Anzeige

DAKWAH ISLAM KAFFAH DAN BERJAMAAH.pptx

4. Mar 2023
Anzeige

Más contenido relacionado

Anzeige

DAKWAH ISLAM KAFFAH DAN BERJAMAAH.pptx

  1. KARAKTERISTIK JAMAAH DAKWAH
  2. BISAKAH MEMBANGUN JEMBATAN INI SEORANG DIRI?
  3. BISAKAH SEORANG DIRI? MEMPERSIAPKAN UMAT AGAR MAU DIATUR OLEH SYARIAH MENYADARKAN PENGUASA AGAR MAU MENERAPKAN SYARIAT SECARA KAFFAH
  4. • Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. • Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. • Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. • Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. • Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” Beliau kemudian diam. (HR Ahmad dan al-Bazar) LIMA FASE KEKUASAAN
  5. DAKWAH MENEGAKKAN KHILAFAH DAN MEMBANGUN PERADABAN ISLAM Mungkinkah sendirian, bercerai berai, tidak terorganisir, dan saling menjatuhkan?
  6. DAKWAH RASUL SAW • Orang pertama yang menyambut dakwahnya adalah Khadijah, istrinya. • Setelah itu Ali bin Abi Thalib, saudara sepupunya yang kala itu berumur 8 tahun. • Menyusul Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. • Kemudian Zaid bin Haritsah, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya. • Juga Ummu Aiman, pengasuh Nabi SAW sejak ibunya masih hidup.
  7. DAKWAH ABU BAKAR RA Abu Bakar berhasil mengislamkan beberapa orang teman dekatnya, seperti, Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, dan Talhah bin Ubaidillah.
  8. RASUL SAW MENGUTUS MUSH’AB RA • Ibnu Ishaq berkata, “Ketika orang- orang Madinah itu hendak kembali, Rasulullah saw mengutus Mush’ab bin ‘Umair menemani mereka. Mush’ab diperintahkan beliau agar membacakan al-Quran, mengajarkan Islam, dan memberi pemahaman agama kepada mereka.” • Akhirnya penduduk Madinah banyak yang memeluk Islam, siap hidup di bawah naungan Islam, dan dipimpin oleh Rasulullah SAW.
  9. ْ‫د‬َ‫ي‬ ٌ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ل‬ َ‫و‬ ِ ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ ِ ‫ر‬َ‫ك‬ َ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali ‘Imran: 104) KEWAJIBAN ADANYA JAMAAH DAKWAH
  10. UMMAT ISLAM KELOMPOK DAKWAH MEWUJUDKAN SEGOLONGAN UMMAT
  11. KARAKTERISTIK KELOMPOK DAKWAH 1. Menjadikan Islam sebagai landasan gerak dan pengikat anggotanya 2. Memiliki seorang pemimpin yang ditaati seluruh anggotanya 3. Mendakwahkan ajaran Islam secara kaffah kepada seluruh manusia 4. Berbentuk partai politik 5. Memperjuangkan tegaknya syariah dalam bingkai khilafah
  12. (1) MENJADIKAN ISLAM SEBAGAI PENGIKAT ANGGOTANYA • Jamaah yang dibentuk harus mengemban dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar. • Maka, perkara yang menjadi pengikat jamaah/kelompok/organisasi/partai harus berdasarkan Islam. • Konsekuensinya, ide-ide, hukum-hukum, dan pemecahan masalah yang diadopsi jamaah/kelompok/organisasi/partai harus bersumber dari Islam.
  13. َ‫ن‬ ِ‫ة‬َ‫ث‬ َ ‫َل‬َ‫ث‬ِ‫ل‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ح‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ٍ ‫ر‬َ‫ف‬ ‫ا‬‫م‬َ‫أ‬ ‫ا‬ ‫َل‬ِ‫إ‬ ٍ‫ة‬ َ ‫َل‬َ‫ف‬ ِ ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ “Tidak halal bagi tiga orang yang berjalan di muka bumi ini kecuali mereka mengangkat salah seorang diantara mereka sebagai pemimpin.” (HR. Ahmad) (2) MEMILIKI SEORANG PEMIMPIN YANG DITAATI SELURUH ANGGOTANYA
  14. KEWAJIBAN TAAT KEPADA PEMIMPIN ‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ع‬ْ‫م‬‫ا‬‫س‬‫ال‬ ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ء‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ا‬‫ب‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬‫ا‬‫ط‬ ،َ‫ه‬ ِ ‫ر‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ،ٍ‫ة‬َ‫ي‬ ِ ‫ص‬ْ‫ع‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬‫َل‬ِ‫إ‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ ،ٍ‫ة‬َ‫ي‬ ِ ‫ص‬ْ‫ع‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َ‫س‬ َ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ط‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ “Wajib atas seorang Muslim untuk mendengar dan taat (kepada pemimpin) pada apa-apa yang ia cintai atau ia benci kecuali jika ia disuruh untuk berbuat kemaksiatan. Jika ia disuruh untuk berbuat kemaksiatan, maka tidak boleh mendengar dan tidak boleh taat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  15. (3) MENDAKWAHKAN AJARAN ISLAM SECARA KAFFAH KEPADA SELURUH MANUSIA • Menyeru orang kafir agar memeluk Islam • Menyerukan orang Islam agar menerapkan hukum Islam secara sempurna • Menyerukan kemakrufan dan mencegah kemungkaran, kepada: – Pribadi – Kelompok – Negara
  16. DAKWAH KEPADA SELURUH MANUSIA َ‫ر‬ ۟‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬‫ٱ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ََٰٓ‫ي‬ ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ى‬ِ‫ذ‬َّ‫ٱل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ب‬ ْ‫م‬ َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ٱل‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬ََ ْ‫م‬ُ‫ك‬ “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 21)
  17. INTERNASIONAL, BUKAN LOKAL • Tiga kata kerja pada QS Ali Imran 104, yakni yad’uuna, ya’muruuna, dan yanhawna tidak disebutkan maf’ul (objek)nya. • Menurut al Ausi, itu disebabkan karena objeknya telah diketahui, yakni manusia. • Sehingga seruan kepada Islam dan amar ma’ruf nahi munkar harus ditujukan kepada seluruh manusia.
  18. ِ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ا‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ً‫ة‬‫ا‬‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ ِ‫م‬ْ‫ل‬ِِّ‫س‬‫ال‬ ‫ي‬ َ ‫َل‬ ِ‫إ‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ي‬‫ا‬‫ش‬‫ال‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ط‬ُ‫خ‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬‫ت‬َ‫ت‬ ِ‫ب‬ُ‫م‬ ‫ُو‬‫د‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُُ‫ا‬‫ن‬ ‫ين‬ “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208) DAKWAH ISLAM SECARA KAFFAH
  19. َ‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ِ ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬َ‫ف‬َ‫أ‬ َ‫ف‬ ٍ ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬ََ ‫اء‬َ‫ز‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫ي‬ ْ‫ز‬ ِ‫خ‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫م‬ ْ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫َد‬‫ش‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُّ‫د‬َ‫ر‬ُ‫ي‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫ع‬ ٍ‫ل‬ِ‫ف‬‫َا‬‫غ‬ِ‫ب‬ ُ‫ّللا‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َّ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬ََ “Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (QS. Al Baqarah: 85) DAKWAH JANGAN SEBAGIAN-SEBAGIAN
  20. Menyerukan kemakrufan dan mencegah kemungkaran, kepada Pribadi, Kelompok, Negara JAMAAH MINAL MUSLIMIN (4) BERBENTUK JAMA’AH
  21. Aktivitas amar ma’ruf dan nahi munkar yang ditujukan kepada PENGUASA AKTIVITAS SIYASAH SYAR’IYYAH Ri’ayah syu’unil al-ummah (pengaturan dan pemeliharaan urusan ummat)
  22. PENGUASA Puncak kebaikan Puncak keburukan (Pengatur dan Pemelihara Urusan Ummat)
  23. JIHAD FI SABILILLAH: PUNCAK AMAL ISLAM َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ُه‬‫د‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ع‬‫و‬ ، ُ‫م‬‫اإلسال‬ ِ ‫ر‬ْ‫األم‬ ُ‫أس‬َ‫ر‬ ، ُ‫ة‬‫ال‬ ‫الجهاد‬ ِ‫ه‬ِ‫نام‬َ‫س‬ ُ‫ة‬ َ‫و‬ ْ‫ر‬ِ‫ذ‬‫و‬ “Pokok urusan adalah Islam, tiangnya itu shalat, sedangkan puncaknya adalah jihad." (HR. Al-Tirmidzi)
  24. TIDAK ADA AMAL YANG MENYAMAI JIHAD Dari Abu Hurairah ra berkata, “Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah SAW dan berkata, ‘Ya Rasulallah, tunjukkan kepadaku satu amal yang menyamai jihad?’ Beliau menjawab, ‘Aku tidak mendapatkannya.’ Beliau bersabda lagi, ‘Apakah kamu sanggup, apabila seorang mujahid keluar lalu kamu masuk ke dalam masjidmu kemudian kamu shalat tanpa berhenti dan berpuasa tanpa berbuka?! Ia menjawab, ‘Siapa yang sanggup melakukan itu wahai Rasulallah?’" (HR. al-Bukhari)
  25. JIHAD YANG PALING UTAMA ُ‫ة‬َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ك‬ ِ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫ج‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ُ‫س‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ٍ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ ٍ‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ل‬ ٍ ‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ج‬ “Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah)
  26. PEMIMPIN PARA SYUHADA ْ‫ب‬ ُ‫ة‬َ‫ز‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ِ‫ء‬َ‫ا‬‫د‬َ‫ه‬ُّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫د‬ِ‫ي‬َ‫س‬ ُ‫ج‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ِ‫ب‬ِ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ن‬ ٌ‫ل‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ٍ ‫ِئر‬‫ا‬َ‫ج‬ ٍ‫ام‬َ‫م‬ِ‫إ‬ َ‫لى‬ِ‫إ‬ َ‫ام‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ت‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ . “Pemimpin para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan seorang laki-laki yang berdiri di hadapan penguasa zalim, lalu ia memerintahnya (dengan kemakrufan) dan melarangnya (dari kemungkaran), kemudian penguasa itu membunuhnya.” (HR. Hakim dari Jabir ra)
  27. KEBERADAAN JAMA’AH • Berada di luar struktur pemerintahan • Independen • Mandiri • Mempunyai akses atau dukungan yang riil di tengah ummat
  28. (5) MEMPERJUANGKAN TEGAKNYA SYARIAH DALAM BINGKAI KHILAFAH • Imam an-Nawawi juga menyatakan, “Mereka (para imam mazhab) telah bersepakat bahwa wajib atas kaum Muslim mengangkat seorang khalifah.” (An-Nawawi, Syarh Sahih Muslim, 12/205). • “Islam tidak akan tegak tanpa negara dan kekuasaan” (Quthb, Tafsir fi Zhilal al- Qur’an, I/601).
  29. PENTINGNYA AGAMA DAN KEKUASAAN Imam al-Ghazali menyatakan, “Kekuasaan itu penting demi keteraturan agama dan keteraturan dunia. Keteraturan dunia penting demi keteraturan agama. Keteraturan agama penting demi keberhasilan mencapai kebahagiaan akhirat. Itulah tujuan yang pasti dari para nabi. Karena itu kewajiban adanya Imam (Khalifah) termasuk hal-hal yang penting dalam syariah yang tak ada jalan untuk ditinggalkan.” (Al-Ghazali, Al-Iqtishâd fî al-I’tiqâd, hlm. 99)
  30. KEBAIKAN DAKWAH JAMAAH BERSAMA JAMAAH MINAL MUSLIMIN. JAMAAH MINAL MUSLIMIN YANG MANA? ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬
Anzeige