4. EPIDIDIMIS
Epididimis merupakan sebuah saluran yang berada dalam
skrotum dan keluar dari kedua testis. Di dalam saluran ini,
sel sperma disimpan sementara hingga matang.
5. TESTIS
Testis merupakan bagian dari organ reproduksi
pria, terletak di bawah penis. Berfungsi
menghasilkan sperma dan hormon kelamin jantan
yaitu testoteron.
6. VAS DEFERENS
Vas deferens
merupakan sambungan
dari epididimis. Fungsi
saluran ini adalah
sebagai saluran tempat
jalannya sperma dari
epididimis menuju
vesikula seminalis.
7. SALURAN EJAKULASI
Saluran ejakulasi
merupakan saluran
pendek yang
menghubungkan
kantung semen dengan
uretra. Saluran ini
berfungsi untuk
mengeluarkan sperma
agar masuk ke dalam
uretra.
8. VESIKULA SEMINALIS
Vesikula seminalis atau kantung
mani merupakan kelenjar kelamin
yang berjumlah sepasang dan
berada di belakang kantung kemih.
Dindingnya menghasilkan cairan
kental kekuning-kuningan dan
bersifat basa. Cairan ini
mengandung mukus, gula fruktosa,
enzim koagulasi, asam askorbat,
dan prostaglandin. Gula fruktosa
yang disekresikan tersebut
menyediakan sumber energi bagi
sperma.
9. KELENJAR PROSTAT
Kelenjar prostat terletak di
bawah kantung kemih dan
merupakan pertemuan antara
uretra dengan vas deferens.
Kelenjar prostat merupakan
penghasil getah kelamin.
Getah ini bersifat encer,
mengandung enzim
antikoagulan, penyuplai nutrisi,
dan berasa agak asam. Bentuk
kelenjar prostat bulat dan
melingkari bagian atas uretra
serta di bawah kantung kemih.
10. KELENJAR BULBOURETRALIS
Kelenjar bulbouretralis dinamakan
pula kelenjar Cowper. Kelenjar
bulbouretralis memiliki bentuk
kecil dengan jumlahnya sepasang.
Letak kelenjar ini berada di
sepanjang uretra, tepatnya di
bawah kelenjar prostat. Hasil
sekresinya berupa cairan bening
yang menetralkan setiap urine
asam yang berada pada uretra. Di
samping itu, cairan ini membawa
sejumlah sperma bebas sebelum
dikeluarkan dari dalam tubuh.
11. URETRA
Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung
kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai
saluran pembuangan baik pada sistem kemih atau
ekskresi maupun pada sistem seksual. Pada pria, uretra
berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran
pengeluaran air mani. Pada pria, panjang uretra sekitar
20 cm dan berakhir pada akhir penis.
12. URETRA
4 bagian uretra :
• Pars praprostatica, terletak sebelum kelenjar
prostat.
• Pars prostatica, terletak di prostat. Pada bagian
uretra ini terdapat pembukaan kecil, di mana terletak
muara vas deferens.
• Pars membranosa, panjang sekitar 1,5 cm dan
di bagian lateral terdapat kelenjar bulbo uretralis.
• Pars spongiosa/ cavernosa, panjang sekitar 15
cm dan melintas di corpus spongiosum penis.
14. Organ Reproduksi Luar
penis berfungsi sebagai alat
kopulasi. Persenggamaan di-lakukan
sebagai sarana mengalihkan cairan
sperma menuju alat reproduksi
wanita.Secara struktural, penis
tersusun atas tiga rongga berisi
jaringan erektil yang berspons.
1. korpus cavernosum : berisi darah
paling banyak saat penis
mengalami ereksi.
2. korpus spongiosum : struktur garis
tengah ereksi tunggal yg mengisi
glans.fungsi utamanya untuk
buang air kecil dan ejakulasi.
3. Glans penis
15. Organ Reproduksi Luar
Scrotum merupakan kantung yang di
dalamnya berisi testis. Di antara
scrotum kanan dan scrotum kiri
dibatasi oleh sekat yang berupa
jaringan ikat dan otot polos. Skrotum
memiliki bentuk seperti kantung yang
berisi testis. asing- Masing dipisahkan
oleh sebuah lapisan. Lapisan ini
tersusun atas jaringan ikat dan otot
polos yang menyerupai sekat yang
bisa mengendur dan mengkerut yaitu
Otot dartos. Selain itu, terdapat pula
otot yang bertindak sebagai pengatur
kondisi suhu testis agar stabil yaitu
otot kremaster.
17. Testis
Testis atau buah zakar
adalah bagian dari organ
reproduksi pria, terletak di
bawah penis, dalam
scrotum (kantung zakar).
Pria memiliki sepasang
testis yang berbentuk oval
berada di kiri dan kanan
untuk memproduksi
sperma. Sepasang testis
ini dibungkus oleh lipatan
kulit berbentuk kantung
yang disebut kantung
zakar (skrotum).
18. TESTIS
Di dalam testis terdapat saluran-saluran halus yang disebut tubulus
seminiferus yang merupakan tempat pembentukan spermatozoa. Di
belakang masing-masing terdapat epididimis. Dari masa puber (akil
balig) sampai sepanjang hidupnya pria memproduksi sperma setiap
waktu. Pria dapat melepaskan sperma saat ejakulasi atau waktu
puncak bersenggama.
19. FUNGSI TESTIS
Fungsi testis adalah alat untuk menghasilkan
sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut
testoteron. Hormon inilah yang membuat ‘sifat
jantan’, seperti otot-otot yang menonjol, suara
besar, dan sebagainya.
20. JARINGAN PENYUSUN TESTIS
1. Epididimis : tempat
pendewasaan
(pematangan) dan
penyimpanan sperma.
2. Tubulus seminiferus :
Menghasilkan,menyimpan,d
an menjaga sperma.
3. Septum : terbentuk dari
jaringan ikat dan berfungsi
sebagai semacam dinding
antara setiap bagian.
23. STRUKTUR ORGAN REPRODUKSI WANITA
Struktur organ reproduksi wanita
meliputi organ reproduksi internal
dan organ reproduksi eksternal.
Keduanya saling berhubungan dan
tak terpisahkan. Organ reproduksi
internal terdapat di dalam rongga
abdomen, meliputi sepasang
ovarium dan saluran reproduksi
yang terdiri saluran telur
(oviduct/tuba falopii), rahim (uterus)
dan vagina. Organ reproduksi luar
meliputi mons veneris, klitoris,
sepasang labium mayora dan
sepasang labium minora.
24.
25. OVARIUM
Jumlah sepasang, bentuk oval dengan panjang 3-4 cm,
menggantung bertaut melalui mesentrium ke uterus. Merupakan
gonade perempuan yang berfungsi menghasilkan ovum dan
mensekresikan hormon kelamin perempuan yaitu estrogen dan
progesteron. Ovarium terbungkus oleh kapsul pelindung yang kuat
dan banyak mengandung folikel.
26. TUBA FALOPII (OVIDUK)
• jumlah sepasang, ujungnya mirip corong
berjumbai yang disebut infundibulum berfungsi
untuk menangkap ovum yang dilepas dari
ovarium. Epithelium bagian dalam saluran ini
bersilia, gerakan silia akan mendorong ovum
untuk bergerak menuju uterus.
• Tuba falopii dibagi menjadi 4
Infundibulum
Pars
ampularis
Pars Ismika
Pars
Interstitialis
27. UTERUS (RAHIM)
Jumlah satu buah, berotot polos tebal, berbentuk seperti buah pir,
bagian bawah mengecil disebut cervix. Uterus merupakan tempat
tumbuh dan berkembangnya embrio, dindingnya dapat
mengembang selama kehamilan dan kembali berkerut setelah
melahirkan. Dinding sebelah dalam disebut endometrium, banyak
mengasilkan lendir dan pembuluh darah. Endometrium akan
menebal menjelang ovulasi dan meluruh pada saat menstruasi.
29. VAGINA
Merupakan akhir dari saluran
reproduksi wanita. Suatu selaput
berpembuluh darah yang disebut
hymen menutupi sebagian saluran
vagina. Membran ini dapat robek akibat
aktivitas fisik yang berat atau saat
terjadi hubungan badan. Vagina
berfungsi sebagai alat kopulasi wanita
dan juga sebagai saluran kelahiran.
Dindingnya berlipat-lipat, dapat
mengembang saat melahirkan bayi.
Pada dinding sebelah dalam vagina
bermuara kelenjar bartholin yang
mensekresikan lendir saat terjadi
rangsangan seksual.
30. MONS VENERIS
Merupakan bagian yang tebal dan banyak
mengandung jaringan lemak terletak pada
bagian paling atas dari vulva
33. OVARIUM
• Ovarium atau indung telur adalah kelenjar
kelamin betina pada hewan dan manusia.
• Ukuran dan bemtuk setiap ovarium menyerupai
sebuah almon berukuran besar. Saat ovulasi,
ukuran ovarium dapat menjadi dua kali lipat
untuk sementara. Ovarium yang berbentuk oval
ini memiliki konsistensi yang padat dan sedikit
kenyal.
34. STRUKTUR OVARIUM
A. Korteks di sebelah luar yang diliputi oleh epitelium germativum yang
berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel
primordial. Sel epitel germinal primordial di lapisan terluar berfungsi dalam
pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum.
B. Medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan
pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf, dan sedikit otot polos.
Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap
bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam
perkembangannya akan menjadi folikel de Graff. Folikel-folikel ini
merupakan badian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks
ovarii dalam letak yang beraneka ragam dan pula dalam tingkat-tingkat
perkembangan dari satu sel telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja
sampai menjadi folikel de Graff yang matang terisi dengan likuor folikulli,
mengandung estrogen dan siap untuk berovulasi.
35.
36. FOLIKEL DE GRAAF
• Ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang
mempunyai nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali
dan satu nukleolus pula.
• Stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosa, yakni
sel-sel bulat kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan
mengelilingi ovum pada perkembangan lebih lanjut terdapat
ditengahnya suatu rongga terisi likuor follikuli.
• Teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum
dengan sel-sel yang lebih kecil daripada sel granulosa.
• Teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak.
37.
38. FUNGSI OVARIUM
• Menyimpan ovum yang dilepaskan satu setiap
bulan.
• Memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
• Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon
steroid dan peptida seperti estrogen dan
progesteron.
40. MENSTRUASI
Bila terjadi pembuahan atau
kehamilan, haid atau menstruasi
tidak akan terjadi. Pada
kehamilan dnding rahim akan
menebal, pembuluh darah
bertambah banyak, kelenjar dan
sel-sel dalam rahim berkembang
untuk menyokong pertumbuhan
janin. Menstruasi adalah proses
normal pada wanita dewasa.
41. DIAGRAM SIKLUS MENSTRUASI
Diagram siklus
menstruasi ini berlaku
bagi wanita yang
memiliki siklus normal 28
hari. Rata rata siklus
normal menstruasi
wanita berkisar antara
21 – 28 hari.
42.
43. SIKLUS MENSTRUASI
Siklus menstruasi terdapat 4 fase
Fase
Menstruasi
Fase Pra-
Ovulasi
Fase
Ovulasi
Fase Pasca
Ovulasi
44. FASE MENSTRUASI
Pada fase menstruasi, hormon yang berperan ialah
hormon estrogen dan progesteron. Sekitar lima
hari pertama menstruasi, kedua hormon tersebut
mengalami reduksi. Akibatnya, sel telur yang
berada dalam lapisan endometrium pada uterus
dilepas bersamaan dengan robeknya endometrium
melalui pendarahan. Hasilnya, dinding uterus
berubah menjadi sangat tipis.
45. FASE PRA-OVULASI
Mulai hari kelima sampai ke empat belas, fase
praovulasi dimulai. Pada fase ini, hormon yang
berperan yakni hormon FSH dan hormon LH.
Kedua hormon tersebut menstimulasi sel-sel folikel
untuk menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron. Adanya rangsangan hormon estrogen
dan progesteron membuat lapisan endometrium
yang luruh terbentuk kembali.
46. FASE OVULASI
Setelah fase praovulasi, selanjutnya ialah fase ovulasi. Fase
ovulasi terjadi sekitar hari keempat belas dari total
keseluruhan waktu siklus menstruasi terjadi (kurang lebih 28
hari). Pada fase ini, sekresi hormon estrogen sangat banyak.
Oleh karenanya, sekresi hormon FSH mulai menurun dan
digantikan dengan sekresi hormon LH. Adanya stimulasi
hormon LH pada folikel menjadikan folikel semakin matang.
Pematangan folikel menyebabkan sel telur keluar dari folikel.
Peristiwaini dinamakan ovulasi.
47. FASE PASCA OVULASI
Berikutnya, setelah fase praovulasi adalah fase pascaovulasi yang
berlangsung pada hari kelima belas hingga hari kedua puluh
delapan. Pada fase ini, folikel yang pecah berubah menjadi badan
padat berwarna kuning yang disebut korpus luteum. Korpus
luteum menghasilkan hormon progesteron. Bersama hormon
estrogen, hormon progesteron ini berperan dalam memelihara
pertumbuhan endometrium sehingga siap untuk penanaman
embrio. Namun demikian, apabila sel telur pada uterus tidak
dibuahi, korpus luteum mengalami degenerasi menjadi korpus
albikan. Akibatnya, sekresi hormon estrogen dan progesteron
semakin menurun dan sebaliknya sekresi hormon FSH dan LH naik
kembali. Karena darah tidak mengandung hormon estrogen dan
hormon progesteron, endometrium tidak bisa bertahan dan luruh
bersama darah. Ini menunjukkan fase pascaovulasi berganti
menjadi fase menstruasi.
48. FUNGSI HORMON SELAMA MENSTRUASI
• Fungsi FSH
1. Merangsang pembentukan folikel de Graaf.
2. Memacu pembentukkan estrogen.
• Fungsi Estrogen
1. Merangsang kelenjar hipofisis untuk
memproduksi LH.
2. Menghambat produksi FSH.
50. Fertilitas: Kemampuan seorang isteri untuk
menjadi hamil dan melahirkan anak hidup
oleh suami yang mampu menghamilkannya
• Infertilitas primer: Isteri belum pernah
hamil walaupun bersanggama dan
dihadapkan pada kemungkinan kehamilan
selama 12 bulan
• Infertilitas sekunder: Isteri pernah hamil,
tapi tidak terjadi kehamilan lagi walaupun
bersanggama dan dihadapkan pada
kemungkinan kehamilan selama 12 bulan
51. Hipogonadisme adalah penurunan
fungsi testis yang disebabkan
oleh gangguan interaksi hormon,
seperti hormon androgen dan
testoteron. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas,
impotensi dan tidak adanya
tanda-tanda kepriaan.
Penanganan dapat dilakukan
dengan terapi hormon.
52. Kriptorkidisme adalah
kegagalan dari satu atau kedua
testis untuk turun dari rongga
abdomen ke dalam skrotum
pada waktu bayi. Hal tersebut
dapat ditangani dengan
pemberian hormon human
chorionic gonadotropin untuk
merangsang terstoteron. Jika
belum turun juga, dilakukan
pembedahan.
53. Prostatitis adalah
peradangan prostat yang
sering disertai dengan
peradangan pada uretra.
Gejalanya berupa
pembengkakan yang dapat
menghambat uretra sehingga
timbul rasa nyeri bila buang
air kecil. Penyebabnya dapat
berupa bakteri, seperti
Escherichia coli maupun
bukan bakteri.
55. Kanker serviks
adalah keadaan dimana
sel-sel abnormal tumbuh
di seluruh lapisan epitel
serviks. Penanganannya
dilakukan dengan
mengangkat uterus,
oviduk, ovarium,
sepertiga bagian atas
vagina dan kelenjar
limfe panggul.
56. Kanker ovarium
memiliki gejala yang
tidak jelas. Dapat
berupa rasa berat pada
panggul, perubahan
fungsi saluran
pencernaan atau
mengalami pendarahan
vagina abnormal.
Penanganan dapat
dilakukan dengan
pembedahan dan
kemoterapi.
57. Kanker rahim
(uterus) atau yang
sebenarnya adalah
kanker jaringan
endometrium adalah
kanker yang sering
terjadi di endometrium,
tempat dimana janin
tumbuh, sering terjadi
pada wanita usia 60-70
tahun.
58. Endometriosis adalah
keadaan dimana jaringan
endometrium terdapat di luar
uterus, yaitu dapat tumbuh di
sekitar ovarium, oviduk atau jauh
di luar uterus, misalnya di paru-
paru. Gejala endometriosis berupa
nyeri perut, pinggang terasa sakit
dan nyeri pada masa menstruasi.
Jika tidak ditangani, endometriosis
dapat menyebabkan sulit terjadi
kehamilan. Penanganannya dapat
dilakukan dengan pemberian obat-
obatan, laparoskopi atau bedah
laser.
59. Kista ovarium
merupakan suatu
pengumpulan cairan
yang terjadi pada indung
telur atau ovarium.
Cairan yang terkumpul
ini dibungkus oleh
semacam selaput yang
terbentuk dari lapisan
terluar dari ovarium.