Pendapatan asli daerah merupakan salah satu jalan bagi pemerintah daerah/kota untuk berhasil dalam menjalankan otonomi daerah. Pajak dan Retribusi darah yang merupakan salah satu senjata yang paling berperan dalam program pengembangan dan kemandirian daerah/kita di seluruh indonesia
1. PENDAPATAN DAERAH
I. PENGERTIAN PAD
II. DASAR DAN LANDASAN HUKUMPAD
Sesuai dengan Undang Undang No 22 tahun 1999
disebutkan bahwasanya Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari :
1. hasil pajak daerah
2. hasil retribusi daerah
3. hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan
4. lain lain pendapatan asli daerah yang sah
III. MANFAAT DAN TUJUAN PAD
IV. PROSES PENTEPAN TARGET ANGKA
V. JENIS-JENIS PAD
Retribusi
Dalam Undang Undang tersebut juga disebutkan jenis retribusi yang terdiri dari :
1. Retribusi Jasa Umum yang merupakan pungutan yang dikenakan oleh daerah kepada
masyarakat
atas pelayanan yang diberikan.Pelayanan yang digolongkan sebagai jasa usaha tersebut
tergolong quasy
goods dan pelayanan yang memerlukan pengendalian dalam konsumsinya dan biaya
penyediaan layanan
tersebut cukup besar sehingga layak dibebankan pada masyarakat misalnya : retribusi
pelayanan kesehatan,
persampahan, akta catatan sipil, KTP dll.
2. Retribusi JasaUsaha merupakanpungutanyangdikenakanolehdaerahberkaitan dengan
penyediaan layanan yang belum memadai disediakan oleh swasta dan atau penyewaan
aset/kekayaan daerah
yang belum dimanfaatkan misalnya : retribusi pasar grosir, terminal, rumah potong hewan
dll.
3. Retribusi Perijinan Tertentu yang merupakan pungutan yang dikenakan sebagai
pembayaran atas
pemberian ijin untuk melakukan kegiatan tertentu yang perlu dikendalikan oleh daerah
misalnya : IMB, Ijin
Pengambilan Hasil Hutan Ikutan, Pengelolaan Hutan dll.
Contoh jenis-jenis restribusi
Retribusi Jasa Usaha Pengolahan Air Limbah
c. Retribusi Izin Tempat Khusus Parkir
d. Retribusi Penyediaan Ketenaga Listrikan
e. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
f. Retribusi Izin Usaha Bidang Perikanan
g. Retribusi Izin Gangguan
2. h. Retribusi Terminal
i. Retribusi Pelayanan dan Izin Bidang Perhubungan
a. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta/RUTR
b. Retribusi Izin Usaha Perdagangan (RET, I, U,
Perfilman)
c. Retribusi Izin Pengelolaan, Pengeboran,
Pengambilan, dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah
d. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat
e. Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan,
dan Tanda Daftar Gudang
f. Retribusi Tempat Hiburan Rekreasi dan
Lapangan Olah Raga
g. Retribusi dari Pemasaran/Penjualan Ikan
h. Retribusi Penyedotan Septictank
i. Retribusi Izin Trayek Angkutan Umum
j. Retribusi Pelayanan dan Izin Ketenagakerjaan
k. Retribusi Pelayanan Kesehatan
l. Retribusi Penggantia
VI. METODE PENGUMPULANDAN MASALAHNYA SERTA SOLUSI
VII. UPAYA PENINGKATAN TERGET PAD, MASALAH DAN SOLUSI
Kaitannya dengan hal di atas, kota Depok sebenarnya merupakan kota yang tumbuh dalam
semua sektor kehidupan terutama dalam hal perdagangan dan jasa, sehingga dari
karakteristik tersebut diasumsikan akan ada peningkatan dalam hal PAD, terutama dari pos
pajakdanretribusi daerah.Meskipunbegitu,sumberlainnyasepertihasilperusahaandaerah
dan lainnya yang sah tetap harus diperhatikan. Dalam konteks ini, efektifitas pengelolaan
sumberPADtersebutdalamarti penggaliandanpemanfaatannyaperlumemperhatikan:(1)
Aspek kemampuan menyesuaikan diri-keluwesan., (2) produktifitas.,(3) Kepuasan kerja.,(4)
kemampuanberlaba,dan(5) pencariansumberdaya.Adapunpenjelasannyaadalahsebagai
berikut:
Kemampuan menyesuaikandiri-keluwesan,dimaksudkanbahwa perluupaya menyesuaikan
diri dengan lingkungan, meliputi kegiatan baik untuk memenuhi kebutuhan lingkungan
maupun kegiatan internal untuk menopangnya.Kegiatandimaksud berupa menerjemahkan
programpembangunansesuaidengankebutuhanmasyarakatsepertiperbaikaninfrastruktur
bagi kelancaran pembangunan ekonomi masyarakat.
Produktifitas mencerminkan kemampuan dalam hal menghasilkan jumlah dan kualitas
keluaran yang diperlukan lingkungan masyarakat. Ini menuntut kemampuan pemerintah
untuk menghasilkan program pembangunan, baik dalam hal jumlah dan kualitasnya sepeti
disinggung pada point (1) di atas.
Kepuasan kerja dimaksudkan bahwa pemerintah mampu memenuhi kebutuhan para
pegawai, termasuk di dalamnya anggota masyarakat dan rekanan. Hal ini bisa berupa
terpenuhinya sarana yang diperlukan pegawai dalam tugasnya, penataan insentif sebagai
bentuk peningkatan kesejahteraan penarik pajak dan retribusi, responsifitas terhadap
3. keluhan masyarakat dan keamanan ketika mereka memanfaatkan fasilitas yang dibangun
pemerintah dari sumber tersebut.
Kemampuan berlaba dimaksudkan sebagai upaya pemerintah untuk mengembangkan
kemampuan organisasi. Di dalamnya termasuk upaya memilih dan menyiapkan pelaksana
kegiatanberkaitandenganpenarikanpajakdanretribusi daerahyang telahditetapkanserta
pemberian arahan terhadap mereka agar mampu melaksanakan tugasnya secara efektif.
Pencarian sumber daya dimaksudkan sebagai upaya management untuk mencari sumber
PAD.Termasukke dalamhal ini usahayang bersifatekstensifikasi danintensifikasipajakdan
retribusi daerah. Dalam kaitan ini kebijakan dalam hal ekstensifikasi harus bersifat elegan,
dalam arti tidak saja memperhatikan perkembangan sumber pajak dan retribusi daerah,
tetapi juga tidak memberatkan masyarakat [1]. Selain itu,ada 3 bidang kegiatan yang harus
dilakukan yaitu koordinasi dengan berbagai institusi lain, pelaksanaan dan pemeliharaan
pedomankerjaberupa berbagai aturan berkaitandenganpenggaliandanpemanfaatanPAD
serta pengendaliannya [2].
VIII. CONTOH KASUS KABUPATEN DAN KOTA DARI 11 POIN