4. Fertilisasi terjadi pada saat
wanita dalam periode masa subur yaitu
setelah terjadi ovulasi dan oosit
sekunder bergerak disepanjang tuba
falopii menuju uterus. Dari 200 hingga
400 juta sperma hasil ejakulasi di
dalam vagina, sebagian yang tertinggal
di vagina akan terseleksi oleh asam
vagina dan hanya beberapa ratus ribu
sperma yang dapat mencapai uterus.
Dengan bantuan kontraksi otot uterus,
sperma akan menyebar diseluruh
permukaan uterus. Sebagian dari
sperma ini terseleksi kembali oleh sel
darah putih di dalam uterus hingga
akhirnya hanya tinggal beberapa ribu
bahkan hanya beberapa ratus yang
berhasil mencapai tuba falopii untuk
bertemu dengan ovum.
5. Sperma harus menembus korona radiata dan zona pelusida
yang membungkus oosit sekunder. Baik sperma maupun oosit
sekunder saling mengeluarkan enzim dan zat tertentu yang
saling mendukung sehingga sperma dapat menembus
pembungkus oosit sekunder.
6. Pada sperma, bagian akrosom sperma mengeluarkan:
hialuroidase, suatu enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona
radiata.
akrosin, suatu enzim protease yang dapat menghancurkan senyawa glukoprotein
pada zona pelusida.
antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat
pada oosit sekunder.
7. Sedangkan oosit sekunder mengeluarkan fertilizin, yang tersusun dari
senyawa glikoprotein. Fertilizin berfungsi:
• mengaktifkan sperma agar bergerak cepat.
• menarik sperma secara kemotaksis positif.
• mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Bila sebuah sperma telah menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di
bagian kortek oosit akan mengeluarkan senyawa tertentu yang
menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lain.
Adanya penetrasi sperma juga akan merangsang penyelesaian meiosis 2
sehingga dihasilkan sebuah ovum yang fungsional dan tiga buah polosit
degeneratif.
8. Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti
nukleus pada kepala sperma akan membesar dan ekor sperma
akan mengalami degenerasi, kemudian terjadi penyatuan inti
sperma yang mengandung kromosom haploid dan ovum yang
haploid sehingga terbentuk zigot yang mengandung kromosom
diploid atau 46 buah kromosom.
9. Kurang lebih 24 jam setelah fertilisasi, zigot mengalami proses
pembelahan (cleavage) menjadi morula dan selanjutnya menjadi blastula.
Mula-mula zigot membelah menjadi beberapa buah sel dengan ukuran
sama berbentuk bulat menyerupai buah arbei yang disebut morula. Morula
terus membelah hingga membentuk rongga yang disebut blastocoel, pada
fase ini embrio disebut blastula. Blastula akan menempel dan terimplantasi
pada endometrium. Sel-sel bagian dalam blastula akan berkembang
menjadi embrio yang terdiri atas tiga lapis jaringan yaitu ektoderm,
mesoderm dan endoderm. Ketiga lapis jaringan tersebut akan mengalami
organogenesis atau berkembang menjadi berbagai macam organ.
11. Embrio berupa blastula bergerak dari oviduct menuju uterus akhirnya
tertanam (mengalami implantasi/nidasi) dalam dinding endometrium. Setelah
implantasi embrio terjadilah kehamilan.
Sel-sel bagian luar blastula disebut trofoblas mensekresikan enzim proteolitik yang
berfungsi untuk melisiskan sel-sel endometrium, kemudian membentuk tonjolan-
tonjolan sebagai alat kait untuk menempel pada endometrium. Sel-sel di bawah
trofoblas dengan cepat membelah (berproliferasi) membentuk plasenta dan
selaput/kantung kehamilan.
12. Macam-macam membran kehamilan:
• sakus vitelinus atau kantung telur adalah membran berbentuk kantung yang
pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm (lapisan terdalam blastosit).
Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-
pembuluh darah pertama embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas
membentuk korion.
• korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. Korion
membentuk vili korion atau jonjot-jonjot di dalam endometrium. Vili korion berisi
pembuluh darah embrio yang berhubungan dengan darah ibu yang banyak terdapat
di dalam endometrium uterus. Korion dengan jaringan endometrium uterus
membentuk plasenta, yang merupakan organ pemberi nutrisi embrio.
• amnion merupakan membran yang langsung melingkupi embrio dalam suatu
ruangan yang berisi cairan amnion (air ketuban). Cairan amnion dihasilkan dari
membran amnion, cairan ini berfungsi untuk menjaga embrio agar dapat bergerak
dengan bebas, menjaga suhu lingkungan embrio dan menjaga dari pengaruh
goncangan.
• alantois merupakan membran pembentuk tali pusat. Didalam alantois terdapat 2
macam pembuluh darah: arteri pusar dan vena pusar. arteri pusar mengalirkan
darah dari jantung fetus menuju plasenta mengandung sisa metabolisme dan
karbondioksida. Vena pusar mengalirkan darah dari plasenta menuju jantung fetus
mengandung nutrisi dan oksigen.
15. Fetal Periode
• Dimulai dari awal minggu
kesembilan - hingga lahir
• Selama periode ini, tubuh
tumbuh secara cepat,
sedangkan jaringan dan
organ bediferensiasi dan
mengalami pematangan.
• Laju pertumbuhan kepala
menjadi relative lebih
lambat sehingga saat lahir,
panjang kepala menjadi
sekitar seperempat dari
panjang total
23. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Mula-mula terlihat adanya
osifikasi (penulangan)- oksiput,
mandibula, dan humerus; janin
dapat sedikit bergerak, otot-otot
badan, anggota gerak, dan
kepala sudah dapat dilihat
dengan jelas
SISTEM SIRKULASI
Pembuluh pembuluh darah
utama sudah hampir selesai
dibentuk; darah banyak
mengandung sel-sel darah
merah berinti
SISTEM SIRKULASI
Pembuluh pembuluh darah
utama sudah hampir selesai
dibentuk; darah banyak
mengandung sel-sel darah
merah berinti
24. SISTEM PERNAFASAN
Pembentukan rongga pleura dan pericardial; percabangan
bronkiolus; lubang hidung tertutup sumbatan epitel
SISTEM GINJAL
Tubulus sekretori dini berdiferensiasi; kandung kemih-
uretra memisahkan diri dari rectum
SISTEM SYARAF
Korteks serebri mulai membentuk sel sel khas; diferensiasi
korteks serebri, meninges, foramen-foramen ventrikel,
sirkulasi cairan serebrospinal; medulla spinalis meluas
sepanjang tulang belakang
25. ORGAN-ORGAN SENSORIS
Pleksus koroid primordial
terbentuk; ventrikel relative besar
dibandingkan korteks;
perkembangan terus berlanjut; mata
saling mendekat dengan
cepat;terbentuk telinga dalam
SISTEM GENITAL
Testis dan ovarium dapat
dibedakan; genetalia eksterna tidak
dapat dibedakan (pria atau wanita),
tetapi mulai berdiferensiasi
25
26.
27. TAMPAK LUAR
– Kuku terbentuk : lebih menyerupai manusia,
kepala tegak tetapi besarnya tidak sebanding, kulit
merah mudah, lembut.
– Ukuran puncak kepala-bokong adalah 6 sampai 9
cm, 19 gr
28. SISTEM PENCERNAAN
– Empedu disekresi; penyatuan
langit-langit selesai, usus halus
terpisah dari medulla spinalis dan
mulai menempati tempat yang
khusus
SISTEM MUSKULOSKELETAL
– Beberapa tulang mulai dibentuk,
osifikasi meluas, lengkung
servikal dan sacral bagian bawah
dan tubuh mulai menjadi tulang,
lapisan otot polos mulai terdapat
di rongga visera
SISTEM SIRKULASI
– Pembentukan darah di sumsum
tulang
29. SISTEM PERNAFASAN
– Paru-paru mendapatkan
bentuk yang tetap, muncul
pita suara
SISTEM GINJAL
– Ginjal dapat mensekresi
urine; kandung kemih
menggembung seperti
kantung
SISTEM SYARAF
– Konfigurasi structural otak
secara garis besar selesai;
medulla spinalis
menunjukkan pembesaran di
daerah servikal dan lumbar;
terbentuk foramen ventrikel
keempat; mulai menghisap
jari
30. ORGAN SENSORIS
– Mulai ada bakal pengecap yang pertama,
karakteristik dan organisasi mata mulai terjadi
SISTEM GENITAL
Jenis kelamin dapat dikenal; organ-organ
seks internal dan eksternal semakin spesifik
Proses Pertumbuhan Janin; uswatun
hasanah
30
31.
32. TAMPAK LUAR
– Kepala masih dominan, wajah menyerupai manusia, pada
pemeriksaan kasar, mata, telinga, dan hidung mulai menyerupai
bentuk sebenarnya, perbandingan lengan-kaki sesuai, muncul
rambut kepala
UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr)
– 11,5 sampai 13,5 cm; 100 gr
33. SISTEM PENCERNAAN
Mekonium di dalam usus; mulai menyekresi beberapa enzim;
anus terbuka
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Kebanyakan tulang dapat dibedakan di seluruh tubuh, muncul
rongga sendi; pergerakan otot dapat dideteksi
SISTEM SIRKULASI
Otot jantung telah berkembang dengan baik, pembentukan dara
secara aktif di limfa
SISTEM PERNAFASAN
Serabut elastic muncul pada paru-paru, muncul bronkiolus
terminalis dan respiratorius
34. SISTEM GINJAL
Ginjal menempati tempat yang tetap; mulai mempunyai
bentuk dan fungsi yang khas
SISTEM SYARAF
Lobus-lobus serebri terbentuk, serebelum mulai menonjol
ORGAN SENSORIS
Organ-organ perasa berdiferensiasi
SISTEM GENITAL
Testis dalam posisi turun ke dalam skrotum; vagina terbuka
35.
36. TAMPAK LUAR
Verniks kaseosa muncul; lanugo muncul; tungkai sangat
bertambah panjang; mulai terlihat kelenjar sebasea
UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr)
16 sampai 18,5 cm, 300 gr
37. SISTEM PENCERNAAN
Deposit enamel dan dentin, kolon asendon dapat dikenali
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Sternum mengalami osifikasi; gerakan janin cukup kuat
untuk dirasakan ibu
SISTEM PERNAFASAN
Lubang hidung terbuka kembali; gerakan primitive mirip
pernafasan dimulai
38. SISTEM SYARAF
Secara kasar otak
terbentuk;
mielinisasi medulla
spinalis dimulai,
medulla spinalis
berakhir pada
tingkat S-1
ORGAN SENSORIS
Hidung dan telinga
membentuk tulang
40. TAMPAK LUAR
Tubuh menjadi langsing tetapi
dengan perbandingan sesuai,
kulit menjadi merah dan
berkeriput; terdapat verniks
kaseosa; pembentukan kelenjar
keringat.
UKURAN PUNCAK KEPALA
BOKONG (CM, Gr)
23 cm; 600 gr
41. SISTEM SIRKULASI
Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang
tetapi berkurang di hati
SISTEM PERNAFASAN
Terdapat duktus dan sakus alveolaris; lesitin mulai
muncul pada cairan amnion (minggu ke-26 sampai ke-27)
SISTEM SYARAF
Korteks serebri dilapisi secara khas, proliferasi neuron
pada korteks serebri berakhir.
42. ORGAN SENSORIS
Dapat mendengar
SISTEM GENITAL
Testis pada cincin inguinalis dalam proses turun ke dlm
skrotum.
Proses Pertumbuhan Janin; uswatun
hasanah
42
44. TAMPAK LUAR
Badan langsing, keriput
berkurang dan berwarna merah;
terbentuk kuku
UKURAN PUNCAK KEPALA –
BOKONG (CM, Gr)
27 cm, 1100 gr
45. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Astragalus (talus, tulang tumit) menjalani osifikasi, gerakan lemah dan
cepat, tonus minimum
SISTEM PERNAFASAN
Lesitin terbentuk pada permukaan alveolus
SISTEM SYARAF
Tampak fisura serebralis, pembentukan lipatan otak dengan cepat, siklus
tidur-bangun yang tidak tetap, dapat menangis lemah atau belum sama
sekali, reflex menghisap lemah
ORGAN SENSORIS
Kelopak mata terbuka kembali, lapisan retina selesai dibentuk, dapat
menerima cahaya; pupil dapat bereaksi terhadap cahaya
47. TAMPAK LUAR
Lemak sub kutan mulai terkumpul; tampak lebih bulat; kulit
merah muda dan licin; mengambil posisi persalinan
UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr)
31 cm; 2100 gr
48. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Falang medial keempat mengalami penulangan;
terlihat primordial gigi permanen; dapat
menengok ke samping
SISTEM PERNAFASAN
Rasio L/S = 1,2 : 1
ORGAN SENSORIS
Terdapat rasa kecap; sadar akan suara diluar
tubuh ibu
SISTEM GENITAL
Testis turun ke dalam skrotum.
49. • TAMPAK LUAR
Kulit merah muda, tubuh bulat, lanugo menghilang di
seluruh tubuh, tubuh biasanya gemuk
• UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr)
35 cm, 2200 - 2900 gr
50. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Terdapat pusat osifikasi femoral distal, gerakan
pasti dan dapat bertahan, tonus cukup kuat, dapat
membalik dan mengangkat kepala
SISTEM PERNAFASAN
Rasio L/S : ≥ 2 : 1
SISTEM GINJAL
Pembentukan nefron baru berhenti
SISTEM SYARAF
Ujung medulla spinalis setinggi L-3; siklus tidur-
bangun tetap
52. TAMPAK LUAR
Kulit halus dan berwarna merah muda, verniks kaseosa sedikit,
rambut sedang atau banyak, lanugo hanya pada bahu dan tubuh
bagian atas saja; tampak tulang tulang rawan hidung dan cuping
hidung
UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr)
40 cm; 3200 gr
53. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Gerakan aktif dan bertahan; tonus baik; dapat
mengangkat kepala
SISTEM PERNAFASAN
Percabangan paru-paru hanya selesai duapertiga
SISTEM SYARAF
Mielinissi otak dimulai; siklus tidur-bangun teratur
diselingi periode bangun, menangis jika lapar dan
merasa tidak nyaman; reflex menghisap kuat
SISTEM GENITAL
Testis di dalam krotum, labia mayora berkembang baik