, turunnya hujan terus
menerus, jk pemantauan formal tlh dilakukan mk skoring
diberi nilai 1. rencana kontinjensi termasuk anggaran
kontinjensi.
 Peran serta masyarakat
Meliputi kesadaran & kepedulian masyarakat akan
bencana. Jadi ada upaya penaggulangan termasuk oleh
LSM dan mengenal jenis benana mk skoring diberi nilai 1.
Cara penilaian
 Masing-masing komponen yg ada di beri nilai untuk
masing-masing jenis bahaya
 Kemudian nilai tersebut dijumlahkan dirata-rata
 Karakteristik bahaya, nilai dijumlah & dibagi 5
 Kerawanan, nilai dijumlah & dibagi 3
 Manajemen, nilai dijumlah & dibagi 3
 Setelah didapat masing-masing, kemudian nilai dijumlah
& dibagi 3
(Nilai karakteristik bahaya + kerawanan + manajemen): 3
 Komponen-komponen masih dapat berubah sesuai dgn
kondisi daerah
Cth. Penilaian Risiko Bencana di
Propinsi: Angin Ribut, Kab. Anta Baranta
No. Variabel Kecelakaan Transportasi
1 Bahaya
1. Frekuensi
2. Intensitas
3. Dampak
4. Keluasan
5. Uluran waktu
2x  2
2  3
3
1
1
2 Kerawanan
1. Fisik
2. Sosial
3. Ekonomi
3
3
2
3. Manajemen
1. Kebijakan
2. Renc Kontiensi
3. PSM/LSM
2
1
2
Total
6,32
10/5 = 2
8/3 = 2,66
5/3 = 1.66
3
= 2.10
Keluaran
 Hasil analisis akan menghasilkan daerah
yang dinilai mempunyai risiko
bencana/bahaya yang paling mungkin
 Hasil ini dapat dipergunakan untuk
membuat Rencana Kontinjensi.
PETA RAWAN KONFLIK DI
INDONESIA
PETA RAWAN BANJIR DI
INDONESIA
PETA RAWAN TANAH LONGSOR
DI INDONESIA
PETA DAERAH GUNUNG API
DI INDONESIA
PETA RAWAN TSUNAMI DI
INDONESIA
PETA RAWAN GEMPA BUMI
DI INDONESIA
ANALISIS RISIKO & PENYUSUNAN
SKENARIO YG REALISTIS
• Sektor Kes hrs memiliki pemahaman ttg risiko
s/ daerah tt thdp kemungkinan bahaya besar,
Mis, penyebab:
– Alamiah (peristiwa geologis at/
hidrometereologis).
– Teknologi (kecelakaan kimia & radiologi).
– Sosial (kekerasan, perang atau subversif)
– Biologi (Kasus epidemi besar)
Analisis dilakukan o/ institusi pemerintah &/ swasta &
memerlukan pengetahuan dalam bidang:
• Seismologi
• Vulkanoogi
• Metereologi
• Enjiner bangunan
• Epidemiologi
Kerentanan thdp KLB penyakit hrs
di Evaluasi oki perlu data:
• Perumahan
• Kondisi tempat tinggal
• Kepadatan penduduk
• Sanitasi dasar
• Kejadian sebelumnya at/ riwayat
endemik at/ riwayat alami penyakit
Mengembangkan Skenario-skenario
Berbagai bentuk anatomi emergensi
 Kenali berbagai Skenario yang mungkin
terjadi dan akan direspon
 Tiga atau empat skenario yang paling
mungkin dan masuk akal.
 Selalu, memasukkan skenario “terburuk”
 Kemungkinan skenario harus
dikomunikasikan untuk menekankan
“kemungkinan” dan oleh karenanya
diperlukan perencanaan aksi respon.
Mengembangkan Skenario
Event untuk kontinjensi :
Paling
Baik
Sedang Paling Buruk
1. Gambaran Kejadian
2. Kematian
3. Luka Berat
4. Luka ringan
5. Pengungsi
6. Fasilitas Kes. Rusak
Mengembangkan Skenario
Asumsi-asumsi yang mendasari setiap skenario harus
dibuat spesifik agar pihak-pihak yang terlibat memahami
rasionalnya. Misalnya:
 Kami berasumsi bahwa jumlah mereka yang tertimpa
sekitar 50,000 (atau 100,000 atau 500,000 atau
1,000,000…) berdasarkan ...
 Diasumsikan bahwa 10% (atau 20% atau 30%) dari
pengungsi berada dalam kondisi gizi buruk, hal ini
berdasarkan….
 Diasumsikan bahwa pengungsi tidak akan
mempunyai (atau tidak mempunyai) akses ke pasar
lokal karena….
 Berdasar statistik terakhir sebelum kerusuhan,
diasumsikan bahwa 60 % populasi adalah perempuan
dan anak-anak..
Menggariskan kebijaksanaan umum
 Mengacu pada kebijaksanaan yg paling tinggi
 Menentukan tujuan umum respon emergensi
 Menentukan peran pemerintah, LSM, badan-
badan internasional, dsb
 Meletakkan standar yg akan dipakai bersama
 Sumber yang akan dimobilisasi
 Harus diterima oleh semua yang terlibat.
1. Memastikan perlindungan & pemenuhan kebutuhan
pengungsi
2. Memperhatikan kelompok rentan
3. Memastikan perlindungan pekerja kemanusiaan dan
penanggap darurat
4. Menggerakkan aspirasi dan potensi pengungsi sendiri
5. Memperhatikan realitas logistik, kendala politis, dan dampak
6. Menghormati kesatuan keluarga dan keutuhan masyarakat
7. Program respon akan dipantau bersama dan disesuaikan
dengan realitas
8. Berprinsip ketidakberpihakan dan non-politis
9. Gotong royong antara pemerintah, LSM, lembaga adat dan
badan-badan internasional
10. Memberdayakan potensi masyarakat semaksimal mungkin
11. Menggunakan perdamaian dan pemulihan sebagai arah
jangka panjang
12. Selalu mengingat kepentingan jangka panjang
Contoh Kebijakan Umum Ren-Kon
Propinsi DI Aceh th 2000
Gap Identification Worksheet
RESOURCES
Local
Community
N. Government
Min of Health
Public Works
Red C
NGO 1
NGO 2
NEEDS Roads Food Water Security Shelter Blankets Medicines Tracing
X
X
X
X
X
X
ORG. 1
ORG. 2
ORG. 3
ORG. 4
ORG. 5
ORG. 6
GAP/GANTT CHART
TASK 1 TASK 2 TASK 3 TASK 4 TASK 5 TASK 6
TIME
X
X
X
X
X
X
ORG. 1
ORG. 2
ORG. 3
ORG. 4
ORG. 5
ORG. 6
Waktu
GAP / GANTT CHART

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie ASSESMENT DAMPAK HAZARD.PPT.ppt

Penanggulangan_Bencana.ppt
Penanggulangan_Bencana.pptPenanggulangan_Bencana.ppt
Penanggulangan_Bencana.ppt
sadisaputra2
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
Muhammad Taqwan
 
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptxPPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
NenoSUPRIADI2
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resiko
Joni Iswanto
 

Ähnlich wie ASSESMENT DAMPAK HAZARD.PPT.ppt (20)

Paper pancasila
Paper pancasilaPaper pancasila
Paper pancasila
 
Penanggulangan_Bencana.ppt
Penanggulangan_Bencana.pptPenanggulangan_Bencana.ppt
Penanggulangan_Bencana.ppt
 
Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1
 
Keperawatan Bencana.ppt
Keperawatan Bencana.pptKeperawatan Bencana.ppt
Keperawatan Bencana.ppt
 
Nj kapita selekta pb
Nj kapita selekta pbNj kapita selekta pb
Nj kapita selekta pb
 
Pengantar Manajemen Penanggulangan Bencana
Pengantar Manajemen Penanggulangan BencanaPengantar Manajemen Penanggulangan Bencana
Pengantar Manajemen Penanggulangan Bencana
 
INSTANSI PEMERINTAH DAERAH TANGGUH BENCANA.pdf
INSTANSI PEMERINTAH DAERAH TANGGUH BENCANA.pdfINSTANSI PEMERINTAH DAERAH TANGGUH BENCANA.pdf
INSTANSI PEMERINTAH DAERAH TANGGUH BENCANA.pdf
 
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
 
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
 
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptxPENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
 
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptxPPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
 
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaManajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
 
KEL_3_ANALISA_RESIKO_BENCANA.pptx
KEL_3_ANALISA_RESIKO_BENCANA.pptxKEL_3_ANALISA_RESIKO_BENCANA.pptx
KEL_3_ANALISA_RESIKO_BENCANA.pptx
 
Mitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdfMitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdf
 
Laporan Mitigasi bancana
 Laporan Mitigasi bancana Laporan Mitigasi bancana
Laporan Mitigasi bancana
 
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7  std fix yPpt geo kelas xi bab 7  std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
 
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptxKelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
 
Mitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdfMitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdf
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resiko
 

Kürzlich hochgeladen

IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 

ASSESMENT DAMPAK HAZARD.PPT.ppt

  • 2. Latar Belakang • Indo High Risk Bencana Alam • High risk  Banjir, tanah longsor, Gempa Bumi ( ok: Lempeng; Eurasia, Indo-Australia, Mediteranian  high risk ok subduksi/ pergeseran), Tsunami, Vulcanic eruption (aktif 129  risk letusan & awan panas), kebakaran hutan. • Bencana Alam  akibat: kegagalan teknologi, Ulah manusia(man made) & Kedaruratan komplek
  • 3. Tujuan • Umum : Tersusunnnya prioritas risiko bencana di Daerah • Khusus: - Tersusunnya Penilaian analisis karakteristik bahaya (Hazard) - Tersusunnya penilaian analisis kerawanan ( Vulnerrability) - Tersusunnya penilaian analisis manajmen
  • 4. Defenisi Operasional • Risk: Besarnya kemungkinan bhw s/ bencana akan terjadi • Risk assesment: S/ evaluasi thdp semua unsur2 yg b’hub’ dgn bahaya serta dampaknya thdp lingk. tt. • Hazard: Faktor2 yg dpt mengganggu & mengancam kehidupan manusia. • Vulnerability: S/ kondisi dlm masy tt yg m’gbr’ tkt ke tdk mampuan masy tsb u/ menanggulangi mslh emergensi.
  • 5. DO Disaster menurut: • Disaster management: Peristiwa atau kejadian pd s/ daerah yg terjadi sec tiba2 at/ bertahap yg berdampak hebat thdp kehidupan manusia shg diambil tindakan yg luar biasa • UNHCR: Peristiwa/kejadian bahaya pd s/ daerah yg mengakibatkan kerugian & penderitaan manusia serta kerugian material yg hebat. • WHO: Peristiwa/kejadian pd s/ daerah yg mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya kes & yankes yg bermakna shg memerlukan bantuan luar biasa dr pihak luar. • Bakornas-PBP: s/ kejadian sec alami maupun k/ ulah manusia terjadi sec mendadak ataupun berangsur- angsur, menimbulkan akibat yg merugikan shg masy dipaksa u/ melakukan tindakan penanggulangan.
  • 6. KEGIATAN 1 Pengumpulan Data Primer & Sekunder Lintas Sektor & Lintas Program Data Kualitatif & Kuantitatif Pengolahan Data Analisis Data M’gbr’ Informasi Dasar Daerah Setempat Komponen: Bahaya, Kerawanan & Manajemen
  • 7. Kerangka Kerja Konseptual Penilaian Risiko Analisis Manajemen: • Kebijakan • Rencana Kontijensi • Peranserta Masyarakat/LSM
  • 8. Kegiatan 2 • Penetapan Variabel Penilaian Risiko – Spesifik Daerah – Menggambarkan kesiapsiagaan serta dampak yang timbul bila su/ bencana yg diperkirakan akan terjadi • Pelaksanaan Penilaian Risiko – Mell pertemuan lintas sektor & lintas program  mslh dpt diatasi.
  • 9. PEMBUATAN PETA RAWAN ANCAMAN  MELENGKAPI PETA TOPOGARFI  Kota, Sungai, Danau, Gunung Berapi, Penambangan, Pabrik, Industri Dll  INVENTARISASI ANCAMAN  Banjir, Gunung Meletus, Longsor, Kebocoran Pipa, Kecelakaan Transportasi Dll.
  • 10. PEMBUATAN PETA KERAWANAN MELENGKAPI PETA RAWAN ANCAMAN DENGAN :  Data Demografi (Jumlah Bayi, Balita dll)  Bangunan Fisik (RS Jiwa)  Data Sosial (Angka Melek Huruf)  Data Ekonomi (PAD, Gakin)
  • 11. Gempa Banjir Kebakaran Hutan Kekeringan Tsunami Angin Badai LongsorGunung Api Krisis – Alam dan Manusia Konflik South Sulawesi: 36,104 (0) (Kanwilsos, Feb 02) Aceh: 14,791 (0) (Satkorlak, July 02) North Sumatra: 122,265 (0) (Satkorlak, June 02) Sambas & Pontianak: 11,094 (0) (Bapeda, 31 Aug 02) Riau: 7,994 (0) (Dinsos, March 02) West Jawa: 12,070 (0) (Dinsos, 02 June 02) NTT: 30,000 (0) (Tempo Magazine, 27 May 02) North Maluku: 57,795 (-32,070) Dinsos, Sept 02 Jambi: 2,103 (0) (Dinsos, Oct 01) Central Jawa: 34,301 (0) (Dinsos, Apr 02) S.E. & S.W. Maluku: 76,734 (0) (Dinsos, Aug 02) East Jawa: 129,459 (-54,379) (Dinsos, Oct 02) S.E. Sulawesi: 196,302 (0) (Satkorlak, Aug 02) Bali: 2,974 (0) (DinSos, March 02)  North Sulawesi: 36,667 (0) (Satkorlak, Aug 02) Kodya Ambon, Buru & Central Maluku: 264,805 (0) (Dinsos, Aug 02) South Sumatra: 1,328 (0) (Dinsos, Dec 01) Lampung:1,735 (0) (Dinsos, Dec 01) NTB: 31,544 (+6,346) (Dinsos, Aug 02) Central Sulawesi: 10,453 (0) (Dinsos, Sept 02) Total IDPs  484,545 March 2003
  • 12. Unsur Penilaian Risiko 1. Determinan Kelompok jenis bahaya 1. Gempa bumi 2. Tsunami 3. Letusan gunung berapi 4. Angin puyuh 5. Banjir 6. Tanah longsor 7. Kebakaran hutan 8. Kekeringan 9. KLB penyakit menular 10. Kecelakaan transportasi 11. Konflik dengan kekerasan BOM Gagal Teknologi
  • 13. 2. Determinan Kelompok Variabel 1. V. Karakteristik bahaya 2. V. Kerawanan 3. V. Manajemen V. Tsb dinilai sesuai dgn skoring yg diberi pd komponen dlm variabel tsb. Nilai tertinggi 3  diberi pd unsur yg plg besar kemungkinannya u/ memberi dampak yg paling buruk. Nilai 1  Unsur yg plg kecil kemungkinannya untuk memberi dampak buruk Nilai 2  Unsur yg memberikan dampak antara
  • 14. Penilaian berdasarkan :  Jenis bahaya  Penilaian sesuai dengan kelompok variabel  Berdasarkan data, pengalaman dan taksiran  Saling terkait satu sama lain  Nilai berkisar antara 1 s/d 3  1 = risiko terendah  2 = risiko sedang  3 = risiko tertinggi
  • 15. V. Karakteristik bahaya 1. Frekuensi (Keseringan): Suatu bahaya/bencana seberapa sering terjadi - Pertama kali ? - Tiap tahun - Periodik - Tdk menentu - Ada susulan 2. Intensitas : Diukur dari kecepatan & kekutan bencana baik secara kuantitatif kualitatif. Mis: - Gempa bumi dengan skala rekter - Angin puyuh dengan kec Km/jam - G.Merapi dgn jarak semburan magma dst Komponen yg Dinilai:
  • 16. 3. Dampak: Pengukuran berdasarkan seberapa besar dampak bahaya/bencana terhadap kehidupan rutin. Diukur dr presentase pddk yg terkena bencana Mis: Penduduk yg lumpuh total 50%, maka diberi nilai skoring 3 4. Keluasan (Extent) : Luasnya daerah yg terkena bahaya/bencana  Administratif, Mis: Sekian desa, sekian kecamatan.
  • 17. 5. Komponen uluran waktu (Time frame): Waktu gejala awal & lamanya bahaya/ bencana berlangsung Yg hrs diperhatikan ad: - Wkt peringatan gejala/tanda awal s/d terjadinya bencana (Early warning) - Lamanya proses bencana berlangsung Bila tersedia wkt peringatan gejala awal bagi penduduk shg memungkinkan pddk u/ menyelamatkan diri mk nilai skoring diberi 1 (satu)
  • 18. V. Kerawanan  Fisik  Meliputi bangunan & infra struktur  Penilaian dilakukan pada lokasi,bentuk, material, kontruksi, pemeliharaan. Mis: Lokasi bangunan di daerah lereng gunung  dinilai memiliki risiko tertinggi (3) terhadap longsor.  Infra struktur  yg dinilai ad/ sist transportasi (ketersediaan & kondisi jalan raya, jembatan, angkutan laut/sungai, keberadaan badara), utilitas serta telekomunikasi  jk tersedia mk risikonyarendah. V. Kerawanan ditujukan pd faktor2 dalam & luar komunitas yg berpengaruh thdp bencana
  • 19. V. Kerawanan (Lanjutan)  Sosial Meliputi unsur demografi (status kesehatan: 10 penyakit terbanyak & status gizi), kelompok rawan ad/ densitas penduduk yg tinggi & makin tinggi % bayi dan balita mk makin tinggi nilai skoring k/ makin mudah terjadi KLB. Makin tinggi rasio jenis etnis & rasio populasi beragam agama pd masy yg heterogenitasnya tinggi mk makin tinggi nilai skoring terhadap bencana kerusuhan. Kultur: tradisi kepedulian thdp bencana (gotong royong), dll
  • 20. V. Kerawanan (Lanjutan)  Ekonomi Meliputi dampak primer: Unsur kerugian langsung, mis kehilangan harta benda, dirawat di RS. Unsur kerugian tdk lansung mis: produksi & kehilangan pkerjaan. Dampak sekunder: Inflasi setempat, KLB dilokasi penampungan.
  • 21. V. Manajemen  Kebijakan Telah ada/tidaknya kebijakan, peraturan perundangan, Perda, Protap dll tentang penanggulangan bencana. Adanya btk kebijakan yg disertai dgn sdh bakunya mekanisme kerja, mk dlm skoring diberi nilai 1.  Kesiapsiagaan Meliputi peringatan dini mis: aktifitas G. berapi meningkat ditandai turunnya binatang, turunnya hujan terus menerus, jk pemantauan formal tlh dilakukan mk skoring diberi nilai 1. rencana kontinjensi termasuk anggaran kontinjensi.  Peran serta masyarakat Meliputi kesadaran & kepedulian masyarakat akan bencana. Jadi ada upaya penaggulangan termasuk oleh LSM dan mengenal jenis benana mk skoring diberi nilai 1.
  • 22. Cara penilaian  Masing-masing komponen yg ada di beri nilai untuk masing-masing jenis bahaya  Kemudian nilai tersebut dijumlahkan dirata-rata  Karakteristik bahaya, nilai dijumlah & dibagi 5  Kerawanan, nilai dijumlah & dibagi 3  Manajemen, nilai dijumlah & dibagi 3  Setelah didapat masing-masing, kemudian nilai dijumlah & dibagi 3 (Nilai karakteristik bahaya + kerawanan + manajemen): 3  Komponen-komponen masih dapat berubah sesuai dgn kondisi daerah
  • 23. Cth. Penilaian Risiko Bencana di Propinsi: Angin Ribut, Kab. Anta Baranta No. Variabel Kecelakaan Transportasi 1 Bahaya 1. Frekuensi 2. Intensitas 3. Dampak 4. Keluasan 5. Uluran waktu 2x  2 2  3 3 1 1 2 Kerawanan 1. Fisik 2. Sosial 3. Ekonomi 3 3 2 3. Manajemen 1. Kebijakan 2. Renc Kontiensi 3. PSM/LSM 2 1 2 Total 6,32 10/5 = 2 8/3 = 2,66 5/3 = 1.66 3 = 2.10
  • 24. Keluaran  Hasil analisis akan menghasilkan daerah yang dinilai mempunyai risiko bencana/bahaya yang paling mungkin  Hasil ini dapat dipergunakan untuk membuat Rencana Kontinjensi.
  • 25.
  • 26. PETA RAWAN KONFLIK DI INDONESIA
  • 27. PETA RAWAN BANJIR DI INDONESIA
  • 28. PETA RAWAN TANAH LONGSOR DI INDONESIA
  • 29. PETA DAERAH GUNUNG API DI INDONESIA
  • 30. PETA RAWAN TSUNAMI DI INDONESIA
  • 31. PETA RAWAN GEMPA BUMI DI INDONESIA
  • 32. ANALISIS RISIKO & PENYUSUNAN SKENARIO YG REALISTIS • Sektor Kes hrs memiliki pemahaman ttg risiko s/ daerah tt thdp kemungkinan bahaya besar, Mis, penyebab: – Alamiah (peristiwa geologis at/ hidrometereologis). – Teknologi (kecelakaan kimia & radiologi). – Sosial (kekerasan, perang atau subversif) – Biologi (Kasus epidemi besar)
  • 33. Analisis dilakukan o/ institusi pemerintah &/ swasta & memerlukan pengetahuan dalam bidang: • Seismologi • Vulkanoogi • Metereologi • Enjiner bangunan • Epidemiologi
  • 34. Kerentanan thdp KLB penyakit hrs di Evaluasi oki perlu data: • Perumahan • Kondisi tempat tinggal • Kepadatan penduduk • Sanitasi dasar • Kejadian sebelumnya at/ riwayat endemik at/ riwayat alami penyakit
  • 35. Mengembangkan Skenario-skenario Berbagai bentuk anatomi emergensi  Kenali berbagai Skenario yang mungkin terjadi dan akan direspon  Tiga atau empat skenario yang paling mungkin dan masuk akal.  Selalu, memasukkan skenario “terburuk”  Kemungkinan skenario harus dikomunikasikan untuk menekankan “kemungkinan” dan oleh karenanya diperlukan perencanaan aksi respon.
  • 36. Mengembangkan Skenario Event untuk kontinjensi : Paling Baik Sedang Paling Buruk 1. Gambaran Kejadian 2. Kematian 3. Luka Berat 4. Luka ringan 5. Pengungsi 6. Fasilitas Kes. Rusak
  • 37. Mengembangkan Skenario Asumsi-asumsi yang mendasari setiap skenario harus dibuat spesifik agar pihak-pihak yang terlibat memahami rasionalnya. Misalnya:  Kami berasumsi bahwa jumlah mereka yang tertimpa sekitar 50,000 (atau 100,000 atau 500,000 atau 1,000,000…) berdasarkan ...  Diasumsikan bahwa 10% (atau 20% atau 30%) dari pengungsi berada dalam kondisi gizi buruk, hal ini berdasarkan….  Diasumsikan bahwa pengungsi tidak akan mempunyai (atau tidak mempunyai) akses ke pasar lokal karena….  Berdasar statistik terakhir sebelum kerusuhan, diasumsikan bahwa 60 % populasi adalah perempuan dan anak-anak..
  • 38. Menggariskan kebijaksanaan umum  Mengacu pada kebijaksanaan yg paling tinggi  Menentukan tujuan umum respon emergensi  Menentukan peran pemerintah, LSM, badan- badan internasional, dsb  Meletakkan standar yg akan dipakai bersama  Sumber yang akan dimobilisasi  Harus diterima oleh semua yang terlibat.
  • 39. 1. Memastikan perlindungan & pemenuhan kebutuhan pengungsi 2. Memperhatikan kelompok rentan 3. Memastikan perlindungan pekerja kemanusiaan dan penanggap darurat 4. Menggerakkan aspirasi dan potensi pengungsi sendiri 5. Memperhatikan realitas logistik, kendala politis, dan dampak 6. Menghormati kesatuan keluarga dan keutuhan masyarakat 7. Program respon akan dipantau bersama dan disesuaikan dengan realitas 8. Berprinsip ketidakberpihakan dan non-politis 9. Gotong royong antara pemerintah, LSM, lembaga adat dan badan-badan internasional 10. Memberdayakan potensi masyarakat semaksimal mungkin 11. Menggunakan perdamaian dan pemulihan sebagai arah jangka panjang 12. Selalu mengingat kepentingan jangka panjang Contoh Kebijakan Umum Ren-Kon Propinsi DI Aceh th 2000
  • 40. Gap Identification Worksheet RESOURCES Local Community N. Government Min of Health Public Works Red C NGO 1 NGO 2 NEEDS Roads Food Water Security Shelter Blankets Medicines Tracing
  • 41. X X X X X X ORG. 1 ORG. 2 ORG. 3 ORG. 4 ORG. 5 ORG. 6 GAP/GANTT CHART TASK 1 TASK 2 TASK 3 TASK 4 TASK 5 TASK 6 TIME
  • 42. X X X X X X ORG. 1 ORG. 2 ORG. 3 ORG. 4 ORG. 5 ORG. 6 Waktu GAP / GANTT CHART