SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuanganu mumnya didirikan
dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note. Kata bank berasal dari
bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut Undangundang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November
1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah, “badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang
perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu
menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan
menghimpun dan menyalurkan dana merupaka kegiatan pokok bank sedangkan
memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun
dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro,
tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti,
bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menghimpun dana,
berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan
lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.
Dengan adanya jasa perbankan, maka masyarakat menemukan kemudahan
dalam melakukan kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan perbangkan
sehingga masyarakat bisa dengan tenang dalam menjalankan perekonomiannya.
Untuk itu perlu diketahui apa saja yang menjadi produk jasa dari perbankan agar
masyarakat bisa memanfaatkan jasa tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka.
2

Dalam perbankan, ada beberapa jenis jasa yang ditawarkan oleh bank seperti
jasa kliring, inkaso, jasa transfer, pertukaran uang (Money Changer), rekening Koran,
bank garansi dan lainnya. Jasa yang ditawarkan tersebut merupakan suatu bentuk
kepedulian perbankan kepada masyarakat selain melakukan tugasnya yang
menghimpun dana dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Dengan demikian
masyarakat bisa melakukan perekonomian dengan tenang dan tidak mengalami
kesulitan dalam berekonomi.
3

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah berdirinya bank?
2. Apakah pengertian dari bank umum?
3. Bgaimanakah sistem pengelolaan dari Bank Umum?
4. Dari mana saja sumber pendanaan dari Bank Umum?
5. Apakah yang dimaksud dengan Manajemen Likuiditas Bank Umum?
6. Apakah yang dimaksud dengan penggabungan Bank?
7. Apakah yang dimaksud dengan bank dan lembaga keuangan lainnya?
8. Apakah yang dimaksud dengan pasar modal?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah berdirinya bank.
2. Mengetahui pengertian dari bank umum.
3. Mengetahui sistem pengelolaan bank umum.
4. Mengetahui sumber pendanaan dari bank umum.
5. Mangetahui maksud dari manajemen likuiditas bank umum.
6. Mengetahui mksud dari penggabungan bank.
7. Mengetahui pengertian bank dan lembaga keuangan lainnya,
8. Mengetahui pengertian pasar modal.
4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bank
Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada
umumnya pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan
membangun kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan
armada laut Perancis akan tetapi pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai
kemampuan pendanaan kemudian berdasarkan gagasan William Paterson yang
kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan dengan membentuk sebuah lembaga
intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi dana pembiayaan tersebut
hanya dalam waktu dua belas hari.
Kemudian sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman
penjajahan Hindia Belanda.Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia
pada tanggal 24 Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto
Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil
bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa bank yang
memegang peranan penting di Hindia Belanda.
Bank-bank yang ada itu adalah.
a. De Javasce NV.
b. De Post Poar Bank.
c. Hulp en Spaar Bank.
d. De Algemenevolks Crediet Bank.
e. Nederland Handles Maatscappi (NHM).
f. Nationale Handles Bank (NHB).
5

g. De Escompto Bank NV.
h. Nederlansche Indische Handelsbank.
Melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1/M/61 tanggal 6 Januari
1961

yang

melarang

pengumuman

dan

penerbitan

angka-angka

statistik

moneter/perbankan, maka antara tahun 1960-1965, Bank Indonesia tidak menerbitkan
laporan tahunan, termasuk data statistik mengenai kliring dan perhitungan sentral.
Pada 5 Juli 1964, atas dasar pertimbangan politik untuk mempermudah
komando di bidang perbankan untuk menunjang Pembangunan Semesta Berencana,
selanjutnya

pada

tahun

1965

pemerintah

menetapkan

kebijakan

untuk

mengintegrasikan seluruh bank-bank pemerintah ke dalam satu bank dengan nama
Bank Negara Indonesia, prakarsa pengintegrasian bank pemerintah ini berasal dari ide
Jusuf Muda Dalam, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Bank Sentral/Gubernur
Bank Indonesia - yang baru diangkat dari jabatan semula Presiden Direktur BNI - dan
disetujui oleh Presiden Soekarno. Ide dasarnya adalah menjadikan perbankan sebagai
alat revolusi dengan motto Bank Berdjoang di bawah pimpinan Pemimpin Besar
Revolusi. Nama Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank tunggal, diusulkan oleh
Jusuf Muda Dalam sendiri. Hasilnya adalah lahirnya struktur baru Bank Berdjoang
ini menjadikan.
a. Bank Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit I;
b. Bank Koperasi Tani dan Nelayan serta Bank Eksim Indonesia menjadi
Bank Negara Indonesia Unit II;
c. Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit III;
d. Bank Umum Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV
e. Bank Tabungan Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit V.
6

Akan tetapi tidak semua bank pemerintah berhasil diintegrasikan ke dalam
Bank Berdjoang yakni Bank Dagang Negara (BDN) dan Bapindo. Luputnya BDN
dari proses pengintegrasian ini terutama karena Presiden Direktur BDN J.D. Massie
saat itu menjabat sebagai Menteri Penertiban Bank-bank Swasta Nasional yang tentu
mempunyai cukup punya pengaruh untuk berkeberatan atas penyatuan BDN dengan
bank-bank lainnya. Massie beralasan bahwa kebijakan ini akan membingungkan
koresponden bank di luar negeri untuk penyelesaian L/C ekspor maupun impor
karena nama bank yang sama. Sementara, Bapindo tidak terintegrasi ke dalam Bank
Berjuang karena bank ini dibawah Dewan Pembangunan yang diketuai Menteri
Pertama Urusan Pembangunan dengan anggota-anggota Menteri Keuangan, yang
juga Ketua Dewan Pengawas Bapindo, dan Gubernur Bank Indonesia sebagai
anggota. Dengan demikian, melalui kedudukannya itu, pengaruh Bapindo cukup kuat
untuk menghalangi terintegrasi ke dalam BNI
Dewasa ini, perkembangan industri perbankan mengalami kemajuan pesat
dengan banyaknya muncul bank – bank baru yang menawarkan berbagai macam
produk perbankan yang memberikan kemudahan bagi masyarakat.

2.2 Pengertian Bank Umum
Kehidupan modern sekarang ini, bank merupakan mitra kerja masyarakat
yang membantu di sektor keuangan. Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998,
“bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) UU No. 10 Tahun 1998, bank umum adalah,
“bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran”.
Definisi bank umum secara singkat adalah bank yang dapat memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Bank-bank umum terdiri dari bank-bank umum
7

pemerintah, bank-bank umum swasta nasional devisa, bank-bank swasta nasional
non-devisa dan bank-bank asing dan campuran.
“Kegiatan utama bank-bank umum adalah menghimpun dana masyarakat
antara lain dalam bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan, serta menyalurkan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit”. (Pohan, 2008).
Bank juga mempunyai tugas sebagai pengaturan dan pengawasan, bank
diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi perbankan Indonesia, antara lain:
a. lembaga kepercayaan masyarakat dalam kaitannya sebagai lembaga
penghimpun dan penyalur dana
b. pelaksana kebijakan moneter
c. lembaga yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi serta
pemerataan; agar tercipta sistem perbankan yang sehat, baik sistem perbankan
secara menyeluruh maupun individual, dan mampu memelihara kepentingan
masyarakat dengan baik, berkembang secara wajar dan bermanfaat bagi
perekonomian nasional.
Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan
strategis. Bank umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran
sistem pembayaran dan efektivitas kebijakan moneter. Fungsi-fungsi bank umum
seperti yang diuraikan di bawah ini menunjukkan pentingnya keberadaan bank umum
dalam perekonomian modern:
a. penciptaan uang
b. mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
c. penghimpunan dana simpanan
d. mendukung kelancaran transaksi internasional
e. penyimpanan barang barang dan surat-surat berharga
f. pemberian jasa-jasa lainnya
Selain itu terrdapat beberapa usaha dari Bank Umum yang meliputi hal-hal
sebagai berikut.
8

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro.
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
3. Menerbitkan surat pengakuan utang.
4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya :
5. Surat wesel, surat pengakuan utang, kertas perbendaharaan negara, SBI,
obligasi, surat dagang berjangka waktu 1 tahun, instrumen surat berharga
lainnya yang berjangka waktu sampai dengan I tahun.
6. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.
7. Menempatkan dana pada, meminjam dana clan, atau meminjamkan dana
kepada bank. lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi
maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.
8. Menerima pembayaran clan tagihan at4s surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan atau antarpihak ketiga.
9. Menyediakan tempat untuk memyimpan barang dan surat berharga.
10. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan
suatu kontrak.
11. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
12. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam
hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank dengan ketentuan
agunan yang dibeli tersebut waj ib dicairkan secepatnya.
9

13. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali
amanat.
14. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
15. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan UU in i dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dari usaha-usaha bank umum tersebut, sifat usaha bank dapat dibedakan
menjadi:
1. Sisi Pasiva, yaitu kegiatan melakukan penarikan dana dari masyarakat dan
pihak ketiga lainnya dengan berbagai instrumen utang.
2. Sisi aktiva, yaitu kegiatan usaha yang berhubungan dengan penggunaan
atau pengalokasian dana terutama dimaksudkan untuk memperoleh
keuntungan.
3. Sisi jasa jasa, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pemberian jasa jasa
dalam mekanisme pembayaran.
2.3 Pengelolaan Bank Umum
Pengelolaan

bank

membutuhkan

adanya

keterpaduan

antara

dua

tujuan/kepentingan. Bank sebagai lembaga yang mencari keuntungan, juga harus
mempertimbangkan juga masalah keamanan dan likuiditas. Semakin likuid sebuah
assets akan semakin kecil yang bisa dihasilkan oleh assets tersebut. Bank harus
mempertimbangkan trade-off antara likuiditas dan profitabilitasnya.
Dalam pengelolaan bank harus dipertimbangkan jangka waktunya karena
dalam mengelola bank harus dipertimbangkan tujuan yang akan dicapai baik tujuan
jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek bank bertujuan
memelihara likuiditasnya, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah mencari
keuntungan. bank membedakan antara rekening yang bisa dikendalikan dan rekening
10

yang tidak bisa dikendalikan. Rekening yang bisa dikendalikan meliputi sertifikat
deposito, dan surat berharga jangka pendek dan yang tidak adalah tabungan.
Falsafah pengelolaan bank dikenal ada dua macam yaitu :
a. Pola agresif: lebih menekankan pada tujuan pencapaian keuntungan sehingga
dalam pola ini lebih disukai adanya risiko. Bank akan selalu mencari alternatif
sumber dari luar daripada hanya mengandalkan kemampuan dari dalam.
Dalam pola ini profitabilitas mempunyai peranan.
b. Pola konservatif: lebih menyukai tidak adanya risiko sehingga likuiditas bank
akan selalu terjaga (aman). Dalam pola ini bank lebih menekankan pada
penggunaan dana intern daripada mengandalkan pinjaman dari luar. Pola
konservatif lebih mengutamakan keamanan daripada profitabilitasnya.

2.4 Dana Bank Umum
Dana tersebut dapat berasal dari berbagai sumber.

Dana bank sangat penting

untuk perencanaan investasi dan keputusan keputusan manajemen untuk meraih
keuntungan. Besar kecilnya skala usaha bank ditentukan oleh modal yang dimiliki.
Dana bank pada umumnya mempunyai fungsi di bidang operasional, perlindungan,
dan pengaturan. Dana digunakan untuk membiayai kegiatan operasional yang antara
lain untuk memenuhi kebutuhan kantor, dan untuk memenuhi cadangan minimum
likuiditasnya.
Sumber dana bagi bank bisa dicari dengan melalui berbagai sumber, seperti
bank itu sendiri yang berupa:
a.

modal disetor (net worth), masyarakat, dan lembaga keuangan. Modal disetor
bersifat permanen karena modal disetor tidak bisa ditarik oleh pemegang
saham sewaktu-waktu atau dalam jangka pendek kecuali kalau ingin
mengundurkan diri dari posisinya sebagai pemegang saham.

b. Berasal dari masyarakat luas dapat berupa giro (demand deposit), deposito
(time deposit), dan tabungan.
11

c. Berasal dan lembaga keuangan berupa pinjaman dari bank lain dan pinjaman
dari bank sentral. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya, bank bisa
mencari pinjaman antarbank atau pinjaman dari bank sentral. Pinjaman dari
bank sentral bisa berupa kredit likuiditas atau fasilitas diskonto. Bank umum
apabila mengalami kesulitan likuiditas dikarenakan kalah dalam kliring bisa
mengajukan pinjaman kepada bank sentral. Bank sentral akan memberi
pinjaman dalam bentuk call money.
Dana yang sudah terkumpul akan dialokasikan ke dalam beberapa
kepentingan yaitu dipegang dalam bentuk uang kas, disalurkan kepada masyarakat
dalam bentuk pinjaman/kredit, digunakan untuk pembelian surat-surat berharga, dan
untuk pembelian kekayaan lain-lain.
Dana bank yang dipegang dalam bentuk uang kas merupakan cadangan
primer (primary reserve). Cadangan primer ini dikenal sebagai likuiditas minimum
yang harus dipelihara oleh bank umum. Bank sentral menetapkan berupa persen dari
total dana yang harus dipegang dalam bentuk uang kas. Alokasi dana dalam cadangan
primer ini ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan likuiditas jangka pendek (kliring).
Cadangan minimum tidak bisa digunakan untuk kepentingan pemberian pinjaman
atau kepentingan pembelian kekayaan lain-lain karena cadangan ini harus tetap dijaga
dan tidak boleh digunakan untuk operasional. Alokasi dana bank yang kedua berupa
pinjaman (kredit). Pinjaman yang diberikan bank kepada masyarakat ini bisa dalam
jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang.
Alokasi dana untuk cadangan sekunder berupa pembelian surat-surat
berharga. Surat-surat berharga ini dapat berupa surat berharga jangka pendek dan
jangka panjang. Dengan adanya kekayaan berupa surat berharga ini bank bisa
memenuhi kebutuhan dananya dalam jangka pendek dengan menjual surat berharga
jangka pendek. Alokasi kekayaan lain-lain bisa berupa penanaman dalarn harta tetap
dan inventaris seperti gedung, tanah, dan sebagainya.
12

2.5 Manajemen Likuiditas Bank
Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikan sumber dana
yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan dan kewajiban yang akan jatuh
tempo. Dengan kata lain, likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi semua kewajibannya pada saat ditagih.
Menjaga tingkat likuiditas penting bagi sebuah perusahaan baik perusahaan
jasa perbankan maupun jasa industri, karena likuiditas dapat mempengaruhi tingkat
kredibilitas perusahaan yang bersangkutan. Kebutuhan dana di sini meliputi
minimum cash sesuai ketentuan Bank Indonesia (statutory reserve), kebutuhan
mengantisipasi kemungkinan terjadinya deposit yang ditarik sebelum jatuh tempo,
commitment loan, dan kebutuhan mencukupi kas keluar bagi keperluan tak terduga.
Dalam manajemen likuidasi, tingkat likuiditas dan rentabilitas bank tidak
selalu berjalan searah, artinya pada saat tingkat likuiditas tinggi, tingkat rentabilitas
belum tentu tinggi pula. Tetapi sebaliknya, pada tingkat likuiditas diatas rendah kita
akan mampu mencapai tingkat rentabilitas tinggi, karena likuiditas yang berlebihan
dapat menekan rentabilitas perusahaan, sementara likuiditas yang terlalu kecil dapat
meningkatkan risiko likuiditas bank.
Batasan kesempatan trade off antara likuiditas dan rentabilitas adalah sebagai
berikut. Pada kondisi pasar tertentu, sebuah bank tidak akan dapat memenuhi seluruh
sasaran asset liablility management sekaligus. Hal ini mengakibatkan diperlukannya
trade off di antara sasaran-sasaran tersebut dengan cara: pendapatan dikorbankan
untuk menurunkan risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Risiko likuiditas
meningkat karena gap repricing diubah guna memanfaatkan yield curve, sedangkan
risiko suku bunga meningkat karena jumlah likuiditas yang ingin dicapai semakin
besar.
Pada saat mempertimbangkan bisnis baru, likuiditas merupakan prioritas
yang harus diutamakan karena penambahan asset, searah dengan penambahan dana,
sementara

analisis

karakteristik

new

assets

dan

new

liabilities

sangat

mempertimbangkan match maturity criteria. Tujuan jangka panjang bank umum
adalah mendapatkan keuntungan. Secara umum, pengelolaan keuangan perusahaan
13

akan menghadapi tiga masalah yang penting yaitu likuiditas, solvabilitas, dan
rentabilitas.
Dalam perbankan sering timbul pertentangan antara kepentingan likuiditas
dan profitabilitas. Untuk mempertahankan likuiditas tinggi, bank harus menggunakan
dana yang seharusnya bisa dipinjamkan untuk memperbesar cadangan primer.
Dengan demikian, kesempatan untung akan berkurang. Pengelolaan likuiditas bisa
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu asset management dan liability management.
A. Asset Management (Pengelolaan Kekayaan)
Alokasi dana/kekayaan untuk berbagai alternatif investasi. Ada beberapa
pendekatan yaitu pool of funds, asset allocation, commercial loan theory, shiftability
theory, dan doctrine ofanticipated income.
1. The Pool Offunds
Adalah dengan mengumpulkan semua sumber kekayaan menjadi
satu dan diperlakukan sebagai sumber dana tunggal tanpa membedakan
sumber dananya. Dana lalu dialokasikan ke berbagai bentuk kekayaan
dengan kriteria tertentu. Bentuk alokasi dana tersebut adalah cadangan
primer, cadangan sekunder, pinjaman, kekayaan lain-lain, dan investasi
jangka panjang.
2. The Asset-allocation
Dana dikumpulkan menjadi satu tetapi masing masing sumber dana
dipertimbangkan sifat-sitatnya, tidak menjadi satu sumber dana tunggal.
Alokasi dana ini berkaitan dengan sifat masing-masing sumber dana,
untuk sumber dana yang tingkat perputarannya tinggi maka likuiditasnya
juga tinggi. Prioritas pertama adalah untuk kekayaan tetap yang digunakan
untuk kegiatan operasional seperti gedung, peralatan, dan sebagainya.
Kedua, cadangan primernya untuk kebutuhan likuiditas. Ketiga,

dana

untuk cadangan sekunder (surat-surat berharga jangka pendek). Cadangan
14

sekunder ini untuk memenuhi kebutuhan likuditas apabila terjadi
penarikan dana dan permintaan kredit yang tidak diperkirakan
sebelumnya. Prioritas keempat adalah kredit (pinjaman/merupakan sumber
pendapatan bank yang utama. Kelima, melakukan diversifikasi investasi
pada saham. obligasi,surat berharga jangka panjang.
3. Commercial Loan Theory
Adalah pada pinjaman jangka pendek dan yang bersifat selfliquidating. Seorang pengusaha meminjam dana dari bank untuk
menghasilkan barang yang bisa dijual dan dari kelebihan penjualan
tersebut

pengusaha

mampu

mengembalikan

pinjaman

bank.

Perkembangan jaman menuntut bank untuk bisa melayani kebutuhan
nasabah yang membutuhkan pinjaman jangka pendek dan juga pinjaman
jangka panjang. Jika hanya memberi pinjaman jangka pendek maka akan
kehilangan banyak nasabah yang membutuhkan pinjaman jangka panjang.
4. Shiftability Theory
Teori ini berasumsi bahwa likuiditas bank bisa dipelihara jika
kekayaan bisa digeser menjadi bentuk kekayaan yang lain. Konsep ini
telah menggeser fokus sumber likuiditas dari pinjaman ke surat berharga.
Analisis ini hanya bisa diterapkan untuk bank secara individual bukan
untuk sistem perbankan keseluruhan. Jika suatu bank membutuhkan lebih
banyak cadangan primer dan bank-bank lain tidak. maka bank tersebut
mampu mengubah kekayaannya menjadi bentuk yang lebih likuid tanpa
kesulitan. Tetapi jika semua bank menginginkan likuiditas

tinggi

bersamaan,timbul masalah karena tak ada yang membeli surat berharga
tersebut.
5.

Doctrine of Anticipated Income
15

Menyatakan bahwa likuiditas bank dapat direncanakan jika skedul
pembayaran pinjaman didasarkan pada future income para peminjam. Diakui
bahwa pinjaman tidak selalu self-liquidating. Teori ini mengemukakan fakta
bahwa likuiditas bank dipengaruhi oleh batas waktu pinjaman. kelemahannya
adalah adanya ketidakpastian future income dari para peminjamnya. Bila
angsuran pinjaman ini tidak dibayarkan tepat pada waktunya maka kebutuhan
likuiditas bank tidak akan terpenuhi.
B. Liability Management (Pengelolaan Utang).
Suatu proses dimana bank mengembangkan sumber-sumber dana yang non
tradisional melalui pinjaman di pasar uang atau menerbitkan instrumen utang untuk
memenuhi permintaan kredit.
Perkembangan pasar dana dan Euro Dollar memudahkan penerapan filosofi
manajemen bank ini. Teori ini menegaskan bahwa likuiditas sekarang ini bukanlah
masalah yang berat. Dana mudah diperoleh dengan cara menaikkan tingkat bunga
sertifikat deposito yang ditawarkan. Bank-bank sekarang menyadari bahwa
permintaan kredit bisa dipenuhi dengan cara membeli likuiditas di pasar uang. Bank
tidak lagi tergantung pada sumber dana tradisional (giro, deposito, atau tabungan).
Pemenuhan likuditas bisa melalui sumber-sumber non tradisional seperti pinjaman
antarbank, penjualan sertifikat deposito, penerbitan surat berharga di pasar uang,
repurchase agreement, dan Euro Dollar.

2.6 Penggabungan Usaha Bank
Hasil penilaian yang diumumkan pemerintah sangat menentukan masa depan
perbankan yang bersangkutan, mengingat dunia perbankan yang mengelola bisnis
kepercayaan. Masalah kepercayaan adalah masalah sensitif, oleh karena itu harus
tetap dijaga dari hal-hal yang bersifat negatif. Artinya kalau masyarakat sudah tidak
percaya lagi kepada salah satu bank, karena penilaian yang jelek terhadap kondisinya,
16

maka dampaknya akan merugikan bank tersebut. Kepercayaan ini disebabkan karena
kegiatannya menyangkut uang masyarakat. Bagi bank yang dinyatakan sehat justru
sangat menguntungkan karena dapat menaikkan pamornya dimata para nasabahnya
atau calon nasabahnya. Namun bagi bank yang tidak sehat untuk beberapa periode
maka disarankan untuk melaksanakan penggabungan usaha dengan bank lainnya.
Dalam praktiknya penggabungan dalam dunia perbankan tidak hanya bagi
bank yang dinilai tidak sehat saja, akan tetapi bank yang sehatpun dapat pula
bergabung dengan bank lainnya sesuai dengan tujuan bank tersebut. Sebagai contoh
bank dapat bergabung dengan tujuan untuk menguasai pasar. Namun biasanya
penggabungan antar bank yang tidak sehat lebih diutamakan.
Terdapat beberapa bentuk penggabungan yang dapat dipilih suatu bank.
Pertimbangannya adalah tergantung dari kondisi bank dan keinginan pemilik bank
lama. Masing-masing bentuk mempunyai keunggulan dan kerugian sendiri. Tentu
saja pemilihan bentuk penggabungan ini didasarkan kepada tujuan perbankan
tersebut. Jenis-jenis penggabungan yang dapat dipilih dan yang biasa dilakukan di
Indonesia adalah sebagai berikut :
A. Merger
Merger adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara
tetap mempertahankan berdirinya salah sate dari bank yang ikut merger dan
membubarkan

bank-bank

lainnya

tanpa

melikuidasi

terlebih

dulu.

Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh
saham bank lainnya yang ikut bergabung menjadi satu dengan bank yang
dipilih untuk dijadikan bank yang akan dipertahankan. Biasanya bank hasil
merger memakai salah satu nama yang dipilih secara bersama. Sebagai
contoh: Bank Maras melakukan merger dengan Bank Menumbing dan
disepakati memakai nama Bank Maras, maka nama Bank Menumbing diganti
menjadi bank Maras
B. Konsolidasi
17

Yaitu penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan
bank baru dan membubarkan hank-bank yang ikut konsolidasi tersebut tanpa
melikuidasi terlebih dulu. Contoh konsolidasi, misalnya Bank Maras
melakukan konsolidasi dengan Bank Menumbing, maka nama kedua bank
tersebut dibubarkan dan menamakan bank yang baru, misalnya Bank
Mangkol.
C. Akuisisi
Merupakan pengambil-alihan kepemilikan suatu bank yang berakibat
beralihnya pengendalian terhadap bank. Dalam penggabungan dengan bentuk
akuisisi biasanya nama bank yang diakuisisi tidak berubah dan yang berubah
hanyalah kepemilikannya. Contoh di atas misalnya Bank Maras diakuisisi
oleh Bank Menumbing maka nama Bank Maras tidak berubah dan yang
berubah adalah kepemilikannya saja yaitu menjadi milik Bank Menumbing.
Usaha penggabungan model di atas sering disebut dengan penggabungan
model horizontal. Jenis penggabungan lainnya yang sering dilakukan penggabungan
secara vertikal yaitu dengan cara menggabungkan beberapa usaha mulai dari usaha
yang bergerak dalam industri hilir ke usaha yang bergerak dalam usaha industri hulu.
Dengan kata lain mulai dari perusahaan penyedia bahan baku sampai dengan
perusahaan yang menjual barang jadi dari bahan baku tersebut.
Alasan penggabungannya yaitu untuk memutuskan bergabung dengan
perusahaan lain bukanlah perkara yang mudah. Keputusan bergabung diambil karena
suatu alasan yang sangat kuat. Jadi sebelum melakukan penggabungan badan
usahanya, setiap perusahaan tentu mempunyai maksud tertentu yang ingin
dicapainva. Demikian pula jenis penggabungan yang akan dipilih juga dilakukan
dengan berbagai macam pertimbangan.
Terdapat beberapa alasan suatu bank atau suatu perusahaan untuk melakukan
penggabungan baik penggabungan secara Merger, Konsolidasi maupun Akuisisi.
Alasan yang biasa dipakai adalah.
18

1. Masalah Kesehatan
Apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia setelah
melalui beberapa perbaikan sebelumnya, maka sebaiknya bank tersebut
melakukan penggabungan. Pilihan penggabungan tentunya dengan bank
yang sehat. Jika bank yang digabungkan sama-sama dalam kondisi tidak
sehat maka sebaiknya pilihan penggabungan adalah konsolidasi atau dapat
pula diakuisisi oleh bank lain yang sehat.
2.

Masalah Permodalan
Apabila modal suatu bank dirasakan kecil sehingga sulit untuk melakukan
perluasan usaha, maka bank dapat bergabung dengan satu atau beberapa
bank sehingga modal dimiliki menjadi besar. Sebagai contoh Bank Maras
hanva memiliki modal 5 milyar dengan 12 buah cabang bergabung dengan
Bank Mangkol yang memiliki modal 10 milyar clan memiliki 20 cabang.
Gabungan kedua bank tersebut sekarang memiliki modal 15 milyar dan 32
cabang. Dengan adanya penggabungan atau usaha peleburan otomatis lebih
mudah untuk mengembangkan usahanya. Yang jelas setelah melakukan
penggabungan modal dan cabang dari beberapa bank yang ikut bergabung
akan bertambah besar.

3.

Masalah Manajemen
Manajemen bank yang sembrawut atau kurang profesional sehingga,
perusahaan terus merugi dan sulit untuk berkembang. Jenis bank inipun
sebaiknya melakukan penggabungan usaha atau peleburan usaha dengan
bank yang lebih profesional yang terkenal dengan kualitas manajemennya.

4. Teknologi dan Administrasi.
Bank yang menggunakan teknologi yang masih tradisional sangat menjadi
masalah. Dalam perkembangan yang sedemikian cepat diperlukan
teknologi yang canggih. Untuk memperoleh teknologi yang canggih
diperlukan modal yang tidak sedikit. JaIan keluar yang dipilih adalah
19

melakukan penggabungan dengan bank yang sudah memiliki teknologi
yang canggih. Demikian pula bagi bank yang kurang teratur dan masih
tradisional dalam hal administrasinya, sebaiknya bank melakukan
penggabungan atau peleburan sehingga diharapkan administrasinya
menjadi lebih baik.

5. Ingin Menguasai Pasar.
Tujuan ingin menguasai pasar tidak diumumkan secara jelas kepada pihak
luar dan biasanya hanya diketahui oleh mereka yang hendak ikut
bergabung. Dengan adanya penggabungan dari beberapa bank, maka
jumlah cabang dan jumlah nasabah yang dimiliki bertambah. Tujuan ini
juga dilakukan untuk menghilangkan atau melawan pesaing yang ada.
Keinginan untuk mengadakan penggabungan bank, baik penggabungan secara
merger, konsolidasi atau akuisisi dapat dilakukan atas dasar.
a. Inisiatif bank yang bersangkutan atau
b. Permintaan Bank Indonesia atau
c. Inisiatif badan khusus Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Dalam melakukan penggabungan, maka pihak perbankan hendaknya
memenuhi beberapa peraturan dan persyaratan yang telah ditetapkan. Izin untuk
melakukan Merger, Konsolidasi atau Akuisisi harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. memenuhi rasio kecukupan modal yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
b. calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris tidak termasuk daftar
orang yang tercela dibidang perbankan.
20

c. dalam hal akuisisi, maka bank wajib memenuhi ketentuan mengenai
pengertian modal oleh bank yang diatur oleh Bank Indonesia.
2.7 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Sistem keuangan pada dasarnya adalah tatanan dalam perekonomian suatu
Negara yang memiliki peran terutama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa di
bidang keuangan oleh lembaga-lembaga keuangan penunjang lainnya misalnya pasar
uang dan pasar modal. Sistem keuangan Indonesia pada prinsipnya dapat dibedakan
dalam dua jenis yaitu sistem perbankan dan sistem lembaga keuangan bukan bank.
Lembaga keuangan ini dapat menerima simpanan dari masyarakat, maka juga
disebut depository financial institutions yang terdiri dari bank umum dan bank
perkreditan rakyat. Sedangkan lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga
keuangan selain dari bank yang dalam kegiatan usahanya tidak diperkenankan
menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan.
Dalam perjalanan sejarah perkembangan sistem keuangan Indonesia, sistem
lembaga keuangan mengalami perubahan yang sangat fundamental terutama setelah
memasuki era deregulasi, paket kebijakan 27 Oktober 1988 yang kemudian berlanjut
dengan diundangkannya beberapa undang-undang dibidang keuangan dan perbankan
sejak tahun 1992 yaitu :
a. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan;
b. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentanga Asuransi;
c. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun;
d. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;
e. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan;
f. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
Konsekuensi dikeluarkannya undang-undang tersebut diatas, adalah perubahan
struktur sistem lembaga-lembaga keuangan di Indonesia. Di samping itu, dari aspek
pengaturan dan pembinaan, lembaga-lembaga keuangan menjadi semakin jelas dan
21

kuat karena telah memiliki kekuatan hukum terutama dibidang perasuransian dan
dana pensiun yang sebelumnya undang-undang diatas dasar hukum pengaturannya
hanya dilakukan dengan keputusan-keputusan mentri keuangan.
Sistem keuangan dalam perekonomian memiliki sekurang-kurangnya tujuh
fungsi pokok diantaranya:
A. Fungsi Tabungan
Sistem pasar keuangan dan lembaga keuangan menyediakan
instrumen

untuk

tabungan.

Obligasi,

saham

dan

instrumen

utang

laindiperjualbelikan di pasar uang dan pasar modal yang menjanjikan
suatupendapatan dan dengan risiko yang rendah bagi masyarakat penabung
yangmengalir melalui pasar keuangan kemudian digunakan untuk investasi
sehinggabarang-barang dan jasa dapat diproduksi.
B. Fungsi Penyimpanan Kekayaan(wealth function)
Penyimpanan kekayaan dapat dilakukan dengan membeli barang
obligasi, saham dan instrumen keuangan lainnilainya tidak akan berkurang
karena berlalunya waktu dan bahkan memperolehpenghasilan di samping
risiko rugi relatif lebih kecil.
C. Fungsi likuiditas.
Lembaga

keuangan

depositori

menyediakan

berbagai

altematif instrumen simpanan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
D. Fungsi kredit.
Kredit

merupakan

pinjaman

yang

disertai

dengan

janji

untuk membayar kembali di masa yang akan datang.
E. Fungsi pembayaran
Instrumen pembayaran yang tersedia antara lain cek, girobilyet, karlu
kredit, termasuk mekanisme kliring dalam perbankan.
22

F. Fungsi risiko
Pasar keuangan menawarkan proteksi terhadap jiwa, kesehatan danrisiko
pendapatan

atau

kerugian.

Hal

tersebut

dapat

dilakukan

dengan

menjualberbagai polis asuransi.
G. Fungsi kebijakan
Pasar keuangan telah menjadi instrumen pokok yang dapat digunakan oleh
pemerintah untuk melakukan kebijakan guna menstabilkanekonomi dan
mempengaruhi inflasi melalui kebijakan moneter.

2.8 Pasar Modal
Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan, setiap saat cenderung
menunjukkan jumlah yang semakin bertambah. Terjadinya pertambahan permintaan
permodalan ini ditunjukkan dengan semakin meningkat kebutuhan untuk aktivitas
produksi. Oleh karena itu untuk memudahkan masyarakat dan para produsen untuk
mendapatkan permodalan maka pemerintah bersama-sama lembaga-lembaga
ekonomi menyelenggarakan kegiatan pasar modal.
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar
modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya.
Perbedaan antara pasar modal dengan pasar uang adalah jangka waktunya.
Dalam pasar uang, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu pendek,
23

sedangkan dalam pasar modal, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu
panjang.
A. Fungsi Pasar Modal
Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara
karena pasar modal mempunyai 2 fungsi.
1. Fungsi Ekonomi.
Pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua
kepentingan yaitu pihak investor dan pihak yang memerlukan dana.
2. Fungsi Keuangan.
Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh
imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi
yang dipilih.
Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian
menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternative pendanaan bagi
perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.
Sedangkan fungsi pasar modal di Indonesia meliputi:
a. sebagai sarana badan usaha untuk mendapatkan tambahan modal;
b. sebagai sarana pemerataan pendapatan;
c. memperbesar produksi dengan modal yang didapat sehingga produktivitas
meningkat;
d. menampung tenaga kerja; dan
e. memperbesar pemasukan pajak bagi pemerintah.
B. Manfaat Pasar Modal
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah :
24

1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga
memungkinkan untuk melakukan diversifikasi.
3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu
Negara. Maksudnya jika pasar modal berkembang maka diharapkan
perekonomian juga akan berkembang.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai pada lapisan masyarakat
menengah
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan
iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen
profesional.
C. Tujuan Dibentuknya Pasar Modal
Pada tahun 1977, pemerintah mengaktifkan kembali beroperasinya pasar
modal dengan tujuan untuk lebih memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
Pengaktifan kembali tersebut dilandaskan oleh adanya kebutuhan dana pembangunan
yang semakin meningkat.
Melalui pasar modal, dunia usaha akan dapat memperoleh sebagian atau
seluruh pembiayaan jangka panjang yang diperlukan. Selain itu, pengaktifan ini juga
dimaksudkan untuk meratakan hasil-hasil pembangunan melalui kepemilikan sahamsaham perusahaan serta penyediaan lapangan kerja dan pemerataan kesempatan
usaha.
D. Peran Strategis Pasar Modal
Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak
negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal
telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal dapat menjadi
25

sumber dana alternatif bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini
merupakan salah satu agen produksi yang secara nasional akan membentuk Gross
Domestic Product (GDP). Perkembangan pasar modal akan menunjang kegiatan
peningkatan GDP. Dengan kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong
pula kemjuan ekonomi suatu negara.
26

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan utama bank-bank umum
adalah menghimpun dana masyarakat antara lain dalam bentuk giro, deposito
berjangka dan tabungan, serta menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan
strategis. Bank umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran
sistem pembayaran dan efektivitas kebijakan moneter. Fungsi-fungsi tersebut
diantaranya:
a. penciptaan uang
b. mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
c. penghimpunan dana simpanan
d. mendukung kelancaran transaksi internasional
e. penyimpanan barang barang dan surat-surat berharga
f. pemberian jasa-jasa lainnya
3.2 Saran
Semua bank sama baik negeri maupun swasta, tergantung dari bagaimana
bank itu dapat mengelola dengan baik manajemen keuangan mereka sehingga bank
bisa mendapatkan keuntungan yang telah ditargetkan. Oleh karena itu, kita sebagai
masyarakat harus dapat memanfaatkan badan usaha ini, dan bank juga harus bisa
memegang kepercayaan masyarakat dengan cara mengelola manajemen bank itu
sendiri dengan sebaik mungkin.
27

Daftar Pustaka
Aufan, Dahlan. 2007. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia.
Ardianto, Salim. 2012. Bank Umum. http://Ardianto.blogspot.com/2012/03/ bamk.
umum.html. (diakses tanggal 22 Oktober 2012)
Halawi, Putra. 2009. Definisi, Fungsi, dan Peranan Bank Umum dalam
Perekonomian. http://putracenter.net/2009/09/23/definisi-fungsi-dan-perananbank-umum-dalam-perekonomian/. (diakses tanggal 22 Oktober 2012)
Heriyadi. 2011. Penggabungan Usaha Bank. http://h3r1y4d1.wordpress.com/2011/
06/02/penggabungan-usaha-bank/. (diakses tanggal 22 Oktober 2012)
Samudra, Aan. 2010. Manajemen Likuiditas Bank Umum.http://aansamudra.blogspot.
com/2010/11/manajemen-likuiditas-bank.html. (diakses tanggal 22 Oktober
2012)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Power Point Bank
Power Point BankPower Point Bank
Power Point Bank
salmiah mia
 
Bab 9 uang dan lembaga keuangan
Bab 9   uang dan lembaga keuanganBab 9   uang dan lembaga keuangan
Bab 9 uang dan lembaga keuangan
Yusron Blacklist
 
Kelompok 1 _ Sumber-Sumber Penawaran Modal
Kelompok 1 _ Sumber-Sumber Penawaran ModalKelompok 1 _ Sumber-Sumber Penawaran Modal
Kelompok 1 _ Sumber-Sumber Penawaran Modal
Kelompok27
 

Was ist angesagt? (20)

Modal ventura ppt(ready)
Modal ventura ppt(ready)Modal ventura ppt(ready)
Modal ventura ppt(ready)
 
Dasar dasar perbankan
Dasar dasar perbankanDasar dasar perbankan
Dasar dasar perbankan
 
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
 
Sejarah Bank di Indonesia
Sejarah Bank di IndonesiaSejarah Bank di Indonesia
Sejarah Bank di Indonesia
 
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
 
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
Bank Umum dan Bank Perkreditan RakyatBank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
 
Power Point Bank
Power Point BankPower Point Bank
Power Point Bank
 
Lembaga keuangan
Lembaga keuanganLembaga keuangan
Lembaga keuangan
 
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointSejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
Bab 9 uang dan lembaga keuangan
Bab 9   uang dan lembaga keuanganBab 9   uang dan lembaga keuangan
Bab 9 uang dan lembaga keuangan
 
Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan RakyatBank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat
 
power point manajemen dana bank
power point manajemen dana bankpower point manajemen dana bank
power point manajemen dana bank
 
PRESENTASI BANK UMUM
PRESENTASI BANK UMUMPRESENTASI BANK UMUM
PRESENTASI BANK UMUM
 
Kelompok 1 _ Sumber-Sumber Penawaran Modal
Kelompok 1 _ Sumber-Sumber Penawaran ModalKelompok 1 _ Sumber-Sumber Penawaran Modal
Kelompok 1 _ Sumber-Sumber Penawaran Modal
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 
Sejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariahSejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariah
 
Bank indonesia
Bank indonesiaBank indonesia
Bank indonesia
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariah
 
Rahasia dan Kesehatan Bank
Rahasia dan Kesehatan BankRahasia dan Kesehatan Bank
Rahasia dan Kesehatan Bank
 

Andere mochten auch (10)

Bank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umumBank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umum
 
Akuntansi pendapatan dan biaya bank
Akuntansi pendapatan dan biaya bankAkuntansi pendapatan dan biaya bank
Akuntansi pendapatan dan biaya bank
 
Manajemen likuiditas bank
Manajemen likuiditas bankManajemen likuiditas bank
Manajemen likuiditas bank
 
Slk ch7 manajemen bank umum
Slk ch7 manajemen bank umumSlk ch7 manajemen bank umum
Slk ch7 manajemen bank umum
 
Manajemen Bank Islam
Manajemen Bank IslamManajemen Bank Islam
Manajemen Bank Islam
 
Bab 2 bank dan lembaga keuangan
Bab 2 bank dan lembaga keuanganBab 2 bank dan lembaga keuangan
Bab 2 bank dan lembaga keuangan
 
bank umum dan kegiatannya
bank umum dan kegiatannyabank umum dan kegiatannya
bank umum dan kegiatannya
 
Penggunaan dana bank
Penggunaan dana bankPenggunaan dana bank
Penggunaan dana bank
 
Artikel bank
Artikel bankArtikel bank
Artikel bank
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
 

Ähnlich wie Bank umum

129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
Alvin Setiawan
 
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaPeran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
amirawulandari
 
Tugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islamTugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islam
Rizky Hernanda
 
Lembaga keuangan dan bank
Lembaga keuangan dan bankLembaga keuangan dan bank
Lembaga keuangan dan bank
Firman Bachtiar
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
langkahgontay88
 
Jenis-jenis lembaga perbankan
Jenis-jenis lembaga perbankanJenis-jenis lembaga perbankan
Jenis-jenis lembaga perbankan
adinata14
 

Ähnlich wie Bank umum (20)

Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankanPengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 
Hukum Perbankan.docx
Hukum Perbankan.docxHukum Perbankan.docx
Hukum Perbankan.docx
 
Hukum Perbankan.pdf
Hukum Perbankan.pdfHukum Perbankan.pdf
Hukum Perbankan.pdf
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
 
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaPeran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
 
Perbankan Modern
Perbankan ModernPerbankan Modern
Perbankan Modern
 
Tugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islamTugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islam
 
jenis-jenis kegiatan perbankan
jenis-jenis kegiatan perbankan jenis-jenis kegiatan perbankan
jenis-jenis kegiatan perbankan
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
Lembaga keuangan dan bank
Lembaga keuangan dan bankLembaga keuangan dan bank
Lembaga keuangan dan bank
 
Pembahasan 1 - Bank dan Ruang Lingkupnya.pptx
Pembahasan 1 - Bank dan Ruang Lingkupnya.pptxPembahasan 1 - Bank dan Ruang Lingkupnya.pptx
Pembahasan 1 - Bank dan Ruang Lingkupnya.pptx
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
Respons masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
Respons masyarakat terhadap perubahan sosial budayaRespons masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
Respons masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
 
Tugas paper bank dan lembaga keuangan
Tugas paper bank dan lembaga keuanganTugas paper bank dan lembaga keuangan
Tugas paper bank dan lembaga keuangan
 
Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)
Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)
Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)
 
Jenis-jenis lembaga perbankan
Jenis-jenis lembaga perbankanJenis-jenis lembaga perbankan
Jenis-jenis lembaga perbankan
 
Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)
Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)
Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)
 
Modul 4 KB 3
Modul 4 KB 3Modul 4 KB 3
Modul 4 KB 3
 

Bank umum

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuanganu mumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut Undangundang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah, “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupaka kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menghimpun dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut. Dengan adanya jasa perbankan, maka masyarakat menemukan kemudahan dalam melakukan kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan perbangkan sehingga masyarakat bisa dengan tenang dalam menjalankan perekonomiannya. Untuk itu perlu diketahui apa saja yang menjadi produk jasa dari perbankan agar masyarakat bisa memanfaatkan jasa tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • 2. 2 Dalam perbankan, ada beberapa jenis jasa yang ditawarkan oleh bank seperti jasa kliring, inkaso, jasa transfer, pertukaran uang (Money Changer), rekening Koran, bank garansi dan lainnya. Jasa yang ditawarkan tersebut merupakan suatu bentuk kepedulian perbankan kepada masyarakat selain melakukan tugasnya yang menghimpun dana dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat bisa melakukan perekonomian dengan tenang dan tidak mengalami kesulitan dalam berekonomi.
  • 3. 3 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya bank? 2. Apakah pengertian dari bank umum? 3. Bgaimanakah sistem pengelolaan dari Bank Umum? 4. Dari mana saja sumber pendanaan dari Bank Umum? 5. Apakah yang dimaksud dengan Manajemen Likuiditas Bank Umum? 6. Apakah yang dimaksud dengan penggabungan Bank? 7. Apakah yang dimaksud dengan bank dan lembaga keuangan lainnya? 8. Apakah yang dimaksud dengan pasar modal? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui sejarah berdirinya bank. 2. Mengetahui pengertian dari bank umum. 3. Mengetahui sistem pengelolaan bank umum. 4. Mengetahui sumber pendanaan dari bank umum. 5. Mangetahui maksud dari manajemen likuiditas bank umum. 6. Mengetahui mksud dari penggabungan bank. 7. Mengetahui pengertian bank dan lembaga keuangan lainnya, 8. Mengetahui pengertian pasar modal.
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Bank Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis akan tetapi pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu dua belas hari. Kemudian sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu adalah. a. De Javasce NV. b. De Post Poar Bank. c. Hulp en Spaar Bank. d. De Algemenevolks Crediet Bank. e. Nederland Handles Maatscappi (NHM). f. Nationale Handles Bank (NHB).
  • 5. 5 g. De Escompto Bank NV. h. Nederlansche Indische Handelsbank. Melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1/M/61 tanggal 6 Januari 1961 yang melarang pengumuman dan penerbitan angka-angka statistik moneter/perbankan, maka antara tahun 1960-1965, Bank Indonesia tidak menerbitkan laporan tahunan, termasuk data statistik mengenai kliring dan perhitungan sentral. Pada 5 Juli 1964, atas dasar pertimbangan politik untuk mempermudah komando di bidang perbankan untuk menunjang Pembangunan Semesta Berencana, selanjutnya pada tahun 1965 pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengintegrasikan seluruh bank-bank pemerintah ke dalam satu bank dengan nama Bank Negara Indonesia, prakarsa pengintegrasian bank pemerintah ini berasal dari ide Jusuf Muda Dalam, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Bank Sentral/Gubernur Bank Indonesia - yang baru diangkat dari jabatan semula Presiden Direktur BNI - dan disetujui oleh Presiden Soekarno. Ide dasarnya adalah menjadikan perbankan sebagai alat revolusi dengan motto Bank Berdjoang di bawah pimpinan Pemimpin Besar Revolusi. Nama Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank tunggal, diusulkan oleh Jusuf Muda Dalam sendiri. Hasilnya adalah lahirnya struktur baru Bank Berdjoang ini menjadikan. a. Bank Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit I; b. Bank Koperasi Tani dan Nelayan serta Bank Eksim Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II; c. Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit III; d. Bank Umum Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV e. Bank Tabungan Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit V.
  • 6. 6 Akan tetapi tidak semua bank pemerintah berhasil diintegrasikan ke dalam Bank Berdjoang yakni Bank Dagang Negara (BDN) dan Bapindo. Luputnya BDN dari proses pengintegrasian ini terutama karena Presiden Direktur BDN J.D. Massie saat itu menjabat sebagai Menteri Penertiban Bank-bank Swasta Nasional yang tentu mempunyai cukup punya pengaruh untuk berkeberatan atas penyatuan BDN dengan bank-bank lainnya. Massie beralasan bahwa kebijakan ini akan membingungkan koresponden bank di luar negeri untuk penyelesaian L/C ekspor maupun impor karena nama bank yang sama. Sementara, Bapindo tidak terintegrasi ke dalam Bank Berjuang karena bank ini dibawah Dewan Pembangunan yang diketuai Menteri Pertama Urusan Pembangunan dengan anggota-anggota Menteri Keuangan, yang juga Ketua Dewan Pengawas Bapindo, dan Gubernur Bank Indonesia sebagai anggota. Dengan demikian, melalui kedudukannya itu, pengaruh Bapindo cukup kuat untuk menghalangi terintegrasi ke dalam BNI Dewasa ini, perkembangan industri perbankan mengalami kemajuan pesat dengan banyaknya muncul bank – bank baru yang menawarkan berbagai macam produk perbankan yang memberikan kemudahan bagi masyarakat. 2.2 Pengertian Bank Umum Kehidupan modern sekarang ini, bank merupakan mitra kerja masyarakat yang membantu di sektor keuangan. Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, “bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”. Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) UU No. 10 Tahun 1998, bank umum adalah, “bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”. Definisi bank umum secara singkat adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank-bank umum terdiri dari bank-bank umum
  • 7. 7 pemerintah, bank-bank umum swasta nasional devisa, bank-bank swasta nasional non-devisa dan bank-bank asing dan campuran. “Kegiatan utama bank-bank umum adalah menghimpun dana masyarakat antara lain dalam bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan, serta menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit”. (Pohan, 2008). Bank juga mempunyai tugas sebagai pengaturan dan pengawasan, bank diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi perbankan Indonesia, antara lain: a. lembaga kepercayaan masyarakat dalam kaitannya sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana b. pelaksana kebijakan moneter c. lembaga yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi serta pemerataan; agar tercipta sistem perbankan yang sehat, baik sistem perbankan secara menyeluruh maupun individual, dan mampu memelihara kepentingan masyarakat dengan baik, berkembang secara wajar dan bermanfaat bagi perekonomian nasional. Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis. Bank umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan efektivitas kebijakan moneter. Fungsi-fungsi bank umum seperti yang diuraikan di bawah ini menunjukkan pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern: a. penciptaan uang b. mendukung kelancaran mekanisme pembayaran c. penghimpunan dana simpanan d. mendukung kelancaran transaksi internasional e. penyimpanan barang barang dan surat-surat berharga f. pemberian jasa-jasa lainnya Selain itu terrdapat beberapa usaha dari Bank Umum yang meliputi hal-hal sebagai berikut.
  • 8. 8 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro. deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2. Memberikan kredit. 3. Menerbitkan surat pengakuan utang. 4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya : 5. Surat wesel, surat pengakuan utang, kertas perbendaharaan negara, SBI, obligasi, surat dagang berjangka waktu 1 tahun, instrumen surat berharga lainnya yang berjangka waktu sampai dengan I tahun. 6. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. 7. Menempatkan dana pada, meminjam dana clan, atau meminjamkan dana kepada bank. lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya. 8. Menerima pembayaran clan tagihan at4s surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antarpihak ketiga. 9. Menyediakan tempat untuk memyimpan barang dan surat berharga. 10. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. 11. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. 12. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut waj ib dicairkan secepatnya.
  • 9. 9 13. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat. 14. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. 15. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan UU in i dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari usaha-usaha bank umum tersebut, sifat usaha bank dapat dibedakan menjadi: 1. Sisi Pasiva, yaitu kegiatan melakukan penarikan dana dari masyarakat dan pihak ketiga lainnya dengan berbagai instrumen utang. 2. Sisi aktiva, yaitu kegiatan usaha yang berhubungan dengan penggunaan atau pengalokasian dana terutama dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan. 3. Sisi jasa jasa, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pemberian jasa jasa dalam mekanisme pembayaran. 2.3 Pengelolaan Bank Umum Pengelolaan bank membutuhkan adanya keterpaduan antara dua tujuan/kepentingan. Bank sebagai lembaga yang mencari keuntungan, juga harus mempertimbangkan juga masalah keamanan dan likuiditas. Semakin likuid sebuah assets akan semakin kecil yang bisa dihasilkan oleh assets tersebut. Bank harus mempertimbangkan trade-off antara likuiditas dan profitabilitasnya. Dalam pengelolaan bank harus dipertimbangkan jangka waktunya karena dalam mengelola bank harus dipertimbangkan tujuan yang akan dicapai baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek bank bertujuan memelihara likuiditasnya, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah mencari keuntungan. bank membedakan antara rekening yang bisa dikendalikan dan rekening
  • 10. 10 yang tidak bisa dikendalikan. Rekening yang bisa dikendalikan meliputi sertifikat deposito, dan surat berharga jangka pendek dan yang tidak adalah tabungan. Falsafah pengelolaan bank dikenal ada dua macam yaitu : a. Pola agresif: lebih menekankan pada tujuan pencapaian keuntungan sehingga dalam pola ini lebih disukai adanya risiko. Bank akan selalu mencari alternatif sumber dari luar daripada hanya mengandalkan kemampuan dari dalam. Dalam pola ini profitabilitas mempunyai peranan. b. Pola konservatif: lebih menyukai tidak adanya risiko sehingga likuiditas bank akan selalu terjaga (aman). Dalam pola ini bank lebih menekankan pada penggunaan dana intern daripada mengandalkan pinjaman dari luar. Pola konservatif lebih mengutamakan keamanan daripada profitabilitasnya. 2.4 Dana Bank Umum Dana tersebut dapat berasal dari berbagai sumber. Dana bank sangat penting untuk perencanaan investasi dan keputusan keputusan manajemen untuk meraih keuntungan. Besar kecilnya skala usaha bank ditentukan oleh modal yang dimiliki. Dana bank pada umumnya mempunyai fungsi di bidang operasional, perlindungan, dan pengaturan. Dana digunakan untuk membiayai kegiatan operasional yang antara lain untuk memenuhi kebutuhan kantor, dan untuk memenuhi cadangan minimum likuiditasnya. Sumber dana bagi bank bisa dicari dengan melalui berbagai sumber, seperti bank itu sendiri yang berupa: a. modal disetor (net worth), masyarakat, dan lembaga keuangan. Modal disetor bersifat permanen karena modal disetor tidak bisa ditarik oleh pemegang saham sewaktu-waktu atau dalam jangka pendek kecuali kalau ingin mengundurkan diri dari posisinya sebagai pemegang saham. b. Berasal dari masyarakat luas dapat berupa giro (demand deposit), deposito (time deposit), dan tabungan.
  • 11. 11 c. Berasal dan lembaga keuangan berupa pinjaman dari bank lain dan pinjaman dari bank sentral. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya, bank bisa mencari pinjaman antarbank atau pinjaman dari bank sentral. Pinjaman dari bank sentral bisa berupa kredit likuiditas atau fasilitas diskonto. Bank umum apabila mengalami kesulitan likuiditas dikarenakan kalah dalam kliring bisa mengajukan pinjaman kepada bank sentral. Bank sentral akan memberi pinjaman dalam bentuk call money. Dana yang sudah terkumpul akan dialokasikan ke dalam beberapa kepentingan yaitu dipegang dalam bentuk uang kas, disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman/kredit, digunakan untuk pembelian surat-surat berharga, dan untuk pembelian kekayaan lain-lain. Dana bank yang dipegang dalam bentuk uang kas merupakan cadangan primer (primary reserve). Cadangan primer ini dikenal sebagai likuiditas minimum yang harus dipelihara oleh bank umum. Bank sentral menetapkan berupa persen dari total dana yang harus dipegang dalam bentuk uang kas. Alokasi dana dalam cadangan primer ini ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan likuiditas jangka pendek (kliring). Cadangan minimum tidak bisa digunakan untuk kepentingan pemberian pinjaman atau kepentingan pembelian kekayaan lain-lain karena cadangan ini harus tetap dijaga dan tidak boleh digunakan untuk operasional. Alokasi dana bank yang kedua berupa pinjaman (kredit). Pinjaman yang diberikan bank kepada masyarakat ini bisa dalam jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Alokasi dana untuk cadangan sekunder berupa pembelian surat-surat berharga. Surat-surat berharga ini dapat berupa surat berharga jangka pendek dan jangka panjang. Dengan adanya kekayaan berupa surat berharga ini bank bisa memenuhi kebutuhan dananya dalam jangka pendek dengan menjual surat berharga jangka pendek. Alokasi kekayaan lain-lain bisa berupa penanaman dalarn harta tetap dan inventaris seperti gedung, tanah, dan sebagainya.
  • 12. 12 2.5 Manajemen Likuiditas Bank Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikan sumber dana yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan dan kewajiban yang akan jatuh tempo. Dengan kata lain, likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya pada saat ditagih. Menjaga tingkat likuiditas penting bagi sebuah perusahaan baik perusahaan jasa perbankan maupun jasa industri, karena likuiditas dapat mempengaruhi tingkat kredibilitas perusahaan yang bersangkutan. Kebutuhan dana di sini meliputi minimum cash sesuai ketentuan Bank Indonesia (statutory reserve), kebutuhan mengantisipasi kemungkinan terjadinya deposit yang ditarik sebelum jatuh tempo, commitment loan, dan kebutuhan mencukupi kas keluar bagi keperluan tak terduga. Dalam manajemen likuidasi, tingkat likuiditas dan rentabilitas bank tidak selalu berjalan searah, artinya pada saat tingkat likuiditas tinggi, tingkat rentabilitas belum tentu tinggi pula. Tetapi sebaliknya, pada tingkat likuiditas diatas rendah kita akan mampu mencapai tingkat rentabilitas tinggi, karena likuiditas yang berlebihan dapat menekan rentabilitas perusahaan, sementara likuiditas yang terlalu kecil dapat meningkatkan risiko likuiditas bank. Batasan kesempatan trade off antara likuiditas dan rentabilitas adalah sebagai berikut. Pada kondisi pasar tertentu, sebuah bank tidak akan dapat memenuhi seluruh sasaran asset liablility management sekaligus. Hal ini mengakibatkan diperlukannya trade off di antara sasaran-sasaran tersebut dengan cara: pendapatan dikorbankan untuk menurunkan risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Risiko likuiditas meningkat karena gap repricing diubah guna memanfaatkan yield curve, sedangkan risiko suku bunga meningkat karena jumlah likuiditas yang ingin dicapai semakin besar. Pada saat mempertimbangkan bisnis baru, likuiditas merupakan prioritas yang harus diutamakan karena penambahan asset, searah dengan penambahan dana, sementara analisis karakteristik new assets dan new liabilities sangat mempertimbangkan match maturity criteria. Tujuan jangka panjang bank umum adalah mendapatkan keuntungan. Secara umum, pengelolaan keuangan perusahaan
  • 13. 13 akan menghadapi tiga masalah yang penting yaitu likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Dalam perbankan sering timbul pertentangan antara kepentingan likuiditas dan profitabilitas. Untuk mempertahankan likuiditas tinggi, bank harus menggunakan dana yang seharusnya bisa dipinjamkan untuk memperbesar cadangan primer. Dengan demikian, kesempatan untung akan berkurang. Pengelolaan likuiditas bisa dilakukan dengan dua pendekatan yaitu asset management dan liability management. A. Asset Management (Pengelolaan Kekayaan) Alokasi dana/kekayaan untuk berbagai alternatif investasi. Ada beberapa pendekatan yaitu pool of funds, asset allocation, commercial loan theory, shiftability theory, dan doctrine ofanticipated income. 1. The Pool Offunds Adalah dengan mengumpulkan semua sumber kekayaan menjadi satu dan diperlakukan sebagai sumber dana tunggal tanpa membedakan sumber dananya. Dana lalu dialokasikan ke berbagai bentuk kekayaan dengan kriteria tertentu. Bentuk alokasi dana tersebut adalah cadangan primer, cadangan sekunder, pinjaman, kekayaan lain-lain, dan investasi jangka panjang. 2. The Asset-allocation Dana dikumpulkan menjadi satu tetapi masing masing sumber dana dipertimbangkan sifat-sitatnya, tidak menjadi satu sumber dana tunggal. Alokasi dana ini berkaitan dengan sifat masing-masing sumber dana, untuk sumber dana yang tingkat perputarannya tinggi maka likuiditasnya juga tinggi. Prioritas pertama adalah untuk kekayaan tetap yang digunakan untuk kegiatan operasional seperti gedung, peralatan, dan sebagainya. Kedua, cadangan primernya untuk kebutuhan likuiditas. Ketiga, dana untuk cadangan sekunder (surat-surat berharga jangka pendek). Cadangan
  • 14. 14 sekunder ini untuk memenuhi kebutuhan likuditas apabila terjadi penarikan dana dan permintaan kredit yang tidak diperkirakan sebelumnya. Prioritas keempat adalah kredit (pinjaman/merupakan sumber pendapatan bank yang utama. Kelima, melakukan diversifikasi investasi pada saham. obligasi,surat berharga jangka panjang. 3. Commercial Loan Theory Adalah pada pinjaman jangka pendek dan yang bersifat selfliquidating. Seorang pengusaha meminjam dana dari bank untuk menghasilkan barang yang bisa dijual dan dari kelebihan penjualan tersebut pengusaha mampu mengembalikan pinjaman bank. Perkembangan jaman menuntut bank untuk bisa melayani kebutuhan nasabah yang membutuhkan pinjaman jangka pendek dan juga pinjaman jangka panjang. Jika hanya memberi pinjaman jangka pendek maka akan kehilangan banyak nasabah yang membutuhkan pinjaman jangka panjang. 4. Shiftability Theory Teori ini berasumsi bahwa likuiditas bank bisa dipelihara jika kekayaan bisa digeser menjadi bentuk kekayaan yang lain. Konsep ini telah menggeser fokus sumber likuiditas dari pinjaman ke surat berharga. Analisis ini hanya bisa diterapkan untuk bank secara individual bukan untuk sistem perbankan keseluruhan. Jika suatu bank membutuhkan lebih banyak cadangan primer dan bank-bank lain tidak. maka bank tersebut mampu mengubah kekayaannya menjadi bentuk yang lebih likuid tanpa kesulitan. Tetapi jika semua bank menginginkan likuiditas tinggi bersamaan,timbul masalah karena tak ada yang membeli surat berharga tersebut. 5. Doctrine of Anticipated Income
  • 15. 15 Menyatakan bahwa likuiditas bank dapat direncanakan jika skedul pembayaran pinjaman didasarkan pada future income para peminjam. Diakui bahwa pinjaman tidak selalu self-liquidating. Teori ini mengemukakan fakta bahwa likuiditas bank dipengaruhi oleh batas waktu pinjaman. kelemahannya adalah adanya ketidakpastian future income dari para peminjamnya. Bila angsuran pinjaman ini tidak dibayarkan tepat pada waktunya maka kebutuhan likuiditas bank tidak akan terpenuhi. B. Liability Management (Pengelolaan Utang). Suatu proses dimana bank mengembangkan sumber-sumber dana yang non tradisional melalui pinjaman di pasar uang atau menerbitkan instrumen utang untuk memenuhi permintaan kredit. Perkembangan pasar dana dan Euro Dollar memudahkan penerapan filosofi manajemen bank ini. Teori ini menegaskan bahwa likuiditas sekarang ini bukanlah masalah yang berat. Dana mudah diperoleh dengan cara menaikkan tingkat bunga sertifikat deposito yang ditawarkan. Bank-bank sekarang menyadari bahwa permintaan kredit bisa dipenuhi dengan cara membeli likuiditas di pasar uang. Bank tidak lagi tergantung pada sumber dana tradisional (giro, deposito, atau tabungan). Pemenuhan likuditas bisa melalui sumber-sumber non tradisional seperti pinjaman antarbank, penjualan sertifikat deposito, penerbitan surat berharga di pasar uang, repurchase agreement, dan Euro Dollar. 2.6 Penggabungan Usaha Bank Hasil penilaian yang diumumkan pemerintah sangat menentukan masa depan perbankan yang bersangkutan, mengingat dunia perbankan yang mengelola bisnis kepercayaan. Masalah kepercayaan adalah masalah sensitif, oleh karena itu harus tetap dijaga dari hal-hal yang bersifat negatif. Artinya kalau masyarakat sudah tidak percaya lagi kepada salah satu bank, karena penilaian yang jelek terhadap kondisinya,
  • 16. 16 maka dampaknya akan merugikan bank tersebut. Kepercayaan ini disebabkan karena kegiatannya menyangkut uang masyarakat. Bagi bank yang dinyatakan sehat justru sangat menguntungkan karena dapat menaikkan pamornya dimata para nasabahnya atau calon nasabahnya. Namun bagi bank yang tidak sehat untuk beberapa periode maka disarankan untuk melaksanakan penggabungan usaha dengan bank lainnya. Dalam praktiknya penggabungan dalam dunia perbankan tidak hanya bagi bank yang dinilai tidak sehat saja, akan tetapi bank yang sehatpun dapat pula bergabung dengan bank lainnya sesuai dengan tujuan bank tersebut. Sebagai contoh bank dapat bergabung dengan tujuan untuk menguasai pasar. Namun biasanya penggabungan antar bank yang tidak sehat lebih diutamakan. Terdapat beberapa bentuk penggabungan yang dapat dipilih suatu bank. Pertimbangannya adalah tergantung dari kondisi bank dan keinginan pemilik bank lama. Masing-masing bentuk mempunyai keunggulan dan kerugian sendiri. Tentu saja pemilihan bentuk penggabungan ini didasarkan kepada tujuan perbankan tersebut. Jenis-jenis penggabungan yang dapat dipilih dan yang biasa dilakukan di Indonesia adalah sebagai berikut : A. Merger Merger adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah sate dari bank yang ikut merger dan membubarkan bank-bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih dulu. Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh saham bank lainnya yang ikut bergabung menjadi satu dengan bank yang dipilih untuk dijadikan bank yang akan dipertahankan. Biasanya bank hasil merger memakai salah satu nama yang dipilih secara bersama. Sebagai contoh: Bank Maras melakukan merger dengan Bank Menumbing dan disepakati memakai nama Bank Maras, maka nama Bank Menumbing diganti menjadi bank Maras B. Konsolidasi
  • 17. 17 Yaitu penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan membubarkan hank-bank yang ikut konsolidasi tersebut tanpa melikuidasi terlebih dulu. Contoh konsolidasi, misalnya Bank Maras melakukan konsolidasi dengan Bank Menumbing, maka nama kedua bank tersebut dibubarkan dan menamakan bank yang baru, misalnya Bank Mangkol. C. Akuisisi Merupakan pengambil-alihan kepemilikan suatu bank yang berakibat beralihnya pengendalian terhadap bank. Dalam penggabungan dengan bentuk akuisisi biasanya nama bank yang diakuisisi tidak berubah dan yang berubah hanyalah kepemilikannya. Contoh di atas misalnya Bank Maras diakuisisi oleh Bank Menumbing maka nama Bank Maras tidak berubah dan yang berubah adalah kepemilikannya saja yaitu menjadi milik Bank Menumbing. Usaha penggabungan model di atas sering disebut dengan penggabungan model horizontal. Jenis penggabungan lainnya yang sering dilakukan penggabungan secara vertikal yaitu dengan cara menggabungkan beberapa usaha mulai dari usaha yang bergerak dalam industri hilir ke usaha yang bergerak dalam usaha industri hulu. Dengan kata lain mulai dari perusahaan penyedia bahan baku sampai dengan perusahaan yang menjual barang jadi dari bahan baku tersebut. Alasan penggabungannya yaitu untuk memutuskan bergabung dengan perusahaan lain bukanlah perkara yang mudah. Keputusan bergabung diambil karena suatu alasan yang sangat kuat. Jadi sebelum melakukan penggabungan badan usahanya, setiap perusahaan tentu mempunyai maksud tertentu yang ingin dicapainva. Demikian pula jenis penggabungan yang akan dipilih juga dilakukan dengan berbagai macam pertimbangan. Terdapat beberapa alasan suatu bank atau suatu perusahaan untuk melakukan penggabungan baik penggabungan secara Merger, Konsolidasi maupun Akuisisi. Alasan yang biasa dipakai adalah.
  • 18. 18 1. Masalah Kesehatan Apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia setelah melalui beberapa perbaikan sebelumnya, maka sebaiknya bank tersebut melakukan penggabungan. Pilihan penggabungan tentunya dengan bank yang sehat. Jika bank yang digabungkan sama-sama dalam kondisi tidak sehat maka sebaiknya pilihan penggabungan adalah konsolidasi atau dapat pula diakuisisi oleh bank lain yang sehat. 2. Masalah Permodalan Apabila modal suatu bank dirasakan kecil sehingga sulit untuk melakukan perluasan usaha, maka bank dapat bergabung dengan satu atau beberapa bank sehingga modal dimiliki menjadi besar. Sebagai contoh Bank Maras hanva memiliki modal 5 milyar dengan 12 buah cabang bergabung dengan Bank Mangkol yang memiliki modal 10 milyar clan memiliki 20 cabang. Gabungan kedua bank tersebut sekarang memiliki modal 15 milyar dan 32 cabang. Dengan adanya penggabungan atau usaha peleburan otomatis lebih mudah untuk mengembangkan usahanya. Yang jelas setelah melakukan penggabungan modal dan cabang dari beberapa bank yang ikut bergabung akan bertambah besar. 3. Masalah Manajemen Manajemen bank yang sembrawut atau kurang profesional sehingga, perusahaan terus merugi dan sulit untuk berkembang. Jenis bank inipun sebaiknya melakukan penggabungan usaha atau peleburan usaha dengan bank yang lebih profesional yang terkenal dengan kualitas manajemennya. 4. Teknologi dan Administrasi. Bank yang menggunakan teknologi yang masih tradisional sangat menjadi masalah. Dalam perkembangan yang sedemikian cepat diperlukan teknologi yang canggih. Untuk memperoleh teknologi yang canggih diperlukan modal yang tidak sedikit. JaIan keluar yang dipilih adalah
  • 19. 19 melakukan penggabungan dengan bank yang sudah memiliki teknologi yang canggih. Demikian pula bagi bank yang kurang teratur dan masih tradisional dalam hal administrasinya, sebaiknya bank melakukan penggabungan atau peleburan sehingga diharapkan administrasinya menjadi lebih baik. 5. Ingin Menguasai Pasar. Tujuan ingin menguasai pasar tidak diumumkan secara jelas kepada pihak luar dan biasanya hanya diketahui oleh mereka yang hendak ikut bergabung. Dengan adanya penggabungan dari beberapa bank, maka jumlah cabang dan jumlah nasabah yang dimiliki bertambah. Tujuan ini juga dilakukan untuk menghilangkan atau melawan pesaing yang ada. Keinginan untuk mengadakan penggabungan bank, baik penggabungan secara merger, konsolidasi atau akuisisi dapat dilakukan atas dasar. a. Inisiatif bank yang bersangkutan atau b. Permintaan Bank Indonesia atau c. Inisiatif badan khusus Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Dalam melakukan penggabungan, maka pihak perbankan hendaknya memenuhi beberapa peraturan dan persyaratan yang telah ditetapkan. Izin untuk melakukan Merger, Konsolidasi atau Akuisisi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. memenuhi rasio kecukupan modal yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. b. calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris tidak termasuk daftar orang yang tercela dibidang perbankan.
  • 20. 20 c. dalam hal akuisisi, maka bank wajib memenuhi ketentuan mengenai pengertian modal oleh bank yang diatur oleh Bank Indonesia. 2.7 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Sistem keuangan pada dasarnya adalah tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang memiliki peran terutama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa di bidang keuangan oleh lembaga-lembaga keuangan penunjang lainnya misalnya pasar uang dan pasar modal. Sistem keuangan Indonesia pada prinsipnya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu sistem perbankan dan sistem lembaga keuangan bukan bank. Lembaga keuangan ini dapat menerima simpanan dari masyarakat, maka juga disebut depository financial institutions yang terdiri dari bank umum dan bank perkreditan rakyat. Sedangkan lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan selain dari bank yang dalam kegiatan usahanya tidak diperkenankan menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Dalam perjalanan sejarah perkembangan sistem keuangan Indonesia, sistem lembaga keuangan mengalami perubahan yang sangat fundamental terutama setelah memasuki era deregulasi, paket kebijakan 27 Oktober 1988 yang kemudian berlanjut dengan diundangkannya beberapa undang-undang dibidang keuangan dan perbankan sejak tahun 1992 yaitu : a. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan; b. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentanga Asuransi; c. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun; d. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal; e. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan; f. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Konsekuensi dikeluarkannya undang-undang tersebut diatas, adalah perubahan struktur sistem lembaga-lembaga keuangan di Indonesia. Di samping itu, dari aspek pengaturan dan pembinaan, lembaga-lembaga keuangan menjadi semakin jelas dan
  • 21. 21 kuat karena telah memiliki kekuatan hukum terutama dibidang perasuransian dan dana pensiun yang sebelumnya undang-undang diatas dasar hukum pengaturannya hanya dilakukan dengan keputusan-keputusan mentri keuangan. Sistem keuangan dalam perekonomian memiliki sekurang-kurangnya tujuh fungsi pokok diantaranya: A. Fungsi Tabungan Sistem pasar keuangan dan lembaga keuangan menyediakan instrumen untuk tabungan. Obligasi, saham dan instrumen utang laindiperjualbelikan di pasar uang dan pasar modal yang menjanjikan suatupendapatan dan dengan risiko yang rendah bagi masyarakat penabung yangmengalir melalui pasar keuangan kemudian digunakan untuk investasi sehinggabarang-barang dan jasa dapat diproduksi. B. Fungsi Penyimpanan Kekayaan(wealth function) Penyimpanan kekayaan dapat dilakukan dengan membeli barang obligasi, saham dan instrumen keuangan lainnilainya tidak akan berkurang karena berlalunya waktu dan bahkan memperolehpenghasilan di samping risiko rugi relatif lebih kecil. C. Fungsi likuiditas. Lembaga keuangan depositori menyediakan berbagai altematif instrumen simpanan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. D. Fungsi kredit. Kredit merupakan pinjaman yang disertai dengan janji untuk membayar kembali di masa yang akan datang. E. Fungsi pembayaran Instrumen pembayaran yang tersedia antara lain cek, girobilyet, karlu kredit, termasuk mekanisme kliring dalam perbankan.
  • 22. 22 F. Fungsi risiko Pasar keuangan menawarkan proteksi terhadap jiwa, kesehatan danrisiko pendapatan atau kerugian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjualberbagai polis asuransi. G. Fungsi kebijakan Pasar keuangan telah menjadi instrumen pokok yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk melakukan kebijakan guna menstabilkanekonomi dan mempengaruhi inflasi melalui kebijakan moneter. 2.8 Pasar Modal Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan, setiap saat cenderung menunjukkan jumlah yang semakin bertambah. Terjadinya pertambahan permintaan permodalan ini ditunjukkan dengan semakin meningkat kebutuhan untuk aktivitas produksi. Oleh karena itu untuk memudahkan masyarakat dan para produsen untuk mendapatkan permodalan maka pemerintah bersama-sama lembaga-lembaga ekonomi menyelenggarakan kegiatan pasar modal. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Perbedaan antara pasar modal dengan pasar uang adalah jangka waktunya. Dalam pasar uang, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu pendek,
  • 23. 23 sedangkan dalam pasar modal, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu panjang. A. Fungsi Pasar Modal Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai 2 fungsi. 1. Fungsi Ekonomi. Pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak investor dan pihak yang memerlukan dana. 2. Fungsi Keuangan. Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternative pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas. Sedangkan fungsi pasar modal di Indonesia meliputi: a. sebagai sarana badan usaha untuk mendapatkan tambahan modal; b. sebagai sarana pemerataan pendapatan; c. memperbesar produksi dengan modal yang didapat sehingga produktivitas meningkat; d. menampung tenaga kerja; dan e. memperbesar pemasukan pajak bagi pemerintah. B. Manfaat Pasar Modal Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah :
  • 24. 24 1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal. 2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. 3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu Negara. Maksudnya jika pasar modal berkembang maka diharapkan perekonomian juga akan berkembang. 4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai pada lapisan masyarakat menengah 5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional. C. Tujuan Dibentuknya Pasar Modal Pada tahun 1977, pemerintah mengaktifkan kembali beroperasinya pasar modal dengan tujuan untuk lebih memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Pengaktifan kembali tersebut dilandaskan oleh adanya kebutuhan dana pembangunan yang semakin meningkat. Melalui pasar modal, dunia usaha akan dapat memperoleh sebagian atau seluruh pembiayaan jangka panjang yang diperlukan. Selain itu, pengaktifan ini juga dimaksudkan untuk meratakan hasil-hasil pembangunan melalui kepemilikan sahamsaham perusahaan serta penyediaan lapangan kerja dan pemerataan kesempatan usaha. D. Peran Strategis Pasar Modal Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal dapat menjadi
  • 25. 25 sumber dana alternatif bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu agen produksi yang secara nasional akan membentuk Gross Domestic Product (GDP). Perkembangan pasar modal akan menunjang kegiatan peningkatan GDP. Dengan kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kemjuan ekonomi suatu negara.
  • 26. 26 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan utama bank-bank umum adalah menghimpun dana masyarakat antara lain dalam bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan, serta menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis. Bank umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan efektivitas kebijakan moneter. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya: a. penciptaan uang b. mendukung kelancaran mekanisme pembayaran c. penghimpunan dana simpanan d. mendukung kelancaran transaksi internasional e. penyimpanan barang barang dan surat-surat berharga f. pemberian jasa-jasa lainnya 3.2 Saran Semua bank sama baik negeri maupun swasta, tergantung dari bagaimana bank itu dapat mengelola dengan baik manajemen keuangan mereka sehingga bank bisa mendapatkan keuntungan yang telah ditargetkan. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus dapat memanfaatkan badan usaha ini, dan bank juga harus bisa memegang kepercayaan masyarakat dengan cara mengelola manajemen bank itu sendiri dengan sebaik mungkin.
  • 27. 27 Daftar Pustaka Aufan, Dahlan. 2007. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia. Ardianto, Salim. 2012. Bank Umum. http://Ardianto.blogspot.com/2012/03/ bamk. umum.html. (diakses tanggal 22 Oktober 2012) Halawi, Putra. 2009. Definisi, Fungsi, dan Peranan Bank Umum dalam Perekonomian. http://putracenter.net/2009/09/23/definisi-fungsi-dan-perananbank-umum-dalam-perekonomian/. (diakses tanggal 22 Oktober 2012) Heriyadi. 2011. Penggabungan Usaha Bank. http://h3r1y4d1.wordpress.com/2011/ 06/02/penggabungan-usaha-bank/. (diakses tanggal 22 Oktober 2012) Samudra, Aan. 2010. Manajemen Likuiditas Bank Umum.http://aansamudra.blogspot. com/2010/11/manajemen-likuiditas-bank.html. (diakses tanggal 22 Oktober 2012)