2. FILSAFAT KETUHANAN DALAM
ISLAM
Tuhan (ilah) sesuat u yang
dipent ingkan oleh manusia sedemikian
r upa, sehingga manusia mer elakan
dir inya dikuasai oleh-Nya. Ter cakup
didalamnya yang dipuj a, dicint ai,
diagungkan, dihar ap-har apkan dapat
member ikan kemashlahat an at au
kegembir aan dan t er masuk pula
sesuat u yang dit akut i akan
mendat angkan bahaya at au ker ugian.
3. SIAPAKAH TUHAN
ITU ?
Perkataan ilah, yang diterjemahkan “Tuhan”, dalam Al-
Quran dipakai untuk menyatakan berbagai obyek yang
dibesarkan atau dipentingkan manusia, misalnya
dalam QS 45 (Al-Jatsiiyah): 23, yaitu:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya….?”
Dalam QS 28 (Al-Qashash):38, perkataan ilah dipakai
oleh Fir’aun untuk dirinya sendiri:
“Dan Fir’aun berkata: Wahai pembesar kaumku, aku
tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku.”
4. Ibnu Taimiyahmemberikan
defenisi al-ilah :
Yang dipuja dgn penuh kecintaan hati, tunduk
kepada-Nya, merendahkan diri dihadapannya,
takut dan mengharapkannya, kepadanya tempat
berpasrah ketika berada dlm kesulitan, berdoa,
dan bertawakal kepada-Nya untuk
kemashlahatan diri, meminta perlindungan dari
padanya, dan menimbulkan ketenangan disaat
mengingat-Nya dan terpaut cinta kepada-Nya
( M.Imaduddin, 1989 : 56 )
5. SEJARAH PEMIKIRAN MANUSIA
TENTANG TUHAN
1. Pemikir an bar at :
• Dinamisme
• Animisme
• Polit eisme
• Henot eisme
• Monot eisme
6. SEJARAH PEMIKIRAN MANUSIA
TENTANG TUHAN
2. Pemikir an umat islam :
• Mu’t azilah kaum r asionalis dikalangan
muslim, Mu’t azilah lahir sbg pecahan
dar i kelompok Qadar iah
• Q odar iah , Qadar iah adalah pecahan
dar i Khawar ij .
• J abar iah yang mer upakan pecahan
dar i Mur j i’ah.
• Asy’ar iyah dan Mat ur idiyah
7. TUHAN MENURUT AGAMA-AGAMA
WAHYU
• QS 21 (Al-Anbiya): 92, “Sesungguhnya agama yang diturunkan Allah
adalah satu, yaituagama Tauhid. Oleh karena itu seharusnya manusia
menganut satu agama, tetapi mereka telah berpecah belah. Mereka
akan kembali kepada Allah dan Allah akan menghakimi mereka.
• QS 5 (Al-Maidah):72, “Al-Masih berkata: “Hai Bani Israil sembahlah
Allah Tuhaku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti mengharamkan
kepadanya syurga, dan tempat mereka adalah neraka.
• QS 112 (Al-Ikhlas): 1-4, “Katakanlah, Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung pada-Nya segala sesuatu. Dia
tiada beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun
yang setara dengan Dia.”
8. PEMBUKTIAN WUJUD TUHAN
1. Metode Pembuktian Ilmiah
2. Keberadaan Alam Membuktikan Adanya
Tuhan
3. Pembuktian Adanya Tuhan dengan
Pendekatan Fisika
4. Pembuktian Adanya Tuhan dengan
Pendekatan Astronomi
11. SEJARAH TEOLOGI ISLAM
Teologi islam baru muncul setelah ilmu-
ilmu keislaman mulai lahir dan setelah orang
banyak membicarakan soal metafisika.
Pada pertengahan abad kedua hijriyah,
kaum muslimin memunculkan aliran teologi
bercorak rasionalis (Muktazilah, Maturidiyah
Samarkand, dll) dan aliran bercorak
tradisionalis (Asy’ariyah, Maturidiyah Buchara,
dsb)
12. ALIRAN-ALIRAN DALAM TEOLOGI
ISLAM
1. Syi’ah (Pengikut)
“Sesungguhnya masalah imamah bukan dari
kemaslahatan umum yang dapat diserahkan
kepada pendapat umum untuk menentukan
siapa yang akan memegangnya. Imamah
merupakan sandi agama dan prinsip Islam.
Seorang Nabi tidak boleh melalaikan dan
menyerahkannya pada umat, tetapi wajib
menentukan imamah untuk mereka, sedangkan
imam sendiri bersifat ma’shum atau terpelihara
dari dosa-dosa besar maupun kecil.”
14. 4. Muktazilah
a. Majelis Hasan al-Basri,
Washil bin Atha dan Amr bin
Ubaid
b. al-Mas’udi
c. Ahmad Amin (Fajr al-Islam)
15. Pancasila Muktazilah
(al-Ushul al Khamsah)
1. At-Tauhid (pengesaan Tuhan)
2. Al-Adl (keadilan)
3. Al-Wa’d wa al-Wa’id (janji dan ancaman)
4. Al-Manzilah Bain al-Manzilatain (posisi
menengah diantara dua posisi)
5. Al-Amr bi al-Ma’ruf wa al-Nahy ‘an al Munkar
(menyuruh berbuat baik dan mencegah
kemungkaran)
16. 5. Asy’ariyah
a. Sifat Allah
b. Perbuatan/Kehendak Manusia
c. Masalah melihat Tuhan pada Hari
Kiamat
d. Dosa Besar.
5. Maturidiyah
6. Qadariyah dan Jabariyah