SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 35
Disusun oleh :
 Kelompok 1
BAB 1
    NORMA-NORMA YANG BERLAKU DALAM KEHIDUPAN
     BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA



A
         1               2              3



    1.Manusia,      1.Pengertian    1.Hubungan
    Masyarakat,        Norma,
                     Kebiasaan,     Antar-Norma
       dan          Adat-istiadat
    Ketertiban     dan Peraturan
• Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu sama lain, melainkan
   berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat manusia dalam
   memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga untuk mempertahankan
   hidupnya, baik terhadap bahaya dari dalam maupun yang datang dari luar.

• Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlain-lainan
   karena norma-norma yang mendukung masing-masing tatanan mempunyai
   sifat yang tidak sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap
   manusia sebagai anggota masyarakat harus memperhatikan norma atau
   kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan hidup

  dalam masyarakat.
• Pengertian Norma

• Norma adalah patokan prilaku dalam satu kelompok
  tertentu, norma juga merupakan kriteria bagi orang lain untuk
  mendukung atau menolak prilaku seseorang.

• Norma juga merupakan sesuatu yang mengikat dalam sebuah
  kelompok masyarakat, yang pada keselanjutannya disebut norma
  sosial, karena menjaga hubungan dalam bermasyarakat.
• Macam-macam Norma:

• 1. Norma agama, yaitu peraturan hidup manusia yang berisi perintah dan
   larangan yang berasal dari Tuhan.

• 2. Norma moral/kesusilaan, yaitu peraturan atau kaidah hidup yang
   bersumber dari hati nurani dan merupakan nilai-nilai moral yang mengikat
   manusia.

• 3. Norma kesopanan, yaitu peraturan atau kaidah yang bersumber dari
   pergaulan hidup antar manusia.

• 4. Norma hukum, yaitu peraturan atau kaidah yang

   diciptakan oleh kekuasaan resmi atau negara yang

    sifatnya mengikat atau memaksa
• Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu saling mengisi.
   Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam
   hal-hal hukum tidak mengaturnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga
   berisi suruhan yang sama. Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun
   dalam masyarakat sudah ada larangan untuk membunuh sesamanya.

• Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak
   dapat dipisahkan itu dibedakan karena masing-masing memiliki sumber yang
   berlainan. Norma Agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang
   Maha Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil). Norma
   kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma
   hukum sumbernya peraturan perundang-undangan.
BAB 1
       NORMA-NORMA YANG BERLAKU DALAM KEHIDUPAN
        BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA



B.   HAKIKAT DAN ARTI PENTING HUKUM BAGI WARGA NEGARA

1.   Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum

2.   Tujuan Hukum

3.   Pembagian Hukum

4.   Arti Penting Hukum bagi Warga Negara.

5.   Siapa Warga Negara ?
• Pengertian Hukum

• Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah-perintah dan
  larangan-larangan) yang mengatur tata tertib dalam masyarakat
  yang seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat. Oleh
  karena itu, pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat
  menimbulkan tindakan oleh

  pemerintah/ penguasa.
a. Unsur-unsur hukum di antaranya ialah:

1.   Peraturan mengenai tingkah laku dalam pergaulan masyarakat;

2.   Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib;

3.   Peraturan itu pada umumnya bersifat memaksa, dan

4.   Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.

b. Ciri-ciri hukum yaitu:

1.   Adanya perintah dan/atau larangan

2.   Perintah dan/atau larangan itu harus ditaati setiap orang.
Secara umum tujuan hukum dirumuskan sebagai berikut:

a. Untuk mengatur tata tertib masyarakat secara damai dan adil.

b. Untuk menjaga kepentingan tiap manusia supaya kepentingan itu tidak dapat
   diganggu.

c. Untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam pergaulan manusia.

• Tujuan pokok dari hukum adalah terciptanya ketertiban dalam masyarakat.
   Ketertiban adalah tujuan pokok dari hukum. Ketertiban merupakan syarat
   pokok (fundamental) bagi adanya suatu masyarakat manusia di manapun
   juga.
• Hukum menurut bentuknya dibedakan antara hukum tertulis dan hukum tak
   tertulis. Hukum Tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan dalam berbagai
   peraturan perundangan. Sedangkan Hukum Tak Tertulis, yaitu hukum yang
   masih hidup dalam keyakinan dalam masyarakat tetapi tidak tertulis (disebut
   hukum kebiasaan).

• Menurut isinya dibagi menjadi Hukum Privat dan Hukum Publik. Hukum Privat
   (Hukum Sipil), yaitu hukum yang mengatur hubungan2 antara orang yang satu
   dengan orang yang lain, dengan menitik beratkan kepada kepentingan
   perseorangan, misal Hukum Perdata. Adapun Hukum Publik (Hukum
   Negara), yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat-alat
   perlengkapan atau hubungan antara Negara dengan perseorangan (warga
   negara).
1. Untuk mencegah atau menghindari perbuatan menghakimi sendiri
   oleh warga negara.

2. Untuk menjamin terlaksananya hak-hak asasi warga negara.

3. Untuk melindungi pihak-pihak yang lemah dari tindakan
   kewenang-wenangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang kuat.

4. Untuk menjamin terlaksananya hak dan kewajiban warga negara.
• Pasal 4 dan 5 UU.RI No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
    Indonesia menyatakan bahwa warga negara adalah :
a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau
    berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain
    sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia;
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga
    Negara Indonesia;
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara
    Indonesia dan ibu warga negara asing;
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing
    dan ibu Warga Negara Indonesia;
e. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
    Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum
    negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut;
BAB 1
NORMA-NORMA YANG BERLAKU DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT,
                     BERBANGSA, DAN BERNEGARA


 C. MENERAPKAN NORMA-NORMA, KEBIASAAN, ADAT ISTIADAT, DAN
      PERATURAN YANG BERLAKU DALAM KEHIDUPAN
      BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

 1.   Hak dan Kewajiban di Masyarakat.

 2.   Hak dan Kewajiban sebagai warga negara.
a. Dengan tetangga dan masyarakat, kalian harus senantiasa tolong menolong.

b. Bersama-sama mereka, kalian wajib menjaga kebersihan dan keamanan serta
   ketertiban lingkungan.

c. Selain memiliki kewajiban di masyarakat, kalian juga memiliki hak seperti hak
   untuk berpendapat dalam musyawarah, dihormati dan bergaul dengan orang-
   orang di lingkungan masyarakat. Sungguh hidup kita di masyarakat akan senang
   dan tenteram jika kita tahu hak dan kewajiban kita.
• Sebagai warga negara Indonesia, kita harus membela tanah air. Kita
   mempertahankan bumi pertiwi dari segala ancaman, seperti para pejuang dan
   pahlawan kita yang dengan gagah berani dan pantang menyerah melawan
   penjajah. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya, agar negeri kita bebas
   dari penjajahan dan menjadi negeri yang merdeka. Sekarang ini kalian juga
   punya kewajiban belajar dengan tekun dan berprestasi. Kita harus
   mengharumkan Indonesia,
BAB II

MAKNA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA



                      Hakikat
                        &
                      MAKNA



                                    Makna
         Hakikat
                                   Proklamasi
       Proklamasi
                                  Kemerdekaan
• Proklamasi Kemerdekaan merupakan pengumumam kepada seluruh
  rakyat akan adanya kemerdekaan. Pengumuman akan adanya
  kemerdekaan tersebut sebenarnya tidak hanya ditujukan kepada rakyat
  dari negara yang bersangkutan namun juga kepada rakyat yang ada di
  seluruh dunia dan kepada semua bangsa yang ada di muka bumi ini.

• Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan puncak
  perjuangan bangsa Indonesia yang telah lama

  dilakukan agar dapat terbebas dari belengggu

  penjajah Belanda.
• Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno – Hatta
  memiliki makna bahwa bangsa Indonesia telah menyatakan kepada dunia
  luar (bangsa-bangsa yang ada di dunia) maupun kepada bangsa Indonesia
  sendiri bahwa sejak saat itu Bangsa Indonesia telah merdeka. Pernyataan
  kepada dunia luar juga untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sejak
  saat itu sudah merdeka dan berdaulat, sehingga wajib dihormati oleh negara-
  negara lain secara layak sebagai bangsa dan negara yang mempunyai
  kedudukan yang sama dan sederajat serta hak dan kewajiban yang sama
  dengan bangsa-bangsa lain yang sudah merdeka dalam pergaulan antar
  bangsa di dalam hubungan internasional.
BAB II

MAKNA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA



B. HUBUNGAN ANTARA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN UUD
   1945

1. Pengertian Konstitusi dan Undang-Undang Dasar

2. Hubungan antara proklamasi kemerdekaan dengan UUD 1945
• Aturan tata tertib hidup bernegara yang menjadi dasar segala tindakan dalam
   kehidupan negara sering disebut sebagai hukum dasar atau konstitusi.

Samakah Konstitusi dengan Undang-Undang Dasar?

• Konstitusi sering disebut sebagai Undang-Undang Dasar, meskipun arti
   konstitusi itu sendiri adalah hukum dasar yang tertulis dan tidak tertulis.

• Undang-Undang Dasar tergolong hukum dasar yang tertulis, sedangkan
   hukum dasar yang tidak tertulis adalah aturan-aturan dasar yang timbul dan
   terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis.
   Hukum dasar yang tidak tertulis ini sering disebut konvensi.
Hubungan antara Proklamasi
        Kemerdekaan dengan UUD 1945
• Proklamasi kemerdekaan mempunyai hubungan yang erat, tidak dapat
   dipisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan Undang-Undang Dasar 1945
   terutama bagian Pembukaan UUD 1945. Proklamasi kemerdekaan dengan
   Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kesatuan yang bulat. Apa yang
   terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu amanat yang
   luhur dan suci dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Makna
   Proklamasi Kemerdekaan yaitu pernyataan bangsa Indonesia kepada diri
   sendiri maupun kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia telah merdeka, dan
   tindakan- tindakan yang segera harus dilaksanakan berkaitan dengan
   pernyataan kemerdekaan itu, telah dirinci dan mendapat pertanggungjawaban
   dalam Pembukaan UUD 1945.
BAB III
       PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI
                     MANUSIA


A. HAKEKAT HAK ASASI MANUSIA

1. Hakekat HAM



B. HUKUM DAN KELEMBAGAAN HAK ASASI MANUSIA

1.   Ketentuan Hukum atau Instrumen HAM
HAKEKAT HAM
• Semua manusia sebagai manusia memiliki martabat dan derajat yang sama, dan
   memiliki hak-hak yang sama pula. Derajat manusia yang luhur berasal dari
   Tuhan yang menciptakannya.

• Dengan demikian semua manusia bebas mengembangkan dirinya sesuai dengan
   budinya yang sehat. Sebagai mahkluk ciptaan Tuhan, semua manusia memiliki
   hak-hak yang sama sebagai manusia. Hak-hak yang sama sebagai manusia inilah
   yang sering disebut hak asasi manusia. Hak asasi manusia berarti hak-hak yang
   melekat pada manusia berdasarkan kodratnya, maksudnya hak-hak yang dimiliki
   manusia sebagai manusia. Hak asasi manusia (HAM) adalah hak- hak dasar yang
   dimiliki manusia sebagai manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat
   diganggu gugat oleh siapapun
Contoh Kasus
Pelanggaran HAM
Ketentuan Hukum atau
                Instrumen HAM
• Ketentuan hukum HAM atau disebut juga Instrumen HAM merupakan alat yang
   berupa peraturan perundang – undangan yang digunakan dalam menjamin
   perlindungan dan penegakan HAM. Instrumen HAM terdiri atas instrumen
   nasional HAM dan instrumen internasional HAM. Instrumen nasional HAM
   berlaku terbatas pada suatu negara sedangkan instrumen internasional HAM
   menjadi acuan negara – negara di dunia dan mengikat secara hukum bagi negara
   yang telah mengesahkannya (meratifikasi).

• Di negara kita dalam era reformasi sekarang ini, upaya untuk menjabarkan
   ketentuan hak asasi manusia telah dilakukan melalui amandemen UUD 1945
   dan diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 39
   Tahun 1999 tentang HAM
BAB IV
       KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT



A. HAKEKAT KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT

1.    Hakekat mengeluarkan pendapat

B. PENTINGNYA KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
     SECARA BEBAS DAN BERTANGGUNG JAWAB

• Pentingnya kemerdekaan mengeluarkan pendapat secara bebas da
     bertanggung jawab

C. AKTUALISASI KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
     SECARA BEBAS DAN BERTANGGUNG JAWAB

• Aktualisasi kemerdekaan mengeluarkan pendapat.
Hakekat mengeluarkan pendapat
• Undang-undang yang mengatur kemerdekaan mengemukakan pendapat antara
  lain diatur dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
  Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Pengertian di muka umum adalah
  di hadapan orang banyak atau orang lain, termasuk tempat yang dapat
  didatangi dan/atau dilihat setiap orang. Mengemukakan pendapat di muka
  umum berarti menyampaikan pendapat di hadapan orang banyak atau orang
  lain, termasuk tempat yang dapat didatangi dan/atau dilihat setiap orang.
  Adapun cara-cara mengemukakan pendapat dapat dilakukan dengan cara
  sebagai berikut: 1. Lisan, contohnya pidato, ceramah, berdialog, berdis-
  kusi, rapat umum. 2. Tulisan, contohnya poster, spanduk, artikel, surat. 3. Cara
  lain, contohnya foto, film, demonstrasi (unjuk rasa), mogok makan.
Pentingnya Kemerdekaan Mengeluarkan
Pendapat secara Bebas dan Bertanggung Jawab

• Pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan
     bertanggung jawab dapat dilihat dalam tujuan pengaturan tentang kemerdekaan
     mengemukakan pendapat di muka umum sebagai berikut (Pasal 4 UU No. 9
     Tahun 1998):

1.    Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
      dimaksudkan untuk mewujud-kan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai
      salah satu pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD
      1945
Lanjutan
1.   Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
     dimaksudkan untuk mewu- judkan perlindungan hukum yang konsisten dan
     berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat;

2.   Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
     dimaksudkan untuk mewu- judkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya
     partisipasi dan kreativitas setiap warga negara seba- gai perwujudan hak dan
     tanggung jawab dalam ke- hidupan berdemokrasi;

3.   Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
     dimaksudkan untuk menempatkan tanggung jawab sosial kehidup- an
     bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpa mengabaikan kepentingan
     perorangan atau kelompok.
Aktualisasi kemerdekaan mengeluarkan
                pendapat
• Mengemukakan pendapat bagi setiap warga negara dapat dilakukan melalui
   berbagai saluran. Pada prinsipnya saluran itu dapat dibagi menjadi dua, yaitu
   saluran tradisional dan saluran modern.

• Saluran tradisional adalah saluran yang sejak dahulu kala sudah merupakan
   sarana komunikasi antar-manusia, baik secara pribadi maupun kelompok.

• Adapun saluran atau sarana komunikasi moderen adalah saluran komunikasi
   yang menggunakan media dengan peralatan atau teknologi moderen. Saluran
   komunikasi moderen ini dapat dilakukan antarpribadi, tetapi dapat juga
   dilakukan secara bersama (menjangkau banyak orang). Bentuk-bentuk saluran
   komunikasi moderen itu antara lain:
Bentuk-bentuk saluran komunikasi
                modern
1. Saluran komunikasi antarpribadi, seperti telepon (baik melalui
    kabel maupun non-kabel, seperti hand phone), faksimile, dan
    surat elektronik (e-mail) melalui inter- net.

2. Saluran komunikasi massa, meliputi dua macam, yaitu media
    massa cetak dan media massa elektronik.

•   Media massa cetak meliputi: koran, majalah, jurnal, buku, dan
    terbitan berkala lainnya, seperti lifl et, selebaran, dan buletin.
    Adapun media massa elektronik, mencakup radio, televisi, dan
    internet.
Norma

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Permasalahan Dan Penegakkan Ham Di Indonesia
Permasalahan Dan Penegakkan Ham Di IndonesiaPermasalahan Dan Penegakkan Ham Di Indonesia
Permasalahan Dan Penegakkan Ham Di IndonesiaMohammad Arif Harfianto
 
Kasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAM
Kasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAMKasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAM
Kasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAMGalang Ihsan
 
Substansi Ham dalam Pancasila
Substansi Ham dalam PancasilaSubstansi Ham dalam Pancasila
Substansi Ham dalam PancasilaFauzia1112
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamTriany Syafrilia
 
Kemerdekaan mengemukakan pendapat
Kemerdekaan mengemukakan pendapatKemerdekaan mengemukakan pendapat
Kemerdekaan mengemukakan pendapatAgus Sri Hartono
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XLatifa Syifa
 
Hak asasi manusia_Presentasi PKn
Hak asasi manusia_Presentasi PKnHak asasi manusia_Presentasi PKn
Hak asasi manusia_Presentasi PKnKhansa Hanun
 
Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )
Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )
Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )Agus Santoso
 
Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10
Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10 Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10
Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10 Debby Zalina
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...Triaji Ramadhan
 
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan PancasilaPendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan PancasilaExa Purnama
 
konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45
konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45
konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45InDraa putrybulan17
 
PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)sarahmaida12
 

Was ist angesagt? (20)

Permasalahan Dan Penegakkan Ham Di Indonesia
Permasalahan Dan Penegakkan Ham Di IndonesiaPermasalahan Dan Penegakkan Ham Di Indonesia
Permasalahan Dan Penegakkan Ham Di Indonesia
 
Ppt pkn
Ppt pknPpt pkn
Ppt pkn
 
Kasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAM
Kasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAMKasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAM
Kasus pelanggaran ham dalam rangka perlindungan,pemajuan,penegakan HAM
 
Iv hak asasi manusia
Iv hak asasi manusiaIv hak asasi manusia
Iv hak asasi manusia
 
Substansi Ham dalam Pancasila
Substansi Ham dalam PancasilaSubstansi Ham dalam Pancasila
Substansi Ham dalam Pancasila
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Hak asasi manusia pkn kls vii
Hak asasi manusia pkn kls viiHak asasi manusia pkn kls vii
Hak asasi manusia pkn kls vii
 
Sejarah singkat ham
Sejarah singkat hamSejarah singkat ham
Sejarah singkat ham
 
Kemerdekaan mengemukakan pendapat
Kemerdekaan mengemukakan pendapatKemerdekaan mengemukakan pendapat
Kemerdekaan mengemukakan pendapat
 
Ppw PKN
Ppw PKNPpw PKN
Ppw PKN
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Hak asasi manusia_Presentasi PKn
Hak asasi manusia_Presentasi PKnHak asasi manusia_Presentasi PKn
Hak asasi manusia_Presentasi PKn
 
Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )
Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )
Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )
 
Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10
Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10 Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10
Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10
 
negara hukum dan ham
negara hukum dan hamnegara hukum dan ham
negara hukum dan ham
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...
 
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan PancasilaPendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan Pancasila
 
konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45
konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45
konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45
 
PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)
 

Andere mochten auch

Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat
Kemerdekaan Mengemukakan PendapatKemerdekaan Mengemukakan Pendapat
Kemerdekaan Mengemukakan Pendapatdwinandatsania
 
Pkn tentang Ham
Pkn tentang HamPkn tentang Ham
Pkn tentang HamFikram_72
 
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Materi PKn kelas VII semester I
Materi PKn kelas VII semester IMateri PKn kelas VII semester I
Materi PKn kelas VII semester Idedyluqmanulhakim
 
3.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 23.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 2Ainul Fikri
 
Bentuk bentuk mengemukakan pendapat
Bentuk bentuk mengemukakan pendapatBentuk bentuk mengemukakan pendapat
Bentuk bentuk mengemukakan pendapatsitizaharajamil
 

Andere mochten auch (10)

Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat
Kemerdekaan Mengemukakan PendapatKemerdekaan Mengemukakan Pendapat
Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat
 
Pkn tentang Ham
Pkn tentang HamPkn tentang Ham
Pkn tentang Ham
 
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
Materi PKn kelas VII semester I
Materi PKn kelas VII semester IMateri PKn kelas VII semester I
Materi PKn kelas VII semester I
 
Putri jevon tesa ppkn..
Putri jevon tesa ppkn..Putri jevon tesa ppkn..
Putri jevon tesa ppkn..
 
3.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 23.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 2
 
Materi PKn Kelas VII
Materi PKn Kelas VIIMateri PKn Kelas VII
Materi PKn Kelas VII
 
Bentuk bentuk mengemukakan pendapat
Bentuk bentuk mengemukakan pendapatBentuk bentuk mengemukakan pendapat
Bentuk bentuk mengemukakan pendapat
 
Presentasi pkn HAM
Presentasi pkn HAMPresentasi pkn HAM
Presentasi pkn HAM
 
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
 

Ähnlich wie Norma

Pkn bab 1 bab 4 SMP grade 7
Pkn bab 1  bab 4 SMP grade 7Pkn bab 1  bab 4 SMP grade 7
Pkn bab 1 bab 4 SMP grade 7Rasyad Tamzami
 
Identitas nasional
Identitas nasionalIdentitas nasional
Identitas nasionalMAHASISWI
 
Sikap positif terhadap konstitusi negara
Sikap positif terhadap konstitusi negaraSikap positif terhadap konstitusi negara
Sikap positif terhadap konstitusi negaraLuthfiyanti Nazhar
 
Pokok pikiran pembukaan UUD 1945
Pokok pikiran pembukaan UUD 1945Pokok pikiran pembukaan UUD 1945
Pokok pikiran pembukaan UUD 1945Jojo Junghead
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatRisdiana Hidayat
 
Warga negara dan negara
Warga negara dan negaraWarga negara dan negara
Warga negara dan negaraeganrad
 
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaHak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaRezy Marsellina
 
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndjPkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndjCoinBlack
 
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90Ibnu Khoiry
 
Materi MPLS Kaderkum 2023.pdf
Materi MPLS Kaderkum 2023.pdfMateri MPLS Kaderkum 2023.pdf
Materi MPLS Kaderkum 2023.pdfErisPutraSulaeman
 
06. pendidikan kewarganegaraan (b)
06. pendidikan kewarganegaraan (b)06. pendidikan kewarganegaraan (b)
06. pendidikan kewarganegaraan (b)eli priyatna laidan
 

Ähnlich wie Norma (20)

Pkn bab 1 bab 4 SMP grade 7
Pkn bab 1  bab 4 SMP grade 7Pkn bab 1  bab 4 SMP grade 7
Pkn bab 1 bab 4 SMP grade 7
 
Identitas nasional
Identitas nasionalIdentitas nasional
Identitas nasional
 
Pkn vii smtr 1
Pkn vii smtr 1Pkn vii smtr 1
Pkn vii smtr 1
 
Kewarganegaraan FK
Kewarganegaraan FK Kewarganegaraan FK
Kewarganegaraan FK
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Sikap positif terhadap konstitusi negara
Sikap positif terhadap konstitusi negaraSikap positif terhadap konstitusi negara
Sikap positif terhadap konstitusi negara
 
Makalah p2
Makalah p2Makalah p2
Makalah p2
 
Pokok pikiran pembukaan UUD 1945
Pokok pikiran pembukaan UUD 1945Pokok pikiran pembukaan UUD 1945
Pokok pikiran pembukaan UUD 1945
 
Hakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan NegaraHakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan Negara
 
7 2.pdf
7 2.pdf7 2.pdf
7 2.pdf
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
 
Warga negara dan negara
Warga negara dan negaraWarga negara dan negara
Warga negara dan negara
 
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARAKEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
 
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaHak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
 
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndjPkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
 
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
 
Materi MPLS Kaderkum 2023.pdf
Materi MPLS Kaderkum 2023.pdfMateri MPLS Kaderkum 2023.pdf
Materi MPLS Kaderkum 2023.pdf
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
06. pendidikan kewarganegaraan (b)
06. pendidikan kewarganegaraan (b)06. pendidikan kewarganegaraan (b)
06. pendidikan kewarganegaraan (b)
 

Mehr von Andhika Pratama (20)

Liga Bangsa-Bangsa
Liga Bangsa-BangsaLiga Bangsa-Bangsa
Liga Bangsa-Bangsa
 
Majelis Umum PBB PPT
Majelis Umum PBB PPTMajelis Umum PBB PPT
Majelis Umum PBB PPT
 
Hubungaan Internasional
Hubungaan InternasionalHubungaan Internasional
Hubungaan Internasional
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
 
Komponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPTKomponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPT
 
Tipe-tipe Kurikulum PPT
Tipe-tipe Kurikulum PPTTipe-tipe Kurikulum PPT
Tipe-tipe Kurikulum PPT
 
KTSP PPT
KTSP PPTKTSP PPT
KTSP PPT
 
Konsep kurikulum
Konsep kurikulumKonsep kurikulum
Konsep kurikulum
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
 
Pubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPTPubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPT
 
Masa Usia Lanjut
Masa Usia LanjutMasa Usia Lanjut
Masa Usia Lanjut
 
Kemandirian pada Remaja
Kemandirian pada RemajaKemandirian pada Remaja
Kemandirian pada Remaja
 
Proses Belajar Anak PPT
Proses Belajar Anak PPTProses Belajar Anak PPT
Proses Belajar Anak PPT
 
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak AwalPerkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 
Permulaan Kehidupan Manusia
Permulaan Kehidupan ManusiaPermulaan Kehidupan Manusia
Permulaan Kehidupan Manusia
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
 
Komponen Kurikulum
Komponen KurikulumKomponen Kurikulum
Komponen Kurikulum
 
PKn di Indonesia
PKn di IndonesiaPKn di Indonesia
PKn di Indonesia
 

Kürzlich hochgeladen

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Kürzlich hochgeladen (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Norma

  • 1. Disusun oleh : Kelompok 1
  • 2. BAB 1 NORMA-NORMA YANG BERLAKU DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA A 1 2 3 1.Manusia, 1.Pengertian 1.Hubungan Masyarakat, Norma, Kebiasaan, Antar-Norma dan Adat-istiadat Ketertiban dan Peraturan
  • 3. • Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu sama lain, melainkan berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga untuk mempertahankan hidupnya, baik terhadap bahaya dari dalam maupun yang datang dari luar. • Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlain-lainan karena norma-norma yang mendukung masing-masing tatanan mempunyai sifat yang tidak sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggota masyarakat harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan hidup dalam masyarakat.
  • 4. • Pengertian Norma • Norma adalah patokan prilaku dalam satu kelompok tertentu, norma juga merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak prilaku seseorang. • Norma juga merupakan sesuatu yang mengikat dalam sebuah kelompok masyarakat, yang pada keselanjutannya disebut norma sosial, karena menjaga hubungan dalam bermasyarakat.
  • 5. • Macam-macam Norma: • 1. Norma agama, yaitu peraturan hidup manusia yang berisi perintah dan larangan yang berasal dari Tuhan. • 2. Norma moral/kesusilaan, yaitu peraturan atau kaidah hidup yang bersumber dari hati nurani dan merupakan nilai-nilai moral yang mengikat manusia. • 3. Norma kesopanan, yaitu peraturan atau kaidah yang bersumber dari pergaulan hidup antar manusia. • 4. Norma hukum, yaitu peraturan atau kaidah yang diciptakan oleh kekuasaan resmi atau negara yang sifatnya mengikat atau memaksa
  • 6.
  • 7. • Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu saling mengisi. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam hal-hal hukum tidak mengaturnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga berisi suruhan yang sama. Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah ada larangan untuk membunuh sesamanya. • Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat dipisahkan itu dibedakan karena masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Norma Agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil). Norma kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma hukum sumbernya peraturan perundang-undangan.
  • 8. BAB 1 NORMA-NORMA YANG BERLAKU DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA B. HAKIKAT DAN ARTI PENTING HUKUM BAGI WARGA NEGARA 1. Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum 2. Tujuan Hukum 3. Pembagian Hukum 4. Arti Penting Hukum bagi Warga Negara. 5. Siapa Warga Negara ?
  • 9. • Pengertian Hukum • Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang mengatur tata tertib dalam masyarakat yang seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat. Oleh karena itu, pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh pemerintah/ penguasa.
  • 10. a. Unsur-unsur hukum di antaranya ialah: 1. Peraturan mengenai tingkah laku dalam pergaulan masyarakat; 2. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib; 3. Peraturan itu pada umumnya bersifat memaksa, dan 4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas. b. Ciri-ciri hukum yaitu: 1. Adanya perintah dan/atau larangan 2. Perintah dan/atau larangan itu harus ditaati setiap orang.
  • 11. Secara umum tujuan hukum dirumuskan sebagai berikut: a. Untuk mengatur tata tertib masyarakat secara damai dan adil. b. Untuk menjaga kepentingan tiap manusia supaya kepentingan itu tidak dapat diganggu. c. Untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam pergaulan manusia. • Tujuan pokok dari hukum adalah terciptanya ketertiban dalam masyarakat. Ketertiban adalah tujuan pokok dari hukum. Ketertiban merupakan syarat pokok (fundamental) bagi adanya suatu masyarakat manusia di manapun juga.
  • 12. • Hukum menurut bentuknya dibedakan antara hukum tertulis dan hukum tak tertulis. Hukum Tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundangan. Sedangkan Hukum Tak Tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan dalam masyarakat tetapi tidak tertulis (disebut hukum kebiasaan). • Menurut isinya dibagi menjadi Hukum Privat dan Hukum Publik. Hukum Privat (Hukum Sipil), yaitu hukum yang mengatur hubungan2 antara orang yang satu dengan orang yang lain, dengan menitik beratkan kepada kepentingan perseorangan, misal Hukum Perdata. Adapun Hukum Publik (Hukum Negara), yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat-alat perlengkapan atau hubungan antara Negara dengan perseorangan (warga negara).
  • 13. 1. Untuk mencegah atau menghindari perbuatan menghakimi sendiri oleh warga negara. 2. Untuk menjamin terlaksananya hak-hak asasi warga negara. 3. Untuk melindungi pihak-pihak yang lemah dari tindakan kewenang-wenangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang kuat. 4. Untuk menjamin terlaksananya hak dan kewajiban warga negara.
  • 14. • Pasal 4 dan 5 UU.RI No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia menyatakan bahwa warga negara adalah : a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia; b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia; c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing; d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia; e. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut;
  • 15. BAB 1 NORMA-NORMA YANG BERLAKU DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA C. MENERAPKAN NORMA-NORMA, KEBIASAAN, ADAT ISTIADAT, DAN PERATURAN YANG BERLAKU DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA 1. Hak dan Kewajiban di Masyarakat. 2. Hak dan Kewajiban sebagai warga negara.
  • 16. a. Dengan tetangga dan masyarakat, kalian harus senantiasa tolong menolong. b. Bersama-sama mereka, kalian wajib menjaga kebersihan dan keamanan serta ketertiban lingkungan. c. Selain memiliki kewajiban di masyarakat, kalian juga memiliki hak seperti hak untuk berpendapat dalam musyawarah, dihormati dan bergaul dengan orang- orang di lingkungan masyarakat. Sungguh hidup kita di masyarakat akan senang dan tenteram jika kita tahu hak dan kewajiban kita.
  • 17.
  • 18. • Sebagai warga negara Indonesia, kita harus membela tanah air. Kita mempertahankan bumi pertiwi dari segala ancaman, seperti para pejuang dan pahlawan kita yang dengan gagah berani dan pantang menyerah melawan penjajah. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya, agar negeri kita bebas dari penjajahan dan menjadi negeri yang merdeka. Sekarang ini kalian juga punya kewajiban belajar dengan tekun dan berprestasi. Kita harus mengharumkan Indonesia,
  • 19. BAB II MAKNA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA Hakikat & MAKNA Makna Hakikat Proklamasi Proklamasi Kemerdekaan
  • 20. • Proklamasi Kemerdekaan merupakan pengumumam kepada seluruh rakyat akan adanya kemerdekaan. Pengumuman akan adanya kemerdekaan tersebut sebenarnya tidak hanya ditujukan kepada rakyat dari negara yang bersangkutan namun juga kepada rakyat yang ada di seluruh dunia dan kepada semua bangsa yang ada di muka bumi ini. • Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia yang telah lama dilakukan agar dapat terbebas dari belengggu penjajah Belanda.
  • 21. • Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno – Hatta memiliki makna bahwa bangsa Indonesia telah menyatakan kepada dunia luar (bangsa-bangsa yang ada di dunia) maupun kepada bangsa Indonesia sendiri bahwa sejak saat itu Bangsa Indonesia telah merdeka. Pernyataan kepada dunia luar juga untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sejak saat itu sudah merdeka dan berdaulat, sehingga wajib dihormati oleh negara- negara lain secara layak sebagai bangsa dan negara yang mempunyai kedudukan yang sama dan sederajat serta hak dan kewajiban yang sama dengan bangsa-bangsa lain yang sudah merdeka dalam pergaulan antar bangsa di dalam hubungan internasional.
  • 22. BAB II MAKNA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA B. HUBUNGAN ANTARA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN UUD 1945 1. Pengertian Konstitusi dan Undang-Undang Dasar 2. Hubungan antara proklamasi kemerdekaan dengan UUD 1945
  • 23. • Aturan tata tertib hidup bernegara yang menjadi dasar segala tindakan dalam kehidupan negara sering disebut sebagai hukum dasar atau konstitusi. Samakah Konstitusi dengan Undang-Undang Dasar? • Konstitusi sering disebut sebagai Undang-Undang Dasar, meskipun arti konstitusi itu sendiri adalah hukum dasar yang tertulis dan tidak tertulis. • Undang-Undang Dasar tergolong hukum dasar yang tertulis, sedangkan hukum dasar yang tidak tertulis adalah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis. Hukum dasar yang tidak tertulis ini sering disebut konvensi.
  • 24. Hubungan antara Proklamasi Kemerdekaan dengan UUD 1945 • Proklamasi kemerdekaan mempunyai hubungan yang erat, tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan Undang-Undang Dasar 1945 terutama bagian Pembukaan UUD 1945. Proklamasi kemerdekaan dengan Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kesatuan yang bulat. Apa yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu amanat yang luhur dan suci dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Makna Proklamasi Kemerdekaan yaitu pernyataan bangsa Indonesia kepada diri sendiri maupun kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia telah merdeka, dan tindakan- tindakan yang segera harus dilaksanakan berkaitan dengan pernyataan kemerdekaan itu, telah dirinci dan mendapat pertanggungjawaban dalam Pembukaan UUD 1945.
  • 25. BAB III PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA A. HAKEKAT HAK ASASI MANUSIA 1. Hakekat HAM B. HUKUM DAN KELEMBAGAAN HAK ASASI MANUSIA 1. Ketentuan Hukum atau Instrumen HAM
  • 26. HAKEKAT HAM • Semua manusia sebagai manusia memiliki martabat dan derajat yang sama, dan memiliki hak-hak yang sama pula. Derajat manusia yang luhur berasal dari Tuhan yang menciptakannya. • Dengan demikian semua manusia bebas mengembangkan dirinya sesuai dengan budinya yang sehat. Sebagai mahkluk ciptaan Tuhan, semua manusia memiliki hak-hak yang sama sebagai manusia. Hak-hak yang sama sebagai manusia inilah yang sering disebut hak asasi manusia. Hak asasi manusia berarti hak-hak yang melekat pada manusia berdasarkan kodratnya, maksudnya hak-hak yang dimiliki manusia sebagai manusia. Hak asasi manusia (HAM) adalah hak- hak dasar yang dimiliki manusia sebagai manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun
  • 28. Ketentuan Hukum atau Instrumen HAM • Ketentuan hukum HAM atau disebut juga Instrumen HAM merupakan alat yang berupa peraturan perundang – undangan yang digunakan dalam menjamin perlindungan dan penegakan HAM. Instrumen HAM terdiri atas instrumen nasional HAM dan instrumen internasional HAM. Instrumen nasional HAM berlaku terbatas pada suatu negara sedangkan instrumen internasional HAM menjadi acuan negara – negara di dunia dan mengikat secara hukum bagi negara yang telah mengesahkannya (meratifikasi). • Di negara kita dalam era reformasi sekarang ini, upaya untuk menjabarkan ketentuan hak asasi manusia telah dilakukan melalui amandemen UUD 1945 dan diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
  • 29. BAB IV KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT A. HAKEKAT KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT 1. Hakekat mengeluarkan pendapat B. PENTINGNYA KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SECARA BEBAS DAN BERTANGGUNG JAWAB • Pentingnya kemerdekaan mengeluarkan pendapat secara bebas da bertanggung jawab C. AKTUALISASI KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SECARA BEBAS DAN BERTANGGUNG JAWAB • Aktualisasi kemerdekaan mengeluarkan pendapat.
  • 30. Hakekat mengeluarkan pendapat • Undang-undang yang mengatur kemerdekaan mengemukakan pendapat antara lain diatur dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Pengertian di muka umum adalah di hadapan orang banyak atau orang lain, termasuk tempat yang dapat didatangi dan/atau dilihat setiap orang. Mengemukakan pendapat di muka umum berarti menyampaikan pendapat di hadapan orang banyak atau orang lain, termasuk tempat yang dapat didatangi dan/atau dilihat setiap orang. Adapun cara-cara mengemukakan pendapat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Lisan, contohnya pidato, ceramah, berdialog, berdis- kusi, rapat umum. 2. Tulisan, contohnya poster, spanduk, artikel, surat. 3. Cara lain, contohnya foto, film, demonstrasi (unjuk rasa), mogok makan.
  • 31. Pentingnya Kemerdekaan Mengeluarkan Pendapat secara Bebas dan Bertanggung Jawab • Pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dapat dilihat dalam tujuan pengaturan tentang kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum sebagai berikut (Pasal 4 UU No. 9 Tahun 1998): 1. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk mewujud-kan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945
  • 32. Lanjutan 1. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk mewu- judkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat; 2. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk mewu- judkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kreativitas setiap warga negara seba- gai perwujudan hak dan tanggung jawab dalam ke- hidupan berdemokrasi; 3. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk menempatkan tanggung jawab sosial kehidup- an bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpa mengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok.
  • 33. Aktualisasi kemerdekaan mengeluarkan pendapat • Mengemukakan pendapat bagi setiap warga negara dapat dilakukan melalui berbagai saluran. Pada prinsipnya saluran itu dapat dibagi menjadi dua, yaitu saluran tradisional dan saluran modern. • Saluran tradisional adalah saluran yang sejak dahulu kala sudah merupakan sarana komunikasi antar-manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. • Adapun saluran atau sarana komunikasi moderen adalah saluran komunikasi yang menggunakan media dengan peralatan atau teknologi moderen. Saluran komunikasi moderen ini dapat dilakukan antarpribadi, tetapi dapat juga dilakukan secara bersama (menjangkau banyak orang). Bentuk-bentuk saluran komunikasi moderen itu antara lain:
  • 34. Bentuk-bentuk saluran komunikasi modern 1. Saluran komunikasi antarpribadi, seperti telepon (baik melalui kabel maupun non-kabel, seperti hand phone), faksimile, dan surat elektronik (e-mail) melalui inter- net. 2. Saluran komunikasi massa, meliputi dua macam, yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. • Media massa cetak meliputi: koran, majalah, jurnal, buku, dan terbitan berkala lainnya, seperti lifl et, selebaran, dan buletin. Adapun media massa elektronik, mencakup radio, televisi, dan internet.