SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 53
PENGANTAR
SOSIOLOGI - ANTROPOLOGI
OLEH:
SADDAM DEWANA
PENGERTIAN DAN DEFINISI
Terminologi
• Sosiologi:
ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan..
Menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang mengitari
kehidupannya
Mencoba mengerti
 sifat dan maksud hidup bersama,
 cara terbentuk dan
 tumbuh serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup dan
kepercayaannya.(Shadili, 1983: 1).
 Jadi……Sosiologi:
 Ilmu yang menggambarkan tentang keadaan
masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan
serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling
berkaitan.
 Selo Soemardjan & Soelaiman Soemardi: ilmu
yang mempelajari struktur dan proses-proses
sosial, termasuk perubahan sosial [Soerjono
Soekanto: 1987, 16].
• SOSIOLOGI
• “Sosiologi merupakan Ilmu Sosial yang objeknya adalah masyarakat.
• Sosiologi
– (Berdiri Sendiri)
– (Memenuhi) Unsur-unsur Ilmu Pengetahuan
• Ciri-ciri Utamanya :
a. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuantersebut
didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat seta
hasilnya tidak bersifat spekulatif
b. Sosiologi bersifat teoretis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu
berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil obesrvasi.
c. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teorisosiologi
dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki,
memperluas serta memperhalus teori-teori lama.
d. Bersifat non-etis, yakni yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta
tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjalaskan fakta tersebut
secara analitis
Asal-usul sosiologi
• Agus comte
– Istilah sosiologi pertama dikenalkan oleh Aguste Comte
(1798-1857). Ia sering dipandang sbg bpk disiplin ilmu ini.
Sbg disiplin akademis mandiri, sosiologi berusia kurang
200 tahun. Utk menjelaskan fenomena-fenomena
kemasyarakatan, menurut comte, digunakan satu metode
ilmiah sebagaimana pada hukum-hukum alam [Doyle Paul
Jhonson:1994,13-14]
• Ibnu khaldun
– Jauh sblm Comte, tepatnya tahun (1333-1406) sdh
merumuskan satu model tentang suku bangsa nomaden
yang keras dan masyarakat 2 halus bertipe menetap dlm
suatu hubungan yang kontras. Sikap ilmiah Ibnu Khaldun
dlm menganalisa gejala sosial pada umumnya mendekati
bentuk penelitian ilmiah modern, dan secara substantif dpt
disejajarkan dengan teori sosial modern [Doule Paul
Jhonson, hlm. 15]
• Setelah Comte, sosiologi dikembangkan oleh:
– Karl Marx (1818-1883)
– Herbert Spencer (1820-1903)
– Emile Durkheim (1858-1917)
– Max Weber (1864-1920) [Basrowi MS: 2005, 2-3]
Urgensi / Arti Penting
• Dengan ilmu ini, suatu fenomena sosial dapat dianalisis dengan
faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan, mobilitas
sosial serta keyakinan-keyakinan yang mendasari terjadinya proses
tersebut (how n why it happens)
• Banyak fenomena kehidupan beragama baru dapat dipahami
secara proporsional dan tepat bila menggunakan jasa ilmu
sosiologi.
• Karena banyak sekali ajaran agama yang berkaitan dengan
masalah-masalah sosial (lihat pendapat Jalaludin Rahmat)
• Karena agama diturunkan untuk kepentingan sosial
Obyek Sosiologi
• Sebagai suatu ilmu pengetahuan,
sosiologi juga memiliki obyek yang
menjadi fokus perhatiannya.
• Obyek dari sosiologi adalah masyarakat
yang dilihat dari aspek hubungan
manusia dalam masyarakat.
Pokok bahasan sosiologi
 Fakta Sosial :
 Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan
berperasaan yang berada di luar individu dan
mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan
individu tersebut
 Contoh :di sekolah seorang murid diwajidkan untuk
datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan
bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban
tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan
memiliki sanksi tertentu jika dilanggar.
 Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara
bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar
individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan
mengendalikan individu (murid).
• Tindakan sosial
• Tindakan sosial adalah suatu tindakan yang
dilakukan dengan mempertimbangkan
perilaku orang lain.
• Contoh, menanam bunga untuk kesenangan
pribadi bukan merupakan tindakan sosial,
tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan
dalam sebuah lomba sehingga mendapat
perhatian orang lain, merupakan tindakan
sosial.
• Realitas sosial
• Seorang sosiolog harus bisa menyingkap
berbagai tabir dan mengungkap tiap helai
tabir menjadi suatu realitas yang tidak
terduga. Syaratnya, sosiolog tersebut harus
mengikuti aturan-aturan ilmiah dan
melakukan pembuktian secara ilmiah dan
objektif dengan pengendalian prasangka
pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta
menghindari penilaian normatif.
 Khayalan sosiologis
 Khayalan sosiologis diperlukan untuk dapat memahami apa
yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia.
Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu
memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan
hubungan antara keduanya.
 Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah troubles dan
issues. Troubles adalah permasalahan pribadi individu dan
merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Issues
merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi
individu.
 Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang
menganggur, maka pengangguran itu adalah trouble. Masalah
individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan
pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk
yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran
tersebut merupakan issue, yang pemecahannya menuntut kajian
lebih luas lagi.
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
• Proses Sosial : Pengertian proses sosial itu sendiri adalah cara-cara
berhubungan yang dilihat apabila individu-individu dan kelompok-
kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentuk-bentuk hubungan tersebut. Dengan pengertrian lain
proses sosial merupakan pengaruh timbal balik antara berbagai
aspek kehidupan bersama dalam masyarakat. Salah satu bentuk
proses sosial adalah interaksi sosial.
• Interaksi social merupakan Faktor Utama Dalam Kehidupan Sosial.
• Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
dinamis yang menyangkut hubungan antara individu-individu,
antara kelompok manusia maupun antara individu dengan
kelompok.
Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
 Adanya kontak sosial. Istilah kontak (contact) berasal dari bahasa Latin con atau
cum yang berarti bersama-sama, dan tango, yang berarti menyentuh. Jadi
kontak secara harfiah adalah berarti bersama-sama menyentuh. Sebagai suatu
gejala sosial tidak harus berarti suatu hubungan fisik.
Tiga bentuk kontak sosial :
Antara individu dengan individu
Antara individu-individu dengan kelompok
Antara kelompok manusia satu dengan kelompok manusia lain
Kontak sosial yang positif akan mengarah pada kerjasama, sedang yang
bersifat negatif akan mengarah pada pertentangan atau tidak menghasilkan
interaksi sosial.
 Adanya komunikasi, dimana dengan kominikasi ini seseorang memberikan
interpretasi pada perilaku orang lain (tutur kata, gerak gerik, sikap), perasaan
apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
INTERAKSI SOSIAL
• Faktor – Faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial
• Tindakan Sosial
• Kontak Sosial
• Komunikasi Sosial
• tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat
mempengaruhi individu – individu lainnya dalam masyarakat .
• MAX WEBER merinci tindakan sosial menjadi 4 macam yaitu :
1. Tindakan Rasional Instrumental : Tindakan yang dilakukan dengan
memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan . Contoh :
Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup .
2. Tindakan Rasional Berorientasi nilai : Tindakan – Tindakan yang
berkaitan dengan nilai – nilai dasar dalam masyarakat . Contoh :
Tindakan –Tindakan yang bersifat Religio – magis .
3. Tindakan Tradisional ; Tindakan yang tidak
memperhitungkan pertimbangan Rasional .
Contoh : Berbagai macam upacara  tradisi yang
dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan
leluhur .
4. Tindakan Ofektif : Tindakan – Tindakan yang
dilakukan oleh seorang  kelompok orang
berdasarkan perasaan  emosi
Kontak Sosial
 Dalam kehidupan sehari-hari kontak sosial dapat
dilakukan dengan cara :
 Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara pihak –
pihak yang berkomunikasi . Cara kontak sosial itu ada
2 macam yaitu :
Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan
pesannya secara langsung kepada pihak komunikan .
 Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator
menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan
melalui perantara pihak ketiga .
 Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya
proses komunikasi . Ada 2 macam kontak sosial .
Kontak Primer
Kontak Sekunder
Komunikasi Sosial
• Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul
dengan orang lain. Orang yang menyampaikan
komunikasi disebut komunikator , orang yang
menerima komunikasi disebut komunikan .
Tidak selamanya kontak sosial akan
menghasilkan interaksi sosial yang baik
apabila proses komunikasinya tidak
berlangsungnya secara komunikatif .
• Contoh : Pesan yang disampaikan tidak jelas ,
berbelit – belit , bahkan mungkin sama sekali
tidak dapat dipahami .
Bentuk – Bentuk interaksi yang mendorong terjadinya lembaga , kelompok
dan organisasi sosial .
1. Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah pelakunya .
A. Interaksi antara individu dan individu
 Individu yang satu memberikan pengaruh , rangsangan / Stimulus
kepada individu lainnya . Wujud interaksi bisa dalam bentuk
berjabat tangan , saling menegur , bercakap – cakap / mungkin
bertengkar .
B. Interaksi antara individu dan kelompok
 Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok : Misalnya :
Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak . Bentuk
semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu
berhadapan dengan kepentingan kelompok .
C. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
 Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan
individu dalam kelompok lain . Contoh : Satu Kesebelasan Sepak
Bola bertanding melawan kesebelasan lain .
2. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya
A. Imitasi. Imitasi adalah pembentukan nilai melalui
dengan meniru cara- cara orang lain. Contoh : Seorang
anak sering kali meniru kebiasan – kebiasan orang tuanya .
B. Identifikasi Identifikasi adalah menirukan dirinya menjadi
sama dengan orang yang ditirunya . Contoh : Seorang anak
laki – laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya
suka mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan
ayah nya .
C. Sugesti. Sugesti dapat diberikan dari seorang individu
kepada kelompok . Kelompok kepada kelompok kepada
seorang individu . Contoh : Seorang remaja putus sekolah
akan dengan mudah ikut-ikutan terlibat “ Kenalan Remaja
“ . Tanpa memikirkan akibatnya kelak .
D. Motivasi.Motivasi juga diberikan dari seorang individu
kepada kelompok.Contoh : Pemberian tugas dari seorang
guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk
motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan
penuh rasa tanggung jawab .
D. Simpati. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada
seseorang / kelompok orang atau suatu lembaga formal
pada saat –saat khusus. Misalnya apabila perasaan simpati
itu timbul dari seorang perjaka terhadap seorang gadis /
sebaliknya kelak akan menimbulkan perasaan cinta kasih /
kasih saying.
D. Empati. Empati itu dibarengi perasaan organisme tubuh
yang sangat dalam. Contoh jika kita melihat orang celaka
sampai luka berat dan orang itu kerabat kita, maka
perasaan empati menempatkan kita seolah-olah ikut celaka.
Keteraturan Sosial
• Keteraturan sosial artinya menaati nilai dan
norma yang berlaku. Contoh : sebuah jalan
raya yang dilalui oleh berbagai jenis dan
ukuran kendaraan, serta bermuatan orang
dalam jumlah besar dan arah tujuan.
• Unsur-unsur keteraturan sosial :
1. tertib sosial
2. order
3. Keajegan
4. Pola
Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pola
keteraturan sosial
 Factor pendorong
 a. Kerja sama (cooperation)
 b. Akomodasi
 Faktor penghambat
 a. persaingan
 b. kontravensi
 c. konflik
Lembaga Sosial
• Menurut John Lewis Gillm dan John
Philp Billn pengertian lembaga sosial
adalah suatu lembaga sosial
merupakan suatu organisasi pola
pemikiran dan pola perilaku yang
terwujud melalui aktivitas
kemasyarakatan.
“Kelembagaan” dalam Ilmu Sosiologi
Di Indonesia, “kelembagaan” diberi berbagai nama dan istilah
yang beragam, dan tidak konsisten, yaitu:
- Kelembagaan - Lembaga
- Lembaga Sosial - Institusi
- Institusi Sosial - Organisasi
- Organisasi Sosial - Kelompok sosial
- Group - Group Sosial
- Asosiasi - Birokrasi
- Biro - Dewan
- Majelis - Kesatuan
- Perserikatan - Himpunan
26
Bentuk Kesadaran
akan jenis yang
sama
Adanya
hubungan
sosial
Orientasi pada
tujuan yg
ditentukan
1. Kategori statistik -Tidak ada -Tidak ada -Tidak ada
2. Kategori sosial -Ada -Tidak ada -Tidak ada
3. Kelompok sosial -Ada -Ada -Tidak ada
4. Kelompok tak
teratur
-Bisa ada atau
tidak ada
-Bisa ada atau
tidak ada
-Tidak ada
5. Organisasi formal -Ada -Ada -Ada
Berbagai tingkatan kelompok sosial
• Dalam literatur, istilah “kelembagaan” disandingkan atau
disilangkan dengan “organisasi”.
• Terdapat kebelumsepahaman tentang arti “kelembagaan” di
kalangan ahli.
• Contoh: “What contstitutes an ‘institution’ is a subject of
continuing debate among social scientist….. The term institution
and organixation are commonly used interchangeably and this
contributes to ambiguityand confusion” (Norman Uphoff, 1986).
• “…belum terdapat istilah yang mendapat pengakuan umum dalam
kalangan para sarjana sosiologi untuk menterjemahkan istilah
Inggris ‘social institution’……. Ada yang menterjemahkannya
dengan istilah ‘pranata’ ….. ada pula yang ‘bangunan sosial’”
(Koentjaraningrat, 1997).
27
Kelembagaan adalah social form. Ibarat organ-organ dalam tubuh
manusia. Kata “kelembagaan” menunjuk kepada:
 Sesuatu yang bersifat mantap (established) yang hidup (constitued)
di dalam masyarakat.
 Suatu pemantapan perilaku (ways) yang hidup pada suatu
kelompok orang.
 Merupakan sesuatu yang stabil, mantap, dan berpola.
 Berfungsi untuk tujuan-tujuan tertentu dalam masyarakat.
 Ditemukan dalam sistem sosial tradisional dan modern
 Berfungsi untuk mengefisienkan kehidupan sosial.
 Merupakan kelompok-kelompok sosial yang menjalankan
masyarakat.
 Tiap kelembagaan dibangun untuk satu fungsi tertentu
(kelembagaan pendidikan, ekonomi, agama, dan lain-lain).
28
1. Kelembagaan adalah tradisional, organisasi modern.
2. Kelembagaan dari masyarakat itu sendiri, organisasi
datang dari atas.
3. Kelembagaan dan organisasi berada dalam satu
kontinuum. Organisasi adalah kelembagaan yang belum
melembaga (lihat Norman Uphoff). Yang sempurna
adalah organisasi yang melembaga.
4. Organisasi merupakan bagian dari kelembagaan.
Organisasi sebagai organ kelembagaan (sesuai dengan
pendapat ahli Ekonomi Kelembagaan).
29
Dari berbagai literatur, ada empat cara
membedakan antara “kelembagaan” dan
“organisasi”:
Dalam perkembangan ilmu sosiologi:
 Pada awalnya istilah ‘institution’ dan ‘organization’ tidak
dibedakan, dan digunakan secara bolak balik.
 Semenjak tahun 1950-an, mulai tampak pembedaan yang
semakin tegas, bahwa “kelembagaan” dan
“keorganisasian” berbeda.
 Artinya, terjadi perubahan dari pengertian yang “luas dan
baur” menjadi “sempit dan tegas”.
30
Di dunia ini, hanya ada 3 bentuk dasar
kelembagaan, yaitu:
1. kelembagaan komunitas
2. kelembagaan negara
3. kelembagaan pasar
31
32
Perbedaaan karakteristik antara kelembagaan komunitas, negara, dan pasar.
Aspek Kel Komunitas Kel Negara Kel Pasar
Orientasi utama Pemenuhan
kebutuhan hidup
komunal
Melayani penguasa
dan masyarakat.
Keuntungan (profit
oreinted)
Sifat kerja sistem
sosialnya
Demokratis,
berdasarkan
kesetaraan
Monopolis Kompetitif.
Sandaran kontrol
sosial
Kultural (cultural
compliance)
Pemaksaaan coersif
compliance
Penuh perhitungan
(renumeration
compliance)
Bentuk simbol yang
diterapkan
Mitis Pseudorealis Realis
Bentuk norma
utama
Komunal dan
kepatuhan
Modifikasi perilaku Individualis
Berbagai Cara Pengelompokkan Kelembagaan
Pengelompokkan dalam ilmu sosiologi, di zaman awal ada
5 kelembagaan pokok, yaitu:
1.Keluarga
2.Negara
3.Pendidikan
4.Religi
5.Ekonomi
33
Pembagian menurut Koentjaraningrat (1997), berdasarkan
kebutuhan hidup manusia, yaitu:
1. domestic institutions = kelembagaan pelamaran, perkawinan, poligami,
pengasuhan anak-anak, perceraian.
2. conomic institution = pertanian, peternakan, pemburuan, feodalisme,
industri, barter, koperasi, penjualan.
3. educational institutions = pengasuhan anak-anak, pendidikan, perpustakaan,
pers.
4. scientific institutions = metoda ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah.
5. aesthetic and recreational institutions = seni rupa, seni suara, seni gerak,
kesusasteraan, olah raga.
6. religious institutions = gereja, doa, kenduri, upacara, pantangan, ilmu gaib.
7. political isntitutions = sistem pemerintahan, demokrasi, kehakiman,
kepartaian, kepolisian.
8. somatic isntitutions = salon, kedokteran.
34
Gillin dan Gillin mengklasifikasikan kelembagaan dalam lima
sudut:
1. Berdasarkan perkembangannya: crescive institutions vs
enacted institutions
2. Dari sudut nilai-nilai yang diterima masyarakat: basic
institutions vs subsidiary institutions.
3. Dari sudut penerimaan masyarakat: approved atau social
sanctioned institutions vs unsanctioned institutions.
4. Atas luas penyebarannya: general isntitutions vs restricted
isntitutions.
5. Berdasarkan fungsinya: operative institutions vs regulative
isntitutions.
35
Pengelompokkan dalam Sistem Agribisnis:
1. kelembagaan pengadaan sarana input produksi.
2. kelembagaan dalam aktivitas budidaya
(mencakup kelembagaan tenaga kerja,
kelembagaan irigasi, kelembagaan lahan, serta
kelembagaan panen).
3. Kelembagaan terkait dengan aktivitas
pengolahan hasil produksi.
4. kelembagaan pemasaran.
5. kelembagaan pendukung (koperasi, penyuluhan,
serta penelitian). 36
Pengelompokkan atas Orientasi, Bentuk Pelayanan, dan
Sifat Keanggotaannya (Uphoff, 1986)
1. Local administration
2. Local government
3. Membership organizations
4. Cooperatives
5. Service Organization
6. Private business
37
INSTITUTION
Apa itu institusi
• Institusi diartikan sebagai organisasi
• Institusi diartikan sebagai serangkaian
norma, nilai, aturan-aturan yang
memfasilitasi atau menghambat perilaku
individu maupun organisasi
Makna institution:
• = organizations.
• = sebagai mekanisme dari struktur sosial yang membentuk
perilaku manusia dalam masyarakat.
• = dipahami dalam konteks sosial, yaitu sesuatu yang
memiliki tujuan dan permanen, sebagai pedoman
berperilaku individu.
• Dalam sosiologi, analisa terhadap social institutions
dikaitkan dengan norma sosial dan harapan berperIlaku.
• Social institutions diciptakan dan dibentuk sebagai norma,
perilaku yang dapat diharapkan (expected behaviors).
• Funsgi sosial dari institusi adalah untuk memenuhi peran
setiap orang dalam masyarakat.
40
Berbagai Pandangan Dalam Melihat
Institusi
• Normative Institutional theory
• Rational choice perspective
• Historical institutionalism
• Sociological institutionalism
Normative Institutional Theory
• Pendukung utama teori ini adalah James
March dan Johan P. Olsen (1989 dan 1995).
• Teori ini dikembangkan atas dasar asumsi
bahwa bahwa berbagai norma dan aturan
memiliki peran yang sangat besar dalam
membentuk perilaku individu.
• Argumen pokok yang dipakai dalam teori ini
adalah “the logic of appropriateness”.
• Kepantasan inilah yang kemudian membentuk
nilai-nilai institusi.
Rational Choice Perspective
• Menurut pendukung teori ini, institusi bukan
semata-mata akumulasi nilai-nilai dan gagasan
dari waktu ke waktu, akan tetapi juga
merupakan produk kebijakan dari para aktor
politik.
• Pilihan-pilihan tersebut merupakan upaya
untuk memaksimalkan manfaat yang mereka
petik (atau barangkali manfaat sosial menurut
pandangan para politisi ini).
• Penulisan konstitusi barangkali dapat diambil
sebagai contoh tentang hal ini.
Rational-lanjut
• Salah satu manfaat teori rational choice ini adalah dalam
upaya memahami upaya pejabat-pejabat publik yang dipilih
mengendalikan organisasi publik, terutama birokrasi publik.
• Hubungan antara pejabat publik yang dipilih dengan birokrasi
tersebut kemudian digambarkan sebagai hubungan antara
principal dan agent. Principal sebagai pembuat undang-
undang dan agent adalah pelaksananya (implementornya).
• Tugas pokok principal adalah bagaimana agent
mengimplementasikan undang-undang sejauh yang
diinginkan oleh principal.
Historical Institutionalism
• Dalam teori ini, institusi dipahami dari proses
terbentuknya (formative periode).
• Teori ini menjelaskan bagaimana proses
pergantian antara norma-norma dan nilai-nilai
yang lama dengan yang baru.
• Menurut pendukung teori ini, pergantian
norma dan nilai yang baru tidak selalu
berjalan dengan smooth dan fungsional
sebagaimana diidealkan (merupakan respon
terhadap dinamika atau perubahan
lingkungan) namun seringkali perubahan itu
bersifat radikal dan penuh dengan
pertentangan.
Sociological Institutionalism
• Pandangan sociological institutionalism ini
yang sering atau banyak dipakai dalam
memahami institusi.
• Teori institusi yang dikembangkan dalam
disiplin sosiologi ini sebagian besar diderivasi
dari teori-teori organisasi. Oleh karena itu
dalam teori ini organisasi dan institusi sering
digunakan secara bergantian.
• Teori ini dalam banyak hal juga mempunyai
basis pemikiran sama dengan yang
dikembangkan oleh para normative
institutiolist sebagaimana sudah didiskusikan
di depan.
Sociologist-lanjut
• Pendukung utama teori ini, Selznick
(1948;1957), menjelaskan bahwa organisasi
memiliki dua wajah:
– Organizations as structural expressions of rational
actions.
– Organizations as normative and adaptive
institutions.
Sociologist-lanjut
• Perbedaan mendasar antara perspektif
sosiologi dan normative adalah dalam melihat
hubungan antara organisasi dan
lingkungannya.
– Yang pertama melihat bahwa organisasi (institusi)
memiliki ketergantungan yang tinggi dengan
lingkungannya (baik dalam hal sumberdaya
maupun norma dan nilai).
– Yang kedua melihat organisasi lebih otonom
terhadap lingkungannya (paling tidak pada tahap
awal proses pembentukannya). [Mengapa?,
Adaptasi
Memahami Proses Perubahan Institusi
Lahir
Berkembang Mati
Lingkungan
Strategi
perubahan
Memahami Proses…lanjut
• Ada dua pandangan pokok dalam melihat
perubahan institusi
– Melihat perubahan itu sebagai proses yang jelas
tahapan-tahapannya: (1) proses pembentukan (2)
proses konsolidasi, (3) kondisi stabil.
– Melihat perubahan berlangsung secara terus
menerus atau dikatakan sebagai organik yang
merupakan proses perubahan organisasi. Proses
perubahan ini merupakan upaya untuk
mengadaptasikan diri dengan lingkungan.
Model Perubahan dan Teori Institusi
• Disruptive case: Perubahan institusi merupakan tuntutan dari
adanya perubahan pada faktor eksternal, baik karena faktor
empiris maupun idiologis. Perubahan tersebut terjadi dalam
tahapan-tahapan sampai dicapai suatu kondisi kestabilan.
Perubahan akan terjadi lagi sampai kondisi stabil tersebut
teganggu oleh perubahan lingkungan.
• Organic conceptionOrganic conception: Perubahan dilihat sebagai proses yang
berkelanjutan. Perubahan ini terjadi karena adanya tekanan
dari kebutuhan untuk berubah yang berasal dari dalam
(internal organisasi) yang merupakan hasil dari analisis kinerja
organisasi.
Model-lanjut
• Contingent conception: Perubahan yang terjadi pada institusi
yang merupakan respon dari perubahan lingkungan
organisasi. Perubahan itu tidak berhenti sampai kondisi stabil,
tapi terus berkelanjutan
• Institutional choice: Perubahan institusi lebih bersifat diskrit
dan merupakan pilihan2 yang merupakan produk dari nilai-
nilai internal. Logika yang dipakai dalam perubahan ini adalah
bahwa organisasi di bentuk (atau memiliki struktur) sesuai
dengan logika internal yang dikembangkan oleh aktor-aktor
yang ada dalam organisasi tersebut.
Kesimpulan
• Institusi dipahami secara berbeda-beda atas
dasar perspektif yang dipakai untuk melihat
institusi tersebut.
•Perbedaan cara pandang tersebut kemudian
akan mempengaruhi bagaimana membuat
strategi untuk melakukan perubahan pada
institusi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Daniel Arie
 
fungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologifungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologiabd_
 
pengertian sosiologi
 pengertian sosiologi pengertian sosiologi
pengertian sosiologisuher lambang
 
Sosiologi - Kajian Sosiologi
Sosiologi - Kajian SosiologiSosiologi - Kajian Sosiologi
Sosiologi - Kajian SosiologiRania Afifa Dewi
 
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: SosiologiAlifia Putri Yudanti
 
Ringkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiRingkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiNaiya Naiya
 
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologiTokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologiAkbarGhani1
 
Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32dinnianggra
 
Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]Zubidah Naim
 
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanHeru Paryono
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)BudionoDrs
 

Was ist angesagt? (18)

Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
 
fungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologifungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologi
 
pengertian sosiologi
 pengertian sosiologi pengertian sosiologi
pengertian sosiologi
 
Sosiologi - Kajian Sosiologi
Sosiologi - Kajian SosiologiSosiologi - Kajian Sosiologi
Sosiologi - Kajian Sosiologi
 
Sosiologi Sebagai Ilmu
Sosiologi Sebagai IlmuSosiologi Sebagai Ilmu
Sosiologi Sebagai Ilmu
 
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
 
Ringkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiRingkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologi
 
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologiTokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
 
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 2
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 2HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 2
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 2
 
Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32
 
Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]
 
Apa itu sosiologi
Apa itu sosiologiApa itu sosiologi
Apa itu sosiologi
 
Dasar dasar sosiologi
Dasar dasar sosiologiDasar dasar sosiologi
Dasar dasar sosiologi
 
Ilmu Sosiologi
Ilmu SosiologiIlmu Sosiologi
Ilmu Sosiologi
 
Hakekat sosiologi
Hakekat sosiologiHakekat sosiologi
Hakekat sosiologi
 
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikan
 

Ähnlich wie Pengantar sosiologi antropologi filsafat Ilmu

Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMahad Alzaytun
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
SosiologiATOEL1
 
proses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialproses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialsuher lambang
 
power point tentang sosiologi yang menjelaskan
power point tentang sosiologi yang menjelaskanpower point tentang sosiologi yang menjelaskan
power point tentang sosiologi yang menjelaskanKhotimMuzakka1
 
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmanusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialPmii Pasuruan
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiAdi Noegraha
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialsman 2 mataram
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMahad Alzaytun
 
topik 1 pengenalan sekolah dan masyarakat
topik 1 pengenalan sekolah dan masyarakattopik 1 pengenalan sekolah dan masyarakat
topik 1 pengenalan sekolah dan masyarakatnoraetikahsemail
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosialPotpotya Fitri
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialDiana Amelia Bagti
 
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatGhina Maudy
 

Ähnlich wie Pengantar sosiologi antropologi filsafat Ilmu (20)

TEORI TEORI SOSIAL
TEORI TEORI SOSIALTEORI TEORI SOSIAL
TEORI TEORI SOSIAL
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
proses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialproses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosial
 
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptxDasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
 
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptxSLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
 
Pengertian sosial
Pengertian sosialPengertian sosial
Pengertian sosial
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
power point tentang sosiologi yang menjelaskan
power point tentang sosiologi yang menjelaskanpower point tentang sosiologi yang menjelaskan
power point tentang sosiologi yang menjelaskan
 
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmanusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
Sosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmuSosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmu
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologi
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
topik 1 pengenalan sekolah dan masyarakat
topik 1 pengenalan sekolah dan masyarakattopik 1 pengenalan sekolah dan masyarakat
topik 1 pengenalan sekolah dan masyarakat
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
 
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
 
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
 

Mehr von Universitas Negeri Yogyakarta (17)

Teori kematangan
Teori kematanganTeori kematangan
Teori kematangan
 
Teori kematangan
Teori kematanganTeori kematangan
Teori kematangan
 
filsafat ilmu B1
filsafat ilmu B1filsafat ilmu B1
filsafat ilmu B1
 
T ugas makalah adam dewa
T ugas makalah adam dewaT ugas makalah adam dewa
T ugas makalah adam dewa
 
Teori nilai
Teori nilaiTeori nilai
Teori nilai
 
Sekedar renungan filsafat ilmu
Sekedar renungan filsafat ilmuSekedar renungan filsafat ilmu
Sekedar renungan filsafat ilmu
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
 
Manajemen dan kepemimpinan pemerintahan desa ( Filsafat ILmu )
Manajemen dan kepemimpinan pemerintahan desa   ( Filsafat ILmu )Manajemen dan kepemimpinan pemerintahan desa   ( Filsafat ILmu )
Manajemen dan kepemimpinan pemerintahan desa ( Filsafat ILmu )
 
Kuliah tentang ilmu ( Filsafat Ilmu )
Kuliah tentang ilmu ( Filsafat Ilmu )Kuliah tentang ilmu ( Filsafat Ilmu )
Kuliah tentang ilmu ( Filsafat Ilmu )
 
Konsep dasar-ilmu baru 2
Konsep dasar-ilmu baru 2Konsep dasar-ilmu baru 2
Konsep dasar-ilmu baru 2
 
suatu pemikiran umum Filsafat ilmu
suatu pemikiran umum Filsafat ilmusuatu pemikiran umum Filsafat ilmu
suatu pemikiran umum Filsafat ilmu
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan
 
filsafat Ilmu
filsafat Ilmufilsafat Ilmu
filsafat Ilmu
 
F ilmu
F ilmuF ilmu
F ilmu
 
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu PengetahuanTugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
 
Tugas proposal tesis
Tugas proposal tesisTugas proposal tesis
Tugas proposal tesis
 
Pariwisata dan olahraga
Pariwisata dan olahragaPariwisata dan olahraga
Pariwisata dan olahraga
 

Kürzlich hochgeladen

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Pengantar sosiologi antropologi filsafat Ilmu

  • 2. PENGERTIAN DAN DEFINISI Terminologi • Sosiologi: ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan.. Menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang mengitari kehidupannya Mencoba mengerti  sifat dan maksud hidup bersama,  cara terbentuk dan  tumbuh serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup dan kepercayaannya.(Shadili, 1983: 1).
  • 3.  Jadi……Sosiologi:  Ilmu yang menggambarkan tentang keadaan masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan.  Selo Soemardjan & Soelaiman Soemardi: ilmu yang mempelajari struktur dan proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial [Soerjono Soekanto: 1987, 16].
  • 4. • SOSIOLOGI • “Sosiologi merupakan Ilmu Sosial yang objeknya adalah masyarakat. • Sosiologi – (Berdiri Sendiri) – (Memenuhi) Unsur-unsur Ilmu Pengetahuan • Ciri-ciri Utamanya : a. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuantersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat seta hasilnya tidak bersifat spekulatif b. Sosiologi bersifat teoretis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil obesrvasi. c. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teorisosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori lama. d. Bersifat non-etis, yakni yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjalaskan fakta tersebut secara analitis
  • 5. Asal-usul sosiologi • Agus comte – Istilah sosiologi pertama dikenalkan oleh Aguste Comte (1798-1857). Ia sering dipandang sbg bpk disiplin ilmu ini. Sbg disiplin akademis mandiri, sosiologi berusia kurang 200 tahun. Utk menjelaskan fenomena-fenomena kemasyarakatan, menurut comte, digunakan satu metode ilmiah sebagaimana pada hukum-hukum alam [Doyle Paul Jhonson:1994,13-14] • Ibnu khaldun – Jauh sblm Comte, tepatnya tahun (1333-1406) sdh merumuskan satu model tentang suku bangsa nomaden yang keras dan masyarakat 2 halus bertipe menetap dlm suatu hubungan yang kontras. Sikap ilmiah Ibnu Khaldun dlm menganalisa gejala sosial pada umumnya mendekati bentuk penelitian ilmiah modern, dan secara substantif dpt disejajarkan dengan teori sosial modern [Doule Paul Jhonson, hlm. 15]
  • 6. • Setelah Comte, sosiologi dikembangkan oleh: – Karl Marx (1818-1883) – Herbert Spencer (1820-1903) – Emile Durkheim (1858-1917) – Max Weber (1864-1920) [Basrowi MS: 2005, 2-3]
  • 7. Urgensi / Arti Penting • Dengan ilmu ini, suatu fenomena sosial dapat dianalisis dengan faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan, mobilitas sosial serta keyakinan-keyakinan yang mendasari terjadinya proses tersebut (how n why it happens) • Banyak fenomena kehidupan beragama baru dapat dipahami secara proporsional dan tepat bila menggunakan jasa ilmu sosiologi. • Karena banyak sekali ajaran agama yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial (lihat pendapat Jalaludin Rahmat) • Karena agama diturunkan untuk kepentingan sosial
  • 8. Obyek Sosiologi • Sebagai suatu ilmu pengetahuan, sosiologi juga memiliki obyek yang menjadi fokus perhatiannya. • Obyek dari sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari aspek hubungan manusia dalam masyarakat.
  • 9. Pokok bahasan sosiologi  Fakta Sosial :  Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut  Contoh :di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar.  Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
  • 10. • Tindakan sosial • Tindakan sosial adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. • Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
  • 11. • Realitas sosial • Seorang sosiolog harus bisa menyingkap berbagai tabir dan mengungkap tiap helai tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga. Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.
  • 12.  Khayalan sosiologis  Khayalan sosiologis diperlukan untuk dapat memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya.  Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah troubles dan issues. Troubles adalah permasalahan pribadi individu dan merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Issues merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu.  Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah trouble. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan issue, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
  • 13. PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL • Proses Sosial : Pengertian proses sosial itu sendiri adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila individu-individu dan kelompok- kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut. Dengan pengertrian lain proses sosial merupakan pengaruh timbal balik antara berbagai aspek kehidupan bersama dalam masyarakat. Salah satu bentuk proses sosial adalah interaksi sosial. • Interaksi social merupakan Faktor Utama Dalam Kehidupan Sosial. • Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara individu-individu, antara kelompok manusia maupun antara individu dengan kelompok.
  • 14. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial  Adanya kontak sosial. Istilah kontak (contact) berasal dari bahasa Latin con atau cum yang berarti bersama-sama, dan tango, yang berarti menyentuh. Jadi kontak secara harfiah adalah berarti bersama-sama menyentuh. Sebagai suatu gejala sosial tidak harus berarti suatu hubungan fisik. Tiga bentuk kontak sosial : Antara individu dengan individu Antara individu-individu dengan kelompok Antara kelompok manusia satu dengan kelompok manusia lain Kontak sosial yang positif akan mengarah pada kerjasama, sedang yang bersifat negatif akan mengarah pada pertentangan atau tidak menghasilkan interaksi sosial.  Adanya komunikasi, dimana dengan kominikasi ini seseorang memberikan interpretasi pada perilaku orang lain (tutur kata, gerak gerik, sikap), perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
  • 15. INTERAKSI SOSIAL • Faktor – Faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial • Tindakan Sosial • Kontak Sosial • Komunikasi Sosial • tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu – individu lainnya dalam masyarakat . • MAX WEBER merinci tindakan sosial menjadi 4 macam yaitu : 1. Tindakan Rasional Instrumental : Tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan . Contoh : Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup . 2. Tindakan Rasional Berorientasi nilai : Tindakan – Tindakan yang berkaitan dengan nilai – nilai dasar dalam masyarakat . Contoh : Tindakan –Tindakan yang bersifat Religio – magis .
  • 16. 3. Tindakan Tradisional ; Tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan Rasional . Contoh : Berbagai macam upacara tradisi yang dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan leluhur . 4. Tindakan Ofektif : Tindakan – Tindakan yang dilakukan oleh seorang kelompok orang berdasarkan perasaan emosi
  • 17. Kontak Sosial  Dalam kehidupan sehari-hari kontak sosial dapat dilakukan dengan cara :  Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara pihak – pihak yang berkomunikasi . Cara kontak sosial itu ada 2 macam yaitu : Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan .  Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga .  Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi . Ada 2 macam kontak sosial . Kontak Primer Kontak Sekunder
  • 18. Komunikasi Sosial • Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Orang yang menyampaikan komunikasi disebut komunikator , orang yang menerima komunikasi disebut komunikan . Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak berlangsungnya secara komunikatif . • Contoh : Pesan yang disampaikan tidak jelas , berbelit – belit , bahkan mungkin sama sekali tidak dapat dipahami .
  • 19. Bentuk – Bentuk interaksi yang mendorong terjadinya lembaga , kelompok dan organisasi sosial . 1. Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah pelakunya . A. Interaksi antara individu dan individu  Individu yang satu memberikan pengaruh , rangsangan / Stimulus kepada individu lainnya . Wujud interaksi bisa dalam bentuk berjabat tangan , saling menegur , bercakap – cakap / mungkin bertengkar . B. Interaksi antara individu dan kelompok  Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok : Misalnya : Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak . Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok . C. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok  Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain . Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain .
  • 20. 2. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya A. Imitasi. Imitasi adalah pembentukan nilai melalui dengan meniru cara- cara orang lain. Contoh : Seorang anak sering kali meniru kebiasan – kebiasan orang tuanya . B. Identifikasi Identifikasi adalah menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya . Contoh : Seorang anak laki – laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya suka mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayah nya . C. Sugesti. Sugesti dapat diberikan dari seorang individu kepada kelompok . Kelompok kepada kelompok kepada seorang individu . Contoh : Seorang remaja putus sekolah akan dengan mudah ikut-ikutan terlibat “ Kenalan Remaja “ . Tanpa memikirkan akibatnya kelak .
  • 21. D. Motivasi.Motivasi juga diberikan dari seorang individu kepada kelompok.Contoh : Pemberian tugas dari seorang guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab . D. Simpati. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang / kelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat –saat khusus. Misalnya apabila perasaan simpati itu timbul dari seorang perjaka terhadap seorang gadis / sebaliknya kelak akan menimbulkan perasaan cinta kasih / kasih saying. D. Empati. Empati itu dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh jika kita melihat orang celaka sampai luka berat dan orang itu kerabat kita, maka perasaan empati menempatkan kita seolah-olah ikut celaka.
  • 22. Keteraturan Sosial • Keteraturan sosial artinya menaati nilai dan norma yang berlaku. Contoh : sebuah jalan raya yang dilalui oleh berbagai jenis dan ukuran kendaraan, serta bermuatan orang dalam jumlah besar dan arah tujuan. • Unsur-unsur keteraturan sosial : 1. tertib sosial 2. order 3. Keajegan 4. Pola
  • 23. Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pola keteraturan sosial  Factor pendorong  a. Kerja sama (cooperation)  b. Akomodasi  Faktor penghambat  a. persaingan  b. kontravensi  c. konflik
  • 24. Lembaga Sosial • Menurut John Lewis Gillm dan John Philp Billn pengertian lembaga sosial adalah suatu lembaga sosial merupakan suatu organisasi pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan.
  • 25. “Kelembagaan” dalam Ilmu Sosiologi Di Indonesia, “kelembagaan” diberi berbagai nama dan istilah yang beragam, dan tidak konsisten, yaitu: - Kelembagaan - Lembaga - Lembaga Sosial - Institusi - Institusi Sosial - Organisasi - Organisasi Sosial - Kelompok sosial - Group - Group Sosial - Asosiasi - Birokrasi - Biro - Dewan - Majelis - Kesatuan - Perserikatan - Himpunan
  • 26. 26 Bentuk Kesadaran akan jenis yang sama Adanya hubungan sosial Orientasi pada tujuan yg ditentukan 1. Kategori statistik -Tidak ada -Tidak ada -Tidak ada 2. Kategori sosial -Ada -Tidak ada -Tidak ada 3. Kelompok sosial -Ada -Ada -Tidak ada 4. Kelompok tak teratur -Bisa ada atau tidak ada -Bisa ada atau tidak ada -Tidak ada 5. Organisasi formal -Ada -Ada -Ada Berbagai tingkatan kelompok sosial
  • 27. • Dalam literatur, istilah “kelembagaan” disandingkan atau disilangkan dengan “organisasi”. • Terdapat kebelumsepahaman tentang arti “kelembagaan” di kalangan ahli. • Contoh: “What contstitutes an ‘institution’ is a subject of continuing debate among social scientist….. The term institution and organixation are commonly used interchangeably and this contributes to ambiguityand confusion” (Norman Uphoff, 1986). • “…belum terdapat istilah yang mendapat pengakuan umum dalam kalangan para sarjana sosiologi untuk menterjemahkan istilah Inggris ‘social institution’……. Ada yang menterjemahkannya dengan istilah ‘pranata’ ….. ada pula yang ‘bangunan sosial’” (Koentjaraningrat, 1997). 27
  • 28. Kelembagaan adalah social form. Ibarat organ-organ dalam tubuh manusia. Kata “kelembagaan” menunjuk kepada:  Sesuatu yang bersifat mantap (established) yang hidup (constitued) di dalam masyarakat.  Suatu pemantapan perilaku (ways) yang hidup pada suatu kelompok orang.  Merupakan sesuatu yang stabil, mantap, dan berpola.  Berfungsi untuk tujuan-tujuan tertentu dalam masyarakat.  Ditemukan dalam sistem sosial tradisional dan modern  Berfungsi untuk mengefisienkan kehidupan sosial.  Merupakan kelompok-kelompok sosial yang menjalankan masyarakat.  Tiap kelembagaan dibangun untuk satu fungsi tertentu (kelembagaan pendidikan, ekonomi, agama, dan lain-lain). 28
  • 29. 1. Kelembagaan adalah tradisional, organisasi modern. 2. Kelembagaan dari masyarakat itu sendiri, organisasi datang dari atas. 3. Kelembagaan dan organisasi berada dalam satu kontinuum. Organisasi adalah kelembagaan yang belum melembaga (lihat Norman Uphoff). Yang sempurna adalah organisasi yang melembaga. 4. Organisasi merupakan bagian dari kelembagaan. Organisasi sebagai organ kelembagaan (sesuai dengan pendapat ahli Ekonomi Kelembagaan). 29 Dari berbagai literatur, ada empat cara membedakan antara “kelembagaan” dan “organisasi”:
  • 30. Dalam perkembangan ilmu sosiologi:  Pada awalnya istilah ‘institution’ dan ‘organization’ tidak dibedakan, dan digunakan secara bolak balik.  Semenjak tahun 1950-an, mulai tampak pembedaan yang semakin tegas, bahwa “kelembagaan” dan “keorganisasian” berbeda.  Artinya, terjadi perubahan dari pengertian yang “luas dan baur” menjadi “sempit dan tegas”. 30
  • 31. Di dunia ini, hanya ada 3 bentuk dasar kelembagaan, yaitu: 1. kelembagaan komunitas 2. kelembagaan negara 3. kelembagaan pasar 31
  • 32. 32 Perbedaaan karakteristik antara kelembagaan komunitas, negara, dan pasar. Aspek Kel Komunitas Kel Negara Kel Pasar Orientasi utama Pemenuhan kebutuhan hidup komunal Melayani penguasa dan masyarakat. Keuntungan (profit oreinted) Sifat kerja sistem sosialnya Demokratis, berdasarkan kesetaraan Monopolis Kompetitif. Sandaran kontrol sosial Kultural (cultural compliance) Pemaksaaan coersif compliance Penuh perhitungan (renumeration compliance) Bentuk simbol yang diterapkan Mitis Pseudorealis Realis Bentuk norma utama Komunal dan kepatuhan Modifikasi perilaku Individualis
  • 33. Berbagai Cara Pengelompokkan Kelembagaan Pengelompokkan dalam ilmu sosiologi, di zaman awal ada 5 kelembagaan pokok, yaitu: 1.Keluarga 2.Negara 3.Pendidikan 4.Religi 5.Ekonomi 33
  • 34. Pembagian menurut Koentjaraningrat (1997), berdasarkan kebutuhan hidup manusia, yaitu: 1. domestic institutions = kelembagaan pelamaran, perkawinan, poligami, pengasuhan anak-anak, perceraian. 2. conomic institution = pertanian, peternakan, pemburuan, feodalisme, industri, barter, koperasi, penjualan. 3. educational institutions = pengasuhan anak-anak, pendidikan, perpustakaan, pers. 4. scientific institutions = metoda ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah. 5. aesthetic and recreational institutions = seni rupa, seni suara, seni gerak, kesusasteraan, olah raga. 6. religious institutions = gereja, doa, kenduri, upacara, pantangan, ilmu gaib. 7. political isntitutions = sistem pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian. 8. somatic isntitutions = salon, kedokteran. 34
  • 35. Gillin dan Gillin mengklasifikasikan kelembagaan dalam lima sudut: 1. Berdasarkan perkembangannya: crescive institutions vs enacted institutions 2. Dari sudut nilai-nilai yang diterima masyarakat: basic institutions vs subsidiary institutions. 3. Dari sudut penerimaan masyarakat: approved atau social sanctioned institutions vs unsanctioned institutions. 4. Atas luas penyebarannya: general isntitutions vs restricted isntitutions. 5. Berdasarkan fungsinya: operative institutions vs regulative isntitutions. 35
  • 36. Pengelompokkan dalam Sistem Agribisnis: 1. kelembagaan pengadaan sarana input produksi. 2. kelembagaan dalam aktivitas budidaya (mencakup kelembagaan tenaga kerja, kelembagaan irigasi, kelembagaan lahan, serta kelembagaan panen). 3. Kelembagaan terkait dengan aktivitas pengolahan hasil produksi. 4. kelembagaan pemasaran. 5. kelembagaan pendukung (koperasi, penyuluhan, serta penelitian). 36
  • 37. Pengelompokkan atas Orientasi, Bentuk Pelayanan, dan Sifat Keanggotaannya (Uphoff, 1986) 1. Local administration 2. Local government 3. Membership organizations 4. Cooperatives 5. Service Organization 6. Private business 37
  • 39. Apa itu institusi • Institusi diartikan sebagai organisasi • Institusi diartikan sebagai serangkaian norma, nilai, aturan-aturan yang memfasilitasi atau menghambat perilaku individu maupun organisasi
  • 40. Makna institution: • = organizations. • = sebagai mekanisme dari struktur sosial yang membentuk perilaku manusia dalam masyarakat. • = dipahami dalam konteks sosial, yaitu sesuatu yang memiliki tujuan dan permanen, sebagai pedoman berperilaku individu. • Dalam sosiologi, analisa terhadap social institutions dikaitkan dengan norma sosial dan harapan berperIlaku. • Social institutions diciptakan dan dibentuk sebagai norma, perilaku yang dapat diharapkan (expected behaviors). • Funsgi sosial dari institusi adalah untuk memenuhi peran setiap orang dalam masyarakat. 40
  • 41. Berbagai Pandangan Dalam Melihat Institusi • Normative Institutional theory • Rational choice perspective • Historical institutionalism • Sociological institutionalism
  • 42. Normative Institutional Theory • Pendukung utama teori ini adalah James March dan Johan P. Olsen (1989 dan 1995). • Teori ini dikembangkan atas dasar asumsi bahwa bahwa berbagai norma dan aturan memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk perilaku individu. • Argumen pokok yang dipakai dalam teori ini adalah “the logic of appropriateness”. • Kepantasan inilah yang kemudian membentuk nilai-nilai institusi.
  • 43. Rational Choice Perspective • Menurut pendukung teori ini, institusi bukan semata-mata akumulasi nilai-nilai dan gagasan dari waktu ke waktu, akan tetapi juga merupakan produk kebijakan dari para aktor politik. • Pilihan-pilihan tersebut merupakan upaya untuk memaksimalkan manfaat yang mereka petik (atau barangkali manfaat sosial menurut pandangan para politisi ini). • Penulisan konstitusi barangkali dapat diambil sebagai contoh tentang hal ini.
  • 44. Rational-lanjut • Salah satu manfaat teori rational choice ini adalah dalam upaya memahami upaya pejabat-pejabat publik yang dipilih mengendalikan organisasi publik, terutama birokrasi publik. • Hubungan antara pejabat publik yang dipilih dengan birokrasi tersebut kemudian digambarkan sebagai hubungan antara principal dan agent. Principal sebagai pembuat undang- undang dan agent adalah pelaksananya (implementornya). • Tugas pokok principal adalah bagaimana agent mengimplementasikan undang-undang sejauh yang diinginkan oleh principal.
  • 45. Historical Institutionalism • Dalam teori ini, institusi dipahami dari proses terbentuknya (formative periode). • Teori ini menjelaskan bagaimana proses pergantian antara norma-norma dan nilai-nilai yang lama dengan yang baru. • Menurut pendukung teori ini, pergantian norma dan nilai yang baru tidak selalu berjalan dengan smooth dan fungsional sebagaimana diidealkan (merupakan respon terhadap dinamika atau perubahan lingkungan) namun seringkali perubahan itu bersifat radikal dan penuh dengan pertentangan.
  • 46. Sociological Institutionalism • Pandangan sociological institutionalism ini yang sering atau banyak dipakai dalam memahami institusi. • Teori institusi yang dikembangkan dalam disiplin sosiologi ini sebagian besar diderivasi dari teori-teori organisasi. Oleh karena itu dalam teori ini organisasi dan institusi sering digunakan secara bergantian. • Teori ini dalam banyak hal juga mempunyai basis pemikiran sama dengan yang dikembangkan oleh para normative institutiolist sebagaimana sudah didiskusikan di depan.
  • 47. Sociologist-lanjut • Pendukung utama teori ini, Selznick (1948;1957), menjelaskan bahwa organisasi memiliki dua wajah: – Organizations as structural expressions of rational actions. – Organizations as normative and adaptive institutions.
  • 48. Sociologist-lanjut • Perbedaan mendasar antara perspektif sosiologi dan normative adalah dalam melihat hubungan antara organisasi dan lingkungannya. – Yang pertama melihat bahwa organisasi (institusi) memiliki ketergantungan yang tinggi dengan lingkungannya (baik dalam hal sumberdaya maupun norma dan nilai). – Yang kedua melihat organisasi lebih otonom terhadap lingkungannya (paling tidak pada tahap awal proses pembentukannya). [Mengapa?,
  • 49. Adaptasi Memahami Proses Perubahan Institusi Lahir Berkembang Mati Lingkungan Strategi perubahan
  • 50. Memahami Proses…lanjut • Ada dua pandangan pokok dalam melihat perubahan institusi – Melihat perubahan itu sebagai proses yang jelas tahapan-tahapannya: (1) proses pembentukan (2) proses konsolidasi, (3) kondisi stabil. – Melihat perubahan berlangsung secara terus menerus atau dikatakan sebagai organik yang merupakan proses perubahan organisasi. Proses perubahan ini merupakan upaya untuk mengadaptasikan diri dengan lingkungan.
  • 51. Model Perubahan dan Teori Institusi • Disruptive case: Perubahan institusi merupakan tuntutan dari adanya perubahan pada faktor eksternal, baik karena faktor empiris maupun idiologis. Perubahan tersebut terjadi dalam tahapan-tahapan sampai dicapai suatu kondisi kestabilan. Perubahan akan terjadi lagi sampai kondisi stabil tersebut teganggu oleh perubahan lingkungan. • Organic conceptionOrganic conception: Perubahan dilihat sebagai proses yang berkelanjutan. Perubahan ini terjadi karena adanya tekanan dari kebutuhan untuk berubah yang berasal dari dalam (internal organisasi) yang merupakan hasil dari analisis kinerja organisasi.
  • 52. Model-lanjut • Contingent conception: Perubahan yang terjadi pada institusi yang merupakan respon dari perubahan lingkungan organisasi. Perubahan itu tidak berhenti sampai kondisi stabil, tapi terus berkelanjutan • Institutional choice: Perubahan institusi lebih bersifat diskrit dan merupakan pilihan2 yang merupakan produk dari nilai- nilai internal. Logika yang dipakai dalam perubahan ini adalah bahwa organisasi di bentuk (atau memiliki struktur) sesuai dengan logika internal yang dikembangkan oleh aktor-aktor yang ada dalam organisasi tersebut.
  • 53. Kesimpulan • Institusi dipahami secara berbeda-beda atas dasar perspektif yang dipakai untuk melihat institusi tersebut. •Perbedaan cara pandang tersebut kemudian akan mempengaruhi bagaimana membuat strategi untuk melakukan perubahan pada institusi