1. Pentingnya Roh Kudus
Dalam Penginjilan
MAKALAH
Diserahkan sebagai bagian Tugas Matakuliah:
Dogmatika 4 (Empat)
Dengan Dosen Pengampu
Rudy Roberto Wallean, M. Th
Dibuat oleh
Alfred Tupu
20198604
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Menggala
November 2021
2. Kata Pengantar
Shalom,
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena dengan tuntunan-Nya, sehingga saya
dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini dengan baik, ini semua karena tuntunan dan
penyertaan Tuhan.
Makalah ini saya buat dengan tujuan agar pembaca dapat lebih memahami, mengerti
dan menambah ilmu pengetahuan tentang Pentingnya Roh Kudus dalam Penginjilan, yang saya
sajikan dari Alkitab, sumber buku, dan pemikiran saya sendiri.
Dengan demikian makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca ataupun pendengar, serta
dapat memberikan atau menambah wawasan yang lebih lagi. Meskipun makalah ini mempunyai
kekurangan namun sebelumnya saya minta maaf dan saya juga memohon kritik dan saran dari
para pembaca ataupun pendengarnya. Terima Kasih Tuhan Yesus Memberkati.
3. DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Siapakah Roh Kudus ..........................................................................................5
Kepribadian Roh Kudus ...............................................................................5
B. Defenisi Penginjilan ...........................................................................................7
C. Peran Roh Kudus Dalam Penginjilan ................................................................8
Pandangan Kisah Para Rasul tentang Roh Kudus dalam Penginjilan ..........11
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
4. BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan orang percaya, memiliki tugas mulia yang diberikan Yesus di
dalam Matius 28:19-20 tentang mengabarkan Kabar Sukacita ke seluruh ujung bumi dan
Yesus berkata bahwa Ia akan menyertai sampai akhir zaman. Tugas ini sering di sebut
Amanat Agung. Dalam melaksanakan tugas ini ternyata masih banyak orang yang belum
memahami bahwa ada kuasa yang menyertai mereka, ada satu Pribadi yang berkuasa
menyertai mereka.
Dengan hal ini ketika mereka melaksanakan tugas ini namun orang yang mereka
Injili tidak merespon hal tersebut, mereka merasa kecewa bahkan merasa putus asa.
Disinilah titik masalah dimana tidak memahami bahwa ada satu Pribadi yang berperan
penting untuk membuat orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus, yaitu Roh Kudus
sendiri. Keberhasilan dalam penginjilan adalah ketika kita sudah menyampaikan Injil dan
selanjutnya menyerahkan pada Roh Kudus, Dia yang berkuasa mengetuk pintu hati orang
untuk menjadi percaya, yang terpenting adalah menyampaikan Injil. Dengan demikian
mereka mendengar dan menjadi percaya oleh karena pekerjaan Roh Kudus.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka saya merumuskan permasalahan yaitu:
Pentingnya Roh Kudus dalam Penginjilan.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui dan memiliki pandangan yang benar tentang Pentingnya Roh
Kudus dalam Penginjilan.
5. BAB II PEMBAHASAN
A. Siapakah Roh Kudus
Tuhan Yesus, yang telah bangkit dari antara orang-orang mati, yang telah naik ke
surga serta dipermuliakan disebelah kanan Allah, telah mengutus Roh Kudus agar tinggal
di dalam hati orang-orang saleh. Roh Kudus itu tidak memiliki tubuh bagi dirinya sendiri,
kecuali orang-orang yang ditebus oleh Kristus menyerahkan tubuhnya kepada-Nya untuk
menjadi tempat kediaman Roh itu. Pada hari Pentakosta, Roh Kudus mulai tinggal di dalam
hati orang-orang yang ditebus oleh Kristus, yaitu yang menjadi tubuh Kristus dan jemaat-
Nya.
Kepribadian Roh Kudus
Roh Kudus bukan suatu kuasa yang tidak memiliki kepribadian, dan bukan
hanya suatu gerakan, melainkan Roh Kudus adalah satu Pribadi yang pasti. Hal
tersebut diajarkan dalam Alkitab.
- Sebutan Ia dan Dia dipakai untuk Roh Kudus
Sebutan Ia dan Dia biasanya dipakai hanya kepada suatu pribadi,
dan dalam Yohanes 14:16, 17; 15:16; 16:7-14, dua kata itu dipakai untuk
Roh Kudus, yang membuktikan bahwa Ia adalah Pribadi yang pasti.
- Perbuatan Roh Kudus menyatakan bahwa Ia adalah satu Pribadi
Roh Kudus menyelidiki segala sesuatu yang tersembunyi dalam
diri Allah (1 Kor. 2:10), Roh Kudus dapat berkata-kata kepada manusia
(Kis. 13:2), Roh Kudus bersaksi tentang Kristus (Yoh. 15:26), Roh
Kudus memohon untuk kita (Rm. 8:26), Roh Kudus mengajarkan segala
kebenaran (Yoh. 14:26), Roh Kudus memimpin orang-orang saleh (Kis.
16:6), Roh Kudus memerintah (Kis. 16:6-7), Roh Kudus memanggil
manusia serta memberi jabatan kepada mereka (Kis. 13:2), Roh Kudus
telah melakukan banyak hal yang hanya dapat dilakukan oleh satu
pribadi.1
1 J. Wesley. Brill, Dasar Yang Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2015), 221-222.
6. - Roh Kudus disebut Allah dan Tuhan
Dalam Kisah Para Rasul 5:3, Petrus memberitahu Ananias
bahwa ia telah berdusta kepada Roh Kudus. Dalam ayat berikutnya,
Petrus juga berkata kepadanya bahwa ia telah berdusta kepada Allah.
Nyata bahwa Roh Kudus sama dengan Allah dan Ia adalah Allah. Di
dalam 2 Korintus 3:17-18, Tuhan dan Roh Kudus pun disamakan serta
dipakai berganti-ganti.2
Alkitab sendiri menyebut Roh Kudus sebagaiAllah. Di antara perintah Yesus
kepada para muridnya tepat sebelum Ia kembali ke sorga dikatakan: “Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa,
dan Anak, dan Roh Kudus” (Mat. 28:19). Di sini Yesus dengan jelas menempatkan
Roh Kudus pada kedudukan yang sama sepertiBapa dan Putra. Ia bersabda bahwa Roh
mempunyai wewenang, kuasa dan kemuliaan seperti Bapa dan Putra.3
Roh Kudus bukanlah semangat, Dia adalah sebuah pribadi. Roh Kudus bukan hanya suatu
Makhluk yang memiliki jenis keberadaan yang lain, tetapi Dia sendiri adalah sebuah Pribadi,
dengan semua kualitas dan kuasa dari kepribadian. Dia bukanlah zat, tetapi Dia adalah hakikat.
Roh Kudus memiliki keinginan dan kecerdasan dan pengetahuan dan simpati dan kemampuan
untuk mengasihi dan melihat dan berpikir dan mendengar dan berbicara dan keinginan seperti
semua orang.4 Jadi Roh Kudus adalah pribadi yang dijanjikan oleh Yesus Kristus untuk menjadi
penghibur dan penolong kita, ini berarti Dia yang datang dan kita menyambut-Nya dalam pribadi
kita dan Dia akan melatih dan menasehati kita dalam kehidupan sehari-hari, sebagai teman sejati.
2 Ibid, 225.
3 Paul Yonggi Cho, Roh Kudus, Adimitra Saya (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil IMMANUEL), 38.
4 Jhon Bevere, Roh Kudus, (Indonesia: MessengerInternational, 2015), 23.
7. B. Definisi Penginjilan
Misi adalah karya Allah atau tugas yang dipercayakan oleh Allah kepada orang
percaya, yaitu memberitakan Injil sampai ke ujung bumi (Mat. 28:19-20). Orang percaya
harus “membawa/menarik keluar” (ekklesia) orang berdosa yang berada dalam kerajaan
kegelapan untuk masuk dalam kerajaan Anak-Nya yang kekasih (Kol. 1:13). Orang
percaya membawa misi Allah untuk menjadikan semua orang di dunia murid, tidak sekedar
percaya. Mereka yang sudah menjadi murid harus sampai memiliki beban misi juga
sehingga misi ini terus berkesinambungan.5
Penginjilan adalah memberitakan tentang karya Kristus yang sudah mati karena
dosa-dosa manusia, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga (1 Kor. 15:3-4).
Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan keselamatan bagi umat manusia. Jadi penginjilan
adalah tugas orang percaya yang melaksanakan Amanat Agung (Mat. 28:19-20).
Mengabarkan Injil adalah upaya orang Kristen melayankan kabar kesukaan ihwal
Yesus Kristus kepada seseorang, sedemikian rupa, sehingga ia berpaling dari dosa-dosanya
dan percaya kepada Allah melalui Anak-Nya Yesus Kristus, dengan kuasa Roh Kudus.
Dengan demikian ia dapat menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat-nya, lalu taat
melayani Dia sebagai Raja-nya dalam persekutuan gereja. Jadi unsur-unsur terpenting
dalam pemberitaan Injil adalah:
- Inti berita adalah Yesus Juruselamat
- Berita tentang iman dan pertobatan
- Berita penyerahan diri kepada Yesus sebagai Tuhan
- Materi berita dan cara penyajiannya cocok dengan keadaan, kondisi,
tingkat pengertian dan latar belakang pendengar.6
5 Harianto GP, Komunikasi dalamPemberitaan Injil, (Yogyakarta: ANDI, 2012), 131.
6 D. W Ellis, Metode Penginjilan (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1999), 117-118.
8. C. Peran Roh Kudus dalam Penginjilan
Cara Roh Kudus Membawa Orang-Orang Kepada Kristus Allah menggunakan tiga
hal dalam pekerjaan Roh Kudus untuk membawa orang-orang kepadanya.
1) Roh Kudus bekerja melalui Alkitab.
Alkitab menjadi hal penting untuk membawa orang kepada Kristus,
karena Alkitab yang merupakan firman Allah adalah Kristus sendiri.
Alkitab menjadi sebuah dasar kehidupan dan kebenaran bagi setiap orang.
Roh kudus menggunakan Alkitab yang merupakan firman Allah yang
hidup, sebagai pedang atau alat membawa orang-orang kepada Kristus (Ef.
6:17; Rm. 1:16).
Dalam hal ini, Roh Kudus menggunakan Alkitab atau kebenaran itu
sendiri untuk memberikan pengajaran yang benar, menyadarkan, dan
membawa orang-orang yang belum percaya datang kepada Kristus.
Dengan demikian, Alkitab berperan penting dalam penginjilan dan
Roh Kudus menjadikan Alkitab sebagai dasar untuk menolong seseorang
mengalami suatu perubahan yang baik dalam dirinya.
2) Bekerja melalui orang-orang Percaya.
Roh kudus bekerja melalui saksi-saksi Kristus untuk membawa
orang-orang kepada Tuhan Yesus. Tuhan memakai orang-orang untuk
menjangkau orang-orang lain. Roh kudus bekerja melalui kepribadian
orang Kristen untuk menjangkau dan menjamin mereka yang memerlukan
Kristus. Dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus memakai para rasul dalam
pelayanan. Roh Kudus melengkapi para rasul dengan Kuasa-Nya (Kis.1:8).
Kepenuhan Roh Kudus, menjadikan para rasul berani dan berhikmat dalam
melayani dan pemberitaan firman Tuhan.
Roh Kudus menerangi dan menolong orang yang sedang diinjili,
untuk membuka hati dan mengundang Yesus Kristus masuk dalam
kehidupannya secara pribadi
9. 3) Membawa orang-orang yang belum percaya kepada Kristus.
Roh Kudus bekerja dalam kehidupan orang-orang untuk membawa
mereka kepada Kristus. Melalui kesaksian seorang percaya firman Allah
telah dibagikan kepada orang yang belum percaya, tetapi melaui firman
Tuhan, Roh kudus menembus hati, pikiran, dan jiwa orang yang belum
percaya. Roh Kudus menunjukkan karya-karya-Nya yang serupa dengan
karya-karya dari Allah Bapa dan Putra. Salah satunya ialah Roh Kudus
meyakinkan, yang berarti meyakinkan seseorang akan sesuatu dan
menunjukkan sesuatu pada seseorang. Roh Kudus bekerja dengan Kuasa-
Nya untuk meyakinkan dosa, kebenaran dan penghakiman
Dalam hal ini, Roh Kudus akan bekerja untuk meyakinkan hati
orang yang mendengarkan berita firman Tuhan yang sudah disampaikan
dan menjadikannya percaya. Yohanes 16: 8-11, mengatakan bahwa Roh
Kudus yang datang akan menginsafkan manusia dari dosa dan
penghakiman. Roh Kudus berkuasa atas pelayanan yang memungkinkan
orang belum percaya dimenangkan bagi Kristus.
Roh Kudus berusaha membawa manusia kepada pertobatan, lalu menimbulkan
kepercayaan dalam hatinya. Dari awalnya hingga akhirnya, setiap pertobatan manusia dan
kelahiran kembali adalah pekerjaan Roh Kudus. Perjanjian Baru mencatat bahwa dalam hal itu
pekerjaan Roh Kudus adalah:
- Menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh.
16:8-10)
Apabila seseorang sadar ia berdosa sesudah melakukan
kejahatan, maka kesadaran itu adalah hasil pekerjaan Roh Kudus.
Apabila seseorang menginginkan hubungan yang baik dengan Allah,
keinginan itu adalah hasil pekerjaan Roh Kudus. Apabila seseorang
yang belum percaya, takut memikirkan hukuman Allah yang akan
datang, itu adalah hasil pekerjaan Roh Kudus dalam hatinya.
10. - Membuka mata hati orang yang dibutakan oleh Iblis
Roh Kudus menolong manusia melihat Yesus Kristus sebagai
yang berkuasa menyelamatkan dia dari dosanya (2 Kor. 4:4). Yesus
berkata, “Roh…akan bersaksi tentang Aku” (Yoh. 15:26). Manusia
dapat bersaksi tentang Yesus Kristus; tapi bila kesaksian itu tidak
disertai kesaksian Roh Kudus, maka orang lain tak mungkin akan
melihat Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya.
- Melahirkan orang kembali (Yoh. 3)
Bila seseorang mengakui dosa-dosanya dan mengakui Yesus
adalah Juruselamat-nya, maka dia dilahirkan kembali. Kelahiran
kembali adalah pekerjaan Roh Kudus, sebab dilahirkan kembali berarti
dilahirkan dari Roh Kudus. Kita yang dahulu mati karena pelanggaran-
pelanggaran dan dosa-dosa kita, sekarang “Allah…telah
menghidupkan..bersama-sama dengan Kristus” (Ef. 2:1, 4, 5).
- Memeteraikan orang yang didiami-Nya
“Meterai” adalah tanda hak milik (2 Kor 1:22; Ef 1:13; 4:30).
Demikianlah Allah memberi tanda-Nya kepada semua orang yang
menjadi milik-Nya. Cap pengesahan orang percaya adalah kehadiran
Roh Kudus dalam hatinya, karena jika orang tidak memiliki Roh Kudus,
ia bukan miliki Kristus (Rm. 8:9).
Roh Kudus bukan hanya menjadi “Meterai”, tapi Ia juga adalah
“jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita” (Ef. 1:14; 2 Kor.
1:22). Roh Kudus adalah jaminan warisan yang akan kita terima nanti
di sorga, seolah-olah Tuhan, dalam mengaruniakan Roh Kudus kepada
kita sudah membayar jaminan-Nya dengan berjanji bahwa sisa dari apa
yang dijanjikan kepada kita akan dibayar nanti.
11. - Meyakinkan kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah
Kita menerima keyakinan karena “Roh itu bersaksi bersama-
sama dengan Roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Rm. 8:16).
Roh Kudus memberi penghiburan kepada hati kita dengan melahirkan
keyakinan bahwa kita beroleh keselamatan.7
Pandangan Kisah Para Rasul tentang Roh Kudus dalam Penginjilan
- Roh Kudus memilih pengabar Injil (Kis. 13:2)
Dalam ayat ini menjelaskan dimana Roh Kudus memilih Barnabas dan
Saulus untuk melakukan tugas yang diperintahkan-Nya. Perintah-perintah
yang diberikan Roh Kudus untuk mengkhususkan Barnabas dan Saulus
sementara keduanya masih terlibat dalam melayani jemaat. Ketika itu para
pelayan sejumlah jemaat di kota bergabung dalam satu hari puasa atau berdoa.
Maka berkatalah Roh Kudus, entah melalui suara dari langit atau melalui
dorongan kuat dalam pikiran mereka yang adalah nabi, Khususkanlah
Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukanbagi mereka.
Ia tidak menentukan jenis pekerjaannya, tetapi merujuk kepada panggilan
sebelumnya yang mereka berdua ketahui maknanya dan belum tentu diketahui
artinya oleh orang lain. Mengenai Saulus, ia diberi tahu dengan khusus supaya
memberitakan nama Kristus kepada bangsa-bangsa lain (9:15), bahwa dia
harus diutus kepada bangsa-bangsa lain (22:21).8
7 Ibid, 55-57.
8 Matthew Henry, Tafsiran Kitab Kisah Para Rasul (Surabaya: Momentum, 2014), 522-523.
12. - Roh Kudus mengutus pengabar Injil (Kis. 13:4)
Roh Kudus mengutus Barnabas dan Saulus untuk berangkat dan
melakukan tugasnya, dalam ayat ini, ada penafsir yang menafsirkan bahwa
“Karena Roh Kudus telah mengutus Baranabas dan Saulus, maka keduanya
pun berangkat…”9 artinya bahwa Roh Kuduslah yang mengutus pengabar Injil.
- Roh Kudus memberi kuasa kepada pengabar Injil untuk mengabarkan
Injil (Kis. 13:9)
Pada peristiwa ini ia penuh dengan Roh Kudus, penuh dengan roh atau
semangat menyala-nyala yang kudus melawan seorang musuh yang terang-
terangan menantang Kristus. Ini merupakan salah satu anugerah Roh Kudus,
yaitu roh yang membakar.ia dipenuhi kuasa untuk menjatuhkan murka Allah
ke atas musuh itu, yang merupakan salah satu karunia Roh Kudus, yakni roh
yang mengadili. Paulus merasakan semangat yang membara yang tidak biasa
dalam dirinya, seperti yang dirasakan sang nabi ketika ia penuh dengan
kekuatan, dengan Roh TUHAN (Mik. 3:8), dan seorang nabi lain lagi ketika
dibuat lebih keras dari pada batu (Yeh. 3:9). Dan ada juga nabi lain lagi, ketika
mulutnya dibuat sebagai pedang yang tajam (Yes. 49:2). Apa yang dikatakan
Paulus tidak keluar karena kebencian pribadi, tetapi dari kesan-kesan kuat yang
ditaruh Roh Kudus di dalam rohnya.10
- Roh Kudus menguatkan pengabar Injil pada waktu mereka dianiaya (Kis.
13:52)
Orang mungkin menyangka bahwa ketika Paulus dan Barnabas di usir
keluar dari daerah mereka dan mungkin dilarang kembali disertai ancaman
akan disakiti dan dibunuh, murid-murid itu tentunya dipenuhi kesedihan dan
ketakutan. Mereka mungkin beranggapan bahwa jika para penabur benih
kekristenan itu pergi, maka dengan sendirinya benih itu tidak akan bertumbuh
9 Barclay M. Newman dan Eugene A. Nida, Kisah Para Rasul (Jakarta: LAI dan Yayasan Karunia Bakti
Budaya Indonesia, 2008), 350
10 Matthew Henry, Tafsiran Kitab Kisah Para Rasul, 529-530.
13. dan tidak menghasilkan apa-apa. Atau mungkin juga merekalah yang
berikutnya akan diusir dari situ, dan hal ini akan lebih menyedihkan sebab hal
ini adalah negeri mereka sendiri. tetapi tidak, mereka malah penuh dengan
sukacita di dalam Kristus. Mereka memiliki jaminan sepenuh-penuhnya bahwa
Kristus akan melanjutkan dan menyempurnakan pekerjaan-Nya sendiri di
dalam dan di antara mereka. Dia pasti akan melindungi mereka untuk bertahan
di bawah tekanan. Hal ini membuat ketakutan mereka ditelan oleh sukacita
mereka karena percaya kepada-Nya.11 Semua karena pekerjaan Roh Kudus.
- Roh Kudus menyaksikan dan memeteraikan pekerjaan pengabar Injil
(Kis. 15:8)
Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya, sebab ia mengenal hati
manusia, dan demikianlah hati kita mencerminkan diri kita. kepada orang-
orang yang telah dikaruniakan Roh Kudus, Allah turut bersaksi bahwa mereka
adalah milik-Nya. Sebab itu dikatakan bahwa kita dimeteraikan dengan Roh
Kudus yang dijanjikan-Nya itu, yakni ditandai bagi Allah. Allah telah
menerima bangsa-bangsa lain untuk memperoleh hak istimewa bersekutu
dengan Dia, tanpa meminta mereka disunat dan menuruti hukum Musa.12
- Roh Kudus memimpin dalam mengatur pekerjaan pengabaran Injil (Kis.
15:28)
“Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami…” artinya,
di bawah pimpinan Roh Kudus dan oleh petunjuk-Nya, kami melakukan hal
ini. Bukan saja para rasul, melainkan orang-orang lain juga dilengkapi dengan
karunia rohani yang luar biasa, dan dapat lebih mengenal pikiran Allah
dibandingkan dengan siapa pun yang berpuran-pura masih memiliki karunia
itu ketika karunia itu sudah dihentikan.13
11 Ibid, 580.
12 Ibid, 633.
13 Ibid, 655.
14. - Roh Kudus mencegah para pengabar Injil agar tidak masuk ke ladang-
ladang yang belum dibuka oleh Tuhan (Kis. 16:6).
Paulus dilarang memberitakan Injil di Asia dan di tempat lain supaya ia
memberitakan Injil di Filipi. Hal ini menyiratkan bahwa setelah itu terang Injil
akan bergerak lebih ke barat daripada ke timur. Roh Kuduslah yang mencegah
mereka, entah itu melalui bisikan batin dalam pikiran mereka, dan ketika
mereka saling membandingkannya, ternyata isinya sama dan juga berasal dari
Roh yang sama. Atau melalui beberapa nabi yang menyampaikan perkataan
Roh kepada mereka.
Pemindahan hamba-hamba Tuhan dan perhentian penyaluran sarana
kasih karunia melalui mereka, terjadi sesuai dengan tuntunan dan petunjuk
ilahi. Kita menemukan dalam Perjanjian Lama seorang hamba Tuhan dilarang
untuk memberitakan firman sama sekali (Yeh. 3:26), “engkau akan menjadi
bisa”. Namun para pelayan di zaman Perjanjian Baru ini dilarang
memberitakan firman di satu tempat saja, sementara mereka diarahkan ke
tempat lain yang lebih membutuhkan.14 Roh Kudus mencegah pengabar Injil
bukan berarti hal yang salah, tetapi Ia mengarahkan mereka kepada jalan yang
terbaik.
14 Ibid, 678.
15. BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Roh Kudus adalah satu
Pribadi, Allah, Penolong yang setia yang dijanjikan oleh Yesus Kristus untuk menyertai kita. Roh
Kudus tidak pernah terbatas untuk bekerja dalam pribadi manusia, setiap orang yang menerima
dan mengundang-Nya dalam pribadinya, adalah jalan terbaik untuk membentuk dirinya menjadi
serupa dengan Kristus.
Roh Kudus sangat berperan penting di dalam penginjilan, berdasarkan pembahasan bahwa
Roh Kudus yang memulai dan terus bekerja hingga segala sesuatu dilakukan, semua karena Roh
Kudus yang bekerja dalam pribadi penginjil. Penginjil tidak mengambil jalan sendiri dan dengan
sesuka-sukanya melakukan penginjilan, tetapi karena dorongan dan kekuatan yang kuat dari Roh
Kudus sehingga penginjil dapat melaksanakan tugasnya. Baik dalam keadaan apapun Roh Kudus
tetap bekerja dengan setia. Segala cara, metode, strategi, ide atau pikiran semua adalah peran dari
Roh Kudus. Oleh karena itu sebagai orang percaya janganlah pernah mengandalkan diri sendiri
dalam melakukan tugas dan pekerjaan kita, tetapi marilah kita mengundang dan biarlah Ia
memimpin kita untuk menjadi bejana yang terbaik di mata Tuhan dan manusia.
Roh Kudus tidak pernah lelah bekerja dalam pribadi kita, karena itu marilah kita terus
mengandalkan-Nya. Jadikanlah sebagai seorang pelatih dan penasehat serta penuntun hidup kita
dan kita harus hidup menurut perintah-Nya sebab Ia adalah Penghibur yang dijanjikan kepada kita,
sebab kita telah menerima kuasa karena Ia telah datang dan dimeteraikan kepada kita sehingga kita
disebut anak-anak Allah.
16. DAFTAR PUSTAKA
Brill, J. Wesley. Dasar Yang Teguh, Bandung: Kalam Hidup, 2015.
Ibid, 225.
Yonggi Cho, Paul. Roh Kudus Adimitra Saya, Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil IMMANUEL.
Bevere, Jhon. Roh Kudus, Indonesia: Messenger International, 2015.
GP, Harianto. Komunikasi dalam Pemberitaan Injil, Yogyakarta: ANDI, 2012.
Ellis, D. W Metode Penginjilan Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1999.
Ibid, 55-57.
Henry, Matthew. Tafsiran Kitab Kisah Para Rasul Surabaya: Momentum, 2014.
M. Newman Barclay dan A. Nida, Eugene. Kisah Para Rasul Jakarta: LAI dan Yayasan Karunia
Bakti Budaya Indonesia, 2008.
Henry, Matthew. Tafsiran Kitab Kisah Para Rasul.
Ibid, 580.
Ibid, 633.
Ibid, 655.
Ibid, 678.