Dokumen tersebut merupakan rencana program kerja BUMDes Ajakkang "BERKAH" untuk tahun 2021-2022. Rencana ini mencakup profil BUMDes, evaluasi kinerja tahun sebelumnya, dan rencana kerja untuk tahun berjalan yang meliputi sasaran perusahaan, strategi, dan kebijakan.
1. RENCANA PROGRAM KERJA
BUMDesa AJAKKANG
“ B E R K A H ”
Desa Ajakkang
Soppeng Riaja – Barru
SULAWESI SELATAN
2021 -2022
2. LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA PROGRAM KERJA
BUMDesa AJAKKANG
“ B E R K A H ”
TAHUN 2021 – 2022
Ajakkang, Juli 2021
Penasihat BUMDesa BERKAH Direktur BUMDesa BERKAH
SAHARUDDIN RISTIANA
Mengetahui,
3. BAB I
PROFIL BUM DESA
A. Visi dan Misi
Visi
”Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Ajakkang melalui
pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan sosial”
Misi
1. Meningkatkan potensi dan kapasitas pengurus BUMDes serta
manajemen yang transparansi, akuntabel dan mempunyai kredibelitas
yang tinggi.
2. Menjunjung tinggi profesionalisme kerja sehingga hasil yang optimal bisa
tercapai.
3. Membuka peluang kerjasama dengan masyarakat baik sebagai investor
maupun sebagai mitra usaha.
4. Membuka usaha dan peluang usaha berdasarkan sumber daya alam
yang dimiliki desa sehingga bisa memenuhi dan dinikmati oleh
masyarakat Desa Ajakkang
5. Meningkatkan pelayanan sosial pada masyarakat Desa Ajakkang
4. B. Struktur organisasi dan daftar SDM
Struktur Organisasi BUM Desa
Daftar SDM BUM Desa
No Nama Jabatan
1 Saharuddin Penasihat
2 H. Saefuddin Pengawas
3 Ristiana Direktur
4 Rijal Syam Sekretaris
5 Jumarni Bendahara
6 Manager Usaha Simpan Pinjam
7 Pegawai Usaha Simpan Pinjam
1. Direktur
2. Sekertaris
3. Bendahara
Dewan Pengawas
Kepala Unit
Simpan
Pinjam
Kepala Unit
Toko Tani
Kepala Unit
Photocopy Dan
ATK
Musyawarah Desa
Penasihat
5. 8 Pegawai Usaha Photocopy dan ATK
9 Manager Usaha Photocopy dan ATK
10 Pegawai Usaha Toko Tani
11 Pegawai Usaha Toko Tani
C. Kepemilikan Modal
1) Penyertaan Modal Awal
- Penyertaan modal awal (dari pengurus sebelumnya)
= Rp 24.364.968
2) Penyertaan Modal Desa
- Penyertaan modal dari APBDes 2017 = Rp 27.600.000
- Penyertaan modal dari APBDes 2018 = Rp 198.149.220,72
3) Penyertaan modal dari Pemerintah Pusat
- Penyertaan modal dari APBN (Pusat) = Rp 50.000.000
4) Penyertaan Modal dari SHU = Rp 3.060.340
5) Penyertaan Modal dari Surflus/Berjalan = Rp 6.392.366
6. BAB II
EVALUASI KINERJA TAHUN SEBELUMNYA
A. Kondisi Internal
1. Kondisi Sumber Daya Manusia
Untuk kondisi Sumber Daya Manusia tahun sebelumnya agak
terkendala di bagian Administrasi karena pengurus yang menjabat
sebagai sekertaris mengundurkan diri.
2. Perkembangan Usaha BUM Desa dan Unit Usaha BUM Desa
- Perkembangan Usaha Simpan Pinjam
Usaha Simpan Pinjam terbilang jalan di tempat apalagi kondisi
di tengah pandemic covid-19 ini membuat pembayaran
pinjaman konsumen sangat tidak lancar.
Arus dana yang berputar di unit simpan pinjam ± Rp
100.000.000 dengan melayani ± 100 orang konsumen,
menurut hitungan tersebut seharusnya unit ini bias mencapai
pendapatan ± Rp 24.000.000 dalam setahunnya. Tapi dengan
berbagai kendala pencapaian hanya bias sekitar ± Rp
6.860.000
- Perkembangan Usaha Photocopy dan ATK
Usaha Photocopy dan ATK juga agak tersendat dikarenakan
dua hal, yaitu :
i. Pandemi covid-19 sangat mempengaruhi karena tidak
adanya kegiatan di sekolah-sekolah dan kantor-kantor
yang menjadi sasaran unit ini.
ii. Tempat/toko yang menjadi tempat unit yang satu bagian
dari kantor desa Ajakkang ikut terbongkar juga akibat
pembangunan kantor desa baru. Sedangkan tempat yang
dihuni sekarang sangat tidak strategis.
- Perkembangan Usaha Toko Tani
Toko Tani pada tahun lalu dan tahun berjalan ini lumayan
menggembirakan, mungkin karena kelangkaan pupuk
belakangan ini. Dan untuk prospek kedepannya amat sangat
menjanjikan, terbukti dengan tingginya minat warga tani Desa
7. Ajakkang. Sebagian besar pendapatan BUMDes di bagian
perdagangan adalah sumbangsih dari unit ini. Terlihat
meskipun masih baru namun bias mencapai disekitaran angka
± Rp 6.000.0000
3. Progres Kerja Sama Usaha dan Kerja Sama Non-Usaha yang
direncanakan sebelumnya dengan pihak Dinas PU-PR Barru
tetntang fasilitas air bersih masih belum bias tercapai, semoga
saja tahun ini atau tahun depan bisa terlaksana sehingga bisa
menjadi salah satu unit usaha BUMDes Ajakkang “BERKAH”.
4. Kondisi Keuangan
Kondisi Keuangan BUMDes Ajakkang bisa dilihat dari angka-angka di
bawah ini :
Pemodalan Rp 309.566.895
Utang Rp 0
Piutang Rp 0
Hasil Usaha Rp 12.888.088
Perkembangan Aset :
Kas Rp 10.895.394
Saldo Bank Rp 5.268.938
Inventaris Rp 305.548
Persediaan Rp 0
B. Kondisi Eksternal
1. Tantangan Usaha
Tantangan Usaha Simpan Pinjam :
Tantangan Usaha Kondisi Harapan
Strategi Menghadapi
Tantangan
1 Konsumen malas bayar
pinjaman
BPD baru diharapkan
bias memediasi dengan
konsumen yang malas
membayar.
Perubahan sistem
dalam menerapkan
suku bunga dan
pinjaman.
2 Terbatasnya modal,
kadangkala ada
konsumen baru tapi
dana kas telah habis.
Tahun kedepannya
bias mendapatkan
tambahan modal
Sistem managemen
baru yang lebih
menjanjikan.
8. 3 Warga banyak yang
masih belum familiar
dengan BUMDes
Kepala unit baru
nantinya bias lebih
berkompoten dalam
pemasaran.
Promosi dan penjelasan
ke warga tentang unit
ini
Tantangan Usaha Photocopy dan ATK
Tantangan Usaha Kondisi Harapan
Strategi Menghadapi
Tantangan
1 Tempat usaha sangat
tidak strategis
Pengadaan tempat baruPengajuan ke
Pemerintah Desa untuk
dana penyewaan
tempat.
2 Stok barang jualan ATK
masih sangat kurang
Penambahan stok -Pengajuan
penambahan
penyertaan modal.
-Menyerap investor
3 Pandemi Covid-19 Pandemi Covid-19
berakhir
Melakukan pelayanan
antar ke konsumen.
Tantangan Usaha Toko Tani
Tantangan Usaha Kondisi Harapan
Strategi Menghadapi
Tantangan
1 Warga Tani masih
banyak yang belum
tahu.
Melayani seluruh warga
tani di Desa Ajakkang
dan sekitarnya
-Meningkatkan promosi
baik secara
konvensional maupun
secara online
2 Stok barang masih
sangat kurang
Penambahan stok -Pengajuan
penambahan
penyertaan modal.
-Menyerap investor
2. Potensi
No Potensi Kondisi Harapan
Strategi Memanfaatkan
Potensi
9. 1 Warga Desa Ajakkang
rata-rata sudah
mengenal internet
Semua Warga Desa
Ajakkang memakai
Aplikasi Online yang
dikembangkan oleh
BUMDes Ajakkang
“BERKAH”
Memasarkan produksi
ataupun menjual
dagangan dengan
sistem online
2 Pertanian di Ajakkang
meningkat
BUMDes bisa punya
lahan dan Unit Toko
Tani bisa
dikembangkan menjadi
usaha Tani juga
Siapkan dana
cadangan yang
nantinya bisa dipakai
apabila ada sawah
warga yang mau
digadaikan
3 Air gunung yang bersih
dan melimpah
Adanya Unit Air Isi
Ulang
Mengajukan proposal
penambahan
penyertaan modal
untuk membuka Usaha
Air Isi Ulang
4 Wisata Alam Pengembangan wisata
Luppereng Kajaoe dan
Bebbae
Menjadi pengelola.
5 Pasar Ajakkang Toko ATK bisa menjadi
Toko Serba Ada
Mencari dan membuka
peluang kerjasama
dengan investor local
2. Peluang
No Peluang Kondisi Harapan
Strategi Memanfaatkan
Peluang
1 Online Marketing Bisa melayani
konsumen secara
online
Membuka Web BUMdes
untuk memberikan info
tentang BUMDes dan
memasarkan produk
secara online
2 Kelangkaan Pupuk Menjadi Distributor
pupuk untuk warga
petani
Penambahan modal
untuk Toko Tani.
3 Pembiayaan Sebagai alternative
yang lebih bagus untuk
simpan pinjam.
Penambahan modal
untuk unit Simpan
Pinjam.
4 Proyek Instalasi Air
Bersih Dinas PU-PR
Barru
Menjadi pengelola
dalam pendistribusian
airnya
Membuka kerjasama
dengan pihak PU-PR
Barru
10. 5 Tidak ada pengusaha
air isi ulang di Desa
Ajakkang
Membuka unit Usaha
Air Isi Ulang
Mengajukan proposal
penambahan
penyertaan modal
untuk usaha air isi
ulang
3. Prospek Usaha
Prospek Usaha Kondisi Harapan
Strategi Memanfaatkan
Prospek Usaha
1 Prospek usaha simpan
pinjam dengan adanya
tambahan usaha
Pembiayaan akan lebih
menjanjikan karena
selain sistemnya lebih
jelas juga akan ada
jaminan dari konsumen
kepada pihak BUMDes
-Pembayaran
konsumen lebih lancar
sehingga dana bisa
terputar dengan cepat.
-meningkatnya
kuantitas konsumen
- Mengubah sistem
pembayaran bunga
- Meningkatkan
pelayanan kepada
konsumen
- Mencari peluang kerja
sama dengan investor
2 Seiring akan
berakhirnya pandemi
covid-19 maka prospek
usaha Photocopy dan
ATK akan lebih baik,
apalagi dengan adanya
pelayanan secara
online
Pandemi covid-19
segera berakhir dan
unit usaha Photocopy
bisa mendapatkan
tempat yang lebih
strategis
-Menambah stok jualan
ATK
- Mencari peluang
kerjasama dengan
kantor-kantor, sekolah-
sekolah dalam
pengadaan ATK dan
pekerjaan
photocopynya
3 Prospek peningkatan
usaha Toko Tani sangat
menjanjikan
-Penambahan stok toko
tani
-Toko Tani bisa punya
lahan BUMDes untuk
dikelola sendiri
- Menambah modal
untuk unit usaha toko
tani.
4 Prospek Usaha Air Isi
Ulang sangat bagus,
karena belum ada
satupun pengusaha air
isi ulang di Desa
Ajakkang
Bisa mensuplay
kebutuhan air isi ulang
warga desa Ajakkang
Mengajukan proposal
penambahan
penyertaan modal
kepada Pemerintah
Desa Ajakkang untuk
Unit Usah Air Isi Ulang.
11. 5 Warga Desa Ajakkang
kebanyakan berbelanja
di swalayan seperti
Diana mart, Missi jadi
prospek jika membuka
Warung Serba Ada
BUMDes sangat bagus
Adanya investor yang
bisa melihat peluang
itu dan bisa menjalin
kerjasama dengan
BUMDes Ajakkang
Mengajukan proposal
untuk pengadaan
tempat dan mencari
investor ataupun mitra
6 Fasilitas Penjualan
hasil produksi barang
dan jasa dengan Web
BUMDes juga lumayan
menjanjikan
Masyarakat Desa
Ajakkang
menggunakan Aplikasi
BUMDes Ajakkang
“BERKAH” baik itu
dalam hal membeli
ataupun memasarkan
produknya apabila dia
adalah pelaku usaha
Mengoptimalkan
jaringan Website
BUMDes
12. BAB III
RENCANA KERJA
A. Sasaran Perusahaan
Sasaran BUMDes Ajakkang “BERKAH” secara garis besar adalah :
1. menjadikan BUM Desa Ajakkang “BERKAH” sebagai perusahaan yang
sehat dan memiliki kredibilitas tinggi dengan dukungan modal, sumber
daya manusia dan budaya perusahaan yang kokoh.
2. melakukan optimalisasi sumber daya yang dimiliki agar BUM Desa
memberikan kepuasan kepada semua stakeholder
3. Meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat Desa
Ajakkang
4. Membantu mengoptimalkan potensi sumber daya alam untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Desa Ajakkang
5. Menjadi alat pemerataan dan pertumbuhan ekonomi Desa Ajakkang
Sasaran Kinerja/Absolut target Tahun … sesuai sesuai dengan hasil
Musyawarah Desa Tanggal …. Bulan …. Tahun ….:
Total Aset : …. miliar
Total Ekuitas : …. miliar
Laba Bersih Tahun Berjalan : …. miliar
Capital Expenditure : …. miliar
Kontribusi terhadap PADes : …. miliar
B. Strategi dan Kebijakan
Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran BUM Desa adalah sebagai
berikut:
6. Meningkatkan potensi dan kapasitas pengurus BUMDes serta
manajemen yang transparansi, akuntabel dan mempunyai kredibelitas
yang tinggi.
7. Menjunjung tinggi profesionalisme kerja sehingga hasil yang optimal bisa
tercapai.
8. Membuka peluang kerjasama dengan masyarakat baik sebagai investor
maupun sebagai mitra usaha.
9. Membuka usaha dan peluang usaha berdasarkan sumber daya alam
yang dimiliki desa sehingga bisa memenuhi dan dinikmati oleh
masyarakat Desa Ajakkang
10.Meningkatkan pelayanan sosial pada masyarakat Desa Ajakkang
13. Kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran BUM Desa adalah
sebagai berikut:
a. Mengikut sertakan Pengurus dan Pegawai BUMDes apabila ada
pelatihan-pelatihan tentang manajemen, usaha, keuangan dan lain-lain
b. Mengoptimalkan semua unit usaha BUMDes sehingga BUMDes bisa
mandiri dan berpenghasilan cukup sehingga kesejahteraan Pengurus
dan Pegawai BUMDes bisa tercapai dan tercapai kepuasan pada semua
stakeholder.
c. Lebih meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang BUMDes
serta meningkatkan kemampuan dan pengetahuan masyarakat tentang
pengelolaan usaha mikro, kecil dan menengah.
d. Berkontribusi dalam menjaga dan mengelola sumber daya alam yang
dimiliki Desa Ajakkang.
e. Meningkatkan sistem pelayanan baik secara konvensional maupun
secara online.
14. C. Rencana Kerja
a) Matrik Rencana Kerja
No Program/Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp.) Sumber Output Indikator Keberhasilan Waktu Pelaksanaan
1. Simpan Pinjam dan Pembiayaan
2. Photocopy dan ATK
3. Toko Tani dan Lahan Tani BUMDes
4. Usaha Air Isi Ulang
5. Instalasi dan Perawatan Fasilitas Air
Bersih
6. Online Market
7. Pengelolaan dan Pengolahan Sampah
15. b) Proyeksi Laba-Rugi Tahun Mendatang
Uraian
RKAP tahun
mendatang
RKAP Terakhir
%
Jumlah % Jumlah %
1 2 3 4 5 6=2:4
Penjualan 1.269.061.568 176.533.358. 7,242
Beban Pokok Penjualan 626.891.440 162.384.549 3,861
Laba Bruto 642.170.128 0,51% 14.148.809 0,080% 49,935
Beban Usaha
Beban Administrasi dan Umum 120.100.100 1.288.809 93,187
Beban Penjualan 51.756.000 3.678 14.071
Jumlah Beban Usaha 171.856.000 1.288.809 13,364
Laba (Rugi) Usaha 470.314.128 0,371% 12.860.000 0,073% 36,572
Pendapatan (Beban) Lain-lain :
Pendapatan (Beban) Lain-lain 0 0 0
Beban Bunga 0 0 0
Laba (Rugi) Konsolidasi Sebelum Pajak 0 0 0 0 0
Pendapatan/Beban Pajak Penghasilan
Tahun Berjalan 0 0 0
Tangguhan 0 0 0
Laba Setelah Pajak 0 0 0
Pendapatan Konprehensif Lain 0 0 0
Laba (Rugi) Konprehensif Setelah Pajak 0 0 0 0 0
c) Proyeksi Beban Pokok Penjualan Tahun Mendatang
Uraian
RKAP Tahun
Mendatang
RKAP
Terakhir
%
1 2 3 4=2:3
A. Beban Langsung Order
1. Biaya Bahan 205.376.920 0 0
2. Biaya Subkontraktor 25.000.000 0 0
3. Baiaya Transport & Packing 0 0 0
4. Biaya Sewa Alat 0 0 0
5. Biaya Operasional Lainnya 79.700.000 0 0
Sub Total A 310.076.920 0 0
B. Beban Tetap Produksi
1. Biaya Gaji/ Upah Langsung 72.000.000 0 0
2. Biaya Pabrik Tidak Langsung 0 0 0
Sub Total B
72.000.000 0 0
Total : 382.076.920 0 0
16. d) Proyeksi Neraca Tahun Mendatang
Uraian
RKAP Tahun
Mendatang
RKAP
Terakhir
%
1 2 3 4=2-3
ASET
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 0 0 0
Piutang Usaha 166.700.000 161.700.000 50.000.000
Piutang Pajak 0 0 0
Piutang Jangka Pendek Lainnya 0 0 0
Persediaan 0 0 0
Pembayaran Uang Muka 0 0 0
Jumlah Aset Lancar 166.700.000 161.700.000 50.000.000
Aset Tidak Lancar
Penyertaan
Aset Tetap 541.683.000 27.000.000 514.683.000
Aset Tidak Berwujud 0 0
Aset Lain-lain
Jumlah Aset Tidak Lancar 541.683.000 27.000.000 514.683.000
Jumlah Aset 708.383.000 188.700.000 564.683.000
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Usaha 0 0 0
Utang Bank / Pihak ke III 0 0 0
Utang Bunga 0 0 0
Utang Pajak 0 0 0
Uang Muka Pemesanan 0 0 0
Beban yang Masih Harus dibayar 0 0 0
Utang Lain-lain 0 0 0
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 0 0 0
Liabilitas Jangka Panjang
Utang Jangka Panjang 0 0 0
Kewajiban Imbalan Kerja 0 0 0
Kewajiban Pajak Tangguhan 0 0 0
Jumlah Leabilitas Jangka Panjang 0 0 0
JUMLAH LEABILITAS 0 0 0
EKUITAS 0 0 0
Modal Dasar RP. 0 0 0
Saham yang belum ditempatkan dan disetor
RP.
0 0 0
PMN yang belum ditentukan statusnya 0 0 0
Penyertaan modal pemerintah 0 0 0
Penyertaan modal ex PPA 0 0 0
Cadangan Likudasi 0 0 0
Modal Hibah 0 0 0
Kepentingan nonpengendali 0 0 0
Selisih revaluasi aset tetap 0 0 0
Saldo defisit 0 0 0
Jumlah Ekuitas 0 0 0
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 0 0 0
17. e) Proyeksi Arus Kas Tahun Mendatang
Uraian
RKAP Tahun
Mendatang
RKAP
Terakhir
%
1 2 3 4=2:3
SALDO AWAL KAS DAN SETARA KAS
A. AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan
1. Piutang (Progress Proyek) 0 0 0
2. Lainnya 116.700.000 24.364.968 4,79
3. Pendapatan Lain-lain
Sub total Penerimaan 116.700.000 24.364.968 4,79
Pengeluaran
1. Biaya langsung order 382.076.920 0 0
2. Gaji & Upah 0 0 0
3. Biaya Tetap & lainnya 0 0 0
4. Biaya bunga 0 0 0
5. Pajak 0 0 0
Sub total pengeluaran 382.076.920 0 0
Surplus (Defisit) operasional -265.376.920 0 0
B. AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan
1. Optimalisasi Aset Tetap 0 0 0
Pengeluaran
1. Investasi Aset Tetap 0 0 0
2. Investasi Aset Tak Terwujud 0 0 0
Surplus (Defisit) Investasi 0 0 0
C. AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan
1. PMN - Equity 718.911.000 0 0
2. Pihak Ketiga/Perbankan 0 0 0
3. Lainnya 0 0 0
Sub total penerimaan 718.911.000 0 0
Pengeluaran
1. Utang pajak 0 0 0
2. Pemberhentian Karyawan 0 0 0
3. Utang PT Sugico 0 0 0
4. Utang Usaha Lama 0 0 0
5. Angsuran PT PPA 0 0 0
6. Pihak Ketiga/Perbankan 0 0 0
7. Beban Lain-lain 0 0 0
Sub total pengeluaran 0 0 0
Surplus (defisit) Pendanaan 0 0 0
Surplus (defisit) Perusahaan 0 0 0
SALDO AKHIR KAS & SETARA KAS 453.534.080 24.364.968 18,61
18. f) Proyeksi Investasi dan Sumber Pembiayaan Tahun Mendatang
RENCANA INVESTASI TAHUN ……… KONSOLIDASIAN
NO Uraian
RKAP Tahun
Mendatang
RKAP
Terakhir
%
1 2 3 4 5=2:3
I Aset Tetap Berwujud
1 Tanah 0 0 0
2 Gedung dan Perlengkapannya 0 0 0
3 Mesin dan Peralatan 0 0 0
4 Kendaraan 0 0 0
5 Peralatan kantor 0 0 0
II Aset Tidak Terwujud
1 Software 0 0 0
2 Lisensi/ Sertifikat 0 0 0
3 Software Desain Enginering 0 0 0
4 Training 0 0 0
Total : 0 0 0
PROYEKSI SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA TAHUN ………… KONSOLIDASIAN
NO Uraian
RKAP Tahun
Mendatang
RKAP
Terakhir
%
1 2 3 4 5=2:3
I Aset Tetap Berwujud
1. Laba (Rugi) Setelah Pajak 0 0 0
2. Penyusutan & Amortisasi 0 0 0
3. Tambahan Aset Lain-lain 0 0 0
Sub Total Sumber Dana 0 0 0
II PENGGUNAAN DANA
1. Investasi Aset Tetap 0 0 0
2. Investasi Aset Tidak Berwujud 0 0 0
3. Tambahan Aset Lain-lain 0 0 0
Sub total Penggunaan Dana 0 0 0
III Penambahan (Pengurangan) Modal Kerja 0 0 0
19. g) Proyeksi Tingkat Kesehatan Perusahaan Tahun Mendatang
URAIAN
Tertinggi
RKAP Tahun
Mendatang
RKAP Terakhir
Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor
I. ASPEK KEUANGAN
a. Laba / Rugi
1. R O E (%) 0,654 100 0,654 100 0,044 6,77
2. R O I (%) 0,765 100 0,765 100 0.600 78,43
3. TMS / TA (%) 2,085 100 0,54 26 2,085 100
SUB TOTAL a 226 1,41 226 2,73 185,2
b. PERPUTARAN
4. PERPUTARAN TOTAL ASET (%) 4,45 100 4,45 100 0,55 12,36
5. RASIO LANCAR (%) 0 0 0 0 0 0
6. RASIO KAS (%) 0 0 0 0 0 0
7. PERIODE PENARIKAN (HARI) 0 0 0 0 0 0
8. PERPUTARAN PERSEDIAAN (HARI) 0 0 0 0 0 0
SUB TOTAL b 100 4,45 100 0,55 12,36
TOTAL (a+b) 326 5,86 326 3,28 197,6
II. ASPEK OPERASIONAL
1. PENINGKATAN PERMINTAAN (%) 80 100 80 100 20 20
2. PRESENTASE KAPASITAS PRODUKSI
(%)
57,2 100 57,2 100 0,37 0,64
3. PERTUMBUHAN PENDAPATAN &
JUMLAH PRODUK TERJUAL (%)
97,3 100 97,3 100 2,66 2,73
TOTAL II 300 234,5 300 23,03 23,37
III. ASPEK ADMINISTRASI
1. LAPORAN PERHITUNGAN TAHUNAN 1 100 0,8 80 0,6 60
2. RANCANGAN RKAP 1 100 0,8 80 0,3 30
3. LAPORAN PERIODIK 1 100 0,5 50 0,3 30
4. KINERJA PKBL
- EFEKTIFITAS PENYALURAN 1 100 0,5 50 0,3 30
- TINGKAT KOLEKTIBILITAS 1 100 0,5 50 0,4 40
TOTAL III 500 3,1 310 1,9 190
TOTAL SKOR 1.126 243,
43
936 28,21 410,9
7
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN 83,1% 36,6%
20. BAB IV
INDIKATOR KINERJA KUNCI PELAKSANA OPERASIONAL
NO INDIKATOR KPI SATUAN FORMULA
RKAP Tahun
Mendatang
RKAP Terakhir
TARGET
BOBOT (%)
(NILAI)
CAPAIAN NILAI
A. KEUANGAN & PASAR 22.0 22.7
1 Pertumbuhan
Pendapatan dan
Jumlah
Produk Terjual
%
Penjualan th berjalan x 100 %
Penjualan th sebelumnya
2 Pertumbuhan aset
%
Penjualan th berjalan x 100 %
Penjualan th sebelumnya
3 DST.
B. FOKUS PELANGGAN 22.0 18.6
4 Loyalitas
Pelanggan
%
Jumlah pelanggan yang sama dg thn sblmnya x 100%
Jumlah pelanggan thn sblmnya
5 Meningkatkan
Pesanan
%
Pesanan Masuk th berjalan x 100%
Pesanan Masuk th sebelumnya
6 DST.
C. FOKUS EFEKTIFITAS PRODUK DAN PROSES 18.0 12.0
7 Investasi
%
Realisasi Program Investasi th berjalan x 100%
Rencana Program Investasi th berjalan
8 Tingkat
Pemenuhan
Pesanan
%
Total Penjualan x 100%
Total Order Masuk
9 DST.
D. FOKUS TENAGA KERJA 15.0 6.0
10 Peningkatan
Kompetensi
Pegawai
%
Realisasi jml karyawan memperoleh sertifikasi x 100%
Rencana jml karyawan memperoleh sertifikasi
11 Produktifitas
Usaha
%
Laba Kotor x 100 %
Biaya Usaha (tidak termasuk beban bunga)
12 DST.
E. KEPEMIMPINAN, TATA KELOLA & TANGGUNG JAWAB KEMASYARAKATAN 15.0 11.3
13 Penyampaian
Laporan Elektronik
(Portal BUMN)
%
Jumlah Laporan yang disampaikan kepada
Kementerian BUMN Lengkap & Tepat waktu x 100%
Total Laporan yang disampaikan
14 Indeks GCG SKOR
Hasil Penilaian Implemntasi GCG > Hasil Penilaian tahun
sebelumnya
15 DST.
F. AGEN PEMBANGUNAN 10.0 19.6
16 Tenaga Kerja Lokal
untuk Proyek di
Daerah
%
Realisasi jml tenaga kerja lokal proyek di daerah x 100%
Total tenaga kerja proyek di daerah
17 TKDN Produk / KPI
Outcome
%
Total Pengadaan Barang Lokal x 100%
Total Pengadaan Barang Lokal dan Import
18 DST.
21. BAB V
RENCANA KERJA SAMA
A. Rencana Kerja Sama Usaha
RENCANA KERJA SAMA USAHA
Rencana kerja sama usaha sekurang-kurangnya menjelaskan
mengenai pihak-pihak yang akan bekerja sama, sumber daya yang akan
dikerjasamakan, besaran nilai investasi, bentuk kerja sama, dan proyeksi
keuangan dan pembagian hasil usaha.
1. Pihak-Pihak
Pihak BUM Desa Pihak ….
Kewajiban
1. ….
2. ….
3. ….
dst
1. ….
2. ….
3. ….
dst
Hak
1. ….
2. ….
3. ….
dst
1. ….
2. ….
3. ….
dst
2. Sumber Daya yang Dikerjasamakan
Sumber Daya Lokasi kedudukan hukum/
kepemilikan/penguasaan
Peruntukan dalam
Kerja Sama
Tanah Kas Desa
seluas …
… … …
Bangunan
seluas …
… … …
Mesin …
sejumlah …
unit
… … …
dan
seterusnya…
… … …
3. Besaran Investasi
No Kebutuhan Biaya Peruntukan Pihak yang
Menanggung Biaya
Rp. ….
Rp. ….
Rp. ….
Total Rp. …
4. Bentuk Kerja Sama
22. sewa-menyewa,
kerja sama pemanfaatan,
bangun guna serah,
bangun serah guna,
pengembangan layanan atau fitur usaha.
5. Proyeksi Keuangan dan Pembagian Hasil Usaha
B. Rencana Kerja Sama Nonusaha
RENCANA KERJA SAMA NON-USAHA
Rencana kerja sama non-usaha sekurang-kurangnya menjelaskan
mengenai pihak pihak yang akan bekerja sama, sumber daya yang akan
dikerjasamakan, besaran nilai investasi/kebutuhan biaya, dan bentuk kerja
sama
6. Pihak-Pihak
Pihak BUM Desa Pihak ….
Kewajiban
4. ….
5. ….
6. ….
dst
4. ….
5. ….
6. ….
dst
Hak
4. ….
5. ….
6. ….
dst
4. ….
5. ….
6. ….
dst
7. Sumber Daya yang Dikerjasamakan
Sumber Daya Lokasi kedudukan hukum/
kepemilikan/penguasaan
Peruntukan dalam
Kerja Sama
Tanah Kas Desa
seluas …
… … …
Bangunan
seluas …
… … …
Mesin …
sejumlah …
unit
… … …
dan
seterusnya…
… … …
8. Kebutuhan Biaya
No Kebutuhan Biaya Peruntukan Pihak yang
Menanggung Biaya
Rp. ….
23. Rp. ….
Rp. ….
Total Rp. …
9. Bentuk Kerja Sama
transfer teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan kebudayaan;
peningkatan kapasitas sumber daya manusia;
bentuk kerja sama lain.
24. BAB VI
RENCANA KEGIATAN DAN KEBUTUHAN
Rencana Kerja atau Rencana Kegiatan Tahun 2021 disusun sebagai
implementasi dari tahapan perencanaan tahunan BUMDes Ajakkang
“BERKAH”. Penyusunan Rencana Kerja merupakan faktor mendasar guna
lebih mengarahkan tujuan, sasaran serta target yang ingin dicapai.
Diharapkan penyusunan Rencana ini dapat memberikan arah/pedoman
untuk kegiatan BUMDes Ajakkang “BERKAH” tahun depan. Adapan yang
menjadi rencana kegiatan atau rencana kerja BUMDes Ajakkang “BERKAH”
untuk tahun depan, diantaranya :
A. Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan
1) Uraian Teknis
Usaha Simpan Pinjam sebenarnya sudah lama dilakoni oleh BUMDes
Ajakkang “BERKAH”. Saat ini sudah melayani ± 100 orang konsumen
dengan modal yang berputar sebesar Rp 116.700.000.
Usaha simpan pinjam diharapkan untuk membantu masyarakat Desa
Ajakkang dalam meningkatkan taraf ekonominya. Usaha ini tanpa
adanya agunan, pengurusannya pun sangat mudah dengan bunga
yang sangat rendah yaitu sebesar 2% saja.
Untuk pembayaran pinjamannya, konsumen mengangsur pinjaman
selama 10 bulan dengan bunga 2%. Jadi bisa dikalkulasi dengan
mudah pendapatan dari unit ini selama satu tahun.
Dari modal yang terputar sekarang, yaitu sebesar Rp 116.700.000
mendapatkan surflus bunga sebesar Rp 2.334.000 perbulannya jika
pembayaran konsumen lancar. Jadi dalam setahun BUMDes
memperoleh Rp 28.008.000. Akan tetapi pada kenyataannya hanya
bisa mencapai sekitar 21% dari target tersebut. Jadi dengan asumsi
tersebut BUMDesa Ajakkang berinisiatif untuk mengembangkan unit
usaha ini dengan membuat sub unit Pembiayaan sebagai alternatif
dari simpan pinjam ini.
Sub Unit Pembiayaan ini direncanakan sistemnya akan mirip dengan
Usaha Simpan Pinjam tapi dengan bunga 2,5%. Selisih bunga 0,5%
diperuntukkan sebagai biaya operasional BUMDes dalam
memobilisasi barang yang akan dileasing konsumen.
25. Menurut survey internal BUMDes Ajakkang bahwa masyarakat
lebih cenderung memilih format pembiayaan daripada format simpan
pinjam. Jadi BUMDes Ajakkang “BERKAH” optimis dengan membuka
Sub Unit Pembiayaan ini, Unit Usaha ini akan lebih maju.
2) Analisa Usaha Pembiayaan
Sebagai langkah awal dari sebuah usaha maka yang akan
dilakukan adalah :
a. Persiapan
Sub unit ini tidak memerlukan tempat lagi, karena berada 1 unit
dengan usaha simpan pinjam. Jadi yang harus diperhatikan
adalah format untuk pengajuan pembiayaan.
Tapi BUMDes Ajakkang akan semakin mempermudah konsumen,
karena di aplikasi BUMDes Ajakkang “BERKAH” tersedia menu
untuk mengajukan pembiayaan.
b. Analisa Modal dan Biaya Operasional
Karena Sub Unit ini tidak memerlukan peralatan dan bahan, maka
untuk biaya seperti perlengkapan administrasi akan disatukan
dengan unit simpan pinjam. Akan tetapi modal awal untuk diputar
di unit harusnya agak besar, karena pastinya akan ada konsumen
yang membuat pengajuan yang besar.
Sebagai modal awal BUMDes Ajakkang ingin membuat
penambahan penyertaan modal dari Pemerintah Desa sebesar Rp
50.000.000.
Jadi di aplikasi BUMDes Ajakkang
“BERKAH” ini konsumen tinggal
mengisi format pengajuannya
dengan nama, alamat dan
seterusnya. Selanjutnya
pengajuannya akan dipelajari oleh
pihak BUMDes Ajakkang, dan begitu
disetujui akan langsung ditelepon
oleh pihak BUMDes untuk
melakukan proses pembiayaannya.
Gambar 1. Aplikasi BUMDes Ajakkang “BERKAH” di android
26. c. Analisa Pendapatan
Dengan modal awal sebesar Rp 50.000.000, dan dengan bunga
2,5% dan bisa mencapai target (modal terputar semua) maka
pendapatan BUMDes perbulannya sebagai berikut :
Rp 50.000.000 X 2,5% = Rp 1.250.000
2% masuk ke kas BUMDes : Rp 1.000.000
0,5% nya sebesar Rp 250.000 sebagai simpanan untuk operasional
pegawai BUMDes dalam mengurus dan mengantarkan barang
yang di leasing oleh konsumen.
d. Analisa Modal Awal dan Biaya-Biaya Lainnya
I. Investasi Awal
1 Modal Awal Rp 50.000.000
Jumlah (I) Rp 50.000.000
II. Biaya Operasional
1 Biaya Operasional awal Rp 250.000
2 Biaya Operasional perbulannya Rp -
Jumlah (II) Rp 250.000
III. Biaya Promosi
Desk
Volu
me
Satuan Harga Jumlah
1 Spanduk reklame 2 pcs Rp 120.000 Rp 240.000
2 Browsur 5 paket Rp 10.000 Rp 50.000
Jumlah (III) Rp 290.000
Total Modal Awal yang Dibutuhkan : Rp 50.540.000
Jadi total modal awal yang dibutuhkan Unit ini sebesar :
Rp 50.540.000
e. Analisa Lingkungan Usaha :
Kelebihan :
- Bunga lebih murah daripada pembiayaan lainnya
- Pengurusan lebih gampang
Kelemahan :
- Kurangnya modal, sehingga permintaan pengajuan dalam
skala besar kemungkinan sulit terealisasi
Dampak terhadap lingkungan usaha :
- Dampak positif : bisa menjadi alternatif kepada masyarakat
saat mengalami kesulitan ekonomi
27. - Dampak negatif : usaha “mappacicil” yang dikelola warga
akan terpengaruh.
f. Analisa Pasar
Menurunnya roda perputaran ekonomi belakangan ini terutama
karena pandemi covid-19 membuat daya beli masyarakat menurun
juga. Jadi peluang usaha ini sangat bagus dan memang
seharusnya diadakan dalam menunjang visi dan misi BUMDes
“membantu stabilitas perekonomian masyarakat sekitar”.
Dilihat dari atensi masyarakat terhadap pembiayaan BUMDes ini
lumayan besar. Namun dapat mengakibatkan dampak negatif
kepada pengusaha lokal yang berprofesi sebagai “mappacicil”.
g. Strategi Usaha
Strategi Pemodalan
- Mengajukan proposal penambahan penyertaan modal dari
Pemerintah Desa.
- Membuka peluang kerjasama untuk investor lokal, dengan
sistem ROI.
Strategi Pemasaran
- Melakukan promosi baik secara konvensionan, dengan
memasang promosi lewat banner dan browsur ataupun
melalui media-media sosial atau di Aplikasi BUMDes
Ajakkang “BERKAH”.
- Memaksimalkan pelayanan kepada konsumen.
Strategi Keuangan
- Membuat laporan arus kas secara berkala
- Membuat pembukuan dengan rapi
- Melakukan pelaporan pembukuan secara rutin kepada
pemilik modal.
h. Target
- Target umum yang ingin dicapai tentunya sesua dengan Visi
Misi BUMDes yaitu bisa membantu perekonomian
masyarakat Desa Ajakkang
- Target khusus :
28. Dengan modal awal sebesar Rp 50.000.000 dari Pemerintah
Desa Ajakkang maka diharapkan bisa mencapai surflus dari
bunga sebesar Rp 1.000.000 setiap bulannya.
Rp 1.000.000 X 12 bulan = Rp 12.000.000
Jadi sub unit BUMDesa Ajakkang ini bisa menyumbangkan
± Rp 6.000.000 setiap tahunnya untuk PAD Ajakkang.
i. Kesimpulan
Sub unit Pembiayaan sangat bisa diharapkan untuk
berkonstribusi dalam kestabilan ekonomi warga Desa Ajakkang,
dan juga peluang untuk mendapatkan surflus sangat bagus
prospeknya.
B. Usaha Photocopy/ATK dan BUMDes Mart
1) Ulasan Teknis
Usaha Photocopy dan ATK sudah berjalan ± 3 tahun. Kendala utama
unit ini adalah :
tidak adanya tempat usaha yang strategis, sehingga
masyarakat kurang tahu tentang unit ini.
Masyarakat Desa Ajakkang mayoritas adalah petani, hingga
minat mereka terhadap unit ini agak kurang..
Pandemi covid-19 menyebabkan kegiatan sekolah dan
perkantoran yang menjadi konsumen utama di unit ini tidak
berjalan seperti biasanya.
Menyikapi dari kendala di atas maka BUMDesa Ajakkang
“BERKAH” berinisiatif dan optimis untuk mengupgrade unit ini
menjadi unit dengan skala yang lebih besar, yakni Warung Serba Ada
BUMDes.
2) Rencana Usaha Warung Serba Ada BUMDesa
Rencana untuk usaha ini sesuai petunjuk dari Pemerintah Desa
untuk diajukan di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
karena adanya permintaan gedung baru yang nantinya akan menjadi
tempat usaha Unit Photocopy, ATK dan Warung Serba Ada (seatap)
yang sebagian juga berfungsi sebagai Kantor Tetap BUMDes Ajakkang
“BERKAH” yang saat ini masih menempati ruangan sementara. Jadi
untuk draft analisa selengkapnya akan ditampilkan dalam
29. Musrenbang Desa. Sebagai acuan akan dilampirkan analisa usaha
seperti di bawah :
a. Persiapan
Untuk persiapan tentunya yang utama adalah tempat. Untuk
lokasi sudah ada tempat yang direkomendasikan oleh Pemerintah
Desa yaitu di Kompleks Perkantoran Pemerintah Desa Ajakkang.
Persiapan tempat membutuhkan biaya yang lumayan besar karena
konsep yang ingin dilakukan adalah dengan konsep, sistem dan
cover seperti pengusaha-pengusaha waralaba lainnya, untuk
itulah nantinya BUMDes akan membuka seluas-luasnya format
kerjasama dengan investor. Meskipun skala dan kapasitasnya
mungkin agak lebih kecil, tapi dengan konsep yang demikian ke
depannya BUMDesa optimis akan sangat mampu bersaing melihat
antusias pasar yg ada.
Gambar 2. Mini Market yang dikelola oleh UKM
(sumber : merdeka.com)
b. Analisa Usaha
Analisa kebutuhan Usaha
Dari beberapa survey yang dilakukan BUMDesa Ajakkang, ada
beberapa kebutuhan penting yang diperlukan untuk usaha ini :
- Tempat yang strategis
- Mesin kasir
- Frezeer makanan beku
- Etalase Jualan
- Pendingin ruangan (AC)
30. - Troli/keranjang belanja
Analisa Modal, Biaya produksi dan operasional
Adapun proyeksi modal dan biaya operasi untuk unit usaha ini
- Kelengkapan Tempat dan Operasional
-
-
-
-
-
-
- Barang Yang Akan Dijual Di Unit Usaha
Untuk barang yang akan dijual di BUMDes Mart ini akan
diadakan dengan menyerap investor ataupun mitra dengan
mekanisme bagi hasil laba, dengan perhitungan yang akan
tertera di sistem pembagian laba dibawah.
- Pembagian Laba Usaha :
BUMDes sebagai pemilik tempat, dan sebagai pemegang
hak dan kewajiban kepada pegawai unit ini akan
mendapatkan dividen 50% dari laba yang diperoleh
setelah dikurangi biaya operasional dan biaya investasi
barang bulan depannya.
I. INVESTASI AWAL
Modal Tetap Volume Satuan
Harga
Jumlah
(Rp)
Tempat Usaha 1 LC Rp 200.000.000 Rp 200.000.000
Mesin Kasir 1 paket Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Rak gondola dobel 3 pcs Rp 1.270.000 Rp 3.810.000
Rak gondola single 3 pcs Rp 875.000 Rp 2.625.000
Rak Ciki 2 pcs Rp 425.000 Rp 850.000
Rak etalase kaca mini 1 pcs Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Freezer 1 pcs Rp 3.700.000 Rp 3.700.000
Kulkas untuk minuman 2 pcs Rp 3.100.000 Rp 6.200.000
AC (Pendingin Ruangan) 2 pcs Rp 2.500.000 Rp 5.000.000
Troli barang 2 pcs Rp 600.000 Rp 1.200.000
Keranjang Belanja 10 pcs Rp 50.000 Rp 500.000
Plang Nama Toko 1 paket Rp 500.000 Rp 500.000
Rak pajang biasa 2 pcs Rp 800.000 Rp 1.600.000
Jumlah Investasi Awal : Rp 229.485.000
II. BIAYA PRODUKSI DAN OPERASIONAL
Biaya-Biaya Perbulan Volume Satuan
Harga
Jumlah
(Rp)
Tagihan Listrik 1 bulan Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Fasilitas Kebersihan Tempat 1 LC Rp 300.000 Rp 300.000
Gaji pegawai 2 orang Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
Jumlah Biaya Produksi dan Operasional Perbulan : Rp 4.300.000
Jumlah Biaya Produksi dan Operasional Dalam Setahun : Rp 51.600.000
TOTAL MODAL AWAL YANG DIBUTUHKAN Rp 233.785.000
31. Investor mendapatkan dividen setelah dikurangi dari
bagian BUMDes sesuai presentasi dari besaran modal
yang terkumpul.
Contohnya seperti di analisa omzet usaha di bawah ini:
Analisa Pendapatan dan Pembagian Laba
Misalnya :
Modal yang terkumpul :
o Investor A = Rp 100.000.000 , saham = 50%
o Investor B = Rp 50.000.000 , saham = 25%
o Investor C = Rp 47.000.000 , saham = 23,5%
o Investor D = Rp 3.000.000 , saham = 1,5%
Maka modal yang terkumpul = Rp 200.000.000
Maka untuk investasi barang berikutnya besarannya
harusnya
di angka Rp 200.000.000 atau lebih. Jadi kalkulasi untuk
modal yang disisihkan tiap bulan sebagai investasi modal
berikutnya adalah Rp 200.000.000 : 12 bulan = ± 17.000.000
perbulan.
Jadi beban yang harus dikeluarkan tiap bulan adalah :
Rp 17.000.000 + biaya operasional tetap perbulan – gaji
pegawai(tanggungan BUMDes)
Jadi : Rp 17.000.000 + Rp 1.300.000 = Rp 18.300.000
Menurut survey dari minimarket yang ada di Barru, pada hari-
hari biasa mendapatkan laba kotor sekitar ± Rp 2.000.000
perhari.
Jadi untuk sebulan = ± Rp 60.000.000
Maka laba yang didapatkan = Rp 41.700.000 perbulan.
- BUMDes sebagai pemilik tempat dan pengelola unit usaha
ini berhak mendapat 50% dari Rp 41.700.000 sebesar Rp
20.850.000
Setelah dipotong untuk gaji pegawai unit ini sebesar Rp
3.000.000 untuk 2 orang pegawai dan disisihkan untuk
biaya pemeliharaan tempat sebesar Rp 1.000.000 maka
32. BUMDes mendapatkan surflus sebesar Rp 16.850.000
perbulan.
- Untuk investor, dari laba yang telah dibagi dengan BUMDes
tadi, berhak mendapatkan dividen sebesar saham mereka
tadi, yaitu :
o Investor A : (50%) dari Rp 20.850.000 = Rp 10.425.000
`tentunya bisa memberikan peningkatan pendapatan untuk
masyarakat Desa Ajakkang yang berminat menjadi investor
- Kekurangan
Akan berpengaruh terhadap warung-warung atau kios-kios
disekitar tempat usaha.
c. Strategi Usaha
Strategi pemodalan
1. Mengajukan permohonan penambahan penyertaan modal
kepada Pemerintah Desa Ajakkang.
2. Mencari dan menyerap investor terutama dari warga Desa
Ajakkang sendiri.
Strategi Pemasaran dan Promosi
1. Secara konvensional
2. Melalui media-media sosial serta web BUMDes Ajakkang
“BERKAH”.
C. Usaha Toko Tani dan Lahan BUMDes
Usaha Toko Tani sudah berdiri ± 3 tahun dengan alokasi modal dari
Pemerintah Desa Ajakkang sebesar Rp 177.384.549 yang dibagi dengan
Unit Usaha Photocopy dan ATK. Untuk tempat usahanya adalah
bantuan hibah dari Kementerian Desa sebesar Rp 50.000.000.
Usaha Toko Tani ini sangat menjanjikan, mengingat kelangkaan
pupuk dan pestisida yang dialami oleh warga tani belakangan ini.
Sedangkan penduduk Desa Ajakkang adalah mayoritas petani yang
menurut pengakuan mereka sangat tertolong dengan hadirnya toko tani
ini. Unit ini bahkan mendapatkan surflus 90% dari laba yang
didapatkan oleh Unit Perdagangan BUMDesa Ajakkang “BERKAH”.
1. Kendala Usaha
33. Kendala dalam unit ini sebagian besar karena kurangnya modal
untuk pembelian barang. Akibatnya permintaan banyak tapi stok
yang dimiliki toko tani sangat terbatas, sehingga konsumen banyak
yang beralih ke toko tani di Desa lain.
Mengatasi kendala tersebut BUMDesa Ajakkang bermaksud untuk
menambah modal pada unit ini, tentunya jika ada penambahan
penyertaan modal dari Pemerintah Desa Ajakkang.
2. Menambah Sub Unit Lahan BUMDes
Dari survey yang dilakukan BUMDesa Ajakkang, hasil dari mengelola
lahan sendiri ternyata sangat menjanjikan. Apalagi dengan
background toko tani biaya produksi akan lebih bisa dimimalisir.
3. Analisa Usaha
Analisa Usaha Toko Tani
Dari modal sebesar ± Rp 50.000.000 usaha ini mendapatkan laba
bersih sekitar ± Rp 5.000.000. Jadi sekitar 10% dalam setahunnya.
Berdasarkan hal tersebut maka BUMDesa Ajakkang “BERKAH”
bermaksud menambah modal unit ini sebesar ± Rp 50.000.000
untuk pembelain barang dagangan. Dengan target yang ingin
dicapai sebesar Rp 10.000.000 setahunnya. Tentunya jika ada
penambahan penyertaan modal dari Pemerintah Desa Ajakkang.
Analisa Usaha Lahan BUMDes
- Harga gadai lahan persawahan di Desa Ajakkang, menurut
survey BUMDes rata-rata berkisar Rp 1.000.000 per are.
- Dalam 1 are rata-rata mendapatkan hasil bersih 0,5 karung.
1 karung = ± 100 kg, jadi hasil yang didapatkan sekitar ± 50 kg
per are, dan kalau dikonversi sesuai harga gabah pada saat
musim panen lalu (Rp 4.300/kg) maka bisa didapatkan laba
bersih sekitar 50 kg X Rp 4.300 = Rp 215.000 per are dalam satu
musim tanam.
- Dari analisa di atas maka BUMDes berinisiatif untuk
memaksimalkan Usaha Toko Tani untuk mengelola lahan tani.
Dengan 2 kali musim tanam maka laba bersih yang bisa
didapatkan dari misalnya saja modal Rp 30.000.000 adalah
sebagai berikut :
34. Dengan Rp 30.000.000, BUMDes bisa mendapatkan lahan
sebesar ± 30 are.
Hasil dari 30 are = Rp 215.000 X 30
= Rp 6.450.000 dalam 1 musim tanam
Untuk pekerja = 50% dari hasil.
Untuk BUMDes = 50% dari hasil
Jadi untuk 2 (dua) kali musim tanam dalam setahun BUMDesa
Ajakkang mendapatkan surflus sebesar Rp 6.450.000
Analisa Modal dan Biaya Produksi
Berdasarkan survey dan analisa yang BUMDesa Ajakkang lakukan,
maka untuk permintaan penambahan penyertaan modal akan
seperti berikut :
INVESTASI MODAL JUMLAH
I. Penambahan Stok Toko Tani Rp 50.000.000
II. Modal Untuk Gadai Lahan Rp 30.000.000
TOTAL JUMLAH : Rp 80.000.000
Analisa Pasar
Untuk pemasaran tentulah sangat menjanjikan mengingat
hampir sebagian besar masyarakat Desa Ajakkang adalah petani.
Jadi BUMDes Ajakkang optimis bisa mencapai target yang ingin
dicapai. Kalau untuk tahun sebelumnya hanya memperoleh hasil
laba bersih ± Rp 5.000.000 pertahun, maka untuk tahun yang
akan datang BUMDesa Ajakkang optimis bisa mencapai target
disekitaran ± Rp 15.000.000.
4. Strategi Usaha
Strategi Pemodalan
Pemodalan adalah hal yang paling menentukan pada sebuah
usaha,
demikian juga unit ini. Jadi dengan penambahan penyertaan modal
dari Pemerintah Desa Ajakkang, BUMDesa Ajakkang optimis bisa
mencapai target sehingga bisa menambah pemasukan untuk
PADesa Ajakkang.
Strategi Usaha
35. 1. Melakukan pendekatan secara konvensional kepada masyarakat
tani khususnya kelompok-kelompok tani di Desa Ajakkang
2. Menjalin kerjasama dengan distributor-distributor Pupuk dan
Pestisida.
5. Analisa Dampak Usaha
Dampak positif :
1. Alternatif warga di tengah kelangkaan pupuk dan pestisida
2. Harga yang murah dengan sistem pembayaran setelah panen
sangat membantu petani di Desa Ajakkang
3. Lahan BUMDes nantinya bisa dijadikan lahan percontohan
untuk uji coba bibit ataupun pupuk/pestisida BUMDes
Ajakkang “BERKAH”
D. Usaha Air Isi Ulang
1. Uraian Teknis
Air minum merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang
utama, karenanya harus selalu terpenuhi. Namun sayangnya, tidak
semua air yang tersedia bisa menjadi bersih, higienis, serta
memenuhi persyaratan untuk diminum. Maka tak heran jika banyak
masyarakat yang menggunakan air galon atau air dalam kemasan
untuk kebutuhan air minum mereka sehari-hari, selain untuk alasan
kepraktisan. Namun, jika harus selalu membeli air galon tentu
harganya cukup mahal sehingga tak sedikit yang kemudian membeli
air isi ulang. Kondisi ini tentu menjadi peluang yang prospektif bagi
usaha depot air minum isi ulang.
Walaupun usaha ini sudah mulai banyak dilakoni, namun
peluangnya masih tetap menjanjikan, terlebih lagi jika lokasinya
strategis dan didukung dengan kualitas air minum yang selalu
terjaga, serta upaya manajemen usaha dan promosi yang dilakukan
dengan baik sehingga bisa tetap berkembang di tengah persaingan.
Apalagi di Desa Ajakkang pasokan air isi ulang di suplay oleh
pengusaha-pengusaha dari luar Desa, sedangkan notabene sumber
air untuk diminum di Desa Ajakkang ternyata sangat bagus
kualitasnya.
36. Menyikapi hal tersebut, maka BUMDes Ajakkang “BERKAH”
berinisiatif untuk memulai usaha di bidang air isi ulang tersebut dan
pastinya yakin bisa merebut pasaran di Desa Ajakkang dari
pengusaha air isi ulang dari luar desa dan tentunya akan mensupport
dengan baik warung-warung warga sebagai mitra penjualan air isi
ulang nantinya.
a. Memulai Usaha Air Isi Ulang
Memulai usaha air isi ulang terbilang cukup mudah tentunya jika
pasokan air untuk dikelola nantinya kualitasnya bagus dan
kuantitasnya terbilang lumayan dan tentunya lokasi yang strategis
untuk dijangkau oleh konsumen nantinya.
Instalasi dan peralatannya sendiri sekarang telah banyak dijual
dengan sistem paket, sehingga sangat mudah untuk memulai.
b. Pelaku Usaha Air Isi Ulang
Usaha air isi ulang ini bisa dan cocok dijalankan oleh semua
orang. Dengan kemauan dan minat yang tinggi maka usaha air isi
ulang ini dapat kita jalankan dengan mudah.
c. Konsumen Usaha Air Isi Ulang
Konsumen air isi ulang memang tidaklah sulit, karena semua
orang tentunya membutuhkan air untuk diminum sedangkan air
kemasan bermerk yang biasa dijual harganya cukup mahal.
d. Peralatan Dan Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Dalam usaha air isi ulang tentunya ada beberapa hal atau alat
yang harus diperhatikan, misalnya :
Untuk instalasi sumber airnya membutuhkan pipa ataupun
sambungan dll yang kuat agar tidak terjadi masalah nantinya.
Untuk alat-alat depotnya, seperti : mesin sikat galon, mesin
segel tutup galon, tabung dan mesin penyulingan air dan
tentunya etalase yang bersih dan menarik.
Untuk perlengkapan galon, seperti : galon, tutup galon, segel
dan tentunya kertas merk Usaha.
e. Pemasaran Air Isi Ulang
Dalam pemasaran air isi ulang di Desa Ajakkang mungkin
lumayan sulit untuk langkah awalnya karena rata-rata warga
telah berlangganan dengan pengusaha air isi ulang dari luar desa
37. yang memang telah beroperasi sudah lama. Jadi BUMDes
berinisiatif melakukan teknik promosi penjualan yang berbeda,
yaitu dengan cara SWALAYAN dengan harga di bawah dari harga
pengusaha luar desa.
Deskripsi :
Di Depot Air Isi Ulang BUMDes Ajakkang “BERKAH” sistemnya
nanti dengan cara konsumen bisa melayani dirinya sendiri dengan
harga Rp 2.000 pergalon. Tapi tentunya BUMDes juga melayani
pesanan antar ke tujuan dengan harga Rp 5.000 pergalon dengan
melibatkan pihak ke-3 dalam pengantarannya. Tentunya dalam
hal ini diprioritaskan pada pemuda-pemuda Desa Ajakkang yang
belum ada pekerjaan ataupun pengusaha-pengusaha lokal Desa
Ajakkang yang punya angkutan atau siapa saja warga Desa
Ajakkang yang mau menjadi jasa antar galon tersebut.
Jadi dengan harga Rp 5.000 pergalon yang diantarkan, pihak
BUMDes menerima Rp 2.000 pergalon untuk selisih Rp 3.000
pergalon sebagai upah jasa antar galon.
f. Pegawai Usaha Air Isi Ulang
Pegawai air isi ulang untuk awalnya cukup satu orang saja sebagai
pemberi petunjuk pengoperasian alat air isi ulang saja, untuk jasa
angkat dan antar memakai pihak ke-3 tadi. Sedangkan untuk
administrasi catatan keuangannya dengan cara celengan dan
jumlahnya direkap setiap day off oleh pihak BUMDes Ajakkang
“BERKAH”.
g. Keuntungan Usaha Air Isi Ulang
Usaha air isi ulang prospeknya sangat menguntungkan, karena
usaha ini bukanlah usaha musiman. Hampir setiap hari orang
butuh air terutama air berish untuk diminum (konsumen sudah
pasti), dan juga sumber daya yang dibutuhkan terbilang cukup
murah bahkan terbilang gratis.
h. Harga Jual Air Isi Ulang
Dari survey standar harga pengusaha luar Desa Ajakkang yaitu Rp
5.000 diantar sampai ke rumah. BUMDes berinisiatif memasok
harga Rp 2.000 pergalon dengan sistem swalayan.
38. i. Kekurangan Usaha Air Isi Ulang
Persaingan dengan pengusaha luar Desa yang telah beroperasi
sejak dulu
.
2. ANALISA USAHA AIR ISI ULANG
Investasi awal atau modal awal yang harus digunakan dalam
usaha air isi ulang ini ada beberapa hal yang akan diperhitungkan
yaitu sebagai berikut:
a. Persiapan
Sebagai awal yang harus dipersiapkan adalah lokasi tempat
usaha. Dalam hal ini tentunya tidak terlalu sulit karena usaha air
isi ulang tidak membutuhkan tempat yang luas tapi mestinya
lokasi yang dipakai adalah lokasi yang gampang dicapai oleh
konsumen.
b. Mengurus Perizinan
Salah satu yang menjadi kelayakan usaha air isi ulang adalah
kelayakan air. Apakah air tersebut memenuhi persyaratan layak
atau tidak untuk dikomsumsi sebagai air minum sesuai dengan
standarisasi yang berlaku, tentunya dalam hal ini adalah
Peraturan Menteri Kesehatan ataupun peraturan lainnya.
Jadi sebaiknya dilakukan pengurusan izin sebelum dilakukan
instalasi depot.
c. Menentukan Sumber Air
Sumber air adalah aspek paling utama dalam usaha ini. Tapi
dalam hal ini BUMDes Ajakkang sudah mempunyai dua opsi, yaitu
Melakukan pengeboran sendiri
Rata-rata sumber air tanah di Desa Ajakkang cukup layak
dikomsumsi, terbukti ada beberapa pengusaha air minum lokal
luar desa memakai sumber air yang berlokasi di Desa Ajakkang
sendiri, dan BUMDes sendiri sudah melakukan survey ke lokasi
yang direncanakan menjadi lokasi pengeboran dan lokasi depot
juga dan ternyata airnya sangat layak.
Memakai sumber air Gunung Kampung Duappuloe
39. Pihak Dinas Pemukiman Kabupaten Barru berencana untuk
mendistribusikan air dari sumber air di Kampung Duappuloe
ke warga Desa Ajakkang di sekitar sumber air. Menyikapi hal
tersebut BUMDes berencana sebagai opsi pengadaan sumber
air karena air dari sumber tersebut telah terbukti sangat layak
dan kuantitasnya cukup melimpah.
d. Instalasi Depot Air dan Persiapan Sarana Air Isi Ulang
Instalasi depot air isi ulang sudah satu paket dengan alat/mesin
air isi ulang termasuk etalase dan lain-lain sebagainya. Jadi begitu
dilakukan pemesanan alat dan mencapai kesepakatan harga
tinggal menunggu pihak penyedia alat dan jasa instalasi air isi
ulang untuk memasangnya.
e. Menyiapkan Kelengkapan Galon
Untuk kelengkapan galon seperti tutup galon, segel ataupun label
merk ataupun mesin sikat galon dan mesin segel tentunya harus
dipersiapkan setelah instalasi selesai, agar bisa langsung
dioperasikan. Untuk alat-alat tersebut bisa didapatkan di
Makassar bisa dengan belanja sendiri ataupun dengan memesan
online.
f. Promosi
Untuk promosi awal tentunya dilakukan dengan cara
menawarkan langsung kepada konsumen tentunya dengan cara
yang menarik. Terkhusus untuk warung-warung di Desa
Ajakkang yang menjual air galon akan diberi diskon khusus.
Membuat banner promosi untuk dipasang di tempat usaha,
atau brosur-brosur promo untuk dibagikan.
Menyediakan peminjaman galon secara gratis kepada
konsumen.
g. Menyerap atau mengajak pihak ke-3 (jasa angkat dan antar)
Selanjutnya yang harus secepatnya diperhatikan adalah pengantar
galon ke rumah dan tentunya bisa juga melayani konsumen depot.
Pihak ke-3 tersebut haruslah pemuda-pemuda atau warga
Ajakkang yang mau dan berkompeten (ramah dan bertanggung
40. jawab). Dalam hal ini BUMDes Ajakkang “BERKAH” telah
melakukan survey dan ternyata banyak yang berminat.
h. Administrasi
Sistem pembayaran yang akan dipakai adalah sistem kepercayaan
artinya akan disediakan celengan di depot dan konsumen bisa
memasukkan sendiri uangnya di dalam celengan. Sedangkan
untuk rekapan sebagai kas masuk maka Direktur Keuangan
BUMDes Ajakkang “BERKAH” akan mengumpulkan hasil di
celengan tiap hari setiap jam kerja harian berakhir dan melakukan
pencatatan
i. Pemeliharaan
Pemeliharaan sarana dan prasarana air isi ulang wajib dilakukan
oleh pengurus BUMDes Ajakkang “BERKAH” agar peralatan bisa
awet dan tentunya usaha akan terus berjalan dengan lancar.
Dana untuk pemeliharaan alat akan disisihkan 10% dari
pendapatan Usaha Air Isi Ulang BUMDes Ajakkang “BERKAH”
perbulannya.
3. ANALISA MODAL, BIAYA PRODUKSI DAN OPERASIONAL USAHA
Analisa Modal dan biaya produksi ini tentu saja sangat penting
untuk dilakukan. Dengan melakukan analisa tersebut maka BUM
Desa dapat mengetahui gambaran berapa jumlah modal yang harus
disiapkan untuk usaha.
Dalam persiapan usaha air isi ulang ini perlu juga diketahui
bagaimana Modal, biaya instalasi dan operasional awal yang perlu
disiapkan untuk menjalankan usaha tersebut. Dalam hal ini akan
dicari tahu atau dihitung seberapa besar jumlah biaya yang harus
disiapkan.
RENCANA ANGGARAN BIAYA USAHA AIR ISI ULANG
Rincian Anggaran Biaya yang di butuhkan oleh BUM Desa
Mitra Braja untuk pelaksanaan pengembangan kegiatan Usaha
Bidang Pelayanan Masyarakat Sub Usaha Air Isi Ulang Tahun
2021/2022 adalah sebagai berikut:
I. INVESTASI AWAL
Modal Tetap Volume Satuan Harga Jumlah
41. (Rp) (Rp)
Perlengkapan Depot + Instalasi 1 paket 25.000.000 25.000.000
Tempat Usaha 1 are 20.000.000 20.000.000
Jasa Pengeboran/Instalasi Sumber
Air
1 LS
3.000.000 3.000.000
Tandon Air 1 pcs 1.750.000 1.750.000
Mesin Pompa Air Jet 250 A 1 unit 1.105.000 1.105.000
Mesin Sikat Galon 1 unit 800.000 800.000
Mesin Heat Gun (Mesin Tutup Segel) 1 pcs 300.000 300.000
Baliho/Banner Nama Depot 5 pcs 1.800.000 1.800.000
Brosur Promo 4 paket 10.000 40.000
Keranjang Galon Untuk Motor 2 pcs 20.000 40.000
Sertifikat Higienie dan Sanitasi 1 - 1.000.000 1.000.000
Cadangan dan Peralatan Lainnya 1 paket 500.000 500.000
Jumlah Investasi Awal 60.335.000
II. BIAYA PRODUKSI
Biaya-Biaya Per Bulan Volume Satuan Harga Jumlah
Tutup Galon (±1000pcs/paket) 3 paket 100.000 300.000
Plastik Segel Tutup Galon 2 rol 19.000 38.000
Fasilitas Kebersihan Depot (sabun dll) 1 paket 50.000 50.000
Total Biaya Produksi Per Tahun 4.656.000
Total Modal Awal yang Dibutuhkan (I+II) : 60.663.000
Total Biaya yang dibutuhkan oleh Bumdes Ajakkang “BERKAH”
untuk pengembangan Usaha Air Isi Ulang Tahun 2021/2022 adalah
sebesar Rp. 60.663.000,-
4. ANALISA KAPASITAS AIR YANG BISA DIPRODUKSI PERHARI
Kapasitas atau debet air yang bisa dihasilkan dari sumber air baku
untuk air isi ulang harus dilakukan sebelumnya untuk menghindari
kehabisan stock atau produksi air sedangkan pesanan masih banyak.
Hal tersebut bisa menimbulkan kekecewaan pada konsumen jika terjadi.
42. Kelancaran usaha sangat bergantung pada kepuasan konsumen. Maka
langkahnya adalah menganalisa kebutuhan air harian dan
membandingkan dengan debit sumber air baku tersebut.
1. Analisa Kebutuhan Air Isi Ulang Warga Desa Ajakkang Perhari :
Target Awal
Untuk target awal adalah sekitar 80% dari Jumlah Rumah Tangga
di Desa Ajakkang (±700 rumah berpenghuni) = ±560 rumah
berpenghuni.
Jadi kebutuhan air maks perhari sesuai dengan target adalah
±560 galon.
Jika dikonversi ke satuan liter :
560 X 19= 10.640 liter
1 galon = 19 Liter
Debit air standar sumur bor (jika melakukan pengeboran sendiri) :
rata –rata 50 liter/menit atau sekitar 3.600 liter perjam.
Jadi untuk memenuhi kebutuhan air target hanya butuh waktu :
.
. /
= 3,547 Jam
Jadi dari perhitungan tersebut dapat dipastikan bahwa depot bisa
melayani sampai hitungan ±1.500 konsumen, artinya untuk ke
depannya bisa ditargetkan untuk mencari konsumen ke desa-desa
lain di sekitar Desa Ajakkang.
5. ANALISA OMZET HASIL PENDAPATAN PER BULAN
Perhitungan selanjutnya yang harus dicari tahu adalah mengenai
omzet atau pendapatan per bulan. Dengan asumsi perhitungan yang
sudah ada di atas maka kita bisa merumuskan atau memperkirakan
hasil yang didapat.
43. Sesuai dari survey internal BUMDes Ajakkang “BERKAH” untuk rata-
rata komsumsi air isi ulang warga Ajakkang setiap rumah adalah sekitar
8 galon dalam sebulannya.
Maka bisa dihitung untuk 560 rumah sebagai target awal : 560 X 8 =
4.480 galon
Dengan penetapan harga Rp 2.000 pergalon, maka :
Asumsi Omzet Bulanan
Omzet Per Bulan = Jumlah Produksi (galon) x Harga Standar (Rp)
= 4.480 galon x 2.000,-
= 8.960.000,-
Selanjutnya, berapa laba yang bisa didapat dari usaha air isi ulang ini?.
Dari data yang sudah ada diatas maka analisa laba keuntungan bisa
diasumsikan sebagai berikut:
Asumsi Perhitungan Laba
Laba per Bulan = Omzet– Biaya Per Bulan – Resiko Negatif (10% x Omzet)
= Rp 8.960.000– ( 388.000 / bulan) - (10% x 8.960.000)
= Rp 8.960.000 – Rp 388.000 – Rp 896.000
= Rp 7.676.000
Dengan analisa seperti di atas akhirnya kita bisa mendapatkan
gambaran mengenai hasil yang bisa dicapai usaha air isi ulang ini. Tapi,
perlu diingat bahwa angka yang didapat dari perhitungan tersebut hanya
di atas kertas.
Artinya, perhitungan omzet per bulan di atas hanya asumsi yang bisa
saja tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Karena pada
hakekatnya, masalah hasil tentu banyak faktor yang mempengaruhi.
44. 6. STRATEGI MARKETING USAHA AIR ISI ULANG
Setiap usaha memerlukan strategi marketing maupun promosi, tanpa
terkecuali usaha air isi ulang ini. .
a. Menjalin mitra ataupun koneksi dengan warung-warung di sekitar
tempat usaha, ataupun misalnya disekitar tempat usaha ada lokasi
pekerjaan proyek konstruksi misalnya bisa juga melakukan
pendekatan untuk memasarkan produk.
b. Memberikan pelayanan yang lebih menarik untuk konsumen,
misalnya menyediakan pinjaman galon.
c. Mempromosikan produk kita, baik secara konvensional maupun
online.
7. STRATEGI MENGEMBANGKAN USAHA AIR ISI ULANG
Agar usaha tumbuh dan berkembang maka kita perlu mengembangkan
usaha air isi ulang ini dengan membuat rencana seperti dibawah ini:
a. Menjaga kualitas air, dengan menjaga kualitas air depot maka
pelanggan akan tetap setia pada kita
b. Melayani konsumen dengan baik. Maka sangat perlu diperhatikan
saat memakai pihak ke-3 sebagai mitra dalam jasa pengantaran.
c. Sebaiknya tetap selalu melakukan promosi secara konvensional,
seperti menawarkan produk ke kantor-kantor, konsumen yang di
desa lain dan kalau bisa adakan harga promo, misalnya pesan 10
gratis 1 galon..
d. Branding produk dan usaha. Contohnya seperti membuat nama
bisnis, membuat logo, dan lainnya. Branding adalah identitas usaha
agar dikenal banyak orang.
e. Setelah sudah punya branding sendiri dan sudah lumayan dikenal,
sangat memungkinkan untuk dikembangkan juga dengan menjual air
dalam kemasan gelas.
f. Membuka pemasaran lewat media online. Baik itu melalui media
sosial, aplikasi chating ataupun di website BUMDes Ajakkang
“BERKAH”.
E. Pengelolaan dan Penyaluran Air Bersih
1. Uraian Teknis
Air bersih adalah hal yang sangat vital bagi setiap manusia,
khususnya masyarakat Desa Ajakkang. Ketersediaan air bersih di Desa
Ajakkang sebenarnya cukup lumayan. Umumnya warga desa
menggunakan sumur sebagai sumber air bersihnya. Akan tetapi pada
45. musim hujan seringkali terjadi banjir dan menggenangi sumur warga
sampai 2-3 hari, sehingga warga sering kesulitan air bersih. Dinas PU-
PR Barru merencanakan akan menyalurkan sumber air gunung yang
ada di RT 02 Dusun Latappareng yang airnya sangat bersih dan
berlimpah. Rencananya akan disalurkan ke semua warga di Dusun
Latapparreng. Menyikapi hal tersebut BUMDesa Ajakkang akan
mencoba menjalin kerjasama dengan pihak Dinas PU-PR untuk
menangani penyalurannya ke dusun-dusun lain di Desa Ajakkang serta
pengelolaan di pemeliharaannya.
2. Analisa Usaha
Kendala Usaha
- Tekstur daratan Ajakkang yang terdiri dari beberapa bukit, akan
sulit untuk mengandalkan penyaluran air dengan metode gravitasi.
- Jarak dari tiap dusun agak berjauhan, akan mengakibatkan banyak
pipa yang harus dipakai.
- Banyak jalanan beton yang akan menyulitkan dalam instalasi.
Analisa Biaya Instalasi dan Produksi
Sebagai awal BUMDes Ajakkang “BERKAH” menargetkan untuk
mencapai semua warga di 2 Dusun dengan jumlah sekitar ± 500
rumah.
Kita asumsikan tiap instalasi rumah memakai ± 3 batang pipa PVC
3/4 inci, dan panjang jalan di 2 dusun sekitar ± 4 km akan memakai
pipa PVC 1 inci type AW, maka analisa biayanya, seperti di bawah :
I. INVESTASI AWAL
Modal Tetap Volume Satuan
Harga
Jumlah
(Rp)
Mesin Pompa Air Jet 500 1 Unit Rp 3.500.000 Rp 3.500.000
Pipa PVC 3/4 inci 1500 btg Rp 23.000 Rp 34.500.000
Pipa PVC 1 inci 500 btg Rp 30.000 Rp 15.000.000
Berbagai macam sambungan pipa 4000 pcs Rp 1.500 Rp 6.000.000
Meteran air 500 pcs Rp 97.000 Rp 48.500.000
Kran Air 1000 pcs Rp 5.000 Rp 5.000.000
Lem Pipa Botol Glue 10 pcs Rp 15.000 Rp 150.000
Jasa Pemasangan 500 lc Rp 50.000 Rp 25.000.000
Isolasi Pipa 50 pcs Rp 1.500 Rp 75.000
Jumlah Investasi Awal : Rp 137.725.000
II. BIAYA PRODUKSI DAN OPERASIONAL
Biaya-Biaya Perbulan Volume Satuan
Harga
Jumlah
(Rp)
Tagihan Listrik 1 bulan Rp 200.000 Rp 200.000
Gaji Pegawai 1 org Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Pemeliharaan 1 LC Rp 300.000 Rp 300.000
Jumlah Biaya Produksi dan Operasional Perbulan : Rp 2.000.000
Jumlah Biaya Produksi dan Operasional Dalam Setahun : Rp 12.000.000
46. TOTAL MODAL AWAL YANG DIBUTUHKAN Rp 149.725.000
- Untuk biaya pemasangan awal akan dibebankan biaya dengan
sekitaran biaya ± Rp 300.000 kepada konsumen sesuai dengan
banyaknya barang (pipa,sambungan dll) yang terpakai.
- Sedangkan untuk iuran perbulan akan dikenakan :
Tarif Beban = Rp 10.000
Tarif Pemakaian = Rp 3.500 / m³
Analisa Pendapatan
Pendapatan yang bisa diperoleh berdasarkan analisa sebelumnya,
adalah :
- Pendapatan dari pemasangan awal =
Rp 300.000 X 500 = Rp 150.000.000
Bisa dilihat kalau dari pemasangan awal modal sudah kembali,
bahkan mendapat laba Rp 275.000 (kalau target 500 rumah
tercapai)
- Pendapatan kotor perbulan =
Menurut penelitian, orang Indonesia memakai 144 liter/hari,
jadi dalam sebulan = 30 X 144 liter = 4.320 liter atau 4,32 m³.
Jadi bisa dihitung :
Untuk pemakaian : 4,32 m³ X Rp 3.500 = Rp 15.120
Ditambah tarif beban, menjadi Rp 25.120 perbulan.
Jadi untuk 500 rumah = Rp 12.560.000 perbulan
Dikurangi dengan beban operasional perbulan sebesar Rp
2.000.000, maka laba yang didapatkan perbulan adalah
Rp 10.560.000, dan Rp 126.720.000 dalam setahunnya.
Analisa Pasar dan Antusias Konsumen
Dari beberapa survey yang dilakukan BUMDes Ajakkang, terlihat
warga cukup antusias dengan penyaluran air bersih ini, dari 2 dusun
yang disurvey sekitar 20% menyatakan akan menjadi pelanggan dari
unit ini. Masih sangat kecil, akan tetapi BUMDes Ajakkang optimis
dengan memaksimalkan pelayanan maka pelan namun pasti target
akan dapat tercapai bahkan melampaui karena air bersih merupakan
salah satu kebutuhan vital.
Analisa Dampak Usaha
- Ketersediaan air bersih masyarakat akan membuat mereka
hidup sehat.
- Pemasukan PADes Ajakkang akan semakin meningkat.
47. 3. Strategi Usaha
Strategi Pemodalan
Untuk pemodalan dalam Unit ini BUMDes Ajakkang berharap dapat
mendapatkan investor mengingat modal awal yang cukup besar,
tetapi tetap akan mengajukan permohonan penambahan penyertaan
modal pada Pemerintah Desa Ajakkang
Strategi Pemasaran
Untuk pemasaran, BUMDes akan melakukan secara konvensional
yaitu mendatangi konsumen dari rumah ke rumah dan menawarkan
produk sesuai dengan jalur yang dilewati pipa induk.
F. Online Market
1. Uraian Teknis
Saat ini 90% warga Desa Ajakkang sudah mengenal yang namanya
internet, bahkan hampir semua punya ponsel android, oleh sebab itu
online market sangat tepat diterapkan di Desa Ajakkang.
Online Market pada Aplikasi BUMDes Ajakkan “BERKAH” adalah
pendukung pemasaran untuk semua unit-unit usaha BUMDes
Ajakkang. Selain daripada itu nantinya akan menampung juga jika ada
warga yang ingin memasarkan produknya secara online lewat aplikasi
itu. Jadi saat semua warga Desa Ajakkang sudah memiliki aplikasi
BUMDes Ajakkang “BERKAH” cukup mencari di aplikasi itu saja, tak
perlu lagi keliling desa.
2. Kendala Usaha
Aplikasi belum bisa dipublikasikan, fitur dan layanannyapun masih
sangat minim karena masih memakai web hosting gratis. Sehingga
aplikasi harus dibagikan secara langsung, karena link downloadnya
susah dan belum bisa dipasarkan di playstore.
Biaya hosting perbulan lumayan mahal, sedangkan keuangan
BUMDes Ajakkang masih sangat belum stabil.
3. Analisa Usaha
Prospek Usaha
Di era digital sekarang usaha seperti ini tentu sangat menjanjikan.
Adapun keuntungan memakai Aplikasi BUMDes Ajakkang “BERKAH”
- Bisa mencari dan memasarkan produk dengan gratis.
- Bisa baca berita tentang Ajakkang, karena ada menu berita
Ajakkang di dalamnya.
- Bisa mendownload aplikasi, video dll
48. - Bahkan ada forum diskusi seputaran Desa Ajakkang juga.
- Biaya promosi dan memasarkan produk lebih murah, warga
mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
Analisa Biaya
Untuk memaksimalkan pelayanan pada Aplikasi BUMDes Ajakkang
“BERKAH” ini, BUMDes berharap bisa meminta penambahan
penyertaan modal, dengan perincian sebagai berikut :
- Hosting premium perbulan = Rp 190.000
- Kuota data perbulan = Rp 100.000 –
= Rp 290.000 perbulan
Dalam setahun = Rp 3.480.000
Analisa Pendapatan
Untuk saat sekarang pendapatan dari Aplikasi ini sangatlah nihil,
karena sementara berfungsi untuk memasarkan produk-produk
BUMDesa AJakkang secara online, dan untuk produk-produk
wargapun rencananya nanti tidak akan dikenakan biaya saat
dipasang di aplikasi itu. Tapi setelah diupgrade menjadi premium
akan mendapatkan pendapatan dari iklan-iklan google adsense.
Analisa Dampak Usaha
o Dampak Positif :
- Bisa menciptakan lapangan kerja baru, yaitu jasa kurir
- Membuat masyarakat menjadi semakin gaptek
- Hemat bahan bakar motor, konsumen bisa menunggu
pesanan dirumahnya
o Dampak Negatif :
Warung-warung desa akan terpengaruh akibat kemudahan
aplikasi BUMDes Ajakkang “BERKAH”, pastinya dengan
harga yang sama dan sistem pembayaran yang bisa
diangsur apabila belum cukup uang akan membuat warung-
warung desa tersisih. Oleh sebab itu BUMDesa Ajakkang
akan memasang harga yang sedikit lebih tinggi daripada
harga yang ditetapkan warung-warung yang ada di Desa
Ajakkang.
G. Usaha Pengelolaan dan Pengolahan Sampah
1. Uraian Teknis
Ide usaha ini sebenarnya muncul sebagai solusi dari masalah
sampah yang ada di Desa Ajakkang. Tidak adanya penampungan
49. sampah desa membuat warga seringkali membuang sampahnya ke
sungai-sungai yang ada di Desa Ajakkang. Akibatnya sungai sangat
kotor, ikan-ikan di dalamnya jadi sangat berkurang dan bila musim
hujan seringkali terjadi banjir akibat air sungai tidak lancar karena
terhalang sampah.
Berdasarkan hal tersebut BUMDesa Ajakkang akan menganalisa
memaparkan di tulisan ini sebagai bahan pertimbangan untuk
Pemerintah Desa Ajakkang. Dengan begitu permasalahan yang sering
dan sangat krusial di Desa Ajakkang bisa teratasi.
2. Analisa Usaha
Kendala Usaha
- Letak dari dusun ke dusun yang lain berjauhan, sehingga
kemungkinan agak menyulitkan dalam mengumpulkan sampah.
- Tidak adanya tempat penampungan dan pengolahan sampah
organik
- Pengetahuan tentang Pengolahan sampah organik menjadi pupuk
masih sangat terbatas.
Solusi
- Perlu pengadaan kendaraan operasional untuk mengangkut
sampah, seperti motor 3 roda dengan bak terbuka.
- Pengadaan tempat penampungan dan pengolahan sampah
- Mengikut sertakan pegawai BUMDes atau siapapun yang berminat
dalam pengolahan sampah organik pada pelatihan-pelatihan
tentang itu.
Analisa Usaha
a. Target
Untuk target pertama adalah seluruh warga Desa Ajakkang,
sekitar ± 700 rumah.
b. Mekanisme Usaha
- Persiapan
Tempat penampungan dan pengolahan sampah organik wajib
disiapkan terlebih dahulu. Selanjutnya setiap warga akan
diberikan 2 buah tempat sampah dari tempat cat 10 kg,
sehingga warga nantinya memisahkan sampah organik dan
anorganik seperti plastik, dll.
- Pengumpulan sampah
50. Untuk pengumpulannya akan bekerjasama dengan pengumpul
lokal yang ada di Desa Ajakkang. Jadi sampah organiknya
untuk diolah menjadi pupuk organik, sementara sampah
anorganik akan diberikan untuk pengumpul sebagai upah
membantu mengumpulkan sampah.
c. Analisa Biaya Produksi dan Operasional Usaha
Adapun taksiran modal awal untuk usaha ini :
Modal awal = Rp 94.738.000
d. Analisa Pendapatan Usaha
Pendapatan dari iuran sampah : (Rp 10.000 perbulan)
700 rumah X Rp 10.000 = Rp 7.000.000 perbulan
Pendapatan dari penjualan pupuk organic :
Asumsi : 1 ton perminggu atau 4 ton = 4.000 kg sebulan,
Harga pupuk organic 5 kg = Rp 20.000, jadi Rp 4.000 perkilo.
Pendapatan kotor = Rp 4.000 X 4.000 kg
= Rp 16.000.000 perbulan
Total Pendapatan kotor perbulan :
Rp 16.000.000 + Rp 7.000.000 = Rp 23.000.000
I. INVESTASI AWAL
Modal Tetap Volume Satuan
Harga
Jumlah
(Rp)
Motor 3 roda Viar 1 Unit Rp 28.900.000 Rp 28.900.000
Lahan tempat pengolahan sampah 2 are Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat cat 10kg bekas 1400 pcs Rp 10.000 Rp 14.000.000
Keranjang besi dudukan tempat
sampah
1400 pcs Rp 20.000 Rp 28.000.000
Sepatu bot untuk pekerja 2 pcs Rp 50.000 Rp 100.000
Sarung tangan plastik 2 set Rp 9.000 Rp 18.000
Biaya Pelatihan 2 org Rp 2.000.000 Rp 4.000.000
Alat pengumpul sampah 2 pcs Rp 10.000 Rp 20.000
APD (helm,masker, dll) 2 set Rp 50.000 Rp 100.000
Jumlah Investasi Awal : Rp 83.138.000
II. BIAYA PRODUKSI DAN OPERASIONAL
Biaya-Biaya Perbulan Volume Satuan
Harga
Jumlah
(Rp)
Gaji Pekerja 2 org Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
Bahan Bakar untuk kendaraan 30 hari Rp 10.000 Rp 300.000
Karung dan Kantong Plastik untuk
wadah pupuk organic
4..000 pcs Rp 2.000 Rp 8.000.000
Pemeliharaan 1 LC Rp 300.000 Rp 300.000
Jumlah Biaya Produksi dan Operasional Perbulan : Rp 11.600.000
Jumlah Biaya Produksi dan Operasional Dalam Setahun : Rp 139.200.000
TOTAL MODAL AWAL YANG DIBUTUHKAN Rp 94.738.000
51. Dikurangi dengan beban operasional perbulan :
Rp 23.000.000 – Rp 11.600.000 = Rp 11.400.000
Jadi laba bersih = Rp 11.400.000
e. Strategi Usaha
Strategi Pemodalan
- Mencari peluang kerjasama dengan Dinas Kebersihan ataupun
Dinas Perumahan Rakyat Kabupaten
- Dana APBDes Ajakkang
Strategi Pemasaran
- Mensosialisasikan pentingnya kebersihan lingkungan
- Memasarkan pupuk organic yang telah diproduksi kepada
petani-petani baik di Desa Ajakkang maupun di luar desa
dengan cara konvensional ataupun online di media-media
social ataupun di web BUMDes Ajakkang juga di aplikasi
BUMDes Ajakkang “BERKAH”.
- Mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen.
52. Komparasi Aset Lancar
Tahun (n+1) Tahun (n) Jumlah %
Aset
Total Aset 1.139.500.000 1.230.500.000 (91.000.000) -7,4%
Kewajiban
Kewajiban Lancara 210.000.000 243.000.000 (33.000.000) -13,58%
kewajiban jangka panjang 100.000.000 200.000.000 (100.000.000) -50,00%
total kewajiban 310.000.000 443.000.000 (133.000.000) -30,02%
Ekuitas Pemegang Saham
Total ekuitas Pemegang Saham 829.500.000 787.500.000 42.000.000 5,33%
Kenaikan (Penurunan)
Komparasi Laporan Laba Rugi
Tahun (n+1) Tahun (n) Jumlah %
Penjualan 1.530.500.000 1.234.000.000 296.500.000 24,0%
Retur dan Potongan Penjualan 32.500.000 34.000.000 (1.500.000) -4,4%
Penjualan Bersih 1.498.000.000 1.200.000.000 298.000.000 24,8%
HPP 1.043.000.000 820.000.000 223.000.000 27,2%
Laba Kotor 455.000.000 380.000.000 75.000.000 19,74%
Beban Penjualan 191.000.000 147.000.000 44.000.000 29,93%
Beban Administrasi 104.000.000 97.400.000 6.600.000 6,78%
Total Beban Operasional 295.000.000 244.400.000 50.600.000 20,70%
Laba Operasi 160.000.000 135.600.000 24.400.000 17,99%
Kenaikan (Penurunan)
Persentase kenaikan dalam penjualan bersih disertai dengan persentase kenaikan yang lebih
besar dalam harga pokok penjualan. Kenaikan harga pokok penjualan ini berdampak pada
turunnya laba kotor sebagai persentase penjualan. Beban penjualan meningkat secara
signifikan, dan beban administrasi sedikit meningkat. Secara keseluruhan, beban operasi
meningkat ..., sedangkan laba kotor meningkat hanya ... %.
Kenaikan dalam laba operasi dan dalam laba bersih bersifat menguntungkan. Akan tetapi, studi
mengenai beban dan analisis serta perbandingan tambahan baru dilakukan sebelum mencapai
kesimpulan mengenai penyebabnya.
FORMAT ANALISIS KEUANGAN
53. Komparasi Neraca
Jumlah % Jumlah %
Aset
Aset Lancar 550.000.000 48,27% 533.000.000 47,95%
Investasi Jangka Panjang 95.000.000 8,34% 117.500.000 10,57%
Aset Tetap (Bersih) 444.500.000 39,01% 411.000.000 36,98%
Aset Tak Terwujud 50.000.000 4,39% 50.000.000 4,50%
Total Aset 1.139.500.000 100,00% 1.111.500.000 100,00%
Kewajiban
Kewajiban Lancar 210.000.000 18,43% 243.000.000 21,86%
Kewajiban Jangka Panjang 100.000.000 8,78% 200.000.000 17,99%
Total Kewajiban 310.000.000 27,20% 443.000.000 39,86%
Ekuitas Pemegang Saham
Total ekuitas pemegang saham 829.500.000 72,80% 668.500.000 60,14%
Tahun (n+1) Tahun (n)