5. Fungsi Ruang
Kegiatan Waktu Kegiatan
Latihan Olahraga: Basket, Bulu Tangkis, Senam 08.00 – 21.00
Latihan Kesenian: Paduan suara, alat musik, seni tari,
drama, dll
08.00 – 17.00
Pertandingan Olahraga 08.00 – 21.00
Pertunjukan Seni 17.00 – 22.00
Acara Formal 08.00 – 17.00
6. Latar Belakang Permasalahan
• Pencahayaan Ruangan dirasa
kurang nyaman untuk dapat
mengakomodasi aktivitas-aktivitas
yang dilakukan di dalam ruangan
tersebut dengan baik.
• Cahaya matahari dari jendela
menyilaukan mata
• Ada bagian ruangan yang terang
dan ada bagian yang kurang
terang
7. Tujuan
• Mendesign ulang natural lighting design
sehingga memenuhi standarisasi pencahayaan
IESNA (Illuminating Engineering Society of
North America) for School and Universities
• Reference: IESNA Handbook 9th Edition.
8. Sasaran
• Tingkat Iluminasi untuk kegiatan latihan olah
raga adalah 300 – 500 lux
• Tingkat Iluminasi untuk kegiatan pertunjukan
dan acara formal adalah 300 lux.
• Tingkat uniformity minimal adalah 0.7
11. Referensi Teori
• Pencahayaan adalah faktor utama dalam menentukan bagaimana
seseorang merasakan ruang bagaimana mereka dapat melaksanakan
aktivitas atas pekerjaan-pekerjaan tertentu.
• Pencahayaan Alami, jika dirancang dengan benar dan terkendali dengan
bailk membantu mengurangi konsumsi energy
• Pencahayaan alami yang baik dapat meningkatkan kualitas Sports Hall
secara keseluruhan dan membantu menciptakan atmosfir untuk
meningkatkan kenyamanan bermain dan beraktivitas.
12. Referensi Teori
• Pencahayaan Alami memiliki arah, dan karakteristik tampilan warna yang
sangat baik. Pencahayaan alami dapat menciptakan tingkat kecerahan
diatas standar minimum untuk jenis-jenis kegiatan tertentu yang
membuat aktivitas tersebut lebih mudah untuk dilaksanakan dengan
tingkat detail yang tinggi.
• Karena matahari, jendela dan pencahayaan atap dapat menyebabkan
ketidaknyamanan pada pengguna karena silau. Diperlukan strategi design
pengendalian silau.
• Secara umum tingkat bukaan maksimum yang disarankan adalah 20% dari
muka bangunan, dan bukaan atap yang optimum adalah 9% dari luas
lantai.
13. Referensi Teori
• Daylight Factor (DF) adalah Rasio dari pencahayaan alami di suatu titik di
dalam ruangan pada bidang kerja dibandingkan dengan terang langit di
luar ruangan. DF memiliki satuan persentase (%)
• Berdasarkan CIE (Commission Internationale de l’Éclairage) Standard
Terang langit rata-rata ketika berawan adalah 5000 lux dan 12000 lux
ketika langit cerah.
• Dengan nilai Daylight Factor (DF) di dalam ruangan sebesar 1-5 %
14. Referensi Teori
• Berhubungan dengan elemen bangunan, berdasarkan CIBSE (Chartered
Institute of Building Services Engineers), Average DF dalam suatu ruangan
dihitung sbb :
25. Hipotesa
• Sinar matahari langsung dari jendela yg menghadap timur, sebelum jam 12
siang memberi kesan silau. Kesan Silau dari sinar matahari langsung
menggangu aktifitas.
• Untuk mengurangi kesan silai dipasang tirai akan tetapi tirai semakin
membuat ruangan terasa lebih gelap
• Tingkat pencahayaan alami secara umum dibawah standar 300 lux dan ada
area yang memiliki intensitas cahaya dibawah 150 lux
• Uniformity cahaya alami di bawah 0,7
27. Solusi
• Melepaskan tirai yang menutupi bukaan untuk memaksimalkan sinar matahari.
• Penggantian Kaca Bening dengan Kaca Es/Kaca susu untuk mengurangi silau dari
terang langit dan Sinar matahari langsung
• Redesign Light Shelf dan Light Baffles untuk memaksimalkan daylight gain dan
daylight uniformity.
28. Rekomendasi Design
• Mengganti kaca jendela dengan material Evonic Acrylite
Heat Stop 16 mm yang berfungsi sebagai diffuser cahaya
dan heat insulation
• Memasang Light Shelf untuk memantulkan cahaya
matahari ke area plafon ruangan dengan material
Alumunium Composite Panel dengan finish Powder Coating
warna putih dengan faktor reflektan sekitar 0.7
• Memasang Light Baffle untuk memantulkan dan meratakan
distribusi cahaya ke area lantai bangunan dengan Acourete
Board Putih dengan faktor reflektan sekitar 0.7
30. Design Light Shelf & Baffles Untuk Pencahayaan Alami
Light Baffles
Light Shelf Light Shelf
Light Baffles
Matahari Pagi Matahari Sore
Area Lapangan Basket Area
Sirkulasi
Area
Sirkulasi
Area
Penonton
36. Kesimpulan
• Dengan melepas seluruh tirai pencahayaan alami yang masuk menjadi lebih baik.
• Penggunaan material Acrylite Heatstop mengurangi pencahayaan alami yang
masuk secara signifikan. Namun pertimbangan untuk mengurangi suhu ruang
secara keseluruhan menjadi prioritas yang lebih utama.
• Aplikasi Lightshelf dan Lightbaffles membantu meningkatkan intensitas dan
uniformity secara keseluruhan.
• Pencahayaan alami setelah Redesign memiliki nilai:
– Intensitas cahaya 300 – 500 lux dengan kondisi terang langit sekitar 6.000-10.000 lux
(langit berawan menuju cerah)
– Average Daylight Factor 2%
– Uniformity lebih dari 0,8 (comply)
37. Saran Interior Design
• Dinding dibawah 3m harus berwarna seragam, tone medium yang kontras dengan
bola dan shuttlecocks. Warna hijau dan biru terang secara umum lebih berhasil,
dan warna yang lebih hangat semakin populer. Finish dinding tidak memantul
cahaya.
• Dinding diatas 3m harus berwarna lebih muda, untuk membantu distribusi
pencahayaan. Pure white sangat baik untuk pencahayaan namun dapat
menimbulkan masalah ketika bermain dengan objek yang berwarna putih pula.
• Lantai harus berwarna kontras dengan dinding. Disarankan kayu berwarna muda
(beech) dengan pernish dof (matte varnish).
• Plafon bewarna terang, lebih terang dari permukaan lain. Plafon sebaiknya
berwarna muda namun dengan nilai refleksi yang cenderung tidak kontras
dengan sumber cahaya untuk mengurangi kesilauan.
• Dinding dan Plafon tidak boleh memiliki pola yang kuat