SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 34
SISTEM PENGGAJIAN PNS
Dipersiapkan oleh:
Daly Erni
(Sumber: Materi dari Dr. Wukir Ragil, SH dan Tri
Hayati )
DASAR HUKUM, PENGERTIAN
• Ps 7 UU 8/74 jo. Ps 7 43/99 :
“Setiap PN berhak memperoleh gaji yg layak
sesuai dengan pekerjaan dan tanggung
jawabnya.
• Gaji adalah : balas jasa atau pengharagaan
atas
prestasi kerja, yg hrs dpt memnuhi kebutuhan
hdp bersama keluarganya secara layak, shg ia
dpt memusatkan perhatiannya dan kegiatannya
utk melaksanakan tugas yg dipercayakan
kpdnya
• Sistim penggajian di Indonesia saat ini adalah Pegawai
yang berpangkat sama diberikan gaji yang sama ditambah
tunjangan kepada Pegawai yang melaksanakan pekerjaan
tertentu yang sifatnya terus menerus.
• Komposisi: gaji pokok + tunjangan (-) potongan yang sah.
• UU 8 Tahun 1974 menyatakan bahwa setiap Pegawai
berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan
pekerjaan dan tanggung jawabnya.
Kemampuan Negara: Faktor Keuangan negara masih
mendominasi dalam penentuan penghasilan
Pegawai Negeri Sipil.
• Bagi PNS Pusat dibebankan pada APBN
• Bagi PNS Daerah dibebankan pada APBD
Kondisi Existing
Pola Dasar Perhitungan Gaji PNS
• Pemerintah hingga saat ini belum memberikan gaji
PNS berdasarkan hidup layak walaupun besarnya
gaji PNS yang diberikan rata-rata sudah di atas
UMR
• Sistem penggajian saat ini secara implisit menganut
kriteria produktivitas, karena pada hakekatnya gaji
adalah sebagai balas jasa atau penghargaan atas
hasil kerja seseorang.
• Terlepas dari sistem penggajian yang dianut, faktor
kemampuan anggaran masih sangat dominan
dalam menentukan sistem penggajian di Indonesia.
Pola Dasar (continued)
Pola dasar perhitungan gaji yang cukup fleksibel
hendaknya mencerminkan 5 (lima) hal pokok,
yaitu:
1. Upah/gaji harus mencerminkan nilai pekerjaan/tugas
2. Kenaikan gaji hendaknya sebanding dengan peningkatan
produktivitas kerja
3. Peningkatan gaji hendaknya diperhitungkan dengan
keuntungan negara dan penampilan individu PNS
4. Peningkatan gaji tidak diberikan dalam basis yang
permanen
5. Adanya ukuran yang stabil dari penghasilan kerja.
Sistem Penggajian
• Skala Tunggal : gaji yg diberikan kpd setiap PN yg
berpangkat sama doberikan gaji yg sama (jd didsrkan
pada pangkat );
• Skala Ganda : pemberian gaji kpd setiap PN yg didsrkan
pd sifat pekerjaan yg dilakukan, presta si kerja yg
dicapai dan beratnya tg jwb yg dipi kul dlm
melaksanakan tugas.
• UU 43/99 jo PP 6/2000 : menetapkan penggajian
berdasarkan gabungan skala tunggal dan skala ganda,
yaitu: peg yg berpangkat sama diberi gaji pokok yg
sama, disamping itu diberikan tunjang an kpd peg yg
melakk pek ttt yg sifatnya memer lukan pemusatan
perhatian & pengerahan tenaga
Tunjangan
( PP 29/1985 )
• Isteri ---------------- 5 %
• Anak ---------------- 2 %
• Jabatan
• Cacat ( PP 12/ 1981 ).
• Daerah Terpencil
• Jabatan Struktural : kedudukan yang
menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan hal seorang pns dalam rangka memimpin
suatu satuan organisasi negara.
• Jabatan Fungsional : kedudukan yang
menunjukkan tugas dan tanggung jawab,
wewenang, dan hak seorang pns dalam suatu
satuan organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan pada keahlian/ketrampilan
tertentu.
Jabatan adalah: kedudukan yg menunjukan tugas, tg jwb,
wewenang dan hak seorang PNS dlm rangka susunan
suatu organisasi (Jabatan Struktural dan Fungsional)
Tunjangan Perbaikan Penghasilan dan
Tunjangan Jabatan Struktural
( SE DJA Nomor 32/A/2000 )
• Disamping TPP yg diberikan berdsrkan SE DJA No.34 /1999 Nominal
Rp.155.250, akan diberikan TPP secara bertahap :
a. April 2000 : TPP Nominal Rp.64.750;
b. Okt’2000 : TPP Nominal Rp. 65.000;
Jadi jumlah seluruh TPP adalah Rp.285.000.
• Tunjangan Jabtn Struktural :
a. Eselon Ia : Rp.500.000 (lama) - Rp.9 jt (baru)
b. Eselon Ib : Rp.400.000 (lama) - Rp.7 jt (baru)
c. Eselon IIa : Rp.250.000 (lama) - Rp.5 jt (baru)
d. Eselon IIb : Rp.200.000 (lama) - Rp.3 jt (baru)
e. Eselon IIIa: Rp.150.000 (lama) - Rp.1 jt (baru)
f. Eselon IIIb : Rp.125 rb (lama) - Rp.750 rb (baru)
g. Eselon IVa : Rp.100 rb (lama) - Rp.400 rb (baru)
h. Eselon IVb : Rp.75 rb (lama) - Rp.350 rb (baru)
• i. Eselon Va : Rp.60 rb (lama) – Rp.250.rb (baru)
• J. Eselon Vb : Rp.50 rb (lama) – Rp.200 rb (baru).
Revisi Tunjab SE DJA No.34/A/2000 dg
SE DJA No.67/A/2000
• Eselon Ia ---------------- Rp. 4.500.000
• Eselon Ib ---------------- Rp. 3.500.000
• Eselon IIa ---------------- Rp. 2.500.000
• Eselon IIb ---------------- Rp. 1.500.000
• Eselon IIIa ---------------- Rp. 600.000
• Eselon IIIb ---------------- Rp. 450.000
• Eselon IVa ---------------- Rp.240.000
• Eselon Va ---------------- Rp. 150.000
• Eselon Vb ---------------- Rp.120.00
Tunjangan Fungsional Dosen
SE DJA Nomor 33/A/2000
• Guru Besar : Rp.600Rb (lama) - Rp.900rb (baru)
• GB Madya : Rp.515rb (lama) – Rp.772rb (baru)
• Lektor Kepala : Rp.430rb (lama) – Rp.645rb (baru)
• Lktr Kpl.madya : Rp.400rb (lama) – Rp.600rb (baru)
• Lektor : Rp.375rb (lama) – Rp.562rb (baru)
• Lektor madya : Rp.335rb (lama) – Rp.502rb (baru)
• Lektor Muda : Rp.325rb (lama) – Rp.487rb ( baru)
• Asisten Ahli : Rp.180rb (lama) – Rp.270rb (baru)
• Ass. Ahli Madya : Rp.125rb (lama) – Rp.187rb (baru)
• Asisten : Rp.100rb (lama) – Rp.150rb (baru)
• Asisten madya : Rp.80rb (lama ) - Rp.120rb (baru)
• Asisten Muda : Rp.60rb (lama) - Rp.90rb (baru).
• Diperbaiki lagi dg Keppres 29/thn.2000 tentang
“Tunjangan Dosen”
Gaji Pokok Pejabat Negara
( SE DJA No.34/A/2000 )
• Presiden ------------- 15 jt (lama ) --- 30,24 jt ( baru )
• WaPres ------------- 10 jt (lama) --- 20,24 jt (baru)
• Ketua MPR ------------- --- 5 jt (baru)
• Ketua DPR ------------- 2,5 jt --- 5 jt (baru)
• Ketua DPA,MA,BPK ---- 2,5 jt (lama) --- 5 jt (baru)
• Wkl Ketua MPR -------- 2,29 jt (lama) --- 4,62 jt (baru)
• Wkl Ketua DPR -------- 2,29 jt (lama) --- 4,62 jt (baru)
• Wkl ketua MA,DPA,BPK—2,29jt (lama) --- 4,62 jt (baru)
• Menteri,Panglima TNI --- 2,5 jt (lama) --- 5 jt (baru )
• Duber Luar Biasa -------- 2,25 jt (lama) --- 4,5 jt (baru)
• Ketua Muda MA --------- 2,19 jt (lama) --- 4,41 jt (baru)
• Anggota DPR ------------ 2,1 jt (lama) ---- 4,2 jt (baru)
• Ang DPA,MA,BPK -------- 2,1 jt (lama) --- 4,2 jt (baru)
• Gubernur/KDH I -------- 1 jt (lama) ----- 3 jt (baru)
• Wagub KDH I ----------- 0,8 jt (lama) ---- 2,4 jt (baru)
• Bupati/wlkt KDH II ------ 700rb (lama) --- 2,1 jt (baru)
• Wkl Buapti/Wlkt -------- 600rb (lama) --- 1,8 jt (baru)
Gaji Pokok PNS
• PP No.7/ Tahun 1977 :
Gaji Pokok antara Rp.12rb – Rp.120rb (1:10)
• PP No.15/ Tahun 1985 :
Gaji Pokok antara Rp.33.200-Rp.265.600 (1:8)
• PP PP No.15/ Tahun 1993 :
Gaji Pokok antara Rp.78rb – Rp.537.600 (1:7)
• PP No.6/ Tahun 1997 : ( Perbandingan gaji pokok
terendah dan tertinggi adalah 1 : 6 )
• PP No.6/ Tahun 2000 : ( Perbandingan Gaji pokok
terendah dan tertinggi adalah 1 : 4 )
Tunjangan Cacat
( PP No.12/ Tahun 1981 )
• Setiap PN yg menderita cacat jasmani atau rohani dalam dan krn menjlnkan
tugas kewajibannya yg mengakibatkan tdk dapt bekerja lagi dlm jabatan
apapun, berhak memper oleh tunjangan cacat ( Pasal 9 UU No.8/74 jo. UU
43/99 ).
• Besarnya Tunjangan Cacat ( PP 12/1981 : boleh kumulatif ):
a. 70% x GP : kehilangan fungsi penglihatan keduanya,
atau pendengaran kedua telinga atau kedua
kaki mulai pangkal paha.
b. 50% x GP : Kehilangan fungsi lengan dr sendi bahu atau
kedua kaki dari mata kaki.
c. 40% x GP : kehilangan fungsi penglihatan sebelah atau
pendengaran sebelah, atau tangan dari per
gelangan atau sebelah kaki dr mata kaki.
Bantuan kematian : 3 x GP ( minimum Rp.100.000 )
Uang Duka : 6 x GP ( minimum Rp.500.000 ) ditambah
biaya pemakaman.
Penetapan Gaji Pokok
• Bagi Capeg diberikan gaji pokok sebesar 80 % dari GP;
• Bagi PNS penuh diberikan 100 % dari GP, berda sarkan golongan
ruang yang ditetapkan untuk pangkat tertentu sesuai dengan masa
kerja yang dimiliki PNS.
• Kenaikan Gaji pokok:
Berkala : diberikan kepada PNS yg memenuhi syarat tertentu, yaitu
memenuhi masa kerja golongan yg ditentukan utk kenaikan gaji
berkala dan penilaian DP3 rata-rata cukup.
Istimewa : diberikan kepada PNS yg DP3 nya ber nilai “amat baik”,
sehingga ia perlu dijadikan tela dan, dengan memajukan saat
kenaikan gaji berkala.
TH/kepeg/fhui/sept/2007
Masa kerja yang Diperhitungkan untuk
Penetapan gaji Pokok
• Masa selama menjadi PN baik sipil maupun
ABRI;
• Masa selama menjadi Pejabat Negara;
• Masa selama menjalankan tugas Pemerintahan;
• Masa slm menjlnkan kewajiban membela
negara
• Masa selama menjalankan wajib kerja;
• Masa selama menjadi Pegawai Perusahaan
milik negara;
• Masa selama menjadi pegawai diluar Badan-2
pemerintah ( 2/3 dari masa kerja ).
SISTIM PENGGAJIAN
Sistim skala tunggal: Sistim penggajian
dimana Pegawai yang berpangkat sama
diberikan gaji yang sama. dengan tidak
memperhatikan sifat dan tanggung
jawabpekerjaan itu
Sistim skala ganda: Sistim penggajian
dimana gaji diberikan berdasarkan pada
sifat pekerjaan, prestasi yang dicapai,
berat dan tanggung jawab pekerjaan
yang dipikul.
No. Keuntungan Kerugian
1. Tunggal - Sederhana
- Cukup dengan
satu
peraturan
- Dirasa tidak adil karena
faktor resiko bahaya,
kesibukan dan lain-lain
tidak menjadikan
pertimbangan
2. Ganda - Memberikan
motivasi bagi
Pegawai Negeri
Sipil yang memikul
tanggung jawab
yang berat, resiko
dan lain-lain
- Menimbulkan
ketidakadilan pada saat
pensiun bagi pegawai
yang memiliki pangkat
pendidikan yang sama
tetapi berbeda dengan
sifat pekerjaan.
Solusinya: skala gabungan
• Pegawai yang memiliki pangkat
sama mendapatkan gaji yang
sama.
• Perbedaanya adalah tunjangan
yang diberikan.
Kenaikan Gaji
(PP Nomor 7 Tahun 1977)
A. Kenaikan gaji berkala (setiap 2 (dua) tahun sekali
dengan syarat):
– Telah mencapai masa kerja yang ditentukan untuk
kenaikan gaji.
– Menunjukkan penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan
nilai rata-rata minimal “cukup”
B. Kenaikan gaji Istimewa
Diberikan kepada PNS yang sesuai penilaian
prestasi kerjanya “amat baik” sehingga ia patut
dijadikan teladan, sehingga perlu ditetapkan
dengan keputusan Menteri dan sangat selektif.
Gaji Meliputi (PP 7/77 disempurnakan
terakhir dengan PP 26/2001), PP 11/2003
 PP 66/20058 Per Pres 1/2006.
1. Gaji Pokok
2. Tunjangan Keluarga
3. Tunjangan Pangan
4. Tunjangan Jabatan (struktural dan
fungsional)
5. Tunjangan khusus Irian Jaya/Papua
6. Tunjangan pengabdian daerah terpencil
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006
TENTANG PENYESUAIAN GAJI POKOK PEGAWAI NEGERI SIPIL
MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 7 TAHUN 1977
TENTANG PERATURAN GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAIMANA TELAH BEBERAPA KALI DIUBAH TERAKHIR DENGAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 26 TAHUN 2001 KE DALAM GAJI POKOK PEGAWAI NEGERI SIPIL MENURUT PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 66 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 7 TAHUN 1977
TENTANG PERATURAN GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL
Standar minimal penghasilah yang
harus diterima PNS
• Gaji pokok, tunjangan keluarga, dan
tunjangan pangan.
• Tunjangan jabatan diberikan bagi PNS yang
memangku jabatan
• Tunjangan jabatan struktural merupakan
jabatan berdasarkan “span of control”
terhadap lingkungan tugas pekerjaan,
sedangkan jabatan fungsional merupakan
jabatan atas keahlian seorang PNS.
Tabel Perbandingan Gaji Pokok
No Peraturan TMT
Gaji Pokok
Terendah Tertinggi Ratio
1. PGP 1948 1-5-1948 45 750 1:16
2. PGPN 1955 1-10-1955 135 2700 1:20
3. PGPN 1961 1-1-1961 200 4000 1:20
4 PGPS 1968 1-1-1968 400 10000 1:25
5. PGPS 1977 1-4-1977 12.000 120.000 1:10
6. PP 15/1985 1-4-1985 33.200 265.600 1:8
7. PP 51/1992 1-4-1992 51.000 399.200 1:7,8
8. PP 15/1993 1-4-1993 78.000 537.600 1:6,9
9. PP 6/1997 1-4-1997 135.000 722.000 1:5,3
10. PP 26/2001 1-1-2001 500.000 1.500.000 1.3
TUNJANGAN
• Tunjangan Keluarga
• Tunjangan Jabatan
• Tunjangan Kemahalan
• Tunjangan Cacat
• Bantuan Kematian
• Uang duka dan biaya kematian
Tunjangan Keluarga
• PNS yang telah beristeri/suami dierikan
tunjangan suami/isteri 5% dari gaji pokok
• PNS yang mempunyai anak sampai usia
18 tahu diberikan tunjangan anak 2% dari
gaji pokok.
• Diberikan haknya untuk 2 anak
Tunjangan Jabatan
Diberikan kepada PNS yang menduduki
jabatan
1) Tunjangan Jabatan Struktural: PNS yang
menduduki jabatan struktural diberikan
tunjangan jabatan struktural
2) Tunjangan Jabatan Fungsional: Diberikan
kepada PNS yang menduduki jabatan
fungsional
3) Tunjangan Kependidikan diberikan kepada
Guru, Pengawas Sekolah
Tunjangan Kemahalan
PNS yang bertugas di Irian Jaya/Papua
diberikan tunjangan kemahalan
Perawatan, Tunjangan Cacad, Uang Duka
PNS (PP 12/1981)
• PNS yang sakit karena Dinas mengalami
kecelakaan sehingga sakit dan cacad ybs
mendapatkan pengobatan, perawatan, dan atau
rehabilitasi dengan biaya negara
• PNS yang cacad karena dinas dan tidak bisa
bekerja lagi pada semua jabatan diberikan
tunjangan cacad sehingga ia dapat hidup layak.
• Kecelakaan karena Dinas (suatu peristiwa
mendadak yang tidak dikehendaki yang
mengakibatkan PNS sakit, cacad
– Dalam dan karena menjalankan tugas
– Dalam keadaan lain yang ada hubungan dengan dinas
– Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab.
Tunjangan Cacat
kepada PNS yang menderita cacat karena menjalankan tugas
yang menyebabkan tidak menjalankan tugas kewajibannya (PP
12/1981) – dibuktikan oleh Tim Penguji Kesehatan
• 70% gaji pokok jika kehilangan fungsi
penglihatan pada kedua mata, atau
pendengaran pada kedua telinga, atau kedua
kaki dari pangkal paha/lutut ke bawah
• 50% jika kehilangan fungsi lengan dari sendi
bahu ke bawah, kedua mata kaki ke bawah
• 30% jika kehilangan fungsi penglihatan dari
sebelah mata, atau pendengaran dari sebelah
telinga atau tanda dari atas pergelangan tangan
ke bawah atau sebelah mata kaki ke bawah
• 100% jika cacat seluruh badan atau ingatan
Bantuan Kematian
PNS yang meninggal dunia keluarganya
berhak atas bantuan keuangan sebesar
3x penghasilan perbulan. Jika tidak
memiliki suami/isteri maka diberikan
kepada anaknya.
Jika tidak ada orang tua diberikan kepada
ahli warisnya.
Uang Duka dan Biaya Kematian
PNS yang tewas keluarganya berhak atas uang
duka.
Tewas:
1. Meninggal dalam dan karena menjalankan
tugas
2. Meninggal dalam keadaan lain yang ada
hubungannya dengan dinas
3. Meninggal yang langsung diaikbatkan oleh
luka/cacat rohani karena menjalankan tugas
4. Meninggal karena perbuatan anasir
Kepada suami/isteri diberikan uang duka
sebanyak 6x penghasilan perbulan.
Biaya Pemakaman (bagi yang tewas)
Diberikan biaya pemakaman
a. Peti jenazah dan perlengkapannya
b. Tanah pemakaman dan biayanya
c. Biaya ambulans dari-ke tempat
tinggal/pemakaman
d. Angkutan, penginapan bagi isteri/suami
sah, anak 10 hari
Uang Duka: Kepada suami/isteri PNS yang
wafat diberikan uang duka sebesar 3x
penghasilan sebulan.
Uang Duka
• PNS yang tewas diberikan uang duka
sebesar 6 (enam) kali penghasilan yang
terdiri dari:
– Gaji pokok
– Tunjangan keluarga
– Tunjangan jabatan (kalau ada)
– Tunjangan perbaikan penghasilan
– Tunjangan lain yang diterima
– Serendah-rendahnya Rp. 500.000<-
• Apabila meninggalkan leibh dari 1 isteri
yang sah, maka uang anak tersebut
diberikan kepada isteri pertama
• Jika tidak meninggalkan isteri maka
diberikan kepada anaknya
• Jika tidak meninggalkan isteri dan anak
maka diberikan kepada orang
tuanya/oleh walinya.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Dadang DjokoKaryanto
 

Was ist angesagt? (20)

Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasiReformasi birokrasi
Reformasi birokrasi
 
MATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB IMATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB I
 
9 des 21 manajemen kinerja asn
9 des 21  manajemen kinerja asn9 des 21  manajemen kinerja asn
9 des 21 manajemen kinerja asn
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
 
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
 
1.05 pendelegasian wewenang
1.05 pendelegasian wewenang1.05 pendelegasian wewenang
1.05 pendelegasian wewenang
 
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
 
Sakip bappenas
Sakip bappenasSakip bappenas
Sakip bappenas
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
APBD, pengertian
APBD, pengertianAPBD, pengertian
APBD, pengertian
 
Pembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, sppPembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, spp
 
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnUu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Masalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi DaerahMasalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi Daerah
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara
 
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan NegaraMakalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
 

Ähnlich wie 5.sistem penggajian pns

Ähnlich wie 5.sistem penggajian pns (8)

Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptxPengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
 
Pengupahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.pptx
Pengupahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.pptxPengupahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.pptx
Pengupahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.pptx
 
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptxPengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
 
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdfPORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
 
Sosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatanSosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatan
 
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sosialisasi BPJS KetenagakerjaanSosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
 
Gajipns2007
Gajipns2007Gajipns2007
Gajipns2007
 
Gajipns2007
Gajipns2007Gajipns2007
Gajipns2007
 

Mehr von Amir Uddin

8 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp02
8 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp028 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp02
8 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp02
Amir Uddin
 
3 pembaharuan prajabatan
3 pembaharuan prajabatan3 pembaharuan prajabatan
3 pembaharuan prajabatan
Amir Uddin
 
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janinMakalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Amir Uddin
 
Kepmenpan2004 120
Kepmenpan2004 120Kepmenpan2004 120
Kepmenpan2004 120
Amir Uddin
 
Korps pegawai republik indonesia (korpri)
Korps pegawai republik indonesia (korpri)Korps pegawai republik indonesia (korpri)
Korps pegawai republik indonesia (korpri)
Amir Uddin
 
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktifBuku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Amir Uddin
 
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktifBuku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Amir Uddin
 

Mehr von Amir Uddin (17)

8 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp02
8 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp028 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp02
8 tatacarakerjaplkb-130619085948-phpapp02
 
3 pembaharuan prajabatan
3 pembaharuan prajabatan3 pembaharuan prajabatan
3 pembaharuan prajabatan
 
Survei dbd
Survei dbdSurvei dbd
Survei dbd
 
Surveilans penyakit demam berdarah dengue
Surveilans penyakit demam berdarah dengueSurveilans penyakit demam berdarah dengue
Surveilans penyakit demam berdarah dengue
 
Bab 1. pengenalan mikrobiologi
Bab 1. pengenalan mikrobiologiBab 1. pengenalan mikrobiologi
Bab 1. pengenalan mikrobiologi
 
Efektifitas variasi jenis puring oskar (codiaeum variegatum
Efektifitas variasi jenis puring oskar (codiaeum variegatumEfektifitas variasi jenis puring oskar (codiaeum variegatum
Efektifitas variasi jenis puring oskar (codiaeum variegatum
 
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janinMakalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
 
Lamp. keppres no.24-2010
Lamp. keppres no.24-2010Lamp. keppres no.24-2010
Lamp. keppres no.24-2010
 
Lambang, atribut dan mars korpri
Lambang, atribut dan mars korpriLambang, atribut dan mars korpri
Lambang, atribut dan mars korpri
 
Keppres2000 26 lamp
Keppres2000 26 lampKeppres2000 26 lamp
Keppres2000 26 lamp
 
Kepmenpan2004 120
Kepmenpan2004 120Kepmenpan2004 120
Kepmenpan2004 120
 
Administrasi kepegawaian
Administrasi kepegawaianAdministrasi kepegawaian
Administrasi kepegawaian
 
Korps pegawai republik indonesia (korpri)
Korps pegawai republik indonesia (korpri)Korps pegawai republik indonesia (korpri)
Korps pegawai republik indonesia (korpri)
 
Arti lambang korpri
Arti lambang korpriArti lambang korpri
Arti lambang korpri
 
Artikel eman p ps prodi pend. biologi
Artikel eman  p ps prodi pend. biologiArtikel eman  p ps prodi pend. biologi
Artikel eman p ps prodi pend. biologi
 
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktifBuku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktif
 
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktifBuku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktif
 

Kürzlich hochgeladen

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

5.sistem penggajian pns

  • 1. SISTEM PENGGAJIAN PNS Dipersiapkan oleh: Daly Erni (Sumber: Materi dari Dr. Wukir Ragil, SH dan Tri Hayati )
  • 2. DASAR HUKUM, PENGERTIAN • Ps 7 UU 8/74 jo. Ps 7 43/99 : “Setiap PN berhak memperoleh gaji yg layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya. • Gaji adalah : balas jasa atau pengharagaan atas prestasi kerja, yg hrs dpt memnuhi kebutuhan hdp bersama keluarganya secara layak, shg ia dpt memusatkan perhatiannya dan kegiatannya utk melaksanakan tugas yg dipercayakan kpdnya
  • 3. • Sistim penggajian di Indonesia saat ini adalah Pegawai yang berpangkat sama diberikan gaji yang sama ditambah tunjangan kepada Pegawai yang melaksanakan pekerjaan tertentu yang sifatnya terus menerus. • Komposisi: gaji pokok + tunjangan (-) potongan yang sah. • UU 8 Tahun 1974 menyatakan bahwa setiap Pegawai berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya. Kemampuan Negara: Faktor Keuangan negara masih mendominasi dalam penentuan penghasilan Pegawai Negeri Sipil. • Bagi PNS Pusat dibebankan pada APBN • Bagi PNS Daerah dibebankan pada APBD Kondisi Existing
  • 4. Pola Dasar Perhitungan Gaji PNS • Pemerintah hingga saat ini belum memberikan gaji PNS berdasarkan hidup layak walaupun besarnya gaji PNS yang diberikan rata-rata sudah di atas UMR • Sistem penggajian saat ini secara implisit menganut kriteria produktivitas, karena pada hakekatnya gaji adalah sebagai balas jasa atau penghargaan atas hasil kerja seseorang. • Terlepas dari sistem penggajian yang dianut, faktor kemampuan anggaran masih sangat dominan dalam menentukan sistem penggajian di Indonesia.
  • 5. Pola Dasar (continued) Pola dasar perhitungan gaji yang cukup fleksibel hendaknya mencerminkan 5 (lima) hal pokok, yaitu: 1. Upah/gaji harus mencerminkan nilai pekerjaan/tugas 2. Kenaikan gaji hendaknya sebanding dengan peningkatan produktivitas kerja 3. Peningkatan gaji hendaknya diperhitungkan dengan keuntungan negara dan penampilan individu PNS 4. Peningkatan gaji tidak diberikan dalam basis yang permanen 5. Adanya ukuran yang stabil dari penghasilan kerja.
  • 6. Sistem Penggajian • Skala Tunggal : gaji yg diberikan kpd setiap PN yg berpangkat sama doberikan gaji yg sama (jd didsrkan pada pangkat ); • Skala Ganda : pemberian gaji kpd setiap PN yg didsrkan pd sifat pekerjaan yg dilakukan, presta si kerja yg dicapai dan beratnya tg jwb yg dipi kul dlm melaksanakan tugas. • UU 43/99 jo PP 6/2000 : menetapkan penggajian berdasarkan gabungan skala tunggal dan skala ganda, yaitu: peg yg berpangkat sama diberi gaji pokok yg sama, disamping itu diberikan tunjang an kpd peg yg melakk pek ttt yg sifatnya memer lukan pemusatan perhatian & pengerahan tenaga
  • 7. Tunjangan ( PP 29/1985 ) • Isteri ---------------- 5 % • Anak ---------------- 2 % • Jabatan • Cacat ( PP 12/ 1981 ). • Daerah Terpencil
  • 8. • Jabatan Struktural : kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hal seorang pns dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. • Jabatan Fungsional : kedudukan yang menunjukkan tugas dan tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pns dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/ketrampilan tertentu. Jabatan adalah: kedudukan yg menunjukan tugas, tg jwb, wewenang dan hak seorang PNS dlm rangka susunan suatu organisasi (Jabatan Struktural dan Fungsional)
  • 9. Tunjangan Perbaikan Penghasilan dan Tunjangan Jabatan Struktural ( SE DJA Nomor 32/A/2000 ) • Disamping TPP yg diberikan berdsrkan SE DJA No.34 /1999 Nominal Rp.155.250, akan diberikan TPP secara bertahap : a. April 2000 : TPP Nominal Rp.64.750; b. Okt’2000 : TPP Nominal Rp. 65.000; Jadi jumlah seluruh TPP adalah Rp.285.000. • Tunjangan Jabtn Struktural : a. Eselon Ia : Rp.500.000 (lama) - Rp.9 jt (baru) b. Eselon Ib : Rp.400.000 (lama) - Rp.7 jt (baru) c. Eselon IIa : Rp.250.000 (lama) - Rp.5 jt (baru) d. Eselon IIb : Rp.200.000 (lama) - Rp.3 jt (baru) e. Eselon IIIa: Rp.150.000 (lama) - Rp.1 jt (baru) f. Eselon IIIb : Rp.125 rb (lama) - Rp.750 rb (baru) g. Eselon IVa : Rp.100 rb (lama) - Rp.400 rb (baru) h. Eselon IVb : Rp.75 rb (lama) - Rp.350 rb (baru) • i. Eselon Va : Rp.60 rb (lama) – Rp.250.rb (baru) • J. Eselon Vb : Rp.50 rb (lama) – Rp.200 rb (baru).
  • 10. Revisi Tunjab SE DJA No.34/A/2000 dg SE DJA No.67/A/2000 • Eselon Ia ---------------- Rp. 4.500.000 • Eselon Ib ---------------- Rp. 3.500.000 • Eselon IIa ---------------- Rp. 2.500.000 • Eselon IIb ---------------- Rp. 1.500.000 • Eselon IIIa ---------------- Rp. 600.000 • Eselon IIIb ---------------- Rp. 450.000 • Eselon IVa ---------------- Rp.240.000 • Eselon Va ---------------- Rp. 150.000 • Eselon Vb ---------------- Rp.120.00
  • 11. Tunjangan Fungsional Dosen SE DJA Nomor 33/A/2000 • Guru Besar : Rp.600Rb (lama) - Rp.900rb (baru) • GB Madya : Rp.515rb (lama) – Rp.772rb (baru) • Lektor Kepala : Rp.430rb (lama) – Rp.645rb (baru) • Lktr Kpl.madya : Rp.400rb (lama) – Rp.600rb (baru) • Lektor : Rp.375rb (lama) – Rp.562rb (baru) • Lektor madya : Rp.335rb (lama) – Rp.502rb (baru) • Lektor Muda : Rp.325rb (lama) – Rp.487rb ( baru) • Asisten Ahli : Rp.180rb (lama) – Rp.270rb (baru) • Ass. Ahli Madya : Rp.125rb (lama) – Rp.187rb (baru) • Asisten : Rp.100rb (lama) – Rp.150rb (baru) • Asisten madya : Rp.80rb (lama ) - Rp.120rb (baru) • Asisten Muda : Rp.60rb (lama) - Rp.90rb (baru). • Diperbaiki lagi dg Keppres 29/thn.2000 tentang “Tunjangan Dosen”
  • 12. Gaji Pokok Pejabat Negara ( SE DJA No.34/A/2000 ) • Presiden ------------- 15 jt (lama ) --- 30,24 jt ( baru ) • WaPres ------------- 10 jt (lama) --- 20,24 jt (baru) • Ketua MPR ------------- --- 5 jt (baru) • Ketua DPR ------------- 2,5 jt --- 5 jt (baru) • Ketua DPA,MA,BPK ---- 2,5 jt (lama) --- 5 jt (baru) • Wkl Ketua MPR -------- 2,29 jt (lama) --- 4,62 jt (baru) • Wkl Ketua DPR -------- 2,29 jt (lama) --- 4,62 jt (baru) • Wkl ketua MA,DPA,BPK—2,29jt (lama) --- 4,62 jt (baru) • Menteri,Panglima TNI --- 2,5 jt (lama) --- 5 jt (baru ) • Duber Luar Biasa -------- 2,25 jt (lama) --- 4,5 jt (baru) • Ketua Muda MA --------- 2,19 jt (lama) --- 4,41 jt (baru) • Anggota DPR ------------ 2,1 jt (lama) ---- 4,2 jt (baru) • Ang DPA,MA,BPK -------- 2,1 jt (lama) --- 4,2 jt (baru) • Gubernur/KDH I -------- 1 jt (lama) ----- 3 jt (baru) • Wagub KDH I ----------- 0,8 jt (lama) ---- 2,4 jt (baru) • Bupati/wlkt KDH II ------ 700rb (lama) --- 2,1 jt (baru) • Wkl Buapti/Wlkt -------- 600rb (lama) --- 1,8 jt (baru)
  • 13. Gaji Pokok PNS • PP No.7/ Tahun 1977 : Gaji Pokok antara Rp.12rb – Rp.120rb (1:10) • PP No.15/ Tahun 1985 : Gaji Pokok antara Rp.33.200-Rp.265.600 (1:8) • PP PP No.15/ Tahun 1993 : Gaji Pokok antara Rp.78rb – Rp.537.600 (1:7) • PP No.6/ Tahun 1997 : ( Perbandingan gaji pokok terendah dan tertinggi adalah 1 : 6 ) • PP No.6/ Tahun 2000 : ( Perbandingan Gaji pokok terendah dan tertinggi adalah 1 : 4 )
  • 14. Tunjangan Cacat ( PP No.12/ Tahun 1981 ) • Setiap PN yg menderita cacat jasmani atau rohani dalam dan krn menjlnkan tugas kewajibannya yg mengakibatkan tdk dapt bekerja lagi dlm jabatan apapun, berhak memper oleh tunjangan cacat ( Pasal 9 UU No.8/74 jo. UU 43/99 ). • Besarnya Tunjangan Cacat ( PP 12/1981 : boleh kumulatif ): a. 70% x GP : kehilangan fungsi penglihatan keduanya, atau pendengaran kedua telinga atau kedua kaki mulai pangkal paha. b. 50% x GP : Kehilangan fungsi lengan dr sendi bahu atau kedua kaki dari mata kaki. c. 40% x GP : kehilangan fungsi penglihatan sebelah atau pendengaran sebelah, atau tangan dari per gelangan atau sebelah kaki dr mata kaki. Bantuan kematian : 3 x GP ( minimum Rp.100.000 ) Uang Duka : 6 x GP ( minimum Rp.500.000 ) ditambah biaya pemakaman.
  • 15. Penetapan Gaji Pokok • Bagi Capeg diberikan gaji pokok sebesar 80 % dari GP; • Bagi PNS penuh diberikan 100 % dari GP, berda sarkan golongan ruang yang ditetapkan untuk pangkat tertentu sesuai dengan masa kerja yang dimiliki PNS. • Kenaikan Gaji pokok: Berkala : diberikan kepada PNS yg memenuhi syarat tertentu, yaitu memenuhi masa kerja golongan yg ditentukan utk kenaikan gaji berkala dan penilaian DP3 rata-rata cukup. Istimewa : diberikan kepada PNS yg DP3 nya ber nilai “amat baik”, sehingga ia perlu dijadikan tela dan, dengan memajukan saat kenaikan gaji berkala. TH/kepeg/fhui/sept/2007
  • 16. Masa kerja yang Diperhitungkan untuk Penetapan gaji Pokok • Masa selama menjadi PN baik sipil maupun ABRI; • Masa selama menjadi Pejabat Negara; • Masa selama menjalankan tugas Pemerintahan; • Masa slm menjlnkan kewajiban membela negara • Masa selama menjalankan wajib kerja; • Masa selama menjadi Pegawai Perusahaan milik negara; • Masa selama menjadi pegawai diluar Badan-2 pemerintah ( 2/3 dari masa kerja ).
  • 17. SISTIM PENGGAJIAN Sistim skala tunggal: Sistim penggajian dimana Pegawai yang berpangkat sama diberikan gaji yang sama. dengan tidak memperhatikan sifat dan tanggung jawabpekerjaan itu Sistim skala ganda: Sistim penggajian dimana gaji diberikan berdasarkan pada sifat pekerjaan, prestasi yang dicapai, berat dan tanggung jawab pekerjaan yang dipikul.
  • 18. No. Keuntungan Kerugian 1. Tunggal - Sederhana - Cukup dengan satu peraturan - Dirasa tidak adil karena faktor resiko bahaya, kesibukan dan lain-lain tidak menjadikan pertimbangan 2. Ganda - Memberikan motivasi bagi Pegawai Negeri Sipil yang memikul tanggung jawab yang berat, resiko dan lain-lain - Menimbulkan ketidakadilan pada saat pensiun bagi pegawai yang memiliki pangkat pendidikan yang sama tetapi berbeda dengan sifat pekerjaan.
  • 19. Solusinya: skala gabungan • Pegawai yang memiliki pangkat sama mendapatkan gaji yang sama. • Perbedaanya adalah tunjangan yang diberikan.
  • 20. Kenaikan Gaji (PP Nomor 7 Tahun 1977) A. Kenaikan gaji berkala (setiap 2 (dua) tahun sekali dengan syarat): – Telah mencapai masa kerja yang ditentukan untuk kenaikan gaji. – Menunjukkan penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata-rata minimal “cukup” B. Kenaikan gaji Istimewa Diberikan kepada PNS yang sesuai penilaian prestasi kerjanya “amat baik” sehingga ia patut dijadikan teladan, sehingga perlu ditetapkan dengan keputusan Menteri dan sangat selektif.
  • 21. Gaji Meliputi (PP 7/77 disempurnakan terakhir dengan PP 26/2001), PP 11/2003  PP 66/20058 Per Pres 1/2006. 1. Gaji Pokok 2. Tunjangan Keluarga 3. Tunjangan Pangan 4. Tunjangan Jabatan (struktural dan fungsional) 5. Tunjangan khusus Irian Jaya/Papua 6. Tunjangan pengabdian daerah terpencil PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PENYESUAIAN GAJI POKOK PEGAWAI NEGERI SIPIL MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 7 TAHUN 1977 TENTANG PERATURAN GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAIMANA TELAH BEBERAPA KALI DIUBAH TERAKHIR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 26 TAHUN 2001 KE DALAM GAJI POKOK PEGAWAI NEGERI SIPIL MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 66 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 7 TAHUN 1977 TENTANG PERATURAN GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL
  • 22. Standar minimal penghasilah yang harus diterima PNS • Gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan pangan. • Tunjangan jabatan diberikan bagi PNS yang memangku jabatan • Tunjangan jabatan struktural merupakan jabatan berdasarkan “span of control” terhadap lingkungan tugas pekerjaan, sedangkan jabatan fungsional merupakan jabatan atas keahlian seorang PNS.
  • 23. Tabel Perbandingan Gaji Pokok No Peraturan TMT Gaji Pokok Terendah Tertinggi Ratio 1. PGP 1948 1-5-1948 45 750 1:16 2. PGPN 1955 1-10-1955 135 2700 1:20 3. PGPN 1961 1-1-1961 200 4000 1:20 4 PGPS 1968 1-1-1968 400 10000 1:25 5. PGPS 1977 1-4-1977 12.000 120.000 1:10 6. PP 15/1985 1-4-1985 33.200 265.600 1:8 7. PP 51/1992 1-4-1992 51.000 399.200 1:7,8 8. PP 15/1993 1-4-1993 78.000 537.600 1:6,9 9. PP 6/1997 1-4-1997 135.000 722.000 1:5,3 10. PP 26/2001 1-1-2001 500.000 1.500.000 1.3
  • 24. TUNJANGAN • Tunjangan Keluarga • Tunjangan Jabatan • Tunjangan Kemahalan • Tunjangan Cacat • Bantuan Kematian • Uang duka dan biaya kematian
  • 25. Tunjangan Keluarga • PNS yang telah beristeri/suami dierikan tunjangan suami/isteri 5% dari gaji pokok • PNS yang mempunyai anak sampai usia 18 tahu diberikan tunjangan anak 2% dari gaji pokok. • Diberikan haknya untuk 2 anak
  • 26. Tunjangan Jabatan Diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan 1) Tunjangan Jabatan Struktural: PNS yang menduduki jabatan struktural diberikan tunjangan jabatan struktural 2) Tunjangan Jabatan Fungsional: Diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan fungsional 3) Tunjangan Kependidikan diberikan kepada Guru, Pengawas Sekolah
  • 27. Tunjangan Kemahalan PNS yang bertugas di Irian Jaya/Papua diberikan tunjangan kemahalan
  • 28. Perawatan, Tunjangan Cacad, Uang Duka PNS (PP 12/1981) • PNS yang sakit karena Dinas mengalami kecelakaan sehingga sakit dan cacad ybs mendapatkan pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi dengan biaya negara • PNS yang cacad karena dinas dan tidak bisa bekerja lagi pada semua jabatan diberikan tunjangan cacad sehingga ia dapat hidup layak. • Kecelakaan karena Dinas (suatu peristiwa mendadak yang tidak dikehendaki yang mengakibatkan PNS sakit, cacad – Dalam dan karena menjalankan tugas – Dalam keadaan lain yang ada hubungan dengan dinas – Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab.
  • 29. Tunjangan Cacat kepada PNS yang menderita cacat karena menjalankan tugas yang menyebabkan tidak menjalankan tugas kewajibannya (PP 12/1981) – dibuktikan oleh Tim Penguji Kesehatan • 70% gaji pokok jika kehilangan fungsi penglihatan pada kedua mata, atau pendengaran pada kedua telinga, atau kedua kaki dari pangkal paha/lutut ke bawah • 50% jika kehilangan fungsi lengan dari sendi bahu ke bawah, kedua mata kaki ke bawah • 30% jika kehilangan fungsi penglihatan dari sebelah mata, atau pendengaran dari sebelah telinga atau tanda dari atas pergelangan tangan ke bawah atau sebelah mata kaki ke bawah • 100% jika cacat seluruh badan atau ingatan
  • 30. Bantuan Kematian PNS yang meninggal dunia keluarganya berhak atas bantuan keuangan sebesar 3x penghasilan perbulan. Jika tidak memiliki suami/isteri maka diberikan kepada anaknya. Jika tidak ada orang tua diberikan kepada ahli warisnya.
  • 31. Uang Duka dan Biaya Kematian PNS yang tewas keluarganya berhak atas uang duka. Tewas: 1. Meninggal dalam dan karena menjalankan tugas 2. Meninggal dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas 3. Meninggal yang langsung diaikbatkan oleh luka/cacat rohani karena menjalankan tugas 4. Meninggal karena perbuatan anasir Kepada suami/isteri diberikan uang duka sebanyak 6x penghasilan perbulan.
  • 32. Biaya Pemakaman (bagi yang tewas) Diberikan biaya pemakaman a. Peti jenazah dan perlengkapannya b. Tanah pemakaman dan biayanya c. Biaya ambulans dari-ke tempat tinggal/pemakaman d. Angkutan, penginapan bagi isteri/suami sah, anak 10 hari Uang Duka: Kepada suami/isteri PNS yang wafat diberikan uang duka sebesar 3x penghasilan sebulan.
  • 33. Uang Duka • PNS yang tewas diberikan uang duka sebesar 6 (enam) kali penghasilan yang terdiri dari: – Gaji pokok – Tunjangan keluarga – Tunjangan jabatan (kalau ada) – Tunjangan perbaikan penghasilan – Tunjangan lain yang diterima – Serendah-rendahnya Rp. 500.000<-
  • 34. • Apabila meninggalkan leibh dari 1 isteri yang sah, maka uang anak tersebut diberikan kepada isteri pertama • Jika tidak meninggalkan isteri maka diberikan kepada anaknya • Jika tidak meninggalkan isteri dan anak maka diberikan kepada orang tuanya/oleh walinya.