2. POKOK BAHASAN
DESKRIPSI SAJIAN :
Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang Kewirausahaan
yang berbasis Teknologi untuk menghadapi era industri digital 4.0. Mata kuliah ini dirancang
agar mahasiswa dapat menjadi SDM yang unggul dengan semangat Kewirausahaan secara
Global .
UNSUR CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Mampu memahami, menerapkan dan menjadikan pola hidup berwirausahaan dengan
kemampuan berkomunikasi, memimpin dan menerapkan manajemen usaha dalam
mengelola usahanya dengan baik dan benar berbasis teknologi.
Mampu berpikir kreatif dan inovasi, serta mampu mengaplikasi bidang keahliannya untuk
menghasilkan rancangan usaha/produk yang berorientasi pasar dengan memanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
7. PENGERTIAN
TECHNOPRENEUSHIP
Technopreneuship adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebut sebuah bisnis yang
dibangun berbasiskan teknologi.
Technopreneurship belakangan ini menjadi
pembahasan menarik di kalangan anak muda di
seluruh dunia. Pasalnya, technopreneurship mampu
membuka peluang bisnis baru yang sebelumnya
dirasa kurang efektif untuk dilakukan.
Technopreneur adalah istilah yang digunakan
untuk menyebut seseorang yang memutuskan
untuk menjalankan bisnis dengan memanfaatkan
teknologi.
9. SEJARAH
TECHNOPRENEUSHIP
Sebagaimana kita ketahui, Amerika Serikat
merupakan salah satu negara yang memiliki
pengaruh besar dalam dunia Technopreneurship.
Bagaimana tidak? Sederet perusahaan raksasa
berhasil lahir dan tumbuh di negara adidaya ini
dalam kurun waktu beberapa dekade terakhir.
Contoh Technopreneur dari negeri paman sam
adalah Facebook, Apple, Google, Microsoft, eBay,
Amazon, Intel, IBM, dan masih banyak lainnya.
11. ENTERPRENEUR DAN
TECHNOPRENEUR
Secara garis besar, teknopreneurship sebenarnya
merupakan bagian dari enterpreneurship. Namun, dalam
praktiknya technopreneur lebih memanfaatkan teknologi
sebagai core utama bisnis. Sementara enterpreneur lebih
mengedepankan transaksi konvensional berupa barang
atau jasa.
Selain itu, tingkat persaingan juga bisa menjadi
perbedaan antara enterpreneur dan technopreneur. Hal ini
terjadi karena biasanya seorang technopreneur
menawarkan ide baru atau substitusi dari produk
konvensional dimana tingkat persaingan pasarnya masih
rendah.
13. CONTOH TECHNOPRENEUR
Contoh nyata dari technopreneur sejati adalah
sosok pendiri Google, Facebook, Alibaba, pendiri
Gojek dan berbagai perusahaan teknologi terkemuka
dunia lainnya.
Di dalam bisnis, seseorang tidak harus memiliki
perusahaan berskala global untuk bisa dibilang
sebagai technopreneur. Pasalnya, untuk menekuni
bisnis ini Anda hanya perlu ide aplikasi atau website
yang dikemas untuk memudahkan aktivitas sehari-
hari.
15. PELUANG TECHNOPRENEUSHIP
Jika menilik dari sumber daya serta potensi pasar
yang ada, Indonesia memiliki peluang yang besar di bidang
technopreneur. Peluang kebermanfaatan teknologi ini bisa dilihat
dari jumlah pengguna smartphone yang setiap tahun semakin
bertambah serta perilaku konsumtif yang sulit terkendali.
Adapun jika dilihat dari segi pendanaan dan investasi, saat
ini beberapa investor dunia tercatat sudah mulai menunjukkan
ketertarikkannya untuk menanamkan modal dalam jumlah besar.
Contohnya, Softbank yang saat ini menanamkan investasi
jutaan dollar Amerika Serikat ke Tokopedia dan beberapa startup
lainnya. Kemudian ada juga investor lokal dari Djarum group yang
mendukung pendanaan startup e-commerce Blibli.com. Kondisi
tersebut tentu menjadi sinyal positif yang bakal memperlanjar
para technopreneur untuk mengembangkan idenya.
17. MANFAAT TECHNOPRENEUR
1. Tidak membutuhkan Modal
Besar
2. Tidak perlu Kantor yang besar
3. Berpotensi mendapat Valuasi
Besar
4. Bisa dimulai dari Rumah
19. Di era digital yang semakin canggih
seperti sekarang ini, menjadi pebisnis tidak
harus modal besar atau memiliki ide awal
yang cemerlang. Namun, bisa juga dimulai
dari keberanian serta inovasi untuk
memberikan solusi atas masalah sehari-hari.