Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan eksternal perusahaan yang terdiri dari lingkungan jauh, industri, dan operasional. Lingkungan jauh mencakup faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan ekologi yang mempengaruhi perusahaan. Lingkungan industri meliputi pesaing, pesaing baru, pembeli kuat, produk pengganti, dan pemasok kuat. Lingkungan operasional adalah situasi persaingan langsung yang memp
3, sm, adrianto, hapzi ali, strategic management analisa lingkungan eksternal, universitas mercu buana, 2018
1. Mata Kuliah
Strategic Management
Tema III :
Analisa Lingkungan Eksternal Perusahaan
Mahasiswa : Adrianto - 55117120160
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
2. MANAJEMEN STRATEGIS :
ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN
PENDAHULUAN
“Manajemen strategis didefinisikan sebagai serangkaian keputusan dan tindakan yang
menghasilkan perumusan dan implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan
perusahaan. Proses Manajemen Strategis adalah aliran informasi melalui tahapan analisis yang
saling terkait menuju pencapaian tujuan.”
Tema kali ini adalah mengenai Analisa Lingkungan Eksternal Perusahaan, dimana Lingkungan
Eksternal Perusahaan adalah faktor – faktor di luar dari perusahaan yang dapat mempengaruhi
pilihan arah dan tindakan (direction and action), struktur organisasi dan internal proses dalam
perusahaan.
Sebelum menjelaskan mengenai analisa lingkungan eksternal perusahaan, perlu disampaikan
bahwa komponen utama (Langkah) dari Model Strategis (Strategic Model) terdiri dari:
1. Mendefinisikan misi perusahaan (Mengapa kita ada?), dan mempertimbangkan
tanggung jawab sosial (Bagaimana perusahaan berniat berkontribusi pada masyarakat
yang mendukung perusahaan).
2. Analisis lingkungan internal dan eksternal - Analisis Lingkungan yang terdiri dari Remote
Environment (Lingkungan Terpencil yang tidak bisa dikontrol oleh perusahaan), Industry
Environment (Lingkungan Industri itu sendiri) dan Operating Environment (Lingkungan
di dalam perusahaan itu sendiri)
3. Mengidentifikasi strategi yang paling efektif dalam membangun keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan berdasarkan pada kegiatan dan kapabilitas rantai nilai utama —
Analisis dan Pilihan Strategis.
3. 4. Tiba di daftar tujuan jangka panjang dan identifikasi Generik dan Strategi Besar (Generic
& Grand Strategic)
5. Menciptakan tujuan jangka pendek, taktik fungsional dan kebijakan pemurnian yang
memberdayakan tindakan (empowering actions)
6. Restrukturisasi, Reengineering, dan Pemfokusan ulang organisasi
7. Melacak strategi seperti yang sedang dilaksanakan, mendeteksi masalah atau perubahan
dalam premis dasarnya, dan membuat penyesuaian yang diperlukan –Strategi Kontrol
dan Peningkatan Berkesinambungan.
Perumusan strategi dan implementasi berurutan dan perubahan dalam komponen apa pun akan
mempengaruhi beberapa komponen lainnya. Oleh karena itu, penggunaan model atau proses
strategis penting untuk mengelola aliran informasi dari inisiasi ke perencanaan untuk
implementasi dan kontrol untuk mencapai tujuan perusahaan.
Diagram Model Strategi berikut ini menunjukkan 7 langkah Model Stategis yang dimaksud di
atas.
4. Pada diagram di atas, ditunjukkan bahwa analisa lingkungan perusahaan merupakan urutan ke
-2 dari permodelan ini setelah sebuah perusahaan menentukan Misi dan mengapa perusahaan
itu ada. Hasil dari analisa ini membantu perusahaan dalam menentukan analisa atas strategi
apa yang akan dipilih guna mencapai tujuan perusahaan.
LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN (The Firm’s External Factors)
Di dalam Buku Strategic Management John A Pearce II & Richard B. Robinson, disebutkan
bahwa Lingkungan Eksternal Perusahaan adalah faktor – faktor di luar dari perusahaan yang
dapat mempengaruhi pilihan arah dan tindakan (direction and action), struktur organisasi dan
internal proses dalam perusahaan. Lingkungan Eksternal perusahaan dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Remote Environment
2. Industry Environment
3. Operating Environment
REMOTE ENVIRONMENT
Merupakan faktor – faktor yang mempengruhi perusahaan yang terdiri dari:
1. Ekonomi; hal hal yang harus diperhatikan seperti perubahan pola konsumsi yang
disebabkan perubahan penghasilan , kebijakan kredit dari pemerintah, berapa perkiraan
disposable income bagi masyarakat, tingkat konsumsi masyarakat atas barang atau jasa
yang kita tawarkan, perubahan tingkat suku bunga, dan pendapatan per kapita.
2. Sosial; keyakinan, demografi, nilai – nilai yang dipegang oleh masyarakat, gaya hidup,
tingkat pendidikan, suku dan agama dapat mempengaruhi permintaan atas barang atau
jasa yang dipilih.
3. Politik; merupakan pertimbangan Utama bagi manajemen perusahaan dalam
menyusun strategi yang akan dijalankan karena kebijakan politik dapat mempengaruhi
kebijakan export-import, perpajakan, bea masuk, Upah Minimum, aturan jaminan sosial
dan lainnya.
4. Teknologi; untuk menghindari dari keterbelakangan atas kemajuan teknologi,
perusahaan harus berhati – hati dan selalu cermat atas perubahan teknologi. Teknologi
sangat mempengaruhi keputusan organisasi, contohnya adalah ketika perusahaan
pengelola jalan toll mengurangi jumlah personel penjaga gerbang toll yang sekarang
sudah dapat dijalankan dengan mesin otomatis menggunakan kartu chip (e money)
5. Ekologi; Masyarakat dan Pemerintah saat ini sangat peduli dengan kondisi lingkungan
hidup (alam/bumi). Pertumbuhan ekonomi bisa saja berkontribusi kepada kerusakan
lingkungan. Eksploitasi Sumber Daya Alam yang terus menerus dengan alasan ekonomi,
lambat laun akan mempengaruhi keseimbangan alam. Perusahaan harus
memperhatikan dan memperhitungkan dampak atas lingkungan akibat proses usahan
yang dijalankan dengan tetap harus berusaha menjaga keseimbangan alam. Aturan –
aturan yang dibuat oleh pemerintah mengenai lingkungan hidup dan kelestarian alam
harus menjadi acuan perusahaan di dalam menjalankan usahanya
INDUSTRY ENVIRONMENT
5. Industry Environment atau Lingkungan Industri merupakan kondisi umum untuk persaingan
yang memengaruhi semua bisnis yang menyediakan produk dan layanan serupa. Di dalam
industri yang sejenis ada 5 kekuatan yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam
menjalankan kompetisi, yaitu:
1. Ancaman dari kompetitor dalam industry sejenis.
2. Ancaman dari adanya pemain baru di dalam pasar. (New Entrants)
3. Bargaining Power dari Pembeli (Powerfull Buyers), pembeli yang dapat menekan untuk
penurunan harga karena membeli dalam volume yang besar.
4. Ancaman dari adanya Barang Pengganti ( Subtitute Product)
5. Bargaining Power dari Suplier (Powerfull Suppliers), supplier / pemasok dapat
menaikkan harga atau menurunkan kualitas, karena mereka bersifat monopoli/oligopoly
di dalam industri ataupun memiliki keunikan khusus atas barang yang disediakan.
OPERATING ENVIRONMENT
Operating Environment atau Lingkungan Operasional merupakan faktor - faktor dalam situasi
persaingan langsung yang mempengaruhi kesuksesan perusahaan dalam memperoleh sumber
daya yang dibutuhkan ataupun mendapatkan keuntungan atas barang atau jasa yang
dipasarkan. Lingkungan ini biasa disebut juga dengan Competitive / Task Environment.
Berbeda dengan Remote Environment, Operating Environment menuntut perusahaan untuk
lebih proaktif dalam menilai kondisi di dalam kompetisi insdutri. Perusahaan harus mendapatkan
Competitive Position. Untuk mendapatkannya perusahaan harus melakukan penilaian atas
competitor / pesaing yang ada di dalam industri dengan membuat Profil Pesaing sehingga
perusahaan dapat lebih tepat dalam melakukan peramalan atas pertumbuhan jangka pendek
dan jangka panjang serta potensi keuntungan yang lebih akurat.
Beberapa Kriteria dalam membuat profil pesaing (competitor profile) antara lain:
1. Market Share
2. Product Line
3. Efektifitas Pemasaran
4. Harga yang kompetitif
5. Efektifitas dari iklan dan promosi
6. Lokasi dan umur dari fasilitas yang dimiliki
7. Kapasitas Produksi
8. Pengalaman
9. Biaya Bahan Baku
10. Profil Pelanggan
11. Keunggulan Teknologi
12. Posisi Keuangan
Pengaruh dari Remote, Industry dan Operating Environment perlu dianalisa oleh perusahaan
karena faktor – faktor yang disebutkan di atas dapat menjadi ancaman bagi perusahaan dalam
mencapai tujuannya (Early Warning Systems). Analisa yang dilakukan juga dapat berguna
untuk menentukan strategi perusahaan agar bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Atas
6. informasi – informasi yang ada di dalam analisa ini, perusahaan dapat melakukan peramalan
lebih akurat untuk perkembangan perusahaan dan perencanaan jangka panjang.
Proses tersebut harus dilakukan secara kontinu yang terdiri dari empat aktivitas:
1. Pemindaian (Scanning)
Pemindaian merupakan studi terhadap semua segmen dalam lingkungan umum. Melalui
pemindaian, perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensi dalam
lingkungan umum dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi. Ketika
pemindaian, seringkali perusahaan menghadapi data dan informasi yang ambigu, tidak lengkap,
dan tidak ada kaitannya. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi
perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang tidak stabil. Selain itu, aktivitas
pemindaian harus disatukan dengan konteks organisasi. Suatu sistem pemindaian dirancang
untuk lingkungan yang tidak stabil tidak akan cocok bagi perusahaan yang berada dalam
lingkungan stabil.
2. Pengawasan (Monitoring)
Ketika analis pengawasan (monitoring) mengamati perubahan-perubahan lingkungan untuk
melihat apakah suatu trend yang penting sudah berkembang di antara hal-hal yang diamati
dalam pemindaian. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk
mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
3. Peramalan (Forecasting)
Pemindaian dan pengawasan berkaitan dengan peristiwa-peristiwa dalam lingkungan umum
pada suatu waktu. Pada peramalan (forecasting), analis mengembangkan proyek-proyek yang
layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat perubahan-perubahan dan trend-
trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
4. Penilaian (Assesing)
Tujuan penilaian (assesing) adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari
perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu
perusahaan. Melalui pemindaian, pengawasan, dan peramalan, seorang analis dapat memahami
lingkungan umum. Selangkah lebih maju, tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi
pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian, perusahaan dibiarkan dengan data-data
yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitifnya.
Daftar Pustaka:
http://yousigma.com/tools/areviewofstrategicmanagementprocess.html (Sabtu, 22
September 2018, Jam 13.34)
Buku Strategic Management, Planning For Domestic & Global Competition, Fourteen
Edition, John A Pearce II & Richard B. Robinson, McGraw Hill, International Edition
Modul Kuliah ke-3 Strategic Management, Analisa Lingkungan Eksternal Perusahaan,
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Universitas Mercu Buana, 2018
7. CONTOH SCANNING FAKTOR EKSTERNAL PADA PT. X (Perusahan Trading Batu Bara
yang memiliki lini bisnis dari hulu sampai hilir dalam industri batubara)
REMOTE
ENVIRONMENT
OPPORTUNITY THREAT
Ekonomi; - Kerja sama untuk menjadi
pemasok batubara di PLN masih
panjang
- Harga batu bara yang lebih
murah dari pada harga minyak
bumi, masih memberikan
- Memiliki jalan hauling (jalur
angkutan batubara) sejauh 120
KM sehingga masih ada potensi
mengembangkan Produksi
batubara dari lahan sekitar
jalan tersebut
- Masih besarnya potensi sumber
daya dan cadangan batubara di
sumatera selatan
- Pemerintah menetapkan harga
patokan penjualan batubara dari
swasta ke PLN
- Adanya shale gas, sebagai bahan
bakar subtitusi pengganti batubara
- Keadaan perekonomian dunia yang
masih belum stabil yang salah
satunya disebabkan perang dagang
antara Amerika dan China
Sosial; - Pemberdayaan masyarakat
sekitar tambang untuk dilatih
dan dijadikan pekerja tambang
- Berkembangnya lingkungan
sekitar tambang dengan adanya
penambangan batubara
- Banyak sumber daya manusia
sehingga mudah mencari
tenaga kerja di daerah tambang
- Masyarakat sekitar tambang yang
kurang bisa menerima orang asing
masuk ke daerahnya
- Serikat Pekerja / Buruh yang
semakin aktif
- Tingkat Pendidikan masyarakat
daerah yang kurang pas dalam
memenuhi kebutuhan sumber daya
manusia di daerah tambang
Politik; - Aturan perijinan yang
tersentralisasi menjadikan proses
ekspansi tertunda
Teknologi; - Adanya teknologi GPS yang
dapat melihat posisi truk
angkutan batubara
- Adanya teknologi untuk
memonitor pemakaian fuel
(solar) pada truk angkutan
batubara
- Beralihnya teknologi pembangkit
listrik yang tidak menggunakan
batubara sebagai bahan bakarnya
Ekologi; - Peraturan Lingkungan Hidup yang
semakin ketat
- Masyarakat dunia semakin peduli
lingkungan hidup
- Proses penambangan dianggap
merusak ekosistem
8. INDUSTRY
ENVIRONMENT
OPPORTUNITY THREAT
Industry
Competitor
- Tidak banyak perusahaan yang
menjadi pemasok batubara ke
PLN
- Kualitas Batubara pemasok lain ke
PLN ada yang lebih bagus
dibanding kualitas sendiri
New Entrants - Berbeda dengan tahun booming
batubara (2006-2010), saat ini
‘New Entrants’ sudah sangat
berkurang
Powerfull
Buyer
- 70% dari penjualan merupakan
penjualan ke PLN dan 30%
merupakan ke pembeli lain / export
Subtitute
Product
- Pemasok lain dapat menggantikan
posisi perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan PLN
Powerfull
Supplier
- 70% dari batubara yang
dihasilkan merupakan hasil
produksi sendiri