Diese Präsentation wurde erfolgreich gemeldet.
Die SlideShare-Präsentation wird heruntergeladen. ×

Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf

Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Nächste SlideShare
ppt klmpk 2 fixs.pdf
ppt klmpk 2 fixs.pdf
Wird geladen in …3
×

Hier ansehen

1 von 35 Anzeige

Weitere Verwandte Inhalte

Ähnlich wie Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf (20)

Aktuellste (20)

Anzeige

Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf

  1. 1. Refresh Training ISO 9001:2015 Karawang, 15-16 Oktober 2019 Agus Efendi
  2. 2. Internal Auditor Team PT. YOFI PT. YOFI internal Auditor leader Agus Efendi Team Auditor I Team Auditor II Team Auditor III Team Auditor IV Ketua Tim : Ketua Tim : Ketua Tim : Ketua Tim : Laura Lufthi Fadli Arini Afif A Anggota : Anggota : Anggota : Anggota : Andi Chandra W Feggie Iwan S Syahri S. Lubis Afrianto Feri Rushimal Aulia Sambas Alimin
  3. 3. Apa itu MUTU ? ❑ Customer Satisfaction ( Kepuasan Pelanggan ) ❑ Fitness for Use ( Sesuai dengan pemakaian/penggunaan ) ❑ Conformance to requiretment ( Sesuai dengan persyaratan )
  4. 4. Standard Clauses
  5. 5. Framework ISO 9001:2015 – Plan: Menetapkan sasaran dan proses yang penting untuk memenuhi persyaratan dan kebijakan – Do: Menerapkan proses – Check: Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan, tujuan/sasaran dan persyaratan lainnya – Act: Mengambil tindakan untuk secara berkelanjutan memperbaiki kinerja
  6. 6. Framework ISO 9001:2015 •Pendekatan Proses Kumpulan kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi yang menggunakan input untuk memberikan hasil yang diinginkan. Catatan : input dan output mungkin berwujud ( misalnya: bahan, komponen atau peralatan ) atau tidak berwujud ( misalnya : data, informasi atau pengetahuan )
  7. 7. Framework ISO 9001:2015 •Risk-Based Thinking Pola pikir dalam mengembangkan, mengimplementasikan serta meningkatkan kinerja sistem manajemen berdasarkan risiko dan peluang. Risk Based Thinking membuat Preventive Action (Tindakan Pencegahan) menjadi bagian dari perencanaan strategis dan operasional, sehingga referensi standar sebelumnya terkait “Preventive Action (Tindakan Pencegahan)” telah digantikan dengan “Actions to Address Risks and Opportunities (Tindakan untuk Mengatasi Risiko dan Peluang.”). Perusahaan sekarang diharapkan untuk mengidentifikasi risiko dan peluang, mengeksekusi langkah S.M.A.R.T. sesuai sasaran mutu dan perencanaan perubahan. Pertimbangan organisasi terhadap risiko diharapkan lebih bersifat proaktif daripada reaktif untuk faktor-faktor yang dapat mempengaruhi SMM mereka. Pada dasarnya, Risk Based Thinking mengubah seluruh sistem manajemen menjadi alat perencanaan pencegahan
  8. 8. Risiko adalah : ISO 9001: 2015 mendefinisikan resiko sebagai dampak dari ketidakpastian pada hasil yang diharapkan. a) Dampak adalah penyimpangan dari yang diharapkan – positif maupun negatif. b) Resiko adalah tentang apa yang mungkin terjadi dan apa dampak yang mungkin terjadi. c) Risiko juga mempertimbangkan seberapa besar kemungkinannya untuk terjadi
  9. 9. Risk Base Thinking di ISO 9001:2015 • Klausul 4 (Context). Organisasi harus menetapkan resiko yang mungkin mempengaruhi organisasi the organization. • Klausul 5 (Leadership). Manajemen Puncak harus berkomitmen untuk memastikan klausul 4 ditindaklanjuti • Klausul 6 (Planning). Organisasi harus mengambil tindakan untuk mengidentifikasi resiko dan peluang. • Klausul 8 (Operation). Organisasi harus menerapkan proses proses untuk mengatasi resiko dan peluang the organization. • Klausul 9 (Performance evaluation). Organisasi harus memantau, mengukur, menganalisis serta mengevaluasi resiko dan peluang. • Klausul 10 (Improvement). Organisasi harus meningkatkan dan memperbaiki sistem dengan menanggapi perubahan resiko.
  10. 10. Context of the Organization – High Level – Strategic Bagian Baru dengan Persyaratan Baru Organisasi harus menentukan masalah eksternal dan internal yang memengaruhi tujuan dan arahan strategisnya Pertimbangkan masalah konteks eksternal: hukum, teknologi, persaingan, pasar, budaya, sosial, dan lingkungan ekonomi Pertimbangkan masalah konteks internal: nilai-nilai, budaya, pengetahuan, dan kinerja organisasi Organisasi harus menentukan a) pihak yang berkepentingan (alias Pemangku Kepentingan?), Dan b) kebutuhan / harapan pihak yang berkepentingan (“Permintaan Pelanggan” Tidak digunakan) Harus "menunjukkan dengan bukti" semua hal di atas ...
  11. 11. ISO 19011:2018 Guidelines for auditing management systems Karawang, 15-16 Oktober 2019 Agus Efendi
  12. 12. Audit : • Proses sistematis, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti objektif dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit dipenuhi.
  13. 13. Kriteria Audit Serangkaian persyaratan digunakan sebagai referensi untuk membandingkan bukti objektif Catatan 1 : Jika kriteria audit adalah persyaratan hukum (termasuk undang-undang atau peraturan), kata "kepatuhan" atau "ketidakpatuhan" sering digunakan dalam temuan audit. Catatan 2 : Persyaratan dapat mencakup kebijakan, prosedur, instruksi kerja, persyaratan hukum, kewajiban kontrak, dll
  14. 14. Bukti Obyektif • Data pendukung mengenai keberadaan dan kebenaran suatu hal yang berhubungan dengan sistem manajemen mutu • Fakta kuantitatif atau kualitatif informasi, rekaman (catatan), atau pernyataan yang bersangkutan dengan pelaksanaan dari sebuah element system manajemen yang berdasarkan pengamatan (observasi), pengukuran, evaluasi dan pengujian dan dapat diverifikasi keabsahannya.
  15. 15. Tujuan dan Manfaat Audit: • Memastikan bahwa sistem manajemen mutu perusahaan telah sesuai dengan standard ISO 9001:2015 dan Peraturan serta persyaratan produk/jasa terkait. • Untuk mengevaluasi ke-efektif-an dari sistem manajemen mutu dalam rangka pencapaian target perusahaan. • Memastikan apakah sistem ditetapkan, diterapkan dan dipelihara serta ditingkatkan secara konsisten dalam seluruh aktifitas perusahaan. • Mengidentifikasi peluang Perbaikan dan Peningkatan yang diperlukan.
  16. 16. Integritas Dasar profesionalisme (jujur, bertanggungjawab, tidak berpihak, unbias, sensitive thp pengaruh, bedasarkan kompetensi Pemaparan degan adil Due Profesional Care Kerahasiaan Mandiri Berlandaskan Bukti Berlandaskan Risiko Memaparkan kebenaran & akurat hasil audit. Komunikasi dilakukan dgn jujur, akurat, objektif, tepat waktu, jelas, lengkap Berhati-hati dalam menjalankan audit dan menjaga kepercayaan yg diberikan Klien/Pihak lain. Berkemampuan dalam memberikan penjelasan dalam penilaian audit pada semua situasi audit yg dihadapi Menerapakan kebijakan dalam menggunakan & melindungi informasi yg diperoleh dari Auditi Tidak berpihak dan harus objektif , serta bebas dari bias dan konflik kepentingan Bukti audit harus dapat diverifikasi, menggunakan metode sampling yg tepat, dan mengambil sampel informasi yg sesuai Pendekatan berbasis risiko harus secara substantif memengaruhi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan audit untuk memastikan bahwa audit difokuskan pada hal-hal yang penting bagi klien audit, dan untuk mencapai tujuan program audit
  17. 17. KOMPETENSI AUDITOR 1. Pendidikan ✔ Memiliki tingkatan pendidikan formal yang memadai 2. Pengalaman ✔ Memiliki pengalaman kerja yang memadai dan sebaiknya memahami kondisi area yang akan diaudit 3. Pelatihan ✔ Mendapatkan pelatihan yang memadai ✔ Persyaratan ISO 9001 ✔ Peraturan dan Persyaratan Terkait ✔ Teknik pelaksanaan audit ✔ Kompetensi dibuktikan dengan kelulusan (teori maupun praktek) 4. Keahlian ✔ Kemampuan komunikasi (Lisan dan Tulisan) ✔ Personal Atribut yang baik ✔ Kemampuan pembuatan kesimpulan audit
  18. 18. Atribute Auditor Auditor harus mempunyai keahlian 1. MENDENGAR Mendengarkan dengan seksama seluruh penjelasan auditee 2. MENGAMATI Mengamati dengan seksama kondisi lapangan 3. MENELITI Meneliti dengan cermat bukti obyektif 3. BERKOMUNIKASI (Lisan maupun Tulisan) Bertanya, menjelaskan pemahaman persyaratan atau ide baik secara lisan atau tertulis secara jelas, lancar dan dipahami. 4. SISTEMATIK Mempunyai urutan audit yang jelas alur prosesnya, dimulai dari Customer Oriented Process
  19. 19. Peran dan Tanggung jawab tim audit: ❑ Menentukan ruang lingkup audit (bersama Management Representative) ❑ Membuat jadwal audit ❑ Menentukan Team Audit ❑ Konfirmasi dan distribusi jadwal audit ke auditee ❑ Membuat kompilasi laporan hasil audit dan diserahkan kepada Manajemen ❑ Melakukan opening dan closing meeting audit ❑ Memonitor progress status setiap CAIP yang timbul. ❑ Menilai dan mengembangkan keefektifan sistem internal audit yang berlaku saat ini ❑ Memonitor dan mengevaluasi performa Auditor. •Lead Auditor
  20. 20. Peran dan Tanggung jawab tim audit: ❑ Mempersiapkan check list sebelum audit dijalankan ❑ Memeriksa kesesuaian dokumentasi dengan persyaratan ISO 9000/ ❑ Memeriksa pelaksanaan operasi dengan dokumentasi ❑ Mengumpulkan dan mendokumentasikan bukti-bukti obyektif ❑ Meminta konfirmasi temuan kepada auditee atas temuan yang didapat ❑ Mencatat dan melaporkan dengan jelas penemuan-penemuan audit kepada penanggung jawab area yang diaudit. ❑ Verifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan. •Auditor
  21. 21. Peran dan Tanggung jawab tim audit: ❑ Mempersiapkan segala keperluan untuk lancarnya proses audit, a.l: dokumen kerja, personel pelaksana, record, waktu dan bila mungkin area yang nyaman. ❑ Menjelaskan hal-hal yang ditanya oleh auditor dengan sesungguhnya dan tidak berbelit-belit. ❑ Menerima temuan bila memang itu benar adanya. ❑ Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan bila ditemukan ketidaksesuaian. ❑ Menghargai auditor sebagai partner dalam membangun suatu sistem kerja yang efektif. •Auditee
  22. 22. Persiapan audit •“Persiapan yang baik merupakan setengah dari sebuah keberhasilan”
  23. 23. Persiapan Audit Persiapan Audit ini dilakukan oleh Lead Auditor dan Auditor yang telah ditunjuk. Persiapan mencakup: • Pemberitahuan/notifikasi jadwal ke Auditee terkait • Pembuatan sketsa audit • Pembuatan checklist audit • Persiapan alat kerja
  24. 24. Workshop Ceklist Audit
  25. 25. Rencana/Jadwal Audit Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun jadwal audit Internal : • Loading kerja Auditee • Jam Kerja dan Jumlah shift • Jam istirahat • Hasil audit sebelumnya • Jumlah personel yang menjalankan • kegiatan yang bersangkutan. • Kerumitan (complexity) proses • Pentingnya (criticality) proses • Luasnya area dan ruang lingkup audit
  26. 26. Open Meeting Audit Memperkenalkan audit team Mengucapkan terima kasih Menegaskan ruang lingkup dan tujuan audit Menjelaskan rencana audit keseluruhan : • Departemen yang akan diudit • Persetujuan lokasi auditee
  27. 27. Pertanyaan – Funnel Approach Gathering Probing Verifying Parroting Finding OPEN CLOSED
  28. 28. Terdapat 3 (tiga) jenis pertanyaan yang dapat digunakan. Open Question Probing Question Closed Question Keuntungannya adalah dengan satu pertanyaan kita mendapat informasi yang banyak Contoh : Dapatkah anda ceritakan mengenai sistem inspeksi produk jadi di tempat anda ? Kelemahannya a.l Auditor dapat kehilangan dengan kontrol terutama dalam hal waktu, dikarenakan banyaknya informasi yang diberikan dari pertanyaan tersebut Keuntungannya adalah dengan pertanyaan ini kita mendapat informasi tertentu secara mendetail Contoh : Pada kondisi apa keluhan customer dianggap bisa diterima ? Kelemahannya a.l bila terlalu banyak mengunakan probing question, akibatnya informasi yang didapat terbatas dan audit cenderung satu arah Keuntungannya adalah Kita mendapat konfirmasi Yang pasti tentang suatu Contoh : Jadi setiap ada Customer claim harus dicatat dan dievaluasi hingga masalahnya selesai ?? Kelemahannya a.l: bila Auditor terlalu sering mengunakannya berakibat audit tidak hidup dan informasi yang didapat terbatas.
  29. 29. Menulis Temuan Audit •P = Problem •L = Location •O = Object •R = Reference
  30. 30. Audit Findings 1. Kesesuaian (Conformity) ✔ Kondisi dipenuhinya kriteria audit pada suatu proses 2. Ketidaksesuaian (Nonconformity) Kondisi tidak dipenuhinya kriteria audit pada suatu proses Terdiri dari 2 (dua) jenis : ✔ Major Nonconformity ✔ Minor Nonconformity 3. Peluang Peningkatan (Improvement Opportunity/Observasi) Kondisi dipenuhinya kriteria audit pada suatu proses akan tetapi terdapat suatu peluang untuk menimbulkan ketidaksesuaian atau peluang untuk meningkatkan efektifitas proses
  31. 31. Closing Audit Memperkenalkan audit team (apabila ada peserta yang tidak ikut pada saat opening meeting ) Mengucapkan terima kasih Menegaskan kembali ruang lingkup dan tujuan audit Menjelaskan hasil audit secara keseluruhan : • Strong point dan positif point • Laporan Ketidaksesuaian yang ditemukan Klarifikasi apakah temuan dapat dipahami dan diterima auditee Menjelaskan bahwa audit adalah sampling bahwa problem yang ditemukan dapat terjadi pada area yang lain, sehingga tindakan koreksi tidak hanya dilakukan terhadap hasil temuan tetapi juga terhadap sistem dimana nonconformances tersebut ditemukan Menjelaskan Rencana follow up / verifikasi perbaikan dan batas waktunya Penutup

×