2. !
Karya ini dibuat hari Kamis, 18 Maret 2010, dari jam 09.02 pagi sampai jam
10.16 pagi oleh Aidil Rizali. Segera karya ini saya jadikan public domain
yang berarti Anda bisa mengaksesnya tanpa memperdulikan hak-hak saya
sebagai penulis dan berarti karya ini sama sekali tidak dilindungi undang-
undang negara manapun.
Saya mendukung Copyleft.
dan Knowledge Should Be Free Movement seperti
yang diadvokasikan oleh Komisi Eropa.
Tulisan ini tidak didukung data ilmiah atau riset dalam bentuk apapun juga,
tetapi didukung data pengalaman nyata diri pribadi dan banyak orang!
Tulisan ini tidak didanai atau didukung oleh siapapun juga (tapi tanpa
Microsoft Word, Scribd, Acer, HP, dan banyak barang ciptaan orang-orang
lain karya ini tidak mungkin bisa sampai ke mata Anda).
Tulisan ini bernada bercanda tapi bila diambil serius ya itu terserah
pembaca. Yang jelas saya tolong jawab: Siapkah kalian punya baby?
3. Tulisan yang terlalu sederhana ini saya dedikasikan
Kepada keempat orangtua dari orangtua saya:
Inyik Ali, Nenek Eli, Aki Doelli, Uci Dalima
Kepada kedua orangtua saya:
Ayah Ijul, Bunda Reni
Kepada bunda anak saya:
Bunda Rini
Kepada orangtua cucu saya kelak:
Ayah Bless
4. Prakata
Banyak orang yang sudah menikah ingin punya anak, atau bahkan banyak
orang yang belum menikah pun ingin punya anak, bahkan orang yang belum
punya pasangan pun ingin punya anak dengan cara ML sembarangan lalu
hamil dan kemudian jadi single mother. Ada juga yang beli sperma di bank
sperma, ada juga yang adopsi atau menjadi orang tua asuh.
Tapi sepertinya kalau kita lihat banyak anak-anak yang tidak bahagia
yang akhirnya menjadi bully yang membuat sengsara banyak anak-anak lain.
Ada juga yang karena tidak bahagia jadi bunuh diri. Beberapa waktu lalu ada
anak umur 8 tahun yang bunuh diri. Sebagian menjadi anak-anak rewel yang
gampang marah dan sangat manja.
Tentu fenomena diatas tidak bisa terlepas dari peran orangtua. Orangtua
malah menjadi peran sentral dalam pembentukan karakter dan gaya hidup
anak karena bersama orangtualah seorang anak tinggal sejak dalam
kandungan hingga umur dewasa kelak.
Jadi saya mohon apabila kalian mempertimbangkan ingin punya anak
untuk introspeksi lebih dahulu apakah kalian sudah siap punya baby. Karena
baby itu makhluk hidup dan kalian akan bertanggung jawab terhadap dirinya
sampai lamaa sekali. Jangan anggap enteng keputusan menjadi seorang
parent.
Penulis
5. Daftar Isi
Siap Mental
Siap Emosional
Siap Fisik
Siap Seks
Siap Waktu
Siap Tai
Siap Jalan
Siap Lucu
Siap Keturunan
Siap Babysitter
Siap Duit
6. I
Siap Mental
Hati-hati punya bayi, bila anda tidak siap mental, anda bakalan mental.
Siapkah anda mendengar teriakan manusia lain yang sangat tidak merdu,
tidak indah, meriang seperti disiksa di neraka setiap beberapa jam sekali?
Atau lebih tepatnya, siapkah telinga anda? Hati-hati, jangan sampai anda
menjadi setengah budek atau malah tuli beneran karena terlalu sering
mendengar ‘radio rusak’ berjalan atau bak tinggal di dekat mesjid dengan
azan yang terlalu besar atau tinggal di samping kandang anjing yang
menggonggong.
Siapkah anda melihat pasangan anda (khususnya istri anda, karena
biasanya istrilah yang sibuk) bangun malam-malam untuk membuat susu
(atau ASI) dan mengganti popok anak anda? Ingat, hal ini akan terulang
terus SETIAP HARI dan SETIAP MALAM minimal sampai 1000 HARI ke
depan (usia 3 tahunan).
Atau lebih tepatnya, siapkah kedua kelopak mata anda dipaksa terbuka
malam-malam buta saat anda lagi sangat nyenyak tidur?
7. Siapkah anda mencium bau tak sedap dari anus baby dan istri anda
meminta anda untuk turut membersihkannya? (atau karena anda bapak yang
baik anda melakukannya tanpa diminta)
Atau lebih tepatnya, siapkah kedua lobang hidung anda yang sudah
berpuluh tahun beradaptasi untuk hanya mencium bau tai anda sendiri
sekarang harus dipaksa lagi mencium bau tai baby anda?
Dan terakhir,
Siapkah anda, untuk pertama kalinya dalam hidup anda (saya harap),
untuk mencebok pantat orang lain yang masih ada tainya?
Atau lebih tepatnya, relakah tangan anda dipaksa mencebok pantat orang
lain?
Jika anda mengatakan, ya, saya siap. Saya bilang anda ngibul. Percayalah,
tidak ada satupun manusia di dunia yang siap mencebok pantat orang lain
selama ratusan hari, mendengar gunung meletus tiap malam, dan mencium
bau kotoran tiap beberapa saat. Siapkan nyali anda, karena ini lebih parah
daripada dipukulin atau dihina orang, digigit binatang, atau terkena tsunami.
Kenapa? Karena biasanya semua kejadian diatas hanya berlangsung
beberapa detik, menit, atau jam. Sedangkan ‘musibah’ yang satu ini
berlangsung ribuan detik, menit dan jam.
8. 2
Siap Emosional
Semua orangtua tentu mencintai baby mereka, anda juga tentu berniat
mencintai baby anda bukan? Tetapi bisa saya pastikan, suatu saat anda bakal
kelepasan marah-marah atau sedih atau menyesal atau bingung atau pusing,
kenapa? Karena anda tidak menyangka manusia baru yang lahir berkat
sperma anda dan sel telur istri anda bisa menjadi sangat menganggu
kehidupan anda.
Bayi punya keinginan yang sangat terlalu berlebihan besar untuk
diperhatikan dan dekat dengan orangtuanya, khususnya ibu. Jadilah kalau si
ibunya mau mandi, mau makan, mau apa sajalah anak itu akan nangis teriak-
teriak. Lalu dibawalah ikut makan, tapi namanya baby pasti suka ngaduk-
ngaduk apa saja yang didepannya. Akhirnya si ibu dan bapak musti ngelap
makanan yang ada dilantai, atau air yang tumpah. Ya tentu musti
dipersiapkan terlebih dulu meja makan biar si anak kehabisan barang untuk
dibanting, tapi jika ini berlangsung ratusan hari, anda akan kecapekan juga.
Dan jelas, setahu saya, tidak ada orang yang pernah teriak-teriak di
samping anda selama bermenit-menit dan anda tidak bisa jauh dari orang itu.
Kalau orang lain teriak-teriak seperti baby saya, saya tentu akan pergi jauh
dan nggak mau ketemu orang itu lagi. Sayangnya karena ini baby saya, saya
9. nggak bisa jauh-jauh, saya harus berusaha memenuhi segala permintaannya,
daripada ia nangis nggak karuan.
Lalu sekitar umur setahun ia sudah mulai merangkak kemana-mana,
berdiri, bahkan berjalan, dia bisa senang buka keran air minum galon, atau
berantakin buku atau laci, atau ‘kecelakaan’ jotosin kepalanya di gigi atau
bibir anda atau istri anda hingga berdarah, atau –amit-amit- giginya retak
atau copot! Kadang kukunya juga bisa mencakar muka anda sehingga untuk
pertama kalinya dalam hidup, anda punya luka cakaran permanen di muka.
Jika anda lagi-lagi mengatakan siap, saya sekali lagi akan bilang anda
bohong atau menipu diri sendiri. Tidak ada orang yang siap mendengar
teriakan di siang bolong atau di malam kelam, dengan air dan makanan
tumpah dimana-mana dan mendapat cinderamata gigi, bibir berdarah dan
muka penuh cakaran.
10. 3
Siap Fisik
Lupakan olahraga pagi seperti joging atau senam. Anda akan banyak
olahraga bergerak ketika punya bayi (dan tanpa babysitter seperti
kebanyakan orang bule dan jepang). Anda akan sering joging dari kamar ke
dapur, dan sering senam bungkuk angkat badan mengambil dan menaruh si
baby dari box tidurnya. Anda akan sering bergerak ke arah baby anda karena
ia butuh susu. Maka entah ASI entah anda musti memanaskan dot
memasukkan susu ke botol mengaduk susu lalu menyuguhkannya ke si
baby.
Lalu…
Setelah susu masuk ke perut baby, tunggu beberapa saat dan yap, saatnya
ganti popok. Kalau luber ke luar, ya saatnya ganti seprei juga.
Kemudian…
Baby dimandiin. Siapin air panas, masak dulu. Masukkan baby ke bak
mandi bayi. Ambil ember untuk buang air panas. Angkat baby ke meja
untuk pakai baju.
Kalikan episode-episode diatas beberapa kali sehari dan seminggu dan
pastinya anda akan punya baby fatigue, capek punya bayi.
11. Jadi masuk akal bertahun-tahun yang lalu anda melihat seorang ibu kesal
dengan anaknya bahkan dengan kata-kata yang menurut anda terlalu pedas.
Hei, ibu hanya manusia biasa. Dan manusia tidak ada yang mau menjadi
babu tanpa dibayar. Apalagi bila dibayar dengan kerewelan dan kemanjaan
yang lebai.
Jadi lain kali melihat seorang ibu atau bapak memarahi atau mencubit
anaknya, ketahuilah, mereka lebih banyak berbuat baik ke anak itu daripada
mencubitnya. Hanya anda saja tidak tahu.
12. 4
Siap Seks
Maukah anda menikah dengan pasangan anda, betapapun anda pikir anda
mencintainya jika ternyata ia tidak punya kelamin? Saya pikir tidak. Mau
tahu kenapa? Karena percaya atau tidak, ngeseks adalah salah satu hal
terpenting mengapa dua orang menikah. Serius.
Setelah anda masturbasi sekian ratus kali atau menahan diri dari berzina atau
apalah, akhirnya anda bebas ngeseks kapan saja, dimana saja, asal di daerah
kamar sendiri dengan pasangan sendiri. Bagi kebanyakan lelaki ini adalah
mimpi jadi kenyataan (bagi sisanya, mereka ternyata homo).
Kucluk kucluk kucluk datanglah ananda, si lucu mungil, yang kemudian
menjadi ‘bos’ dirumah tangga anda dan ‘orang ketiga’ yang tidak bisa
dihapuskan.
Amat susah bahkan punya nafsu seks ketika istri anda mukanya sudah tidak
karuan lagi, ditambah dengan ‘stereo nyaring’ yang selalu kambuh tiap
berapa jam sekali.
Jadi jika anda suka seks, siap-siap untuk mengurangi kadar seks anda,
mungkin sampai nol. Ataupun tidak siap-siap ditengah ‘aksi’ anda, ada suara
13. ‘azan’ memanggil anda, atau minimal istri anda. Dan jadilah anda terpaksa
melakukan dua hal: berhenti ngeseks dan jadinya nggak pol. Atau
meneruskan seks tetapi jadi tidak nyaman.
Ini menjelaskan kenapa kalau dipikir-pikir orang-orang yang punya anak
mukanya capek dan jadi gampang ngeluh. Karena mereka memang capek
dan pantas mengeluh!
14. 5
Siap Waktu
Ketika anda lajang, waktu anda seluruhnya milik anda (kecuali anda perlu
merawat orangtua atau saudara anda yang sakit parah).
Ketika anda mendua (berpasangan maksudnya), waktu anda separuhnya
milik anda.
Ketika anda bertiga, waktu anda untuk diri anda tinggal sepertiga? Secara
teori ya. Tapi berbeda dengan pasangan anda yang sudah punya otak,
mampu menahan diri dan cebok sendiri, orang ketiga ini alias si baby masih
seperti babi yang nggak bisa cebok sendiri dan nggak punya otak. Maka dia
bebas menginterupsi apapun kegiatan anda agar anda fokus melayani
kebutuhannya. Tidak seperti istri atau suami anda yang bisa menunda
keinginannya, si baby tidak bisa menunda keinginannya. Kalau ditunda ya
beliau akan marah-marah teriak-teriak. Awas lho, nangisnya bayi bukan
berarti dia sedih, itu bisa berarti dia kesal setengah mati hingga matanya
keluar air, alias mau ngamuk.
Nah, rata-rata kita si orangtua menghabiskan waktu 16 jam sehari bersama si
baby (si baby 0-18 bulan). Kita baru tidur dua jam, baby bangun, kita tidur,
15. dua jam lagi si baby bangun, sampai waktunya mandi, minum susu, lalu
cebok lalu muter lagi.
Percayalah anda tidak pernah menghabiskan waktu sepanjang itu bersama
seseorang, bahkan dengan pasangan anda. Jika pasangan anda teriak-teriak
setiap dua jam dan minta dicebok, bisa jadi anda akan menceraikannya.
Tetapi anda tidak bisa bercerai dengan si baby. Nah bagi mereka yang masih
tinggal dengan orangtua atau dengan saudara, cobalah menitip si baby
kepada mereka sekali-kali (maksudnya sejam dua jam) bila titik kesabaran
anda sudah habis. Seorang yang cakep atau cantik pun bisa menjadi sangat
buruk rupa apabila mereka menangis sampai mata mereka menutup dan anda
dapat melihat rongga tenggorokan mereka, nah itulah kasus si baby.
Siap kehilangan waktu sampai mati kutu?
16. 6
Siap Tai
Semua orang, apalagi di Cina, suka tai, maksudnya tai-chi. Tetapi semua
orang tidak suka tai yang berarti kotoran. Apalagi mencebok kotoran
manusia lain. Inilah tantangan menjadi orangtua. Anda akan melihat,
mencium, dan menyentuh tai si baby setiap dua-tiga hari sekali (kalau anda
beruntung) atau setiap hari (kalau anda buntung).
Anda pasti amat sangat jarang melihat tai orang lain kan? Mungkin tai
istri atau suami anda pun tidak pernah anda lihat (minimal tidak pernah
dengan sengaja). Nah kalau tai si baby ini anda bukan hanya melihat sekali
atau dua kali, tetapi ribuan kali, dan dengan amat sangat terlalu jelas (dan
kalau anda lalai mengajar dia nyebok sendiri, bisa-bisa sampai kelas 6 SD
masih harus dicebokin! Emang Reebok!). Dan jika anda beruntung, tangan si
baby akan menyentuh tainya sendiri dan mengayun-ngayunnya dan hap!
serpihan tai si baby yang sekecil lalat hinggap masuk ke dalam mulut anda
dan langsung tertelan, dan anda tidak bisa mengeluarkannya lagi. Karena
peraturan tai no.1: tai yang sudah masuk mulut secara legal tidak bisa keluar
lagi walaupun dimuntahin, karena tai itu sudah mengenai rongga-rongga
mulut. Jadi selamat, anda menjadi bagian dari komunitas Orangtua-
Menelan-Tai-Anak yang entah ke berapa juta. Kasus ini amat jarang
17. didengar karena orangtua malu atau tidak terlalu memikirkannya. Dan
sebagian orangtua malah merasa tai anak enak. Entahlah.
Siap ketemu teman baru? (ketemu tai maksudnya)
18. 7
Siap Jalan
Siap-siap nggak bisa menonton film di bioskop lagi. Karena menonton
film dengan si baby adalah acara buang-buang waktu, uang, dan tenaga. Si
baby akan menangis setiap beberapa saat. Jadi anda kesal, pasangan kesal, si
baby kesal, dan pastinya puluhan penonton lain kesal, karena mereka tidak
ngebayar puluhan ribu rupiah untuk mendengar ‘konser’ nangis anak anda.
Siap-siap juga kerepotan karena entah anda gendong hingga anda pegal-
pegal atau anda bawa stroller sehingga anda memakan tempat di lift dan di
restoran, anda tetap bakalan kerepotan.
Acara malam minggu bareng istri sebaiknya dirubah menjadi acara
minggu siang bareng istri dan anak. Persiapan pergi bareng si baby ini mirip
persiapan pergi Berak Obama kemana-mana. Repot! Pot!
19. 8
Siap Lucu
Salah satu alasan mengapa si baby dibiarkan hidup oleh orangtuanya karena
mereka, saat tidak menangis, tidak boker, tidak butuh apapun, sebenarnya
cukup lucu. ‘Segar’ begitu kata seorang kakek melihat cucunya, ‘Enak’ kata
seorang ibu melihat anaknya, ‘Ih Lucu’ kata seorang kakak melihat adiknya.
Ya, momen ketika mereka melihat kita dan tertawa dapat melumerkan hati
yang terkeras dan sepertinya kerja keras kita terbayarkan. Ah, betapa
mahalnya mendapat senyum itu!
Yang menarik adalah setelah anda punya anak, anda dan pasangan anda
jadi ikut-ikutan jadi kelucu-lucuan. Dalam usaha anda membuat bayi anda
tertawa terkekeh-kekeh anda memainkan muka anda, membuat muka anda
jadi lucu, berkata dengan nada yang lucu, jadilah anda komedian amatiran
dengan penonton khusus satu orang super istimewa: si baby!
Siapkah anda jadi pelucu?
20. 9
Siap Keturunan
Alasan paling umum manusia mau susah payah direpotin si baby adalah
ingin punya keturunan. Seolah-olah hidup mereka disambung karena ada si
baby, padahal sih nggak. Si baby kelak akan tumbuh dan punya kehidupan
sendiri. Anda kenal David Beckham? Anda kenal bapaknya nggak? Anda
kenal Brad Pitt? Anda kenal ibunya nggak? Anda kenal bapak ibu dari
George Washington? Saya pikir nggak, dan nggak perduli juga kan? Ya
begitulah.
Lagipula punya keturunan itu kan belum berarti enak. Ada 10 juta orang
yang dipenjara karena membunuh, memperkosa, korupsi, narkoba, dll. Ada
100 juta orang yang dirumah sakit atau sakit kanker, aids, kecelakaan, sakit
jantung, koma, jadi tanaman, dsb. Ada 3 miliar orang yang hidup dalam
keadaan miskin, kekurangan air bersih, tidak bisa baca tulis. Dan coba
tebak? Mereka tadinya adalah seorang baby. Enak nggak jadi orangtua
mereka? Atau enak nggak lahir sebagai mereka? Mending nggak pernah
lahir daripada lahir lalu jadi pelacur kemudian mati karena penyakit atau
lahir cacat karena ibunya pecandu.
Dua presiden terhebat Amerika, George Washington dan Abraham
Lincoln tidak punya keturunan. Wash tidak pernah punya anak, dan Lin
tidak punya cucu. Sedangkan ada juga banyak manusia yang punya
keturunan puluhan generasi tapi siapa yang perduli?
21. Dan ingat, momen si baby lahir adalah momen anda harus menyiapkan
diri untuk satu dari tiga skenario tragedi: si baby mati duluan, anda mati
duluan, atau pasangan anda mati duluan. Apapun itu, dua yang ditinggalkan
akan sedih dan terluka.
Nah satu hal lagi, si baby adalah tanggungjawab anda. Jadi jangan punya
baby kalau kelak anda akan bercerai dan menikah dengan orang lain, serius.
Banyak orang yang melakukan hal ini, dan itu adalah hal tercela. Cek dulu
dong pasangan anda itu suka mukul tidak, suka selingkuh tidak, jangan
belakangan anda mau bercerai karena sering dipukul atau tidak cocok atau
apa, seharusnya anda sudah sadar sebelum menikah. Jadi konsekuen.
Kasihan si baby. Kalau anda tetap bersama sering cekcok jadi kurang baik,
kalau anda tidak bersama si baby jadi kurang baik juga. Maka berusahalah
punya rumah tangga yang bahagia dan harmonis.
Jadi jelas anda tidak perlu punya anak. Anda sama sekali tidak perlu
membuktikan kepada orang lain atau diri sendiri bahwa anda bisa punya
anak. Siapa yang perduli? Serius. Di Eropa dan Jepang sekarang orang
jarang sekali yang mau punya anak karena anak dianggap menghambat
optimalisasi pengembangan diri karena dengan punya anak perhatian, waktu,
tenaga, uang kita jadi tersita dan tersedot. Tidak heran juga kalau tiga
presiden terakhir Amerika punya anak hanya satu atau dua dan mereka pun
punya anak diawal-awal umur 30an. Sekali lagi saya camkan, anda tidak
perlu menikah, tidak perlu punya pasangan, tidak perlu punya anak kalau
hanya ingin membuktikan ke orang atau diri sendiri bahwa anda ‘normal’
atau karena orangtua sudah minta cucu. Karena kata ‘normal’ itu ilusi, palsu,
tidak bermakna. Dan silahkan orangtua anda adopsi cucu orang.
Siap punya keturunan karena alasan yang benar, bagus, baik, dan bersih?
22. 10
Siap Babysitter
Nggak semua orangtua mau atau mampu punya babysitter. Kalau kita lihat
acara TV Supernanny, banyak orang yang walau kaya masih ngerawat si
baby sendirian. Ini karena orang kadang males melihat bayinya dirawat
orang yang berasal dari golongan ‘kurang mampu’. Atau mungkin juga
sungkan karena merasa masa anak satu doang nggak bisa dirawat sendiri,
malu-maluin saja. Atau untuk menghemat uang. Atau memang agar bisa
menikmati kehidupan sebagai orangtua secara penuh baik suka dan duka.
Tapi jelas ada orangtua yang nggak mau juga seperti itu. Setelah setahun
dua tahun punya anak mungkin orang merasa sudah cukup pengalaman dan
lebih baik melihara babysitter. Tapi harap dicamkan dulu bahwa babysitter
juga manusia. Berikan dia kamar yang layak. Jangan digudang, jangan
kamar mirip gudang, kasih AC dong kamarnya dan kamar mandinya yang
layak seperti kamar mandi anda sendiri, atau minimal kamar mandi yang
kalau anda kepepet masih mau mampir disitu. Masalahnya kan banyak
sekali ‘majikan’ yang merasa babysitter itu mirip beli kuda atau budak atau
badak, seolah-olah mereka setengah manusia, setengah binatang yang bisa
tahan banting tahan bunting tidur bareng nyamuk, kecoa, tikus dan semut
ditempat sesak udara dan air kumuh. Ya nggaklah! Manusiawi dikit dong.
23. Yang menyebalkan lagi orang-orang yang memperlakukan si babysitter
lebih buruk dari perlakuan mereka ke anjing adalah orang-orang berada yang
cukup materi (malah kaya), cukup otak (malah cerdas), cukup muka (malah
cakep). Entah kenapa mereka malah suka menyiksa si babysitter. Sialan
mereka!
Tapi sebaliknya juga bisa benar. Hati-hati. Bisa saja babysitter akhirnya
jadi fathersitter lho. Ada bintang film Hollywood yang akhirnya malah
menikah dengan babysitter anaknya (lupa siapa). Ada babysitter yang malah
ngeseks dengan si baby (pedofil gitu). Ada babysitter yang malah kudisan
atau penyakitan jadi si baby ikutan. Ada babysitter yang bawa kabur si baby.
Jadi pikir-pikir yang matang dan waspada dan berbuat yang baiklah
sebagai majikan.
24. 11
Siap Duit
Duit, lagi-lagi duit, lagi-lagi uang, money.
Ada money ente my honey, nggak ada money ente ya monkey!
Dahulu orang melihara baby agar kelak bisa bantu kerja ngurus babi-babi
dan ayam, sapi, kuda, kambing. Tapi sekarang baby adalah barang
konsumer. Sebuah luxury item. Sebuah status marker. Sebuah komoditi baru
ajang pamer-pamer, gengsi-gengsi, sok-sok-an. Oh baby saya pake baju
desainer ini lho, sepatunye beli di negeri itu lho, dia les ini lho…
Jadi jelas si baby butuh money. Bila si babe ada money baby senang. Bila
si babe nggak ada money, babe jadi babu bau. Baby sangat materialistis,
mau nggak mau memang begitu.
Duit yang tadinya bisa untuk tabungan atau untuk hobi anda atau untuk
makan-makan atau beli apa, lupakanlah. Sekarang duit itu untuk keperluan si
baby dan ibunya.
Pertama-tama…
25. Calon ibu akan rutin periksa hamil tiap sebulan sekali sampai usia
kehamilan tujuh atau delapan bulan. Mulai delapan bulan ia rutin setiap dua
minggu sekali. Dan mulai sembilan bulan bisa seminggu atau berapa hari
sekali. Itu saja sudah sampai sejuta-dua juta, termasuk biaya transportasi
(bensin atau taxi), biaya makan, dsb. Belum kalau ikut senam hamil dan beli
susu dan baju hamil.
Kemudian…
Calon orangtua sudah mulai menyiapkan barang-barang keperluan si baby
seperti pakaian, peralatan mandi, tempat tidur, pampers, susu, dot, mulai
sebulan sebelum melahirkan. Ini bisa empat-lima juta.
Lalu…
Si baby lahir dan ngetem di rumah sakit dua hari. Ini bisa delapan-limabelas
juta.
Terus…
Nah baby bisa menghabiskan pampers tiga sampai enam kali sehari dan
menghabiskan susu 900 gram kurang dari satu minggu. Pampers isi 40 bisa
sekitar 50 sampai 100 ribu dan susu 900 gram bisa 55 sampai 200 ribu. Nah
ini dikali 100 mingguan. Hasilnya untuk pampers dan susu sendiri saja
(kecuali anda ASI, makanya ASI dong!) bisa 50-100 juta dalam waktu tiga
tahun. Mampus kan? Uang segitu yang bisa buat nyicil mobil atau rumah
atau apalah, habis buat satu hal: cairan. Susu diminum, kencing dipampers.
26. Selanjutnya…
Seperti anda sudah ketahui, anak tumbuh jadi remaja (dan disini biasanya
ada yang mulai hobi buruk gila seperti merokok, narkoba, seks bebas,
ngomong kasar, dropout), biaya hidup remaja selama 9 tahun (dari umur 11
sampai 19 tahun) bisa miliaran termasuk biaya sekolah dan senang-senang.
Akhirnya…
Kemudian mereka jadi dewasa, kebanyakan menikah dan biaya pernikahan
kan juga ditanggung orangtua dan pindah punya rumah sendiri dan biasanya
orangtuanya minimal ngebantu banyak. Inipun orangtua masih ngasih
ongkos ratusan juta.
Oops…
Banyak sekali kan dari orangtua kita yang seumur hidup tinggal bareng
orangtuanya? Entah karena alasan apapun. Dan banyak juga dari kita yang
seumur hidup tinggal bareng orangtua. Dan kelak banyak juga dari anak kita
yang seumur hidup tinggal bareng kita. Maka dana untuk anak itu mengalir
terus…
Bahkan…
Kalau anak kita mati duluan, kan butuh biaya buat makam dan setiap tiga
tahun sekali musti diperpanjang. Artinya ya kasih orangtua itu sejak 9 bulan
dalam liang rahim terus bisa sampai 900 bulan dalam liang kubur.
27. Jadi intinya ya ketika anda punya anak yang akan terus melorotin keuangan
anda selama minimal 21 tahun (dengan kalkulasi dia lulus kuliah umur 21
tahun) sampai miliaran rupiah dan ada kemungkinan terus melorotin sampai
anda atau anak anda mati, apakah itu setimpal dengan kebahagiaan yang
anda dapat? Menurut anda, orangtua anda berpikir begitu nggak dengan
anda?
Mudah-mudahan. Tapi kalau nggak, ya namanya juga hidup. Nggak ada
manusia yang hidupnya sempurna. Kalau sempurna bukan manusia, tapi
patung yang dipahat sama Michaelangelo.
28. Penutup
Walaupun kelihatannya tulisan ini rada konyol tapi ini serius lho. Lebih
baik anda mati tanpa punya anak, daripada anda punya anak yang jadi teroris
bunuhin banyak orang, atau punya anak yang jadi bandar narkoba atau pakai
narkoba mati overdosis, atau punya anak yang bahkan membunuh anda dan
pasangan anda (ada lho kasus begini) atau malah dibunuh oleh anda atau
pasangan anda (ada juga kasus begini) atau malah dibunuh atau membunuh
saudara sendiri atau orang lain. Bukannya menakut-nakuti, tapi tolong
pikirkan dengan amat matang persiapan mental, emosional, finansial,
seksual, sosial sebelum punya anak. Kasihan kalau si anak jadi hanyut di
kali karena orangtuanya adalah gembel yang tinggal dibawah jembatan.
Kasihan si anak, dan bisa dibayangkan betapa hancur hati kedua
orangtuanya yang karena terlalu miskin sehingga buah jantungnya tercebur
ke kali.
Nah kalau anda sudah siap, saya ucapkan selamat menjadi orangtua. Jadi
orangtua bukan kebanggaan lho, tapi keharusan. Jadi orangtua yang baik
baru kebanggaan. Baik-baik ya sama si baby!