2. HUTANG LUAR NEGERI
“Penanaman Modal Asing adalah kegiatan
menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanam modal asing, baik menggunakan
modal asing sepenuhnya maupun yang
berpatungan dengan penanam modal dalam
negeri .”
3. Pengertian modal asing dalam
Undang-undang ini ialah:
• a. alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan
bagian dari kekayaann devisa Indonesia, yang dengan
persetujuan Pemerintah digunakan untuk pembiayaan
perusahaan diIndonesia.
• b. alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-
penemuan baru milik orang asing dan bahan-bahan,yang
dimasukkan dari luar ke dalam wilayah Indonesia, selama
alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa
Indonesia.
• c. bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan
Undang-undang ini diperkenankan ditransfer,
tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di
Indonesia.
4. PERANAN MODAL ASING
• a. Sumber dana eksternal (modal asing) dapat
dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai
dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan
ekonomi.
• b. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti
dengan perpindahan struktur produksi dan perdagangan.
• c. Modal asing dapat berperan penting dalam
memobilisasi dana maupun transformasi struktural.
• d. Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera
setelah perubahan struktural benar-benar terjadi meskipun
modal asing di masa selanjutnya lebih produktif.
5. berbagai aspek untuk mendukung
modal asing
• a. Ekonomi dan social.
• b. Sosiologis dan budaya.
• c. Kebutuhan-kebutuhan dasae dan
pembangunan.
• d. Praktis dan operasional dan kebutuhan
kedepan.
• e. Moral dan etika bisnis yang berlaku dalam
konsep kelayakan dan kepatutan dalam
kehidupan manusia dan kemanusiaan yang
beradab.
6. KENDALA MODAL ASING
dikembangkan oleh Raymond Vermon ini
menyatakan bahwa setiap teknologi atau produk
berevolusi melalui tiga fase : Pertama fase
permulaan atau inovasi, kedua fase
perkembangan proses dan ketiga fase
standardisasi. Dalam setiap fase tersebut
sebagai tipe perekonomian negara memiliki
keuntungan komparatif (Comparative
advantage).
7. Aliran modal ke negara-negara
berkembang masih dipengaruhi
faktor-faktor sebagai berikut :
• a. Tingkat perkembangan ekonomi Negara
penerima modal.
• b. Stabilitas politik yang memadai.
• c. Tersedianya sarana dan prasarana yang
diperlukan investor.
• d. Aliran modal cenderung mengalir ke
Negara-negara dengan tingkat pendapatan per
kapita yang tinggi.
8. MODAL ASING di ERA OTONOMI
DAERAH
Sejak pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah
pusat mengeluarkan keppres khusus mengenai
penanaman modal karena banyaknya kendala
yang dihadapi oleh para investor yang ingin
membuka usaha di daerah, khususnya yang
berkaitan dengan proses pemgurusan izin usaha
10. DAMPAK MODAL ASING
Manfaat kegiatan Penanaman Modal Asing adalah :
• a. Masuknya modal baru untuk pembangunan
• b. Menambah devisa negara
• c. Berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga adanya
pemasukan bagi negara berupa pajak penghasilan
• d. Penyerapan tenaga kerja
• e. Berpengalaman di bidang teknologi
• f. Manajemen yang baik
• g. Berpengalaman dalam perdagangan internasional (ekspor-
impor)
• h. Menciptakan permintaan produk dalam negeri sebagai bahan
baku
• i. Permintaan terhadap Fluktuasi bunga bank dan valas
• j. Memberikan perlindungan politik dan keamanan wilayah
11. Kerugian dari kegiatan penanaman modal asing adalah :
• a. Perusahaan asing yang dikelola oleh pihak asing, maka kebijakan
manajemennya sesuai dengan operasional perusahaan asing
• b. Manajemen keuangan perusahaan asing bersifat tertutup, sehingga
perusahaan tidak dapat diketahui sehat atau tidak
• c. SDA yang dikelola asing dengan hak dan kewajiban sebagaimana diatur
undang-undang, sering menimbulkan dampak lingkungan dan sosial dimana
perusahaan baru tersebut akan didirikan
• d. Bagi hasil (Product Sharing) tidak sebanding dengan kerusakan yang timbul dan
harus ditanggung oleh pemerintah atau masyarakat itu sendiri.
• e. Perusahaan asing mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan
keuntungannya dibawa ke negaranya
• f. Diskriminasi pendapatan antara pegawai asing dan pegawai lokal
• g. Manajemen produksi sulit untuk diawasi terutama dalam perkembangannya
• h. Perusahaan asing akan menguasai pasar lokal, sehingga dikhawatirkan produk
dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produk asing dan kehilangan pasar
lokal
• i. Banyaknya perusahaan asing melakukan merger, akuisisi terhadap perusahaan
lokal bahkan isunya saham BUMN telah dijual ke perusahaan asing sehingga dapat
menimbulkan monopoli harga
12. HUTANG LUAR NEGERI
hutang luar negeri adalah sumber pembiayaan
negara yang berasal dari negara asing,
badan/lembaga keuangan internasional atau
dari pasar uang internasional yang berbentuk
devisa, barang, dan atau jasa termasuk
penjaminan yang mengakibatkan pembayaran di
masa yang akan datang yang harus dibayar
kembali sesuai kesepakatan bersama.
13. PERLUNYA PINJAMAN LUAR NEGERI
Pinjaman luar negeri juga memiliki kelebihan
jika dibandingkan dengan sumber pembiayaan
lainnya. Pembiayaan dengan penerbitan Surat
Utang Negara (SUN) secara berlebihan akan
banyak menyerap uang dari sektor swasta yang
dapat menimbulkan perkembangan sektor
swasta terhambat.
14. KLASIFIKASI PINJAMAN LUAR NEGERI
Secara umum, pendanaan luar negeri berasal
dari sumber-sumber sebagai berikut: (1)
bilateral (pemerintah negara lain) berupa hibah,
pinjaman lunak dan pinjaman campuran; (2)
lembaga multilateral/internasional berupa hibah
dan pinjaman, dan; (3) perbankan atau lembaga
keuangan internasional berupa fasilitas kredit
ekspor dan pinjaman komersial.
15. PERENCANAAN PINJAMAN LUAR
NEGERI
Untuk Fasilitas Kredit Ekspor proses
perencanaannya diawali dengan pengajuan
proposal ke Bappenas. Jika disetujui akan masuk
ke Blue Book. Selanjutnya
Departemen/Lembaga/BUMN mengajukan alokasi
kredit ekspor kepada Menko Perekonomian,
tembusannya disampaikan kepada Menkeu dan
Kepala Bappenas. Lalu diterbitkan Alokasi Kredit
Ekspor. Selanjutnya diadakan pelelangan dan
penandatanganan kontrak dengan rekanan. Setelah
itu diadakan negosiasi dengan lender untuk
mendapatkan Credit Agreement.
16. PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR
NEGERI
Pelaksanaan ini diawali dengan penganggaran
pinjaman luar negeri. Tahap selanjutnya adalah
pelelangan. Mengenai prosedur pelelangan ini
sesuai ketentuan dalam Loan Agreement. Tahap
selanjutnya adalah penarikan pinjaman setelah
dipenuhi berbagai kondisi. Kondisi-kondisi
tersebut adalah Naskah Perjanjian
Pinjaman/Hibah Luar Negeri sudah
ditandatangani kedua belah pihak dan
dinyatakan efektif.
17. PEMBAYARAN PINJAMAN LUAR
NEGERI
Pembayaran ini meliputi pembayaran pokok
pinjaman, bunga, dan biaya lainnya seperti Biaya
komitmen (Commitment Fee/Charge), Biaya
Manajemen, dan biaya fee.
18. DAMPAK HUTANG LUAR NEGERI
a. Dampak positif
Dalam jangka pendek, utang luar negeri sangat
membantu pemerintah Indonesia dalam upaya menutup
defisit anggaran pendapatan dan belanja negara, yang
diakibatkan oleh pembiayaan pengeluaran rutin dan
pengeluaran pembangunan yang cukup besar. Dengan
adanya utang luar negeri membantu pembangunan
negara Indonesia, dengan menggunakan tambahan dana
dari negara lain. Laju pertumbuhan ekonomi dapat dipacu
sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
19. b. Dampak Negatif
Dalam jangka panjang utang luar negeri dapat
menimbulkan berbagai macam persoalan
ekonomi negara Indonesia, salah satunya dapat
menyebabkan nilai tukar rupiah jatuh(Inflasi).
Utang luar negeri dapat memberatkan posisi
APBN RI, karena utang luar negeri tersebut
harus dibayarkan beserta dengan bunganya.
Negara akan dicap sebagai negara miskin dan
tukang utang, karena tidak mampu untuk
mengatasi perekonomian negara sendiri, (hingga
membutuhkan campur tangan dari pihak lain).
20. MANFAAT HUTANG LUAR NEGERI
• a. Membantu dan mempermudah negara
untuk melakukan kegiatan ekonomi.
• b. Sebagai penurunan biaya bunga APBN
• c. Sebagai sumber investasi swasta
• d. Sebagai pembiayaan Foreign Direct
Investment (FDI) dan kedalaman pasar modal
• e. Berguna untuk menunjang
pembangunan nasional yang dimiliki oleh
suatu negara
21. PENYEBAB HUTANG LUAR NEGERI
a. Defisit Transaksi Berjalan (TB)
b. Meningkatnya kebutuhan investasi
c. Meningkatnya Inflasi
d. Struktur perekonomian tidak efisien
24. 3 KOMPONEN PEMERINTAH SEBAGAI
PEMINJAM
• a. Biaya di muka (front and fee)
• b. Biaya bunga (interest) yang harus
disesuaikan dengan London Interest Bond and
Obligation Rate (LIBOR)
• c. Biaya komitmen (commitment fee)
yang harus dibayarkan jika pemerintah
terlambat (sesuai jadwal yang disepakati)
melakukan pencairan pinjaman
25. SOLUSI HUTANG LUAR NEGERI
a. Meningkatkan daya beli masyarakat,
b. meningkatkan pajak secara progresif terhadap
barang mewah dan impor.
c. Konsep pembangunan yang berkesinambungan,
d. menggalakan kebanggaan akan produksi dalam
negeri,
e. mengembangkan sumber daya manusia
berkualitas
f. perbaikan rencana anggaran negara yang salah
dalam pembiayaan pembangunan negara.