Makalah ini membahas kewajiban dan keutamaan menuntut ilmu. Menuntut ilmu agama wajib bagi setiap muslim berdasarkan al-Quran dan hadis. Ilmu yang wajib dipelajari adalah tauhid, ibadah harian, muamalah, dan menjauhi penyakit hati. Amal tidak akan diterima tanpa ilmu yang mendukungnya.
2. Latar Belakang
Manusia sejak dilahirkan ke dunia dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, sebagaimana
Allah ﷻ berfirman :
ُ
ه َ
ٱّلل َو
مهكَجَرْخَأ
ُ
نِّم
ُِّونهطهب
ُْمهكِّت ََٰهَمهأ
َُ
ل
َُونهمَلْعَت
أًْـيَش
َُلَعَج َو
ُ
همهكَل
َُعْمَسٱل
َُر ََٰصْبَ ْ
ٱْل َو
ُ
َةَدِّـْفَ ْ
ٱْل َو
ُۙ
ُْمهكَلَعَل
ُ
َت
َُونهرهكْش
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.”(QS. An-Nahl :78)
Dari uraian pada latar belakang di atas, maka pembahasan dalam makalah ini akan
difokuskan pada pokok-pokok pembahasan, yaitu:
1. Kewajiban Menuntut Ilmu
2. Keutamaan Mencari Ilmu
3. Kewajiban Menuntut Ilmu
Telah dibahas oleh para ulama di kitab-kitab mereka tentang kewajiban bagi setiap muslim
untuk menuntut ilmu agama, tentunya hal tersebut didasari dari firman Allah dan hadits Nabi
kita yang mulia ﷺ,
Allah ﷻ berfirman :
ُ
هللاُ َ
لِّإَُهَلِّإُ َ
هُلهَنَُأْمَلْعاَف
“Ketahuilah bahwasannya tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah” (QS. Muhammad
: 19 )
Nabi Muhammad ﷺ bersabda :
ُ
بَلَط
ُِمْلِعْلا
ُ
ةَضي ِ
رَف
ىَلَع
ُِلك
ُ
مِلْسم
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)
Imam Bukhari rahimahullah berkata :
ٌُابَب
:
ُِّلَمَعُال َُوِّل ْوَقُالَلْبَقُهمْلِّعال
“Bab Ilmu sebelum berkata dan beramal”.
4. Yang menjadi pertanyaan, ilmu apa saja yang wajib dipelajari oleh setiap muslim.
Imam Malik pernah ditanya tentang menuntut ilmu syar’i, maka beliau menjawab :
ُ
هههجاَتْحَتُاَىُمـَلِّإُ ْـرهظْنهاُ ْـنِّكَل َُو،ٌْريَـخُههـُّلهك
ُ
هلْاطَفَُـكِّتَلْيَل َُوَـكِّم ْوَيُْيِّف
ُ
ههْب
“Menuntut ilmu itu adalah kebaikan seluruhnya, namun dahulukan untuk mempelajari ilmu yang
kamu butuhkan dalam ibadah sehari-hari”
5. Ibnu Ruslan berkata dalam Nadzam az-Zubad :
ُِّد ْرَفُْالِّتاَف ِّ
ُصهمْلِّعُهههض ْرَفَف
…
اَمُِّمْلِّعُْعَم
ىِّدَؤهمْهُالههجاَتْحَي
Ilmu yang wajib itu adalah ilmu tentang Tuhan yang Maha Esa, serta
ilmu yang dibutuhkan oleh mukallaf
ُِّام َوَديُالِّفُِّللاُِّْنيِّدُ ِّ
ض ْرَفُْنِّم
…
َُصال َُو ِّ
رْههطالَك
ُِّامَي ِّ
الص َُوِّة َ
ةاَل
dari kewajiban agama Allah secara terus-menerus, seperti bersuci, sholat
dan puasa
6. ُِّعهياَبَتلِّلُِّاجَتْحهمْلِّلُِّْعيَبْال َو
…
ُ
َ ْ
ُاْل ِّ
رِّهاَظ َو
ُ
ِّعِّعَااَصيُالِّفُِّامَكْكْح
jual beli bagi orang yang selalu interaksi jual beli, dan hukum-hukum
yang jelas dalam muamalah
ُِّدِّسْفهمُِّب ْوهلهقْلِّلُاءَدُهمْلِّع َو
…
ُِّكْال َُوِّبْجهعالَك
ُِّدَسَحُْالِّاءَد َُو ِّ
ْرب
dan ilmu penyakit hati yang merusak, seperti membanggakan amal,
sombong dan penyakit dengki
ُِّامَكْكْحَ ْ
ُاْلَنِّاُمَذَهُى َوِّسُاَم َو
…
ُ
َعٍُةَياَفِّكُ هض ْرَف
َُِّامنَ ْ
ىُاْلَل
Hukum-hukum selain ini adalah fardlu kifayah bagi manusia
7. Bisa kita simpulkan perkataan Ibnu Ruslan,
bahwa ilmu yang wajib dipelajari setiap orang adalah tentang Tauhid (mengenal Allah )ﷻ, Ibadah
sehari-hari (bersuci, sholat 5 waktu, puasa Ramadhan), Muamalah (jual beli dan yang lainnya),
dan Penyakit-penyakit hati agar dijauhi.
8. Ilmu merupakan syarat diterimanya amal seseorang, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Ruslan :
هود ْرَمُهههلاَمْعَُأهلَمْعَيٍُمْلِّعُ ِّ
ْريَغِّبُْنَمُُّلهك َو
ُهلَبْقهتُ َ
ُلٌةَد
Setiap orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya ditolak dan tidak diterima
Ibadah tidak boleh dilakukan sesuka hati, harus dilandasi ilmu sesuai dengan perintah
Rasulullah ﷺ . Allah ﷻ berfirman :
َُيَلِّإُ َٰ
ىَكْحوهيُْمهكهلْثُِّمٌَرشَبَُانَاُأَمَنِّإُْلهق
َُمَفٌُُۖد ِّاكْح َُوٌهََٰلِّإُْمهكههََٰلِّإُاَمَنَأ
َُانَكُ ْن
َُاُواحِّلاَصُ ا
ةاَلَمَعُْلَمْعَيْلَفُِّهِّبَُرَءاَقِّلُوهج ْرَي
ُ
ادَكْحَُأِّهِّبَُرِّةَداَبِّعِّبُ ْك ِّ
رْشهيُ َ
ل
ا
“Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh
dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".” (QS. Al-
Kahfi :110)
9. Imam Ibnu Katsir berkata tentang tafsir ayat berikut ini :
ُ
َداَبِّعِّبُ ْك ِّ
رْشهيُ َ
ل َاُواحِّلاَصُ ا
ةاَلَمَعُْلَمْعَيْلَف
اادَكْحَُأِّهِّبَُرِّة
“Ada dua syarat diterimanya amal, yaitu yang ikhlas dilakukan karena Allah dan sesuai dengan
perintah syariat (yang dibawa oleh Rasulullah)”
Nabi ﷺbersabda :
ُ
دَُر َوههَفَُانهرْمَُأِّهْيَلَعُ َْسيَلُ ا
ةاَلَمَعَُلِّمَعُْنَم
“Barangsiapa yang melakukan amalan yang tidak ada tuntunan dari kami (agama islam) maka
amalan itu tertolak” (HR. Muslim).
10. Keutamaan Menuntut Ilmu
Telah dibahas lengkap oleh para ulama di kitab-kitab mereka tentang keutamaan menuntut
ilmu syar’i bagi setiap muslim. Di antara kitab yang paling lengkap dalam mengumpulkan
keutamaan menuntut ilmu berdasarkan dalil-dalinya dari Al-Qur’an dan Sunnah adalah Kitab
Miftah Dar as-Sa’adah yang ditulis oleh Ibnul Qoyyim al-Jauziyah Rahimahullah.
Agama tegak dengan dua hal : Ilmu dan Jihad. Bahkan menuntut ilmu lebih utama,
sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ahmad Rahimahullahu ﷻ:
ُ
هتَيِّنُ ْتَحَصُ ْنَمِّلٌُءَْيشُهههلِّدْعَيُ َ
ُلهمْلِّعال
ُ
هه
“Menuntut ilmu sebuah amalan yang tidak ada tandingannya dengan yang lain jika niatnya
benar”
Kenapa menuntut ilmu lebih utama? Karena semua ibadah butuh kepada ilmu. Jika ada
orang yang beribadah tanpa ilmu maka tidak akan diterima oleh Allah ﷻ, sebagaimana sudah
dijelaskan sebelumnya.
Hal ini disebutkan oleh Syaikhuna Syaikh Shalih al-Ushoimy Hafidzahullahu Ta’ala dalam
sebuah pengajiannya.
11. 1. Persaksian Ahli Ilmu disejajarkan dengan Persaksian Allah dan Malaikat tentang
Tauhid
Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa orang yang memiliki ilmu, Allah sejajarkan dengan
diri-Nya dan malaikat dalam persaksiannya, Ayat yang dimaksud di atas adalah QS. Al-
Imran : 18. Allah ﷻ berfirman :
ش
ُ
َكِّع َ
ةاَلَمْال َُو َوههُ َ
لِّإَُهََٰلِّإُ َ
هُلهَنَُأه َ
َُّللاَدِّه ََ
ُْسِّقْالِّبُاامِّعاَقُِّمْلِّعْوُالهلوهأ َُوهة
َُهََٰلِّإُ َ
ُۚلُِّط
ُ
هميِّكَحُْالهيز ِّ
زَعُْال َوههُ َ
لِّإ
“Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia (demikian pula) para malaikat dan
orang berilmu yang menegakkan keadilan (memberikan persaksian), bahwa tidak ada Tuhan
selain Dia, Yang Mahaperkasa, lagi Mahabijaksana.” (QS Ali Imran: 18)
12. 2. Menuntut Ilmu Penyebab Dimudahkannya Jalan Menuju Surga
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah ﷺbersabda,
ُ
َهَسُ،اامْلِّعُِّهْيِّفُ هسِّمَتْلَيُااقْي ِّ
رَطَُكَلَسُ ْنَم
َُجْىُالَلِّإُااقْي ِّ
رَطُِّهِّبُههَلُهللاَُل
ةَا
“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
13. 3. Ilmu Adalah Warisan Para Nabi
Hal ini sebagaimana hadits Nabi ﷺ, beliau bersabda :
ُ
َيِّبْنَ ْ
ُاْلَنِّإ َُوِّاءَيِّبْنَ ْ
ُاْلهةَثَر َُوهءاَمَلهعْلَا
ُ
َه ْرِّدُ َ
ل َاُواَاراْيِّدُا ْوهث ِّ
ر َوهيُْمَلَُءا
ُ ْنِّكَل َُو،ااما
ُ
ِّفا َُوٍظَحِّبَُذَخَُأههَذَخَُأ ْنَمَفُ،َمْلِّعْاُال ْوهثَر َو
ٍُ
ر
“Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar
ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah
mengambil bagian yang cukup.” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya).
14. 4. Ilmu akan Kekal dan Bermanfaat Bagi Pemiliknya Walaupun Dia Telah Meninggal
Disebutkan dalam hadits, beliau ﷺ bersabda :
َُ
ةاَلَثُ ْنُِّم َ
لِّإُهههلَمَعَُعَطَقْنُاهانَسْنِّ ْ
ُاْلَاتَمُاَذِّإ
ٍُث
:
ُ
هيٍُمْلِّعُ ْوَُأ،ٍةَي ِّ
ارَجٍُةَقَدَص
ُهعَفَتْا
ُ
ههَلُوهعْدَيٍُحِّلاَصٍُدَل َُو ْوَُأ،ِّهِّب
“Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah
jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang berdoa untuknya” (HR. Muslim).
5. Allah Tidak Memerintahkan Nabi-Nya Meminta Tambahan Apapun selain Ilmu
Allah ﷻberfirman :
اامْلِّعُيِّنْد ِّ
ُزِّبَُرْلهق َو
“Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu”. (QS. Thaaha : 114).
Tidaklah Nabi diperintahkan untuk meminta tambahan berupa dunia, karena dunia itu
terlaknat kecuali beberapa hal, sebagaimana sabda Nabi ﷺ :
ُ
ِّ َ
َُّللاهرْكِّذُ َ
لِّإُاَهيِّفُاَمٌُونهعْلَمٌَُةنوهعْلَمُاَيْنُّدال
ُ
َعَتهمُ ْوَُأٌمِّلاَع َُوهه َ
ال َاُوَم َُو
ُ
ٌمِّل
“Dunia itu terlaknat dan terlaknat apa yang ada di dalamnya, kecuali: berdzikir (senantiasa
mengingat) Allah atau orang yang mengikuti orang yang berdzikir, orang berilmu (yang
mengamalkan dan mengajarkan ilmunya) dan orang yang menuntut ilmu” (HR. Tirmidzi)
15. 6. Orang yang Dipahamkan Agama adalah Orang yang Dikehendaki Kebaikan
7. Yang Paling Takut kepada Allah adalah Orang yang Berilmu
8. Orang yang Berilmu akan Allah Angkat Derajatnya
9. Tidaklah sama antara Orang Berilmu dan Orang yang tidak Berilmu
10. Proses Menuntut Ilmu adalah Jihad Fii Sabilillah, jika Mati maka termasuk Mati
Syahid
DLL
16. Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim, terutama ilmu yang berkaitan dengan
kewajiban seorang hamba kepada penciptanya.
Dan keutamaan ilmu sangat banyak sekali, betapa rugi jika kita tidak mendapatkan
keutamaan tersebut.
Ibadah dilakukan tanpa ilmu maka tertolak, sehingga itulah yang harus menjadi dasar bagi
setiap muslim untuk mengerjakan sebuah ibadah, karena hukum asal ibadah itu terlarang
melainkan ada perintahnya.
Jika seorang muslim mengetahui hal ini, niscaya akan timbul peradaban lingkungan yang
sangat berkembang, karena ilmu pangkal segala kebaikan.
Kesimpulan