Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi setelah menggantikan Khalifah Fatimiyah terakhir di Mesir pada tahun 1171. Dinasti ini memerintah Mesir, Suriah, Yordania, dan bagian Irak selama kurang lebih 75 tahun hingga akhirnya runtuh akibat serangan pasukan Mamluk pada tahun 1260.
1. •AHMAD RIFKI
•FAIRUZ AZ ZAHRA
•SASKIA FENY SALABIELA
2. Bani Ayyubiyah merupakan keturunan Ayyub
suku Kurdi. Pendiri dinasti ini adalah
Salahuddin Yusuf al-Ayyubi putra dari
Najamuddin bin Ayyub. Pada masa Nuruddin
Zanki (Gubernur Suriah dari bani Abbasiyah),
Salahuddin diangkat sebagai kepala garnisum
di Balbek.
Kehidupan Salahuddin Yusuf al-Ayyubi penuh
dengan perjuangan dan peperangan. Semua
itu dilakukan dalam rangka menunaikan
tugas negara untuk memadamkan sebuah
pemberontakan dan juga dalam menghadapi
tentara salib.
3. Ketika beliau menguasai Iskandariyah ia
tetap mengunjungi orang-orang kristen
Ketika perdamaian tercapai dengan tentara
salib, ia mengijinkan orang-orang kristen
berziarah ke Baitul Makdis.
4. Keberhasilan beliau sebagai tentara mulai
terlihat ketika ia mendampingi pamannya
Asaduddin Syirkuh yang mendapat tugas dari
Nuruddin Zanki untuk membantu Bani
Fatimiyah di Mesir yang perdana menterinya
diserang oleh Dirgam. Salahuddin Yusuf al-
Ayyubi berhasil mengalahkan Dirgam,
sehingga beliau dan pamannya mendapat
hadiah dari Perdana Menteri berupa
sepertiga pajak tanah Mesir. Akhirnya
Perdana Menteri Syawar berhasil menduduki
kembali jabatannya pada tahun 1164 M.
5. Tiga tahun kemudian, Salahuddin Yusuf al-Ayyubi
kembali menyertai pamannya ke Mesir. Hal ini
dilakukan karena Perdana Menteri Syawar
bersekutu/ bekerjasama dengan Amauri yaitu
seorang panglima perang tentara salib yang dulu
pernah membantu Dirgam. Maka terjadilah
peperangan yang sangat sengit antara pasukan
Salahuddin dan pasukan Syawar yang dibantu
oleh Amauri. Dalam. Dalam peperangan tersebut
pasukan Salahuddin berhasil menduduki
Iskandariyah, tetapi ia dikepunt dari darat dan
laut oleh tentara salib yang dipimpin oleh Amauri
6. A. Pertukaran tawanan perang
B. Salahuddin Yusuf al-Ayyubi harus kembali
ke Suriah
C. Amauri harus kembali ke Yerusalem
D. Kota Iskandariyah diserahkan kembali
kepada Syawar.
7. Pada tahun 1169, tentara salib yang dipimpin
oleh Amauri melanggar perjanjian damai
yang disepakati dahulu yaitu Dia menyerang
Mesir dan bermaksud untuk menguasainya.
Hal itu tentu saja sangat membahayakan
keadaan umat islam di Mesir, karena:
A. Mereka banyak membunuh rakyat di Mesir
B. Mereka berusaha menurunkan Khalifah al-
Adid dari jabatannya
8. Khalifah al-Addid mengangkat Asaduddin
Syirkuh sebagai Perdana Menteri Mesir pada
tahun 1169 M. ini merupakan pertama
kalinya keluarga al-Ayyubi menjadi Perdana
Menteri, tetapi sayang beliau menjadi
Perdana Menteri hanya dua bulan karena
meninggal dunia. Khalifal al-Adid akhirnya
mengangkat Salahuddin Yusuf al-Ayyubi
menjadi Perdana Menteri menggantikan
pamannya Asaduddin Syirkuh dalam usia 32
tahun. Sebagai Perdana Menteri beliau
mendapati gelah al-Malik an-Nasir artinya
penguasa yang bijaksana.
9. Setelah Khalifah al-Adid (Khalifah Dinasti
Fatimah) yang terakhir wafat pada tahun
1171 M, Salahuddin Yusuf al-Ayyubi berkuasa
penyh untuk menjalankan peran keagamaan
dan politik. Maka sejak saat itulah Dinasti
Ayyubiyah mulai berkuasa hingga sekitar 75
tahun lamanya.
10. 1. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (1171-1193 M)
2. Malik Al-Aziz Imaduddin (1193-1198 M)
3. Malik Al-Mansur Nasiruddin (1198-1200 M)
4. Malik Al-Adil Saifuddin, pemerintahan I (1200-
1218 M)
5. Malik Al-Kamil Muhammad (1218-1238 M)
6. Malik Al-Adil Sifuddin, pemerintahan II (1238-
1240 M)
7. Malik As-Saleh Najmuddin (1240-1249 M)
8. Malik Al-Mu’azzam Turansyah (1249-1250 M)
9. Malik Al-Asyraf Muzaffaruddin (1250-1252 M)
11. 1. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (1171-1193 M)
2. Malik Al-Adil Saifuddin, pemerintahan I
(1200-1218 M)
3. Malik Al-Kamil Muhammad (1218-1238 M)
12. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi tidak hanya dikenal sebagai
seorang panglima perang yang gagah berani dan ditakuti,
akan tetapi lebih dari itu, beliau adalah seorang yang
sangat memperhatikan kemajuan pendidikan. Salah satu
karya monumental yang disumbangkannya selama beliau
menjabat sebagai sultan adalah bangunan sebuah benteng
pertahanan yang diberi nama Qal’atul Jabal yang dibangun
di Kairo pada tahun 1183 M.
Selain itu beliau juga merupakan salah seorang Sultan dari
dinasti Ayyubiyah yang memiliki kemampuan memimpin.
Hal ini diketahui dari cara Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi
dalam mengangkat para pembantunya (Wazir) yang terdiri
dari orang-orang cerdas dan terdidik. Mereka antara lain
seperti Al-Qadhi Al-Fadhil dan Al-Katib Al-Isfahani.
Sementara itu sekretaris pribadinya bernama Bahruddin
bin Syadad, yang kemudian dikenal sebagai penulis
Biografinya.
13. A. Kesultanan Ayyubiyah di Mesir
B. Kesultanan Ayyubiyah di Damaskus
C. Keamiran Ayyubiyah di Aleppo
D. Kesultanan Ayyubiyah di Hamah
E. Kesultanan Ayyubiyah di Homs
F. Kesultanan Ayyubiyah di Mayyafaiqin
G. Kesultanan Ayyubiyah di Sinjar
H. Kesultanan Ayyubiyah di Hisn Kayfa
I. Kesultanan Ayyubiyah di Yaman
J. Keamiran Ayyubiyah di Kerak
14. a. Pemberontakan yang dilakukan Nuruddin Zanki, ia
memberontak karena kebesaran namanya tersaingi oleh
Salahuddin Yusuf al-Ayyubi
b. Pemberontakan yang dilakukan Hijab (Kepala rumah
tangga Khalifah al-Adid), ia memberontak karena merasa
hak-haknya banyak dikurangi.
c. Pemberontakan yang dilakukan oleh kaum Asassin
yang dipimpin oleh Syakh Sinan karena merasa tersaingi.
d. Pemberontakan yang dilakukan Zanki, kelompok ini
merupakan permbela Al-Malik as-Salih yang bersekongkol
dengan al-Gazi (penguasa Mosul dan paman Malik as-Salih
Ismail) yang beusaha menjatuhkan Salahuddin Yusuf al-
Ayyubi karena merasa tersaingi.
15. Perang melawan tentara salib yang pertama
adalah melawan Amalric 1, taja Yerusalem,
yang kedua melawan Baldwin IV (putra
Amalric 1), yang ketiga melawan Raynald de
Chatillon (penguasa benteng Karak di sebelah
tidur laut mati), yang keempat melawan Raja
Baldwin V sehingga kota-kota seperti
Teberias, Nasirah, Samaria, Suweida, Beirut,
Batrun, Akra, Ramalah, Gaza Hebron dan
Baitul Maqdis berhasil dikuasai oleh
Salahuddin Yusuf al-Ayyubi.
16. A. Philip II, Raja Prancis
B. Rivhard I, The Lion Heart (Hati Singa),
Raja Inggris
C. William, raja Sisilia
D. Frederick Barbafossa, Kaisar Jerman
Setelah perang melawan tentara salib
selesai, Salahuddin Yusuf al-Ayyubi
memindahkan pusat pemerintahannya dari
Mesir ke Damaskus, dan dia meninggal di
sana pada tahun 1193 M dalam usia 57 tahun.
17. Sering dipanggil Al-Adil nama lengkapnya adalah al-Malik
al-Adil saifuddin Abu Bakar bin Ayyub. Dari nama Sifuddin
inilah tentara salib memberi julukan Saphadin. Beliau
putra Najmuddin Ayyub yang merupakan saudara muda
Salahuddin Yusuf al-Ayyubi.
Setelah kematian Salahuddin, Ia menghadapi
pemberontakan dari Izzuddin di Mosul. Ia juga menentukan
siapa yang berhak menjadi penguasa ketika terjadi
perselisihan diantara anak-anak Salahuddin Yusuf al-Ayyubi
yaitu al-Aziz dan al-Afdal. Setelah kematian al-Aziz. al-
Afdal berusaha meduduki jabatan Sultan, akan tetapi al-
Adil beranggapan al-Afdal tidak pantas menjadi Sulatan.
Akhirnya terjadilah peperangan antara keduanya, al-Adil
nberhasil mengalahkan al-Afdal dan beliau menjadi Sultan
di Damaskus.
Al-Adil merupakan seorang pemimpin pemerintahan
danpengatur strategi yang berbakat dan efektif.
18. Nama lengkap al-Kamil adalah al-Malik al-Kamil Nasruddin Abu al-Maali
Muhammad. Selain dipuja karena mengalahkan dua kali pasukan salib ia juga
dicaci maki karena menyerahkan kembali kota Yerusalem kepada orang
Kristen.
Al-Kamil adalah putra dari al-Adil. Pada tahun 1218 al-Kamil memimpin
pertahanan menghdapi pasukan salib yang mengepung kota Dimyat (Damietta)
dan kemudian menjadi Sulatan sepeninggal ayahnya. Pada tahun 1219, Ia
hampir kehilangan takhtanya karena konserpasi kaum kristen koptik. Al-Kamil
kemudian pergi ke Yaman untuk menghindari konspirasi itu, akhirnya
konspirasi itu berhasil dipadamkan oleh saudaranya bernama al-Mu’azzam
yang menjabat sebagai gubernur Suriah.
Pada bulan Februari tahun 1229 M, al-Kamil menyepakati perdamaian selama
10 tahun denga Federick II, yang berisi antara lain:
a. Ia mngembalikan Yerusalem dan kota-kota suci lainnya kepada pasukan
salib
b. Kaum muslimin dan yahudi dilarang memalsuki kota itu kecuali disekitar
Masjidil Aqsa dan Majid Umar.
Al-Kamil meninggal dunia pada tahun 1238 M. Kedudukannya sebagai Sultan
digantikan oleh Salih al-Ayyubi.
19. Runtuhnya Dinasti Ayyubiyah dimulai pada masa
pemerintahan Sultan As-Salih. Setelah As-Salih
meniggal pada tahun 1249 M, kaum Mamluk
mengangkati estri As-Salih, Syajaratud Durr sebagai
Sultanah. Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan
Dinasti Ayyubiah di Mesir. Medkipun demikian dinasti
Ayyubiyah masih berkuasa di Suriah. Pada tahun 1260
M. tentara Mongol hendak menyerbu Mesir. Komando
tentara Islam dipegang oleh Qutuz, panglima perang
Mamluk. Dalam pertempuran di Ain Jalut, Qutuz
berhasil mengalahkan tentara Mongol dengan
gemilang. Selanjutnya, Qutuz mengambil alih
Kekuasaan Dinasti Ayyubiyah. Sejak itu, berakhirlah
kekuasaan Dinasti Ayyubiyah.