Inti dari dokumen tersebut adalah bahwa waktu bersifat relatif dan tak absolut sesuai dengan teori relativitas. Waktu hanyalah persepsi belaka yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tempat, keadaan, dan peristiwa. Allah-lah yang menciptakan waktu dan menguasai takdir atas seluruh makhluk-Nya.
2. APA ITU RELATIVITAS??
Gelombang elektromagnetik yang dibuktikan
Dengan gerak pada kecepatan yang konstan
APA ITU WAKTU??
Proses suatu kejadian
“Menggerakkan refleksi dalam perbuatan
Dan suatu keadaan”
3. François Jacob, seorang intelektual Prancis
yang terkenal dan profesor bidang
genetika dalam bukunya Le Jeu des
Possibles mengatakan bahwa:
WAKTU BERJALAN MUNDUR
Bagi masa lalu dan masa depan, dan bagi
kita, dunia akan tampak biasa saat masuk
dalam ilusi pikiran
MENGAPA DEMIKIAN?
Sesungguhnya kita tidak pernah tahu
bagaimana waktu mengalir, atau bahkan tidak
tahu apakah ia mengalir atau tidak
Semua ini menunjukkan bahwa waktu
bukanlah fakta absolut melainkan hanya
sebuah persepsi
François Jacob, Le Jeu des Possibles (The Play of Possibilities), (Paris: LGF, 1986), hal. 111
4. Waktu bersifat relatif
Menurut Lincoln Barnett, dalam bukunya The Universe and
Dr. Einstein bahwa:
Aliran waktu universal (secara umum) tidak berubah, ia
mengalir terus-menerus dari masa, lalu tak terhingga ke
masa depan yang tak terbatas.
Sebagian besar ketidakjelasan yang meliputi Teori Relativitas
berasal dari keengganan manusia untuk menyadari bahwa
pengertian waktu, seperti juga pengertian warna, adalah
sebuah bentuk persepsi belaka.
Sebagaimana ruang hanyalah suatu susunan objek-
objek material yang mungkin, waktu juga hanyalah
susunan kejadian-kejadian yang mungkin.
Waktu adalah "Pengalaman-pengalaman individu"
Barnett, The Universe and Dr. Einstein, (New York: Mentor Books, 1952), hal. 51
5. Teori EINSTEN
"Ruang dan waktu adalah bentuk-bentuk intuisi (daya
kemampuan mengetahui) tidak terpisahkan dari
kesadaran, seperti halnya konsep warna, bentuk atau
ukuran“
Menurut Teori Relativitas Umum:
"Eksistensi waktu tidak dapat dipisahkan dari urutan
kejadian yang kita gunakan untuk mengukurnya."
Relativitas waktu dapat dialami secara
sederhana di dalam mimpi. Walaupun apa
yang kita lihat dalam mimpi tampaknya
berlangsung berjam-jam, sesungguhnya hanya
berlangsung beberapa menit, atau bahkan
beberapa detik.
Lincoln Barnett, The Universe and Dr. Einstein, (New York: Mentor Books, 1952), hal. 50-51
9. Dia ialah Al-Kindi sebagai pengkaji awal teori itu
pada abad ke-9 M dalam kitab Falsafa al-Ula
Menurut Al-Kindi, fisik bumi dan seluruh fenomena fisik adalah relatif.
Relativitas adalah esensi dari hukum eksistensi.
“Waktu, ruang, gerakan, benda semuanya relatif dan tak absolut,”.
Namun, ilmuwan Barat seperti Galileo, Descartes dan Newton menganggap
semua fenomena itu sebagai sesuatu yang absolut. Hanya Einstein yang
sepaham dengan Al-Kindi.
Selanjutnya, Al-Kindi berkata, ” ... jika ada
gerakan, di sana perlu benda; jika ada sebuah
benda, di sana perlu gerakan.”
10.
11. BAGAIMANA MENURUT AL-QUR’AN
Waktu adalah persepsi psikologis
yang dipengaruhi oleh peristiwa,
tempat dan kondisi.
“Yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu
mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira,
bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali
sebentar saja”
Isra’ 52
12. Yunus 45
“Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka,
(mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di
dunia) hanya sesaat di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan.
Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka
dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunju”
15. 112. Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?
113. Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka
tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung"
114. Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja,
kalau kamu sesungguhnya mengetahui
115. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan
kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan
kepada Kami
116. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia,
Tuhan (Yang mempunyai) ´Arsy yang mulia
Yunus 112-116
16. Al-Hajj 47
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal
Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari
disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu”
Al-Ma’arij 4
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan
dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun”
17. BAGAIMANA KISAH ASHABUL KAHFI
Al-Kahfi 11-12
سنين ف ۡٱلكه في ءاذانهم ٰىَلع فضربناعددا
ثمٰصى ۡأح بين ۡٱلحز أي لنعلم َهمنبعثأمدا ا ٓثوِبل لما
11. Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu
12. Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui
manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam
menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu)
18.
19. Inti ayat diatas bahwa:
Allah-lah yang menciptakan waktu, dan keberadaan-Nya tidak
terbatasi oleh waktu
Dalam keadaan seperti ini, maka dapat
dinyatakan bahwa waktu adalah absolut
Relativitas adalah cara memahami esensi
waktu dan keadaan sesuatu
Di sisi lain, manusia dibatasi oleh waktu yang
ditakdirkan Allah. Sebagaimana dikisahkan
dalam ayat di atas, manusia bahkan tidak mampu
mengetahui berapa lama ia tertidur.
22. Dalam KBBI diartikan “kenyataan”
Para filsuf mendefinisikan: “Yang ada”
Pendapat lain mengatakan:
1. Aktualitas
2. Eksistensi
3. Absoluitas
23. APA ITU TAKDIR?
Takdir secara bahasa adalah menetapkan
segala sesuatu, atau menerangkan kadar atas
sesuatu
Dalam The Universe and Dr. Einstein, Lincoln Barnett
menjelaskan bagaimana Teori Relativitas Umum
membawa kita kepada kesimpulan akhir yaitu
Intelektual kosmis
Intelektual kosmis ialah ketetapan dan
pengetahuan yang berlaku bagi seluruh elemen dari
awal hingga akhir sebagai kejadian tunggal
Lincoln Barnett, The Universe and Dr. Einstein, (New York: Mentor Books, 1952), hal. 78
24.
25. TAKDIRMENURUTAGAMA
Takdir adalah pengetahuan sempurna dan
abadi yang dimiliki Allah tentang seluruh
kejadian masa lalu atau masa depan
Takdir Mubram (Qadha)
Takdir Muallaq (Qadar)
Takdir mubram adalah ketetapan Allah
atas makhluknya yang mana tidak ada
kemampuan dari makhluk tersebut
untuk menghindarinya
ketetapan Allah yang berlaku pada
makhluknya sesuai dengan apa yang
dilakukannya di dunia sesuai dengan
kemampuannya sendiri
Ibn Munzur, Muhammad bin Karim, Lisan al Arab, Dar Shadir, Beirut, juz 5, hal. 74
Pendapat 1
26. Pendapat 2
Qadha
Ketentuan Allah sebelum zaman azali
Zaman
Azali: zaman yang tak diketahui awalnya, Tapi
diketahui akhirnya, seperti malaikat
Qodim: zaman yang tak diketahui awalnya, dan tak
diketahui akhirnya, seperti Tuhan
Qadar
Ketentuan Allah yang khusus bagi ciptaanya
Qodar
Mubram: takdir yang paten
Seperti Matahari yang mampu terbit dari barat
Muallaq: takdir yang dapat diubah
Seperti Kerja yang bisa menjadikan kaya
27.
28. POKOK SKEMA
Allah Allah
Rasul
Kitab
Allah
Kitab
Rasul
Malaikat
Hari Kemudian
An-Nisa’: 136
Hari Kemudian
Malaikat
Kitab
Nabi
Harta
Anak yatim
Orang miskin
Musafir
Orang Peminta-minta
Hamba sahaya
Melaksanakan sholat
Menunaikan zakat
Menepati janji
Orang sabar
Al-Baqarah: 177
30. Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah mencertikan kepada
kami Rasulullah saw : “Sesungguhnya salah satu dari kamu (sperma)
dikumpulkan dalam perut ibumu selama 40 hari, kemudian menjadi
segumpal darah selama itu juga, kemudian menjadi segumpal daging
selama itu juga, kemudian Allah mengutus malaikat untuk menyerukan 4
hal.
kemudian malaikat itu menulis amalnya, rezekinya, ajalnya, yang buruk
maupun yang baik. Kemudian ditiupkan ruh ke dalam segumpal daging
tersebut.
Maka sesungguhnya salah seorang diantara kamu mengerjakan amalan
ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka itu tinggal satu
hasta, sampai melebihi apa yang telah ditetapkan padanya, tetapi
kemudian ia mengerjakan amalan ahli surga, maka ia masuk ke dalam
surga. Dan salah satu diantara kamu mengerjakan amalan ahli surga
hingga jarak antara ia dan surga tinggal satu hasta, sampai ia melebihi
apa yang telah ditetapkan padanya dan mengerjakan amalan ahli
neraka, maka ia masuk ke dalam neraka”.
31. ىِنَثَّدَحَّزَّالر ُدْبَع اَنَرَبْخَأ ُقاَحْسِإاَّمَه َْنع ٌرَمْعَم اَنَرَبْخَأ ِاقىِبَأ َْنع ٍم
علي هللا صلى ِ َّاَّلل ُلوُسَر َلاَق َلاَق َةَرْيَرُهوسلم ه«َّلِإ ٍدوُل ْوَم ْنِم اَم
َدِِّوَهُي ُهاَوَبَأَف ، ِةَرْطِفْلا ىَلَع ُدَلوُيْنُت اَمَك ، ِهِناَرِّ ِصَنُيَو ِهِناَةَميِهَبْلا َونُجِت
ُكَت ىَّتَح َءَاعْدَج ْنِم اَهيِف َُوند ِجَت ْلَه ،اَهَنُوعَدْجَت ْمُتْنَأ واُنو
Hadits riwayat Bukhari No 6599
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda :
“Setiap orang lahir dalam keadaan fitrah, kedua orang
tuanyalah yang membuat ia menjadi Yahudi dan Nasrani
seperti lahirnya binatang ternak. Apakah kamu melihat ada
kecacatan padanya sampai kamu membuatnya menjadi
cacat ?”
32. اَنَثَّدَحُنْب ُداَي ِز ِباَّطَخْلا وُبَأَح ُّى ِْرصَبْلا ىَيْحَيُدْبَع اَنَثَّد
ْب ِرَفْعَج َْنع ٍونُمْيَم ُنْب ِ َّاَّللِهيِبَأ َْنع ٍدَّمَحُم ِنِرِباَج َْنع
ُلوُسَر َلاَق َلاَق ِ َّاَّلل ِدْبَع ِنْبوسلم عليه هللا صلى ِ َّاَّلل«
ِب َنِمْؤُي ىَّتَح ٌدْبَع ُنِمْؤُي َلَِِّرشَو ِه ِرْيَخ َِردَقْلاَمَلْعَي ىَّتَح ِه
ِطْخُيِل ُْنكَي ْمَل ُهَباَصَأ اَم َّنَأَل ُهَأَطْخَأ اَم َّنَأَو ُهَئُْنكَي ْم
ُهَبي ِصُيِل»
Hadits riwayat Tirmudzi No 2294
Dari Jabir bin Abdullah berkata : Rasulullah saw bersabda :
”Tidaklah beriman seseorang diantara kamu sebelum ia
beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Sehingga
ia mengetahui bahwa apa saja yang ditetapkan akan
menimpanya, pasti tidak akan meleset darinya. Dan apa saja
yang ditetapkan meleset darinya, pasti tidak akan
menimpanya”.
At Turmuzi, Muhammad bin Isa, al Jami’ ash Shahih, Dar Ihya’ at Turats al Arabi, Beirut, 1998, juz 8, hal. 310
33. Umar bin Abdullah berkata : aku mendengar
Rasulullah saw bersabda : “Allah telah
menetapkan ukuran-ukuran (takdir) 500 tahun
sebelum Dia menciptakan langit dan bumi”.
ْب ِ َّاَّلل ِدْبَع ُنْب ُميِهاَرْبِإ اَنَثَّدَحَّصال ُّىِلِهاَبْلا ِرِذْنُمْلا ِناَنَثَّدَح ُّىِناَعْن
َّدَح ُئ ِرْقُمْلا َدي ِزَي ُنْب ِ َّاَّلل ُدْبَعٍحْيَُرش ُنْب ُةَوْيَح اَنَثوُبَأ ىِنَثَّدَح
َع اَبَأ َعِمَس ُهَّنَأ ُّىِنَل ْوَخْلا ٍئِناَهَّىِلُبُحْلا ِنَمْحَّالر ِدْبُتْعِمَس ُلوُقَي
ُتْعِمَس ُلوُقَي و ٍرَْمع َنْب ِ َّاَّلل َدْبَععليه هللا صلى ِ َّاَّلل َلوُسَر
ُلوُقَي وسلم«َق َيرِداَقَمْلا ُ َّاَّلل ََّردَقَمَّسال َقُلْخَي ْنَأ َلْبِتاَو
ٍةَنَس َفْلَأ َينِسْمَخِب َضْرَألاَو
Hadits riwayat Tirmudzi No 2309
34. Bersabda Rasulullah SAW: “Tidak ada yang dapat menolak
taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada
yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang
selain (perbuatan) baik.”
َع ُ هاَّلل ىهلَص ِ هاَّلل ُلُوسَر َلاَقِِ هَْلَمهلَسَو:
ََلُّدُرَيَءاَضَقهالهَلِإُدي ِزَي ََلَو ُءَاعُّدالا هَلِإ ِرهُمعهال يِفُّرِبهل
(الترمذي)
Hadits Riwayat Tirmidzi 2065
TAKDIR
DOA MENOLAK
Benarkah........??
“Barangsiapa tidak berdo’a kepada Allah
ta’aala, maka Allah ta’aala murka kepadaNya.”
(HR Ahmad 9342)
ِِ هَْلَع ُ هاَّلل َب ِضَغ َ هاَّلل ُعهدَي همَل هنَم
36. Perbedaan pendapat mengenai TAKDIR
Pertama:
Dalam menetapkan qadar ada yang menolak adanya
kehendak dan kemampuan makhluk.
Mereka berpendapat bahwa manusia sama sekali tidak
mempunyai kemampuan dan keinginan apapun kecuali dari
sang pencipta sendiri, dia hanya disetir dan tidak
mempunyai pilihan, laksana pohon yang tertiup angin/robot.
Mereka tidak membedakan antara perbuatan manusia yang
terjadi dengan kemauannya dan perbuatan yang terjadi
tanpa kemauannya, tentu saja mereka ini keliru dan sesat,
kerena sudah jelas menurut agama, akal dan adat
kebiasaan bahwa manusia dapat membedakan antara
perbuatan yang dikehendaki dan perbuatan yang terpaksa.
https://abihumaid.wordpress.com/2011/03/03/memahami-qadha-dan-qadar-ketentuan-dan-takdir-allah/
37. Menurut mereka, manusia memiliki kebebasan
atas perbuatannya. Bahkan ada diantara mereka
yang mengatakan bahwa Allah tidak mengetahui
apa yang diperbuat oleh manusia kecuali setelah
terjadi.
Kedua:
Manusia memiliki kemampuan dan
kehendak sendiri.
Menolak bahwa apa yang diperbuat
manusia adalah karena kehendak dan
keinginan Allah serta diciptakan olehNya.
38. Ketiga:
mereka yang beriman, sehingga diberi
petunjuk oleh Allah untuk menemukan
kebenaran yang telah diperselisihkan.
Mereka itu adalah Ahlussunnah Wal
Jamaah. Dalam masalah ini mereka
menempuh jalan tengah dengan berpijak di
atas dalil syar’i dan dalil aqli.
39. 1- Perbuatan yang dilakukan oleh Allah terhadap makhlukNya.
Dalam hal ini tak ada kekuasaan dan pilihan bagi siapapun.
Seperti turunnya hujan, tumbuhnya tanaman, kehidupan,
kematian, sakit, sehat .
2- Perbuatan yang dilakukan oleh semua makhluk yang mempunyai
kehendak.
Perbuatan ini terjadi atas dasar keinginan dan kemauan
pelakunya; karena Allah menjadikannya untuk mereka
berbuat.
Mereka berpendapat bahwa perbuatan yang dijadikan Allah Ta’ala
di alam semesta ini terbagi atas dua macam, sebagai berikut:
42. Yunus 61
“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat
dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan
Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari
pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di
langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu,
melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”
43. TINGKATAN QADHA’ DAN QADAR
1. Al-‘Ilm (pengetahuan)
2. Al-kitabah (penulisan)
3. Al- Masyiah (kehendak)
4. Al–Khalq (penciptaan)
Maka bukan sebuah filsafat atau cara
berpikir, namun merupakan kebenaran
nyata yang tidak mungkin diingkari
Hakikat hidup sejati ketika ia mampu
merasakan hati dan pikiran dengann zat
yang maha agung