Dokumen tersebut memberikan saran untuk orang tua agar tidak merasa kalah oleh pengasuh anak dengan menjadikan ritual harian sebagai interaksi penting antara orang tua dan anak, seperti memandikan, sarapan pagi bersama, atau mendongeng sebelum tidur. Ritual sederhana ini akan membuat anak merasa orang tuanya tetap hadir walaupun tidak selalu bersama fisik.
3. Merasa tidak punya waktu cukup dengan anak
dan merasa pengasuh anak lebih “unggul” dari kita?
4. Ritual harian bisa menjadi sarana interaksi
yang sangat penting dan dinanti-nanti anak.
5. Pilih satu hal dalam satu hari
yang hanya bisa dilakukannya bersama kita,
tidak dengan pengasuh.
6. Pilih aktivitas apa pun yang bisa
secara konsisten kita lakukan setiap hari.
Memandikan, membahas koran pagi, sarapan pagi
bersama, mengerjakan PR, mendongeng.
7. Ritual harian akan menjadi bagian yang penting
dari hari kita dan hari anak.
Ini akan selalu menjadi bagian terpenting
dan dirindukan oleh kita dan anak.
8. Satu rutinitas dalam satu hari,
akan membantu anak memahami
bahwa hari memang tidak akan pernah sama
tanpa kehadiran kita.
9. Hormati waktu kita dengan anak
sebagaimana kita menghormati waktu dan janji
dengan orang lain.
10. Beritahu anak saat kita akan pergi
dan kapan kita akan pulang.
Bagi cerita tentang hari dan perjalanan kita.
Beri kabar apabila kita terlambat dari biasanya.
11. Anak akan belajar, bahwa ia selalu menjadi
bagian dari diri kita walaupun kita secara sik tidak
bersamanya.
12. Bicara langsung dengan anak,
walaupun ia belum bisa merespon ucapan kita.
Hindari lewat orang lain atau pengasuh.
13. Anak perlu tahu bahwa kita bisa hadir untuknya
walaupun dengan cara berbeda.
14.
Kebiasaan ini akan kita raih manfaatnya
saat anak mulai remaja.
Ia akan belajar untuk juga meminta izin dan memberi
kabar akan kepergiannya.