Dokumen tersebut membahas proses blackening, yaitu proses konversi lapisan permukaan logam menjadi lapisan pasif untuk mencegah korosi. Metode blackening meliputi pemanasan dalam uap air, celupan kimia, dan anodizing elektrokimia. Dokumen juga membahas jenis lapisan konversi seperti oksida, kromat, dan fosfat yang dapat digunakan untuk melindungi berbagai jenis logam.
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
Proses Blackening
1. PROSES BLACKENING
Abrianto Akuan, Ir., MT.
Teknik Metalurgi - UNJANI
Teknik Metalurgi-UNJANI 1
2. Coating atau pelapisan (logam atau non-logam) pada
suatu pemukaan (logam atau non-logam), secara umum
adalah berfungsi untuk keperluan sebagai berikut :
Decorative/aesthetic : cosmetic marketable appearance
Functional/engineering : corrosion and wear resistant
Electronic circuitry : Printed Circuit Boards, Connectors and contacts
Repair/reclamation : refurbishment of worn parts, recovery of tolerance
Manufacturing : Electroforming
Economic : Cheaper (eg. steel) substrates, expensive coating (eg. tin)
Teknik Metalurgi-UNJANI 2
4. Conversion Coating
•Suatu proses yang merubah lapisan permukaan yang aktif
(korosif) menjadi lapisan pasif yang dapat melindungi
permukaan dari serangan korosi.
•Proses ini relatif sederhana dan lapisan yang terbentuk
memiliki ketebalan antara 0.1 sampai 5 mikron.
•Dapat menghasilkan sinergi yang baik dengan proses
coating lainnya.
Teknik Metalurgi-UNJANI 4
5. Conversion Coatings :
• oxide coatings
• chromate coatings
• phosphate coatings
Oxide Coatings : Pelapisan yang menghasilkan lapisan
oksida yang memiliki sifat adhesif yang baik. Proses ini dapat
dilakukan secara thermal, kimiawi ataupun secara elekrokimia.
Ketebalan lapisan oksida ini adalah kurang dari 2,5 mikron.
Teknik Metalurgi-UNJANI 5
6. Bluing dilakukan dengan cara pemanasan logam (umumnya
baja) pada temperatur 225ºC sampai 370ºC dalam atmosfir uap
air selama 0,25 sampai 12 jam.
•Chemical baths psama dengan proses bluing tetapi
dilakukan dengan mencelupkan logam pada larutan kimia (Ferri,
cupri, asam phospat atau garam ammonium).
•Black oxide dapat diterapkan pada logam-logam : baja,
tembaga dan stainless steel. Proses ini dilakukan secara kimiawi.
•Anodizing merupakan proses elektrokimia (umumnya pada
logam aluminium) dengan tujuan menghasilkan lapisan protektif
serta untuk keperluan dekoratif, lapisan yang dihasilkan memiliki
ketebalan antara 2 µm sampai 25 µm. Lapisan yang lebih tebal
lagi yaitu antara 25 sampai 75 µm ditujukan untuk ketahanan
abrasi.
Teknik Metalurgi-UNJANI 6
7. Chromate Coatings : lapisan yang terbentuk oleh
reaksi dari larutan asam kromik atau garam kromium. Lapisan ini
memiliki sifat ketahanan korosi yang baik pada kondisi atmosfir
biasa serta dapat diterapkan pada logam-logam : aluminium,
seng, cadmium, dan magnesium.
Phosphate Coatings : Lapisan yang terbentuk dari
kristal-kristal phosfat pada permukaan logam (baja karbon, baja
paduan rendah, besi cor, seng, cadmium, aluminium dan timah).
Jenis-jenis lapisan ini adalah : besi phosfat, seng phosfat dan
mangan phosfat. Lapisan phosfat ini tergolong lapisan jenis non-
metalik.
Teknik Metalurgi-UNJANI 7
8. Nominal
Rating
Thicknes
(1=poor : 10=good)
Materials s
CR: Corrosion Resistance
µm
SA: Solderability
CR: 9 after sealing, SA: 2.
Anodizing on Can be made in different
Aluminum 2.5 – 25 colors. Electrically
insulative.
CR: 6, SA: 2.
Chromate ~ 0.025 Good electrical conductivity,
Conversion good base coating for
subsequent coatings.
Teknik Metalurgi-UNJANI 8
10. Jenis Basa :
NaOH = 700 gr/lt
NaNO3 = 350 gr/lt
NaNO2 = 175 gr/lt
Proses dicelup pada temperatur ± 80 oC selama ± 30 menit
atau
NaClO2 = 100 ml
NaOH = 5 gr
Proses dicelup dalam larutan (PH=13) pada temperatur ± 18 oC
selama ± 15 detik
Jenis Asam :
FeCl3 = 1 bagian
HCl = 3 bagian
H2O = 100 bagian
Proses dicelup, kemudian dipanggang (dipanaskan)
Teknik Metalurgi-UNJANI 10