2. • Jual-beli adalah salah satu kegiatan yang
paling umum dari bank syariah. Sementara
bank-bank konvensional hanya membiayai
usaha perdagangan dengan menyediakan
dana, bank syariah telah terlibat langsung
dalam penjualan dan proses pembelian
barang sesuai dengan aturan perdagangan
yang ditetapkan oleh Syari'at. Mereka berhak
untuk mendapatkan keuntungan dengan
melakukan risiko bisnis seperti layaknya
bisnis sektor riil.
• Musawamah, atau perdagangan normal, di
mana para pihak saling menawar harga,
penjualan dijalankan dan barang telah
dikirim sementara pembayaran
ditangguhkan.
• Murabahah, "cost plus margin", di mana
4. Musawamah
•Penjualan normal
•Kedua belah pihak saling tawar – menawar harga, penjualan
terselesaikan dengan menyerahkan barang, tetapi pembayaran
ditunda
Murabahah
•Penjualan cost – plus
•Pembeli menawar marjin keuntungan atas biaya yang telah diketahui
•Penjual harus memberitahukan biaya dan informasi yang terkait
dengan biaya tersebut
5. Murabahah dewasa ini tidak sama dengan
Murabahah klasik
Transaksi diselesaikan dengan janji terlebih
dahulu untuk membeli atau permintaan oleh
seseorang yang berminat memperoleh barang
secara kredit dari institusi keuangan
manapun
Murabahah ini disebut Murabahah Kepada
Pesanan Pembelian (Murabahah to Purchase
Order = MPO)
6. Tawliyah
Wadhi’ah/
Muhathah
Murabahah
• Penjualan kembali pada harga
orisinal yang dinyatakan tanpa
adanya keuntungan/ kerugian
kepada penjual
• Penjualan dengan potongan
atas biaya orisinal
• Penjualan dengan marjin
keuntungan yang tetap atau
melebihi biaya
7. Bai’ Musawamah yaitu penjualan biasa dan
berarti penjualan atas harga yang disepakati
bersama, tanpa adanya referensi atas harga
pembelian atau biaya dari pihak penjual.
Dapat diketahui bahwa,
• Musawamah = semua pihak bebas menyetujui
harga
• Murabahah = penjual memberitahu kepada
pembeli biaya orisinalnya dan pihak-pihak yang
ada setuju atas suatu keuntungan yang
ditetapkan untuk ditambahkan ke biaya tersebut
8. Imam Malik
• Al – Mu’wattha
• Pertukaran barang
dengan harga
termasuk marjin
keuntungan yang
telah disetujui
bersama pada saat
itu dan tempat itu
pula ( tidak
mengenal kredit)
Al - Marginani
• Penjualan barang
apapun pada
harga pembelian
yang ditambah
dengan jumlah
yang tetap sebagai
keuntungan
Ibn Qudama
• Penjualan pada
biaya modal
ditambah dengan
keuntungan yang
diketahui
• Pengetahuan biaya
modal adalah
persyaratan
atasnya
9. Al – Marginani memandang Murabahah sebagai
perlindungan atas konsumen yang lugu dan
kurang ahli dalam perdagangan, khususnya
dari muslihat dan siasat pedagang yang licik.
Imam Ahmad lebih condong dengan
Musawamah : “Bagi saya, penjualan biasa
(Musawamah) lebih mudah dibandingkan
Murabahah karena Murabahah melibatkan
kepercayaan (dari penjual) dan mencari
kemudahan (bagi pembeli)”.
10. 1. Perdagangan Langsung dengan
Pengelolaan Bank
2. Bank Membeli melalui Pihak Ketiga/ Agen
3. Murabahah melalui Nasabah sebagai Wakil
11. Penghindaran Pembelian Kembali (Buy-Back)
Bai’ al Inah disebut “ buy back” adalah
penjualan ganda dimana peminjam dan
pemberi pinjaman menjual kemudian menjual
kembali sebuah objek di antara keduanya, yang
satu secara tunai dan kemudian yang satunya
dengan harga kredit yang lebih tinggi dengan
hasil akhir berupa pinjaman dengan bunga.
Khiyar (pilihan untuk membatalkan jual-beli
dalam Murabahah
12. Kontrak Murabahah wajib dilaksanakan “Hanya” jika
bank sudah memiliki kuasa penuh atas komoditas yang
diperjualbelikan.
Sehingga bank bertanggung jawab atas kerugian
maupun cacat yg timbul.
Namun, ada beberapa fatwa yg memperbolehkan
penjualan dilakukan oleh perbankan sblm penguasaan
komoditas.
Mekanismenya : diawali kontrak wakalah untuk
pembelian komoditas atas nama bank, kmudian bank
sesegera mgkin menjual komoditas tsb. kepada
nasabah sesuai dg akad murabahah.
13. Praktik murabahah modern seperti itu
mengalami perdebatan di antara ulama.
Bank syariah seyogyanya menghindari praktik
tsb dan menganggap kontrak wakalah sbg suatu
mekanisme trpisah dan independen dr kontrak
murabahah.
Mekanisme penawaran dan penerimaan
haruslah dilaksanakan terpisah di antara
nasabah dan bank syariah.