BUSINESS UNIT STRATEGY

Alfrianty Sauran, Prof Dr Hapzi Ali, Strategic Management, Business Unit Strategy, Universitas Mercu Buana, 2018

STRATEGIC MANAGEMENT
BUSINESS UNIT STRATEGY
Alfrianty Sauran
55117010005
Mahasiswa Magister Management
Universitas Mercu Buana
Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA
Dosen Magister Management
Universitas Mercu Buana
2018
‘18
2
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
BUSINESS UNIT STRATEGY
Strategi dalam ruang lingkup unit bisnis terkonsentrasi kepada bagaimana
suskes memenangkan pasar. Namun demikian strategi unit bisnis tetap selaras
dengan strategi pada level perusahaan. Analisa yang kompetitif termasuk
mengumpulkan data-data intelijen kompetitif adalah titik awal membuat Business
Unit Strategy. Anda dapat mencari tahu kompetensi inti, sehingga Anda dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan dari berbaga cara.
Strategi dalam unit bisnis akan sangat tampak pergerakannya karena terkait
langsung dengan pekerjaan masing-masing orang. Ketika orang-orang memahami
bagaimana mereka dapat membantu unit bisnis mereka “menang,” Anda memiliki
dasar menentukan tenaga kerja produktif dan termotivasi. Dengan demikian, penting
bagi Anda untuk mendefinisikan secara jelas misi, visi dan nilai-nilai dari unit bisnis.
Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk akan bersaing di
berbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian, strategi bisnisnya dapat
ditekankan pada Strategic Business Units (SBU), Strategic Business Groups,
Strategic Business Segments, Natural Business Unit atau Product Market
Units (PMU). Pada prinsipnya SBU memiliki karakteristik sebagai berikut (Hall, 1978:
Abell dan Hammond, 1979);
 Memiliki misi dan strategi
 Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi
 Menghasilkan produk atau jasa secara pesifik
 Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas.
SBU memiliki pengertian yang berbeda untuk setiap perusahaan yang berbeda
(Haspeslagh, 1982; Wind dan Mahajan, 1981). Jadi, SBU dapat meliputi satu atau
lebih divisi, lini produk, atau berupa satu jenis produk atau merek saja.
Konsep strategi berkembang mulai dari sekedar alat untuk mencapai tujuan
(Chandler) kemudian berkembang menjadi alat menciptakan keunggulan bersaing
(Porter, Learned, Christensen), dan selanjutnya menjadi tindakan dinamis untuk
memberi respons terhadap kekuatan-kekuatan internal dan eksternal (Mintzberg,
Steiner), sampai menjadi alat untuk memberikan kekuatan motivasi kepada
‘18
3
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
stakeholder agar perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi secara optimal.
Menjelang akhir abad ke-20, konsep strategi berubah menjadi pemahaman
keinginan konsumen di masa yang akan datang dengan memperhatikan konsep
dinamik dan pengembangan perencanaan strategis untuk merebut peluang dengan
menggunakan konsep Kompetensi Inti.
Konsep Kompetensi Inti adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi dan
bukan satu keterampilan atau teknologi yang berdiri sendiri (Hamel: 1995). Misalnya,
kompetensi Motorola dalam mempercepat waktu siklus produksi atau meminimalkan
waktu antara tibanya pesanan pelanggan dan dipenuhinya pesanan tersebut
didasarkan pada beragam keterampilan. Kompetensi itu meliputi disiplin desain yang
memaksimalkan kesamaan di antara satu lini produk, manufaktur yang fleksibel,
sistem pemasukan pesanan yang canggih, pengendalian persediaan dengan
prinsip Just-In-Time,model MRP yang akurat, serta manajemen pemasok.
Kompetensi ini mencerminkan hasil akumulasi pembelajaran dalam berbagai
keterampilan dan berbagai unit organisasi. Persaingan perusahaan adalah
perlombaan untuk memahirkan kompetensi serta untuk memperoleh posisi pasar
dan pengaruh pasar. Untuk memiliki kompetensi inti, perusahaan harus memiliki tiga
kriteria:
 Nilai bagi pelanggan (customer perceived value), yaitu keterampilan yang
memungkinkan suatu perusahaan menyampaikan manfaat yang fundamental
kepada pelanggan. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah “Mengapa
pelanggan bersedia membayar lebih mahal atau lebih murah untuk suatu
produk atau jasa dibandingkan dengan produk atau jasa lainnya?”
 Diferensiasi bersaing (competitor differentiation), yaitu kemampuan yang unik
dari segi daya saing. Jadi, ada perbedaan antara kompetensi yang diperlukan
(necesarry) dan kompetensi pembeda (differentiation). Tidak layak
menganggap suatu kompetensi sebagai inti jika dia ada di mana-mana atau
dengan kata lain mudah ditiru oleh pesaing.
 Dapat diperluas (extendability). Karena kompetensi inti merupakan pintu
gerabang menuju pasar masa depan, kompetensi ini harus memenuhi kriteria
manfaat bagi para pelanggan dan keunikan bersaing. Selain itu, kompetensi inti
harus dapat diperluas sesuai dengan keinginan konsumen masa depan.
‘18
4
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
Dengan demikian, kompetensi tidak menjadi usang meskipun komptensi inti
mungkin saja kehilangn nilainya sepanjang waktu.
Strategic Business Unit (SBU) pertama kali diperkenalkan tahun 1979
olehMc. Kensey and Co. dalam kerjasamanya dengan General Electric. SBU
didefinisikan sebagai suatu cara mengelola sebuah bisnis sehingga tiap unit menjual
sekumpulan produk/jasa kepada sekumpulan pelanggan dalam persaingan dengan
sekumpulan pesaing.
Ciri-ciri SBU terdiri atas lima aspek, yaitu:
1. External focus adalah pengelolaan dan pengorganisasian suatu SBU yang
mengacu pada permasalahan yang timbul karena faktor-faktor eksternal.
2. Identifiable competitor adalah SBU yang didesain sedemikian rupa sehingga para
pesaing SBU tersebut dapat teridentifikasikan.
3. Autonomous profit center adalah SBU yang beroperasi sebagai suatu bisnis
tersendiri dengan tujuan serta sasarannya sendiri yang dipimpin oleh seorang
manajer.
4. Distinct marketing strategy adalah setiap SBU yang memiliki strategi pemasaran
tersendiri dan berbeda dengan unit bisnis lainnya.
5. Separate accounting adalah SBU yang bersaing sebagai unit yang berdiri sendiri
dan harus dapat menghitung keuntungan dan biaya-biayanya sendiri, sehingga ia
harus mampu memiliki sistem pembukuan yang terpisah dari unit lainnya.
Persaingan antar perusahaan dengan diversifikasi tidak berlangsung pada
tingkat korporat. Sebaliknya, unit bisnis dalam 1 perusahaan (P&G Pampers unit)
bersaing dengan unit bisnis dalam perusahaan lain (Kimberly Clark’s Huggies unit).
Kantor korporat dari perusahaan dengan diversifikasi tidak meghasilkan laba dari
dirinya sendiri ; melainkan pendapatan dihasilkan & biaya ditanggung dalam unit-unit
bisnis. Strategi unit bisnis bergantung pada 2 aspek yang saling berkaitan : yaitu
Misinya (“Apakah tujuan keseluruhannya ?”) & Keunggulan kompetitifnya
(“Bagaimana sebaiknya unit bisnis bersaing dalam industrinya untuk melaksanakan
misinya ?”).
‘18
5
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
Misi Unit Bisnis
Pada perusahaan dengan diversifikasi, salah satu tugas dari manajemen
senior adalah mengalokasikan sumber daya, yakni, membuat keputusan mengenai
penggunaan kas yang dihasilkan dari beberapa unit bisnis untuk mendanai
pertumbuhan dalam unit bisnis lain. Beberapa model perencanaan telah
dikembangkan untuk membantu manajer level korporasi dalam mengalokasikan
sumber daya secara efektif.
Dari banyak model perencanaan, 2 yang paling banyak digunakan adalah
Boston Consulting Group’s matriks pembagian pertumbuhan 2 x 2 (Model
BCG) dan General Electric Company / McKinsey & Company (Model
Perencanaan General Electric). 2 model ini memiliki metode yg berbeda untuk
menentukan misi untuk setiap unit bisnis, tapi kedua model ini sama-sama membagi
unit bisnis ke dalam 4 jenis misi, yaitu build / bangun (meningkatkan pangsa pasar,
sekalipun harus mengorbankan aliran kas / earning jangka pendek), hold /
pertahankan (melindungi pangsa pasar unit bisnis & posisi kompetitifnya), harvest /
panen (memaksimalkan earning jangka pendek & aliran kas walaupun harus
mengorbankan pangsa pasar), dan divest / divestasi (apakah akan mundur dari
bisnis baik lewat likuidasi atau penjualan segera).
‘18
6
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
Keterangan :
 Unit bisnis yang termasuk dalam kuadran Question Mark mungkin juga
didivestasi (dijual) bila kebutuhan kas unit bisnis tersebut untuk membangun
posisi persaingan sangat tinggi
 Unit bisnis yang termasuk dalam kuadran Star yang secara seimbang unit-unit
ini bersifat swasembada (self-sufficient) & tidak memerlukan kas dari bagian
lain di organisasi tersebut
 Unit bisnis yang termasuk dalam kuadran Cash Cow yang berdasarkan nilai
bersih, unit-unit ini menghasilkan jumlah arus kas positif yang signifikan
 Unit bisnis yang termasuk dalam kuadran Dog yang di mana bisnis seperti ini
harus dijual (didivestasi) kecuali bila ada kemungkinan baik untuk membuatnya
menjadi menguntungkan
Model BCG memandang pertumbuhan industri sebagai indikator daya tarik
relatif industry tersebut & pangsa pasar relatif sebagai indikator posisi persaingan
relatif dari suatu unit bisnis dalam bisnis tertentu. BCG menunjuk pangsa pasar
sebagai variabel strategi primer karena pentingnya pangsa pasar dalam gagasan
mengenai kurva belajar. Menurut BCG, biaya per unit berkuramg dengan dengan
‘18
7
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
tingkat yang dapat diprediksikan dengan jumlah unit yang dihasilkan dalam waktu
tertentu (pengalaman kumulatif). Karena para pemimpin pasar memiliki akumulasi
pengalaman produksi terbesar, maka perusahaan seperti ini harus memiliki biaya
paling rendah & laba paling tinggi dalam industri tersebut. Hubungan antara pangsa
pasar & profitabilitas juga secara empiris didukung oleh database Profit Impact of
Market Strategy (PIMS).
Walaupun kurva belajar merupakan analisis yang kuat, konsep tersebut memiliki
beberapa keterbatasan :
Konsep tersebut berlaku pada produk yang tidak didiferensiasikan, di mana
basis persaingan utama adalah pada harga
Dalam situasi tertentu, peningkatan dalam teknologi proses mungkin memiliki
dampak yang lebih besar pada pengurangan biaya per unit dibandingkan
dengan volume kumulatif itu sendiri
Kerja keras yang agresif untuk mengurangi biaya melalui produksi terakumulasi
dari barang yang terstandardisasi dapat menimbulkan hilangnya fleksibilitas di
pasar
Komitmen pada konsep kurva belajar dapat sangat merugikan bila teknologi
baru muncul dalam industri tersebut
Pengalaman bukanlah satu-satunya pemicu biaya. Pemicu lain yang
mempengaruhi perilaku biaya adalah skala, lingkup, teknologi, & kompleksitas.
‘18
8
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
 Matriks General Electric Company / McKinsey & Company serupa dengan
Matriks BCG dalam membantu korporasi untuk menerapkan misi di seluruh
unit-unit bisnisnya. Walaupun demikian, metodologinya berbeda dengan
pendekatan BCG dalam hal-hal berikut ini :
 BCG menggunakan tingkat pertumbuhan industri sebagai wakil (proxy) untuk
daya tarik industri. Dalam matriks General Electric, daya tarik industri
didasarkan pada penilaian tertimbang atas faktor-faktor seperti besarnya
pangsa pasar, pertumbuhan pasar, penghalang untuk memasuki pangsa pasar,
teknologi yang using, & sejenisnya
 BCG menggunakan pangsa pasar relatif sebagai proxy untuk posisi persaingan
yang dimiliki oleh unit bisnis saat ini. Matriks General Electric, di lain pihak,
menggunakan beragam faktor seperti pangsa pasar, kekuatan distribusi, &
kekuatan rekayasa untuk menilai posisi persaingan dari unit bisnis tersebut.
‘18
9
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
Keunggulan Kompetitif Unit Bisnis
Setiap unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya untuk
dapat melaksanakan misinya. Dalam mengembangkan keunggulan kompetitif unit
bisnis, perlu diperhatikan 3 hal yaitu Apa struktur industri di tempat unit bisnis
beroperasi ?, Bagaimana unit bisnis seharusnya mengeksploitasi struktur industri ?,
& Apa yang akan menjadi dasar keunggulan kompetitif unit bisnis ?.
Michael Porter mendeskripsikan 2 pendekatan analitis untuk
mengembangkan keunggulan kompetiif yg superior, yaitu analisis industri (industry
analysis) & analisis rantai nilai (value chain analysis).
1. Analisis industri (industry analysis)
Studi menunjukkan bahwa rata-rata profitabilitas industri sejauh ini
merupakan prediktor paling signifikan dari kinerja perusahaan. Menurut Porter,
struktur industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari 5 competitive
forces :
 Intensitas persaingan antara para competitor yang ada. Faktor-faktor yang
mempengaruhi persaingan secara langsung adalah pertumbuhan industri,
diferensiabilitas produk, jumlah dan keanekaragaman pesaing, tingkat biaya
tetap, hambatan untuk keluar dari industry, dan intermittent overcapacity.
 Bargaining power (Daya tawar) pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
bargaining power pelanggan adalah jumlah pembeli, switching cost (biaya
peralihan) pembeli, kemampuan pembeli untuk integrate backward, dampak
produk dari unit bisnis pada total cost pembeli, dampak produk unit bisnis pada
kualitas / kinerja produk pembeli, dan signifikansi volume unit bisnis bagi
pembeli.
 Bargaining power (Daya tawar) supplier. Faktor-faktor yang
mempengaruhi bargaining power supplier adalah jumlah supplier, kemampuan
supplier untuk integrate forward, kehadiran input substitusi, dan pentingnya
volume unit bisnis bagi supplier.
 Ancaman dari pengganti. Faktor-faktor yang mempengaruhi barang substitusi
adalah harga / kinerja relatif barang substitusi, switching cost pembeli, dan
kecenderungan pembeli untuk menggunakan barang substitusi.
‘18
10
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
 Ancaman dari pendatang baru yang masuk industri. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hambatan pendatang baru adalah persyaratan modal, akses
terhadap saluran distribusi, economies of scale, diferensiasi produk,
kompleksitas teknologi dari produk / proses, tindakan balasan yang
diperkirakan dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada, dan kebijakan
pemerintah.
Ada 3 observasi yang dibuat sehubungan dengan analisis industri :
 Semakin kuat 5 kekuatan tersebut, semakin rendah kemungkinan profitabilitas
dari industri itu
 Bergantung pada kekuatan relatif dari 5 kekuatan itu, masalah strategis kunci
yang dihadapi oleh unit bisnis tersebut akan berbeda dari 1 industri ke industri
yang lain
 Memahami hakikat setiap kekuatan membantu perusahaan untuk merumuskan
strategi yang efektif
 Keunggulan Bersaing Generik
Analisis 5 kekuatan merupakan titik awal untuk mengembangkan keunggulan
persaingan karena ini membantu mengidentifikasi kesempatan & ancaman dalam
lingkungan eksternal. Dengan pemahaman ini, Porter mengklaim bahwa unit
bisnis memiliki 2 cara generik untuk merespons terhadap kesempatan dalam
lingkungan eksternal & mengembangkan keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan yaitu Biaya rendah & Diferensiasi.
 Biaya Rendah
Kepemimpinan biaya dapat diperoleh melalui beberapa pendekatan seperti
skala ekonomis dalam produksi, dampak kurva belajar, pengendalian biaya
yang ketat, & minimalisasi biaya (dalam beberapa area seperti penelitian &
pengembangan, jasa, tenaga penjualan / periklanan)
 Diferensiasi
Fokus utama strategi ini adalah melakukan diferensiasi penawaran produk
yang dihasilkan oleh unit bisnis, sehingga menciptakan sesuatu yang
dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu yang unik.
‘18
11
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
2. Analisis rantai nilai (value chain analysis)
Secara intuitif maupun teoretis, keunggulan kompetitif di pasar pada intinya
berasal dari penyediaan nilai pelanggan lebih baik untuk biaya yang sama atau nilai
pelanggan yang sama untuk biaya yang lebih rendah. Rantai nilai keunggulan
kompetitif tidak diperiksa secara berarti pada tingkat unit bisnis secara keseluruhan.
Analisis rantai nilai berusaha untuk menentukan di bagian mana dari operasi
perusahaan – dari desain sampai distribusi – nilai pelanggan dapat ditambah /
dikurangi. Dengan menganalisis biaya, pendapatan, & aktiva secara sistematis, unit
bisnis dapat mencapai keunggulan diferensiasi dengan pengurangan biaya (cost-
cum-differentiation).
Kerangka rantai nilai adalah metode untuk membagi rantai tersebut dari
bahan baku dasar sampai pelanggan pemakai akhir ke dalam kegiatan spesifik
untuk dapat memahami perilaku biaya & sumber diferensiasi. Sedikit perusahaan,
‘18
12
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
bila ada, yang melaksanakan seluruh rantai nilai dari sebuah produk dengan sumber
daya sendiri. Faktanya, dalam industri yang sama, perusahaan-perusahaan
bervariasi dalam proporsi kegiatan yang dilaksanakan dengan sumber daya sendiri.
Rantai nilai membantu perusahaan untuk memahami sistem penyaluran nilai,
tidak hanya bagian dari rantai nilai di tempat perusahaan beroperasi. Pemasok tidak
hanya menghasilkan & memberikan input yang digunakan dalam kegiatan nilai
perusahaan, tetapi secara signifikan juga mempengaruhi posisi biaya / diferensiasi
perusahaan. Demikian juga, tindakan pelanggan dapat memiliki dampak yang
signifikan pada keunggulan biaya / diferensiasi perusahaan.
‘18
13
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
Analisis Strategi dan Implementasi PT Unilever
Strategi dalam ruang lingkup unit bisnis terkonsentrasi kepada bagaimana
suskes memenangkan pasar. Namun demikian strategi unit bisnis tetap selaras
dengan strategi pada level perusahaan. Analisa yang kompetitif termasuk
mengumpulkan data-data intelijen kompetitif adalah titik awal membuat Business
Unit Strategy. Anda dapat mencari tahu kompetensi inti, sehingga Anda dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan dari berbaga cara.
Strategi dalam unit bisnis akan sangat tampak pergerakannya karena terkait
langsung dengan pekerjaan masing-masing orang. Ketika orang-orang memahami
bagaimana mereka dapat membantu unit bisnis mereka “menang,” Anda memiliki
dasar menentukan tenaga kerja produktif dan termotivasi. Dengan demikian, penting
bagi Anda untuk mendefinisikan secara jelas misi, visi dan nilai-nilai dari unit bisnis.
Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk akan bersaing di
berbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian, strategi bisnisnya dapat
ditekankan pada Strategic Business Units (SBU), Strategic Business Groups,
Strategic Business Segments, Natural Business Unit atau Product Market
Units (PMU). Pada prinsipnya SBU memiliki karakteristik sebagai berikut (Hall, 1978:
Abell dan Hammond, 1979);
 Memiliki misi dan strategi
 Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi
 Menghasilkan produk atau jasa secara pesifik
 Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas.
Unit Bisnis Strategis (strategic business unit/SBU) adalah unit perusahaan yang
memiliki misi dan tujuan yang tersendiri, dan yang dapat direncanakan dan
dievaluasi secara independen dari bagian lain perusahaan. Sebuah SBU mungkin
berupa divisi, lini produk atau merek individual.
4 unit bisnis yang diambil yaitu:
‘18
14
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
1. Personal care seperti sabun lifebuoy, pasta gigi pepsodent dll.
2. Home care seperti rinso, domestos nomos dll.
3. Food and beverages seperti produk es krim walls.
4. Beauty care seperti ponds.
Analisis BCG atas 4 unit bisnis PT. Unilever:
THE BCG MATRIX
Penjelasan Analisis Matrik BCG:
Dog
Divisi kuadran ini dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah
dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh.
Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan
eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan
retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi
strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat
‘18
15
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang
mampu bertahan dan menguntungkan.
Question Mark
Divisi dalam kuadran ini memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah,
tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan
kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda
tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini
dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau
pengembangan produk) atau menjualnya.
Star
Bisnis di kuadran ini (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang
terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa
pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya
menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi
dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan
memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak
uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke
depan, ke belakang, dan horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar,
pengembangan produk, dan joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk
dipertimbangkan divisi ini.
Cah Cow
Divisi yang berposisi di kuadran ini memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi
tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah
karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah
untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat
ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk
mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk atau
diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang
kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment atau divestasi
lebih sesuai untuk diterapkan.
‘18
16
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
INTERNAL PERUSAHAAN
A. Kekuatan (Strengths)
a. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan
model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga
memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk
tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam
iklan tersebut.
b. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen
dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang
telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT
Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan
terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
c. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
d. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan
termotivasi di segenap jajaran.
e. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face
care, savoury, dan ice cream.
f. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan
distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat
penjualan.
g. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi
produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
h. PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on
quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik
tanpa mengabaikan kualitas produk.
B. Kelemahan (Weaknesses)
a. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan
yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan
‘18
17
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri.
Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang
berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan
departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk
yang biasanya sangat berorientasi komersial.
b. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
c. Jumlah karyawan yang tambun.
d. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan
unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
e. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
f. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
g. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
h. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
EKSTERNAL PERUSAHAAN
A. Kesempatan (Opportunities)
a. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang
menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
b. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
c. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan
konsumen.
d. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi
kosmetik yang baik.
e. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki
(49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
f. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer
goods.
g. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
h. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer
goods 83 %.
‘18
18
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
B. Ancaman (Threats)
a. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak
kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang
disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas
lainnya.
b. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
c. Melemahnya daya beli konsumen.
d. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
e. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan
tingginya biaya pemasaran produk.
f. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
g. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
h. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-
nasional menjadi produk-produk luar negeri
i.Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan
hutan yang membahayakan komunitas orang utan.
j.Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
k. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
‘18
19
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Unit Strategy
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015 http://ikhtisar.com/apakah-strategi-itu-tiga-level-strategi-
sebagai-dasar-definisi-bagi-anda/
Anonim. 2010. http://manajemenstrategibisnis.blogspot.co.id/2010/10/strategi-
bisnis.html
Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. 2009. Management Control
System, 11thed. Jakarta : Salemba Empat.
David, Fred R. Strategic Management Manajemen Strategis Konsep buku 1
edisi 12. 2011. Salemba Empat: Jakarta.
Hamel, Gary. “Bringing Silicon Valley Inside.” Harvard Business Review,
Januari-Februari 2001.
Hitt, Michael A, and Ireland, R. Duanne, Hoskisson, 2001, Manajemen
Strategis, Konsep Daya Saing dan Globalisasi, Buku1, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Slyvatski, Adrian. Digital BusinessModels. Boston: Harvard Business School
Press, 2001.

Recomendados

Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi... von
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Alfrianty Sauran
63.1K views28 Folien
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka von
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAlbert Winadi, CISA
58.9K views32 Folien
Manajemen Strategis Internasional von
Manajemen Strategis InternasionalManajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis InternasionalNony Saraswati Gendis
40.7K views45 Folien
Strategi generik porter von
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
10.5K views17 Folien
Space matrix ( Tugas 2) von
Space matrix ( Tugas 2)Space matrix ( Tugas 2)
Space matrix ( Tugas 2)FarizDS
6.8K views11 Folien
BUSINESS LEVEL STRATEGY von
BUSINESS LEVEL STRATEGYBUSINESS LEVEL STRATEGY
BUSINESS LEVEL STRATEGYAlfrianty Sauran
8.7K views29 Folien

Más contenido relacionado

Was ist angesagt?

Strategi dalam proses manajemen strategik von
Strategi dalam proses manajemen strategikStrategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategikIzul chumzq
5.6K views4 Folien
Strategi Internasional - Manajemen Strategik von
Strategi Internasional - Manajemen StrategikStrategi Internasional - Manajemen Strategik
Strategi Internasional - Manajemen StrategikAnita Regita Kusumaningrum
8.8K views31 Folien
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1 von
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
144.8K views48 Folien
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix von
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixDayana Florencia
30.6K views5 Folien
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group von
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
61.3K views18 Folien
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan von
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanMonang Sinaga
88.6K views26 Folien

Was ist angesagt?(20)

Strategi dalam proses manajemen strategik von Izul chumzq
Strategi dalam proses manajemen strategikStrategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategik
Izul chumzq5.6K views
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1 von Leo Dhunt
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Leo Dhunt144.8K views
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix von Dayana Florencia
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Dayana Florencia30.6K views
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group von gilang dwi jatnika
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
gilang dwi jatnika61.3K views
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan von Monang Sinaga
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Monang Sinaga88.6K views
Manajemen keuangan part 3 of 5 von Judianto Nugroho
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
Judianto Nugroho122.9K views
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan von Hartono Ikawy
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Hartono Ikawy36.4K views
Keputusan investasi von tonyherman87
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
tonyherman8754.7K views
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis von Kacung Abdullah
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Kacung Abdullah10.3K views
strategi-internasional von Wudele Phong
strategi-internasionalstrategi-internasional
strategi-internasional
Wudele Phong38.2K views
Peramalan Forecasting von INDAHMAWARNI1
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
INDAHMAWARNI136.4K views
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. von Dena Purnama
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Dena Purnama49.8K views
Strategi Proses Manajemen Operasional von IkkaW
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
IkkaW59.5K views
Definisi manajemen strategik von nasruddien
Definisi  manajemen strategikDefinisi  manajemen strategik
Definisi manajemen strategik
nasruddien70K views
Manajemen perubahan von 93220872
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
9322087215.8K views
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. von Immawan Awaluddin
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
Immawan Awaluddin13.7K views

Similar a BUSINESS UNIT STRATEGY

Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication... von
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Nurrul Tiara Dinni
30 views6 Folien
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ... von
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...lindawinata
209 views13 Folien
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018, von
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,Wina Winarsih
170 views18 Folien
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin... von
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...Nadiatur Rakhma
66 views8 Folien
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b... von
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...triwahyunugroho3
18 views11 Folien
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy... von
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...Siti Mabrur Rachmah
32 views14 Folien

Similar a BUSINESS UNIT STRATEGY(20)

Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication... von Nurrul Tiara Dinni
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ... von lindawinata
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
lindawinata209 views
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018, von Wina Winarsih
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
Wina Winarsih170 views
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin... von Nadiatur Rakhma
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
SM, Nadiatur Rakhma, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Multi Busin...
Nadiatur Rakhma66 views
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b... von triwahyunugroho3
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
triwahyunugroho318 views
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy... von Siti Mabrur Rachmah
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. prof hapzi ali. multi business strategy...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala... von Adrianto Dasoeki
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
Adrianto Dasoeki279 views
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala... von khoirulanwar99
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
khoirulanwar99706 views
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018 von WahyuBawono1
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,20187,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018
7,sm,wahyu bawono,hapzi ali,business level strategi, strategi,umb,2018
WahyuBawono137 views
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi... von ana_sari
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
ana_sari316 views
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Multi Business St... von Ipung Sutoyo
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Multi Business St...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Multi Business St...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Multi Business St...
Ipung Sutoyo70 views
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu... von sitiwaliha
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
sitiwaliha321 views
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive... von Achmad Susmiyanto
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
Achmad Susmiyanto390 views
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ... von Rame Priyanto
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
Rame Priyanto165 views
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc... von Ari Prayogo
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Ari Prayogo23 views

Más de Alfrianty Sauran

PRODUCT AND BRAND von
PRODUCT AND BRANDPRODUCT AND BRAND
PRODUCT AND BRANDAlfrianty Sauran
1.3K views13 Folien
WEB Journal von
 WEB Journal WEB Journal
WEB JournalAlfrianty Sauran
180 views12 Folien
Price Strategy von
Price StrategyPrice Strategy
Price StrategyAlfrianty Sauran
806 views15 Folien
Strategi Penetapan Harga von
Strategi Penetapan HargaStrategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan HargaAlfrianty Sauran
6.4K views10 Folien
Risk Management Ppt von
Risk Management PptRisk Management Ppt
Risk Management PptAlfrianty Sauran
4.1K views9 Folien
Risk Management von
Risk ManagementRisk Management
Risk ManagementAlfrianty Sauran
1.5K views18 Folien

Más de Alfrianty Sauran(19)

Analisis SWOT and Matrix Space PT Indofood von Alfrianty Sauran
Analisis SWOT and Matrix Space PT IndofoodAnalisis SWOT and Matrix Space PT Indofood
Analisis SWOT and Matrix Space PT Indofood
Alfrianty Sauran10.3K views
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic von Alfrianty Sauran
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticStrategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Alfrianty Sauran7.3K views
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY von Alfrianty Sauran
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
Alfrianty Sauran7.3K views
Long Term Objective and Generic Strategy von Alfrianty Sauran
Long Term  Objective and Generic StrategyLong Term  Objective and Generic Strategy
Long Term Objective and Generic Strategy
Alfrianty Sauran4.3K views
Internal Environment Analysis from Value Chain Management von Alfrianty Sauran
Internal  Environment Analysis from Value Chain ManagementInternal  Environment Analysis from Value Chain Management
Internal Environment Analysis from Value Chain Management
Alfrianty Sauran3.3K views
External Macro Environment Analysis von Alfrianty Sauran
External Macro Environment AnalysisExternal Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis
Alfrianty Sauran1.8K views
External Macro Environment Analysis von Alfrianty Sauran
External Macro Environment Analysis External Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis
Alfrianty Sauran2.5K views
Vision and Company Mission, Long Term Objective, Corporate Culture, Corporate... von Alfrianty Sauran
Vision and Company Mission, Long Term Objective, Corporate Culture, Corporate...Vision and Company Mission, Long Term Objective, Corporate Culture, Corporate...
Vision and Company Mission, Long Term Objective, Corporate Culture, Corporate...
Alfrianty Sauran608 views
SM, Alfrianty Sauran, 55117010005, Prof Dr Hapzi Ali, Long Term Objective an... von Alfrianty Sauran
SM, Alfrianty Sauran, 55117010005,  Prof Dr Hapzi Ali, Long Term Objective an...SM, Alfrianty Sauran, 55117010005,  Prof Dr Hapzi Ali, Long Term Objective an...
SM, Alfrianty Sauran, 55117010005, Prof Dr Hapzi Ali, Long Term Objective an...
Alfrianty Sauran101 views

Último

SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management) von
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)Seta Wicaksana
9 views42 Folien
jon4d.pdf von
jon4d.pdfjon4d.pdf
jon4d.pdfHaseebBashir5
5 views1 Folie
Jenis-jenis Budaya Organisasi von
Jenis-jenis Budaya OrganisasiJenis-jenis Budaya Organisasi
Jenis-jenis Budaya OrganisasiMira Veranita
18 views24 Folien
Sarung mangga.pdf von
Sarung mangga.pdfSarung mangga.pdf
Sarung mangga.pdfseobacklink5
6 views1 Folie
Proposal KMD.docx von
Proposal KMD.docxProposal KMD.docx
Proposal KMD.docxssuserf76850
15 views45 Folien
KatalogSlot365 von
KatalogSlot365KatalogSlot365
KatalogSlot365robertmwilsonrober
9 views1 Folie

Último(9)

BUSINESS UNIT STRATEGY

  • 1. STRATEGIC MANAGEMENT BUSINESS UNIT STRATEGY Alfrianty Sauran 55117010005 Mahasiswa Magister Management Universitas Mercu Buana Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA Dosen Magister Management Universitas Mercu Buana 2018
  • 2. ‘18 2 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy BUSINESS UNIT STRATEGY Strategi dalam ruang lingkup unit bisnis terkonsentrasi kepada bagaimana suskes memenangkan pasar. Namun demikian strategi unit bisnis tetap selaras dengan strategi pada level perusahaan. Analisa yang kompetitif termasuk mengumpulkan data-data intelijen kompetitif adalah titik awal membuat Business Unit Strategy. Anda dapat mencari tahu kompetensi inti, sehingga Anda dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dari berbaga cara. Strategi dalam unit bisnis akan sangat tampak pergerakannya karena terkait langsung dengan pekerjaan masing-masing orang. Ketika orang-orang memahami bagaimana mereka dapat membantu unit bisnis mereka “menang,” Anda memiliki dasar menentukan tenaga kerja produktif dan termotivasi. Dengan demikian, penting bagi Anda untuk mendefinisikan secara jelas misi, visi dan nilai-nilai dari unit bisnis. Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk akan bersaing di berbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian, strategi bisnisnya dapat ditekankan pada Strategic Business Units (SBU), Strategic Business Groups, Strategic Business Segments, Natural Business Unit atau Product Market Units (PMU). Pada prinsipnya SBU memiliki karakteristik sebagai berikut (Hall, 1978: Abell dan Hammond, 1979);  Memiliki misi dan strategi  Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi  Menghasilkan produk atau jasa secara pesifik  Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas. SBU memiliki pengertian yang berbeda untuk setiap perusahaan yang berbeda (Haspeslagh, 1982; Wind dan Mahajan, 1981). Jadi, SBU dapat meliputi satu atau lebih divisi, lini produk, atau berupa satu jenis produk atau merek saja. Konsep strategi berkembang mulai dari sekedar alat untuk mencapai tujuan (Chandler) kemudian berkembang menjadi alat menciptakan keunggulan bersaing (Porter, Learned, Christensen), dan selanjutnya menjadi tindakan dinamis untuk memberi respons terhadap kekuatan-kekuatan internal dan eksternal (Mintzberg, Steiner), sampai menjadi alat untuk memberikan kekuatan motivasi kepada
  • 3. ‘18 3 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy stakeholder agar perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi secara optimal. Menjelang akhir abad ke-20, konsep strategi berubah menjadi pemahaman keinginan konsumen di masa yang akan datang dengan memperhatikan konsep dinamik dan pengembangan perencanaan strategis untuk merebut peluang dengan menggunakan konsep Kompetensi Inti. Konsep Kompetensi Inti adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi dan bukan satu keterampilan atau teknologi yang berdiri sendiri (Hamel: 1995). Misalnya, kompetensi Motorola dalam mempercepat waktu siklus produksi atau meminimalkan waktu antara tibanya pesanan pelanggan dan dipenuhinya pesanan tersebut didasarkan pada beragam keterampilan. Kompetensi itu meliputi disiplin desain yang memaksimalkan kesamaan di antara satu lini produk, manufaktur yang fleksibel, sistem pemasukan pesanan yang canggih, pengendalian persediaan dengan prinsip Just-In-Time,model MRP yang akurat, serta manajemen pemasok. Kompetensi ini mencerminkan hasil akumulasi pembelajaran dalam berbagai keterampilan dan berbagai unit organisasi. Persaingan perusahaan adalah perlombaan untuk memahirkan kompetensi serta untuk memperoleh posisi pasar dan pengaruh pasar. Untuk memiliki kompetensi inti, perusahaan harus memiliki tiga kriteria:  Nilai bagi pelanggan (customer perceived value), yaitu keterampilan yang memungkinkan suatu perusahaan menyampaikan manfaat yang fundamental kepada pelanggan. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah “Mengapa pelanggan bersedia membayar lebih mahal atau lebih murah untuk suatu produk atau jasa dibandingkan dengan produk atau jasa lainnya?”  Diferensiasi bersaing (competitor differentiation), yaitu kemampuan yang unik dari segi daya saing. Jadi, ada perbedaan antara kompetensi yang diperlukan (necesarry) dan kompetensi pembeda (differentiation). Tidak layak menganggap suatu kompetensi sebagai inti jika dia ada di mana-mana atau dengan kata lain mudah ditiru oleh pesaing.  Dapat diperluas (extendability). Karena kompetensi inti merupakan pintu gerabang menuju pasar masa depan, kompetensi ini harus memenuhi kriteria manfaat bagi para pelanggan dan keunikan bersaing. Selain itu, kompetensi inti harus dapat diperluas sesuai dengan keinginan konsumen masa depan.
  • 4. ‘18 4 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy Dengan demikian, kompetensi tidak menjadi usang meskipun komptensi inti mungkin saja kehilangn nilainya sepanjang waktu. Strategic Business Unit (SBU) pertama kali diperkenalkan tahun 1979 olehMc. Kensey and Co. dalam kerjasamanya dengan General Electric. SBU didefinisikan sebagai suatu cara mengelola sebuah bisnis sehingga tiap unit menjual sekumpulan produk/jasa kepada sekumpulan pelanggan dalam persaingan dengan sekumpulan pesaing. Ciri-ciri SBU terdiri atas lima aspek, yaitu: 1. External focus adalah pengelolaan dan pengorganisasian suatu SBU yang mengacu pada permasalahan yang timbul karena faktor-faktor eksternal. 2. Identifiable competitor adalah SBU yang didesain sedemikian rupa sehingga para pesaing SBU tersebut dapat teridentifikasikan. 3. Autonomous profit center adalah SBU yang beroperasi sebagai suatu bisnis tersendiri dengan tujuan serta sasarannya sendiri yang dipimpin oleh seorang manajer. 4. Distinct marketing strategy adalah setiap SBU yang memiliki strategi pemasaran tersendiri dan berbeda dengan unit bisnis lainnya. 5. Separate accounting adalah SBU yang bersaing sebagai unit yang berdiri sendiri dan harus dapat menghitung keuntungan dan biaya-biayanya sendiri, sehingga ia harus mampu memiliki sistem pembukuan yang terpisah dari unit lainnya. Persaingan antar perusahaan dengan diversifikasi tidak berlangsung pada tingkat korporat. Sebaliknya, unit bisnis dalam 1 perusahaan (P&G Pampers unit) bersaing dengan unit bisnis dalam perusahaan lain (Kimberly Clark’s Huggies unit). Kantor korporat dari perusahaan dengan diversifikasi tidak meghasilkan laba dari dirinya sendiri ; melainkan pendapatan dihasilkan & biaya ditanggung dalam unit-unit bisnis. Strategi unit bisnis bergantung pada 2 aspek yang saling berkaitan : yaitu Misinya (“Apakah tujuan keseluruhannya ?”) & Keunggulan kompetitifnya (“Bagaimana sebaiknya unit bisnis bersaing dalam industrinya untuk melaksanakan misinya ?”).
  • 5. ‘18 5 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy Misi Unit Bisnis Pada perusahaan dengan diversifikasi, salah satu tugas dari manajemen senior adalah mengalokasikan sumber daya, yakni, membuat keputusan mengenai penggunaan kas yang dihasilkan dari beberapa unit bisnis untuk mendanai pertumbuhan dalam unit bisnis lain. Beberapa model perencanaan telah dikembangkan untuk membantu manajer level korporasi dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Dari banyak model perencanaan, 2 yang paling banyak digunakan adalah Boston Consulting Group’s matriks pembagian pertumbuhan 2 x 2 (Model BCG) dan General Electric Company / McKinsey & Company (Model Perencanaan General Electric). 2 model ini memiliki metode yg berbeda untuk menentukan misi untuk setiap unit bisnis, tapi kedua model ini sama-sama membagi unit bisnis ke dalam 4 jenis misi, yaitu build / bangun (meningkatkan pangsa pasar, sekalipun harus mengorbankan aliran kas / earning jangka pendek), hold / pertahankan (melindungi pangsa pasar unit bisnis & posisi kompetitifnya), harvest / panen (memaksimalkan earning jangka pendek & aliran kas walaupun harus mengorbankan pangsa pasar), dan divest / divestasi (apakah akan mundur dari bisnis baik lewat likuidasi atau penjualan segera).
  • 6. ‘18 6 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy Keterangan :  Unit bisnis yang termasuk dalam kuadran Question Mark mungkin juga didivestasi (dijual) bila kebutuhan kas unit bisnis tersebut untuk membangun posisi persaingan sangat tinggi  Unit bisnis yang termasuk dalam kuadran Star yang secara seimbang unit-unit ini bersifat swasembada (self-sufficient) & tidak memerlukan kas dari bagian lain di organisasi tersebut  Unit bisnis yang termasuk dalam kuadran Cash Cow yang berdasarkan nilai bersih, unit-unit ini menghasilkan jumlah arus kas positif yang signifikan  Unit bisnis yang termasuk dalam kuadran Dog yang di mana bisnis seperti ini harus dijual (didivestasi) kecuali bila ada kemungkinan baik untuk membuatnya menjadi menguntungkan Model BCG memandang pertumbuhan industri sebagai indikator daya tarik relatif industry tersebut & pangsa pasar relatif sebagai indikator posisi persaingan relatif dari suatu unit bisnis dalam bisnis tertentu. BCG menunjuk pangsa pasar sebagai variabel strategi primer karena pentingnya pangsa pasar dalam gagasan mengenai kurva belajar. Menurut BCG, biaya per unit berkuramg dengan dengan
  • 7. ‘18 7 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy tingkat yang dapat diprediksikan dengan jumlah unit yang dihasilkan dalam waktu tertentu (pengalaman kumulatif). Karena para pemimpin pasar memiliki akumulasi pengalaman produksi terbesar, maka perusahaan seperti ini harus memiliki biaya paling rendah & laba paling tinggi dalam industri tersebut. Hubungan antara pangsa pasar & profitabilitas juga secara empiris didukung oleh database Profit Impact of Market Strategy (PIMS). Walaupun kurva belajar merupakan analisis yang kuat, konsep tersebut memiliki beberapa keterbatasan : Konsep tersebut berlaku pada produk yang tidak didiferensiasikan, di mana basis persaingan utama adalah pada harga Dalam situasi tertentu, peningkatan dalam teknologi proses mungkin memiliki dampak yang lebih besar pada pengurangan biaya per unit dibandingkan dengan volume kumulatif itu sendiri Kerja keras yang agresif untuk mengurangi biaya melalui produksi terakumulasi dari barang yang terstandardisasi dapat menimbulkan hilangnya fleksibilitas di pasar Komitmen pada konsep kurva belajar dapat sangat merugikan bila teknologi baru muncul dalam industri tersebut Pengalaman bukanlah satu-satunya pemicu biaya. Pemicu lain yang mempengaruhi perilaku biaya adalah skala, lingkup, teknologi, & kompleksitas.
  • 8. ‘18 8 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy  Matriks General Electric Company / McKinsey & Company serupa dengan Matriks BCG dalam membantu korporasi untuk menerapkan misi di seluruh unit-unit bisnisnya. Walaupun demikian, metodologinya berbeda dengan pendekatan BCG dalam hal-hal berikut ini :  BCG menggunakan tingkat pertumbuhan industri sebagai wakil (proxy) untuk daya tarik industri. Dalam matriks General Electric, daya tarik industri didasarkan pada penilaian tertimbang atas faktor-faktor seperti besarnya pangsa pasar, pertumbuhan pasar, penghalang untuk memasuki pangsa pasar, teknologi yang using, & sejenisnya  BCG menggunakan pangsa pasar relatif sebagai proxy untuk posisi persaingan yang dimiliki oleh unit bisnis saat ini. Matriks General Electric, di lain pihak, menggunakan beragam faktor seperti pangsa pasar, kekuatan distribusi, & kekuatan rekayasa untuk menilai posisi persaingan dari unit bisnis tersebut.
  • 9. ‘18 9 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy Keunggulan Kompetitif Unit Bisnis Setiap unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya untuk dapat melaksanakan misinya. Dalam mengembangkan keunggulan kompetitif unit bisnis, perlu diperhatikan 3 hal yaitu Apa struktur industri di tempat unit bisnis beroperasi ?, Bagaimana unit bisnis seharusnya mengeksploitasi struktur industri ?, & Apa yang akan menjadi dasar keunggulan kompetitif unit bisnis ?. Michael Porter mendeskripsikan 2 pendekatan analitis untuk mengembangkan keunggulan kompetiif yg superior, yaitu analisis industri (industry analysis) & analisis rantai nilai (value chain analysis). 1. Analisis industri (industry analysis) Studi menunjukkan bahwa rata-rata profitabilitas industri sejauh ini merupakan prediktor paling signifikan dari kinerja perusahaan. Menurut Porter, struktur industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari 5 competitive forces :  Intensitas persaingan antara para competitor yang ada. Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan secara langsung adalah pertumbuhan industri, diferensiabilitas produk, jumlah dan keanekaragaman pesaing, tingkat biaya tetap, hambatan untuk keluar dari industry, dan intermittent overcapacity.  Bargaining power (Daya tawar) pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi bargaining power pelanggan adalah jumlah pembeli, switching cost (biaya peralihan) pembeli, kemampuan pembeli untuk integrate backward, dampak produk dari unit bisnis pada total cost pembeli, dampak produk unit bisnis pada kualitas / kinerja produk pembeli, dan signifikansi volume unit bisnis bagi pembeli.  Bargaining power (Daya tawar) supplier. Faktor-faktor yang mempengaruhi bargaining power supplier adalah jumlah supplier, kemampuan supplier untuk integrate forward, kehadiran input substitusi, dan pentingnya volume unit bisnis bagi supplier.  Ancaman dari pengganti. Faktor-faktor yang mempengaruhi barang substitusi adalah harga / kinerja relatif barang substitusi, switching cost pembeli, dan kecenderungan pembeli untuk menggunakan barang substitusi.
  • 10. ‘18 10 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy  Ancaman dari pendatang baru yang masuk industri. Faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan pendatang baru adalah persyaratan modal, akses terhadap saluran distribusi, economies of scale, diferensiasi produk, kompleksitas teknologi dari produk / proses, tindakan balasan yang diperkirakan dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada, dan kebijakan pemerintah. Ada 3 observasi yang dibuat sehubungan dengan analisis industri :  Semakin kuat 5 kekuatan tersebut, semakin rendah kemungkinan profitabilitas dari industri itu  Bergantung pada kekuatan relatif dari 5 kekuatan itu, masalah strategis kunci yang dihadapi oleh unit bisnis tersebut akan berbeda dari 1 industri ke industri yang lain  Memahami hakikat setiap kekuatan membantu perusahaan untuk merumuskan strategi yang efektif  Keunggulan Bersaing Generik Analisis 5 kekuatan merupakan titik awal untuk mengembangkan keunggulan persaingan karena ini membantu mengidentifikasi kesempatan & ancaman dalam lingkungan eksternal. Dengan pemahaman ini, Porter mengklaim bahwa unit bisnis memiliki 2 cara generik untuk merespons terhadap kesempatan dalam lingkungan eksternal & mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan yaitu Biaya rendah & Diferensiasi.  Biaya Rendah Kepemimpinan biaya dapat diperoleh melalui beberapa pendekatan seperti skala ekonomis dalam produksi, dampak kurva belajar, pengendalian biaya yang ketat, & minimalisasi biaya (dalam beberapa area seperti penelitian & pengembangan, jasa, tenaga penjualan / periklanan)  Diferensiasi Fokus utama strategi ini adalah melakukan diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan oleh unit bisnis, sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu yang unik.
  • 11. ‘18 11 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy 2. Analisis rantai nilai (value chain analysis) Secara intuitif maupun teoretis, keunggulan kompetitif di pasar pada intinya berasal dari penyediaan nilai pelanggan lebih baik untuk biaya yang sama atau nilai pelanggan yang sama untuk biaya yang lebih rendah. Rantai nilai keunggulan kompetitif tidak diperiksa secara berarti pada tingkat unit bisnis secara keseluruhan. Analisis rantai nilai berusaha untuk menentukan di bagian mana dari operasi perusahaan – dari desain sampai distribusi – nilai pelanggan dapat ditambah / dikurangi. Dengan menganalisis biaya, pendapatan, & aktiva secara sistematis, unit bisnis dapat mencapai keunggulan diferensiasi dengan pengurangan biaya (cost- cum-differentiation). Kerangka rantai nilai adalah metode untuk membagi rantai tersebut dari bahan baku dasar sampai pelanggan pemakai akhir ke dalam kegiatan spesifik untuk dapat memahami perilaku biaya & sumber diferensiasi. Sedikit perusahaan,
  • 12. ‘18 12 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy bila ada, yang melaksanakan seluruh rantai nilai dari sebuah produk dengan sumber daya sendiri. Faktanya, dalam industri yang sama, perusahaan-perusahaan bervariasi dalam proporsi kegiatan yang dilaksanakan dengan sumber daya sendiri. Rantai nilai membantu perusahaan untuk memahami sistem penyaluran nilai, tidak hanya bagian dari rantai nilai di tempat perusahaan beroperasi. Pemasok tidak hanya menghasilkan & memberikan input yang digunakan dalam kegiatan nilai perusahaan, tetapi secara signifikan juga mempengaruhi posisi biaya / diferensiasi perusahaan. Demikian juga, tindakan pelanggan dapat memiliki dampak yang signifikan pada keunggulan biaya / diferensiasi perusahaan.
  • 13. ‘18 13 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy Analisis Strategi dan Implementasi PT Unilever Strategi dalam ruang lingkup unit bisnis terkonsentrasi kepada bagaimana suskes memenangkan pasar. Namun demikian strategi unit bisnis tetap selaras dengan strategi pada level perusahaan. Analisa yang kompetitif termasuk mengumpulkan data-data intelijen kompetitif adalah titik awal membuat Business Unit Strategy. Anda dapat mencari tahu kompetensi inti, sehingga Anda dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dari berbaga cara. Strategi dalam unit bisnis akan sangat tampak pergerakannya karena terkait langsung dengan pekerjaan masing-masing orang. Ketika orang-orang memahami bagaimana mereka dapat membantu unit bisnis mereka “menang,” Anda memiliki dasar menentukan tenaga kerja produktif dan termotivasi. Dengan demikian, penting bagi Anda untuk mendefinisikan secara jelas misi, visi dan nilai-nilai dari unit bisnis. Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk akan bersaing di berbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian, strategi bisnisnya dapat ditekankan pada Strategic Business Units (SBU), Strategic Business Groups, Strategic Business Segments, Natural Business Unit atau Product Market Units (PMU). Pada prinsipnya SBU memiliki karakteristik sebagai berikut (Hall, 1978: Abell dan Hammond, 1979);  Memiliki misi dan strategi  Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi  Menghasilkan produk atau jasa secara pesifik  Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas. Unit Bisnis Strategis (strategic business unit/SBU) adalah unit perusahaan yang memiliki misi dan tujuan yang tersendiri, dan yang dapat direncanakan dan dievaluasi secara independen dari bagian lain perusahaan. Sebuah SBU mungkin berupa divisi, lini produk atau merek individual. 4 unit bisnis yang diambil yaitu:
  • 14. ‘18 14 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy 1. Personal care seperti sabun lifebuoy, pasta gigi pepsodent dll. 2. Home care seperti rinso, domestos nomos dll. 3. Food and beverages seperti produk es krim walls. 4. Beauty care seperti ponds. Analisis BCG atas 4 unit bisnis PT. Unilever: THE BCG MATRIX Penjelasan Analisis Matrik BCG: Dog Divisi kuadran ini dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat
  • 15. ‘18 15 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan. Question Mark Divisi dalam kuadran ini memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya. Star Bisnis di kuadran ini (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini. Cah Cow Divisi yang berposisi di kuadran ini memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan.
  • 16. ‘18 16 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy INTERNAL PERUSAHAAN A. Kekuatan (Strengths) a. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut. b. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007) c. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia. d. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran. e. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan ice cream. f. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan. g. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani. h. PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk. B. Kelemahan (Weaknesses) a. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan
  • 17. ‘18 17 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial. b. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu. c. Jumlah karyawan yang tambun. d. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu. e. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan. f. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu. g. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah. h. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri. EKSTERNAL PERUSAHAAN A. Kesempatan (Opportunities) a. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%. b. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan papua. c. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen. d. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik. e. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan. f. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods. g. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1. h. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.
  • 18. ‘18 18 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy B. Ancaman (Threats) a. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya. b. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. c. Melemahnya daya beli konsumen. d. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina. e. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk. f. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri. g. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina. h. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional- nasional menjadi produk-produk luar negeri i.Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang membahayakan komunitas orang utan. j.Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever. k. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
  • 19. ‘18 19 STRATEGIC MANAGEMENT Business Unit Strategy DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2015 http://ikhtisar.com/apakah-strategi-itu-tiga-level-strategi- sebagai-dasar-definisi-bagi-anda/ Anonim. 2010. http://manajemenstrategibisnis.blogspot.co.id/2010/10/strategi- bisnis.html Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. 2009. Management Control System, 11thed. Jakarta : Salemba Empat. David, Fred R. Strategic Management Manajemen Strategis Konsep buku 1 edisi 12. 2011. Salemba Empat: Jakarta. Hamel, Gary. “Bringing Silicon Valley Inside.” Harvard Business Review, Januari-Februari 2001. Hitt, Michael A, and Ireland, R. Duanne, Hoskisson, 2001, Manajemen Strategis, Konsep Daya Saing dan Globalisasi, Buku1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Slyvatski, Adrian. Digital BusinessModels. Boston: Harvard Business School Press, 2001.