SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan senyawa serbaguna yang berpartisipasi dalam berbagai
reaksi kimia di bumi. Air hidrasi adalah air yang terkandung dalam kristal,
yaitu terikat pada ion atau molekul yang berbentuk kristal. Sejumlah besar
senyawa membutuhkan media air kristal. Fakta bahwa kristalisasi tidak
terjadi tanpa air meskipun air tidak menciptakan ikatan ion dengan ion kristal
inti yang mengejutkan.
Air hidrasi mempengaruhi struktur warna kristal dan bentuk. Sifat air
entah bagaimana membantu pembentukan kristal. Setelah menyelesaikan
kristalisasi, sebagian kecil dari kadar air yang masih menjadi bagian dari
struktur kristal dan dikenal sebagai kristalisasi air atau air hidrasi.
Pemahaman tentang hidrasi air sangat banyak kegunaannya dalam setiap
aspek kehidupan. Dalam bidang farmasi prinsip hidrasi air digunakan dalam
pembuatan alkohol melalui hidrasi langsung alkena dan seperti yang
diketahui bahwa alkohol merupakan bahan dasar dalam industri dan dunia
farmasi. Manfaat lainnya adalah pada silika gel. Silika gel ini bersifat hidrat.
Oleh karena itu, jika terdapat molekul air di sekitarnya, maka silika gel ini
akan menyerap molekul air tersebut ditandai dengan berubahnya warna pada
silika gel tersebut, di mana warna silika gel sebelum menyerap air ini
berwarna biru dan setelah menyerap air, warnanya berubah menjadi bening.
Silika gel biasa disertakan dalam produk-produk seperti sepatu, sendal, obat,
dan lainnya. Manfaatnya ialah menyerap air yang ada di sekitar produk
tersebut agar produk tersebut tidak basah.
Pada praktikum ini dilakukan dua percobaan yaitu pengamatan
perubahan karasteristik senyawa hidrat yakni perubahan fisik dari senyawa-
senyawa hidrat dengan membandingkan keadaan awal sebelum dipanaskan
dan keadaan akhir setelah dipanaskan. Setelah percobaan ini praktikan
diharapkan praktikan akan lebih memahami tentang hidrasi air dan mampu
diaplikasikan dalam berbagai bidang terutama bidang farmasi untuk proses
pembuatan sediaan berdasarkan sifat higroskopiknya.
B. Maksud dan tujuan Percobaan
1.

Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami sifat senyawa hidrat dan senyawa
anhidrat dari proses hidrasi air.

2.

Tujuan Percobaan
a.

Mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat.

b.

Menentukan persen (%) air dalam magnesium sulfat hidrat.

c.

Menentukan rasio mol dari air terhadap garam dalam magnesium
sulfat hidrat.

C. Prinsip Percobaan
Penentuan karakteristik senyawa FeCl3.5H2O dan C7H6O6S.2H2O setelah
dibiarkan di udara serta penentuan bilangan hidrat dari senyawa
MgSO4.7H2O menggunakan metode pemanasan berdasarkan perbandingan
mol senyawa anhidrat dan hidrat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori umum
Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut anhidrat.
Misalnya CaO yang merupakan anhidrat basa dari Ca(OH)2. Sedangkan
senyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara kimia sebagai
bagian dari kisi kristalnya disebut senyawa hidrat. Misalnya BaCl2.2H2O.
Molekul air yang terikat dalam hidrat tersebut disebut dengan air hidrat.
Senyawa hidrat disebut juga senyawa kristal karena mengandung molekul air
yang mempunyai ikatan hidrogen. Dengan adanya molekul air pada kisi
kristal,maka akan menyebabkan kristal itu stabil hingga dalam kisi yang
terhidrat akan membentuk ikatan hidrogen. Molekul air terikat secara kimia
dalam senyawa sehingga molekul air bagian dari kisi kristal. Senyawa hidrat
bisa mengikat satu sampai dua puluh molekul air. Oleh karena itu, senyawa
hidrat membentuk kristal dekahedlon yang berbentuk bujur sangkar dan
senyawa ini disebut klatrat, yaitu senyawa yang besar antara molekul H2O
yang berikatan hidrogen mengurung molekul netral yang lainnya tanpa ikatan
berbentuk bujur sangkar.
Melalui proses pemanasan, senyawa hidrat atau garam hidrat bisa terurai
menjadi senyawa anhidrat atau garam anhidrat dan uap air. Artinya molekul
air (air hidrat) terlepas dari ikatan di mana kehilangan air dari hidrat ini
terjadi dalam beberapa tahap membentuk suatu rangkaian juga dengan
struktur kristal yang teratur dan mengandung air lebih sedikit. Air hidrat
sering terlepas dari ikatannya karena pemanasan. Jika Cu(SO4)2.5H2O
dipanaskan semua maka airnya akan hilang. Kristal Cu(SO4)2 disebut dengan
tembaga(II) sulfat hidrat. Jika kristal anhidrat tersebut dibiarkan terbuka, ia
akan menyerap air dari udara secara terus menerus. Sampai pada pentahidrat
terbentuk. Kehilangan air dari hidrat terjadi beberapa tahap membentuk suatu
rangkaian hidrat dengan struktur kristal teratur yang mengandung air lebih
sedikit. Untuk mengetahui bahwa semua air sudah hilang adalah sebagai
berikut :
a.

memberikan pemanasan pada senyawa hidrat hingga terjadi perubahan
wujud yaitu menjadi bubuk,

b.

terjadi perubahan warna, dan

c.

gelas tempat pemanasan akan kering dari molekul air.

(Willanioncotton, 1989 : 205-206).

Molekul air kristal dapat dilepaskan senyawa hidrat jika dilakukan
pemanasan terhadap molekul tersebut. Kemudian pemanasan dilakukan
sampai air menguap sempurna. Molekul air yang terperngkap tersebut dapat
bereaksi dengan senyawa induk. Seperti di dalam molekul heksametilen
tetramin dan terjadi ikatan hidrogen denagn H2O. berapa senyawa yang
dikristalkan dari larutan rumus molekulnya mengandung air. Ada beberapa
kasus molekul air merupakan ligan yang terikat langsung pada ion logam. Air
penghidrat dapat dihilangkan dengan cara pemanasan. Pengilangan air
tersebut biasa disertai dengan perubahan struktur hablur. Sebagian bahan
seperti protein dan silika disebut zcolit akan kehilangan air, apabila
dipanaskan tanpa perubahan besar dari strukturnya. Hidrat biasanya terjadi
pada saat padat ionik seperti NaCl dan CuSO4. Hal ini disebabkan karena
pada strukturnya tidak stabil dan untuk menstabilkannya diperlukan air
(H2O). Melalui proses pemanasan, senyawa hidrat akan menjadi senyawa
anhidrat dan uap air. Artinya molekul air terlepas dari ikatannya melalui
beberapa tahap dan membentuk suatu rangkaian yang juga berstruktur kristal
yang teratur dan mengandung sedikit air. Dengan pemanasan terus menerus
semua molekul air hidrat akan terlepas. Namun jika ini dibiarkan di udara
terbuka maka menyerap molekul air dari udara secara terus menerus sampai
molekul air di udara terlihat kembali secara sempurna dan membentuk
senyawa hidrat. (R.A.Day dan A.T.underwood, 1989 : 221-223)
Pada analisis gravimetri praktis terhadap metode-metode penguapan atau
pembebasan gas. Metode pembebasan gas atau penguapan pada hakekatnya
bergantung pada penghilangan bahan penyusun yang mudah menguap (atsiri).
Ini dapat dicapai dengan berbagai cara :
a.

dengan pemisahan sederhana dalam udara atau dalam suatu aliran gas
yang tak acuh (tak bereaksi),

b.

dengan pengolahan beberapa reagensia kimia pada bahan penyusun yang
dikehendaki dijadikan mudah menguap, dan

c.

dengan pengolahan beberapa reagensia kimia pada bahan penyusun yang
silika murni yang terdapat asalkan zat-zat pengkontaminasi itu berada
dalam bentuk yang sama sebelum dan sesudah pengolahan dengan asam
florida dan tak menguap pada pekerjaan ini. Meskipun silika bukan satusatunya unsur yang sama sebelum dan sesudah pengolahan dengan asam
klorida. (Hadyana Padjatmaka, dkk)
Gravimetri dengan cara penguapan lazim dipakai untuk penentuan kadar

air dan karbon dioksida. Air dihilangkan secara terhitung dari cuplikan
senyawa anorganik dengan cara penyerapan. Pada saat pengeringan pada
massa air yang hilang itu ditetapkan dari pertambahan bobot zat pengeringan
tersebut. Penentuan kadar air secara tidak langsung tidak selalu memberikan
hasil yang memuaskan. Di sini dianggap bahwa satu-satunya zat yang telah
diuapkan dari cuplikan. Anggapan ini seringkali tidak benar, karena
penguapan cuplikan kadang-kadang menyebabkan terjadinya penguraian,
sehingga pertambahan bobot zat penyerapan tidak semata-mata disebabkan
oleh penyerapan air. Selain untuk penyerapan kadar air gravimetri dengan
cara penguapan dapat pula dipakai penentuan kadar karbon dioksida.
Biasanya senyawa-senyawa karbonat diuraikan dengan asam sehingga
dihasilkan gas karbon dioksida yang mudah dilepas dari larutan bila
dipanaskan. (Horrizol Rival, 2006 : 316-317)
Selain dengan cara pengendapan, pemisahan analitik murni dapat
dilakukan dengan cara pengeringan. Dasar ini adalah penghilang penyusun
(komponen/kontituen) yang mudah menguap, ini dilakukan menurut beberapa
cara yaitu:
a.

pemisahan secara sederhana dalam udara atau dalam aliran gas yang
tidak ikut bereaksi (indifferen) dan

b.

dengan memakai pereaksi kimia yang dapat mengubah penyusun yang
dikehendaki menjadi lebih mudah menguap. (Chang, 2001 : 203)
Air berubah ke dalam tiga bentuk sifat menurut waktu dan tempat, yakni

air sebagai bahan padat, air sebagai cairan, dan air sebagai uap seperti gas.
Keadaan-keadan ini kelihatannya adalah keadaan alamiah biasa karena selalu
kelihatan demikian. Tetapi sebenarnya keadaan-keadaan/sifat-sifat ini adalah
keadaan aneh di antara seluruh benda-benda. Tidak ada suatu benda yang
berubah ke dalam tiga sifat dengan suhu dan tekanan yang terjadi dalam
hidup kita sehari-hari.
Air mempunyai kapasitas penahan panas yang sangat besar. Sifat-sifat ini
yang mengurangi variasi suhu. Demikian pula air, dapat dengan mudah
melarutkan banyak bahan. (Iyori, Kiyotaka, 1976 : 4)
Air berikut dapat segera melarutkan ion, karena tiap jenis ion akan segera
tertarik dan masing-masing muatan fraksi molekul air, sehingga kation dan
anion dapat berdekatan tanpa terus membentuk garam. Ion lebih mudah
terindustri oleh air yang reaktif, padat dengan ikatan lemah, dan tidak padat
dengan daya ikat kuat.
B. Prosedur kerja
1.

Sifat CaCl2 anhidrat
a.

Ambil CaCl2 anhidrat dengan spatula, masukkan pada gelas arloji.

b.

Diamkan gelas arloji dan lanjutkan percobaan. Amati apa yang
terjadi pada CaCl2 dari waktu ke waktu.

c.

Catat data yang anda peroleh.
2.

Komposisi hidrat
a.

Ambil sebuah kurs porselin dan penutupnya, bersihkan dengan sabun
dan keringkan.

b.

Tempatkan kurs porselin dan tutupnya pada segitiga lalu atur.
Panaskan dengan nyala bunsen hingga memijar selama 5 menit.
Setelah itu dinginkan hingga suhu kamar.

c.

Timbang kurs dan tutupnya.

d.

Ulangi prosedur ini (panaskan, dinginkan, dan timbang) hingga
penimbangan 2 kali, berat kurs tidak berbeda 0,005 kg

e.

Tambahkan sekitar 3-4 g tembaga sulfat hidrat ke dalam kurs
porselin. Timbang dan hitung berat hidrat yang sebenarnya.

f.

Ulangi langkah 2-4. Tentukan berat tembaga sulfat anhidrat dan
berat kehilangan airnya. Catat data pada lembar laporan anda.

g.

Sebelum mengakhiri percobaan anda, teteskan beberapa tetes air
pada garam anidrat, amati apa yang terjadi. (Tim Dosen Kimia
Dasar, 2011 : 16-17)

C. Uraian bahan
1.

Aquadest (Dirjen POM, 1979 : 96)
Nama resmi

: AQUA DESTILLATA

Nama lain

: air suling, air baterig, aqua depurata, aqua

Rumus molekul

: H2O

Berat molekul

: 18,02 gr/mol

Rumus bangun

: H-O-H

Pemerian

: tidak berbau, tidak berasa, cairan jernih, tidak
berwarna

Penyimpanan
Kegunaan

2.

: dalam wadah tertutup baik
: pembentuk senyawa hidrat

FeCl3.6H2O (Dirjen POM, 1979 : 659)
Nama resmi

: FERROSI CHLORIDUM
Nama lain

: fero klorida/besi(III) klorida

Rumus molekul

: FeCl3

Berat molekul

: 270,3 gr/mol

Rumus bangun

: FeCl3 + 6H2O

Pemerian

: serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas warna
jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruh
oleh kelembapan

Kelarutan

: bila

dilarutkan

dalam

air,

terhidrolisis

menghasilkan larutan yang coklat, asam, dan
korosif
Penyimpanan
Kegunaan

3.

: dalam wadah tertutup rapat
: sebagai sampel senyawa hidrat

MgSO4.7H2O (Dirjen POM, 1979 : 354-355)
Nama resmi

: MAGNESII SULFAS

Nama lain

: magnesium sulfat, garam Inggris, salamarum,
garam Epsom

Rumus molekul

: MgSO4.7H2O

Berat molekul

: 246,47 gr/mol

Rumus bangun

: MgSO4 + 7H2O

Pemerian

: hablur, tidak berwarna, tidak berbau, rasa dingin,
asin, dan pahit. Dalam udara kering dan panas
merapuh.

Kegunaan

: sebagai sampel senyawa hidrat

Kelarutan

: larut dalam 1,5 bagian air, agak sukar larut dalam
etanol (95%)

Penyimpanan

4.

: dalam wadah tertutup baik

C7H6O6S.2H2O (EC Direktivi, 2006 : 1-2)
Nama resmi

: SULFUR SALYCYLICUM

Nama lain

: sulfo salicyl acidihidrat, asam s-sulfosalisilat
Rumus molekul

: C7H6O6S.2H2O

Berat molekul

: 254,22 gr/mol

Rumus bangun

: C7H6O6S + 2H2O

Pemerian

: hablur ringan, tak berwarna, putih, hampir
berbau.

Kelarutan
Penyimpanan

: dalam wadah tertutup baik

Kegunaan

5.

: larut dalam 50 bagian air, dalam 4 bagian etanol

: sebagai sampel senyawa hidrat

C2H5OH (Dirjen POM, 1979 : 672)
Nama resmi

: AETHANOLIUM

Nama lain

: etanol, etil alkohol, alkohol

Rumus molekul

: C2H5OH

Berat molekul

: 47,07gr/mol

Rumus bangun

: CH3-CH2-OH

Pemerian

: cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap,
mudah bergerak, bau khas, rasa panas

Kelarutan

: sangat mudah larut dalam air dan kloroform

Penyimpanan

: dalam wadah tertutup baik, terhalang dari cahaya,
di tempat sejuk

Kegunaan

: sampel kelarutan
BAB III
METODE KERJA

A. Alat dan Bahan
1.

Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah cawan porselin 1 buah,

gelas arloji 1 buah, kaki tiga 1 buah, kawat kasa 1 buah, neraca Ohaus 1 buah,
pembakar spiritus 1 buah, pipet tetes 1 buah, dan spatula logam 1 buah.
2.

Bahan
Bahan yang dugunakan dalam percobaan ini adalah asam s-sulfosalisilat,

aquadest, besi(III) klorida, etanol, dan magnesium sulfat.

B. Cara Kerja
1.

Sifat anhidrat
a.

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan;

b.

Dituangkan sampel (FeCl3.5H2O dan C7H6O6S.2H2O) secara
terpisah pada 2 gelas arloji;

c.
d.
2.

Diamati sampel setiap menit 5, 10, 15, dan 20;
Diamati perubahan pada sampel lalu dicatat hasilnya.

Komposisi hidrat
a.

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan;

b.

Dipijarkan cawan porselin dan gelas arloji selama 5 menit
menggunakan pembakar spiritus;

c.

Didinginkan lalu ditimbang pada neraca Ohaus;

d.

Dipijarkan kembali selama 5 menit lalu ditimbang kembali;

e.

Dimasukkan MgSO4.7H2O ke dalam cawan porselin lalu dipijarkan
selama 5 menit;

f.

Ditimbang massanya menggunakan neraca Ohaus;

g.

Dipijarkan kembali selama 5 menit lalu ditimbang kembali;

h.

Dikeluarkan sampel lalu ditetesi 3 tetes aquadest lalu dicatat hasil.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A.

Tabel Pengamatan
1.

Sifat anhidrat
Sampul

Perubahan

Waktu
Warna

agak mencair

tidak

10

tetap

terus mencair

tidak

15

tetap

terus mencair

tidak

tetap

terus mencair

tidak

5

tetap

agak mencair

tidak

10

tetap

terus mencair

tidak

15

tetap

terus mencair

tidak

20

2.

tetap

20

C7H6O6S.2H2O

Bau

5
FeCl3.5H2O

Bentuk

tetap

terus mencair

tidak

Komposisi hidrat
Keadaan

Massa (Kg)

Kosistensi

3

kristal, warna putih

- Pemanasan I

2,56

kristal, lebih cerah

- Pemanasan II

2,34

kristal, memadat, lebih cerah

Sebelum pemanasan
Setelah pemanasan :

B. Perhitungan
1.

Bobot kehilangan air
Bobot sampel hidrat :
Bobot garam anhidrat
Bobot kehilangan air :

3
:

gram
2,45

0,55

gram

gram
2.

% air

= 18,33 %

3.

∑ mol kehilangan air

= 0,031 mol

4.

∑ mol MgSO4 anhidrat

= 0,02 mol
5.

Rasio mol H2O terhadap MgSO4

= 1,55

C.

Reaksi
1.

Komposisi hidrat
MgSO4.7H2O

2.

MgSO4 + 7H2O

Komposisi anhidrat
FeCl3.5H2O
C7H6O6S.2H2O

FeCl3 + 5H2O
C7H6O6S + 2H2O
BAB V
PEMBAHASAN

Hidrasi air merupakan proses berkurangnya dan terikat ion dari molekul zat
terlarut dengan molekul-molekul air. Hidrasi sangat berhubungan dengan
pembentukan senyawa hidrat. Salah satu contohnya yaitu sampel dalam percobaan
ini MgSO4.7H2O yang mengikat 7 molekul hidrat.
Anhidrat adalah peristiwa suatu senyawa yang kehilangan molekul airnya
yang dalam penulisan reaksinya terjadi penguraian molekul H2O. sedangkan
anhidrida adalah peristiwa suatu senyawa yang memutuskan rangkai ikatannya
dalam hal ini OH- lalu berikatan dengan unsur atau senyawa lainnya yang
melepaskan unsur H+ sehingga OH- dan H+ bergabung menjadi H2O lalu terurai.
Molekul air pada hidrat dapat terlepas misalnya melalui proses pemanasan
yang mana senyawa hidrat akan berubah menjadi senyawa anhidrat. Artinya,
molekul air terlepas dari ikatannya mulai beberapa tahap dan membentuk suatu
rangkaian yang berstruktur kristal yang teratur dan mengandung sedikit air. Dan
semakin lama proses pemanasan dilakukan maka senyawa hidrat tersebut akan
terus kehilangan molekul airnya, hal inilah yang disebut senyawa anhidrat.
Pada percobaan ini ada dua hal yang diamati. Pertama, tentang sifat dan
karakteristik FeCl3.6H2O dan C7H6O6S.2H2O dan kedua adalah tentang komposisi
hidrat dari MgSO4.7H2O.
Untuk percobaan pertama, sampel anhidrat yang digunakan yaitu FeCl3.6H2O
dan C7H6O6S.2H2O. Kedua sampel tersebut dimasukkan ke dalam gelas arloji
yang berbeda dengan menggunakan spatula kemudian didiamkan. Lalu amati
perubahan yang terjadi tiap menit 5’, 10’, 15’, dan 20’. Dan catat data yang
diperoleh dari kedua sampel tersebut.
Adapun hasil yang diperoleh pada percobaan sifat anhidrat yaitu pertama
untuk sampel FeCl3.5H2O tidak terjadi perubahan warna dan bau tetapi hanya
terjadi perubahan wujud dari waktu ke waktu yang diamati secara periodik dari
menit 5’, 10’, 15’, dan 20’. Pada 5 menit pertama, sampel masih ada yang
berbentuk padatan atau kristal tapi sudah ada yang mulai mencair. Setelah
10 menit, sampel tetap masih ada yang berbentuk padatan atau kristal tapi sudah
berbeda pada 5 menit pertama karena sedikit dari sampel sudah mencair. Setelah
15 menit, sampel sudah mencair sebagian dan padatan berkurang. Dan setelah
20 menit, padatan atau kristal yang tersisa hanya sedikit dan lelehan yang
terbentuk sangat banyak karena sampel mengalami pelelehan. Dalam hal ini,
senyawa FeCl3.6H2O yang awalnya berupa padatan atau kristal berubah wujud
menjadi cair. Sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa anhidrat yang
dibiarkan di udara terbuka dapat menyerap air dari lingkungannya sehingga
terbentuk lelehan.

Untuk percobaan yang kedua yaitu komposisi hidrat. Sampel yang digunakan
adalah MgSO4.7H2O. Pertama, menyiapkan cawan porselin dan gelas arloji yang
bersih kemudian cawan porselin dan tutupnya (gelas arloji) disimpan pada kaki
tiga dengan alaskan kawat kasa. Setelah itu, cawan porselin dan gelas arloji
dipanaskan dengan nyala spiritus agar molekul air yang ada bisa hilang. Namun
sebenarnya, cawan porselin tidak usah ditutup dengan gelas arloji. Ditutupnya
cawan porselin dengan gelas arloji hanya untuk membuktikan adanya uap air yang
terkandung dalam MgSO4 tersebut. Tetapi pada kenyataannya, ditutupnya cawan
porselin malah akan membuat uap air itu kembali ke sampel dan hasil yang
didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya, proses pemanasan
dilakukan selama 5 menit hingga memijar sehingga pada saat penimbangan
diperoleh bobot kosong dari wadah. Setelah itu didinginkan sesuai suhu kamar.
Setelah dingin, timbang cawan porselin dan gelas arloji untuk memperoleh massa
kedua dari bobot kosong setelah dipijarkan. Setelah itu, cawan porselin dan gelas
arloji kembali dipanaskan selama 5 menit lalu ditimbang kembali. Langkah
tersebut dilakukan sebanyak tiga kali, gunanya untuk mengurangi kadar airnya
dan memastikan kalau dalam cawan tersebut tidak terdapat molekul air agar tidak
mengganggu proses pengukuran. Sama halnya dengan proses penimbangan yang
dilakukan sebanyak tiga kali yaitu untuk memperoleh hasil yang lebih teliti dan
bisa dibandingkan untuk percobaan 1, 2, dan 3. Setelah itu, ditambahkan 3 gram
MgSO4.7H2O ke dalam cawan porselin dan ditimbang berat hidrat yang
sebenarnya. Kemudian cawan porselin dan gelas arloji yang berisi sampel
dipijarkan sebanyak tiga kali untuk kembali mengurangi kadar airnya dan
memastikan bahwa dalam cawan porselin tidak terdapat molekul air agar tidak
mempengaruhi proses reaksi. Artinya, proses pemijaran bisa dilakukan beberapa
kali karena tujuannya untuk mengurangi kandungan air pada sampel tersebut dan
proses lamanya pemijaran adalah 5 menit. Kemudian cawan porselin dan gelas
arloji yang berisi sampel ditimbang sebanyak tiga kali pula yang bertujuan untuk
memperoleh hasil yang lebih teliti pula. Selain itu juga bertujuan untuk
mengetahui berat asli dari sampel dan cawan porselin yang diperoleh dengan
mencari nilai rata-rata dari hasil penimbangan sebanyak tiga kali. Setelah
ditimbang beratnya, ditambahkan 3 tetes aquadest ke dalam cawan porselin yang
berisi sampel dan terakhir catat hasilnya dari perubahan yang terjadi.

Pada percobaan komposisi hidrat, diperoleh hasil yaitu massa MgSO4.7H2O
adalah 3 gram, massa air yang hilang sebesar 0, 44 gram, dan
kadar airnya sebesar 18,33

,

air = 0, 031 mol,

mol MgSO4 adalah 0, 021 mol dan rasio mol

H2O terhadap MgSO4 anhidrat sebesar 1, 55.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diperoleh nilai hidrat sebesar 1,55.
Jika dibandingkan dengan literatur, bilangan hidratnya adalah 7. Hal ini tentu
tidak sesuai antara hasil yang diperoleh dalam percobaan dengan literatur.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor kesalahan yang menyebabkan
berbedanya hasil yang diperoleh dalam percobaan dengan literatur yaitu
kurangnya ketelitian praktikan dalam menimbang sampel, proses pemijaran yang
singkat sehingga memungkinkan pemijaran tidak sempurna dan masih
mengandung senyawa hidrat, pemijaran yang tidak merata pada semua sisi cawan,
dan karena cawannya ditutup dengan gelas arloji yang juga menjadi penyebab
berbedanya hasil yang diperoleh pada percobaan dengan literatur.

Pada sifat anhidrat, FeCl3.6H2O dan C7H6O6S.2H2O dibiarkan pada udara
karena komposisi tersebut akan melumer karena keseimbangan molekul air yang
dimiliki belum seimbang, sehingga masih dapat mengikat air. Zat hidrat dapat
melepas air disebabkan karena dilakukannya pemanasan. Karena jika senyawa
hidrat dipanaskan, maka senyawa tersebut akan melepaskan molekul-molekul
airnya sehingga yang tersisa hanya garam anhidratnya, yaitu MgSO4.
Senyawa hidrat berbentuk kristal karena pembentukan senyawa hidrat melalui
proses pengikatan dengan air. Agar kestabilan fisik senyawa higroskopik tetap
terjaga, senyawa ini harus terhindar dari kontak langsung dengan udara bebas.

Pada kelarutan senyawa hidrat dan anhidrat, senyawa hidrat lebih mudah larut
daripada anhidrat dalam pelarut polar. Ini disebabkan senyawa hidrat mengandung
air dan air ini merupakan pelarut polar, sehingga mudah larut daripada anhidrat
karena anhidrat tidak mengandung air.

Dalam bidang farmasi, prinsip hidrasi air digunakan dalam pembuatan
alkohol melalui hidrasi langsung alkena dan seperti yang diketahui bahwa alkohol
merupakan bahan dasar dalam industri dan dunia farmasi. Hidrasi air juga
berfungsi untuk pengkristalan senyawa-senyawa yang dibutuhkan dalam
pembuatan sediaan-sediaan farmasi seperti garam dan gula. Manfaat lain dari
hidrasi air adalah pembuatan silika gel. Silika gel ini bersifat hidrat dan
higroskopik. Oleh karena itu, jika terdapat molekul air di sekitarnya, maka silika
gel ini akan menyerap molekul air tersebut ditandai dengan berubahnya warna
pada silika gel tersebut, di mana warna silika gel sebelum menyerap air ini
berwarna biru dan setelah menyerap air warnanya berubah menjadi bening.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Air pada senyawa hidrat mempengaruhi perubahan warna, bentuk, dan
aroma. Senyawa hidrat, pada FeCl3.6H2O terjadi perubahan bentuk dari padat
menjadi cair sebagian dan berbau. Sedangkan pada C7H6O6S.2H2O terjadi
perubahan bentuk atau wujud menjadi mencair.
% air atau kadar air dalam 3 gram adalah 18,33%. Rasio mol antara
molekul air (H2O) dan MgSO4.7H2O adalah 1,55.
B. Saran
1.

Untuk Laboratorium
Diharapkan agar alat-alatnya lebih diperbanyak lagi agar percobaan
dapat berjalan baik dan sesuai yang diharapkan.

2.

Untuk Asisten
Diharapkan asisten tetap mempertahankan keramahannya serta
kesabarannya dalam menghadapi semua praktikan dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga. 2003
Day dan Underwood. Dasar Kimia Organik. Jakarta: UI-press. 2006
Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: DEPKES RI. 1979
http://id.wikipedia.org. 21 Desember 2011
Wilkinson, Cotton. Dasar Kimia Anorganik. Jakarta: UI-press. 1989
Willkinson, Cotton. Kimia Farmasi. Jakarta: UI-press 1989
Tim Dosen Kimia Dasar. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Makassar: UIN
Alauddin Makassar. 2011
Tim Dosen Kimia Unhas. Kimia Dasar. Makassar: Universitas Hasanuddin. 2003

SKEMA KERJA
1.

Sifat anhidrat

FeCl3.6H2O

C7H6O6S.2H2O
dituangkan

Gelas arloji

Gelas arloji

diamati perubahan sampel

Menit ke
5’, 10’, 15’, 20’

Catat hasil

2.

Komposisi hidrat
Cawan porselin +
gelas arloji
dipijarkan 5 menit

Pembakar spiritus
ditimbang massa

dilakukan 2 kali

Neraca Ohaus
dimasukkan pada cawan

MgSO4.7H2O
dipijarkan 5 menit

Pembakar spiritus
dilakukan 2 kali

ditimbang massa

Neraca Ohaus
ditetesi

Aquadest

Catat hasil

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiErnalia Rosita
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksinurul limsun
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisAbulkhair Abdullah
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...risyanti ALENTA
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarilmanafia13
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anionEKO SUPRIYADI
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatifZamZam Pbj
 

Was ist angesagt? (20)

laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum Destilasi
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa
Percobaan 2 rumus-empiris-senyawaPercobaan 2 rumus-empiris-senyawa
Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Responsi praktikum kimia analisis
Responsi praktikum kimia analisisResponsi praktikum kimia analisis
Responsi praktikum kimia analisis
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 

Ähnlich wie OPTIMASI AIR DALAM KRISTAL

pengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharepengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharenurul isnaini
 
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docxANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docxYuniarLia
 
Teknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan
Teknologi Pengolahan Air Minum untuk KehidupanTeknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan
Teknologi Pengolahan Air Minum untuk KehidupanSetionoSetiono3
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetriIndriati Dewi
 
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptxfdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptxMuhammaddarmawan54
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatmentAprili yanti
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiMei Ancestor
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaDiyah Ayu Ayu
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
 
Bab 2.3 IPA Kelas 7 (Perubahan Fisika dan Kimia) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahi...
Bab 2.3 IPA Kelas 7 (Perubahan Fisika dan Kimia) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahi...Bab 2.3 IPA Kelas 7 (Perubahan Fisika dan Kimia) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahi...
Bab 2.3 IPA Kelas 7 (Perubahan Fisika dan Kimia) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahi...ZainulHasan13
 
Soal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloidSoal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloidNafiah RR
 

Ähnlich wie OPTIMASI AIR DALAM KRISTAL (20)

Kimia air
Kimia airKimia air
Kimia air
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
pengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharepengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus share
 
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docxANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
 
Contoh koloid
Contoh koloidContoh koloid
Contoh koloid
 
Kimfis kel 3
Kimfis kel 3Kimfis kel 3
Kimfis kel 3
 
Teknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan
Teknologi Pengolahan Air Minum untuk KehidupanTeknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan
Teknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
 
3. BAB II
3. BAB II3. BAB II
3. BAB II
 
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptxfdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
 
Air
AirAir
Air
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
 
Air dan buffer.2020
Air dan buffer.2020Air dan buffer.2020
Air dan buffer.2020
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimia
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
Urgensi Air
Urgensi AirUrgensi Air
Urgensi Air
 
Bab 2.3 IPA Kelas 7 (Perubahan Fisika dan Kimia) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahi...
Bab 2.3 IPA Kelas 7 (Perubahan Fisika dan Kimia) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahi...Bab 2.3 IPA Kelas 7 (Perubahan Fisika dan Kimia) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahi...
Bab 2.3 IPA Kelas 7 (Perubahan Fisika dan Kimia) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahi...
 
Soal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloidSoal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloid
 
Marine chemistry
Marine chemistryMarine chemistry
Marine chemistry
 

Mehr von Abulkhair Abdullah (20)

Asam Urat
Asam UratAsam Urat
Asam Urat
 
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes MelitusLower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
 
Marine Pharmacognosy
Marine PharmacognosyMarine Pharmacognosy
Marine Pharmacognosy
 
Slimming Agent
Slimming AgentSlimming Agent
Slimming Agent
 
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obatMolekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
 
Kosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan PembagiannyaKosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan Pembagiannya
 
Hipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe IHipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe I
 
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IIIReaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Kompleksasi
KompleksasiKompleksasi
Kompleksasi
 
Fenomena Distribusi
Fenomena DistribusiFenomena Distribusi
Fenomena Distribusi
 
Emulsifikasi
EmulsifikasiEmulsifikasi
Emulsifikasi
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan MatematikaDasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
 
Sistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darahSistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darah
 
Tnf alpha
Tnf alphaTnf alpha
Tnf alpha
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
 
Gandaria
GandariaGandaria
Gandaria
 

Kürzlich hochgeladen

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Kürzlich hochgeladen (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

OPTIMASI AIR DALAM KRISTAL

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan senyawa serbaguna yang berpartisipasi dalam berbagai reaksi kimia di bumi. Air hidrasi adalah air yang terkandung dalam kristal, yaitu terikat pada ion atau molekul yang berbentuk kristal. Sejumlah besar senyawa membutuhkan media air kristal. Fakta bahwa kristalisasi tidak terjadi tanpa air meskipun air tidak menciptakan ikatan ion dengan ion kristal inti yang mengejutkan. Air hidrasi mempengaruhi struktur warna kristal dan bentuk. Sifat air entah bagaimana membantu pembentukan kristal. Setelah menyelesaikan kristalisasi, sebagian kecil dari kadar air yang masih menjadi bagian dari struktur kristal dan dikenal sebagai kristalisasi air atau air hidrasi. Pemahaman tentang hidrasi air sangat banyak kegunaannya dalam setiap aspek kehidupan. Dalam bidang farmasi prinsip hidrasi air digunakan dalam pembuatan alkohol melalui hidrasi langsung alkena dan seperti yang diketahui bahwa alkohol merupakan bahan dasar dalam industri dan dunia farmasi. Manfaat lainnya adalah pada silika gel. Silika gel ini bersifat hidrat. Oleh karena itu, jika terdapat molekul air di sekitarnya, maka silika gel ini akan menyerap molekul air tersebut ditandai dengan berubahnya warna pada silika gel tersebut, di mana warna silika gel sebelum menyerap air ini berwarna biru dan setelah menyerap air, warnanya berubah menjadi bening. Silika gel biasa disertakan dalam produk-produk seperti sepatu, sendal, obat, dan lainnya. Manfaatnya ialah menyerap air yang ada di sekitar produk tersebut agar produk tersebut tidak basah. Pada praktikum ini dilakukan dua percobaan yaitu pengamatan perubahan karasteristik senyawa hidrat yakni perubahan fisik dari senyawa-
  • 2. senyawa hidrat dengan membandingkan keadaan awal sebelum dipanaskan dan keadaan akhir setelah dipanaskan. Setelah percobaan ini praktikan diharapkan praktikan akan lebih memahami tentang hidrasi air dan mampu diaplikasikan dalam berbagai bidang terutama bidang farmasi untuk proses pembuatan sediaan berdasarkan sifat higroskopiknya. B. Maksud dan tujuan Percobaan 1. Maksud Percobaan Mengetahui dan memahami sifat senyawa hidrat dan senyawa anhidrat dari proses hidrasi air. 2. Tujuan Percobaan a. Mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat. b. Menentukan persen (%) air dalam magnesium sulfat hidrat. c. Menentukan rasio mol dari air terhadap garam dalam magnesium sulfat hidrat. C. Prinsip Percobaan Penentuan karakteristik senyawa FeCl3.5H2O dan C7H6O6S.2H2O setelah dibiarkan di udara serta penentuan bilangan hidrat dari senyawa MgSO4.7H2O menggunakan metode pemanasan berdasarkan perbandingan mol senyawa anhidrat dan hidrat.
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori umum Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut anhidrat. Misalnya CaO yang merupakan anhidrat basa dari Ca(OH)2. Sedangkan senyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara kimia sebagai bagian dari kisi kristalnya disebut senyawa hidrat. Misalnya BaCl2.2H2O. Molekul air yang terikat dalam hidrat tersebut disebut dengan air hidrat. Senyawa hidrat disebut juga senyawa kristal karena mengandung molekul air yang mempunyai ikatan hidrogen. Dengan adanya molekul air pada kisi kristal,maka akan menyebabkan kristal itu stabil hingga dalam kisi yang terhidrat akan membentuk ikatan hidrogen. Molekul air terikat secara kimia dalam senyawa sehingga molekul air bagian dari kisi kristal. Senyawa hidrat bisa mengikat satu sampai dua puluh molekul air. Oleh karena itu, senyawa hidrat membentuk kristal dekahedlon yang berbentuk bujur sangkar dan senyawa ini disebut klatrat, yaitu senyawa yang besar antara molekul H2O yang berikatan hidrogen mengurung molekul netral yang lainnya tanpa ikatan berbentuk bujur sangkar. Melalui proses pemanasan, senyawa hidrat atau garam hidrat bisa terurai menjadi senyawa anhidrat atau garam anhidrat dan uap air. Artinya molekul air (air hidrat) terlepas dari ikatan di mana kehilangan air dari hidrat ini terjadi dalam beberapa tahap membentuk suatu rangkaian juga dengan struktur kristal yang teratur dan mengandung air lebih sedikit. Air hidrat sering terlepas dari ikatannya karena pemanasan. Jika Cu(SO4)2.5H2O dipanaskan semua maka airnya akan hilang. Kristal Cu(SO4)2 disebut dengan tembaga(II) sulfat hidrat. Jika kristal anhidrat tersebut dibiarkan terbuka, ia akan menyerap air dari udara secara terus menerus. Sampai pada pentahidrat terbentuk. Kehilangan air dari hidrat terjadi beberapa tahap membentuk suatu
  • 4. rangkaian hidrat dengan struktur kristal teratur yang mengandung air lebih sedikit. Untuk mengetahui bahwa semua air sudah hilang adalah sebagai berikut : a. memberikan pemanasan pada senyawa hidrat hingga terjadi perubahan wujud yaitu menjadi bubuk, b. terjadi perubahan warna, dan c. gelas tempat pemanasan akan kering dari molekul air. (Willanioncotton, 1989 : 205-206). Molekul air kristal dapat dilepaskan senyawa hidrat jika dilakukan pemanasan terhadap molekul tersebut. Kemudian pemanasan dilakukan sampai air menguap sempurna. Molekul air yang terperngkap tersebut dapat bereaksi dengan senyawa induk. Seperti di dalam molekul heksametilen tetramin dan terjadi ikatan hidrogen denagn H2O. berapa senyawa yang dikristalkan dari larutan rumus molekulnya mengandung air. Ada beberapa kasus molekul air merupakan ligan yang terikat langsung pada ion logam. Air penghidrat dapat dihilangkan dengan cara pemanasan. Pengilangan air tersebut biasa disertai dengan perubahan struktur hablur. Sebagian bahan seperti protein dan silika disebut zcolit akan kehilangan air, apabila dipanaskan tanpa perubahan besar dari strukturnya. Hidrat biasanya terjadi pada saat padat ionik seperti NaCl dan CuSO4. Hal ini disebabkan karena pada strukturnya tidak stabil dan untuk menstabilkannya diperlukan air (H2O). Melalui proses pemanasan, senyawa hidrat akan menjadi senyawa anhidrat dan uap air. Artinya molekul air terlepas dari ikatannya melalui beberapa tahap dan membentuk suatu rangkaian yang juga berstruktur kristal yang teratur dan mengandung sedikit air. Dengan pemanasan terus menerus semua molekul air hidrat akan terlepas. Namun jika ini dibiarkan di udara terbuka maka menyerap molekul air dari udara secara terus menerus sampai molekul air di udara terlihat kembali secara sempurna dan membentuk senyawa hidrat. (R.A.Day dan A.T.underwood, 1989 : 221-223)
  • 5. Pada analisis gravimetri praktis terhadap metode-metode penguapan atau pembebasan gas. Metode pembebasan gas atau penguapan pada hakekatnya bergantung pada penghilangan bahan penyusun yang mudah menguap (atsiri). Ini dapat dicapai dengan berbagai cara : a. dengan pemisahan sederhana dalam udara atau dalam suatu aliran gas yang tak acuh (tak bereaksi), b. dengan pengolahan beberapa reagensia kimia pada bahan penyusun yang dikehendaki dijadikan mudah menguap, dan c. dengan pengolahan beberapa reagensia kimia pada bahan penyusun yang silika murni yang terdapat asalkan zat-zat pengkontaminasi itu berada dalam bentuk yang sama sebelum dan sesudah pengolahan dengan asam florida dan tak menguap pada pekerjaan ini. Meskipun silika bukan satusatunya unsur yang sama sebelum dan sesudah pengolahan dengan asam klorida. (Hadyana Padjatmaka, dkk) Gravimetri dengan cara penguapan lazim dipakai untuk penentuan kadar air dan karbon dioksida. Air dihilangkan secara terhitung dari cuplikan senyawa anorganik dengan cara penyerapan. Pada saat pengeringan pada massa air yang hilang itu ditetapkan dari pertambahan bobot zat pengeringan tersebut. Penentuan kadar air secara tidak langsung tidak selalu memberikan hasil yang memuaskan. Di sini dianggap bahwa satu-satunya zat yang telah diuapkan dari cuplikan. Anggapan ini seringkali tidak benar, karena penguapan cuplikan kadang-kadang menyebabkan terjadinya penguraian, sehingga pertambahan bobot zat penyerapan tidak semata-mata disebabkan oleh penyerapan air. Selain untuk penyerapan kadar air gravimetri dengan cara penguapan dapat pula dipakai penentuan kadar karbon dioksida. Biasanya senyawa-senyawa karbonat diuraikan dengan asam sehingga dihasilkan gas karbon dioksida yang mudah dilepas dari larutan bila dipanaskan. (Horrizol Rival, 2006 : 316-317) Selain dengan cara pengendapan, pemisahan analitik murni dapat dilakukan dengan cara pengeringan. Dasar ini adalah penghilang penyusun
  • 6. (komponen/kontituen) yang mudah menguap, ini dilakukan menurut beberapa cara yaitu: a. pemisahan secara sederhana dalam udara atau dalam aliran gas yang tidak ikut bereaksi (indifferen) dan b. dengan memakai pereaksi kimia yang dapat mengubah penyusun yang dikehendaki menjadi lebih mudah menguap. (Chang, 2001 : 203) Air berubah ke dalam tiga bentuk sifat menurut waktu dan tempat, yakni air sebagai bahan padat, air sebagai cairan, dan air sebagai uap seperti gas. Keadaan-keadan ini kelihatannya adalah keadaan alamiah biasa karena selalu kelihatan demikian. Tetapi sebenarnya keadaan-keadaan/sifat-sifat ini adalah keadaan aneh di antara seluruh benda-benda. Tidak ada suatu benda yang berubah ke dalam tiga sifat dengan suhu dan tekanan yang terjadi dalam hidup kita sehari-hari. Air mempunyai kapasitas penahan panas yang sangat besar. Sifat-sifat ini yang mengurangi variasi suhu. Demikian pula air, dapat dengan mudah melarutkan banyak bahan. (Iyori, Kiyotaka, 1976 : 4) Air berikut dapat segera melarutkan ion, karena tiap jenis ion akan segera tertarik dan masing-masing muatan fraksi molekul air, sehingga kation dan anion dapat berdekatan tanpa terus membentuk garam. Ion lebih mudah terindustri oleh air yang reaktif, padat dengan ikatan lemah, dan tidak padat dengan daya ikat kuat. B. Prosedur kerja 1. Sifat CaCl2 anhidrat a. Ambil CaCl2 anhidrat dengan spatula, masukkan pada gelas arloji. b. Diamkan gelas arloji dan lanjutkan percobaan. Amati apa yang terjadi pada CaCl2 dari waktu ke waktu. c. Catat data yang anda peroleh.
  • 7. 2. Komposisi hidrat a. Ambil sebuah kurs porselin dan penutupnya, bersihkan dengan sabun dan keringkan. b. Tempatkan kurs porselin dan tutupnya pada segitiga lalu atur. Panaskan dengan nyala bunsen hingga memijar selama 5 menit. Setelah itu dinginkan hingga suhu kamar. c. Timbang kurs dan tutupnya. d. Ulangi prosedur ini (panaskan, dinginkan, dan timbang) hingga penimbangan 2 kali, berat kurs tidak berbeda 0,005 kg e. Tambahkan sekitar 3-4 g tembaga sulfat hidrat ke dalam kurs porselin. Timbang dan hitung berat hidrat yang sebenarnya. f. Ulangi langkah 2-4. Tentukan berat tembaga sulfat anhidrat dan berat kehilangan airnya. Catat data pada lembar laporan anda. g. Sebelum mengakhiri percobaan anda, teteskan beberapa tetes air pada garam anidrat, amati apa yang terjadi. (Tim Dosen Kimia Dasar, 2011 : 16-17) C. Uraian bahan 1. Aquadest (Dirjen POM, 1979 : 96) Nama resmi : AQUA DESTILLATA Nama lain : air suling, air baterig, aqua depurata, aqua Rumus molekul : H2O Berat molekul : 18,02 gr/mol Rumus bangun : H-O-H Pemerian : tidak berbau, tidak berasa, cairan jernih, tidak berwarna Penyimpanan Kegunaan 2. : dalam wadah tertutup baik : pembentuk senyawa hidrat FeCl3.6H2O (Dirjen POM, 1979 : 659) Nama resmi : FERROSI CHLORIDUM
  • 8. Nama lain : fero klorida/besi(III) klorida Rumus molekul : FeCl3 Berat molekul : 270,3 gr/mol Rumus bangun : FeCl3 + 6H2O Pemerian : serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruh oleh kelembapan Kelarutan : bila dilarutkan dalam air, terhidrolisis menghasilkan larutan yang coklat, asam, dan korosif Penyimpanan Kegunaan 3. : dalam wadah tertutup rapat : sebagai sampel senyawa hidrat MgSO4.7H2O (Dirjen POM, 1979 : 354-355) Nama resmi : MAGNESII SULFAS Nama lain : magnesium sulfat, garam Inggris, salamarum, garam Epsom Rumus molekul : MgSO4.7H2O Berat molekul : 246,47 gr/mol Rumus bangun : MgSO4 + 7H2O Pemerian : hablur, tidak berwarna, tidak berbau, rasa dingin, asin, dan pahit. Dalam udara kering dan panas merapuh. Kegunaan : sebagai sampel senyawa hidrat Kelarutan : larut dalam 1,5 bagian air, agak sukar larut dalam etanol (95%) Penyimpanan 4. : dalam wadah tertutup baik C7H6O6S.2H2O (EC Direktivi, 2006 : 1-2) Nama resmi : SULFUR SALYCYLICUM Nama lain : sulfo salicyl acidihidrat, asam s-sulfosalisilat
  • 9. Rumus molekul : C7H6O6S.2H2O Berat molekul : 254,22 gr/mol Rumus bangun : C7H6O6S + 2H2O Pemerian : hablur ringan, tak berwarna, putih, hampir berbau. Kelarutan Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik Kegunaan 5. : larut dalam 50 bagian air, dalam 4 bagian etanol : sebagai sampel senyawa hidrat C2H5OH (Dirjen POM, 1979 : 672) Nama resmi : AETHANOLIUM Nama lain : etanol, etil alkohol, alkohol Rumus molekul : C2H5OH Berat molekul : 47,07gr/mol Rumus bangun : CH3-CH2-OH Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap, mudah bergerak, bau khas, rasa panas Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan kloroform Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terhalang dari cahaya, di tempat sejuk Kegunaan : sampel kelarutan
  • 10. BAB III METODE KERJA A. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah cawan porselin 1 buah, gelas arloji 1 buah, kaki tiga 1 buah, kawat kasa 1 buah, neraca Ohaus 1 buah, pembakar spiritus 1 buah, pipet tetes 1 buah, dan spatula logam 1 buah. 2. Bahan Bahan yang dugunakan dalam percobaan ini adalah asam s-sulfosalisilat, aquadest, besi(III) klorida, etanol, dan magnesium sulfat. B. Cara Kerja
  • 11. 1. Sifat anhidrat a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan; b. Dituangkan sampel (FeCl3.5H2O dan C7H6O6S.2H2O) secara terpisah pada 2 gelas arloji; c. d. 2. Diamati sampel setiap menit 5, 10, 15, dan 20; Diamati perubahan pada sampel lalu dicatat hasilnya. Komposisi hidrat a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan; b. Dipijarkan cawan porselin dan gelas arloji selama 5 menit menggunakan pembakar spiritus; c. Didinginkan lalu ditimbang pada neraca Ohaus; d. Dipijarkan kembali selama 5 menit lalu ditimbang kembali; e. Dimasukkan MgSO4.7H2O ke dalam cawan porselin lalu dipijarkan selama 5 menit; f. Ditimbang massanya menggunakan neraca Ohaus; g. Dipijarkan kembali selama 5 menit lalu ditimbang kembali; h. Dikeluarkan sampel lalu ditetesi 3 tetes aquadest lalu dicatat hasil.
  • 12. BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Tabel Pengamatan 1. Sifat anhidrat Sampul Perubahan Waktu Warna agak mencair tidak 10 tetap terus mencair tidak 15 tetap terus mencair tidak tetap terus mencair tidak 5 tetap agak mencair tidak 10 tetap terus mencair tidak 15 tetap terus mencair tidak 20 2. tetap 20 C7H6O6S.2H2O Bau 5 FeCl3.5H2O Bentuk tetap terus mencair tidak Komposisi hidrat Keadaan Massa (Kg) Kosistensi 3 kristal, warna putih - Pemanasan I 2,56 kristal, lebih cerah - Pemanasan II 2,34 kristal, memadat, lebih cerah Sebelum pemanasan Setelah pemanasan : B. Perhitungan 1. Bobot kehilangan air Bobot sampel hidrat : Bobot garam anhidrat Bobot kehilangan air : 3 : gram 2,45 0,55 gram gram
  • 13. 2. % air = 18,33 % 3. ∑ mol kehilangan air = 0,031 mol 4. ∑ mol MgSO4 anhidrat = 0,02 mol 5. Rasio mol H2O terhadap MgSO4 = 1,55 C. Reaksi 1. Komposisi hidrat MgSO4.7H2O 2. MgSO4 + 7H2O Komposisi anhidrat FeCl3.5H2O C7H6O6S.2H2O FeCl3 + 5H2O C7H6O6S + 2H2O
  • 14. BAB V PEMBAHASAN Hidrasi air merupakan proses berkurangnya dan terikat ion dari molekul zat terlarut dengan molekul-molekul air. Hidrasi sangat berhubungan dengan pembentukan senyawa hidrat. Salah satu contohnya yaitu sampel dalam percobaan ini MgSO4.7H2O yang mengikat 7 molekul hidrat. Anhidrat adalah peristiwa suatu senyawa yang kehilangan molekul airnya yang dalam penulisan reaksinya terjadi penguraian molekul H2O. sedangkan anhidrida adalah peristiwa suatu senyawa yang memutuskan rangkai ikatannya dalam hal ini OH- lalu berikatan dengan unsur atau senyawa lainnya yang melepaskan unsur H+ sehingga OH- dan H+ bergabung menjadi H2O lalu terurai. Molekul air pada hidrat dapat terlepas misalnya melalui proses pemanasan yang mana senyawa hidrat akan berubah menjadi senyawa anhidrat. Artinya, molekul air terlepas dari ikatannya mulai beberapa tahap dan membentuk suatu rangkaian yang berstruktur kristal yang teratur dan mengandung sedikit air. Dan semakin lama proses pemanasan dilakukan maka senyawa hidrat tersebut akan terus kehilangan molekul airnya, hal inilah yang disebut senyawa anhidrat. Pada percobaan ini ada dua hal yang diamati. Pertama, tentang sifat dan karakteristik FeCl3.6H2O dan C7H6O6S.2H2O dan kedua adalah tentang komposisi hidrat dari MgSO4.7H2O. Untuk percobaan pertama, sampel anhidrat yang digunakan yaitu FeCl3.6H2O dan C7H6O6S.2H2O. Kedua sampel tersebut dimasukkan ke dalam gelas arloji yang berbeda dengan menggunakan spatula kemudian didiamkan. Lalu amati perubahan yang terjadi tiap menit 5’, 10’, 15’, dan 20’. Dan catat data yang diperoleh dari kedua sampel tersebut.
  • 15. Adapun hasil yang diperoleh pada percobaan sifat anhidrat yaitu pertama untuk sampel FeCl3.5H2O tidak terjadi perubahan warna dan bau tetapi hanya terjadi perubahan wujud dari waktu ke waktu yang diamati secara periodik dari menit 5’, 10’, 15’, dan 20’. Pada 5 menit pertama, sampel masih ada yang berbentuk padatan atau kristal tapi sudah ada yang mulai mencair. Setelah 10 menit, sampel tetap masih ada yang berbentuk padatan atau kristal tapi sudah berbeda pada 5 menit pertama karena sedikit dari sampel sudah mencair. Setelah 15 menit, sampel sudah mencair sebagian dan padatan berkurang. Dan setelah 20 menit, padatan atau kristal yang tersisa hanya sedikit dan lelehan yang terbentuk sangat banyak karena sampel mengalami pelelehan. Dalam hal ini, senyawa FeCl3.6H2O yang awalnya berupa padatan atau kristal berubah wujud menjadi cair. Sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa anhidrat yang dibiarkan di udara terbuka dapat menyerap air dari lingkungannya sehingga terbentuk lelehan. Untuk percobaan yang kedua yaitu komposisi hidrat. Sampel yang digunakan adalah MgSO4.7H2O. Pertama, menyiapkan cawan porselin dan gelas arloji yang bersih kemudian cawan porselin dan tutupnya (gelas arloji) disimpan pada kaki tiga dengan alaskan kawat kasa. Setelah itu, cawan porselin dan gelas arloji dipanaskan dengan nyala spiritus agar molekul air yang ada bisa hilang. Namun sebenarnya, cawan porselin tidak usah ditutup dengan gelas arloji. Ditutupnya cawan porselin dengan gelas arloji hanya untuk membuktikan adanya uap air yang terkandung dalam MgSO4 tersebut. Tetapi pada kenyataannya, ditutupnya cawan porselin malah akan membuat uap air itu kembali ke sampel dan hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya, proses pemanasan dilakukan selama 5 menit hingga memijar sehingga pada saat penimbangan diperoleh bobot kosong dari wadah. Setelah itu didinginkan sesuai suhu kamar. Setelah dingin, timbang cawan porselin dan gelas arloji untuk memperoleh massa kedua dari bobot kosong setelah dipijarkan. Setelah itu, cawan porselin dan gelas arloji kembali dipanaskan selama 5 menit lalu ditimbang kembali. Langkah tersebut dilakukan sebanyak tiga kali, gunanya untuk mengurangi kadar airnya
  • 16. dan memastikan kalau dalam cawan tersebut tidak terdapat molekul air agar tidak mengganggu proses pengukuran. Sama halnya dengan proses penimbangan yang dilakukan sebanyak tiga kali yaitu untuk memperoleh hasil yang lebih teliti dan bisa dibandingkan untuk percobaan 1, 2, dan 3. Setelah itu, ditambahkan 3 gram MgSO4.7H2O ke dalam cawan porselin dan ditimbang berat hidrat yang sebenarnya. Kemudian cawan porselin dan gelas arloji yang berisi sampel dipijarkan sebanyak tiga kali untuk kembali mengurangi kadar airnya dan memastikan bahwa dalam cawan porselin tidak terdapat molekul air agar tidak mempengaruhi proses reaksi. Artinya, proses pemijaran bisa dilakukan beberapa kali karena tujuannya untuk mengurangi kandungan air pada sampel tersebut dan proses lamanya pemijaran adalah 5 menit. Kemudian cawan porselin dan gelas arloji yang berisi sampel ditimbang sebanyak tiga kali pula yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang lebih teliti pula. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui berat asli dari sampel dan cawan porselin yang diperoleh dengan mencari nilai rata-rata dari hasil penimbangan sebanyak tiga kali. Setelah ditimbang beratnya, ditambahkan 3 tetes aquadest ke dalam cawan porselin yang berisi sampel dan terakhir catat hasilnya dari perubahan yang terjadi. Pada percobaan komposisi hidrat, diperoleh hasil yaitu massa MgSO4.7H2O adalah 3 gram, massa air yang hilang sebesar 0, 44 gram, dan kadar airnya sebesar 18,33 , air = 0, 031 mol, mol MgSO4 adalah 0, 021 mol dan rasio mol H2O terhadap MgSO4 anhidrat sebesar 1, 55. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diperoleh nilai hidrat sebesar 1,55. Jika dibandingkan dengan literatur, bilangan hidratnya adalah 7. Hal ini tentu tidak sesuai antara hasil yang diperoleh dalam percobaan dengan literatur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor kesalahan yang menyebabkan berbedanya hasil yang diperoleh dalam percobaan dengan literatur yaitu kurangnya ketelitian praktikan dalam menimbang sampel, proses pemijaran yang singkat sehingga memungkinkan pemijaran tidak sempurna dan masih mengandung senyawa hidrat, pemijaran yang tidak merata pada semua sisi cawan,
  • 17. dan karena cawannya ditutup dengan gelas arloji yang juga menjadi penyebab berbedanya hasil yang diperoleh pada percobaan dengan literatur. Pada sifat anhidrat, FeCl3.6H2O dan C7H6O6S.2H2O dibiarkan pada udara karena komposisi tersebut akan melumer karena keseimbangan molekul air yang dimiliki belum seimbang, sehingga masih dapat mengikat air. Zat hidrat dapat melepas air disebabkan karena dilakukannya pemanasan. Karena jika senyawa hidrat dipanaskan, maka senyawa tersebut akan melepaskan molekul-molekul airnya sehingga yang tersisa hanya garam anhidratnya, yaitu MgSO4. Senyawa hidrat berbentuk kristal karena pembentukan senyawa hidrat melalui proses pengikatan dengan air. Agar kestabilan fisik senyawa higroskopik tetap terjaga, senyawa ini harus terhindar dari kontak langsung dengan udara bebas. Pada kelarutan senyawa hidrat dan anhidrat, senyawa hidrat lebih mudah larut daripada anhidrat dalam pelarut polar. Ini disebabkan senyawa hidrat mengandung air dan air ini merupakan pelarut polar, sehingga mudah larut daripada anhidrat karena anhidrat tidak mengandung air. Dalam bidang farmasi, prinsip hidrasi air digunakan dalam pembuatan alkohol melalui hidrasi langsung alkena dan seperti yang diketahui bahwa alkohol merupakan bahan dasar dalam industri dan dunia farmasi. Hidrasi air juga berfungsi untuk pengkristalan senyawa-senyawa yang dibutuhkan dalam pembuatan sediaan-sediaan farmasi seperti garam dan gula. Manfaat lain dari hidrasi air adalah pembuatan silika gel. Silika gel ini bersifat hidrat dan higroskopik. Oleh karena itu, jika terdapat molekul air di sekitarnya, maka silika gel ini akan menyerap molekul air tersebut ditandai dengan berubahnya warna pada silika gel tersebut, di mana warna silika gel sebelum menyerap air ini berwarna biru dan setelah menyerap air warnanya berubah menjadi bening.
  • 18. BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Air pada senyawa hidrat mempengaruhi perubahan warna, bentuk, dan aroma. Senyawa hidrat, pada FeCl3.6H2O terjadi perubahan bentuk dari padat menjadi cair sebagian dan berbau. Sedangkan pada C7H6O6S.2H2O terjadi perubahan bentuk atau wujud menjadi mencair. % air atau kadar air dalam 3 gram adalah 18,33%. Rasio mol antara molekul air (H2O) dan MgSO4.7H2O adalah 1,55. B. Saran
  • 19. 1. Untuk Laboratorium Diharapkan agar alat-alatnya lebih diperbanyak lagi agar percobaan dapat berjalan baik dan sesuai yang diharapkan. 2. Untuk Asisten Diharapkan asisten tetap mempertahankan keramahannya serta kesabarannya dalam menghadapi semua praktikan dalam praktikum.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Chang, Raymond. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga. 2003 Day dan Underwood. Dasar Kimia Organik. Jakarta: UI-press. 2006 Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: DEPKES RI. 1979 http://id.wikipedia.org. 21 Desember 2011 Wilkinson, Cotton. Dasar Kimia Anorganik. Jakarta: UI-press. 1989 Willkinson, Cotton. Kimia Farmasi. Jakarta: UI-press 1989 Tim Dosen Kimia Dasar. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Makassar: UIN Alauddin Makassar. 2011 Tim Dosen Kimia Unhas. Kimia Dasar. Makassar: Universitas Hasanuddin. 2003 SKEMA KERJA
  • 21. 1. Sifat anhidrat FeCl3.6H2O C7H6O6S.2H2O dituangkan Gelas arloji Gelas arloji diamati perubahan sampel Menit ke 5’, 10’, 15’, 20’ Catat hasil 2. Komposisi hidrat
  • 22. Cawan porselin + gelas arloji dipijarkan 5 menit Pembakar spiritus ditimbang massa dilakukan 2 kali Neraca Ohaus dimasukkan pada cawan MgSO4.7H2O dipijarkan 5 menit Pembakar spiritus dilakukan 2 kali ditimbang massa Neraca Ohaus ditetesi Aquadest Catat hasil