SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Polarisasi Karena Pembiasan Ganda 
Efek polarisasi ganda/kembar/rangkap yang terjadi ketika cahaya/sinar dilewatkan 
melalui kristal Iceland spar (yang sekarang kita kenal sebagai kristal kalsit) pertama kali 
ditemukan oleh Bartholinus pada tahun1669. Lalu, kemudian pada tahun 1690, Christian 
Huygens menemukan fenomena polarisasi cahaya dengan melewatkan cahaya melalui dua 
buah kristal kalsit yang disusun secara seri. Huygens memdapatkan bahwa jika sebuah sinar 
masuk ke dalam kristal kalsit dalam berbagai sudut masuk, maka sinar itu akan terpecah 
menjadi dua buah sinar yang keluar dari kristal kalsit, yakni sinar biasa (sinar o) dan sinar 
luar biasa (sinar e). Pembelokan rangkap/ganda/rangkap dari sebuah sinar yang 
ditransmisikan melalui kalsit dinamakan refraksi ganda/kembar 
Jadi,jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan sama ke segala arah. Ini 
disebabkan kaca mempunyai satu indeks bias. Tetapi dalam bahan kristal tertentu seperti 
kalsit dan kuarsa. Kelajuan cahaya tidak sama untuk ke segala arah. Ini disebabkan kristal 
mempunyai lebih dari satu nilai indeks bias. Jadi cahaya yang lewat mengalami pembiasan 
ganda. 
Jika seberkas sinar datang searah garis normal, maka sinar ini akan dibagi menjadi dua sinar. 
Sinar pertama diteruskan tanpa pembelokan disebut sebagai sinar biasa. Sinar kedua 
dibelokkan, dan disebut sebagai sinar istimewa. Peristiwa ini disebut sebagai polarisasi 
dengan pembiasan ganda. 
Jadi polarisasi pembiasan ganda terjadi pada kristal yang memiliki lebih dari satu nilai indeks 
bias. Jika seberkas sinar datang searah dengan sumbu normal, maka akan dibagi menjadi dua, 
yaitu sinar biasa dan sinar istimewa. 
Jika seberkas pola cahaya alamiah dijatuhkan pada permukan bidang batas dua medium, 
maka sebagian cahaya akan mengalami pembiasan dan sebagian lagi mengalami pemantulan. 
Sinar bias dan sinar pantul akan terpolarisasi sebagian. Jika sudut sinar datang diubah-ubah, 
pada suatu saat sinar bias dan sinar pantul membentuk sudut 90°. Pada keadaan ini, sudut 
sinar datang (i) disebut sudut polarisasi (ip) karena sinar yang terpantul mengalami polarisasi 
sempurna atau terpolarisasi linear. Menurut Hukum Snellius, 
n1 sin ip = n2 sin r, dengan r + ip = 90 atau r = 90 – ip 
selanjutnya dapat dituliskan 
n1 sin ip = n2 sin (90 – ip)= n2 cos ip 
...............................................2.20 
Sudut ip disebut sudut polarisasi atau sudut Brewster, yaitu sudut datang pada sinar bias dan 
sinar pantul membentuk sudut 90°. 
Dalam sebuah kristal tertentu, cahaya alamiah yang masuk ke dalam kristal dapat mengalami 
pembiasan ganda. Pembiasan ganda ini dapat terjadi karena kristal tersebut memiliki dua nilai
indeks bias. Perhatikan Gambar 23, tampak ada dua bagian sinar yang dibiaskan yang hanya 
mengandung E// dan yang lain hanya mengandung. Jadi, indeks bias serta laju E// dan 
adalah tidak sama. 
Gambar 2.16. Polarisasi pada pembiasan ganda. 
Polarisasi karena pembiasan ganda 
Jika berkas kaca dilewatkan pada kaca, kelajuan cahaya yang keluar akan sama ke segala 
arah. Hal ini karena kaca bersifat homogen, indeks biasnya hanya memiliki satu nilai. 
Namun, pada bahan-bahan kristal tertentu misalnya kalsit dan kuarsa, kelajuan cahaya di 
dalamnya tidak seragam karena bahan-bahan itu memiliki dua nilai indeks bias 
(birefringence). 
Cahaya yang melalui bahan dengan indeks bias ganda akan mengalami pembiasan dalam dua 
arah yang berbeda. Sebagian berkas akan memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar 
biasa), sedangkan sebagian yang lain tidak memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar 
istimewa).
Gambar 4. Skema polarisasi akibat pembiasan ganda. 
Aplikasi Polarisasi 
a. Warna Biru langit akibat fenomena polarisasi karena hamburan 
Sebelum sampai ke bumi, cahaya matahari telah melalui partikel – 
partikel udara di atmosfer sehingga mengalami hamburan oleh partikel – 
partikel di atmosfer itu. oleh karena cahaya biru memiliki panjang 
gelombang yang lebih pendek daripada cahaya merah, maka cahaya 
birulah yang lebih banyak dihamburkan dan warna itulah yang sampai ke 
mata kita. 
b. Kacamata anti silau 
c. Filter pada fotografi 
Penggunaan filter pada fotografi memungkinkan memperoleh gambar 
yang leih jelas dengan mereduksi cahaya-cahaya yang tidak diperlukan. 
d. Filter Polaroid 
Digunakan untuk melakukan analisis tegangan (stress) pada plastic 
transparan. Saat cahaya melewati plastic, tiap warna cahaya tampak 
akan dipolarisasi dengan arahnya masing – masing. Jika plastic semacam 
itu diletakkan di antara dua pelat polarisasi, akan tampak pola warna – 
warni. Jika salah satu pelat diputar, pola warna akan berubah karena 
warna yang semula dihambat sekarang diteruskan. 
e. Pertunjukan Film 3 Dimensi 
Film 3 dimensi sebenarnya terdiri atas dua film yang dipertunjukkan 
pada saat yang sama oleh dua proyektor film. Kedua film berasal dari 
dua proyektor yang ditempatkan pada lokasi berbeda. Tiap film 
kemudian diproyeksikan dari dua sisi yang berbeda ke dalam layar 
logam. Film diproyeksikan melalui filter polarisasi. Sumbu filter 
polarisasi untuk proyektor sebelah kiri dan sumbu filter polarisasi untuk 
proyektor sebelah kanan saling tegak lurus. Akibatnya, dua film yang 
sdikit berbeda diproyeksikan ke layar. Tiap film dipancarkan oleh 
cahaya yang terpolarisasi dengan arah tegak lurus terhadap film yang 
satunya.
b) Polaroid dengan Pembiasan Ganda 
Cahaya yang melalui bahan tersebut akan mengalami pembiasaan ganda . Jika suatu 
sinar jatuh tegak lurus pada suatu bidang batas, maka menurut hukum Snellius, sinar akan 
diteruskan tanpa membelok (membias). Sinar tak terpolarisasi terpisah menjadi dua sinar, 
yang disebut sinar biasa (ordinary ray) dan sinar istimewa (extraordinary ray). Keduanya 
adalah terpolarisasi bidang dan arah getarnya saling tegak lurus. Sinar biasa mematuhi hukum 
Snellius, tetapi sinar luar biasa tidak karena sinar ini merambat dengan kelajuan berbeda 
dalam arah berbeda di dalam Kristal. 
Salah satu jenis Kristal yang dapat digunakan sebagai polaroid adalah Kristal birefringe. 
Kristal yang memiliki birefringence disebut kristal anisotropik. Pada kristal anisotropik 
elektron-elektron akan diikat dengan pegas yang berbeda, bergantung pada orientasi. 
Konstanta pegas yang berbeda akan memberikan kecepatan propagasi yang berbeda, karena 
itu indeks biasnya berbeda. Sehingga akan mengakibatkan cahaya input akan dikonvesi 
menjadi dua output.Contoh :Kristal isotropic (NaCl), Kristal anisotropic (kalsit) 
Pada awalnya kajian polarisasi cahaya sekedar bertujuan untuk menyingkap sebagian rahasia 
dari sifat-sifat cahaya. Sekarang, para fisikawan justru membalik prosedur ini dan 
mendeduksi banyak hal tentang sifat sebuah benda berdasarkan efek polarisasi cahaya, baik 
yang dipancarkan oleh benda tersebut atau dihamburkan dari benda tersebut. Beberapa 
aplikasi yang dapat menunjukan manfaat polarisasi adalah : 
1. Kacamata Polaroid. 
Kacamata ini berfungsi untuk mengurangi silau dengan cara menyeleksi salah satu arah 
polarisasi gelombang cahaya saja. 
2. Tekanan pada bahan – bahan ( material ) 
Jika material ditekan , misalnya ketika material ini membentuk bagian struktur seperti 
jembatan, beberapa bagian material boleh jadi mengalami tekanan yang lebih besar dibanding 
dengan bagian lainnya, sehingga dapat memicu kegagalan yang terduga dari sebuah struktur. 
Untuk memeriksanya, ahlinya membuat suatu model dari plastic transparan , yang jika model 
ini dilihat melalui Polaroid , area dari konsentrasi tekanan akan terlihat dimana pita – pita 
berwarna saling berdekatan satu sama lainnya. 
3. L C D ( liquid – crystal - display ) 
Beberapa tampilan layer pada laptop biasanya terpolarisasi. Kita dapat memeriksanya 
dengan meletakan selembar Polaroid di atas tampilan lalu putarlah sehingga tidak ada cahaya 
yang diteruskan ke mata lagi. Cahaya yang diterima dari langit berasal dari sinar matahari 
yang telah dihamburkan oleh atmosfer. Hamburan ini mempolarisasikan cahaya , yang tidak
dapat dilihat manusia tetapi dapat dilihat oleh beberapa jenis serangga seperti lebah , 
sehingga mereka dapat menentukan arah terbang. 
Pembiasan Ganda 
Gejala pembiasan ganda merupakan fenomena rumit yang terjadi pada kristal kalsit atau 
kristal plastik yang ditegangkan, misalnya selofen. Pada kebanyakan zat, laju cahaya adalah 
sama untuk semua arah. Pada kristal kalsit, laju cahaya bergantung arah rambat pada material 
tersebut.Zat semacam ini disebut zat isotropik. 
Ketika berkas cahaya masuk pada zat isotropik, berkas tersebut terpisah menjadi dua 
bagian yang disebut berkas sinar biasa dan sinar luar biasa. Berkas-berkas ini terpolarisasi 
dalam arah yang saling tegak lurus dan berjalan dengan kecepatan yang berbeda. 
Ada arah tertentu pada zat di mana kedua cahaya merambat dengan kecepatan yang sama. 
Arah ini disebut sumbu optik. Saat cahaya membentuk sudut terhadap sumbu optik, 
berkasberkas cahaya tersebut akan berjalan pada arah yang berbeda dan keluar secara terpisah 
pada ruang. Jika bahan tersebut diputar, berkas cahaya yang luar biasa akan berputar di ruang 
.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiRidho Pasopati
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenPT. SASA
 
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)GGM Spektafest
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesFarah Pranidasari
 
Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1RifkaNurbayti
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Ridlo Wibowo
 
Pengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus LensaPengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus LensaSulistia Ningsih
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12Nabila Nursafera
 
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaLaporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaFitri Kurniawati
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias aji indras
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayafikar zul
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelDayana Florencia
 

Was ist angesagt? (20)

Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksi
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
 
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
 
Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
 
Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi Gelombang
 
Materi FISIKA Optik
Materi FISIKA OptikMateri FISIKA Optik
Materi FISIKA Optik
 
Pengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus LensaPengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus Lensa
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaLaporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Dispersi cahaya
Dispersi cahayaDispersi cahaya
Dispersi cahaya
 
Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
Percobaan 1 pengamatan-ilmiahPercobaan 1 pengamatan-ilmiah
Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
 
Laporan enzim katalase
Laporan enzim katalaseLaporan enzim katalase
Laporan enzim katalase
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralel
 
LENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNGLENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNG
 

Andere mochten auch

Durhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtuaDurhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtua23398
 
makalah Polarisasi
makalah Polarisasimakalah Polarisasi
makalah Polarisasiannisnuruli
 
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiSop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiocto zulkarnain
 
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...Eka Zay
 
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang TuaAdab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang TuaGiffari Muslih
 
Durhaka terhadap orang tua
Durhaka terhadap orang tuaDurhaka terhadap orang tua
Durhaka terhadap orang tuaniken susilowati
 
Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenStruktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenocto zulkarnain
 
cahaya dan alat optik
cahaya dan alat optikcahaya dan alat optik
cahaya dan alat optiknurainiai
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 TahunSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8Dwi Yuliana Herawati
 

Andere mochten auch (12)

Durhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtuaDurhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtua
 
makalah Polarisasi
makalah Polarisasimakalah Polarisasi
makalah Polarisasi
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
 
Display flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometrisDisplay flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometris
 
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiSop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
 
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
 
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang TuaAdab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
 
Durhaka terhadap orang tua
Durhaka terhadap orang tuaDurhaka terhadap orang tua
Durhaka terhadap orang tua
 
Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenStruktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
 
cahaya dan alat optik
cahaya dan alat optikcahaya dan alat optik
cahaya dan alat optik
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
 
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
 

Ähnlich wie Polarisasi karena pembiasan ganda

Ähnlich wie Polarisasi karena pembiasan ganda (20)

Sifat sifat cahaya
Sifat sifat cahayaSifat sifat cahaya
Sifat sifat cahaya
 
makalah hukum
makalah hukummakalah hukum
makalah hukum
 
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYAFISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
 
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptxPRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
 
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retnoLap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retno
 
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13
 
Bks
BksBks
Bks
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
 
Fisika (polarisasi)
Fisika (polarisasi)Fisika (polarisasi)
Fisika (polarisasi)
 
Fisika gelombang
Fisika gelombangFisika gelombang
Fisika gelombang
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
 
Optik cahaya
Optik cahayaOptik cahaya
Optik cahaya
 
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYAPOWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
 
Cahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optikCahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optik
 
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan OptikaInduksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
 

Kürzlich hochgeladen

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

Polarisasi karena pembiasan ganda

  • 1. Polarisasi Karena Pembiasan Ganda Efek polarisasi ganda/kembar/rangkap yang terjadi ketika cahaya/sinar dilewatkan melalui kristal Iceland spar (yang sekarang kita kenal sebagai kristal kalsit) pertama kali ditemukan oleh Bartholinus pada tahun1669. Lalu, kemudian pada tahun 1690, Christian Huygens menemukan fenomena polarisasi cahaya dengan melewatkan cahaya melalui dua buah kristal kalsit yang disusun secara seri. Huygens memdapatkan bahwa jika sebuah sinar masuk ke dalam kristal kalsit dalam berbagai sudut masuk, maka sinar itu akan terpecah menjadi dua buah sinar yang keluar dari kristal kalsit, yakni sinar biasa (sinar o) dan sinar luar biasa (sinar e). Pembelokan rangkap/ganda/rangkap dari sebuah sinar yang ditransmisikan melalui kalsit dinamakan refraksi ganda/kembar Jadi,jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan sama ke segala arah. Ini disebabkan kaca mempunyai satu indeks bias. Tetapi dalam bahan kristal tertentu seperti kalsit dan kuarsa. Kelajuan cahaya tidak sama untuk ke segala arah. Ini disebabkan kristal mempunyai lebih dari satu nilai indeks bias. Jadi cahaya yang lewat mengalami pembiasan ganda. Jika seberkas sinar datang searah garis normal, maka sinar ini akan dibagi menjadi dua sinar. Sinar pertama diteruskan tanpa pembelokan disebut sebagai sinar biasa. Sinar kedua dibelokkan, dan disebut sebagai sinar istimewa. Peristiwa ini disebut sebagai polarisasi dengan pembiasan ganda. Jadi polarisasi pembiasan ganda terjadi pada kristal yang memiliki lebih dari satu nilai indeks bias. Jika seberkas sinar datang searah dengan sumbu normal, maka akan dibagi menjadi dua, yaitu sinar biasa dan sinar istimewa. Jika seberkas pola cahaya alamiah dijatuhkan pada permukan bidang batas dua medium, maka sebagian cahaya akan mengalami pembiasan dan sebagian lagi mengalami pemantulan. Sinar bias dan sinar pantul akan terpolarisasi sebagian. Jika sudut sinar datang diubah-ubah, pada suatu saat sinar bias dan sinar pantul membentuk sudut 90°. Pada keadaan ini, sudut sinar datang (i) disebut sudut polarisasi (ip) karena sinar yang terpantul mengalami polarisasi sempurna atau terpolarisasi linear. Menurut Hukum Snellius, n1 sin ip = n2 sin r, dengan r + ip = 90 atau r = 90 – ip selanjutnya dapat dituliskan n1 sin ip = n2 sin (90 – ip)= n2 cos ip ...............................................2.20 Sudut ip disebut sudut polarisasi atau sudut Brewster, yaitu sudut datang pada sinar bias dan sinar pantul membentuk sudut 90°. Dalam sebuah kristal tertentu, cahaya alamiah yang masuk ke dalam kristal dapat mengalami pembiasan ganda. Pembiasan ganda ini dapat terjadi karena kristal tersebut memiliki dua nilai
  • 2. indeks bias. Perhatikan Gambar 23, tampak ada dua bagian sinar yang dibiaskan yang hanya mengandung E// dan yang lain hanya mengandung. Jadi, indeks bias serta laju E// dan adalah tidak sama. Gambar 2.16. Polarisasi pada pembiasan ganda. Polarisasi karena pembiasan ganda Jika berkas kaca dilewatkan pada kaca, kelajuan cahaya yang keluar akan sama ke segala arah. Hal ini karena kaca bersifat homogen, indeks biasnya hanya memiliki satu nilai. Namun, pada bahan-bahan kristal tertentu misalnya kalsit dan kuarsa, kelajuan cahaya di dalamnya tidak seragam karena bahan-bahan itu memiliki dua nilai indeks bias (birefringence). Cahaya yang melalui bahan dengan indeks bias ganda akan mengalami pembiasan dalam dua arah yang berbeda. Sebagian berkas akan memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar biasa), sedangkan sebagian yang lain tidak memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar istimewa).
  • 3. Gambar 4. Skema polarisasi akibat pembiasan ganda. Aplikasi Polarisasi a. Warna Biru langit akibat fenomena polarisasi karena hamburan Sebelum sampai ke bumi, cahaya matahari telah melalui partikel – partikel udara di atmosfer sehingga mengalami hamburan oleh partikel – partikel di atmosfer itu. oleh karena cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya merah, maka cahaya birulah yang lebih banyak dihamburkan dan warna itulah yang sampai ke mata kita. b. Kacamata anti silau c. Filter pada fotografi Penggunaan filter pada fotografi memungkinkan memperoleh gambar yang leih jelas dengan mereduksi cahaya-cahaya yang tidak diperlukan. d. Filter Polaroid Digunakan untuk melakukan analisis tegangan (stress) pada plastic transparan. Saat cahaya melewati plastic, tiap warna cahaya tampak akan dipolarisasi dengan arahnya masing – masing. Jika plastic semacam itu diletakkan di antara dua pelat polarisasi, akan tampak pola warna – warni. Jika salah satu pelat diputar, pola warna akan berubah karena warna yang semula dihambat sekarang diteruskan. e. Pertunjukan Film 3 Dimensi Film 3 dimensi sebenarnya terdiri atas dua film yang dipertunjukkan pada saat yang sama oleh dua proyektor film. Kedua film berasal dari dua proyektor yang ditempatkan pada lokasi berbeda. Tiap film kemudian diproyeksikan dari dua sisi yang berbeda ke dalam layar logam. Film diproyeksikan melalui filter polarisasi. Sumbu filter polarisasi untuk proyektor sebelah kiri dan sumbu filter polarisasi untuk proyektor sebelah kanan saling tegak lurus. Akibatnya, dua film yang sdikit berbeda diproyeksikan ke layar. Tiap film dipancarkan oleh cahaya yang terpolarisasi dengan arah tegak lurus terhadap film yang satunya.
  • 4. b) Polaroid dengan Pembiasan Ganda Cahaya yang melalui bahan tersebut akan mengalami pembiasaan ganda . Jika suatu sinar jatuh tegak lurus pada suatu bidang batas, maka menurut hukum Snellius, sinar akan diteruskan tanpa membelok (membias). Sinar tak terpolarisasi terpisah menjadi dua sinar, yang disebut sinar biasa (ordinary ray) dan sinar istimewa (extraordinary ray). Keduanya adalah terpolarisasi bidang dan arah getarnya saling tegak lurus. Sinar biasa mematuhi hukum Snellius, tetapi sinar luar biasa tidak karena sinar ini merambat dengan kelajuan berbeda dalam arah berbeda di dalam Kristal. Salah satu jenis Kristal yang dapat digunakan sebagai polaroid adalah Kristal birefringe. Kristal yang memiliki birefringence disebut kristal anisotropik. Pada kristal anisotropik elektron-elektron akan diikat dengan pegas yang berbeda, bergantung pada orientasi. Konstanta pegas yang berbeda akan memberikan kecepatan propagasi yang berbeda, karena itu indeks biasnya berbeda. Sehingga akan mengakibatkan cahaya input akan dikonvesi menjadi dua output.Contoh :Kristal isotropic (NaCl), Kristal anisotropic (kalsit) Pada awalnya kajian polarisasi cahaya sekedar bertujuan untuk menyingkap sebagian rahasia dari sifat-sifat cahaya. Sekarang, para fisikawan justru membalik prosedur ini dan mendeduksi banyak hal tentang sifat sebuah benda berdasarkan efek polarisasi cahaya, baik yang dipancarkan oleh benda tersebut atau dihamburkan dari benda tersebut. Beberapa aplikasi yang dapat menunjukan manfaat polarisasi adalah : 1. Kacamata Polaroid. Kacamata ini berfungsi untuk mengurangi silau dengan cara menyeleksi salah satu arah polarisasi gelombang cahaya saja. 2. Tekanan pada bahan – bahan ( material ) Jika material ditekan , misalnya ketika material ini membentuk bagian struktur seperti jembatan, beberapa bagian material boleh jadi mengalami tekanan yang lebih besar dibanding dengan bagian lainnya, sehingga dapat memicu kegagalan yang terduga dari sebuah struktur. Untuk memeriksanya, ahlinya membuat suatu model dari plastic transparan , yang jika model ini dilihat melalui Polaroid , area dari konsentrasi tekanan akan terlihat dimana pita – pita berwarna saling berdekatan satu sama lainnya. 3. L C D ( liquid – crystal - display ) Beberapa tampilan layer pada laptop biasanya terpolarisasi. Kita dapat memeriksanya dengan meletakan selembar Polaroid di atas tampilan lalu putarlah sehingga tidak ada cahaya yang diteruskan ke mata lagi. Cahaya yang diterima dari langit berasal dari sinar matahari yang telah dihamburkan oleh atmosfer. Hamburan ini mempolarisasikan cahaya , yang tidak
  • 5. dapat dilihat manusia tetapi dapat dilihat oleh beberapa jenis serangga seperti lebah , sehingga mereka dapat menentukan arah terbang. Pembiasan Ganda Gejala pembiasan ganda merupakan fenomena rumit yang terjadi pada kristal kalsit atau kristal plastik yang ditegangkan, misalnya selofen. Pada kebanyakan zat, laju cahaya adalah sama untuk semua arah. Pada kristal kalsit, laju cahaya bergantung arah rambat pada material tersebut.Zat semacam ini disebut zat isotropik. Ketika berkas cahaya masuk pada zat isotropik, berkas tersebut terpisah menjadi dua bagian yang disebut berkas sinar biasa dan sinar luar biasa. Berkas-berkas ini terpolarisasi dalam arah yang saling tegak lurus dan berjalan dengan kecepatan yang berbeda. Ada arah tertentu pada zat di mana kedua cahaya merambat dengan kecepatan yang sama. Arah ini disebut sumbu optik. Saat cahaya membentuk sudut terhadap sumbu optik, berkasberkas cahaya tersebut akan berjalan pada arah yang berbeda dan keluar secara terpisah pada ruang. Jika bahan tersebut diputar, berkas cahaya yang luar biasa akan berputar di ruang .