SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 54
Proses Perkembangan Janin
1
Kelompok
• Farida Wahyuningtias 12.MIA.6
• Kemal Pasya
• Maharani Eka Diana Putri
• Mailani Kusumawati
• Risma Savira Nurayustin
• Santy Evia Susanti
• Yusfar Fachrulrozi
Fertilisasi
Fertilisasi terjadi pada saat
wanita dalam periode masa subur yaitu
setelah terjadi ovulasi dan oosit
sekunder bergerak disepanjang tuba
falopii menuju uterus. Dari 200 hingga
400 juta sperma hasil ejakulasi di
dalam vagina, sebagian yang tertinggal
di vagina akan terseleksi oleh asam
vagina dan hanya beberapa ratus ribu
sperma yang dapat mencapai uterus.
Dengan bantuan kontraksi otot uterus,
sperma akan menyebar diseluruh
permukaan uterus. Sebagian dari
sperma ini terseleksi kembali oleh sel
darah putih di dalam uterus hingga
akhirnya hanya tinggal beberapa ribu
bahkan hanya beberapa ratus yang
berhasil mencapai tuba falopii untuk
bertemu dengan ovum.
Sperma harus menembus korona radiata dan zona pelusida
yang membungkus oosit sekunder. Baik sperma maupun oosit
sekunder saling mengeluarkan enzim dan zat tertentu yang
saling mendukung sehingga sperma dapat menembus
pembungkus oosit sekunder.
Pada sperma, bagian akrosom sperma mengeluarkan:
hialuroidase, suatu enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona
radiata.
akrosin, suatu enzim protease yang dapat menghancurkan senyawa glukoprotein
pada zona pelusida.
antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat
pada oosit sekunder.
Sedangkan oosit sekunder mengeluarkan fertilizin, yang tersusun dari
senyawa glikoprotein. Fertilizin berfungsi:
• mengaktifkan sperma agar bergerak cepat.
• menarik sperma secara kemotaksis positif.
• mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Bila sebuah sperma telah menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di
bagian kortek oosit akan mengeluarkan senyawa tertentu yang
menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lain.
Adanya penetrasi sperma juga akan merangsang penyelesaian meiosis 2
sehingga dihasilkan sebuah ovum yang fungsional dan tiga buah polosit
degeneratif.
Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti
nukleus pada kepala sperma akan membesar dan ekor sperma
akan mengalami degenerasi, kemudian terjadi penyatuan inti
sperma yang mengandung kromosom haploid dan ovum yang
haploid sehingga terbentuk zigot yang mengandung kromosom
diploid atau 46 buah kromosom.
Kurang lebih 24 jam setelah fertilisasi, zigot mengalami proses
pembelahan (cleavage) menjadi morula dan selanjutnya menjadi blastula.
Mula-mula zigot membelah menjadi beberapa buah sel dengan ukuran
sama berbentuk bulat menyerupai buah arbei yang disebut morula. Morula
terus membelah hingga membentuk rongga yang disebut blastocoel, pada
fase ini embrio disebut blastula. Blastula akan menempel dan terimplantasi
pada endometrium. Sel-sel bagian dalam blastula akan berkembang
menjadi embrio yang terdiri atas tiga lapis jaringan yaitu ektoderm,
mesoderm dan endoderm. Ketiga lapis jaringan tersebut akan mengalami
organogenesis atau berkembang menjadi berbagai macam organ.
Kehamilan atau Gestasi
Embrio berupa blastula bergerak dari oviduct menuju uterus akhirnya
tertanam (mengalami implantasi/nidasi) dalam dinding endometrium. Setelah
implantasi embrio terjadilah kehamilan.
Sel-sel bagian luar blastula disebut trofoblas mensekresikan enzim proteolitik yang
berfungsi untuk melisiskan sel-sel endometrium, kemudian membentuk tonjolan-
tonjolan sebagai alat kait untuk menempel pada endometrium. Sel-sel di bawah
trofoblas dengan cepat membelah (berproliferasi) membentuk plasenta dan
selaput/kantung kehamilan.
Macam-macam membran kehamilan:
• sakus vitelinus atau kantung telur adalah membran berbentuk kantung yang
pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm (lapisan terdalam blastosit).
Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-
pembuluh darah pertama embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas
membentuk korion.
• korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. Korion
membentuk vili korion atau jonjot-jonjot di dalam endometrium. Vili korion berisi
pembuluh darah embrio yang berhubungan dengan darah ibu yang banyak terdapat
di dalam endometrium uterus. Korion dengan jaringan endometrium uterus
membentuk plasenta, yang merupakan organ pemberi nutrisi embrio.
• amnion merupakan membran yang langsung melingkupi embrio dalam suatu
ruangan yang berisi cairan amnion (air ketuban). Cairan amnion dihasilkan dari
membran amnion, cairan ini berfungsi untuk menjaga embrio agar dapat bergerak
dengan bebas, menjaga suhu lingkungan embrio dan menjaga dari pengaruh
goncangan.
• alantois merupakan membran pembentuk tali pusat. Didalam alantois terdapat 2
macam pembuluh darah: arteri pusar dan vena pusar. arteri pusar mengalirkan
darah dari jantung fetus menuju plasenta mengandung sisa metabolisme dan
karbondioksida. Vena pusar mengalirkan darah dari plasenta menuju jantung fetus
mengandung nutrisi dan oksigen.
Proses Pertumbuhan
Janin
Fetal Periode
• Dimulai dari awal minggu
kesembilan - hingga lahir
• Selama periode ini, tubuh
tumbuh secara cepat,
sedangkan jaringan dan
organ bediferensiasi dan
mengalami pematangan.
• Laju pertumbuhan kepala
menjadi relative lebih
lambat sehingga saat lahir,
panjang kepala menjadi
sekitar seperempat dari
panjang total
Proses Pertumbuhan Janin; uswatun
hasanah
16
Proses Pertumbuhan Janin; uswatun
hasanah
17
Proses Pertumbuhan Janin; uswatun
hasanah
20
Fetal Periode
Proses Pertumbuhan Janin; uswatun
hasanah
21
PERTUMBUHAN JANIN PERIODE 8
MINGGU
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Mula-mula terlihat adanya
osifikasi (penulangan)- oksiput,
mandibula, dan humerus; janin
dapat sedikit bergerak, otot-otot
badan, anggota gerak, dan
kepala sudah dapat dilihat
dengan jelas
SISTEM SIRKULASI
Pembuluh pembuluh darah
utama sudah hampir selesai
dibentuk; darah banyak
mengandung sel-sel darah
merah berinti
SISTEM SIRKULASI
Pembuluh pembuluh darah
utama sudah hampir selesai
dibentuk; darah banyak
mengandung sel-sel darah
merah berinti
SISTEM PERNAFASAN
Pembentukan rongga pleura dan pericardial; percabangan
bronkiolus; lubang hidung tertutup sumbatan epitel
SISTEM GINJAL
Tubulus sekretori dini berdiferensiasi; kandung kemih-
uretra memisahkan diri dari rectum
SISTEM SYARAF
Korteks serebri mulai membentuk sel sel khas; diferensiasi
korteks serebri, meninges, foramen-foramen ventrikel,
sirkulasi cairan serebrospinal; medulla spinalis meluas
sepanjang tulang belakang
ORGAN-ORGAN SENSORIS
Pleksus koroid primordial
terbentuk; ventrikel relative besar
dibandingkan korteks;
perkembangan terus berlanjut; mata
saling mendekat dengan
cepat;terbentuk telinga dalam
SISTEM GENITAL
Testis dan ovarium dapat
dibedakan; genetalia eksterna tidak
dapat dibedakan (pria atau wanita),
tetapi mulai berdiferensiasi
25
TAMPAK LUAR
– Kuku terbentuk : lebih menyerupai manusia,
kepala tegak tetapi besarnya tidak sebanding, kulit
merah mudah, lembut.
– Ukuran puncak kepala-bokong adalah 6 sampai 9
cm, 19 gr
SISTEM PENCERNAAN
– Empedu disekresi; penyatuan
langit-langit selesai, usus halus
terpisah dari medulla spinalis dan
mulai menempati tempat yang
khusus
SISTEM MUSKULOSKELETAL
– Beberapa tulang mulai dibentuk,
osifikasi meluas, lengkung
servikal dan sacral bagian bawah
dan tubuh mulai menjadi tulang,
lapisan otot polos mulai terdapat
di rongga visera
SISTEM SIRKULASI
– Pembentukan darah di sumsum
tulang
SISTEM PERNAFASAN
– Paru-paru mendapatkan
bentuk yang tetap, muncul
pita suara
SISTEM GINJAL
– Ginjal dapat mensekresi
urine; kandung kemih
menggembung seperti
kantung
SISTEM SYARAF
– Konfigurasi structural otak
secara garis besar selesai;
medulla spinalis
menunjukkan pembesaran di
daerah servikal dan lumbar;
terbentuk foramen ventrikel
keempat; mulai menghisap
jari
ORGAN SENSORIS
– Mulai ada bakal pengecap yang pertama,
karakteristik dan organisasi mata mulai terjadi
SISTEM GENITAL
Jenis kelamin dapat dikenal; organ-organ
seks internal dan eksternal semakin spesifik
Proses Pertumbuhan Janin; uswatun
hasanah
30
TAMPAK LUAR
– Kepala masih dominan, wajah menyerupai manusia, pada
pemeriksaan kasar, mata, telinga, dan hidung mulai menyerupai
bentuk sebenarnya, perbandingan lengan-kaki sesuai, muncul
rambut kepala
UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr)
– 11,5 sampai 13,5 cm; 100 gr
SISTEM PENCERNAAN
Mekonium di dalam usus; mulai menyekresi beberapa enzim;
anus terbuka
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Kebanyakan tulang dapat dibedakan di seluruh tubuh, muncul
rongga sendi; pergerakan otot dapat dideteksi
SISTEM SIRKULASI
Otot jantung telah berkembang dengan baik, pembentukan dara
secara aktif di limfa
SISTEM PERNAFASAN
Serabut elastic muncul pada paru-paru, muncul bronkiolus
terminalis dan respiratorius
SISTEM GINJAL
Ginjal menempati tempat yang tetap; mulai mempunyai
bentuk dan fungsi yang khas
SISTEM SYARAF
Lobus-lobus serebri terbentuk, serebelum mulai menonjol
ORGAN SENSORIS
Organ-organ perasa berdiferensiasi
SISTEM GENITAL
Testis dalam posisi turun ke dalam skrotum; vagina terbuka
TAMPAK LUAR
Verniks kaseosa muncul; lanugo muncul; tungkai sangat
bertambah panjang; mulai terlihat kelenjar sebasea
UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr)
16 sampai 18,5 cm, 300 gr
SISTEM PENCERNAAN
Deposit enamel dan dentin, kolon asendon dapat dikenali
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Sternum mengalami osifikasi; gerakan janin cukup kuat
untuk dirasakan ibu
SISTEM PERNAFASAN
Lubang hidung terbuka kembali; gerakan primitive mirip
pernafasan dimulai
SISTEM SYARAF
Secara kasar otak
terbentuk;
mielinisasi medulla
spinalis dimulai,
medulla spinalis
berakhir pada
tingkat S-1
ORGAN SENSORIS
Hidung dan telinga
membentuk tulang
PERTUMBUHAN JANIN
PERIODE 24 MINGGU
TAMPAK LUAR
Tubuh menjadi langsing tetapi
dengan perbandingan sesuai,
kulit menjadi merah dan
berkeriput; terdapat verniks
kaseosa; pembentukan kelenjar
keringat.
UKURAN PUNCAK KEPALA
BOKONG (CM, Gr)
23 cm; 600 gr
SISTEM SIRKULASI
Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang
tetapi berkurang di hati
SISTEM PERNAFASAN
Terdapat duktus dan sakus alveolaris; lesitin mulai
muncul pada cairan amnion (minggu ke-26 sampai ke-27)
SISTEM SYARAF
Korteks serebri dilapisi secara khas, proliferasi neuron
pada korteks serebri berakhir.
ORGAN SENSORIS
Dapat mendengar
SISTEM GENITAL
Testis pada cincin inguinalis dalam proses turun ke dlm
skrotum.
Proses Pertumbuhan Janin; uswatun
hasanah
42
Proses Pertumbuhan Janin; uswatun
hasanah
PERTUMBUHAN
JANIN PERIODE
28 MINGGU
TAMPAK LUAR
Badan langsing, keriput
berkurang dan berwarna merah;
terbentuk kuku
UKURAN PUNCAK KEPALA –
BOKONG (CM, Gr)
27 cm, 1100 gr
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Astragalus (talus, tulang tumit) menjalani osifikasi, gerakan lemah dan
cepat, tonus minimum
SISTEM PERNAFASAN
Lesitin terbentuk pada permukaan alveolus
SISTEM SYARAF
Tampak fisura serebralis, pembentukan lipatan otak dengan cepat, siklus
tidur-bangun yang tidak tetap, dapat menangis lemah atau belum sama
sekali, reflex menghisap lemah
ORGAN SENSORIS
Kelopak mata terbuka kembali, lapisan retina selesai dibentuk, dapat
menerima cahaya; pupil dapat bereaksi terhadap cahaya
PERTUMBUHAN JANIN PERIODE 30-31 MINGGUPERTUMBUHAN JANIN PERIODE 30-31 MINGGU
TAMPAK LUAR
Lemak sub kutan mulai terkumpul; tampak lebih bulat; kulit
merah muda dan licin; mengambil posisi persalinan
UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr)
31 cm; 2100 gr
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Falang medial keempat mengalami penulangan;
terlihat primordial gigi permanen; dapat
menengok ke samping
SISTEM PERNAFASAN
Rasio L/S = 1,2 : 1
ORGAN SENSORIS
Terdapat rasa kecap; sadar akan suara diluar
tubuh ibu
SISTEM GENITAL
Testis turun ke dalam skrotum.
• TAMPAK LUAR
Kulit merah muda, tubuh bulat, lanugo menghilang di
seluruh tubuh, tubuh biasanya gemuk
• UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr)
35 cm, 2200 - 2900 gr
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Terdapat pusat osifikasi femoral distal, gerakan
pasti dan dapat bertahan, tonus cukup kuat, dapat
membalik dan mengangkat kepala
SISTEM PERNAFASAN
Rasio L/S : ≥ 2 : 1
SISTEM GINJAL
Pembentukan nefron baru berhenti
SISTEM SYARAF
Ujung medulla spinalis setinggi L-3; siklus tidur-
bangun tetap
PERTUMBUHAN JANIN PERIODE 40 MINGGU
TAMPAK LUAR
Kulit halus dan berwarna merah muda, verniks kaseosa sedikit,
rambut sedang atau banyak, lanugo hanya pada bahu dan tubuh
bagian atas saja; tampak tulang tulang rawan hidung dan cuping
hidung
UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr)
40 cm; 3200 gr
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Gerakan aktif dan bertahan; tonus baik; dapat
mengangkat kepala
SISTEM PERNAFASAN
Percabangan paru-paru hanya selesai duapertiga
SISTEM SYARAF
Mielinissi otak dimulai; siklus tidur-bangun teratur
diselingi periode bangun, menangis jika lapar dan
merasa tidak nyaman; reflex menghisap kuat
SISTEM GENITAL
Testis di dalam krotum, labia mayora berkembang baik
“We are born of love, Love
is our mother.”

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasenta
Sun Rise
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Nova Ci Necis
 
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
Rahmah Fitria
 
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Ramadhanty Putri
 

Was ist angesagt? (20)

Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasenta
 
Atresia duodeni
Atresia duodeniAtresia duodeni
Atresia duodeni
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
 
Neuroglia baru
Neuroglia baruNeuroglia baru
Neuroglia baru
 
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
 
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
 
Head ct scan yusriandi ramadhan
Head ct scan yusriandi ramadhan Head ct scan yusriandi ramadhan
Head ct scan yusriandi ramadhan
 
Radiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasisRadiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasis
 
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
Rangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasiRangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasi
 
Jaringan Ikat
Jaringan IkatJaringan Ikat
Jaringan Ikat
 
PPT Hernia Diafragmatika
PPT Hernia DiafragmatikaPPT Hernia Diafragmatika
PPT Hernia Diafragmatika
 
Abses mamae
Abses mamaeAbses mamae
Abses mamae
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
 
histologi ginjal 2015
histologi ginjal 2015histologi ginjal 2015
histologi ginjal 2015
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 

Andere mochten auch

Proses pertumbuhan janin (fetal periode)
Proses pertumbuhan janin (fetal periode)Proses pertumbuhan janin (fetal periode)
Proses pertumbuhan janin (fetal periode)
Usha Al-irsah
 
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Konsepsi dan kehamilan
Konsepsi dan kehamilanKonsepsi dan kehamilan
Konsepsi dan kehamilan
Chaicha Ceria
 
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Nurul Wulandari
 

Andere mochten auch (20)

Proses pertumbuhan janin (fetal periode)
Proses pertumbuhan janin (fetal periode)Proses pertumbuhan janin (fetal periode)
Proses pertumbuhan janin (fetal periode)
 
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyKonsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
 
Perkembangan janin Trimester pertama
Perkembangan janin Trimester pertamaPerkembangan janin Trimester pertama
Perkembangan janin Trimester pertama
 
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
 
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunSeputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
 
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
 
Fisiologi kehamilan
Fisiologi   kehamilanFisiologi   kehamilan
Fisiologi kehamilan
 
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
 
Proses kehamilan
Proses kehamilanProses kehamilan
Proses kehamilan
 
Konsepsi dan kehamilan
Konsepsi dan kehamilanKonsepsi dan kehamilan
Konsepsi dan kehamilan
 
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
 
Konsep dasar asuhan kehamilan
Konsep dasar asuhan kehamilanKonsep dasar asuhan kehamilan
Konsep dasar asuhan kehamilan
 
Kehamilan
KehamilanKehamilan
Kehamilan
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
USG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanUSG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilan
 

Ähnlich wie Biologi tentang 'Perkembangan Janin'

Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
haruna_06
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
wahyudhad
 
SISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.ppt
SISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.pptSISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.ppt
SISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.ppt
Acephasan2
 
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Reedha Williams
 
Reproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaReproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusia
Rosdianasella
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Nur Azizah
 

Ähnlich wie Biologi tentang 'Perkembangan Janin' (20)

Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSISISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSI
 
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-133565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
 
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.pptSistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
 
SISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.ppt
SISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.pptSISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.ppt
SISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.ppt
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
 
sistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusiasistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIASISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
 
Reproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaReproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusia
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 

Kürzlich hochgeladen

IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 

Biologi tentang 'Perkembangan Janin'

  • 2. Kelompok • Farida Wahyuningtias 12.MIA.6 • Kemal Pasya • Maharani Eka Diana Putri • Mailani Kusumawati • Risma Savira Nurayustin • Santy Evia Susanti • Yusfar Fachrulrozi
  • 4. Fertilisasi terjadi pada saat wanita dalam periode masa subur yaitu setelah terjadi ovulasi dan oosit sekunder bergerak disepanjang tuba falopii menuju uterus. Dari 200 hingga 400 juta sperma hasil ejakulasi di dalam vagina, sebagian yang tertinggal di vagina akan terseleksi oleh asam vagina dan hanya beberapa ratus ribu sperma yang dapat mencapai uterus. Dengan bantuan kontraksi otot uterus, sperma akan menyebar diseluruh permukaan uterus. Sebagian dari sperma ini terseleksi kembali oleh sel darah putih di dalam uterus hingga akhirnya hanya tinggal beberapa ribu bahkan hanya beberapa ratus yang berhasil mencapai tuba falopii untuk bertemu dengan ovum.
  • 5. Sperma harus menembus korona radiata dan zona pelusida yang membungkus oosit sekunder. Baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan zat tertentu yang saling mendukung sehingga sperma dapat menembus pembungkus oosit sekunder.
  • 6. Pada sperma, bagian akrosom sperma mengeluarkan: hialuroidase, suatu enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata. akrosin, suatu enzim protease yang dapat menghancurkan senyawa glukoprotein pada zona pelusida. antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder.
  • 7. Sedangkan oosit sekunder mengeluarkan fertilizin, yang tersusun dari senyawa glikoprotein. Fertilizin berfungsi: • mengaktifkan sperma agar bergerak cepat. • menarik sperma secara kemotaksis positif. • mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder. Bila sebuah sperma telah menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian kortek oosit akan mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lain. Adanya penetrasi sperma juga akan merangsang penyelesaian meiosis 2 sehingga dihasilkan sebuah ovum yang fungsional dan tiga buah polosit degeneratif.
  • 8. Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti nukleus pada kepala sperma akan membesar dan ekor sperma akan mengalami degenerasi, kemudian terjadi penyatuan inti sperma yang mengandung kromosom haploid dan ovum yang haploid sehingga terbentuk zigot yang mengandung kromosom diploid atau 46 buah kromosom.
  • 9. Kurang lebih 24 jam setelah fertilisasi, zigot mengalami proses pembelahan (cleavage) menjadi morula dan selanjutnya menjadi blastula. Mula-mula zigot membelah menjadi beberapa buah sel dengan ukuran sama berbentuk bulat menyerupai buah arbei yang disebut morula. Morula terus membelah hingga membentuk rongga yang disebut blastocoel, pada fase ini embrio disebut blastula. Blastula akan menempel dan terimplantasi pada endometrium. Sel-sel bagian dalam blastula akan berkembang menjadi embrio yang terdiri atas tiga lapis jaringan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. Ketiga lapis jaringan tersebut akan mengalami organogenesis atau berkembang menjadi berbagai macam organ.
  • 11. Embrio berupa blastula bergerak dari oviduct menuju uterus akhirnya tertanam (mengalami implantasi/nidasi) dalam dinding endometrium. Setelah implantasi embrio terjadilah kehamilan. Sel-sel bagian luar blastula disebut trofoblas mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk melisiskan sel-sel endometrium, kemudian membentuk tonjolan- tonjolan sebagai alat kait untuk menempel pada endometrium. Sel-sel di bawah trofoblas dengan cepat membelah (berproliferasi) membentuk plasenta dan selaput/kantung kehamilan.
  • 12. Macam-macam membran kehamilan: • sakus vitelinus atau kantung telur adalah membran berbentuk kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm (lapisan terdalam blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh- pembuluh darah pertama embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion. • korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. Korion membentuk vili korion atau jonjot-jonjot di dalam endometrium. Vili korion berisi pembuluh darah embrio yang berhubungan dengan darah ibu yang banyak terdapat di dalam endometrium uterus. Korion dengan jaringan endometrium uterus membentuk plasenta, yang merupakan organ pemberi nutrisi embrio. • amnion merupakan membran yang langsung melingkupi embrio dalam suatu ruangan yang berisi cairan amnion (air ketuban). Cairan amnion dihasilkan dari membran amnion, cairan ini berfungsi untuk menjaga embrio agar dapat bergerak dengan bebas, menjaga suhu lingkungan embrio dan menjaga dari pengaruh goncangan. • alantois merupakan membran pembentuk tali pusat. Didalam alantois terdapat 2 macam pembuluh darah: arteri pusar dan vena pusar. arteri pusar mengalirkan darah dari jantung fetus menuju plasenta mengandung sisa metabolisme dan karbondioksida. Vena pusar mengalirkan darah dari plasenta menuju jantung fetus mengandung nutrisi dan oksigen.
  • 13.
  • 15. Fetal Periode • Dimulai dari awal minggu kesembilan - hingga lahir • Selama periode ini, tubuh tumbuh secara cepat, sedangkan jaringan dan organ bediferensiasi dan mengalami pematangan. • Laju pertumbuhan kepala menjadi relative lebih lambat sehingga saat lahir, panjang kepala menjadi sekitar seperempat dari panjang total
  • 16. Proses Pertumbuhan Janin; uswatun hasanah 16
  • 17. Proses Pertumbuhan Janin; uswatun hasanah 17
  • 18.
  • 19.
  • 20. Proses Pertumbuhan Janin; uswatun hasanah 20
  • 21. Fetal Periode Proses Pertumbuhan Janin; uswatun hasanah 21
  • 23. SISTEM MUSKULOSKELETAL Mula-mula terlihat adanya osifikasi (penulangan)- oksiput, mandibula, dan humerus; janin dapat sedikit bergerak, otot-otot badan, anggota gerak, dan kepala sudah dapat dilihat dengan jelas SISTEM SIRKULASI Pembuluh pembuluh darah utama sudah hampir selesai dibentuk; darah banyak mengandung sel-sel darah merah berinti SISTEM SIRKULASI Pembuluh pembuluh darah utama sudah hampir selesai dibentuk; darah banyak mengandung sel-sel darah merah berinti
  • 24. SISTEM PERNAFASAN Pembentukan rongga pleura dan pericardial; percabangan bronkiolus; lubang hidung tertutup sumbatan epitel SISTEM GINJAL Tubulus sekretori dini berdiferensiasi; kandung kemih- uretra memisahkan diri dari rectum SISTEM SYARAF Korteks serebri mulai membentuk sel sel khas; diferensiasi korteks serebri, meninges, foramen-foramen ventrikel, sirkulasi cairan serebrospinal; medulla spinalis meluas sepanjang tulang belakang
  • 25. ORGAN-ORGAN SENSORIS Pleksus koroid primordial terbentuk; ventrikel relative besar dibandingkan korteks; perkembangan terus berlanjut; mata saling mendekat dengan cepat;terbentuk telinga dalam SISTEM GENITAL Testis dan ovarium dapat dibedakan; genetalia eksterna tidak dapat dibedakan (pria atau wanita), tetapi mulai berdiferensiasi 25
  • 26.
  • 27. TAMPAK LUAR – Kuku terbentuk : lebih menyerupai manusia, kepala tegak tetapi besarnya tidak sebanding, kulit merah mudah, lembut. – Ukuran puncak kepala-bokong adalah 6 sampai 9 cm, 19 gr
  • 28. SISTEM PENCERNAAN – Empedu disekresi; penyatuan langit-langit selesai, usus halus terpisah dari medulla spinalis dan mulai menempati tempat yang khusus SISTEM MUSKULOSKELETAL – Beberapa tulang mulai dibentuk, osifikasi meluas, lengkung servikal dan sacral bagian bawah dan tubuh mulai menjadi tulang, lapisan otot polos mulai terdapat di rongga visera SISTEM SIRKULASI – Pembentukan darah di sumsum tulang
  • 29. SISTEM PERNAFASAN – Paru-paru mendapatkan bentuk yang tetap, muncul pita suara SISTEM GINJAL – Ginjal dapat mensekresi urine; kandung kemih menggembung seperti kantung SISTEM SYARAF – Konfigurasi structural otak secara garis besar selesai; medulla spinalis menunjukkan pembesaran di daerah servikal dan lumbar; terbentuk foramen ventrikel keempat; mulai menghisap jari
  • 30. ORGAN SENSORIS – Mulai ada bakal pengecap yang pertama, karakteristik dan organisasi mata mulai terjadi SISTEM GENITAL Jenis kelamin dapat dikenal; organ-organ seks internal dan eksternal semakin spesifik Proses Pertumbuhan Janin; uswatun hasanah 30
  • 31.
  • 32. TAMPAK LUAR – Kepala masih dominan, wajah menyerupai manusia, pada pemeriksaan kasar, mata, telinga, dan hidung mulai menyerupai bentuk sebenarnya, perbandingan lengan-kaki sesuai, muncul rambut kepala UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr) – 11,5 sampai 13,5 cm; 100 gr
  • 33. SISTEM PENCERNAAN Mekonium di dalam usus; mulai menyekresi beberapa enzim; anus terbuka SISTEM MUSKULOSKELETAL Kebanyakan tulang dapat dibedakan di seluruh tubuh, muncul rongga sendi; pergerakan otot dapat dideteksi SISTEM SIRKULASI Otot jantung telah berkembang dengan baik, pembentukan dara secara aktif di limfa SISTEM PERNAFASAN Serabut elastic muncul pada paru-paru, muncul bronkiolus terminalis dan respiratorius
  • 34. SISTEM GINJAL Ginjal menempati tempat yang tetap; mulai mempunyai bentuk dan fungsi yang khas SISTEM SYARAF Lobus-lobus serebri terbentuk, serebelum mulai menonjol ORGAN SENSORIS Organ-organ perasa berdiferensiasi SISTEM GENITAL Testis dalam posisi turun ke dalam skrotum; vagina terbuka
  • 35.
  • 36. TAMPAK LUAR Verniks kaseosa muncul; lanugo muncul; tungkai sangat bertambah panjang; mulai terlihat kelenjar sebasea UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr) 16 sampai 18,5 cm, 300 gr
  • 37. SISTEM PENCERNAAN Deposit enamel dan dentin, kolon asendon dapat dikenali SISTEM MUSKULOSKELETAL Sternum mengalami osifikasi; gerakan janin cukup kuat untuk dirasakan ibu SISTEM PERNAFASAN Lubang hidung terbuka kembali; gerakan primitive mirip pernafasan dimulai
  • 38. SISTEM SYARAF Secara kasar otak terbentuk; mielinisasi medulla spinalis dimulai, medulla spinalis berakhir pada tingkat S-1 ORGAN SENSORIS Hidung dan telinga membentuk tulang
  • 40. TAMPAK LUAR Tubuh menjadi langsing tetapi dengan perbandingan sesuai, kulit menjadi merah dan berkeriput; terdapat verniks kaseosa; pembentukan kelenjar keringat. UKURAN PUNCAK KEPALA BOKONG (CM, Gr) 23 cm; 600 gr
  • 41. SISTEM SIRKULASI Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang tetapi berkurang di hati SISTEM PERNAFASAN Terdapat duktus dan sakus alveolaris; lesitin mulai muncul pada cairan amnion (minggu ke-26 sampai ke-27) SISTEM SYARAF Korteks serebri dilapisi secara khas, proliferasi neuron pada korteks serebri berakhir.
  • 42. ORGAN SENSORIS Dapat mendengar SISTEM GENITAL Testis pada cincin inguinalis dalam proses turun ke dlm skrotum. Proses Pertumbuhan Janin; uswatun hasanah 42
  • 43. Proses Pertumbuhan Janin; uswatun hasanah PERTUMBUHAN JANIN PERIODE 28 MINGGU
  • 44. TAMPAK LUAR Badan langsing, keriput berkurang dan berwarna merah; terbentuk kuku UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr) 27 cm, 1100 gr
  • 45. SISTEM MUSKULOSKELETAL Astragalus (talus, tulang tumit) menjalani osifikasi, gerakan lemah dan cepat, tonus minimum SISTEM PERNAFASAN Lesitin terbentuk pada permukaan alveolus SISTEM SYARAF Tampak fisura serebralis, pembentukan lipatan otak dengan cepat, siklus tidur-bangun yang tidak tetap, dapat menangis lemah atau belum sama sekali, reflex menghisap lemah ORGAN SENSORIS Kelopak mata terbuka kembali, lapisan retina selesai dibentuk, dapat menerima cahaya; pupil dapat bereaksi terhadap cahaya
  • 46. PERTUMBUHAN JANIN PERIODE 30-31 MINGGUPERTUMBUHAN JANIN PERIODE 30-31 MINGGU
  • 47. TAMPAK LUAR Lemak sub kutan mulai terkumpul; tampak lebih bulat; kulit merah muda dan licin; mengambil posisi persalinan UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr) 31 cm; 2100 gr
  • 48. SISTEM MUSKULOSKELETAL Falang medial keempat mengalami penulangan; terlihat primordial gigi permanen; dapat menengok ke samping SISTEM PERNAFASAN Rasio L/S = 1,2 : 1 ORGAN SENSORIS Terdapat rasa kecap; sadar akan suara diluar tubuh ibu SISTEM GENITAL Testis turun ke dalam skrotum.
  • 49. • TAMPAK LUAR Kulit merah muda, tubuh bulat, lanugo menghilang di seluruh tubuh, tubuh biasanya gemuk • UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr) 35 cm, 2200 - 2900 gr
  • 50. SISTEM MUSKULOSKELETAL Terdapat pusat osifikasi femoral distal, gerakan pasti dan dapat bertahan, tonus cukup kuat, dapat membalik dan mengangkat kepala SISTEM PERNAFASAN Rasio L/S : ≥ 2 : 1 SISTEM GINJAL Pembentukan nefron baru berhenti SISTEM SYARAF Ujung medulla spinalis setinggi L-3; siklus tidur- bangun tetap
  • 52. TAMPAK LUAR Kulit halus dan berwarna merah muda, verniks kaseosa sedikit, rambut sedang atau banyak, lanugo hanya pada bahu dan tubuh bagian atas saja; tampak tulang tulang rawan hidung dan cuping hidung UKURAN PUNCAK KEPALA – BOKONG (CM, Gr) 40 cm; 3200 gr
  • 53. SISTEM MUSKULOSKELETAL Gerakan aktif dan bertahan; tonus baik; dapat mengangkat kepala SISTEM PERNAFASAN Percabangan paru-paru hanya selesai duapertiga SISTEM SYARAF Mielinissi otak dimulai; siklus tidur-bangun teratur diselingi periode bangun, menangis jika lapar dan merasa tidak nyaman; reflex menghisap kuat SISTEM GENITAL Testis di dalam krotum, labia mayora berkembang baik
  • 54. “We are born of love, Love is our mother.”