SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
1. Pengertian pengelolaan kelas
Berdasarkan pengertian para ahli maka dapat di simpulkan bahwa :
Pengolahan Kelas adalah prasyarat mutlak dalam pengurusan ruangan tempat
terjadinya proses belajar mengajar (kelas) agar terciptanya suatu lingkungan yang nyaman,
aman, dan tenteram bagi peserta didik dengan mengembangkan tingkah laku peserta didik
yang diinginkan (Positif) dan mengurangi tingkah laku peserta didik yang tidak diinginkan
(negatif) serta mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio emosional dalam
kelas secara positif dengan begitu akan menimbulkan organisasi kelas yang efektif dan
perlu dipertahankan dengan begitu akan tercapai tujuan pembelajaran.
2. Tujuan pengelolaan kelas
Tujuan pengolahan kelas dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi - kondisi yang memungkinkan
peserta didik bekerja dan belajar, serta membantu peserta didik untuk memperoleh
hasil yang diharapkan.
2. Tujuan Umum
Tujuan umum adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk
bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
Tujuan Pengolahan kelas antara lain :
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun
sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi belajar mengajar.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual peserta didik dalam kelas.
4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta
sifat-sifat individunya.
5. Agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien.
Tujuan pengolahan kelas pada hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan
dimana diharapkan agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sehingga tercapainya
tujuan pembelajaran yang ingin di capai.
Berdasarkan tujuan pengolahan kelas di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Tujuan pengolahan kelas adalah menyediakan, menciptakan dan memelihara kondisi kelas
yang optimal di mana siswa merasa nyaman, aman dan tenteram agar terciptanya
pembelajaran yang baik agar seluruh siswa dengan kemampuan yang berbeda – beda dapat
memahami dan mencapai tujuan atau sasaran dari pembelajaran yang sebenarnya.
3. Prinsip-prinsip pengelolaan kelas
Ada 2 faktor pengolahan kelas antara lain :
a. Faktor intern, yaitu faktor emosi, pikiran dan perilaku individual siswa. Perbedaan
individual dapat dilihat dari aspek biologis, intelektual dan psikologis.
b. Faktor ekstern, yaitu faktor lingkungan sekitar siswa, antara lain suasana lingkungan
belajar, penempatan peserta didik, jumlah peserta didik, dan sebagainya.
Prinsip – prinsip pengolahan kelas antara lain :
1. Hangat dan Antusias
Hangat dan antusias sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang
hangat dan antusias mampu dalam mengelola kelas. Hal tersebut dapat dilihat dari
banyaknya siswa yang mengerjakan tugas yang di berikan.
2. Tantangan
dengan menggunakan tindakan, cara kerja dan kata – kata yang menantang dari guru
dapat meningkatkan gairah siswa dalam belajar. Hal tersebut karena siswa merasa
ditantang oleh guru, dengan begitu rasa ingin tahu dari siswa akan semakin luas.
3. Bervariasi
Variasi dalam pengolahan kelas dapat meningkatkan minat belajar siswa di mana siswa
merasa nyaman dan keluar dari kebosanannya atau kejenuhan dari materi yang diajar.
Dan hal tersebut memungkinkan tercapainya pembelajaran yang efektif dan efisien.
4. Keluwesan
Keluwesan dalam belajar dapat membantu guru dalam mengelola kelas dimana siswa
lebih teratur dalam mengikuti pembelajaran dan juga berkurangnya keributan yang
dilakukan oleh siswa.
5. Penekanan pada hal – hal Positif
Pada dasarnya, dalam mengajar guru harus menekankan pada hal – hal positif yang
dapat diambil dari proses pembelajaran. Dimana dengan begitu makna dari suatu
materi pembelajaran dapat samai kepada siswa dan juga siswa dapat mengaplikasikan
hal – hal positif tersebut dalam kehidupan sehari – hari.
6. Penanaman Disiplin Diri
Penaman disiplin diri harus dimulai dari guru. Dimana guru menjadi contoh dalam
pengembangan disiplin diri siswa. Dengan begitu siswa dapat menjadi masyarakat
yang disiplin di masa depan.
4. Komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas
Menurut buku Djamarah 2006, Komponen – komponen pengolahan kelas dibagi menjadi
2 yaitu :
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal (bersifat preventif) meliputi keterampilan sikap tanggap,
membagi perhatian, pemusatan perhatian kelompok.
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang
optimal meliputi masalah modifikasi tingkah laku, pendekatan pemecahan masalah
kelompok, dan menemukan serta memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah.
5. Pengelolaan kelas yang efektif
Dalam setiap proses pengajaran kondisi ini harus direncanakan dan diusahakan oleh
guru secara sengaja agar dapat terhindar dari kondisi yang merugikan (usaha pencegahan),
dan kembali kepada kondisi yang optimal apabila terjadi hal-hal yang merusak yang
disebabkan oleh tingkah laku peserta didik di dalam kelas (usaha kuratif).
Usaha guru dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif
apabila:
a. Diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang
menguntungkan dalam proses belajar mengajar,
b. Dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak
iklim belajar mengajar,
c. Dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan
dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan.
Proses belajar mengajar yang efektif dapat timbul jika guru mampu menerapkan
pengolahan kelas yang baik, namun cara yang dipakai dalam mengelola kelas berbeda dan
harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari kelas tersebut. Dimana cara yang sama
tidak bisa digunakan untuk orang yang berbeda.
6. Perbedaan antara pengelolaan kelas dengan pengelolaan pengajaran
Pengelolaan kelas dan pengelolaan pengajaran adalah dua kegiatan yang sangat erat
hubungannya namun dapat dan harus dibedakan satu sama lain karena tujuannya berbeda.
Pengajaran (instruction) mencakup semua kegiatan yang secara langsung
dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pengajaran (menentukan entry
behavior peserta didik, menyusun rencana pelajaran, memberi informasi, bertanya, menilai
dan lain sebagainya), maka pengelolaan kelas menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar
(pembinaan ”raport”, penghentian tingkah laku peserta didik yang menyelewengkan
perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh
penetapan kelompok yang produktif, dan lain sebagainya).
Pengelolaan kelas adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi kelas yang optimal agar tercapainya proses belajar yang
seharusnya. Sedangkan pengelolaan pengajaran adalah kegiatan mengelola (memanage)
pembelajaran agar ilmu atau informasi yang diberikan atau ditransfer dari guru dapat
diterima dengan baik oleh siswa agar tercapai tujuan pengajaran.
Masalah pengelolaan kelas harus ditanggulangi dengan tindakan korektif
pengelolaan, sedangkan masalah pengajaran harus ditanggulangi dengan tindakan korektif
instruksional.
Peserta didik yang enggan ambil bagian di dalam kegiatan kelompok karena merasa
ditolak oleh kelompok lain (masalah pengelolaan) tidak dapat ditanggulangi dengan
membuat kegiatan menjadi lebih menarik (tindakan instruksional), meskipun tentu saja
memang tidak dapat dibantah bahwa penarikan diri peserta didik tersebut akan
menghalangi tercapainya tujuan khusus pengajaran yang hendak dicapai melalui kegiatan
kelompok yang dimaksud. Sebaliknya hubungan antar pribadi (interpersonal) yang baik
antara guru dengan peserta didik dan antar peserta didik (suatu petunjuk keberhasilan
pengelolaan) tidak dengan sendirinya menjamin bahwa proses belajar mengajar akan
menjadi efektif. Yang jelas, pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak
bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.
Pengelolaan kelas sangat berpengaruh pada pengelolaan pengajaran. Apabila guru
tidak dapat mengelola kelas dengan baik maka guru tidak dapat menyampaikan informasi
yang baik pada siswa dan dapat mengganggu proses belajar mengajar sehingga pengolaan
pengajaran tidak dapat tercapai. Sebaliknya apabila pengelolaan pengajaran tidak tercapai
dengan baik maka siswa akan enggan/malas sehingga guru akan sulit mengelola kelas.
Dengan demikian pengelolaan kelas dan pengelolaan pengajaran saling berkaitan yang erat
dan saling menopang satu sama lain.
7. Usaha-usaha preventif masalah pengelolaan kelas
Tindakan pengelolaan kelas adalah tindakan yang dilakukan oleh guru dalam
rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif.
Tindakan guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan yaitu dengan jalan
menyediakan kondisi baik fisik maupun kondisi sosio-emosional sehingga terasa benar
oleh peserta didik rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar. Tindakan lain dapat
berupa tindakan korektif terhadap tingkah laku peserta didik yang menyimpang dan
merusak kondisi optimal bagi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

5. Rubrik Penilaian LKPD.pdf
5. Rubrik Penilaian LKPD.pdf5. Rubrik Penilaian LKPD.pdf
5. Rubrik Penilaian LKPD.pdfardi41
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfneno38
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfUlfaKhoirunisa2
 
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"nurul limsun
 
Makalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Makalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar SiswaMakalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Makalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar SiswaDunia Ilmu
 
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni TariMakalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni TariVina Widya Putri
 
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranContoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranSuaidin -Dompu
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxAndiqbal
 
Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara Mitha Ye Es
 
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat KoligatifPembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatifanggundiantriana
 
MAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIET
MAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIETMAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIET
MAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIETsnurhelfa
 
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku GuruPerkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku GuruSisilia Herjanti
 
Nasionalisme mesir
Nasionalisme mesirNasionalisme mesir
Nasionalisme mesirLuthfi Nk
 
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan sodaMeniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan sodaFun Learning
 
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistemMakalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistemEtdayantiPutri
 
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)JasonCundrawijaya
 
Sistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSindhu Rizky
 

Was ist angesagt? (20)

5. Rubrik Penilaian LKPD.pdf
5. Rubrik Penilaian LKPD.pdf5. Rubrik Penilaian LKPD.pdf
5. Rubrik Penilaian LKPD.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
 
Deklarasi Juanda sabrina.pptx
Deklarasi Juanda sabrina.pptxDeklarasi Juanda sabrina.pptx
Deklarasi Juanda sabrina.pptx
 
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
 
Makalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Makalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar SiswaMakalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Makalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
 
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni TariMakalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
 
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranContoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
Naskah drama musikal anak sma
Naskah drama musikal anak smaNaskah drama musikal anak sma
Naskah drama musikal anak sma
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara
 
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat KoligatifPembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
 
MAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIET
MAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIETMAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIET
MAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIET
 
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku GuruPerkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
 
Nasionalisme mesir
Nasionalisme mesirNasionalisme mesir
Nasionalisme mesir
 
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan sodaMeniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
 
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistemMakalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
 
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
 
Sistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSistem tanam paksa
Sistem tanam paksa
 

Andere mochten auch

moja global- Linux Collaboration Summit 2016
moja global-   Linux Collaboration Summit 2016moja global-   Linux Collaboration Summit 2016
moja global- Linux Collaboration Summit 2016Dori McAuliffe
 
certificaat masterclass Interventietechniek nationaal register
certificaat masterclass Interventietechniek nationaal registercertificaat masterclass Interventietechniek nationaal register
certificaat masterclass Interventietechniek nationaal registerFenny Straat
 
Consideraciones generales para enviar un correo elenctronico
Consideraciones generales para enviar un correo elenctronicoConsideraciones generales para enviar un correo elenctronico
Consideraciones generales para enviar un correo elenctronicoedgar12agila15
 
Nationale Marketing Dag presentatie Walter van der Scheer
Nationale Marketing Dag presentatie Walter van der ScheerNationale Marketing Dag presentatie Walter van der Scheer
Nationale Marketing Dag presentatie Walter van der ScheerCopernica BV
 
Cakephp3 ドキュメント翻訳会 成果発表会
Cakephp3 ドキュメント翻訳会 成果発表会Cakephp3 ドキュメント翻訳会 成果発表会
Cakephp3 ドキュメント翻訳会 成果発表会Keisuke Yamaguchi
 
ApresentaçãO4
ApresentaçãO4ApresentaçãO4
ApresentaçãO4fabricio
 
Starline critical power monitor w m50
Starline critical power monitor w m50Starline critical power monitor w m50
Starline critical power monitor w m50Ed Hahn
 
Arche et tente
Arche et tenteArche et tente
Arche et tentePhodia
 

Andere mochten auch (20)

moja global- Linux Collaboration Summit 2016
moja global-   Linux Collaboration Summit 2016moja global-   Linux Collaboration Summit 2016
moja global- Linux Collaboration Summit 2016
 
certificaat masterclass Interventietechniek nationaal register
certificaat masterclass Interventietechniek nationaal registercertificaat masterclass Interventietechniek nationaal register
certificaat masterclass Interventietechniek nationaal register
 
Get More Results
Get More ResultsGet More Results
Get More Results
 
Rol del profesor
Rol del profesorRol del profesor
Rol del profesor
 
Consideraciones generales para enviar un correo elenctronico
Consideraciones generales para enviar un correo elenctronicoConsideraciones generales para enviar un correo elenctronico
Consideraciones generales para enviar un correo elenctronico
 
Nationale Marketing Dag presentatie Walter van der Scheer
Nationale Marketing Dag presentatie Walter van der ScheerNationale Marketing Dag presentatie Walter van der Scheer
Nationale Marketing Dag presentatie Walter van der Scheer
 
Prospecting
Prospecting Prospecting
Prospecting
 
18 baumgartner pascal
18 baumgartner pascal18 baumgartner pascal
18 baumgartner pascal
 
Mapa mental
Mapa mentalMapa mental
Mapa mental
 
Darío ortega
Darío ortegaDarío ortega
Darío ortega
 
Cakephp3 ドキュメント翻訳会 成果発表会
Cakephp3 ドキュメント翻訳会 成果発表会Cakephp3 ドキュメント翻訳会 成果発表会
Cakephp3 ドキュメント翻訳会 成果発表会
 
ApresentaçãO4
ApresentaçãO4ApresentaçãO4
ApresentaçãO4
 
Görsel Yorumlama
Görsel YorumlamaGörsel Yorumlama
Görsel Yorumlama
 
Sacramentos
SacramentosSacramentos
Sacramentos
 
Grammar
GrammarGrammar
Grammar
 
Propuesta final maría chaves
Propuesta final maría chavesPropuesta final maría chaves
Propuesta final maría chaves
 
Starline critical power monitor w m50
Starline critical power monitor w m50Starline critical power monitor w m50
Starline critical power monitor w m50
 
Arche et tente
Arche et tenteArche et tente
Arche et tente
 
Cezanne hr i_talentpresentation
Cezanne hr i_talentpresentationCezanne hr i_talentpresentation
Cezanne hr i_talentpresentation
 
EPCI paper
EPCI paperEPCI paper
EPCI paper
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN KELAS

Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxKelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxEciMulyani
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaAulia Yanti
 
Keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelasKeterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelasAl Hafidh Anas
 
Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi Hamdani
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptxPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptxRamenOcha
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.pptPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.pptAndrieJamin1
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelasSunrise James
 
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan  PembelajaranMakalah Kurikulum Dan  Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan PembelajaranDESYFITRIANI
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasfauziahpustikaw
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasrizkadamayantii
 
Komponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan KelasKomponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan Kelasnurassyah1122
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelasAnie01
 
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI  ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI WidiaFungkisari
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN KELAS (20)

Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxKelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
 
Keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelasKeterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas
 
pengelolaan kelas
pengelolaan kelaspengelolaan kelas
pengelolaan kelas
 
Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpik
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptxPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.pptPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
 
Managemen kelas
Managemen kelasManagemen kelas
Managemen kelas
 
Pedagogik
Pedagogik Pedagogik
Pedagogik
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Artikel pengelolaan-kelas
Artikel pengelolaan-kelasArtikel pengelolaan-kelas
Artikel pengelolaan-kelas
 
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan  PembelajaranMakalah Kurikulum Dan  Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelas
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelas
 
Komponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan KelasKomponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan Kelas
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelas
 
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI  ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
 

OPTIMALKAN KELAS

  • 1. 1. Pengertian pengelolaan kelas Berdasarkan pengertian para ahli maka dapat di simpulkan bahwa : Pengolahan Kelas adalah prasyarat mutlak dalam pengurusan ruangan tempat terjadinya proses belajar mengajar (kelas) agar terciptanya suatu lingkungan yang nyaman, aman, dan tenteram bagi peserta didik dengan mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan (Positif) dan mengurangi tingkah laku peserta didik yang tidak diinginkan (negatif) serta mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio emosional dalam kelas secara positif dengan begitu akan menimbulkan organisasi kelas yang efektif dan perlu dipertahankan dengan begitu akan tercapai tujuan pembelajaran. 2. Tujuan pengelolaan kelas Tujuan pengolahan kelas dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Tujuan Khusus Tujuan khusus adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi - kondisi yang memungkinkan peserta didik bekerja dan belajar, serta membantu peserta didik untuk memperoleh hasil yang diharapkan. 2. Tujuan Umum Tujuan umum adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik. Tujuan Pengolahan kelas antara lain : 1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin. 2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar. 3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual peserta didik dalam kelas. 4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya. 5. Agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Tujuan pengolahan kelas pada hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan dimana diharapkan agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang ingin di capai. Berdasarkan tujuan pengolahan kelas di atas maka dapat disimpulkan bahwa Tujuan pengolahan kelas adalah menyediakan, menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang optimal di mana siswa merasa nyaman, aman dan tenteram agar terciptanya pembelajaran yang baik agar seluruh siswa dengan kemampuan yang berbeda – beda dapat memahami dan mencapai tujuan atau sasaran dari pembelajaran yang sebenarnya.
  • 2. 3. Prinsip-prinsip pengelolaan kelas Ada 2 faktor pengolahan kelas antara lain : a. Faktor intern, yaitu faktor emosi, pikiran dan perilaku individual siswa. Perbedaan individual dapat dilihat dari aspek biologis, intelektual dan psikologis. b. Faktor ekstern, yaitu faktor lingkungan sekitar siswa, antara lain suasana lingkungan belajar, penempatan peserta didik, jumlah peserta didik, dan sebagainya. Prinsip – prinsip pengolahan kelas antara lain : 1. Hangat dan Antusias Hangat dan antusias sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan antusias mampu dalam mengelola kelas. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang mengerjakan tugas yang di berikan. 2. Tantangan dengan menggunakan tindakan, cara kerja dan kata – kata yang menantang dari guru dapat meningkatkan gairah siswa dalam belajar. Hal tersebut karena siswa merasa ditantang oleh guru, dengan begitu rasa ingin tahu dari siswa akan semakin luas. 3. Bervariasi Variasi dalam pengolahan kelas dapat meningkatkan minat belajar siswa di mana siswa merasa nyaman dan keluar dari kebosanannya atau kejenuhan dari materi yang diajar. Dan hal tersebut memungkinkan tercapainya pembelajaran yang efektif dan efisien. 4. Keluwesan Keluwesan dalam belajar dapat membantu guru dalam mengelola kelas dimana siswa lebih teratur dalam mengikuti pembelajaran dan juga berkurangnya keributan yang dilakukan oleh siswa. 5. Penekanan pada hal – hal Positif Pada dasarnya, dalam mengajar guru harus menekankan pada hal – hal positif yang dapat diambil dari proses pembelajaran. Dimana dengan begitu makna dari suatu materi pembelajaran dapat samai kepada siswa dan juga siswa dapat mengaplikasikan hal – hal positif tersebut dalam kehidupan sehari – hari. 6. Penanaman Disiplin Diri Penaman disiplin diri harus dimulai dari guru. Dimana guru menjadi contoh dalam pengembangan disiplin diri siswa. Dengan begitu siswa dapat menjadi masyarakat yang disiplin di masa depan. 4. Komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas Menurut buku Djamarah 2006, Komponen – komponen pengolahan kelas dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif) meliputi keterampilan sikap tanggap, membagi perhatian, pemusatan perhatian kelompok.
  • 3. 2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal meliputi masalah modifikasi tingkah laku, pendekatan pemecahan masalah kelompok, dan menemukan serta memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. 5. Pengelolaan kelas yang efektif Dalam setiap proses pengajaran kondisi ini harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja agar dapat terhindar dari kondisi yang merugikan (usaha pencegahan), dan kembali kepada kondisi yang optimal apabila terjadi hal-hal yang merusak yang disebabkan oleh tingkah laku peserta didik di dalam kelas (usaha kuratif). Usaha guru dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila: a. Diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar, b. Dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim belajar mengajar, c. Dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan. Proses belajar mengajar yang efektif dapat timbul jika guru mampu menerapkan pengolahan kelas yang baik, namun cara yang dipakai dalam mengelola kelas berbeda dan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari kelas tersebut. Dimana cara yang sama tidak bisa digunakan untuk orang yang berbeda. 6. Perbedaan antara pengelolaan kelas dengan pengelolaan pengajaran Pengelolaan kelas dan pengelolaan pengajaran adalah dua kegiatan yang sangat erat hubungannya namun dapat dan harus dibedakan satu sama lain karena tujuannya berbeda. Pengajaran (instruction) mencakup semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pengajaran (menentukan entry behavior peserta didik, menyusun rencana pelajaran, memberi informasi, bertanya, menilai dan lain sebagainya), maka pengelolaan kelas menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan ”raport”, penghentian tingkah laku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh penetapan kelompok yang produktif, dan lain sebagainya). Pengelolaan kelas adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang optimal agar tercapainya proses belajar yang seharusnya. Sedangkan pengelolaan pengajaran adalah kegiatan mengelola (memanage) pembelajaran agar ilmu atau informasi yang diberikan atau ditransfer dari guru dapat diterima dengan baik oleh siswa agar tercapai tujuan pengajaran. Masalah pengelolaan kelas harus ditanggulangi dengan tindakan korektif pengelolaan, sedangkan masalah pengajaran harus ditanggulangi dengan tindakan korektif instruksional.
  • 4. Peserta didik yang enggan ambil bagian di dalam kegiatan kelompok karena merasa ditolak oleh kelompok lain (masalah pengelolaan) tidak dapat ditanggulangi dengan membuat kegiatan menjadi lebih menarik (tindakan instruksional), meskipun tentu saja memang tidak dapat dibantah bahwa penarikan diri peserta didik tersebut akan menghalangi tercapainya tujuan khusus pengajaran yang hendak dicapai melalui kegiatan kelompok yang dimaksud. Sebaliknya hubungan antar pribadi (interpersonal) yang baik antara guru dengan peserta didik dan antar peserta didik (suatu petunjuk keberhasilan pengelolaan) tidak dengan sendirinya menjamin bahwa proses belajar mengajar akan menjadi efektif. Yang jelas, pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. Pengelolaan kelas sangat berpengaruh pada pengelolaan pengajaran. Apabila guru tidak dapat mengelola kelas dengan baik maka guru tidak dapat menyampaikan informasi yang baik pada siswa dan dapat mengganggu proses belajar mengajar sehingga pengolaan pengajaran tidak dapat tercapai. Sebaliknya apabila pengelolaan pengajaran tidak tercapai dengan baik maka siswa akan enggan/malas sehingga guru akan sulit mengelola kelas. Dengan demikian pengelolaan kelas dan pengelolaan pengajaran saling berkaitan yang erat dan saling menopang satu sama lain. 7. Usaha-usaha preventif masalah pengelolaan kelas Tindakan pengelolaan kelas adalah tindakan yang dilakukan oleh guru dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif. Tindakan guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan yaitu dengan jalan menyediakan kondisi baik fisik maupun kondisi sosio-emosional sehingga terasa benar oleh peserta didik rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar. Tindakan lain dapat berupa tindakan korektif terhadap tingkah laku peserta didik yang menyimpang dan merusak kondisi optimal bagi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.