SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 3
Perawakan pendek atau short stature adalah tinggi badan yang berada di bawah
persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi
tersebut atau kurva NCHS. Perawakan pendek dapat disebabkan karena
berbagai kelainan endokrin maupun non endokrin. Penyebab terbanyak adalah
kelainan non endokrin seperti penyakit infeksi kronik, gangguan nutrisi,
kelainan gastrointestinal, penyakit jantung bawaan dan lain lain. Pemantauan
pertumbuhan khususnya tinggi badan harus diulakukan sejak dini untuk
menilai normal tidaknya pertumbuhan anak. Deteksi dini penyimpangan
pertumbuhan diperlukan untuk pemberian terapi lebih awal, sehingga
memberikan hasil yang lebih baik.
Menurut definisi, 2,5% dari populasi adalah pendek. Namun, jumlah anak dengan
pertumbuhan linier pada kelompok ekonomi rendah lebih tinggi diberikan frekuensi
penyakit kronis masa kanak-kanak. Orang tua sering menduga gangguan endokrin
(misalnya, GHD) sebagai penyebab utama perawakan pendek pada anak mereka.
Bahkan, Studi Pertumbuhan Utah menegaskan bahwa kebanyakan anak-anak (95%)
dengan pertumbuhan yang buruk (kecepatan <5 cm / th) tidak memiliki gangguan
endokrin. Studi Pertumbuhan Utah yang merupakan survei berbasis populasi terbesar
pertumbuhan pada anak-anak melaporkan bahwa anak dengan perawakan pendek
(tinggi di bawah persentil ketiga) dan laju pertumbuhan yang buruk (kecepatan
pertumbuhan <5 cm per tahun), hanya 5% memiliki gangguan endokrin. Selain itu,
48% anak dengan defisiensi hormon pertumbuhan (GHD) atau sindrom Turner (TS)
dalam kohort besar telah terdiagnosis atau tidak diobati.
Stunting atau perawakan pendek dapat merupakan salah satu bentuk gizi kurang. Data
WHO menunjukkan tinggi anak Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan tinggi
anak dari negara-negara lain. Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, prevalensi anak
balita pendek (stunting) 35,6 % atau turun 1,2 % dibandingkan 2007 (36,8 %);
Perawakan pendek atau ’short stature’ adalah keadaan anak dengan panjang
badan/tinggi badan di bawah persentil ke 3 (P<3) pada grafik pertumbuhan NCHS
(National Centre for Health Statistics), atau -2 SD dari rata-rata pada kurva
pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Perawakan cebol (dwarfism)
adalah bentuk perawakan pendek yang berat bila panjang/tinggi badan < 3 SD dari
tinggi badan rata-rata.
Perawakan pendek dapat merupakan variasi normal, atau karena kelainan endokrin
dan non endokrin. Terbanyak perawakan pendek adalah familial, rasial atau genetik.
Perawakan pendek pathologis terjadi setelah malnutrisi, IUGR, dysmorphisme,
masalah psikososial, penyakit sistemik yang kronis.
Klasifikasi perawakan pendek :
 Variasi normal. Familial short stature, Tanda : Pertumbuhan selalu dibawah
persentil 3, Kecepatan pertumbuhan normal, Umur tulang (bone age) normal,
Tinggi Badan kedua orangtua pendek, Tinggi akhir di bawah persentil 3
 Constitutional delay of growth and puberty, Tanda : Perlambatan
pertumbuhan linier pada tiga tahun kehidupan, Pertumbuhan linier normal atau
hampir normal pada saat prapubertas dan selalu berada di bawah persentil 3,
Bone age terlambat (tapi masih sesuai dengan height age), Maturasi seksual
terlambat, Tinggi akhir pada umumnya normal, Pada umumnya terdapat
riwayat pubertas terlambat dalam keluarga
 Primer/intrinsik (kelainan pada sel atau struktur dari ’growth plate’)
 Sekunder/eksternal (kelainan karena pengaruh luar dari ’growth plate’)
 Idiopatik (umumnya familial atau penyebabnya tidak diketahui)
Pada kelainan genetik (Sindroma Turner), seringkali tak jelas, kemungkinan pengaruh
psikososial yang dikaitkan dengan pengaruh lingkungan terhadap
fungsi neurohormonal yang disebut sebagai functional hypopituitarism dengan akibat
kekurangan gizi pada bayi/anak yang tidak tumbuh (failure to thrive).
Tanda dan gejala
 Berat badan dan panjang badan lahir bisa normal, atau BBLR (Berat Bayi Lahir
Rendah) pada keterlambatan tumbuh intra uterine, umumnya tumbuh kejarnya
tidak sempurna.
 Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5 cm/tahun
desimal.
 Pada kecepatan tumbuh tinggi badan < 4 cm/tahun kemungkinan ada kelainan
hormonal.
 Umur tulang (Bone age) bisa normal atau terlambat untuk umurnya.
 Tanda-tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis, rambut
ketiak, panjangnya penis dan volume testis).
 Wajah tampak lebih muda dari umurnya.
 Pertumbuhan gigi yang terlambat.
Secara umum penyebab perawakan pendek adalah organik (41%), familial (turunan) / CDGP (41%),
pertumbuhan janin terganggu (PJT) (7,5%), kekurangan hormon pertumbuhan (8%), dan yang tidak
diketahui penyebabnya (idiopatik) (19%). Berbagai keadaan medis dapat mengganggu pertumbuhan dan
mengakibatkan perawakan pendek yang patologis, seperti penyakit kronis pada anak khususnya penyakit
yang mengenai jantung, paru, pencernaan, ginjal. penyakit-penyakit ini dapat memperlambat
pertumbuhan. Diagnosis dini dan pengobatan penyakit tersebut dapat mengembalikan proses
pertumbuhan. Selain penyakit kronis, perawakan pendek juga dapat disebabkan oleh nutrisi yang tidak
adekuat terutama jika terjadi pada masa bayi dan pubertas. Disamping hal-hal diatas, pendek juga dapat
disebabkan oleh kekurangan hormon tertentu khususnya hormon pertumbuhan dan hormon tiroid.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Uwes Chaeruman
 
Hambatan hambatan perkembangan 2
Hambatan hambatan perkembangan 2Hambatan hambatan perkembangan 2
Hambatan hambatan perkembangan 2
PutraAP
 

Was ist angesagt? (16)

Masalah kespro remaja
Masalah kespro remajaMasalah kespro remaja
Masalah kespro remaja
 
Pengelolaan pik remaja
Pengelolaan pik remajaPengelolaan pik remaja
Pengelolaan pik remaja
 
KESPRO_PRANIKAH_pptx.pptx
KESPRO_PRANIKAH_pptx.pptxKESPRO_PRANIKAH_pptx.pptx
KESPRO_PRANIKAH_pptx.pptx
 
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
PPT Kehamilan Remaja
PPT Kehamilan RemajaPPT Kehamilan Remaja
PPT Kehamilan Remaja
 
Hambatan hambatan perkembangan 2
Hambatan hambatan perkembangan 2Hambatan hambatan perkembangan 2
Hambatan hambatan perkembangan 2
 
Failure to thrive
Failure to thriveFailure to thrive
Failure to thrive
 
Asuhan neonatus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan neonatus AKPER PEMKAB MUNAAsuhan neonatus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan neonatus AKPER PEMKAB MUNA
 
2552-Article Text-20672-1-10-20200319.pdf
2552-Article Text-20672-1-10-20200319.pdf2552-Article Text-20672-1-10-20200319.pdf
2552-Article Text-20672-1-10-20200319.pdf
 
gizi-buruk
 gizi-buruk gizi-buruk
gizi-buruk
 
Pubertas prekoks
Pubertas prekoksPubertas prekoks
Pubertas prekoks
 
Kb3 kelainan seks dan kromosom
Kb3 kelainan seks dan kromosomKb3 kelainan seks dan kromosom
Kb3 kelainan seks dan kromosom
 
PP (PERATURAN PEMERINTAH) tentang KIA DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN KEBIDANAN
PP (PERATURAN PEMERINTAH) tentang KIA  DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN KEBIDANANPP (PERATURAN PEMERINTAH) tentang KIA  DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN KEBIDANAN
PP (PERATURAN PEMERINTAH) tentang KIA DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN KEBIDANAN
 
Cebol
CebolCebol
Cebol
 
Penyakit menurun pada manusia
Penyakit menurun pada manusiaPenyakit menurun pada manusia
Penyakit menurun pada manusia
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
 

Andere mochten auch (14)

Penyebab tbc
Penyebab tbcPenyebab tbc
Penyebab tbc
 
Nursing care of patients
Nursing care of patientsNursing care of patients
Nursing care of patients
 
Vomiting during pregnancy causes
Vomiting during pregnancy causesVomiting during pregnancy causes
Vomiting during pregnancy causes
 
Definis1 demam rhematic
Definis1 demam rhematicDefinis1 demam rhematic
Definis1 demam rhematic
 
Nyeri dada
Nyeri dadaNyeri dada
Nyeri dada
 
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
 
Pneumoni1
Pneumoni1Pneumoni1
Pneumoni1
 
Asma bronkial
Asma bronkialAsma bronkial
Asma bronkial
 
Asthma pathophysiology
Asthma pathophysiologyAsthma pathophysiology
Asthma pathophysiology
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Lep141 144
Lep141 144Lep141 144
Lep141 144
 
Schizopherenia -skizofrenia
Schizopherenia  -skizofreniaSchizopherenia  -skizofrenia
Schizopherenia -skizofrenia
 
Definisi hepatitis
Definisi hepatitisDefinisi hepatitis
Definisi hepatitis
 
Hmp shunt
Hmp shuntHmp shunt
Hmp shunt
 

Ähnlich wie Perawakan pendek atau

CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
sugiartysoepardi
 

Ähnlich wie Perawakan pendek atau (20)

Short Stature.pptx
Short Stature.pptxShort Stature.pptx
Short Stature.pptx
 
Klb
KlbKlb
Klb
 
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
 
LAKER_STUNTING.pptx
LAKER_STUNTING.pptxLAKER_STUNTING.pptx
LAKER_STUNTING.pptx
 
Gigantisme, Akromegali, Dwarfisem
Gigantisme, Akromegali, DwarfisemGigantisme, Akromegali, Dwarfisem
Gigantisme, Akromegali, Dwarfisem
 
Masalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docxMasalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docx
 
Infeksi sebagai faktor risiko stunting di Indonesia
Infeksi sebagai faktor risiko stunting di IndonesiaInfeksi sebagai faktor risiko stunting di Indonesia
Infeksi sebagai faktor risiko stunting di Indonesia
 
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danModul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
 
Makalah permasalahan pada anak usia dini
Makalah permasalahan pada anak usia diniMakalah permasalahan pada anak usia dini
Makalah permasalahan pada anak usia dini
 
Konseling genetik
Konseling genetikKonseling genetik
Konseling genetik
 
Makalah Indeks-Antropometri.docx
Makalah Indeks-Antropometri.docxMakalah Indeks-Antropometri.docx
Makalah Indeks-Antropometri.docx
 
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptxPPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
 
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptxPPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
 
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdfIlmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
 
Proses degeneratif siti hamriati
Proses degeneratif siti hamriatiProses degeneratif siti hamriati
Proses degeneratif siti hamriati
 
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangPenelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
 
Gizi dan fertilisasi
Gizi dan fertilisasiGizi dan fertilisasi
Gizi dan fertilisasi
 
Gizi
GiziGizi
Gizi
 

Mehr von Agilannadarajan4 (18)

KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM ...
KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM ...KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM ...
KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM ...
 
Tata laksana delayed puberty
Tata laksana delayed pubertyTata laksana delayed puberty
Tata laksana delayed puberty
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Short stature
Short statureShort stature
Short stature
 
Pp hdocx
Pp hdocxPp hdocx
Pp hdocx
 
Penyebab tbc
Penyebab tbcPenyebab tbc
Penyebab tbc
 
Patofisiologi asma
Patofisiologi asmaPatofisiologi asma
Patofisiologi asma
 
Osteoartritis
OsteoartritisOsteoartritis
Osteoartritis
 
Indikasi tranfusi darah pada postpartum hemorrhage
Indikasi tranfusi darah pada postpartum hemorrhageIndikasi tranfusi darah pada postpartum hemorrhage
Indikasi tranfusi darah pada postpartum hemorrhage
 
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
 
Dermatofitosis
DermatofitosisDermatofitosis
Dermatofitosis
 
Building strong bones
Building strong bonesBuilding strong bones
Building strong bones
 
Binder1 rts notes
Binder1 rts notesBinder1 rts notes
Binder1 rts notes
 
Pneumoni1
Pneumoni1Pneumoni1
Pneumoni1
 
Patofisiologi muntah copy
Patofisiologi muntah   copyPatofisiologi muntah   copy
Patofisiologi muntah copy
 
Patofisiologi asma
Patofisiologi asmaPatofisiologi asma
Patofisiologi asma
 
Lep141 144
Lep141 144Lep141 144
Lep141 144
 
Indikasi tranfusi darah pada postpartum hemorrhage
Indikasi tranfusi darah pada postpartum hemorrhageIndikasi tranfusi darah pada postpartum hemorrhage
Indikasi tranfusi darah pada postpartum hemorrhage
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Kürzlich hochgeladen (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

Perawakan pendek atau

  • 1. Perawakan pendek atau short stature adalah tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut atau kurva NCHS. Perawakan pendek dapat disebabkan karena berbagai kelainan endokrin maupun non endokrin. Penyebab terbanyak adalah kelainan non endokrin seperti penyakit infeksi kronik, gangguan nutrisi, kelainan gastrointestinal, penyakit jantung bawaan dan lain lain. Pemantauan pertumbuhan khususnya tinggi badan harus diulakukan sejak dini untuk menilai normal tidaknya pertumbuhan anak. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan diperlukan untuk pemberian terapi lebih awal, sehingga memberikan hasil yang lebih baik. Menurut definisi, 2,5% dari populasi adalah pendek. Namun, jumlah anak dengan pertumbuhan linier pada kelompok ekonomi rendah lebih tinggi diberikan frekuensi penyakit kronis masa kanak-kanak. Orang tua sering menduga gangguan endokrin (misalnya, GHD) sebagai penyebab utama perawakan pendek pada anak mereka. Bahkan, Studi Pertumbuhan Utah menegaskan bahwa kebanyakan anak-anak (95%) dengan pertumbuhan yang buruk (kecepatan <5 cm / th) tidak memiliki gangguan endokrin. Studi Pertumbuhan Utah yang merupakan survei berbasis populasi terbesar pertumbuhan pada anak-anak melaporkan bahwa anak dengan perawakan pendek (tinggi di bawah persentil ketiga) dan laju pertumbuhan yang buruk (kecepatan pertumbuhan <5 cm per tahun), hanya 5% memiliki gangguan endokrin. Selain itu, 48% anak dengan defisiensi hormon pertumbuhan (GHD) atau sindrom Turner (TS) dalam kohort besar telah terdiagnosis atau tidak diobati. Stunting atau perawakan pendek dapat merupakan salah satu bentuk gizi kurang. Data WHO menunjukkan tinggi anak Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan tinggi anak dari negara-negara lain. Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, prevalensi anak balita pendek (stunting) 35,6 % atau turun 1,2 % dibandingkan 2007 (36,8 %); Perawakan pendek atau ’short stature’ adalah keadaan anak dengan panjang badan/tinggi badan di bawah persentil ke 3 (P<3) pada grafik pertumbuhan NCHS (National Centre for Health Statistics), atau -2 SD dari rata-rata pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Perawakan cebol (dwarfism) adalah bentuk perawakan pendek yang berat bila panjang/tinggi badan < 3 SD dari tinggi badan rata-rata. Perawakan pendek dapat merupakan variasi normal, atau karena kelainan endokrin dan non endokrin. Terbanyak perawakan pendek adalah familial, rasial atau genetik. Perawakan pendek pathologis terjadi setelah malnutrisi, IUGR, dysmorphisme, masalah psikososial, penyakit sistemik yang kronis. Klasifikasi perawakan pendek :
  • 2.  Variasi normal. Familial short stature, Tanda : Pertumbuhan selalu dibawah persentil 3, Kecepatan pertumbuhan normal, Umur tulang (bone age) normal, Tinggi Badan kedua orangtua pendek, Tinggi akhir di bawah persentil 3  Constitutional delay of growth and puberty, Tanda : Perlambatan pertumbuhan linier pada tiga tahun kehidupan, Pertumbuhan linier normal atau hampir normal pada saat prapubertas dan selalu berada di bawah persentil 3, Bone age terlambat (tapi masih sesuai dengan height age), Maturasi seksual terlambat, Tinggi akhir pada umumnya normal, Pada umumnya terdapat riwayat pubertas terlambat dalam keluarga  Primer/intrinsik (kelainan pada sel atau struktur dari ’growth plate’)  Sekunder/eksternal (kelainan karena pengaruh luar dari ’growth plate’)  Idiopatik (umumnya familial atau penyebabnya tidak diketahui) Pada kelainan genetik (Sindroma Turner), seringkali tak jelas, kemungkinan pengaruh psikososial yang dikaitkan dengan pengaruh lingkungan terhadap fungsi neurohormonal yang disebut sebagai functional hypopituitarism dengan akibat kekurangan gizi pada bayi/anak yang tidak tumbuh (failure to thrive). Tanda dan gejala  Berat badan dan panjang badan lahir bisa normal, atau BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) pada keterlambatan tumbuh intra uterine, umumnya tumbuh kejarnya tidak sempurna.  Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5 cm/tahun desimal.  Pada kecepatan tumbuh tinggi badan < 4 cm/tahun kemungkinan ada kelainan hormonal.  Umur tulang (Bone age) bisa normal atau terlambat untuk umurnya.  Tanda-tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis, rambut ketiak, panjangnya penis dan volume testis).  Wajah tampak lebih muda dari umurnya.  Pertumbuhan gigi yang terlambat.
  • 3. Secara umum penyebab perawakan pendek adalah organik (41%), familial (turunan) / CDGP (41%), pertumbuhan janin terganggu (PJT) (7,5%), kekurangan hormon pertumbuhan (8%), dan yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) (19%). Berbagai keadaan medis dapat mengganggu pertumbuhan dan mengakibatkan perawakan pendek yang patologis, seperti penyakit kronis pada anak khususnya penyakit yang mengenai jantung, paru, pencernaan, ginjal. penyakit-penyakit ini dapat memperlambat pertumbuhan. Diagnosis dini dan pengobatan penyakit tersebut dapat mengembalikan proses pertumbuhan. Selain penyakit kronis, perawakan pendek juga dapat disebabkan oleh nutrisi yang tidak adekuat terutama jika terjadi pada masa bayi dan pubertas. Disamping hal-hal diatas, pendek juga dapat disebabkan oleh kekurangan hormon tertentu khususnya hormon pertumbuhan dan hormon tiroid.