4. Latar Belakang Masalah
• Penyelenggaraan Rendahnya Kemampuan siswa SMP dalam
Memahami makna matematika, karena kegiatan pembelajaran
berkonsentrasi mengejar nilai UN (Herman, 2007)
• Pembelajaran matematika terlalu berpusat pada Hal-hal prosedural
dan mekanistik, pembelajaran berpusat pada guru, konsep
matematika disampaikan secara informatif, siswa mengerjakan
banyak soal(Herman, 2007)
• Rendahnya kemampuan pemahaman dan Penalaran yeng
menyebabkan siswa mengalami Kesulitan dalam pembelaj.
matematika (Depdiknas, 2006)
5. Latar Belakang Masalah
• Hasil TNA, 43,7% guru SMP menyatakan memerlukan pelatihan
yang berkaitan dengan materi luas permukaan dan volume bangun
ruang kubus, balok, Prisma, dan limas
• Pengembangan disain didaktis memp. peranan dalam matematika
yang berkaitan dengan hambatan2 pembelajaran, lintasan belajar
siswa, dan karakteristik siswa
• Studi pendahuluan, siswa SMP Negeri 29 Bandung sebesar
15,4%, siswa SMA Negeri 1 Lembang sebesar 36,6%, dan
mahasiswa STKIP Siliwangi sebesar 21,1% siswa menjawab soalsoal penalaran matematis berkaitan dengan luas dan volume
limas dengan benar . Rata-ratanya 24,37%.
6. Bagaimanakah kesulitan-kesulitan belajar (learning obstacles) siswa
terkait kemampuan penalaran matematis pada materi luas
permukaan dan volume limas?
Bagaimana desain didaktis untuk penalaran matematis pada
materi luas permukaan dan volume limas?
Bagaimanakah perangkat pembelajaran yang digunakan guru pada
pembelajaran sebelumnya?
Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap desain
didaktis yang dikembangkan?
Apakah terdapat peningkatan kemampuan penalaran matematis
pada kelas yg belajar mengg desain didaktis yg dikembangkan?
10. Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang
belajar menggunakan desain didaktis penalaran matematis
pada materi luas dan volume limas setelah dikembangkan
lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran
konvensional.
13. Metode dan Desain
Penelitian
Masalah
dan Potensi
Temuan
Hipotesis
Populasi
dan
Sampel
Simpulan
dan Saran
Kajian
Teori
Pengumpul
an Data
dan Analisis
Data
Pengum
pulan
Data
Analisis
Data
Model Sequential Eksploratory
(Sugiyono, 2011:474)
16. Langkah-Langkah Menyusun Desain Didaktis
Identifikasi
learning
Obstacle
+
Observasi
awal
perangkat
pembelajaran
guru
Sulistiawati
→
Penyusunan
desain
didaktis
→
Uji coba
di kelas
→
Analisis
↓
Eksperimen desain
didaktis revisi di
kelas
←
Desain
didaktis
revisi
17. 1.
• Studi Pendahuluan
Dilaksanakan di :
- SMP Negeri 29 Bandung kelas IX E
- SMA Negeri 1 Lembang Kelas XI IPA 2
- STKIP Siliwangi mahasiswa semester 6
Sulistiawati
18. 2.
• Pengembangan Desain Didaktis
Desain didaktis disusun
berdasarkan data
kesulitan belajar siswa
(learning obstacle) pada
studi pendahuluan.
Tes Kemampuan
Penalaran Matematis
Angket Tanggapan
Lembar Observasi
Uji coba terbatas
(Implementasi
Desain Didaktis) di
SMP Assalam
Bandung
19. Eksperimen di kelas VIII J SMP N 29 Bandung
3.
Statistik Deskriptif Pretes dan Postes
Kemampua
n Penalaran
Matematis
Pretes
Postes
Skor
Ideal
24
24
Kelas Eksperimen
N
Xmaks
Xmin
30
30
9
19
0
9
X
Kelas Kontrol
S
N
4,53 2,25
15,3 2,89
Xmaks
Xmin
30
30
8
19
2
3
S
X
5,43 1,99
11,93 4,11
Uji Normalitas Skor Pretes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretes
Kolmogorov- Smirnov
Aspek
Kemampuan
Penalaran
Matematis
Kelas
Kesimpulan
Statistic
0,127
Keterangan
Terima H0
Normal
Sig.
0,200
Eksperimen
Kontrol
0,134
0,177
Uji Homogenitas Varians Skor Pretes
Aspek
Kemampuan
Penalaran
Matematis
Kelas
Pretes
Lavene Statitic
0,050
Lavene Statistic
df1
df2
1
58
11/25/2013
Signifikan
0,824
20. Uji perbedaan dua rata-rata skor pretes pada kemampuan penalaran matematis
Aspek
Kemampuan
Penalaran
Matematis
t
Asymp.Sig.
(2-tailed)
Kesimpulan
Keterangan
-1,637
0,107
H0 diterima
Tidak terdapat
perbedaan
Kelas
Eksperimen
Kontrol
Uji Normalitas Skor Postes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Postes
Aspek
Kelas
Kemampu
an
Penalaran Eksperime
Matematis n
Kontrol
KolmogorovSmirnov
Statistic
Sig.
Kesimpulan
0,174
0,021
H0 ditolak
0,138
0,147
H0 diterima
Keterangan
Tidak
Normal
Normal
Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Skor Postes pada Kemampuan Penalaran Matematis
Aspek
Kemampuan
Penalaran
Matematis
Kelas
Eksperimen
Kontrol
MannWhitney
U
Asymp.Sig.
(2-tailed)
Kesimpulan
Keterangan
227,500
0,001
H0 ditolak
Terdapat
perbedaan
21. N-Gain
Statistik Deskriptif Data Gain Ternormalisasi
Kemampuan Penalaran Matematis
Kelas Eksperimen
Kemampuan
Penalaran
Matematis
N
Xmaks
Xmin
Gain
30
0,80
0,20
Kelas Kontrol
S
N
Xmaks
Xmin
X
0,156
30
0,70
0,00
0,367
X
0,563
S
0,193
Uji Normalitas Skor N-Gain Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kolmogorov- Smirnov
Aspek
Kemampuan
Penalaran
Matematis
Kelas
Kesimpulan
Statistic
H0 ditolak
Tidak
Normal
Sig.
0,193
Keterangan
0,006
Eksperimen
Kontrol
0,202
0,003
Uji perbedaan Dua Rata-Rata Skor N-Gain pada Kemampuan Penalaran Matematis
Aspek
Kemampuan
Penalaran
Matematis
Kelas
Eksperimen
Kontrol
MannWhitney U
Asymp.Sig.
(2-tailed)
Kesimpulan
Keterangan
198,500
0,000
H0 ditolak
Terdapat peningkatan