SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 42
Nama    : Ade Zahrotulfuadah
Kelas   : II A
NIM     : 2012031003
Dosen   : Akhmad Sudrajat, M.Pd.
Pembelajaran memusatkan perhatian pada
” bagai mana pembelajaran siswa “ dan bukan
pada “ apa yang di pelajari siswa “

Dasar perlunya perencanaan pembelajaran:
1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu
   di awali dengan perencanaan pembelajaran yang
   di wujudkan dengan adanya desain
   pembelajaran
2. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu
   menggunakan pendekatan sistem
3. Perencanaan desain pembelajaran di acukan
   pada bagai mana seseorang belajar
4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran
   di acukan pada siswa secara perorangan
5. Pembelajaran yang di lakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
   pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran dan tujuan
   pengirim dari pembelajaran
6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
   belajar
7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran
8. Inti dari desain pembelajaran yang di buat adalah penetapan metode pembelajaran
   yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan

     Perinsip Perinsip Umum Tentang Mengajar
1.    Mengajar harus bedasarkan pengalaman yang sudah di miliki siswa
2.    Pengetahuan dan keterampilan yang di ajarkan harus bersifat peraktis
3.    Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa
4.    Kesiapan dalam belajar sangat penting di jadikan landasan dalam mengajar
5     Tujuan pengajaran harus di ketahui siswa
6.    Mengajar harus mengikuti perinsip psikologis belajar
Tipe Tipe Belajar
1. Belajar isyarat (signal learning )
   Belajar seperti ini biasanya bersifat tidak di sadari
2. Belajar stimulus – respon (stimulus –respon learning )
   Tipe belajar S-R, respon bersifat spesifik dan dapat di perkuat dengan reinforcement
3. Belajar rangkaian (chaining )
   Rangkaian atau rantai dalam chaining adalah semacam rangkaian antara berbagai
   S-R yang bersifat segera, hal ini terjadi dalam rangkaian motorik
4. Asosiasi verbal ( verbal assosiation )
   tipe belajar ini mampu mengaitkan suatu yang bersifat verbalisme kepada suatu
   yang sudah di milikinya. Misal “ pyramide itu berbangun limas “
5. Belajar diskriminasi ( discrimination learning )
   tipe belajar ini adalah pembedaan terhadap berbagai rangkaian seperti membedakan
   berbagai wajah, hewan, tumbuhan , dan lain lain
6. Belajar konsep ( concept learning )
   konsep merupakan simbol berfikir
7. Belajar aturan ( rule learning )
   seseorang dipandang telah memiliki berbagai konsep yang dapat di gunakan untuk
   mengemukakan berbagai formula, hukum, atau dalil
8. Belajar pemecahan masalah ( problem solving )

   agar siswa belajar mencapai taraf yang lebih tinggi, di perlukan kemampuan guru
   dalam menerapkan prinsip perinsip sebagi mana yang telah di uraikan di atas.
Perlunya perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar
dapat dicapai perbaikan pembelajaran.
Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara
agar tercapainya tujuan tersebut. Untuk mencapai
tujuan adalah bagaimana cara mengorganisasikan
pembelajaran bagaimana menyampaikan isi
pembelajaran, dan bagaimana menata interaksi antara
sumber- sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi
secara optimal
BAB II
      PENDEKATAN SISTEM DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

        Sistem adalah suatu kesatuan unsur-unsur yang saling berinteraksi secara
fungsional yang memperoleh masukan menjadi pengeluaran .

Komponen-komponen Sistem

  Nama             Tujuan           Fungsi - Fungsi           Pelaksana Fungsi
Instruksion   Siswa belajar      Riset                  Dosen, Peneliti
al            prilaku tertentu   Rancangan              Dosen, Ahli Pengemb angan
              yang telah         Produksi               Instruksional
              ditetapkan         Seleksi                Spesialis Media
              terlebih dahulu    Logistik
                                                        Dosen
                                 Pemanfaatan
                                 Evaluasi               Pustakawan, teknisi
                                 Manajemen Organisasi   Dosen
                                 Manajemen Personil     Dosen
                                                        Ketua jurusan, ketua lembaga,
                                                        Ketua UPP
                                                        Rektor, Ketua Dekan
Semua sistem mempunyai misi untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu.




                            Proses Transformasi
            Masukan                                   Hasil



                        Kerangka Pendekatan sistem

                            Objectives Performance
                             Standard Constraint


            Input                   Process                   Output


                                Feed back control
Kerangka pendekatan sistem ini dapat diterapkan
dalam seluruh bidang studi pembelajaran bahkan
ruang lingkupnya sangat luas, Baik pada
pembelajaran tingkat makro maupun          pada
pembelajaran tingkat mikro.

Komponen sistem pembelajaran meliputi sejumlah
komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai
tujuan.
Komponen sistem pembelajaran meliputi kondisi
pembelajaran, strategi pembelajaran, dan      hasil
pengajaran      senantiasa saling berhubungan dan
berinteraksi satu sama lain.
Setiap sistem memiiki tujuan, tujuan tersebut
merupakan akhir dari apa yang dikehendaki oleh
suatu kegiatan.
      Sistem terdiri atas komponen-komponen yang
saling berhubungan satu sama lain dan masing-
masing komponen itu mempunyai fungsi khusus
sebagai sistem tersediri, masing-masing komponen itu
juga mempunyai tujuan dan terdiri atas komponen-
komponen yang lebih kecil yang melaksanakan
fungsi-fungsi yang mendukung pencapaian tujuan itu.
BAB III
              TIGA VARIABEL PEMBELAJARAN


Perbandingan klasifikasi variabel menurut Reigeluth, Simon, dan Glaser

  Reigeluth                Simon                        Glaser

Kondisi        Parameter buku atau kendala   Bidang studi dan kemampuan
                                             awal siswa
Metode         Kegiatan                      Proses pembelajaran

Hasil          Pilihan tujuan                Hasil pembelajaran


 Variabel metode pembelajaran diklasifikasian menjadi 3, yaitu :
 1. Strategi pengorganisasian pembelajaran ( organizational srategy)
 2. Strategi penyampaian pembelajaran (delivery strategy)
 3. Strategi pengelolaan pembelajaran (management strategi)
Taksonomi Variabel Pengajaran
(Adaptasi Dari Reigeluth dan Stein, 1983, hlm. 19juga Dalam dongeng 1988)
   K
   O   T ujuan dan              Kendala dan            Karakteristik siswa
   N   Karakteristik Bidang     karakterstik bidang
   D   studi                    studi
   I
   S
   I
   M   Strategi                    Strategi                Strategi
   E   pengorganisasian            penyampaian             pengelolaan
   T   pengajaran                  pengajaran              pengajaraan
   O
   D   Strategi makro
   E   Stratei mikro

   H
   A
                Keefektifan, Efisiensi, dan Daya Tarik Pengajaran
   S
   I
   L
Aspek penting yang dapat dipakai untuk mempreskripsikan keefektifan
belajar, yaitu :
1. Kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau sering disebut
   dengan “tingkat kesalahan”.
2. Kecepatan unjuk kerja,
3. Tingkat alih belajar,
4. Tingkat retensi dari apa yang dipelajari.

Efisiensi pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan
   dan jumlah waktu yang dipakai si belajar atau jumah biaya
   pembelajaran yang digunakan.

Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati
  kecenderungan siswa untuk tetap belajar. Daya taruk pembelajaran
  erat sekali kaitannya dengan daya tarik bidang studi, dimana kuaitas
  pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya. Itulh
  sebabnya, pengukuran kecenderungan siswa untuk terus atau tidak
  terus belajar dapat dikaitkan dengan proses pembelajaaran itu sendiri
  atau dengan bidang studi
Merencanakan pembelajaran tidak bisa dilepaskan dari
variabel pembelajaran karena variabel pembelajaran tersebut
terkait dengan tiga variabel pembelajaran, diantaranya yaitu :
1. Variabel kondisi pembelajaran
2. Variabel metode pembelajaran
3. Variabel hasil pembelajaran
        Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan
   mengamati kecenderungan siswa untuk tetap belajar. Hal
   tersebut erat sekali kaitannya dengan daya tarik bidang
   studi dimana kualitas pembelajaran biasanya akan
   mempengaruhi keduanya. Itu sebabnya, pengukuran
   kecenderungan siswa untuk terus atau tidak terus belajar
   dapat dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri atau
   dengan bidang studi.
BAB IV
     SEPULUH LANGAH MENDESAIN PEMBELAJARAN
            MENURUT DICK AND CARREY

Berbagai model dapat dikembangkan dalam mengorganisir pengajaran, satu
diantara model itu adalah model Dick and Carrey (1985) dengan langkah-langkah
sebagai beriut :

 1. Mengidentifiasi tujuan umum pengajaran ;
 2. Melaksanakan analisis pengajaran;
 3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa;
 4. Merumuskan tujuan performansi
 5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan;
 6. Mengembangkan strategi pengajaran;
 7. Mengembangkan dan memilih material pengajaran;
 8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif;
 9. Merevisi bahan pembelajaran;
 10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
Visualisasi model Dick and Carrey

                9


    2




1           4       5    6      7     8


                                            10
    3
Menurut Dick and Carrey (1985), tujuan performansi terdiri
atas :
1) Tujuan harus menguraikan apa yang akan dapat dikerjakan, atau diperbuat
   oleh anak didik
2) Menyebutkan tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi
   syarat, yang hadir pada anak didik berbuat
3) Menyebutkan kriteria yang digunakan untuk menilai unjuk perbuatan
   anak didik yang dimasudkan pada tujuan



Gagne, Briggs, dan Mager menjelaskan bahwa fungsi
performansi objektif adalah :
a) Menyediakan suatu sarana dalam kaitannya dengan pembelajaran untuk
   mencapai tujuan;
b) Menyediakan suatu sarana berdasarkan suatu kondisi belajar yang sesuai;
c) Memberikan arah dalam mengembangkan penguuran atau penilaian;
d) Membantu anak didik dalam usaha belajarnya
Model Dick and Carrey terdiri atas 10 langkah dimana
setiap langkah sangat jelas maksud dan tujuannya sehingga
bagi perancang pemula sangat cocok sebagai dasar untuk
mempelajari model disain yang lain.
        Kesepuluh langkah pada model dick & carrey
menunjukan hubungan yang sangat jelas, dan tidak terputus
antara langkah yang satu dengan langkah yang lainnya. Dengan
kata lain , sistem yang terdapat pada dick & carey sangat
ringkas, namun isisnya padat dan jelas dari satu urutan ke
urutan lainnya.
        Langkah awal pada model dick & carrey adalah
mengidentifikasi tujuan pengajaran. Langkah ini sangat sesuai
dengan kurikulum perguruan tinggi maupun sekolah
menengah dan SD, khususnya dalam mata pelajaran tertentu
dimana tujuan pengajaran pada kurikulum agar dapat
melahirkan suatu rancangan pembelajaran.
BAB V
              TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan pembelajaran pertama kali diperkenalkan oleh B.F.
Skinner pada tahun 1950 yang diterapkannya dalam ilmu
perilaku dengan maksud untuk meningkatkan mutu
pembelajaran. Kemudian diikuti oleh Robert Mager yang
menulis buku yang berjudul Preparing Instructional Objective
pada tahun 1962. selanjutnya diterapkan sec ara meluas pada
tahun 1970 di seluruh lembaga pendidikan termmasuk di
Indonesia.

Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu
kawasan dari taksonomi. Benyamin S. Bloom dan D.
Krathwohl (1964) memi8liki taksonom I pemb elajaran dalam
3 kawasan, yakni kawasanb (1) kognitif, (2) afektif, dan (3)
psikomotor.
1. Kawasan kognitif
   kawasan konitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran
   berken aan dengan proses mental yang berawal dari tingkat
   pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yaitu evaluasi.

2 Kawasan Afektif (sikap dan prilaku)
  kawasaan afektif adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap,
  nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan ) dan penyesuaian persaan
  sosial.
  tingkatan afeksi ada lima, yakni ;
  a) Kemauan menerima;
  b) kemauan menanggapi;
  c) berkeyakinan;
  d) penerapan karya;
  e) ketekunan dan ketelitian.

3. Kawasan psikomotor
   Domain psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan
   keterampilan yang bersifat manual atau motorik.
Untuk menuliskan tujuan pebelajaran, tata bahasa
merupakan unsur yang perlu diperhztikan. Sebab
dari tujuan pembelajaran tersebut dapat dilihat
konsep atau posesx b erpikir seseorang dalam
menuangkan ide-idenya.

Tujuan pembelajaran sebaiknya dinyatakan dalam
bentuk ABCD format, artnya :
A = Audience (petatar, siswa, mahasiswa, murid,
dan sasaran didik lainnya.
B = Behavior (perilaku yang dapat diamati sebagai
hasil b elajar)
C = Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi
agar perilaku yang diharazpkjan dapaat tercapai)
D = Degree ( tingkjat penampilan yang dapat
diterima)
Dikutip dari pernyataan yang dikemukakan oleh
Edward L. Deznozka dan David E. Kapel (1981), Juga
Kemp (1977) memandang bahwa tujuan pembelajaran
adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan
alam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam
bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang
diharapkan. Perilaku ini apat berupa fakta yang konkret
serta dapat dilihat dan fakta yang tersamar
       Dari definisi di atas tujuan pembelajaran merupakan
salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
merencanakan pembelajaran.
BAB V I
               STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi yang berkaitan pembelajaran yakni :
1. St rat egi pengorganisasian pembelajaran,
2. St rat egi penyampaian pembelajaran,
3. Str ategi pengeloolaan pembelajaran.

  uraian mengenai strategi penyampaian peng ajaran
  menekankan pada media apa yang dipakai untuk menyam
  paikan peng ajaran , keg iatan belajar apa yang dilakukan
  siswa, dan dalam struktur belajar meng ajar yang
  bagaimana. Strategi peng elolaan menekankan pada
  penjadwalan penggunaan setiap komponen strategi
  pengorganisasian dan strategi penyampaian pengajaran,
  termasuk pula pembuatan catatan tentang kemajuan belajar
  siswa.
Penggarapan strategi pengorganisasian pengajaran tidak bisa
dipisahkan dari karakteristikstruktur isi bidang studi.ini disebabkan oleh
struktur isi bidang studi memiiki implikasi yang amat penting bagi
upaya pembuatan urutan dan sintesis antar isi suatu bidang studi.
    Struktur bidang studi bisa berupa struktur belajar atau hierarki
belajar, struktur prosedural, struktur konseptual, dan struktur teoritis
(Reigeluth dan Stein, 1983).



     Dalam belajar keterampilan intelektual,penting sekali bagi siswa
mengingat kembali prasyarat tertentu yyang telah dipelajari.
Untuk belajar sikap, siswa perlu mengingat kembali model-model yang
memperlihatkan sikap-sikap tertentu.
     Belajar strategi kognitif didasarkan pada keterampilan intelektual
yang telah dipelajari, dan belajar informasi verbal dapat dimudahkan
bila siswa dapat mengingat kembali informasi yang telah dipelajarinya
yang ada kaitannya dengan yang baru.
Sebagai seorang tenaga pengajar (guru),
aktivitas kegiatannya tidak dapat dilepaskan dengan
proses pengajaran. Banyak hal yang harus
diperhatikan untuk mengoptimalkan pengajaran.
Oleh sebab itu strategi pembelajaran sangat
diperlukan dan perlu diperhatikan dalam proses
pembelajaran.
        Strategi yang berkaitan dengan pembelajaran
yakni :
1. Strategi pengorganisasian pembelajaran
2. Strategi penyampaian pembelajaran
3. Strategi Pengelolaan pembelajaran
BAB VII
 DESAIN PESAN DAN KARAKTERISTIK SISWA DALAM
                PEMBELAJARAN
Dalam kawasan teknologi pendidikan terdapat lima kawasan yangg
menjadi bidang garapan penelitian. Kelima kawasan tersebut adalah :
1. Design,
2. Development,
3. Utilization,
4. Management, dan
5. Evaluation.


Pesan adalah informasi yang akan disampaikan oleh komponen lain;
dapat berupa ide, fakta, makna, dan data. Pesan bentuknya bisa brupa
kalimat pembicaraan lisan, tulisan, gambar, peta, ataupun
tanda/impluse/sinyal dan sebagainya.
Contoh :
- Anda berbicara           isi pembicaraan adalah pesan
-- Anda menulis            hasil tulisan adalah pesan
-- Anda melukis            hasil lukisan adalah pesan
Ilustrasi Unsur Dari kawasan teknologi pendidikan


                  Manajemen


  Desain                            Pengembangan


                Sumber belajar :
                -Belajar individu
                dan indiviiu
                dalam kelompok
                --Pendekkatan
                sistem


  Evaluasi                          Penggunaan
KARAKTERISTIK ISI PESAN
1. Novelty (sesuatu yang baru),
2. Kedekatan atau proximity,
3. Popularitas,
4. Pertentangan (conflict),
5. Komeedi (humor)
6. Keindahan,
7. Emosi,
8. Nostalgia,
9. Human interest.




Daya tarik pesan berkaitan dengan teknik penampilan dalam
penyusunan suatu pesan, ide yang meliputi fear (threat),
emotional appeals, retional appeals, dan humor appealls.
Pesan adalah sesuatu ang dikirimkan atau
diterima sewaktu tindakan komunikasi berlangsung.
Pesan dapat dikirimkan baik melalui bahasa verbal
maupun non verbal. Pesan juga merupakan suatu
wujud informasi yang mempunyai makna. Apabila
pesan tidak bisa dipahami oleh penerima maka pesan
yang dikirimkan tersebut tidak menjadi informasi.
Akan tetapi perlu disadari bahwa suatu pesan bisa
mempunyai makna yang berbeda bagi satu individu
ke individ yang lain, karena pesan berkaitan erat
dengan masalah penafsiran bagi yang menerimanya.
BAB VIII
      PERRLUNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR
       EMOSIONAL ANAK DALAM MERANCANG
                 PEMBELAJARAN
Menurut Lawrence Shapiro (1997) kecerdasan emosional anak dapat
dilihat pada:
a. Keuletan,
b. Optimisme,
c. Motivasi diri,
d. Antusiasme.
Kecerdasan emosional (EQ) pengukurannya bukan didasarkan
pada kepntaran seseoranng anak,tetapi melalui suatu yang
disebut dengan karakteristik pribadi atau “karakter”.
Kualitas-kualitas emosional yang penting bagi keberhasilann diantaranya
adalah:
1. Empati,
2. Mengungkapkan dan memahami perasaan,
3. Mengendalkan amarah,
4. Kemandirian,
5. Kemampuan menyesuaikan diri,
6. Diskusi,
7. Kemampuan memecahkan masalah antarpribadi,,
8. Ketekunan,
9. Kesetiakawanan,
10.Keramahan, dan
11.Sikap hormat.

IQ dapat diukur dengan menggunakan uji-uji kecerdasan standarr,
misalnya wechslerintelligence scales, yang mengukur baiik
kemampuan verbal maupun nonverbal, termasuk ingatan
pembenddaharaan kata, wawasann, pemecahan masalah, abstraksi
logika, persepsi, pengolahan iinformasi, dsn keterampilan motorik
visual.
Kecerdasan emosional adalah suatu cara baru
untuk membesarkan anak. Mempelajari perkembangan
anak intelligence quotient (IQ) merupakan salah satu alat
yang banyak digunakan untuk mengetahuinya.
       Berbagai penelitian telah menunjukan bahwa
keterampilan EQ (emotional quotient) yang sama dapat
membuat anak atau siswa bersemangat tinggi dalam
belajar dan anak yang memiliki EQ yang tinggi biasanya
disukai oleh teman-temannya di area bermain, juga akan
membantunya 20 tahun kemudian ketika sudah masuk
ke dunia kerja atau ketika sudah berkeluarga.
BAB IX
        MERANCANG EVALUASI HASIL B ELAJAR

Evaluasi hasil belajar merupakan proses mulai dan menentukan objek yang
diukur, mengukurnya, mencapai hasil pengukuran, mentransformasikan ke
dalam nilai, dan mengambil keputusan lulus tidaknya mahasiswa, efektif
tidaknya dosen mengajar ataupun baik buruknya interaksi antara osen dan
mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

Ujian dapat berfungsi sebagai alat mengevaluasi efektivitas prosedur pengajaran
oleh dosen. Ujian memiliki 3 fungsi, yaitu mengukur, menilai dan mengevaluasi
karena macam ujan ergantung pada objek pengajaran apa yang akan dievaluasi.
Suatu ujian dikatakan bermutu baik apabila ujian tersebut :
a. Menguji apa yang hendak diuji.
b. Terdiri atas serangkaian soal ujian yang baik.

Soal yang baik adalah soal yang berkualitas baik, yaitu soal yang valid, relevan,
   spesifik , representatif, dan seimbang.
Tujuan utama dalam menyelenggarakan ujian adalah mengukur dan menilai
   seberapa jau mahasiswa mencapai sasaran belajar yang ditetapkan.
Apabila kemampuan kognitifdalam sol sesuai dengan kemampuan
kognitif yang dimnta dalam sasaran belajar dan mmahasiswa mampu
meenjawab soal itu dengan baik, berarti mahasiswa itu mampu
mencapai sasaran belajar yang ditetapkan. Harus disadari pula bahwa
setiap soal masing-masing mempunyai derajat kesukaran untuk
menjawabnya. Soal yang derajat kesukarannya tinggi tentu saja
memerlukan waktu dan kemampuan berfikir yang lebih tinggi untuk
menjawabnya daripada suatu soal yang derajat kesukarannya rendah.

Beberapa konsep yang berkaitan dengan evaluasi :
1. Validitas Instrumen
   hakikat validita adalahberhubungan dengan sejauh mana suatu alat
   mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur
   oleh alat tersebut. Jenis validitas ada 4 macam yaitu :
   a) Validitas isi (content validity)
   b) Validitas konstruksi (construct validity)
   c) validitas “ada sekarang”
   d) Validitas preediksi ( predictive validity)
2. Reabilitas Instrumen
   Hkikat reabilias instrumen brhubungan dengan masalah
   kepercayaan. Ruang lingkup reabilitas meliputi :
   a. pengertian
   b. hal-hal yang berhubungan dengan jenis tes yang dapat
   direabilitas,
   c. hal yang berhubungan dengan tercoba (testee)
   d. hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan tes.

   Jenis-jenis relabilitas instrumen :
1) Jenis paralel (equivalent),yaitu dua buah tes yang mempunyai
   kesamaan tujuan, tingkat kesukaran dan susunan, tetapi butir-butir
   soalnya berbeda.
2) Jenis tes ulang (test-retest method), jenis ini dilakukan orang untuk
   menghndari enyusunan dua seri tes.
3) Jenis belah dua atau split-half method. Menggunakan jenis ini
   pengetes hanya menggunakan sebuh tes dan dicobakan satu kali.
Dalam membuat evaluasi hasil belajar , perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
 memberikan ukuran yang dipakai
 mendiskusikan tentang fungsi penilaian untuk
memperoleh pemahaman tentang hal-hal apa saja yang
dapat dinilai melalui pelaksanaan suatu ujian
 melaksanakan standar pelaksanaan uji
 merancang soal-soal ujian dalam struktur soal
sedemikian rupa
 tiap soal perlu mendapat bobot soal menurut
relevansinya dengan sasaran belajar
 soal-soal disajikan melalui pelaksanaan ujian setelah itu
dilakukan pengukuran dan penilaian hasil ujian.
 pengambilan keputusan atas hasil evaluasi ujian
BAB X
       MERANCANG KEGIATAN PEMBELAJARAN

Rancangan Kegiatan Pembelajaran (RKP) adalah seperangkat tulisan yang
berisi rencana pembelajaran dan praktikum dari dosen atau tenaga pengajar
dalam memberikan kliah dan/atau praktikum.
Ada 10 langkah yang dilalui dalam menyiapkan kegiatan pebelajaran, Yaitu:
1. Peningnya dosen mencari informasi sebanyak-banyaknya
2. Menuliskan pokok bahasan dan subpokok bahasan
3. Merumuskan TIU untuk tiap pokok bahasan
   Fungsi TIU adalah ;
   a. sebagai dasar untuk menyusun Sasbel
   b. sebagai dasar ntuk menjelaskan tujuan mata kuliah secara ringkas
   c. untuk menjelaskan kedudukan mata kuliah didalam kurikulum
   d. untuk menentukan kegiatan mengajar
   Sifat dari TIU adalah :
   a. Luas dan umum. Jangan menuliskan TIU secara spesifik
   b. jumlahnya seikit saja.
   c. penulisan TIU untuk kepentingan dosen dalam mengarakan kuliah
   yang dibimbingnya.
   d. rumusan TIU itu dapat berorientasi pada dosen dan mahasiswa.
4. Menyusun pokok bahasan dan subpokok bahasan dalam skema hubungan
5. Menentukan frekuensi kuliah untuk setiap pokok bahasan
6. Merumuskan sasaran belajar
    Untuk penulisan sasbel sebaiknya harus :
    a. terperinci,
    b. sesuai dengan perlaku mahasiswa (dan terukur)
    c. diberikan sesuai dengan waktu yang ditentukan
    d. sesuai engan hasil minimal yang ingin dicapai
    e. sesuai dengan sarana yang ada.
7. Membuat matriks rencana kegiatan perkuliahan (RKP)
    matriks RKP berisi swperangkat informasi yang menjelaskan secara rinci
    hubungan antara pokok bahasan, subpokok bahasan, sasbel, bentuk
    pengajaran dan media pengajaran, tugas terstruktur, waktu tatap muka
    yang diperlukan dan pustaka yang dipergunakan untuk menjelaskan pokok
    bahasan, subpokok bahasan dan sasbel
8. Menentukan ujian dan bobot soal
9. Menyusun pedoman perkuliahan RKP
10. Menyerahkan rencana kegiatan perkuliahan (RKP)
Inti dari kegiatan perkuliahan terletak pada
sasaran beljar (sasbel). Oleh karena itu penyusunan
sasbel harus benar, terukur dan dapat dievaluasi
sampai seberapa besar sasbel itu tercapai. Dalam
hal ini diperlukan adanya rancangan kegiatan
pembelajaran, yaitu seperangkat tulisan yang berisi
rencana pembelajaran dan praktikum dari tenaga
pengajar atau dosen dalam memberikan kuliah dan
atau praktikum.
BAB XI
PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DALAM
                PEMBELAJARAN
 Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah suatu pradigma baru
 dalam sistem pembaruan kurikulum pendidikan di sekolah, tujuannya
 adalah untuk menghasilkan terjadinya demokratisi pendidikan. Hsil
 keluaran dari KBK adalah terciptanya para lulusan yang menghargai
 keberagaman.
 Dengan KBK guru dituntut untuk membuktikan keproesionalannya,
 mereka dituntut untuk dapat menyusun dan membuat rencana
 pembelajaran yang berdasarkan kemampan dasar apa yang dapat digali
 dan dikembangkan oleh peserta didik .
 Pendekatan pembelajaran yang dapat dilakukan adalah pendekatan
 konstruktivisme, sains, teknologi serta pendekatan inquiri.dengan ketiga
 pola pendekatan tersebut peserta didik dibeerikan kesempatan untuk
 menemukan suatu konsep dengan menggunakan seluruh komptensi yang
 dimilki.
KBK berorientasi pada :

1. Hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri
   peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar
   yang bermakna.
2. Keberagaman kondisi ndividu yang dimanifestasikan
   sesuai dengan potensi dan kebutuhannya.
KBK merupakan suatu kebijakan pemerintah
untuk        memberikan    kebebasan     pengelolaan
pendidikan atau demokratisi pendidikan .
       Pradigma pendidikan sekarang menghendaki
adanya perubahan      bukan saja dari manajemen
pendidikan tetapi sampai pada subtansi pembelajaran.
       Hasil keluaran dari KBK adalah terciptanya
para lulusan yang menghargai keberagaman. Dalam
KBK proses belajar mengajarnya menuntut guru dan
peserta didik bersikap toleran menjunjung tinggi
prinsip kebersamaa dan kebhinekaan serta berpikiran
terbuka. Dengan demikian guru dan peserta didik
dapat bersama-sama belajar menggali kompetensinya
masing-masing dengan optimal.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Materi kuliah ptk
Materi kuliah ptkMateri kuliah ptk
Materi kuliah ptk
fadlum
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIA
EKO SUPRIYADI
 
Proses Belajar Mengajar Sebagai Sistem
Proses Belajar Mengajar Sebagai SistemProses Belajar Mengajar Sebagai Sistem
Proses Belajar Mengajar Sebagai Sistem
Fath Anissa
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaran
rofieamirasyka
 
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAH
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAHPERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAH
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAH
Mohd Fuad
 
Definisi penilaian dalam kurikulum
Definisi penilaian dalam kurikulumDefinisi penilaian dalam kurikulum
Definisi penilaian dalam kurikulum
ROSLINDAWATI LIN
 

Was ist angesagt? (19)

Materi kuliah ptk
Materi kuliah ptkMateri kuliah ptk
Materi kuliah ptk
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIA
 
Proses Belajar Mengajar Sebagai Sistem
Proses Belajar Mengajar Sebagai SistemProses Belajar Mengajar Sebagai Sistem
Proses Belajar Mengajar Sebagai Sistem
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaran
 
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAH
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAHPERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAH
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENILAIAN DAN PENYELIDIKAN KURIKULUM BILIK DARJAH
 
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulum
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
 
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional KhususPerumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
 
Penelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTK
Penelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTKPenelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTK
Penelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTK
 
Nota BMM3103
Nota BMM3103Nota BMM3103
Nota BMM3103
 
Resume Materi PTK
Resume Materi PTKResume Materi PTK
Resume Materi PTK
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)
 
Resume materi PTK
Resume materi PTKResume materi PTK
Resume materi PTK
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
Definisi penilaian dalam kurikulum
Definisi penilaian dalam kurikulumDefinisi penilaian dalam kurikulum
Definisi penilaian dalam kurikulum
 

Ähnlich wie kurikulum dan pembelajaran

perencanaan pembelajaran
perencanaan pembelajaranperencanaan pembelajaran
perencanaan pembelajaran
Heru Effendy
 
Ppt uas tekno
Ppt uas teknoPpt uas tekno
Ppt uas tekno
uus_yuli
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaran
Ade Mufti Kholil
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume ida
qiararisty
 
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
STAISARTugasKuliah
 
Ppt tekhno umi sahlah
Ppt tekhno umi sahlahPpt tekhno umi sahlah
Ppt tekhno umi sahlah
2012620165
 
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
dea nindria imansari
 
Ppt tekno maya
Ppt tekno mayaPpt tekno maya
Ppt tekno maya
240108
 
Pp tekno maya
Pp tekno mayaPp tekno maya
Pp tekno maya
maya38
 
Uas ppt teknologi pendidikan
Uas ppt teknologi pendidikanUas ppt teknologi pendidikan
Uas ppt teknologi pendidikan
satunahponanda
 

Ähnlich wie kurikulum dan pembelajaran (20)

perencanaan pembelajaran
perencanaan pembelajaranperencanaan pembelajaran
perencanaan pembelajaran
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Ppt uas tekno
Ppt uas teknoPpt uas tekno
Ppt uas tekno
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaran
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume ida
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume ida
 
PPt_Desain_Pembelajaran.pptx
PPt_Desain_Pembelajaran.pptxPPt_Desain_Pembelajaran.pptx
PPt_Desain_Pembelajaran.pptx
 
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
 
01.TUGAS.pptx
01.TUGAS.pptx01.TUGAS.pptx
01.TUGAS.pptx
 
M0DEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF.ppt
M0DEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF.pptM0DEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF.ppt
M0DEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF.ppt
 
Pengantar model2 pembelajaran.pptx
Pengantar model2 pembelajaran.pptxPengantar model2 pembelajaran.pptx
Pengantar model2 pembelajaran.pptx
 
Strategi Belajar Mengajar - Made Wena
Strategi Belajar Mengajar - Made WenaStrategi Belajar Mengajar - Made Wena
Strategi Belajar Mengajar - Made Wena
 
Ppt tekhno umi sahlah
Ppt tekhno umi sahlahPpt tekhno umi sahlah
Ppt tekhno umi sahlah
 
Deri
DeriDeri
Deri
 
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
 
Uas tekno dzurriatun
Uas tekno dzurriatunUas tekno dzurriatun
Uas tekno dzurriatun
 
Ppt tekno maya
Ppt tekno mayaPpt tekno maya
Ppt tekno maya
 
Pp tekno maya
Pp tekno mayaPp tekno maya
Pp tekno maya
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
Uas ppt teknologi pendidikan
Uas ppt teknologi pendidikanUas ppt teknologi pendidikan
Uas ppt teknologi pendidikan
 

Kürzlich hochgeladen

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

kurikulum dan pembelajaran

  • 1. Nama : Ade Zahrotulfuadah Kelas : II A NIM : 2012031003 Dosen : Akhmad Sudrajat, M.Pd.
  • 2.
  • 3. Pembelajaran memusatkan perhatian pada ” bagai mana pembelajaran siswa “ dan bukan pada “ apa yang di pelajari siswa “ Dasar perlunya perencanaan pembelajaran: 1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu di awali dengan perencanaan pembelajaran yang di wujudkan dengan adanya desain pembelajaran 2. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem 3. Perencanaan desain pembelajaran di acukan pada bagai mana seseorang belajar 4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran di acukan pada siswa secara perorangan
  • 4. 5. Pembelajaran yang di lakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran dan tujuan pengirim dari pembelajaran 6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar 7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran 8. Inti dari desain pembelajaran yang di buat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan Perinsip Perinsip Umum Tentang Mengajar 1. Mengajar harus bedasarkan pengalaman yang sudah di miliki siswa 2. Pengetahuan dan keterampilan yang di ajarkan harus bersifat peraktis 3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa 4. Kesiapan dalam belajar sangat penting di jadikan landasan dalam mengajar 5 Tujuan pengajaran harus di ketahui siswa 6. Mengajar harus mengikuti perinsip psikologis belajar
  • 5. Tipe Tipe Belajar 1. Belajar isyarat (signal learning ) Belajar seperti ini biasanya bersifat tidak di sadari 2. Belajar stimulus – respon (stimulus –respon learning ) Tipe belajar S-R, respon bersifat spesifik dan dapat di perkuat dengan reinforcement 3. Belajar rangkaian (chaining ) Rangkaian atau rantai dalam chaining adalah semacam rangkaian antara berbagai S-R yang bersifat segera, hal ini terjadi dalam rangkaian motorik 4. Asosiasi verbal ( verbal assosiation ) tipe belajar ini mampu mengaitkan suatu yang bersifat verbalisme kepada suatu yang sudah di milikinya. Misal “ pyramide itu berbangun limas “ 5. Belajar diskriminasi ( discrimination learning ) tipe belajar ini adalah pembedaan terhadap berbagai rangkaian seperti membedakan berbagai wajah, hewan, tumbuhan , dan lain lain 6. Belajar konsep ( concept learning ) konsep merupakan simbol berfikir 7. Belajar aturan ( rule learning ) seseorang dipandang telah memiliki berbagai konsep yang dapat di gunakan untuk mengemukakan berbagai formula, hukum, atau dalil 8. Belajar pemecahan masalah ( problem solving ) agar siswa belajar mencapai taraf yang lebih tinggi, di perlukan kemampuan guru dalam menerapkan prinsip perinsip sebagi mana yang telah di uraikan di atas.
  • 6. Perlunya perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara agar tercapainya tujuan tersebut. Untuk mencapai tujuan adalah bagaimana cara mengorganisasikan pembelajaran bagaimana menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata interaksi antara sumber- sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal
  • 7. BAB II PENDEKATAN SISTEM DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN Sistem adalah suatu kesatuan unsur-unsur yang saling berinteraksi secara fungsional yang memperoleh masukan menjadi pengeluaran . Komponen-komponen Sistem Nama Tujuan Fungsi - Fungsi Pelaksana Fungsi Instruksion Siswa belajar Riset Dosen, Peneliti al prilaku tertentu Rancangan Dosen, Ahli Pengemb angan yang telah Produksi Instruksional ditetapkan Seleksi Spesialis Media terlebih dahulu Logistik Dosen Pemanfaatan Evaluasi Pustakawan, teknisi Manajemen Organisasi Dosen Manajemen Personil Dosen Ketua jurusan, ketua lembaga, Ketua UPP Rektor, Ketua Dekan
  • 8. Semua sistem mempunyai misi untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu. Proses Transformasi Masukan Hasil Kerangka Pendekatan sistem Objectives Performance Standard Constraint Input Process Output Feed back control
  • 9. Kerangka pendekatan sistem ini dapat diterapkan dalam seluruh bidang studi pembelajaran bahkan ruang lingkupnya sangat luas, Baik pada pembelajaran tingkat makro maupun pada pembelajaran tingkat mikro. Komponen sistem pembelajaran meliputi sejumlah komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Komponen sistem pembelajaran meliputi kondisi pembelajaran, strategi pembelajaran, dan hasil pengajaran senantiasa saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain.
  • 10. Setiap sistem memiiki tujuan, tujuan tersebut merupakan akhir dari apa yang dikehendaki oleh suatu kegiatan. Sistem terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain dan masing- masing komponen itu mempunyai fungsi khusus sebagai sistem tersediri, masing-masing komponen itu juga mempunyai tujuan dan terdiri atas komponen- komponen yang lebih kecil yang melaksanakan fungsi-fungsi yang mendukung pencapaian tujuan itu.
  • 11. BAB III TIGA VARIABEL PEMBELAJARAN Perbandingan klasifikasi variabel menurut Reigeluth, Simon, dan Glaser Reigeluth Simon Glaser Kondisi Parameter buku atau kendala Bidang studi dan kemampuan awal siswa Metode Kegiatan Proses pembelajaran Hasil Pilihan tujuan Hasil pembelajaran Variabel metode pembelajaran diklasifikasian menjadi 3, yaitu : 1. Strategi pengorganisasian pembelajaran ( organizational srategy) 2. Strategi penyampaian pembelajaran (delivery strategy) 3. Strategi pengelolaan pembelajaran (management strategi)
  • 12. Taksonomi Variabel Pengajaran (Adaptasi Dari Reigeluth dan Stein, 1983, hlm. 19juga Dalam dongeng 1988) K O T ujuan dan Kendala dan Karakteristik siswa N Karakteristik Bidang karakterstik bidang D studi studi I S I M Strategi Strategi Strategi E pengorganisasian penyampaian pengelolaan T pengajaran pengajaran pengajaraan O D Strategi makro E Stratei mikro H A Keefektifan, Efisiensi, dan Daya Tarik Pengajaran S I L
  • 13. Aspek penting yang dapat dipakai untuk mempreskripsikan keefektifan belajar, yaitu : 1. Kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau sering disebut dengan “tingkat kesalahan”. 2. Kecepatan unjuk kerja, 3. Tingkat alih belajar, 4. Tingkat retensi dari apa yang dipelajari. Efisiensi pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si belajar atau jumah biaya pembelajaran yang digunakan. Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap belajar. Daya taruk pembelajaran erat sekali kaitannya dengan daya tarik bidang studi, dimana kuaitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya. Itulh sebabnya, pengukuran kecenderungan siswa untuk terus atau tidak terus belajar dapat dikaitkan dengan proses pembelajaaran itu sendiri atau dengan bidang studi
  • 14. Merencanakan pembelajaran tidak bisa dilepaskan dari variabel pembelajaran karena variabel pembelajaran tersebut terkait dengan tiga variabel pembelajaran, diantaranya yaitu : 1. Variabel kondisi pembelajaran 2. Variabel metode pembelajaran 3. Variabel hasil pembelajaran Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap belajar. Hal tersebut erat sekali kaitannya dengan daya tarik bidang studi dimana kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya. Itu sebabnya, pengukuran kecenderungan siswa untuk terus atau tidak terus belajar dapat dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi.
  • 15. BAB IV SEPULUH LANGAH MENDESAIN PEMBELAJARAN MENURUT DICK AND CARREY Berbagai model dapat dikembangkan dalam mengorganisir pengajaran, satu diantara model itu adalah model Dick and Carrey (1985) dengan langkah-langkah sebagai beriut : 1. Mengidentifiasi tujuan umum pengajaran ; 2. Melaksanakan analisis pengajaran; 3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa; 4. Merumuskan tujuan performansi 5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan; 6. Mengembangkan strategi pengajaran; 7. Mengembangkan dan memilih material pengajaran; 8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif; 9. Merevisi bahan pembelajaran; 10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
  • 16. Visualisasi model Dick and Carrey 9 2 1 4 5 6 7 8 10 3
  • 17. Menurut Dick and Carrey (1985), tujuan performansi terdiri atas : 1) Tujuan harus menguraikan apa yang akan dapat dikerjakan, atau diperbuat oleh anak didik 2) Menyebutkan tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi syarat, yang hadir pada anak didik berbuat 3) Menyebutkan kriteria yang digunakan untuk menilai unjuk perbuatan anak didik yang dimasudkan pada tujuan Gagne, Briggs, dan Mager menjelaskan bahwa fungsi performansi objektif adalah : a) Menyediakan suatu sarana dalam kaitannya dengan pembelajaran untuk mencapai tujuan; b) Menyediakan suatu sarana berdasarkan suatu kondisi belajar yang sesuai; c) Memberikan arah dalam mengembangkan penguuran atau penilaian; d) Membantu anak didik dalam usaha belajarnya
  • 18. Model Dick and Carrey terdiri atas 10 langkah dimana setiap langkah sangat jelas maksud dan tujuannya sehingga bagi perancang pemula sangat cocok sebagai dasar untuk mempelajari model disain yang lain. Kesepuluh langkah pada model dick & carrey menunjukan hubungan yang sangat jelas, dan tidak terputus antara langkah yang satu dengan langkah yang lainnya. Dengan kata lain , sistem yang terdapat pada dick & carey sangat ringkas, namun isisnya padat dan jelas dari satu urutan ke urutan lainnya. Langkah awal pada model dick & carrey adalah mengidentifikasi tujuan pengajaran. Langkah ini sangat sesuai dengan kurikulum perguruan tinggi maupun sekolah menengah dan SD, khususnya dalam mata pelajaran tertentu dimana tujuan pengajaran pada kurikulum agar dapat melahirkan suatu rancangan pembelajaran.
  • 19. BAB V TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan pembelajaran pertama kali diperkenalkan oleh B.F. Skinner pada tahun 1950 yang diterapkannya dalam ilmu perilaku dengan maksud untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Kemudian diikuti oleh Robert Mager yang menulis buku yang berjudul Preparing Instructional Objective pada tahun 1962. selanjutnya diterapkan sec ara meluas pada tahun 1970 di seluruh lembaga pendidikan termmasuk di Indonesia. Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari taksonomi. Benyamin S. Bloom dan D. Krathwohl (1964) memi8liki taksonom I pemb elajaran dalam 3 kawasan, yakni kawasanb (1) kognitif, (2) afektif, dan (3) psikomotor.
  • 20. 1. Kawasan kognitif kawasan konitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berken aan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yaitu evaluasi. 2 Kawasan Afektif (sikap dan prilaku) kawasaan afektif adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan ) dan penyesuaian persaan sosial. tingkatan afeksi ada lima, yakni ; a) Kemauan menerima; b) kemauan menanggapi; c) berkeyakinan; d) penerapan karya; e) ketekunan dan ketelitian. 3. Kawasan psikomotor Domain psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual atau motorik.
  • 21. Untuk menuliskan tujuan pebelajaran, tata bahasa merupakan unsur yang perlu diperhztikan. Sebab dari tujuan pembelajaran tersebut dapat dilihat konsep atau posesx b erpikir seseorang dalam menuangkan ide-idenya. Tujuan pembelajaran sebaiknya dinyatakan dalam bentuk ABCD format, artnya : A = Audience (petatar, siswa, mahasiswa, murid, dan sasaran didik lainnya. B = Behavior (perilaku yang dapat diamati sebagai hasil b elajar) C = Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharazpkjan dapaat tercapai) D = Degree ( tingkjat penampilan yang dapat diterima)
  • 22. Dikutip dari pernyataan yang dikemukakan oleh Edward L. Deznozka dan David E. Kapel (1981), Juga Kemp (1977) memandang bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan alam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Perilaku ini apat berupa fakta yang konkret serta dapat dilihat dan fakta yang tersamar Dari definisi di atas tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran.
  • 23. BAB V I STRATEGI PEMBELAJARAN Strategi yang berkaitan pembelajaran yakni : 1. St rat egi pengorganisasian pembelajaran, 2. St rat egi penyampaian pembelajaran, 3. Str ategi pengeloolaan pembelajaran. uraian mengenai strategi penyampaian peng ajaran menekankan pada media apa yang dipakai untuk menyam paikan peng ajaran , keg iatan belajar apa yang dilakukan siswa, dan dalam struktur belajar meng ajar yang bagaimana. Strategi peng elolaan menekankan pada penjadwalan penggunaan setiap komponen strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian pengajaran, termasuk pula pembuatan catatan tentang kemajuan belajar siswa.
  • 24. Penggarapan strategi pengorganisasian pengajaran tidak bisa dipisahkan dari karakteristikstruktur isi bidang studi.ini disebabkan oleh struktur isi bidang studi memiiki implikasi yang amat penting bagi upaya pembuatan urutan dan sintesis antar isi suatu bidang studi. Struktur bidang studi bisa berupa struktur belajar atau hierarki belajar, struktur prosedural, struktur konseptual, dan struktur teoritis (Reigeluth dan Stein, 1983). Dalam belajar keterampilan intelektual,penting sekali bagi siswa mengingat kembali prasyarat tertentu yyang telah dipelajari. Untuk belajar sikap, siswa perlu mengingat kembali model-model yang memperlihatkan sikap-sikap tertentu. Belajar strategi kognitif didasarkan pada keterampilan intelektual yang telah dipelajari, dan belajar informasi verbal dapat dimudahkan bila siswa dapat mengingat kembali informasi yang telah dipelajarinya yang ada kaitannya dengan yang baru.
  • 25. Sebagai seorang tenaga pengajar (guru), aktivitas kegiatannya tidak dapat dilepaskan dengan proses pengajaran. Banyak hal yang harus diperhatikan untuk mengoptimalkan pengajaran. Oleh sebab itu strategi pembelajaran sangat diperlukan dan perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran. Strategi yang berkaitan dengan pembelajaran yakni : 1. Strategi pengorganisasian pembelajaran 2. Strategi penyampaian pembelajaran 3. Strategi Pengelolaan pembelajaran
  • 26. BAB VII DESAIN PESAN DAN KARAKTERISTIK SISWA DALAM PEMBELAJARAN Dalam kawasan teknologi pendidikan terdapat lima kawasan yangg menjadi bidang garapan penelitian. Kelima kawasan tersebut adalah : 1. Design, 2. Development, 3. Utilization, 4. Management, dan 5. Evaluation. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan oleh komponen lain; dapat berupa ide, fakta, makna, dan data. Pesan bentuknya bisa brupa kalimat pembicaraan lisan, tulisan, gambar, peta, ataupun tanda/impluse/sinyal dan sebagainya. Contoh : - Anda berbicara isi pembicaraan adalah pesan -- Anda menulis hasil tulisan adalah pesan -- Anda melukis hasil lukisan adalah pesan
  • 27. Ilustrasi Unsur Dari kawasan teknologi pendidikan Manajemen Desain Pengembangan Sumber belajar : -Belajar individu dan indiviiu dalam kelompok --Pendekkatan sistem Evaluasi Penggunaan
  • 28. KARAKTERISTIK ISI PESAN 1. Novelty (sesuatu yang baru), 2. Kedekatan atau proximity, 3. Popularitas, 4. Pertentangan (conflict), 5. Komeedi (humor) 6. Keindahan, 7. Emosi, 8. Nostalgia, 9. Human interest. Daya tarik pesan berkaitan dengan teknik penampilan dalam penyusunan suatu pesan, ide yang meliputi fear (threat), emotional appeals, retional appeals, dan humor appealls.
  • 29. Pesan adalah sesuatu ang dikirimkan atau diterima sewaktu tindakan komunikasi berlangsung. Pesan dapat dikirimkan baik melalui bahasa verbal maupun non verbal. Pesan juga merupakan suatu wujud informasi yang mempunyai makna. Apabila pesan tidak bisa dipahami oleh penerima maka pesan yang dikirimkan tersebut tidak menjadi informasi. Akan tetapi perlu disadari bahwa suatu pesan bisa mempunyai makna yang berbeda bagi satu individu ke individ yang lain, karena pesan berkaitan erat dengan masalah penafsiran bagi yang menerimanya.
  • 30. BAB VIII PERRLUNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR EMOSIONAL ANAK DALAM MERANCANG PEMBELAJARAN Menurut Lawrence Shapiro (1997) kecerdasan emosional anak dapat dilihat pada: a. Keuletan, b. Optimisme, c. Motivasi diri, d. Antusiasme. Kecerdasan emosional (EQ) pengukurannya bukan didasarkan pada kepntaran seseoranng anak,tetapi melalui suatu yang disebut dengan karakteristik pribadi atau “karakter”.
  • 31. Kualitas-kualitas emosional yang penting bagi keberhasilann diantaranya adalah: 1. Empati, 2. Mengungkapkan dan memahami perasaan, 3. Mengendalkan amarah, 4. Kemandirian, 5. Kemampuan menyesuaikan diri, 6. Diskusi, 7. Kemampuan memecahkan masalah antarpribadi,, 8. Ketekunan, 9. Kesetiakawanan, 10.Keramahan, dan 11.Sikap hormat. IQ dapat diukur dengan menggunakan uji-uji kecerdasan standarr, misalnya wechslerintelligence scales, yang mengukur baiik kemampuan verbal maupun nonverbal, termasuk ingatan pembenddaharaan kata, wawasann, pemecahan masalah, abstraksi logika, persepsi, pengolahan iinformasi, dsn keterampilan motorik visual.
  • 32. Kecerdasan emosional adalah suatu cara baru untuk membesarkan anak. Mempelajari perkembangan anak intelligence quotient (IQ) merupakan salah satu alat yang banyak digunakan untuk mengetahuinya. Berbagai penelitian telah menunjukan bahwa keterampilan EQ (emotional quotient) yang sama dapat membuat anak atau siswa bersemangat tinggi dalam belajar dan anak yang memiliki EQ yang tinggi biasanya disukai oleh teman-temannya di area bermain, juga akan membantunya 20 tahun kemudian ketika sudah masuk ke dunia kerja atau ketika sudah berkeluarga.
  • 33. BAB IX MERANCANG EVALUASI HASIL B ELAJAR Evaluasi hasil belajar merupakan proses mulai dan menentukan objek yang diukur, mengukurnya, mencapai hasil pengukuran, mentransformasikan ke dalam nilai, dan mengambil keputusan lulus tidaknya mahasiswa, efektif tidaknya dosen mengajar ataupun baik buruknya interaksi antara osen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Ujian dapat berfungsi sebagai alat mengevaluasi efektivitas prosedur pengajaran oleh dosen. Ujian memiliki 3 fungsi, yaitu mengukur, menilai dan mengevaluasi karena macam ujan ergantung pada objek pengajaran apa yang akan dievaluasi. Suatu ujian dikatakan bermutu baik apabila ujian tersebut : a. Menguji apa yang hendak diuji. b. Terdiri atas serangkaian soal ujian yang baik. Soal yang baik adalah soal yang berkualitas baik, yaitu soal yang valid, relevan, spesifik , representatif, dan seimbang. Tujuan utama dalam menyelenggarakan ujian adalah mengukur dan menilai seberapa jau mahasiswa mencapai sasaran belajar yang ditetapkan.
  • 34. Apabila kemampuan kognitifdalam sol sesuai dengan kemampuan kognitif yang dimnta dalam sasaran belajar dan mmahasiswa mampu meenjawab soal itu dengan baik, berarti mahasiswa itu mampu mencapai sasaran belajar yang ditetapkan. Harus disadari pula bahwa setiap soal masing-masing mempunyai derajat kesukaran untuk menjawabnya. Soal yang derajat kesukarannya tinggi tentu saja memerlukan waktu dan kemampuan berfikir yang lebih tinggi untuk menjawabnya daripada suatu soal yang derajat kesukarannya rendah. Beberapa konsep yang berkaitan dengan evaluasi : 1. Validitas Instrumen hakikat validita adalahberhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Jenis validitas ada 4 macam yaitu : a) Validitas isi (content validity) b) Validitas konstruksi (construct validity) c) validitas “ada sekarang” d) Validitas preediksi ( predictive validity)
  • 35. 2. Reabilitas Instrumen Hkikat reabilias instrumen brhubungan dengan masalah kepercayaan. Ruang lingkup reabilitas meliputi : a. pengertian b. hal-hal yang berhubungan dengan jenis tes yang dapat direabilitas, c. hal yang berhubungan dengan tercoba (testee) d. hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan tes. Jenis-jenis relabilitas instrumen : 1) Jenis paralel (equivalent),yaitu dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. 2) Jenis tes ulang (test-retest method), jenis ini dilakukan orang untuk menghndari enyusunan dua seri tes. 3) Jenis belah dua atau split-half method. Menggunakan jenis ini pengetes hanya menggunakan sebuh tes dan dicobakan satu kali.
  • 36. Dalam membuat evaluasi hasil belajar , perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:  memberikan ukuran yang dipakai  mendiskusikan tentang fungsi penilaian untuk memperoleh pemahaman tentang hal-hal apa saja yang dapat dinilai melalui pelaksanaan suatu ujian  melaksanakan standar pelaksanaan uji  merancang soal-soal ujian dalam struktur soal sedemikian rupa  tiap soal perlu mendapat bobot soal menurut relevansinya dengan sasaran belajar  soal-soal disajikan melalui pelaksanaan ujian setelah itu dilakukan pengukuran dan penilaian hasil ujian.  pengambilan keputusan atas hasil evaluasi ujian
  • 37. BAB X MERANCANG KEGIATAN PEMBELAJARAN Rancangan Kegiatan Pembelajaran (RKP) adalah seperangkat tulisan yang berisi rencana pembelajaran dan praktikum dari dosen atau tenaga pengajar dalam memberikan kliah dan/atau praktikum. Ada 10 langkah yang dilalui dalam menyiapkan kegiatan pebelajaran, Yaitu: 1. Peningnya dosen mencari informasi sebanyak-banyaknya 2. Menuliskan pokok bahasan dan subpokok bahasan 3. Merumuskan TIU untuk tiap pokok bahasan Fungsi TIU adalah ; a. sebagai dasar untuk menyusun Sasbel b. sebagai dasar ntuk menjelaskan tujuan mata kuliah secara ringkas c. untuk menjelaskan kedudukan mata kuliah didalam kurikulum d. untuk menentukan kegiatan mengajar Sifat dari TIU adalah : a. Luas dan umum. Jangan menuliskan TIU secara spesifik b. jumlahnya seikit saja. c. penulisan TIU untuk kepentingan dosen dalam mengarakan kuliah yang dibimbingnya. d. rumusan TIU itu dapat berorientasi pada dosen dan mahasiswa.
  • 38. 4. Menyusun pokok bahasan dan subpokok bahasan dalam skema hubungan 5. Menentukan frekuensi kuliah untuk setiap pokok bahasan 6. Merumuskan sasaran belajar Untuk penulisan sasbel sebaiknya harus : a. terperinci, b. sesuai dengan perlaku mahasiswa (dan terukur) c. diberikan sesuai dengan waktu yang ditentukan d. sesuai engan hasil minimal yang ingin dicapai e. sesuai dengan sarana yang ada. 7. Membuat matriks rencana kegiatan perkuliahan (RKP) matriks RKP berisi swperangkat informasi yang menjelaskan secara rinci hubungan antara pokok bahasan, subpokok bahasan, sasbel, bentuk pengajaran dan media pengajaran, tugas terstruktur, waktu tatap muka yang diperlukan dan pustaka yang dipergunakan untuk menjelaskan pokok bahasan, subpokok bahasan dan sasbel 8. Menentukan ujian dan bobot soal 9. Menyusun pedoman perkuliahan RKP 10. Menyerahkan rencana kegiatan perkuliahan (RKP)
  • 39. Inti dari kegiatan perkuliahan terletak pada sasaran beljar (sasbel). Oleh karena itu penyusunan sasbel harus benar, terukur dan dapat dievaluasi sampai seberapa besar sasbel itu tercapai. Dalam hal ini diperlukan adanya rancangan kegiatan pembelajaran, yaitu seperangkat tulisan yang berisi rencana pembelajaran dan praktikum dari tenaga pengajar atau dosen dalam memberikan kuliah dan atau praktikum.
  • 40. BAB XI PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DALAM PEMBELAJARAN Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah suatu pradigma baru dalam sistem pembaruan kurikulum pendidikan di sekolah, tujuannya adalah untuk menghasilkan terjadinya demokratisi pendidikan. Hsil keluaran dari KBK adalah terciptanya para lulusan yang menghargai keberagaman. Dengan KBK guru dituntut untuk membuktikan keproesionalannya, mereka dituntut untuk dapat menyusun dan membuat rencana pembelajaran yang berdasarkan kemampan dasar apa yang dapat digali dan dikembangkan oleh peserta didik . Pendekatan pembelajaran yang dapat dilakukan adalah pendekatan konstruktivisme, sains, teknologi serta pendekatan inquiri.dengan ketiga pola pendekatan tersebut peserta didik dibeerikan kesempatan untuk menemukan suatu konsep dengan menggunakan seluruh komptensi yang dimilki.
  • 41. KBK berorientasi pada : 1. Hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna. 2. Keberagaman kondisi ndividu yang dimanifestasikan sesuai dengan potensi dan kebutuhannya.
  • 42. KBK merupakan suatu kebijakan pemerintah untuk memberikan kebebasan pengelolaan pendidikan atau demokratisi pendidikan . Pradigma pendidikan sekarang menghendaki adanya perubahan bukan saja dari manajemen pendidikan tetapi sampai pada subtansi pembelajaran. Hasil keluaran dari KBK adalah terciptanya para lulusan yang menghargai keberagaman. Dalam KBK proses belajar mengajarnya menuntut guru dan peserta didik bersikap toleran menjunjung tinggi prinsip kebersamaa dan kebhinekaan serta berpikiran terbuka. Dengan demikian guru dan peserta didik dapat bersama-sama belajar menggali kompetensinya masing-masing dengan optimal.