PPOM adalah penyakit paru yang ditandai dengan perlambatan aliran udara permanen yang disebabkan oleh emfisema atau bronkitis kronis. Merokok merupakan faktor risiko utama PPOM karena dapat merusak pertahanan paru dan menyebabkan peradangan kronis. Penderita PPOM perlu melakukan program latihan rutin untuk meningkatkan kualitas hidup dan fungsi paru.
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Ppt penyakit paru obstruktif menahun (ppom)
1.
2. Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM)
adalah suatu penyumbatan menetap pada
saluran pernapasan yang disebabkan oleh
emfisema atau bronkitis kronis. Sebagaimana
dikemukakan oleh American College of Chest
Physicians / American Society, PPOM
didefinisikan sebagai sekelompok penyakit
paru-paru dengan asal yang tidak jelas, yang
ditandai dengan perlambatan aliran udara yang
bersifat menetap. Penyebab paling sering
memang bronkitis kronis dan emfisema
paruparu.
3. PPOM lebih sering menyerang laki-laki dan
kerapkali berakibat fatal. PPOM juga lebih sering
terjadi pada suatu keluarga sehingga diduga ada
faktor yang diturunkan. Bekerja di lingkungan
yang tercemar oleh asap kimia atau debu yang
tidak berbahaya, bisa meningkatkan risiko
terjadinya PPOM.Tetapi kebiasaan merokok
pengaruhnya lebih besar dibandingkan dengan
pekerjaan seseorang, dimana sekitar 10 -15%
perokok menderita PPOM.
4. Angka kematian karena emfisema dan
bronkitis kronis pada perokok sigaret lebih
tinggi dibandingkan dengan angka kematian
karena PPOM pada bukan perokok. Sejalan
dengan pertambahan usia, perokok sigaret
akan mengalami penurunan fungsi paru-
paru yang lebih cepat daripada bukan
perokok. Semakin banyak sigaret yang
dihisap, semakin besar kemungkinan
terjadinya penurunan fungsi.
5. Emfisema dan Bronkitis Kronis.
Sebagaimana dikemukakan di atas, ada dua penyebab
dari penyumbatan aliran udara pada penyakit ini, yaitu
emfisema dan bronkitis kronis.
Emfisema adalah suatu pelebaran kantung udara kecil
(alveoli) di paru-paru, yang disertai dengan kerusakan
pada dindingnya. Dalam keadaan normal, sekumpulan
alveoli yang berhubungan ke saluran napas kecil
(bronkiolt), membentuk struktur yang kuat dan
menjaga saluran pernafasan tetap terbuka. Pada
emfisema, dinding alveoli mengalami kerusakan
sehingga bronkioli kehilangan struktur penyangganya.
Dengan demikian, pada saat udara dikeluarkan,
bronkioli akan mengkerut. Struktur saluran udara
menyempit dan sifatnya menetap.
6. Bronkitis kronis adalah batuk menahun yang menetap,
yang disertai dengan pembentukan dahak dan bukan
merupakan akibat dari penyebab yang secara medis
diketahui (misalnya kanker paru-paru). Pada saluran
udara kecil terjadi pembentukan jaringan parut,
pembengkakan lapisan, penyumbatan parsial oleh
lendir dan kejang pada otot polosnya. Penyempitan ini
bersifat sementara.
7. Adanya bahan-bahan iritan menyebabkan
peradangan pada alveoli. Jika suatu peradangan
berlangsung lama, bisa terjadi kerusakan yang
menetap. Pada alveoli yang meradang, akan
terkumpul sel-sel darah putih yang akan
menghasilkan enzim-enzim (terutama neutrofil
elastase), yang akan merusak jaringan
penghubung di dalam dinding alveoli.
8. Merokok akan mengakibatkan kerusakan
lebih lanjut pada pertahanan paru-paru,
yaitu dengan cara merusak sel-sel seperti
rambut (silia) yang secara normal
membawa lendir ke mulut dan membantu
mengeluarkan bahanbahan beracun.di
9. Tubuh menghasilkan protein alfa-1 -anti tripsin,
yang memegang peranan penting dalam
mencegah kerusakan alveoli oleh neutrofil
estalase.
Ada suatu penyalcit keturunan yang sangat
jarang terjadi, dimana seseorang tidak memiliki
atau hanya memiliki sedikit alfa-l-antitripsin
sehingga emfisema terjadi pada awal usia
pertengahan (terutama pada perokok).
10. Program latihan dapat dilakukan di rumah.
Program ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hidup dan
kemandirian penderita, menurunkan
frekuensi dan lamanya perawatan di
rumah sakit dan meningkatkan
kemampuan berlatih, meskipun fungsi
paru-parunya belum pulih sempurna.
11. Untuk melatih kaki dapat dilakukan latihan sepeda
statis, naik-turun tangga dan berjalan. Untuk melatih
lengan dapat dilakukan latihan angkat beban. Untuk
penderita dengan kekurangan alfa-l-antitripsin yang
berat, diberikan protein pengganti melalui pemberian
protein melalui infus setiap minggu. Pada penderita
dengan emfisema yang berat, bisa dilakukan
pembedahan yang disebut operasi reduksi volume
paru-paru. Prosedurnya rumit dan penderita harus
berhenti merokok setidaknya enam bulan sebelum
pembedahan dan menjalani program latihan intensif.
Pembedahan akan memperbaiki fungsi paru-paru dan
kemampuan berlatih.