SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
ANALSIS LANDASAN SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI DI DAERAH REMBANG
STUDI KASUS SMP N 1 SULANG
Oleh: Angga Debby Frayudha, M. Pd
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan
masyarakat artinya, bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan yang
terbaik bagi putra-putrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang bermutu dalam
segala hal. Mengingat perkembangan dunia IPTEK serta era globalisasi di depan mata
maka tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat
maka pihak sekolah perlu melakukan pembenahan-pembenahan dalam hal sumber
daya manusia yang profesional, manajemen yang handal, kegiatan belajar-mengajar
yang berkualitas, adanya akses terhadap lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun
luar negeri bermutu serta ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan pendidikan
bertaraf internasional. Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan
khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan
urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau peranti untuk
mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan
pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi
manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah) memiliki
daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan
datang yaitu dengan menerapkan landasan-landasan pendidikan.
Organisasi yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian analisis makalah ini adalah
SMP N 1 Sulang Kabupaten Rembang. Analisis landasan-landasan pendidikan
digunakan untuk menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses) dari
Sekolah tersebut. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah melihat
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
sejauh mana nilai “PLUS” yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi
dan situasi dari sekolah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut di atas
dirumuskan permasalahan dalam pertanyaan penelitian ini sebagai berikut:
1. Landasan pendidikan apa saja yang diterapkan di SMP N 1 Sulang?
2. Kelebihan dan Kelemahan Landasan pendidikan yang diterapkan di SMP N 1
Sulang?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Landasan pendidikan apa saja yang diterapkan di SMP N 1 Sulang?
2. Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan Landasan pendidikan yang diterapkan di
SMP N 1 Sulang?
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2.1 Profil Sekolah SMPN 1 Sulang
SMPN 1 Sulang, yang beralamat di jalan P nomor Q kabupaten Rembang,
mempunyai nilai akreditasi sekolah amat baik (A) dengan nilai akreditasi 98,95.
Jumlah total siswa SMPN 1 Sulang tahun 2008/2009 adalah 659 siswa dengan rincian
211 siswa kelas tingkat VII, 203 siswa kelas tingkat VIII, dan 245 siswa kelas tingkat
IX. Latar belakang ekonomi orangtua siswa dominan pada tingkat status menengah ke
atas dengan sebaran profesi terbesar pada PNS dan TNI/POLRI (58%), swasta (20,5%),
petani (9%), pedagang (9%), dan lainnya.
SMPN 1 Sulang mempunyai fasilitas dan sarana prasarana fisik yang telah sesuai
dengan standar sarana prasarana yang diharuskan dalam Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
SMPN 1 Sulang dalam dua tahun terakhir (2007/2008 dan 2008/2009) meraih
rerata nilai UAN 8,09 dan 8,89. Peringkat sekolah menurut nilai rerata UAN di tahun
2007/2008 adalah peringkat 1 tingkat kecamatan, peringkat 6 tingkat kabupaten.
Sedangkan di tahun 2008/2009 meraih peringkat 1 tingkat kecamatan dan peringkat 8
tingkat kabupaten. Angka kelulusan studi dan kelanjutan studi untuk dua tahun terakhir
100 persen yaitu 231 siswa (tahun 2007/2008) dan 243 siswa (tahun 2008/2009).
Prestasi dan lomba akademik dan non akademik, olahraga, seni dan lainnya juga meraih
juara di tingkat kabupaten.
2.2 Analisa Landasan Yang diterapkan di SMP N 1 Sulang
a. Landasan Religius
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
Keluarga besar SMP Negeri 1 Sulang kabupaten Rembang (SMPN 1 Sulang )
melangsungkan pengajian kelas. Pengajian kelas tersebut dilangsungkan setelah
dhuhur hingga menjelang Ashar setiap satu bulan sekali di mushola .
"Pengajian kelas merupakan agenda rutin SMPN 1 Sulang. Kegiatan ini sengaja
dilaksanakan rutin untuk mempererat silaturahmi setiap siswa," ungkap Tuharno
mewakili pihak sekolah dalam sambutannya, Sabtu 21 September 2013.
Pengajian kelas diikuti semua siswa dan guru kelas. Dalam kesempatan tersebut
pengajian menghadirkan pembicara guru agama SMPN 1 Sulang, asal. Dalam
tausiahnya, guru agama menekankan pentingnya meneladani kepribadian Rasulullah
SAW.
"Rasulullah merupakan uswatun hasanah yang harus diteladani. Keteladanan
Kanjeng Nabi tidak hanya dalam hal ibadah kepada Allah tetapi juga kasih sayang
sesama manusia," jelas KH Ismail.
Setelah itu pengajian diakhiri dengan acara ramah tamah. "Saya senang dengan
materi pengajian. Insya Allah akan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,"
Pungkas Adit, siswa yang mengikuti pengajian. (Ary Gunawan/Mar) Ary Gunawan
adalah pewarta warga.
Mengingat begitu pentingnya aspek pendidikan terhadap manusia, maka setiap
usaha pendidikan sebaiknya dilandasi oleh nilai-nilai ideal (Ideal core values) dan
berlaku secara umum (General Pattern). Dasar nilai-niai ideal itu harus merupakan
sumber kebenaran dan kekuatan yang dapat mengantarkan pada apa yang dicita-
citakan. Dasar tersebut harus merupakan standar nilai yang dapat mengevaluasi
kegiatan yang berjalan. Dalam Persfektif Islam pandangan hidup yang mendasari
seluruh proses pendidikan Islam adalah pandangan hidup yang islami, yang merupakan
nilai-niai luhur yang bersifat transendental, eternal dan universal.
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
Dari paparan artikel diatas disebutkan bahwa SMPN 1 Sulang menerapkan dan
menjalankan landasan religius pada sekolahnya sehingga asumsi-asumsi yang
bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak ukur dalam rangka praktek
pendidikan dan atau studi pendidikan sudah diterapkan.
b. Landasan Politik
UUD 1945 telah menjamin hak warga negaranya di dalam mendapatkan
pendidikan sebagai upaya membangun bangsa dan ini menjadi landasan paling dasar
pada setiap SMP di seluruh Indonesia. Jaminan tersebut tercermin di dalam Pasal 28 C
ayat 1 UUD 1945. Dalam Pasal tersebut disebutkan bahwa: “setiap orang berhak
mengembangkan pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan
dan memperoleh manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”.
Selain itu di Pasal 31 ayat 1 sampai dengan ayat 5 UUD 1945 dijelaskan bahwa:
Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur didalam undang-undang.
Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh
persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan
belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
Pemerintah akan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban
umat manusia.
Sebagai penyelenggara negara, pemeritah berkewajiban menyediakan layanan
pendidikan secara bebas biaya untuk semua warga negara usia sekolah. Ketentuan
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
bebas biaya ini berlaku untuk pendidikan dengan standar pelayanan minimum. Bila
warga negara menghendaki pendidikan di atas standar pelayanan minimum, maka
biaya pendidikan ditanggung sendiri oleh warga negara yang bersangkutan. Layanan
pendidikan minimum yang bebas biaya diselenggarakan oleh sekolah negeri.
Sedangkan layanan pendidikan yang di atas standar pelayanan minimum lazimnya
diselenggarakan oleh swasta.
landasan politik penting untuk melatih jiwa masyarakat, berbangsa dan bertanah
air dan juga dapat dimaknai sebagai suatu studi untuk mengkritisi suatu sistem
pendidikan SMP yang bila memungkinkan melakukan penyimpangan amanat.
Budaya politik seseorang atau masyarakat sebenarnya berbanding lurus dengan
tingkat pendidikan seseorang atau masyarakat. Hal itu bisa dipahami mengingat
semakin tinggi kesempatan seseorang atau masyarakat mengenyam pendidikan,
semakin tinggi pula seseorang atau masyarakat memiliki kesempatan membaca,
membandingkan, mengevaluasi, sekaligus mengkritisi ruang idealitas dan realitas
politik. Maka, kunci pendidikan politik masyarakat sebenarnya terletak pada politik
pendidikan masyarakat.
Dan hal lainya berkaitan dengan politik adalah pencalonan kepala sekolah SMP
yang sekarang ini menjadi hak bupati untuk menunjuk dan memilih kepala sekolah,
dan ini menjadikan status kepala sekolah menjadi posisi yang identik dengan politik,
siapa yang kuat dia yang akan menang, dan ini menjadi hal yang berlawanan dengan
pendidikan bahwa pendidikan dilaksanankan secara bebas, transparan namun tetap
berkwalitas.
Di lain sisi Politik pendidikan yang dimaksud termanifestasikan dalam
kebijakan-kebijakan strategis pemerintah dalam bidang pendidikan. Politik pendidikan
yang diharapkan tentunya politik pendidikan yang berpihak pada rakyat kecil atau
miskin. Bagaimanapun, hingga hari ini masih banyak orang tua yang tidak mampu
menyekolahkan anak-anaknya sampai tingkat SMP sekalipun. Masih banyak sekolah
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
yang kekurangan fasilitas yang lengkap termasuk SMPN 1 Sulang atau bahkan tidak
memiliki gedung yang representatif atau tak memiliki ruang belajar sama sekali. Masih
banyak sekolah yang sangat kekurangan guru pengajar. Masih banyak pula guru
(honorer) yang dibayar sangat rendah yang menyebabkan motivasi mengajarnya sangat
rendah.
c. Landasan Hukum
Pada pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMPN 1 Sulang dilandasi oleh
landasan hukum yang berupa undang-undang dan peraturan. Dengan adanya landasan
hukum ini makin mengokohkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di
SMPN 1 Sulang. Berikut ini beberapa peraturan yang melandasi pelaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
1) Di dalam kurikulum 1975 Buku III C untuk SD, SMP dan SMA telah dibakukan
secara operasional pelasanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah demikian pula
dalam kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan 1976 Buku III D.
Di dalam kurikulum tersebut dalam bab pendahuluan (1.4) berbunyi: Pelaksanaan
pendidikan di SD/SMP/SMA bertujuan mengembangkan siswa secara optimal. Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu melibatkan 3 komponen Pokok yaitu:
a. Program kurikulum yang baik.
b. Administrasi pendidikan yang lancar
c. Pelayanan bimbingan yang terarah; disertai dengan sarana dan prasarana yang
mamadai.
Ketiga komponen pokok itu merupakan komponen-komponen yang integral dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
2) SK Mendikbud No 0370/0/1978, untuk SMP, tanggal 22 Desember 1978, dan SK
Mendikbud No. 0371/01978, untuk SMA, tanggal 22 Desember 1978, menyatakan
bahwa fungsi SMP / SMA adalah :
a. Melaksankan pendidikan sesuai dengan kurikulum.
b. Melaksanakan Bimbingan dan Penyuluhan bagi siswa.
c. Melakasanakan urusan tata usaha dan urusan rumah tangga sekolah.
d. Pembinan kerjasama dengan orang tua siswa dan masyarakat.
3) Kurikulum SMP dan SMA tahun 1984 tentang pelakasanaan bimbingan karir yang
terdiri dari 5 paket, paket I Pemahaman diri, paket II nilai-nilai, paket III pemahaman
lingkungan, paket IV hambatan dan cara mengatasi hambatan, paket V merencanakan
masa depan.
4) Undang-undang pendidikan no 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional
menegaskan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi perannya yang akan datang. Tenaga
pendidikan adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar, dan atau
melatih peserta didik. Pendidikan nasional bertujuan mencerdasarkan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa dan Berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, dan kesehatan jasmani dan rohani, mandiri seta memiliki
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
5) Peraturan Pemerintah no 28 tahun 1990, Menurut PP No. 28/1990 Tentang
Pendidikan Dasar Bab X Bimbingan pasal 25 ayat (1) Bimbingan merupakan bantuan
yang diberikan pada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan, ayat (2) Bimbingan diberikan oleh guru
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
pembimbing, ayat (3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat 1 dan 2
diatas oleh menteri.
6) (1) dan (2) di atas oleh menteri.Peraturan Pemerintah No 29 thun 1990 Bab X pasal
27 tentang Sekolah Menengah: Pasal 27 Ayat (1) Bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan pada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan
dan merencanakan masa depan. Ayat (2) Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan pada siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan, kalimat
tersebut telah secara langsung memuat pengertaian dan tujuan pokok bimbingan dan
konseling di sekolah.
7) Menurut SK Menpan no 26 tahun 1989 Surat Edaran Bersama Mendikbud dan
Kepala BAKN tanggal 15 Agustus 1989 serta Surat Edaran Mendikbud tanggal 5 juli
1990 terdapat guru BP dengan latar belakang yang berbeda-beda:
a. Guru kelas sekaligus sebagai guru BP
b. Guru bidang studi yang merangkap guru BP
c. Guru BP yang merangkap sebagai guru bidang studi
d. Guru BP yang dengan latar pendidikan no BP
e. Kepala Sekolah yang sekurang-kurangnya membimbing 40 siswa.
f. Guru yang memiliki minor BP
g. Guru BP yang memiliki ijasah BP.
d. Landasan Sosial
SMPN 1 Sulang mengadakan rangkaian kegiatan Bakti Sosial Idul Adha di
Dusun Galsari, Karangharjo, Banyurowo. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga
hari tasyrik, tanggal 16-18 Oktober 2013. Kegiatan bakti sosial berupa kegiatan
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
penyembelihan hewan qurban, pengajian bersama, dan penyerahan bantuan sosial
pemberdayaan masyarakat.
"Kegiatan baksos idul adha merupakan program rutin unggulan SMPN 1 Sulang.
Tujuannya adalah menumbuhkan kepedulian peserta didik terhadap." Demikian
disampaikan Subarkah, Kepala SMPN 1 Sulang.
Kegiatan baksos idul adha ini mengangkat tema "Indahnya Berbagi Bersama
untuk Membantu Sesama". Kegiatan ini diikuti oleh 126 peserta didik kelas IX dengan
didampingi 11 guru. Dengan mengadopsi format house family, peserta didik tinggal di
rumah warga selama pelaksanaan baksos.
"Peserta didik kami wajibkan tinggal bersama warga. Harapannya, mereka
mampu membantu aktivitas warga dan berlatih kemandirian dan kepedulian dalam
hidup bermasyarakat." Demikian disampaikan Luky Kurniawan, salah seorang guru
pendamping.
Dalam kegiatan baksos ini dilakukan penyembelihan satu ekor sapi dan enam
ekor kambing. Daging qurban dibagikan kepada warga yang membutuhkan ditambah
bantuan sosial berupa kebutuhan pokok. (Ary Gunawan/ kw).
Dari data yang ada diatas bisa dimaknai sebagai proses interaksi antara 2 individu
atau lebih yang saling belajar sehingga memungkinkan perkembangan peradaban di
masyarakat. pada sisi lain sosoal pendidikan atau sosiologi pendidikan adalah ilmu
yang mempelajari tentang hubungan interaksi manusia satu dengan yang lain baik
individu dengan kelompok sehingga terjalin kerjasama yang sinergis dan
berkesinambungan manfaat lain dari sosiologi ini adalah manusia itu sendiri adalah
makhluk sosial dan manusia tidak bisa hidup sendiri dan terpisah karena saling
membutuhkan
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
e. Landasan Psikologi
Landasan psikologis mengemukakan beberapa hal pokok yang mempunyai
pengaruh terhadap pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu tentang tingkah laku,
motif dan motivasi, pembawaan dan lingkungan, perkembangan dan tugas-tugas
perkembangan, belajar dan penguatan, dan kepribadian.
Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman
bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan ( klien ).
Psikologi merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Landasan psikologis
dalam bimbingan dan konseling memberikan pemahaman tentang tingkah laku
individu yang menjadi sasaran layanan. Hal ini diperlukan karena ruang lingkup
bimbingan dan konseling adalah ruang lingkup klien, yang perlu diubah atau
dikembangkan.
Tingkah laku individu tidak terjadi dalam keadaan kosong, melainkan
mengandung latar belakang, latar depan, sangkut paut dan isi tertentu. Tingkah laku
berlangsung dalam lingkungan tertentu yang didalamnya terdapat unsur waktu, tempat,
dan berbagai kondisi lain. Tingkah laku merupakan perwujudan hasil interaksi antara
keadaan intern dan ekstern.
Belajar merupakan salah satu konsep yang sangat mendasar dari psikologi. Topic
tentang belajar menjadi materi dasar dan pokok dari pembahasan psikologis, bahkan
menjadi inti dalam penjelasan tentang persepsi dan berpikir; kemampuan dan imajinasi,
berargumentasi, dan menilai/mempertimbangkan; sikap, ciri- ciri kepribadian, dan
sistem nilai; serta perkembangan dan organisasi kegiatan yang membentuk kepribadian
individu.
Belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan
apa yang sudah ada pada diri individu. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
Pertama, terjadinya perubahan dan tercapainya sesuatu yang baru pada diri
individu itu tidak berlangsung dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan. Jika
perubahan atau sesuatu yang baru terjadi pada individu tersebut tanpa disengaja atau
diupayakan, maka perubahan atau sesuatu yang baru itu bukanlah hasil belajar,
melainkan suatu yang berlangsung secara kebetulan atau hasil
pertumbuhan/perkembangan yang berupa kematangan.
Kedua, proses belajar terjadi pada suatu kondisi tertentu. Untuk terjadinya proses
belajar diperlukan prasyarat, berupa hasil kematangan ataupun hasil belajar yang
terdahulu. Misalnya, apabila seorang anak hendak belajar berhitung, terlebih dahulu ia
harus memahami tentang konsep tentang angka sebagai prasyarat belajar berhitung itu.
Ketiga, hasil belajar yang diharapkan adalah sesuatu yang baru, baik dalam
kawasan kognitif, afektif, konotatif, maupun psikomotoris/keterampilan. Hasil yang
merupakan sesuatu yang baru akan memberikan nilai tambah bagi individu yang
belajar.
Keempat, kegiatan belajar sering kali memerlukan sejumlah sarana, baik
peralatan(berupa buku, alat-alat latihan, alat-alat peraga, peralatan elektronik, peralatan
komunikasi, dan berbagai alat bantu belajar lainnya) maupun suasana hati dan
hubungan sosio-emosional. Suasana hati dan hubungan sosio-emosional yang
kondusif, sehingga tidak ada sesuatu yang menghambat, melainkan mendorong
berlangsungnya perbuatan belajar, akan lebih memungkinkan lagi tercapainya hasil
belajar yang diinginkan.
Kelima, hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar hendaknya dapat diketahui
atau diukur, baik oleh individu yang belajar maupun oleh orang lain. Pengetahuan
tentang hasil belajar merupakan balikana bagi individu yang belajar, terutama tentang
seberapa jauh kesuksesannya dalam upaya belajar itu. Adanya balikan seperti itu sangat
diperlukan oleh individu yang belajar agar ia dapat mengadakan perhitungan tentang
upaya belajar yang dilaksanakannya itu dan hasil-hasilnya serta upaya kelanjutannya.
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
Keenam, upaya belajar merupakan upaya yang berkesinambungan. Kegiatan
belajar tidak terbatas oleh waktu, tempat, keadaan, dan objek yang dipelajari, ataupun
oleh usia. Upaya belajar dikehendaki berlangsung terus-menerus, sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan individu yang bersangkutan. Untuk itu diperlukan
penguatan (reinforcement). Apabila penguatan itu sering dilakukan, maka individu
yang diberikan penguatan itu akan melanjutkan atau bahkan meningkatkan upaya
belajarnya, sampai ia memiliki kebiasaan belajar yang baik.
Pemberian penguatan dilakukan memakai pernyataan berkenaan dengan hal-hal
positif yang ada pada diri individu, khususnya berkenaan dengan kegiatan belajarnya
itu; misalnya pernyataan tentang motivasi belajarnya cukup tinggi, hasil belajarnya
bagus, caranya menjawab soal-soal cermat, bahasanya lancer, pekerjaannya rapi, dan
sebagainya. Dengan pernyataan positif itu diharapkan mendorong tumbuhnya rasa
puas, rasa diri mampu bekerja dan mampu menghasilkan sesuatu yang berguna,
sehingga ia terdorong untuk mengulangi kegiatan tersebut. Apabila hal itu terjadi maka
upaya pemberian penguatan menampakkan hasilnya.
Para konselor perlu mengenal dan memahami teori-teori belajar yang telah
dikembangkan oleh para ahli seperti, teori pembiasaan dan keterpaduan (conditioning
dan connectionism theories), teori gestalt (gestalt theories), teori perkembangan
kognisi (cognitive development theories), teori proses informasi (informating
processing theories), proses peniruan (social learning theory). Hal tersebut dilakukan
dalam upaya pengembangan kegiatan belajar klien.
Jadi psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari gejala kejiwaan yang
ditampakkan dalam bentuk perilaku siswa yang pemanfaatannya untuk kepentingan
siswa itu sendiri atau orang lain ataupun aktivitas-aktivitas individu baik yang disadari
ataupun yang tidak disadari yang diperoleh melalui suatu proses atau langkah-langkah
ilmiah tertentu serta mempelajari penerapan dasar-dasar atau prinsip-prinsip, metode,
teknik, dan pendekatan psikologis untuk memahami dan memecahkan masalah-
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
masalah dalam pendidikan. Kondisi psikologis adalah kondisi karakteristik psikofisik
siswa sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam
interaksinya dengan lingkungan. Perilaku merupakan manifestasi dari ciri-ciri
kehidupan baik yang tampak maupun tidak tampak.
Prayitno dan Erman Amti,Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,Rineka
Cipta,Jakarta,2004,hal.154
f. Landasan Ekonomi
1) Biaya honor/intensif guru
Aktivitas biaya ini proporsional dengan jumlah siswa, sehingga termasuk aktivitas di
level unit. Berdasarkan data realisasi APBS diketahui total biaya honor/intensif guru
sebesar Rp 173.156.000.
2) Biaya honor/intensif non guru (PTT)
Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan rombongan belajar (rombel kelas),
sehingga termasuk aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS
diketahui total biaya honor/intensif non guru (PTT) sebesar Rp 52.760.000.
3) Biaya pengembangan SDM
Aktivitas biaya ini meliputi biaya seminar guru, IHT, workshop, penataran, pertemuan
MGMP. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan rombongan belajar (rombel
kelas), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi APBS
diketahui biaya pengembangan SDM Rp 159.000.000.
4) Biaya alat tulis
Aktivitas biaya ini meliputi biaya alat tulis KBM dan alat tulis kantor. Aktivitas biaya
ini bersifat proporsional dengan rombongan belajar (rombel kelas), sehingga termasuk
aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya
alat tulis sebesar Rp 79.275.000.
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
5) Biaya buku siswa
Aktivitas biaya ini meliputi biaya pengadaan buku text-book sebagai pegangan siswa.
Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan jumlah siswa, sehingga termasuk
aktivitas di level unit. Berdasarkan data realisasi anggaranAPBS diketahui total biaya
buku siswa sebesar Rp 14.490.000.
6) Biaya buku perpustakaan
Aktivitas biaya ini meliputi biaya pengadaan buku referensi perpustakaan dan buku
lain-lain. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan kelas/rombongan belajar
(rombel), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi
anggaran APBS diketahui total biaya buku perpustakaan sebesar Rp 14.000.000.
7) Biaya evaluasi belajar siswa
Aktivitas biaya ini meliputi biaya ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian akhir sekolah, ujian akhir nasional, ulangan remidial, ulangan
pengayaan. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan jumlah siswa, sehingga
termasuk aktivitas di level unit. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui
biaya evaluasi belajar siswa sebesar Rp 67.254.000.
8) Biaya alat dan bahan habis pakai
Aktivitas biaya ini meliputi biaya alat bahan KBM, alat kebersihan, alat listrik,
kebutuhan rumah tangga sekolah. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan
rombongan belajar (rombel kelas), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Dari data
realisasi anggaran APBS diketahui total biaya alat dan bahan habis pakai sebesar Rp
90.175.000.
9) Biaya daya dan jasa
Aktivitas biaya ini meliputi biaya listrik, air, telepon, internet. Aktivitas biaya ini
bersifat proporsional dengan kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya
daya dan jasa sebesar Rp 42.218.000.
10) Biaya layanan perpustakaan
Aktivitas biaya ini meliputi biaya kartu perpustakaan, sirkulasi dan perawatan buku,
administrasi perpustakaan. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan jumlah
siswa, sehingga termasuk aktivitas di level unit. Berdasarkan data realisasi anggaran
APBS diketahui total biaya layanan perpustakaan sebesar Rp 4.720.000.
11) Biaya laboratorium
Aktivitas biaya ini meliputi biaya penggunaan alat praktikum, pemeliharaan alat
laboratorium, administrasi laboratorium. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional
dengan kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk aktivitas di level batch.
Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya laboratorium sebesar
Rp 17.352.000.
12) Biaya pembinaan akademik siswa
Aktivitas biaya ini meliputi biaya jam tambahan, pembinaan lomba, olimpiade,
pengayaan akademik. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan
kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk aktivitas di level batch.
Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya pembinaan akademik
siswa sebesar Rp 100.620.000.
13) Biaya pembinaan non akademik siswa
Aktivitas biaya ini meliputi biaya kegiatan ekstrakurikuler, pramuka, PMR, PKS,
olahraga, kesenian, pesantren, dan lain-lain kegiatan kesiswaan. Aktivitas biaya ini
bersifat proporsional dengan kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk
aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya
pembinaan non akademik siswa sebesar Rp 97.820.000.
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
14) Biaya penerimaan peserta didik baru (PPDB)
Aktivitas biaya ini meliputi biaya pendaftaran, tes seleksi, administrasi, kepanitiaan,
orientasi siswa baru. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan jumlah siswa,
sehingga termasuk aktivitas di level unit. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS
diketahui total biaya penerimaan peserta didik baru (PPDB) sebesar Rp 7.000.000.
15) Biaya pemeliharaan sarana prasarana
Aktivitas biaya ini meliputi biaya pemeliharaan fasilitas sekolah (ruang belaiar, ruang
fasilitas sekolah, ruang kantor, pagar). Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan
kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk aktivitas di level batch.
Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya pemeliharaan sarana
prasarana sebesar Rp 9.740.000.
16) Biaya kebersihan
Aktivitas biaya ini meliputi biaya kebersihan kelas, kantor, ruang fasilitas sekolah, WC,
taman, masjid, lingkungan sekolah. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan
kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk aktivitas di level batch.
Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya kebersihan sebesar Rp
6.585.000.
17) Biaya lain-lain administrasi sekolah
Aktivitas biaya ini meliputi biaya pembinaan, pemantauan, pengawasan, pelaporan,
rapat kordinasi. Aktivitas biaya ini lebih kepada kepentingan organisasi keseluruhan
sehingga termasuk pada aktivitas di level produk. Berdasarkan data realisasi anggaran
APBS diketahui total biaya lain-lain administrasi sekolah sebesar Rp 71.766.500.
2.3 Kekuatan dan Kekurangan
2.3.1 Kekuatan
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
a. Motivasi guru dan siswa cukup tinggi dalam menerapkan aspek religius untuk
meningkatkan iman dan takwa siswa.
b. Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa atau siswa
dengan siswa sangat kondusif dengan adanya program bimbingan konsultasi.
c. Dasar Penerapan hukum yang berlaku menjadikan Sekolah memiliki kekuatan
hukum untuk mengatur sistem yang baik dan teratur.
d. Kegiatan amal yang dilakukan sekolah berdampak positif bagi masyarakat ataupun
siswa karena bisa menumbuhkan dan menguatkan tali persaudaraan di daerah tersebut.
e. Pembiayaan yang dikelola dengan baik akan berdampak sistematis dan kondusif di
sekolah.
f. Politik yang baik harusnya berdampak baik juga bagi kepentingan pendidikan dan
ini menjadi kekuatan tersendiri bagi pendidikan.
2.3.2 Kekurangan
a. Masih ada siswa atau guru yang terkadang tidak mengikuti pengajian sehingga
berimplikasi munculnya keinginan yang serupa untuk tidak mengikuti kajian agama.
c. Pembiyaan Orang tua siswa dalam anggaran pembangunan sangat sulit dikarenakan
kondisi perekonomian kebanyakan dibawah rata-rata.
e. Belum bisa memfasilitasi sarana dan prasarana yang mendukung untuk
pembelajaran terutama di perpustakaan dan di laboratorium sehingga kurang kondusif
dalam kelengkapan buku dan juga alat praktek yang dimanfaatkan oleh siswa untuk
penunjang pembelajaran.
f. Gedung sekolah sudah membutuhkan banyak perbaikan dan penambahan ruang
seperti ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan juga ruang kantor yang masih
kurang memadai.
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Setelah menganalisis data sekolah SMP N 1 Sulang dari enam komponen
landasan pendidikan yang diterapkan di SMP N 1 Sulang dan diketahui bahwa landasan
tersebut sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem yang sudah lama
dibangun, dan menurut analisa dapat disimpulkan jika salah satu landasan tidak ada
maka sekolah bisa dikategorikan sebagai sekolah kurang baik, karena sekolah yang
baik harus menerapkan landasan-landasan pendidikan yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah, kita juga dapat melihat bobot antara kekuatan dan kelemahan yang ada
sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki SMP
N 1 Sulang seimbang. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk pihak sekolah bahwa
kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk meminimalisir kelemahan yang
ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan terus berusaha dan meningkatkan
kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada dapat teratasi.
Begitu juga peluang dalam sarana dan prasarana adalah peluang yang paling besar yang
dimiliki oleh SMP N 1 Sulang walaupun ini peluang ini masih jauh tetapi haruslah
dimanfaatkan secara maksimal dengan kerjasama yang baik antara pihak sekolah
dengan pihak diluar sekolah.
3.2 Saran
Analisis ini tidak terlepas dari keterbatasan. Faktor yang menjadi penyebab
keterbatasan analisis ini antara lain adalah data yang kurang detail menyebabkan
perhitungan belum optimal dalam menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, baik
dalam perhitungan kondisi faktual maupun dalam perhitungan. Data kurang mendetail
disebabkan karena akses data yang kurang.
Email: mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
Daftar Pustaka
Tim Perencanaan Dinas Pendidikan. 2007. Profil Pendidikan Kabupaten Rembang
Tahun 2007. Rembang: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Rembang.
Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Soekarto Indarafachrudi. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang efektif. Bogor:
Ghalia Indonesia
Bordovsky, T., Neal R.V. dan George R.W. 2005. Activity-Based Costing System
Required For Successful Customer Relationship Management. Journal of
Business & Economics Research 3(3): 35.
Anonim. Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Negara Republik Indonesia.
Anonim. 2003. Undang-undang (UU) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Negara Republik Indonesia.
Anonim. 2005. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Pemerintah Republik Indonesia.
Anonim. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar.
Pemerintah Republik Indonesia.
Anonim. 2008. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan. Pemerintah Republik Indonesia.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdfLAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdfuswah22
 
RPP SUHU & KALOR (SMA_2)
RPP SUHU & KALOR (SMA_2)RPP SUHU & KALOR (SMA_2)
RPP SUHU & KALOR (SMA_2)MAFIA '11
 
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas XRPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas XDiva Pendidikan
 
Kunci LKPD Tekanan Hidrostatis
Kunci LKPD Tekanan HidrostatisKunci LKPD Tekanan Hidrostatis
Kunci LKPD Tekanan HidrostatisNovaPriyanaLestari
 
Bab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsiBab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsinatal kristiono
 
2. silabus kls 4 Tema selalu berhemat energi
2. silabus kls 4 Tema selalu berhemat energi2. silabus kls 4 Tema selalu berhemat energi
2. silabus kls 4 Tema selalu berhemat energiDeir Irhamni
 
Alur Tujuan Pembelajaran IPA Kurikulum Merdeka Fase D SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Alur Tujuan Pembelajaran IPA Kurikulum Merdeka Fase D SMP Ibrahimy 1 SukorejoAlur Tujuan Pembelajaran IPA Kurikulum Merdeka Fase D SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Alur Tujuan Pembelajaran IPA Kurikulum Merdeka Fase D SMP Ibrahimy 1 SukorejoZainulHasan13
 
RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)MAFIA '11
 
Asesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptx
Asesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptxAsesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptx
Asesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptxDZestLiz
 
Analisis karakteristik siswa dan lingkungan
Analisis karakteristik  siswa dan lingkunganAnalisis karakteristik  siswa dan lingkungan
Analisis karakteristik siswa dan lingkunganSalsabila Arini
 
Pembelajaran Terpadu Model Threaded
Pembelajaran Terpadu Model ThreadedPembelajaran Terpadu Model Threaded
Pembelajaran Terpadu Model ThreadedInayah Syar
 
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaKonsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaVerar Oka
 
Modul Ajar Bagian DINAMIKA.docx
Modul Ajar Bagian DINAMIKA.docxModul Ajar Bagian DINAMIKA.docx
Modul Ajar Bagian DINAMIKA.docxSunariyoSunariyo1
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfAdeWiraPribadi1
 
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian PengembanganMetode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian PengembanganAwal Akbar Jamaluddin
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisDiana Amelia Bagti
 
9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilanJiehan Liya
 

Was ist angesagt? (20)

LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdfLAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
 
RPP SUHU & KALOR (SMA_2)
RPP SUHU & KALOR (SMA_2)RPP SUHU & KALOR (SMA_2)
RPP SUHU & KALOR (SMA_2)
 
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas XRPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
 
Kunci LKPD Tekanan Hidrostatis
Kunci LKPD Tekanan HidrostatisKunci LKPD Tekanan Hidrostatis
Kunci LKPD Tekanan Hidrostatis
 
Bab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsiBab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsi
 
2. silabus kls 4 Tema selalu berhemat energi
2. silabus kls 4 Tema selalu berhemat energi2. silabus kls 4 Tema selalu berhemat energi
2. silabus kls 4 Tema selalu berhemat energi
 
Alur Tujuan Pembelajaran IPA Kurikulum Merdeka Fase D SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Alur Tujuan Pembelajaran IPA Kurikulum Merdeka Fase D SMP Ibrahimy 1 SukorejoAlur Tujuan Pembelajaran IPA Kurikulum Merdeka Fase D SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Alur Tujuan Pembelajaran IPA Kurikulum Merdeka Fase D SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
 
RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)
 
Angket siswa
Angket siswaAngket siswa
Angket siswa
 
Asesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptx
Asesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptxAsesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptx
Asesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptx
 
Analisis karakteristik siswa dan lingkungan
Analisis karakteristik  siswa dan lingkunganAnalisis karakteristik  siswa dan lingkungan
Analisis karakteristik siswa dan lingkungan
 
Pembelajaran Terpadu Model Threaded
Pembelajaran Terpadu Model ThreadedPembelajaran Terpadu Model Threaded
Pembelajaran Terpadu Model Threaded
 
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaKonsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
 
Modul Ajar Bagian DINAMIKA.docx
Modul Ajar Bagian DINAMIKA.docxModul Ajar Bagian DINAMIKA.docx
Modul Ajar Bagian DINAMIKA.docx
 
Analisis Instruksional
Analisis InstruksionalAnalisis Instruksional
Analisis Instruksional
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian PengembanganMetode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
 
Literature Review
Literature ReviewLiterature Review
Literature Review
 
9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan
 

Andere mochten auch

Analisis perancangan pendidikan tingkat kabupaten
Analisis perancangan pendidikan tingkat kabupatenAnalisis perancangan pendidikan tingkat kabupaten
Analisis perancangan pendidikan tingkat kabupatenAngga Debby Frayudha
 
Percepatan peningkatan mutu pendidikan
Percepatan peningkatan mutu pendidikanPercepatan peningkatan mutu pendidikan
Percepatan peningkatan mutu pendidikanMumun Mulyana
 
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesiaDampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesiaAngga Debby Frayudha
 
Kebijakan pengembangan pendidikan kejuruan (its, 23 nov 2016) compress
Kebijakan pengembangan pendidikan kejuruan (its, 23 nov 2016) compressKebijakan pengembangan pendidikan kejuruan (its, 23 nov 2016) compress
Kebijakan pengembangan pendidikan kejuruan (its, 23 nov 2016) compressThe World Bank
 

Andere mochten auch (6)

Analisis perancangan pendidikan tingkat kabupaten
Analisis perancangan pendidikan tingkat kabupatenAnalisis perancangan pendidikan tingkat kabupaten
Analisis perancangan pendidikan tingkat kabupaten
 
Makalah kebijakan
Makalah kebijakanMakalah kebijakan
Makalah kebijakan
 
Percepatan peningkatan mutu pendidikan
Percepatan peningkatan mutu pendidikanPercepatan peningkatan mutu pendidikan
Percepatan peningkatan mutu pendidikan
 
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesiaDampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
 
Analsisis pisa
Analsisis pisaAnalsisis pisa
Analsisis pisa
 
Kebijakan pengembangan pendidikan kejuruan (its, 23 nov 2016) compress
Kebijakan pengembangan pendidikan kejuruan (its, 23 nov 2016) compressKebijakan pengembangan pendidikan kejuruan (its, 23 nov 2016) compress
Kebijakan pengembangan pendidikan kejuruan (its, 23 nov 2016) compress
 

Ähnlich wie Analsis landasan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri di daerah rembang studi kasus smp n

Analisis satuan pendidikan di rembang
Analisis satuan pendidikan di rembangAnalisis satuan pendidikan di rembang
Analisis satuan pendidikan di rembangAngga Debby Frayudha
 
Proposal smk 2013
Proposal smk 2013Proposal smk 2013
Proposal smk 2013Dede Asep
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for alliwan Alit
 
Tugas Besar Pancasila Mini Project Citizen
Tugas Besar Pancasila Mini Project CitizenTugas Besar Pancasila Mini Project Citizen
Tugas Besar Pancasila Mini Project CitizenMuhammadHafizh375853
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for alliwan Alit
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaDenny Kodrat
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaDenny Kodrat
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANharjunode
 
Contoh dokumen satu malang 2019 2020
Contoh dokumen satu malang 2019 2020Contoh dokumen satu malang 2019 2020
Contoh dokumen satu malang 2019 2020Azis Sudihartono
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Mbakyu Sarah
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...AGUS SETIYONO
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...AGUS SETIYONO
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANIDadang DjokoKaryanto
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
Data bem unpatti
Data bem unpattiData bem unpatti
Data bem unpattiAfif Faith
 

Ähnlich wie Analsis landasan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri di daerah rembang studi kasus smp n (20)

Analisis satuan pendidikan di rembang
Analisis satuan pendidikan di rembangAnalisis satuan pendidikan di rembang
Analisis satuan pendidikan di rembang
 
Analisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bosAnalisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bos
 
Proposal smk 2013
Proposal smk 2013Proposal smk 2013
Proposal smk 2013
 
4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
Tugas Besar Pancasila Mini Project Citizen
Tugas Besar Pancasila Mini Project CitizenTugas Besar Pancasila Mini Project Citizen
Tugas Besar Pancasila Mini Project Citizen
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
Bab i1 asia
Bab i1 asiaBab i1 asia
Bab i1 asia
 
makalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikanmakalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikan
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesia
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesia
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
 
Contoh dokumen satu malang 2019 2020
Contoh dokumen satu malang 2019 2020Contoh dokumen satu malang 2019 2020
Contoh dokumen satu malang 2019 2020
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
 
Data bem unpatti
Data bem unpattiData bem unpatti
Data bem unpatti
 
Ktsp farmasi
Ktsp farmasiKtsp farmasi
Ktsp farmasi
 

Mehr von Angga Debby Frayudha

PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KO...
PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KO...PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KO...
PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KO...Angga Debby Frayudha
 
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...Angga Debby Frayudha
 
Analisis manajemen kearsipan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kin...
Analisis manajemen kearsipan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kin...Analisis manajemen kearsipan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kin...
Analisis manajemen kearsipan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kin...Angga Debby Frayudha
 
Pengantar statistik [compatibility mode]
Pengantar statistik [compatibility mode]Pengantar statistik [compatibility mode]
Pengantar statistik [compatibility mode]Angga Debby Frayudha
 
Filsafat ilmu konservasi pendidikan
Filsafat ilmu   konservasi pendidikanFilsafat ilmu   konservasi pendidikan
Filsafat ilmu konservasi pendidikanAngga Debby Frayudha
 
Management education through distance mode of learning
Management education through distance mode of learningManagement education through distance mode of learning
Management education through distance mode of learningAngga Debby Frayudha
 
Manajemen sistem informasi militer
Manajemen sistem informasi militerManajemen sistem informasi militer
Manajemen sistem informasi militerAngga Debby Frayudha
 
Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal yang dapat memberikan gambaran yan...
Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal yang dapat memberikan gambaran yan...Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal yang dapat memberikan gambaran yan...
Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal yang dapat memberikan gambaran yan...Angga Debby Frayudha
 

Mehr von Angga Debby Frayudha (20)

Analisa sekolah standart nasional
Analisa sekolah standart nasionalAnalisa sekolah standart nasional
Analisa sekolah standart nasional
 
PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KO...
PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KO...PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KO...
PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KO...
 
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...
 
Iterasi jacobi
Iterasi jacobiIterasi jacobi
Iterasi jacobi
 
Analisis manajemen kearsipan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kin...
Analisis manajemen kearsipan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kin...Analisis manajemen kearsipan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kin...
Analisis manajemen kearsipan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kin...
 
manajemen kesehatan
manajemen kesehatanmanajemen kesehatan
manajemen kesehatan
 
Pengantar statistik [compatibility mode]
Pengantar statistik [compatibility mode]Pengantar statistik [compatibility mode]
Pengantar statistik [compatibility mode]
 
Statistika deskriptif
Statistika deskriptifStatistika deskriptif
Statistika deskriptif
 
Statistik inferensial
Statistik inferensialStatistik inferensial
Statistik inferensial
 
Filsafat ilmu konservasi pendidikan
Filsafat ilmu   konservasi pendidikanFilsafat ilmu   konservasi pendidikan
Filsafat ilmu konservasi pendidikan
 
Etika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafatEtika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafat
 
Bayi tabung filsafat ilmu
Bayi tabung filsafat ilmuBayi tabung filsafat ilmu
Bayi tabung filsafat ilmu
 
Management education through distance mode of learning
Management education through distance mode of learningManagement education through distance mode of learning
Management education through distance mode of learning
 
Manajemen sistem informasi militer
Manajemen sistem informasi militerManajemen sistem informasi militer
Manajemen sistem informasi militer
 
Manajemen teknologi militer
Manajemen teknologi militerManajemen teknologi militer
Manajemen teknologi militer
 
Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal yang dapat memberikan gambaran yan...
Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal yang dapat memberikan gambaran yan...Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal yang dapat memberikan gambaran yan...
Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal yang dapat memberikan gambaran yan...
 
Uji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rataUji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rata
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
kumpulan soal STATISTIKA
kumpulan soal STATISTIKAkumpulan soal STATISTIKA
kumpulan soal STATISTIKA
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 

Analsis landasan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri di daerah rembang studi kasus smp n

  • 1. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA ANALSIS LANDASAN SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI DAERAH REMBANG STUDI KASUS SMP N 1 SULANG Oleh: Angga Debby Frayudha, M. Pd 1.1 Latar Belakang Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan masyarakat artinya, bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi putra-putrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang bermutu dalam segala hal. Mengingat perkembangan dunia IPTEK serta era globalisasi di depan mata maka tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak sekolah perlu melakukan pembenahan-pembenahan dalam hal sumber daya manusia yang profesional, manajemen yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses terhadap lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu serta ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf internasional. Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah) memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan datang yaitu dengan menerapkan landasan-landasan pendidikan. Organisasi yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian analisis makalah ini adalah SMP N 1 Sulang Kabupaten Rembang. Analisis landasan-landasan pendidikan digunakan untuk menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses) dari Sekolah tersebut. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah melihat
  • 2. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA sejauh mana nilai “PLUS” yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi dan situasi dari sekolah tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Dari pemaparan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut di atas dirumuskan permasalahan dalam pertanyaan penelitian ini sebagai berikut: 1. Landasan pendidikan apa saja yang diterapkan di SMP N 1 Sulang? 2. Kelebihan dan Kelemahan Landasan pendidikan yang diterapkan di SMP N 1 Sulang? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui Landasan pendidikan apa saja yang diterapkan di SMP N 1 Sulang? 2. Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan Landasan pendidikan yang diterapkan di SMP N 1 Sulang?
  • 3. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA II ANALISIS DAN PEMBAHASAN 2.1 Profil Sekolah SMPN 1 Sulang SMPN 1 Sulang, yang beralamat di jalan P nomor Q kabupaten Rembang, mempunyai nilai akreditasi sekolah amat baik (A) dengan nilai akreditasi 98,95. Jumlah total siswa SMPN 1 Sulang tahun 2008/2009 adalah 659 siswa dengan rincian 211 siswa kelas tingkat VII, 203 siswa kelas tingkat VIII, dan 245 siswa kelas tingkat IX. Latar belakang ekonomi orangtua siswa dominan pada tingkat status menengah ke atas dengan sebaran profesi terbesar pada PNS dan TNI/POLRI (58%), swasta (20,5%), petani (9%), pedagang (9%), dan lainnya. SMPN 1 Sulang mempunyai fasilitas dan sarana prasarana fisik yang telah sesuai dengan standar sarana prasarana yang diharuskan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP). SMPN 1 Sulang dalam dua tahun terakhir (2007/2008 dan 2008/2009) meraih rerata nilai UAN 8,09 dan 8,89. Peringkat sekolah menurut nilai rerata UAN di tahun 2007/2008 adalah peringkat 1 tingkat kecamatan, peringkat 6 tingkat kabupaten. Sedangkan di tahun 2008/2009 meraih peringkat 1 tingkat kecamatan dan peringkat 8 tingkat kabupaten. Angka kelulusan studi dan kelanjutan studi untuk dua tahun terakhir 100 persen yaitu 231 siswa (tahun 2007/2008) dan 243 siswa (tahun 2008/2009). Prestasi dan lomba akademik dan non akademik, olahraga, seni dan lainnya juga meraih juara di tingkat kabupaten. 2.2 Analisa Landasan Yang diterapkan di SMP N 1 Sulang a. Landasan Religius
  • 4. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA Keluarga besar SMP Negeri 1 Sulang kabupaten Rembang (SMPN 1 Sulang ) melangsungkan pengajian kelas. Pengajian kelas tersebut dilangsungkan setelah dhuhur hingga menjelang Ashar setiap satu bulan sekali di mushola . "Pengajian kelas merupakan agenda rutin SMPN 1 Sulang. Kegiatan ini sengaja dilaksanakan rutin untuk mempererat silaturahmi setiap siswa," ungkap Tuharno mewakili pihak sekolah dalam sambutannya, Sabtu 21 September 2013. Pengajian kelas diikuti semua siswa dan guru kelas. Dalam kesempatan tersebut pengajian menghadirkan pembicara guru agama SMPN 1 Sulang, asal. Dalam tausiahnya, guru agama menekankan pentingnya meneladani kepribadian Rasulullah SAW. "Rasulullah merupakan uswatun hasanah yang harus diteladani. Keteladanan Kanjeng Nabi tidak hanya dalam hal ibadah kepada Allah tetapi juga kasih sayang sesama manusia," jelas KH Ismail. Setelah itu pengajian diakhiri dengan acara ramah tamah. "Saya senang dengan materi pengajian. Insya Allah akan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari," Pungkas Adit, siswa yang mengikuti pengajian. (Ary Gunawan/Mar) Ary Gunawan adalah pewarta warga. Mengingat begitu pentingnya aspek pendidikan terhadap manusia, maka setiap usaha pendidikan sebaiknya dilandasi oleh nilai-nilai ideal (Ideal core values) dan berlaku secara umum (General Pattern). Dasar nilai-niai ideal itu harus merupakan sumber kebenaran dan kekuatan yang dapat mengantarkan pada apa yang dicita- citakan. Dasar tersebut harus merupakan standar nilai yang dapat mengevaluasi kegiatan yang berjalan. Dalam Persfektif Islam pandangan hidup yang mendasari seluruh proses pendidikan Islam adalah pandangan hidup yang islami, yang merupakan nilai-niai luhur yang bersifat transendental, eternal dan universal.
  • 5. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA Dari paparan artikel diatas disebutkan bahwa SMPN 1 Sulang menerapkan dan menjalankan landasan religius pada sekolahnya sehingga asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak ukur dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan sudah diterapkan. b. Landasan Politik UUD 1945 telah menjamin hak warga negaranya di dalam mendapatkan pendidikan sebagai upaya membangun bangsa dan ini menjadi landasan paling dasar pada setiap SMP di seluruh Indonesia. Jaminan tersebut tercermin di dalam Pasal 28 C ayat 1 UUD 1945. Dalam Pasal tersebut disebutkan bahwa: “setiap orang berhak mengembangkan pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. Selain itu di Pasal 31 ayat 1 sampai dengan ayat 5 UUD 1945 dijelaskan bahwa: Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur didalam undang-undang. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Pemerintah akan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban umat manusia. Sebagai penyelenggara negara, pemeritah berkewajiban menyediakan layanan pendidikan secara bebas biaya untuk semua warga negara usia sekolah. Ketentuan
  • 6. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA bebas biaya ini berlaku untuk pendidikan dengan standar pelayanan minimum. Bila warga negara menghendaki pendidikan di atas standar pelayanan minimum, maka biaya pendidikan ditanggung sendiri oleh warga negara yang bersangkutan. Layanan pendidikan minimum yang bebas biaya diselenggarakan oleh sekolah negeri. Sedangkan layanan pendidikan yang di atas standar pelayanan minimum lazimnya diselenggarakan oleh swasta. landasan politik penting untuk melatih jiwa masyarakat, berbangsa dan bertanah air dan juga dapat dimaknai sebagai suatu studi untuk mengkritisi suatu sistem pendidikan SMP yang bila memungkinkan melakukan penyimpangan amanat. Budaya politik seseorang atau masyarakat sebenarnya berbanding lurus dengan tingkat pendidikan seseorang atau masyarakat. Hal itu bisa dipahami mengingat semakin tinggi kesempatan seseorang atau masyarakat mengenyam pendidikan, semakin tinggi pula seseorang atau masyarakat memiliki kesempatan membaca, membandingkan, mengevaluasi, sekaligus mengkritisi ruang idealitas dan realitas politik. Maka, kunci pendidikan politik masyarakat sebenarnya terletak pada politik pendidikan masyarakat. Dan hal lainya berkaitan dengan politik adalah pencalonan kepala sekolah SMP yang sekarang ini menjadi hak bupati untuk menunjuk dan memilih kepala sekolah, dan ini menjadikan status kepala sekolah menjadi posisi yang identik dengan politik, siapa yang kuat dia yang akan menang, dan ini menjadi hal yang berlawanan dengan pendidikan bahwa pendidikan dilaksanankan secara bebas, transparan namun tetap berkwalitas. Di lain sisi Politik pendidikan yang dimaksud termanifestasikan dalam kebijakan-kebijakan strategis pemerintah dalam bidang pendidikan. Politik pendidikan yang diharapkan tentunya politik pendidikan yang berpihak pada rakyat kecil atau miskin. Bagaimanapun, hingga hari ini masih banyak orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai tingkat SMP sekalipun. Masih banyak sekolah
  • 7. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA yang kekurangan fasilitas yang lengkap termasuk SMPN 1 Sulang atau bahkan tidak memiliki gedung yang representatif atau tak memiliki ruang belajar sama sekali. Masih banyak sekolah yang sangat kekurangan guru pengajar. Masih banyak pula guru (honorer) yang dibayar sangat rendah yang menyebabkan motivasi mengajarnya sangat rendah. c. Landasan Hukum Pada pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMPN 1 Sulang dilandasi oleh landasan hukum yang berupa undang-undang dan peraturan. Dengan adanya landasan hukum ini makin mengokohkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di SMPN 1 Sulang. Berikut ini beberapa peraturan yang melandasi pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. 1) Di dalam kurikulum 1975 Buku III C untuk SD, SMP dan SMA telah dibakukan secara operasional pelasanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah demikian pula dalam kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan 1976 Buku III D. Di dalam kurikulum tersebut dalam bab pendahuluan (1.4) berbunyi: Pelaksanaan pendidikan di SD/SMP/SMA bertujuan mengembangkan siswa secara optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu melibatkan 3 komponen Pokok yaitu: a. Program kurikulum yang baik. b. Administrasi pendidikan yang lancar c. Pelayanan bimbingan yang terarah; disertai dengan sarana dan prasarana yang mamadai. Ketiga komponen pokok itu merupakan komponen-komponen yang integral dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
  • 8. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA 2) SK Mendikbud No 0370/0/1978, untuk SMP, tanggal 22 Desember 1978, dan SK Mendikbud No. 0371/01978, untuk SMA, tanggal 22 Desember 1978, menyatakan bahwa fungsi SMP / SMA adalah : a. Melaksankan pendidikan sesuai dengan kurikulum. b. Melaksanakan Bimbingan dan Penyuluhan bagi siswa. c. Melakasanakan urusan tata usaha dan urusan rumah tangga sekolah. d. Pembinan kerjasama dengan orang tua siswa dan masyarakat. 3) Kurikulum SMP dan SMA tahun 1984 tentang pelakasanaan bimbingan karir yang terdiri dari 5 paket, paket I Pemahaman diri, paket II nilai-nilai, paket III pemahaman lingkungan, paket IV hambatan dan cara mengatasi hambatan, paket V merencanakan masa depan. 4) Undang-undang pendidikan no 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional menegaskan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi perannya yang akan datang. Tenaga pendidikan adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar, dan atau melatih peserta didik. Pendidikan nasional bertujuan mencerdasarkan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa dan Berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, dan kesehatan jasmani dan rohani, mandiri seta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 5) Peraturan Pemerintah no 28 tahun 1990, Menurut PP No. 28/1990 Tentang Pendidikan Dasar Bab X Bimbingan pasal 25 ayat (1) Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan pada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan, ayat (2) Bimbingan diberikan oleh guru
  • 9. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA pembimbing, ayat (3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat 1 dan 2 diatas oleh menteri. 6) (1) dan (2) di atas oleh menteri.Peraturan Pemerintah No 29 thun 1990 Bab X pasal 27 tentang Sekolah Menengah: Pasal 27 Ayat (1) Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan pada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Ayat (2) Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan pada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan, kalimat tersebut telah secara langsung memuat pengertaian dan tujuan pokok bimbingan dan konseling di sekolah. 7) Menurut SK Menpan no 26 tahun 1989 Surat Edaran Bersama Mendikbud dan Kepala BAKN tanggal 15 Agustus 1989 serta Surat Edaran Mendikbud tanggal 5 juli 1990 terdapat guru BP dengan latar belakang yang berbeda-beda: a. Guru kelas sekaligus sebagai guru BP b. Guru bidang studi yang merangkap guru BP c. Guru BP yang merangkap sebagai guru bidang studi d. Guru BP yang dengan latar pendidikan no BP e. Kepala Sekolah yang sekurang-kurangnya membimbing 40 siswa. f. Guru yang memiliki minor BP g. Guru BP yang memiliki ijasah BP. d. Landasan Sosial SMPN 1 Sulang mengadakan rangkaian kegiatan Bakti Sosial Idul Adha di Dusun Galsari, Karangharjo, Banyurowo. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari tasyrik, tanggal 16-18 Oktober 2013. Kegiatan bakti sosial berupa kegiatan
  • 10. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA penyembelihan hewan qurban, pengajian bersama, dan penyerahan bantuan sosial pemberdayaan masyarakat. "Kegiatan baksos idul adha merupakan program rutin unggulan SMPN 1 Sulang. Tujuannya adalah menumbuhkan kepedulian peserta didik terhadap." Demikian disampaikan Subarkah, Kepala SMPN 1 Sulang. Kegiatan baksos idul adha ini mengangkat tema "Indahnya Berbagi Bersama untuk Membantu Sesama". Kegiatan ini diikuti oleh 126 peserta didik kelas IX dengan didampingi 11 guru. Dengan mengadopsi format house family, peserta didik tinggal di rumah warga selama pelaksanaan baksos. "Peserta didik kami wajibkan tinggal bersama warga. Harapannya, mereka mampu membantu aktivitas warga dan berlatih kemandirian dan kepedulian dalam hidup bermasyarakat." Demikian disampaikan Luky Kurniawan, salah seorang guru pendamping. Dalam kegiatan baksos ini dilakukan penyembelihan satu ekor sapi dan enam ekor kambing. Daging qurban dibagikan kepada warga yang membutuhkan ditambah bantuan sosial berupa kebutuhan pokok. (Ary Gunawan/ kw). Dari data yang ada diatas bisa dimaknai sebagai proses interaksi antara 2 individu atau lebih yang saling belajar sehingga memungkinkan perkembangan peradaban di masyarakat. pada sisi lain sosoal pendidikan atau sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan interaksi manusia satu dengan yang lain baik individu dengan kelompok sehingga terjalin kerjasama yang sinergis dan berkesinambungan manfaat lain dari sosiologi ini adalah manusia itu sendiri adalah makhluk sosial dan manusia tidak bisa hidup sendiri dan terpisah karena saling membutuhkan
  • 11. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA e. Landasan Psikologi Landasan psikologis mengemukakan beberapa hal pokok yang mempunyai pengaruh terhadap pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu tentang tingkah laku, motif dan motivasi, pembawaan dan lingkungan, perkembangan dan tugas-tugas perkembangan, belajar dan penguatan, dan kepribadian. Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan ( klien ). Psikologi merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Landasan psikologis dalam bimbingan dan konseling memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran layanan. Hal ini diperlukan karena ruang lingkup bimbingan dan konseling adalah ruang lingkup klien, yang perlu diubah atau dikembangkan. Tingkah laku individu tidak terjadi dalam keadaan kosong, melainkan mengandung latar belakang, latar depan, sangkut paut dan isi tertentu. Tingkah laku berlangsung dalam lingkungan tertentu yang didalamnya terdapat unsur waktu, tempat, dan berbagai kondisi lain. Tingkah laku merupakan perwujudan hasil interaksi antara keadaan intern dan ekstern. Belajar merupakan salah satu konsep yang sangat mendasar dari psikologi. Topic tentang belajar menjadi materi dasar dan pokok dari pembahasan psikologis, bahkan menjadi inti dalam penjelasan tentang persepsi dan berpikir; kemampuan dan imajinasi, berargumentasi, dan menilai/mempertimbangkan; sikap, ciri- ciri kepribadian, dan sistem nilai; serta perkembangan dan organisasi kegiatan yang membentuk kepribadian individu. Belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan apa yang sudah ada pada diri individu. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
  • 12. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA Pertama, terjadinya perubahan dan tercapainya sesuatu yang baru pada diri individu itu tidak berlangsung dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan. Jika perubahan atau sesuatu yang baru terjadi pada individu tersebut tanpa disengaja atau diupayakan, maka perubahan atau sesuatu yang baru itu bukanlah hasil belajar, melainkan suatu yang berlangsung secara kebetulan atau hasil pertumbuhan/perkembangan yang berupa kematangan. Kedua, proses belajar terjadi pada suatu kondisi tertentu. Untuk terjadinya proses belajar diperlukan prasyarat, berupa hasil kematangan ataupun hasil belajar yang terdahulu. Misalnya, apabila seorang anak hendak belajar berhitung, terlebih dahulu ia harus memahami tentang konsep tentang angka sebagai prasyarat belajar berhitung itu. Ketiga, hasil belajar yang diharapkan adalah sesuatu yang baru, baik dalam kawasan kognitif, afektif, konotatif, maupun psikomotoris/keterampilan. Hasil yang merupakan sesuatu yang baru akan memberikan nilai tambah bagi individu yang belajar. Keempat, kegiatan belajar sering kali memerlukan sejumlah sarana, baik peralatan(berupa buku, alat-alat latihan, alat-alat peraga, peralatan elektronik, peralatan komunikasi, dan berbagai alat bantu belajar lainnya) maupun suasana hati dan hubungan sosio-emosional. Suasana hati dan hubungan sosio-emosional yang kondusif, sehingga tidak ada sesuatu yang menghambat, melainkan mendorong berlangsungnya perbuatan belajar, akan lebih memungkinkan lagi tercapainya hasil belajar yang diinginkan. Kelima, hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar hendaknya dapat diketahui atau diukur, baik oleh individu yang belajar maupun oleh orang lain. Pengetahuan tentang hasil belajar merupakan balikana bagi individu yang belajar, terutama tentang seberapa jauh kesuksesannya dalam upaya belajar itu. Adanya balikan seperti itu sangat diperlukan oleh individu yang belajar agar ia dapat mengadakan perhitungan tentang upaya belajar yang dilaksanakannya itu dan hasil-hasilnya serta upaya kelanjutannya.
  • 13. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA Keenam, upaya belajar merupakan upaya yang berkesinambungan. Kegiatan belajar tidak terbatas oleh waktu, tempat, keadaan, dan objek yang dipelajari, ataupun oleh usia. Upaya belajar dikehendaki berlangsung terus-menerus, sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan individu yang bersangkutan. Untuk itu diperlukan penguatan (reinforcement). Apabila penguatan itu sering dilakukan, maka individu yang diberikan penguatan itu akan melanjutkan atau bahkan meningkatkan upaya belajarnya, sampai ia memiliki kebiasaan belajar yang baik. Pemberian penguatan dilakukan memakai pernyataan berkenaan dengan hal-hal positif yang ada pada diri individu, khususnya berkenaan dengan kegiatan belajarnya itu; misalnya pernyataan tentang motivasi belajarnya cukup tinggi, hasil belajarnya bagus, caranya menjawab soal-soal cermat, bahasanya lancer, pekerjaannya rapi, dan sebagainya. Dengan pernyataan positif itu diharapkan mendorong tumbuhnya rasa puas, rasa diri mampu bekerja dan mampu menghasilkan sesuatu yang berguna, sehingga ia terdorong untuk mengulangi kegiatan tersebut. Apabila hal itu terjadi maka upaya pemberian penguatan menampakkan hasilnya. Para konselor perlu mengenal dan memahami teori-teori belajar yang telah dikembangkan oleh para ahli seperti, teori pembiasaan dan keterpaduan (conditioning dan connectionism theories), teori gestalt (gestalt theories), teori perkembangan kognisi (cognitive development theories), teori proses informasi (informating processing theories), proses peniruan (social learning theory). Hal tersebut dilakukan dalam upaya pengembangan kegiatan belajar klien. Jadi psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari gejala kejiwaan yang ditampakkan dalam bentuk perilaku siswa yang pemanfaatannya untuk kepentingan siswa itu sendiri atau orang lain ataupun aktivitas-aktivitas individu baik yang disadari ataupun yang tidak disadari yang diperoleh melalui suatu proses atau langkah-langkah ilmiah tertentu serta mempelajari penerapan dasar-dasar atau prinsip-prinsip, metode, teknik, dan pendekatan psikologis untuk memahami dan memecahkan masalah-
  • 14. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA masalah dalam pendidikan. Kondisi psikologis adalah kondisi karakteristik psikofisik siswa sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksinya dengan lingkungan. Perilaku merupakan manifestasi dari ciri-ciri kehidupan baik yang tampak maupun tidak tampak. Prayitno dan Erman Amti,Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,Rineka Cipta,Jakarta,2004,hal.154 f. Landasan Ekonomi 1) Biaya honor/intensif guru Aktivitas biaya ini proporsional dengan jumlah siswa, sehingga termasuk aktivitas di level unit. Berdasarkan data realisasi APBS diketahui total biaya honor/intensif guru sebesar Rp 173.156.000. 2) Biaya honor/intensif non guru (PTT) Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan rombongan belajar (rombel kelas), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya honor/intensif non guru (PTT) sebesar Rp 52.760.000. 3) Biaya pengembangan SDM Aktivitas biaya ini meliputi biaya seminar guru, IHT, workshop, penataran, pertemuan MGMP. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan rombongan belajar (rombel kelas), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi APBS diketahui biaya pengembangan SDM Rp 159.000.000. 4) Biaya alat tulis Aktivitas biaya ini meliputi biaya alat tulis KBM dan alat tulis kantor. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan rombongan belajar (rombel kelas), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya alat tulis sebesar Rp 79.275.000.
  • 15. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA 5) Biaya buku siswa Aktivitas biaya ini meliputi biaya pengadaan buku text-book sebagai pegangan siswa. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan jumlah siswa, sehingga termasuk aktivitas di level unit. Berdasarkan data realisasi anggaranAPBS diketahui total biaya buku siswa sebesar Rp 14.490.000. 6) Biaya buku perpustakaan Aktivitas biaya ini meliputi biaya pengadaan buku referensi perpustakaan dan buku lain-lain. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya buku perpustakaan sebesar Rp 14.000.000. 7) Biaya evaluasi belajar siswa Aktivitas biaya ini meliputi biaya ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian akhir sekolah, ujian akhir nasional, ulangan remidial, ulangan pengayaan. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan jumlah siswa, sehingga termasuk aktivitas di level unit. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui biaya evaluasi belajar siswa sebesar Rp 67.254.000. 8) Biaya alat dan bahan habis pakai Aktivitas biaya ini meliputi biaya alat bahan KBM, alat kebersihan, alat listrik, kebutuhan rumah tangga sekolah. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan rombongan belajar (rombel kelas), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Dari data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya alat dan bahan habis pakai sebesar Rp 90.175.000. 9) Biaya daya dan jasa Aktivitas biaya ini meliputi biaya listrik, air, telepon, internet. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk
  • 16. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya daya dan jasa sebesar Rp 42.218.000. 10) Biaya layanan perpustakaan Aktivitas biaya ini meliputi biaya kartu perpustakaan, sirkulasi dan perawatan buku, administrasi perpustakaan. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan jumlah siswa, sehingga termasuk aktivitas di level unit. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya layanan perpustakaan sebesar Rp 4.720.000. 11) Biaya laboratorium Aktivitas biaya ini meliputi biaya penggunaan alat praktikum, pemeliharaan alat laboratorium, administrasi laboratorium. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya laboratorium sebesar Rp 17.352.000. 12) Biaya pembinaan akademik siswa Aktivitas biaya ini meliputi biaya jam tambahan, pembinaan lomba, olimpiade, pengayaan akademik. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya pembinaan akademik siswa sebesar Rp 100.620.000. 13) Biaya pembinaan non akademik siswa Aktivitas biaya ini meliputi biaya kegiatan ekstrakurikuler, pramuka, PMR, PKS, olahraga, kesenian, pesantren, dan lain-lain kegiatan kesiswaan. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya pembinaan non akademik siswa sebesar Rp 97.820.000.
  • 17. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA 14) Biaya penerimaan peserta didik baru (PPDB) Aktivitas biaya ini meliputi biaya pendaftaran, tes seleksi, administrasi, kepanitiaan, orientasi siswa baru. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan jumlah siswa, sehingga termasuk aktivitas di level unit. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya penerimaan peserta didik baru (PPDB) sebesar Rp 7.000.000. 15) Biaya pemeliharaan sarana prasarana Aktivitas biaya ini meliputi biaya pemeliharaan fasilitas sekolah (ruang belaiar, ruang fasilitas sekolah, ruang kantor, pagar). Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya pemeliharaan sarana prasarana sebesar Rp 9.740.000. 16) Biaya kebersihan Aktivitas biaya ini meliputi biaya kebersihan kelas, kantor, ruang fasilitas sekolah, WC, taman, masjid, lingkungan sekolah. Aktivitas biaya ini bersifat proporsional dengan kelas/rombongan belajar (rombel), sehingga termasuk aktivitas di level batch. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya kebersihan sebesar Rp 6.585.000. 17) Biaya lain-lain administrasi sekolah Aktivitas biaya ini meliputi biaya pembinaan, pemantauan, pengawasan, pelaporan, rapat kordinasi. Aktivitas biaya ini lebih kepada kepentingan organisasi keseluruhan sehingga termasuk pada aktivitas di level produk. Berdasarkan data realisasi anggaran APBS diketahui total biaya lain-lain administrasi sekolah sebesar Rp 71.766.500. 2.3 Kekuatan dan Kekurangan 2.3.1 Kekuatan
  • 18. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA a. Motivasi guru dan siswa cukup tinggi dalam menerapkan aspek religius untuk meningkatkan iman dan takwa siswa. b. Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa atau siswa dengan siswa sangat kondusif dengan adanya program bimbingan konsultasi. c. Dasar Penerapan hukum yang berlaku menjadikan Sekolah memiliki kekuatan hukum untuk mengatur sistem yang baik dan teratur. d. Kegiatan amal yang dilakukan sekolah berdampak positif bagi masyarakat ataupun siswa karena bisa menumbuhkan dan menguatkan tali persaudaraan di daerah tersebut. e. Pembiayaan yang dikelola dengan baik akan berdampak sistematis dan kondusif di sekolah. f. Politik yang baik harusnya berdampak baik juga bagi kepentingan pendidikan dan ini menjadi kekuatan tersendiri bagi pendidikan. 2.3.2 Kekurangan a. Masih ada siswa atau guru yang terkadang tidak mengikuti pengajian sehingga berimplikasi munculnya keinginan yang serupa untuk tidak mengikuti kajian agama. c. Pembiyaan Orang tua siswa dalam anggaran pembangunan sangat sulit dikarenakan kondisi perekonomian kebanyakan dibawah rata-rata. e. Belum bisa memfasilitasi sarana dan prasarana yang mendukung untuk pembelajaran terutama di perpustakaan dan di laboratorium sehingga kurang kondusif dalam kelengkapan buku dan juga alat praktek yang dimanfaatkan oleh siswa untuk penunjang pembelajaran. f. Gedung sekolah sudah membutuhkan banyak perbaikan dan penambahan ruang seperti ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan juga ruang kantor yang masih kurang memadai.
  • 19. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA III PENUTUP 3.1 Simpulan Setelah menganalisis data sekolah SMP N 1 Sulang dari enam komponen landasan pendidikan yang diterapkan di SMP N 1 Sulang dan diketahui bahwa landasan tersebut sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem yang sudah lama dibangun, dan menurut analisa dapat disimpulkan jika salah satu landasan tidak ada maka sekolah bisa dikategorikan sebagai sekolah kurang baik, karena sekolah yang baik harus menerapkan landasan-landasan pendidikan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, kita juga dapat melihat bobot antara kekuatan dan kelemahan yang ada sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki SMP N 1 Sulang seimbang. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk pihak sekolah bahwa kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk meminimalisir kelemahan yang ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan terus berusaha dan meningkatkan kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada dapat teratasi. Begitu juga peluang dalam sarana dan prasarana adalah peluang yang paling besar yang dimiliki oleh SMP N 1 Sulang walaupun ini peluang ini masih jauh tetapi haruslah dimanfaatkan secara maksimal dengan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah. 3.2 Saran Analisis ini tidak terlepas dari keterbatasan. Faktor yang menjadi penyebab keterbatasan analisis ini antara lain adalah data yang kurang detail menyebabkan perhitungan belum optimal dalam menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, baik dalam perhitungan kondisi faktual maupun dalam perhitungan. Data kurang mendetail disebabkan karena akses data yang kurang.
  • 20. Email: mpyenk@gmail.com ANGGA DEBBY FRAYUDHA Daftar Pustaka Tim Perencanaan Dinas Pendidikan. 2007. Profil Pendidikan Kabupaten Rembang Tahun 2007. Rembang: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rembang. Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Soekarto Indarafachrudi. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang efektif. Bogor: Ghalia Indonesia Bordovsky, T., Neal R.V. dan George R.W. 2005. Activity-Based Costing System Required For Successful Customer Relationship Management. Journal of Business & Economics Research 3(3): 35. Anonim. Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Negara Republik Indonesia. Anonim. 2003. Undang-undang (UU) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Negara Republik Indonesia. Anonim. 2005. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pemerintah Republik Indonesia. Anonim. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar. Pemerintah Republik Indonesia. Anonim. 2008. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan. Pemerintah Republik Indonesia.