2. ABSTRAC
According to Plato's philosophy is the science that tries to attain knowledge about the actual
truth.
Plato was born in Athens in 427 BC and died there in 347 BC at the age of 80 years. He came
from aristocratic families that have historically played an important role in the politics of
Athens. Its original name was Aristokles, since young he aspires to be a State official. However,
political developments in his time did not give him a chance to follow the way of life that he
wanted it.
Philosophy teacher who was so greatly admired, respected, and loved Plato was Socrates. For
Plato, Socrates is a teacher and friend. Therefore, do not be surprised if almost all the works of
Plato using the "Socratic method", a method that was developed by Socrates, known by the
name of the dialectical method.
3. LATAR BELAKANG
Filsafat menurut Plato adalah ilmu yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang sebenarnya.
Plato merupakan filsuf Yunani yang menghasilkan banyak karya, ada yang berupa karya sendiri maupun karya yang dibuatkan
oleh para muridnya. Cita-cita Plato dahulunya ingin menjadi seorang politikus, tetapi dikarenakan kejadian bahwa Socrates mati
dihukum minum racun, pupus sudah cita-citanya. Plato mengurungkan niatnya menjadi politikus dikarenakan Socrates itulah
yang merupakan gurunya selama 8 tahun.
Ajaran plato dapat dikategorikan menjadi tiga besar yaitu : ajaran tentang id, ajaran tentang pengenalan, dan ajaran tentang
manusia. Ajaran-ajaran ini didapatkan dari buku-buku yang telah ditulisnya, serta buku berisi tentang dialog Plato yang disusun
oleh orang lain atau bisa jadi oleh muridnya.
Tentang Ide dan Pengenalan Plato sebelumnya telah memberi solusi terhadap persoalan tentang sesuatu yang berubah dan
sesuatu yang tetap. Persoalan ini merupakan perlawanan pemikiran antara Herakleitos dan Parmenides. Plato memberi solusi
dengan mengemukakan gagasan bahwa ada sesuatu yang tetap dan ada pula yang berubah. Dari sini Plato sekaligus menyetujui
pendapat keduanya serta menambahkan pendapat Pamenides bahwa sesuatu yang tetap kekal tidak berubah itu adalah ide atau
idea.
4. RUMUSAN MASALAH
• Siapakah Plato ?
• Darimana sumber filsafat Plato ?
• Apa ciri-ciri dari karya seorang
Plato ?
TUJUAN
• Untuk lebih memahami dan
mengetahui tokoh dunia Plato, yang
merupakan tokoh filsafat dunia
yang terkenal, dan apa yang
dimaksud filsafat menurut Plato.
5. BIOGRAFI PLATO
Plato lahir di Athena pada tahun 427 SM dan meninggal di sana pada tahun 347 SM dalam usia 80 tahun. Ia berasal
dari keluarga Aristokrasi yang secara turun temurun memegang peranan penting dalam politik Athena. Nama
asalnya ialah Aristokles, sejak muda ia bercita-cita ingin menjadi pejabat Negara. Akan tetapi, perkembangan politik
pada masanya tidak memberi kesempatan kepadanya untuk mengikuti jalan hidup yang diinginkannya itu.
Aristokles memiliki bahu yang lebar. Sepadan dengan badannya yang tinggi dan tegap. Dangan fisik yang seperti
itulah ia mendapatkan gelar plato dari guru senamnya. Bukan hanya tubuhnya yang ideal, akan tetapi ide dan
pemikirannya juga. Plato tergolong pemuda yang cerdas.
Pelajaran yang diperoleh pada masa kecilnya, selain pelajaran umum ialah menggambar dan melukis, disambung
dengan pelajaran musik dan juga puisi. Sebagaimanahanya anak orang yang baik-baik pada masa itu, plato mendapat
didikan dari guru-guru filsafatnya. Pelajaran filsafat yang pertama ia peroleh dari Kratylos. Kratylos adalah murid
Herakleitos yang
mengajarkan “semuanya berlalu” seperti air. Dan sepertinya plato tidak sependapat dengan ajaran yang semacam itu.
Sejak usia 20 tahun, plato mengikuti pelajaran Socrates. Pelajaran itulah yang memberi kepuasan baginya, hingga ia
menjadi murid Socrates yang setia. Sampai akhir hidupnya, Socrates tetap menjadi pujaannya. Dalam karangannya
yang selalu berbentuk dialog, tanya jawab, Socrates didudukannya sebagai pujangga yang menuntun. Ia juga
menggambarkan Socrates sebagai juru bahasa isi hati rakyat Athena yang tertindas karna kekuasaan yang
selalu berganti. Kekuasaan demokrasi yang meluap menjadi anarki dan sewenang-wenang digantikan oleh kekuasaan
seorang tiran dan oligarki, yang akhirnya membawa Athena lenyap di bawah kekuasaan asing.
6. SUMBER FILSUF PLATO
Guru filsafat yang amat dikagumi, dihormati, dan dicintai Plato ialah Socrates. Bagi
Plato, Socrates adalah guru sekaligus sahabat. Karena itu, tak heran jika hampir seluruh
karya filsafat Plato menggunakan “metode sokratik”, yaitu metode yang dikembangkan
oleh Socrates yang dikenal dengan nama metode dialektis. Metode tersebut terwujud
dalam suatu bentuk “ tanya jawab” atau dialog sebagai suatu upaya untuk meraih
kebenaran dan pengetahuan. Dari Socrateslah Plato mengenal nilai-nilai kesusilaan
yang menjadi norma-norma dalam diri dan kehidupan manusia dan etika saja lewat
filsafat, kemudian digunakannya untuk mengetahui segala sesuatu dan menetapkan
hakikat dari segala sesuatu itu.
7. CIRI-CIRI KARYA PLATO
• 1. Bersifat Sokratik Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato
selalu menampilkan kepribadian dan karangan Sokrates sebagai topik utama
karangannya.
• 2. Berbentuk dialog Hampir semua karya Plato ditulis dalam nada dialog. Dalam
Surat VII, Plato berpendapat bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati
yang ditulis dalam huruf-huruf yang membisu. Oleh karena itu, menurutnya, jika
pemikiran itu perlu dituliskan, maka yang paling cocok adalah tulisan yang
berbentuk dialog.
• 3. Adanya mite-mite Plato menggunakan mite-mite untuk menjelaskan ajarannya
yang abstrak dan adiduniawi.
8. KESIMPULAN
Plato lahir di Athena pada tahun 427 SM dan meninggal di sana pada tahun 347 SM dalam usia 80
tahun. Ia berasal dari keluarga Aristokrasi yang secara turun temurun memegang peranan penting
dalam politik Athena. Nama asalnya ialah Aristokles, sejak muda ia bercita-cita ingin menjadi pejabat
Negara. Akan tetapi, perkembangan politik pada masanya tidak memberi kesempatan kepadanya
untuk mengikuti jalan hidup yang diinginkannya itu.
Plato merupakan seorang murid dari Socrates, dia menganggap Socrates tidak cuma guru namun
juga sebagai sahabat. Plato menjadi murid Socrates sejak berusia 20 tahun, Plato sangat setia dengan
Socrates.
Sebagai seorang filosof, Plato mempunyai kedudukan yang istimewa. Ia pandai menyatukan puisi dan
ilmu, seni dan filosofi. Ia mampu melukiskan Pandangan yang dalam dan abstrak dalam bahasa yang
indah. Sehingga dikatakan tak ada filosof yang mampu menandinginya dalam hal ini, baik filosof
yang lahir sebelum masanya maupun setelahnya.