Dokumen tersebut membahas hubungan kayu dengan air, di mana kayu bersifat higroskopis atau mampu menyerap dan melepaskan air sesuai dengan kondisi lingkungan. Kayu mengandung dua jenis air, yaitu air terikat pada dinding sel dan air bebas pada rongga sel. Kandungan air dalam kayu mempengaruhi sifat-sifat kayu seperti berat, penyusutan, dan kekuatan.
1. NAMA :ADRIANUS RONI
KELAS :B REGULER B
NIM :G1012211018
MATA KULIAH :FISIKA KAYU
HUBUNGAN KAYU DENGAN AIR
2. APA ITU HUBUNGAN KAYU DENGAN AIR
Kayu memiliki kemampuan menyerap air dari udara
Sekitar sampai kayu mencapai keseimbangan kadar air
dengan udara.Oleh karena itu kayu dapat disebut sebagai
bahan higroskopis.
3. Kayu yang tersusun lingnoselulosa
menyebabkan kayu bersifat higrokopis yaitu
menyerap air pada kondisi lebih kering dan
akan melepas air pada kondisi lebih basah
dari lingkungannya.
Kayu memiliki tiga
bidang yaitu bidang
tengensial,radial,dan
longitudinal.
4. Tangensial
Arah tangensial merupakan tegak
lurus serat dan sejajar dengan
lingkaran pertumbuhan.
Radial
Arah radial merupakan tegak lurus
serat serta arah normal
terhadaplinkaran pertumbuahan.
Longitudinal
Longitudinal merupakan
arah sejajar serat yang
terdapat pada kayu.
5. Kandungan air dalam kayu terdiri menjadi dua
Bentuk yaitu: air terikat dan air bebas.
Air terikat adalah air
yang terdapat pada
dinding sel.
Air bebas yaitu air yang
terdapat pada rongga sel
6. Pada umumnya kayu pohon yang
masih berdiri mengandung air hingga
200 – 300 % dari volume pohon
tersebut.
Brown et al (1952) menyatakan kadar
air yang teradapat dalam kayu yang
dinyatakan dalam persen terhadap
berat kering tanurnya.
Dengan demikian standar kekeringan
kayu adalah pada saat kering tanur.
7. Diantara sifat kayu’salah satunya ialah sifat
higrokopisitasanya. Sifat higrokopisitas kayu
tidak lain adalah akibat ada hubungan kayu
dengan air.
8. Masuknya air kedalam kayu,maka
bearat kayu akan bertambah.
selanjutnya masuk dan keluarnya
air dari kayu menyebabkan kayu itu
basah atau kering.Akibatnya kayu
itu akan mengembang atau
menyusut.
9. Dalam sepotong kayu umumnya terdapat
dua kelainan kadar air kayu,yaitu kadar air
redah (kecil) pada permukaan kayu dan
kadar air yang tingggi (besar) pada bagian
dalam kayu.
Menurut Kollmann dan Cote (1968) menyatakan
bahwa biasanya kayu akan bertambah kuat apabila
terjadi penurunan kadar air, terutama bila terjadi
dibawah titik jenuh serat.
Berat,penyusutan,kekuatan dan sifat lainnya pada
kadar air kayu.