SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 66
ETIKA DAN HUKUM BISNIS
       Suarny Amran




                         1
Kuliah ke 1
           Materi : Pendahuluan/Pengantar

Tujuan Umum MK
 Agar mahasiswa mengetahui dan memahami peranan etika dalam

  kegiatan bisnis;
 Mengetahui dan memahami kedudukan dan peranan hukum bisnis;

 Mengetahui dan memahami keterkaitan etika dan bisnis, etika bisnis

  dan hukum bisnis;
 Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etika bisnis dan

  implementasinya dalam pengelolaan bisnis;
 Mengetahui dan memahami berbagai ketentuan perundang-

  undangan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis;
 Mengetahui dan memahami bentuk kerjasama bisnis melalui

  kontrak/perjanjian ;
 Mengetahui dan memahami tentang kewajiban, hak serta larangan

  bagi pelaku bisnis.
                          Hj. Suarny Amran, SH.MH.                 2
POKOK BAHASAN
              MK ETIKA DAN HUKUM BISNIS
1.    Pendahuluan
2.    Pengertian, Tujuan Etika, Etika Bisnis, dan Hukum Bisnis.
3.    Prinsip-prinsip Etika Bisnis dan Penerapannya.
4.    Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila
5.    Tanggung Jawab Sosial dan Hukum Perusahaan
6.    Peranan Hukum Perikatan/Perjanjian.
7.    Bentuk Badan Usaha dan Legalitasnya
8.    Macam-macam bentuk kerjasama dalam Bisnis.
9.    Hukum Perjanjian Kredit
10.   Hukum Bisnis dan Perlindungan Konsumen
11.   Larangan Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat
12.   Kepailitan
13.   Hak Atas Kekayaan Intelektual(HAKI) dan Perlindungan
      Hukumnya.
14.   Aspek Hukum Perasuransian Dalam Bisnis
                            Hj. Suarny Amran, SH.MH.              3
Referensi
1.    Sonny Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya
2.    John Pieris c.s, Etika Bisnis & Good Corporate Governance
3.    Peter Pratley, The Essence of Business Ethic/ Etika Bisnis
4.    Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di
      Indonesia
5.    Mariam Darus B, Aneka Hukum Bisnis
6.    Chaeruman Pasaribu,Surahwadi, Hukum Perjanjian Dalam Islam
7.    Munis Fuadi, Hukum Bisnis dalam Teori dan Praktek
8.    Moch. Faisal S., Pertumbuhan Hukum Bisnis di Indonesia
9.    Tom Gunadi, Ekonomi dan Sistem Ekonomi menurut Pancasila
      dan UUD 1945, Dasar Falsafah dan Hukum
10.   Corporate Governance, Tantangan dan Kesempatan bagi
      Komunitas Bisnis Indonesia.

                          Hj. Suarny Amran, SH.MH.                  4
Pengertian dan Tujuan Etika
1. Asal kata Etika
   Etika = Ethos (Yunani), yang berarti kebiasaan
   Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin mos
    .artinya kebiasaan
   Etika diartikan sebagai kebiasaan, adat istiadat
    Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana
    orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat.
    Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan
    melalui agama dan kebudayaan.
   Etika ditinjau dari segi filsafat : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki
    mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan
    tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma.



                            Hj. Suarny Amran, SH.MH.                     5
    Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “
    khuluqun”, artinya budi pekerti, tingkah laku.
    Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang
    baik dan mana yang buruk berdasarkan         Al Qur’an dan Sunnah
    Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh
    umat manusia disegala waktu dan tempat.

   Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi
    tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu
    profesi tertentu yang bertindak secara profesional.
    Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang
    memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan
    umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian
    tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi.
    Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui
    kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat
    diperkuat


                           Hj. Suarny Amran, SH.MH.                     6
2. BEBERAPA PENGERTIAN ETIKA (ETHICS)
Etika ( Ethics )dapat diartikan sebagai berikut :
   Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang
    baik dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan
    kewajiban.
   Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang
    diterima dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia
    atau kelompok tertentu.
   Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang
    benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral
    dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan
    proses pembelajaran mengenai benar dan salah dan
    kemudian melakukan hal yang benar.
   Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup
    aturan dasar yang dianut dalam SH.MH. dan kehidupan.
                         Hj. Suarny Amran, hidup                7
   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud) :
    Etika adalah : a. ilmu tentang apa yang baik dan apa
    yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral
    (akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah yang dianut
    oleh suatu golongan atau masyarkat umum.




                        Hj. Suarny Amran, SH.MH.              8
Pada prinsipnya etika ( ethics ) :mengacu pada;
 Norma moral.

   Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan
  salah dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang
  benar dan baik.
  Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan
  sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral
  buruk atau immoral.
 Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.

 Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama

  rambu-rambu profesi tertentu.




                         Hj. Suarny Amran, SH.MH.                  9
3. TUJUAN ETIKA

   Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan
    tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan
    akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.

   Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar
    moral.

   Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak
    secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat
    untuk perbaikan.



                        Hj. Suarny Amran, SH.MH.          10
   Pengertian Bisnis
    Bisnis adalah “keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh
    orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa
    kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun
    fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan,
    ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan
    (R.B.Simatupang)


    Menurut Kamus BesarIndonesia :
    “Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia
    perdagangan



                           Hj. Suarny Amran, SH.MH.                  11
Kesimpulkan :
 Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan,

  karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata
  pencaharian, bahkan suatu profesi;
 Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;

 Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh

  keuntungan/laba;
 Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu

  badan usaha.




                     Hj. Suarny Amran, SH.MH.             12
ETIKA BISNIS ADALAH :


1. Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar
   dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang
   benar berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan
   pihak yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan
2. Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep
   umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis,
   berperilaku penuh tanggung jawab dan bermoral.
3. Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan
   dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.
4. Etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan menegakkan
   hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada
   prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat



                        Hj. Suarny Amran, SH.MH.             13
Mengapa Bisnis perlu Beretika ?
1.   Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu
     mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan
     mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun
     berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis;
2.   Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang
     lainnya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan
     orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk
     manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya;
3.   Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka
     dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan
     tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin
     profesional justru akan menang.




                            Hj. Suarny Amran, SH.MH.                 14
   Kesimpulan
    Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai
    kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu
    sendiri.
   Perkembangan dunia usaha kemajuan teknologi
    perusahaan yang berskala produksi besar dan
    menyerap banyak tenaga kerja. khususnya dengan
    adanya perubahan
    perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam
    beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan
    hidup.

                       Hj. Suarny Amran, SH.MH.          15
   Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan
    ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula
    faktor lingkungan hidup
   Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan
    keuangan perusahaan semata (single bottom line),
    melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial,
    dan aspek lingkungan yang biasa disebut triple bottom
    line.
   Lingkungan hidup dan permasalahan sosial yang
    ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan hukum
    yang akan berlaku. Beberapa investor dan perusahaam
    manajemen investasi telah mulai memperhatikan
    kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility)

                       Hj. Suarny Amran, SH.MH.         16
PERAN ETIKA DALAM BISNIS

   Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari
    perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku
    sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau
    aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan
    hukum.
   Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu
    melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas
    pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral
    sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan mengutamakan
    kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, berperilaku tanpa
    diskriminasi.
   Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral,
    tidak merupakan komitmen individual saja, tetapi tercantum
    dalam suatu kerangka sosial;

                          Hj. Suarny Amran, SH.MH.              17
    Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam
     jangka panjang, tidak terfokus pada keuntungan jangka
     pendek saja;
    Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang
     merupakan       stakeholders   yang     penting   untuk
     diperhatikan.
    Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam
     bisnis internasional.
    Pengelolaan bisnis secara profesional ;
       berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus,
       mempunyai komitmen moral yang tinggi,
       menjalankan usahanya berdasarkan profesi/keahlian




                        Hj. Suarny Amran, SH.MH.          18
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS

1. Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan
   dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik
   untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas
   keputusan yang diambil.
2. Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujurn adalah merupakan kunci
   keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol
   terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya.
3. Prinsip Keadilan bahwa setiap orang dalam berbisnis
   diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak
   ada yang boleh dirugikan.
4. Prinsip Saling menguntungkan ; juga dalam bisnis yang
   kompetitif.
5. Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam berbisnis,
   harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan
   merupakan perusahaan terbaik.

                         Hj. Suarny Amran, SH.MH.                   19
   Dalam pengelolaan perusahaan yang baik
    dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate
    Governance) , dengan memperhatikan prinsip-
    prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip
    transparancy, prinsip accountability, prinsip
    responsibility.




                    Hj. Suarny Amran, SH.MH.        20
PENGERTIAN CORPORATE
                          GOVERNANCE

Menurut FORUM for          Menurut Organization   Sebagai suatu
CORPORATE                  for Economic           sistem, proses dan
GOVERNANCE                 Cooperation and
Pengertian Perusahaan                             seperangkat
                           Development(OECD)      peraturan yang
(FCGI): …seperangkat
peraturan yang mengatur    Struktur yang oleh     mengtur hubungan
hubungan antar             pemegang               antar berbagai
pemegang,                  saham,komosaris,da     pihak yang
pengurus,/pengelola        n manajer              berkepentingan(stak
perusahaan, pihak          menyusuntujuan-        eholders) .Dalam
kreditur, pemerintah,      tujuan
karyawan, serta para
                                                  arti sempit
                           perusahaandan          hubungan antara
pemegang
                           sarana untuk           pemegang saham,
kepentinganinternal dan
ekternal lainnya yang      mencapai tujuan-       dewan
berkaitan denagnhak-hak    tujuan tersebut dan    komosaris,dan
dan kewajiban meraka       mengawasi kinerja .    dewan direksi demi
atau suatu sistem yang                            tercapainya tujuan
mengedalikan perusahaa n                          organisasi.

                                                                21
Transparansi :yaitu ketebukaan dalam
                   melaksanakan prosespengambilan keputusan
                   dalam mengemukakan informasi materriil dan
                   relevan mengenai perusahaan.
                   Kemandirian , yaitu suatu keadaan dimana
                   perusahaan dikelola secara profesional tanpa
                   bentruran kepentingan dan pengaruh/tekanan
                   dari pihak ,manapun yang i manapun yang tidak
                   sesuai denag peraturan perundan-undangan
                   yang berlaku dan prinsip-prisip koporasi yang
Prinsip-prinsip    sehat
                   Akuntabilitas yaitu kejelasan
GCG(OECD)          fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban
Organization for   organ sehingga pengelola prsh terlaksana
   Economic        secara efektif.
Corporation and
 Development       Pertanggungjawaban , yaitu kesesuain di
                   dalam pengelolaan prsh terhadap peraturan per-
                   uu-an yang berlaku.


                   Kewajaran , yaitu keadilan dan kesetaraan di
                   dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang
                   timbul berdasarkan perjanjian dan peratutan per-
                   uu-an yang berlaku.
                                                                22
Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya
yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya
perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya
“Bashido” dan bisnis yang bermula/berasal dari team work keluarga
yang terus melekat pada budaya perusahaan.
Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan,
kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.


Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis
yaitu apabila terjadi penyimpangan etika bisnis yang sudah
mendarah daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti
halnya budaya sogok, suap, dan sebagainya. Oleh karena itu
peranan dan penegakkan hukum sangat penting dan diperlukan,
sebagai sarana yang tepat untuk mendorong ditaatinya nilai etis
tertentu dalam bisnis.




                          Hj. Suarny Amran, SH.MH.               23
Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :
   Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis :
    apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang
    menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika.
   pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain
    Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya)
   menjalin usaha yang ilegal.
   Persaingan tidak sehat.
  Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan
  faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur
yang    benar
   Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas
    produksinya.
  Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi
(biaya/cost,    overhead) dan rasionalisasi tanpa memperhatikan
unsur moral.
                              Hj. Suarny Amran, SH.MH.               24
Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan
hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan,
 serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum
dan
 upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara
lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak
Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri),
perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum
ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan
usaha tidak sehat, dan sebagainya).




                     Hj. Suarny Amran, SH.MH.              25
PENGERTIAN IKLAN

Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam Etika
 Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara
             Periklanan Indonesia) :


“ Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran
   atau komunikasi publik tentang sesuatu
       produk yang disampaikan melalui
  sesuatu media, dibiayai oleh pemrakarsa
     yang dikenal, serta ditujukan kepada
     sebagian atau seluruh masyarakat”.
FUNGSI IKLAN
Menurut Sonny Keraf adalah:
   Pemberi Informasi
    Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh
    kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran
    iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan
    kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan
    memutuskan untuk membelinya.

   Pembentuk Pendapat Umum
    Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli
    produk tersebut dengan cara manipulatif, persuasif dan tendensius
Urgensi suatu iklan yang memenuhi
 fungsi iklan namun beretika
HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS
             PERIKLANAN

a . Jujur, benar, dan bertanggungjawab.
b. Bersaing secara sehat.
c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak
   merendahkan agama,budaya, negara, dan
   golongan, serta tidak bertentangan dengan
   hukum yang berlaku.
Kuliah ke 2
    ETIKA DAN HUKUM DALAM BISNIS
   Etika dipandang sebagai “state of the art” hukum yaitu dimana
    pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan
    digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.
   Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan
    kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut
    dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi
    begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi
    berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya
    harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi
    hukum sebagai sos. eng).
   Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang
    berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat
    merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung
    pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya
    bisnis yang baik, sehat tetap terjaga dan terpelihara.




                               Hj. Suarny Amran, SH.MH.                       30
Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai
                    Pancasila

    Perspektif Pancasila sebagai landasan pembentukan
    etika bisnis diperlukan untuk:
   Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan kondisi
    bangsa
   Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan dengan
    nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal 33 ).
   Memberikan perlindungan pada usaha mikro, kecil
    khususnya.




                       Hj. Suarny Amran, SH.MH.           31
Aliran dalam Etika

1. Aliran Utilitarianisme
   “baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah
     tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau
     kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan
     pengorbanan yang sedikit”
2. Aliran Deontologi
    “baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil
     nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang
     bersumber dari kehendak secara mandiri.




                       Hj. Suarny Amran, SH.MH.                32
Sumber Nilai-Nilai Etika

Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam
 komunitas :
1. Agama
2. Filosofi
3. Pengalaman dan perkembangan budaya
4. Hukum




                Hj. Suarny Amran, SH.MH.    33
Kuliah ke 8
  Materi : Hukum Bisnis


Pengertian Hukum
“ Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas
  yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,
  mencakup pula lembaga (institutions) dan proses
  (processes) yang diperlukan untuk mewujudkan hukum
  itu dalam kenyataan.(Prof. DR.Mochtar Kusumaatmadja ,S.H, LLM.)



                          Hj. Suarny Amran, SH.MH.                  34
Pengertian Bisnis
 Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan
secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan
barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk
diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan.


 Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu
adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara
demi mencapai tujuan bisnis tersebut, maka diperlukan hukum


                        Hj. Suarny Amran, SH.MH.                35
Macam-Macam Sistem Hukum

1.       Sistem Hukum Eropa Kontinental
         Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum
          memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan
          dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang-
          undang dan tersusun secara sistematik di dalam
          kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah
          undang-undang.
         Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin
          kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis)
         Penerapan sistem hukum kontinental sangat
          berpangaruh di Indoneseia,
          yg.menerapkan/berlakunya aliran/paham positivisme.
2.       Sistem Hukum Anglo Saxon (Anglo
         Amerika )
         Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/
          pengadilan (Judisial Decisions)
         Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis
          undang-undang dan peraturan administrasi
          negara diakui yang pada umumnya bersumber
          dari putusan pengadilan
         Hakim mempunyai wewenang yang sangat
          luas untuk menafsirkan peraturan hukum yang
          berlaku.
         Sering disebut sebagai Case Law
3.     Sistem Hukum Adat
        Bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis
         yang tumbuh berkembang dan dipertahankan
         dengan kesadaran hukum masyarakatnya.
        Merupakan pencerminan kehidupan
         masyarakat ( contoh;Hukum Agraria)

4.    Sistem Hukum Islam ( H.Waris)
Kaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat

   Kaidah Agama
   Kaidah Kesusilaan
   Kaidah Kesopanan
   Kaidah Hukum




                        Hj. Suarny Amran, SH.MH.   39
Pengertian Hukum Bisnis


   Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk
    mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang
    timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam
    bidang perdagangan.
   Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung
    maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan
    dalammenjalankan roda perekonomian.




                       Hj. Suarny Amran, SH.MH.        40
   Hukum sebagai salah satu sarana/alat pengawasan (social
    control) yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang
    tidak sehat. Sebab hukum menetapkan secara tegas apa yang
    harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan , serta bentuknya
    yang tertulis memberi rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena
    apabila terjadi pelanggaran sanksinya jelas.

   Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja belum
    cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula didukung faktor lain
    seperti etika. Bahkan pada taraf normatif, etika mendahului hukum.
    Mematuhi hukum dalam bisnis adalah suatu keharusan.




                            Hj. Suarny Amran, SH.MH.                   41
   Etika bisnis mendasari terbentuknya hukum (substantif)
    bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk etika bisnis. Etika
    sebagai bagian/cabang dari filafat(umum) yang mempelajari
    tentang tingkah laku manusia mengenai baik dan buruknya
    dalam kehidupan bermasyarakat.
   Filsafat hukum mempelajari tentang hakekat hukum, juga
    merupakan cabang filsafat (khusus). Keduanya(etika dan
    filsafat) pada dasarnya sama-sama membahas mengenai
    aturan tingkah laku manusia dalam kehidupan masyarakat
    dan dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat.




                        Hj. Suarny Amran, SH.MH.                42
   Etika berkaitan dengan tentang apa yang benar dan apa yg.
    salah, sedangkan hukum cenderung dapat ditafsirkan sebagai
    masalah legal atau ilegal.
   Tidak semua etika diatur secara penuh oleh hukum, karena
    etika terus berkembang dalam kehidupan masyarakat yang
    mencerminkan pemikiran etis masyarakat dalam membangun
    etika bisnis, sedangkan hukum bersifat terbatas.
   Namun demikian hukum harus dapat mengkodifikasikan
    harapan dari etika(bisnis), meskipun disadari bahwa tidak
    semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi seluruhnya oleh
    hukum.




                        Hj. Suarny Amran, SH.MH.             43
   Pembangunan kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari
    perumusan kembali etika dasar (yang disepakati oleh semua
    pihak) yang digunakan sebagai norma perilaku sebelum
    aturan/norma perilaku dibuat dan dilaksanakan. Norma/aturan
    etika bisnis tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk
    hukum. Dalam hal ini stika dapat dipandang sebagai state of
    the art hukum yaitu merupakan pedoman perilaku yang
    ditafsirkan kedalam hukum sebagai pedoman/peraturan
    dikemudian hari.
   Pada dasarnya norma bersifat dinamis,begitu dituangkan
    dalam hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang dan bahkan
    mungkin statis.




                         Hj. Suarny Amran, SH.MH.            44
PEMAHAMAN BIDANG HUKUM

Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha
(enterpreneur), antara lain :
   Keberadaan hukum atau undang-undang yang berhubungan
    dengan usahanya atau kegiatan bisnis.
   Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan hukum
    atau undang-undang yang bersangkutan.
   Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran hukum
    yang bersangkutan.
   Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai pertimbangan
    bagi pengusaha dan pihak-pihak lain yang terkait.




                           Hj. Suarny Amran, SH.MH.              45
LANDASAN HUKUM BISNIS
Landasan Idiel : PANCASILA
Landasan Konstitusional : UUD 1945  Pasal 33, Pasal 26 ayat 2
Ketentuan hukum lainnya :
  Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)
  Hukum Pidana
  UU Perpajakan dan Peraturan Pelaksanaanya
  UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)
  UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999
  UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)
  Hukum dagang
  Hukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanya
  UU HAKI :    UU No. 14/2001 tentang paten
                UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek
                UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta
  UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)
  UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No.
   37/2004)
  UU Perkoperasian (UU No. 25/1992)
  UU Tindak Pidana PencucianUtang (UU No. 15/2002 dan UU No.
   25/2003)
  Peraturan Daerah
                          Hj. Suarny Amran, SH.MH.                   46
Tujuan dan Fungsi Hukum
     Apa yang hendak dicapai oleh hukum ?
    - Ketertiban
    - Keadilan
    - Kepastian
     Fungsi Hukum : Sebagai alat/ sarana dalam mencapai
      tujuan hukum.
      Sarana menciptakan ;
    - Ketertiban
    - Keadilan
    - Kepastian
    Sarana mengubah perilaku masyarakat :” Hukum sebagai
      sarana pembaharuan masyarakat “


                       Hj. Suarny Amran, SH.MH.            47
PENTINGNYA PENEGAKAN HUKUM DALAM KEGIATAN
  BISNIS
Penegakan Hukum bahkan menjadi prasyarat bagi terciptanya
pembangunan ekonomi/bisnis.

Cara mengetahui dan menerapkan hukum :
- Mematuhi hukum dalam bisnis adalah keharusan
- Hukum adalah rambu-rambu dan merupakan alat pengawasan
agar dapat mencegah praktik bisnis tidak sehat yang bisa
merugikan pihak-pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.

Fungsi Hukum :
a. Social Control
    Dalam hal ini hukum untuk menjaga agar masyarakat ada
dalam pola-pola tingkah laku yang telah diterima oleh
masyarakat.
b. Social Engeneering
    Dalam hal ini hukum sebagai alat untuk melakukan perubahan
dan     pembaharuan masyarakat , melalui peraturan perundang-
   undangan.             Hj. Suarny Amran, SH.MH.             48
Kegiatan bisnis tidak lepas dari faktor hukum dan rambu-rambu
hukum selain rambu-rambu etika bisnis.

Perlunya pemahaman hukum agar terlindung dari praktek bisnis
Curang.
1. Sadar bahwa Indonesia adalah negara hukum dan di mata
   hukum manusia itu sama, artinya tidak ada pengecualian.
2. Memperhatikan pemberitaan media masa tentang RUU,
   pembahasan di DPR dengan pihak-pihak yang berkepentingan,
   hingga disahkan sebagai UU yang ditandatangani oleh Presiden
   dan dimasukan dalam lembaran negara.
3. UU yang sudah disahkan saja tidak cukup. Dalam
   pelaksanaanya akan diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan
   Pemerintah (PP) sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya,
   kemudian apabila menyangkut hal-hal detil dan teknis akan
   diikuti dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri (kepmen) .
4. Mengetahui beberapa UU yang berhubungan dengan masalah
   bisnis, misalnya dengan cara membaca buku-buku, majalah,
   atau koran yang memaparkan UU atau Peraturan-peraturan
   pemerintah pusat dan daerah Amran, SH.MH.
                         Hj. Suarny                             49
5. Apabila tersangkut perkara yang menyangkut masalah hukum
   baik perdata maupun pidana, untuk menghadapi jalannya
   perkara sejak pengaduan, pemeriksaan, sampai dengan ke
   pengadilan, sebaiknya memanfaatkan jasa pengacara atau
   Lembaga Bantuan Hukum (LBH), agar kita tidak dirugikan
   karena keterbatasan pengetahuan kita tentang hukum, jalur-
   jalur hukum, proses hukum, dan sebagainya.
6. Jangan mencoba-coba untuk mengelabui atau melanggar
   hukum baik sengaja atau tidak disengaja dengan sebab
   ketidktahuan kita, karena hukum harus tetap dilaksanakan atau
   diterapkan beserta sanksi-sanksinya.
7. Dalam menerapkan usaha harus mengetahui syarat-syarat
   hukum yang menjadi landasan usaha tersebut beserta
   persyaratan yang terkait.
8. Hati-hatilah dalam membuat perjanjian atau kontrak dengan
   pihak lain. Jangan sampai kita dirugikan atau kena jebakan
   yang secara hukum adalah sah sifatnya tetapi secara faktual
   sangat merugikan kita, atau membuat perjanjian yang akan
   melanggar hukum. Mintalah nasehat atau saran dari penasehat
   hukum dan dari yang sudah berpengalaman.

                         Hj. Suarny Amran, SH.MH.              50
9. Menjadi anggota asosiasi dagang atau perusahaan sejenis yang
   banyak manfaatnya bagi perlindungan dan kemajuan usaha.
   Misalnya Inkindo, Gapensi, Akli, Asephi, dan sebagainya.
10.Baca dan simaklah kasus-kasus hukum aktual yang meliputi
   pelanggaran hukum oleh pengusaha, perselisihan hukum di antara
   pengusaha yang dimuat di surat kabar, majalah, buku, dan lain-lain,
   agar kita bisa mengambil pelajaran dan manfaat dari kasus-kasus
   tersebut.




                              Hj. Suarny Amran, SH.MH.               51
Kuliah ke 3
Subyek dan Obyek Hukum
   Subyek hukum adalah setiap pendukung hak
    dan kewajiban/ mempunyai kewenangan hukum.
   Subyek hukum terdiri dari;
    1. Manusia/ orang
    2. Badan Hukum




                   Hj. Suarny Amran, SH.MH.   52
   Obyek hukum adalah segala sesuatu yang
    bermanfaat bagi subyek hukum, mempunyai
    nilai ekonomis dan dapat dikuasai.
   Obyek hukum ---- “benda”( benda berwujud,
    benda tidak berwujud, benda bergerak, benda
    tidak bergerak)




                    Hj. Suarny Amran, SH.MH.      53
Obyek hukum dan lembaga penjaminann dan
    peralihan hak.
   Lembaga gadai
   Fidusia
   Hak tanggungan (benda tidak bergerak spt. Hak
    atas tanah yang diatur dalam UUPA No 5/1960
    seperti Hak Milik, HGB,HGU,Hak Pakai
   APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan)


                    Hj. Suarny Amran, SH.MH.    54
Kuliah ke 4 & 5
        Materi : H.Perikatan
Pengertian
  Perikatan adalah hubungan hukum
  antara dua pihak, pihak yang satu
  berhak atas prestasi dan pihak
  lainnya wajib memenuhi prestasi
  tersebut.



                Hj. Suarny Amran, SH.MH.   55
Unsur- unsur Perikatan

1.   Adanya hubungan hukum ( yang menimbulkan akibat
     hukum yaitu timbulnya hak dan kewajiban.)
2.   Adanya pihak-pihak (debitur dan kreditur)
3.   Adanya prestasi : - berbuat sesuatu
                    - tidak berbuat sesuatu
                    - memberikan sesuatu




                     Hj. Suarny Amran, SH.MH.          56
Sumber Perikatan

1.   Ketetapan undang-undang
2.   Perjanjian

Perjanjian
     Pengertian Perjanjian adalah perbuatan hukum antara satu orang
     atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satuorang lain ataulebih. (
     Pasal 1313 KUHPerdata).

Bentuk perjanjian : - tertulis
                 - tidak tertulis



                             Hj. Suarny Amran, SH.MH.                 57
Asas Perjanjian

   Asas Kebebasan Berkontrak( Pasal 1338 KUHPerdata)
   Asas Konsensualisme
   Asas Pacta sun servanda( asas kepastian hukum)
   Asas kekuatan mengikat
   Asas kepastian hukum
   Asas Moral
   Asas kebiasaan
   Asas kepatutan
   Asas keseimbangan
   Asas kepercayaan
   Asas Itikad baik (Goede trouw)



                         Hj. Suarny Amran, SH.MH.       58
Syarat-syarat sahnya perjanjian

Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata :
 1. Adanya kata sepakat dari pihak-pihak ;
 2. Pihak-pihak dinyatakan cakap hukum;
 3. Obyeknya tertentu;
 4. Adanya sebab yang dihalalkan
1 dan 2 merupakan syarat subyektif
3 dan 4 merupakan syarat obyektif




                      Hj. Suarny Amran, SH.MH.   59
Macam-macam perjanjian

   Perjanjian konsensus
   Perjanjian formal
   Perjanjian riil

Perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata;
- Perjanjian Jual Beli
- Perjanjian Sewa Menyewa
- Perjanjian Borongan
- Perjanjian Kuasa
- Perjanjian Perburuhan
- Perjanjian Pinjam Meminjam



                           Hj. Suarny Amran, SH.MH.   60
  Perjanjian yang diatur di luar KUHPerdata;
a) Perjanjian Sewa Beli/Leasing

b) Perjanjian Joint Venture

c) Perjanjian Waralaba,

d) dll.




                 Hj. Suarny Amran, SH.MH.   61
Perjanjian Baku ( Standart contract )
 adalah perjanjian yang isinya dibuat/disusun secara sepihak.

Ciri-ciri Perjanjian Baku a .l. :
1. Isi perjanjian dibuat/ ditentukan secara sepihak (oleh Kreditur) yang
   posisinya relatif kuat.
2. Debitur tidar turut dalam menentukan substansi kontrak

3. Debitur cenderung untuk menerima isi kontrak karena kebutuhan.

4. Dibuat secara tertulis

5. Format dipersiapkan terlebih dahulu isi dan formatnya (masal
   ataupun individual)

Contoh Perjanjian Baku : Perjanjian Kredit, Perjanjian Asuransi, dll.



                           Hj. Suarny Amran, SH.MH.                   62
Wanprestasi dan Forcemajeur

Wanprestasi =perbuatan ingkar janji
Bentuk wanprestasi:
 tidak melakukan apa yang telah disanggupinya.

 melaksanakan isi perjanjian tetapi tidak sebagaimana

  mestinya.
 melaksanakan perjanjian tetapi terlambat

 melakukan yang ternyata tidak boleh dilakukan.



Penetapan wanprestasi dengan cara somasi



                      Hj. Suarny Amran, SH.MH.           63
Force majeur

   “Force majeur ” atau “overmacht ” adalah
    suatu keadaan darurat , debitur tidak dapat
    melaksanakan perjanjian, yang disebabkan
    bukan kesalahan debitur.
   Akibat hukum dari force majeur timbul resiko
    yaitu kewajiban memikul kerugian yang
    disebabkan adanya kejadian diluar kesalahan
    salah satu pihak. Siapa yang bertanggung jawab
     terhadap resiko yang timbul ?
   Tanggung jawab resiko menurut teori obyektif
    dan teori subyektif .
                    Hj. Suarny Amran, SH.MH.     64
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau
  Corparate Social Responsibility (CSR) merupakan
  komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi
  secara ilegal, dan berkontribusi untuk peningkatan
  ekonomi perusahaan bersamaan dengan peningkatan
  kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komunitas
  lokal dan komunitas secara lebih luas.
CSR menurut The World Business Council for
  Sustainable Developement (WBCSD) yaitu
  komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan
  ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan karyawan
  perusahaan tersebut, komunitas-komunitas setempat
  (lokal) dan komunitas secara keseluruhan dalam rangka
  meningkatkan kualitas kehidupan.                       65
   CSR” merupakan :
     - peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti
    adanya kemampuan manusia sebagai individu anggota
    komunitas untuk dapat menanggapi keadaan sosial
    yang ada, dan dapat menikmati serta memanfaatkan
    lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan
    yang ada sekaligus memelihara.
      - Atau merupakan cara perusahaan mengatur proses
    usaha untuk memproduksi dampak positif pada
    komunitas.
      - Atau proses penting dalam pengaturan biaya yang
    dikeluarkan dari keuntungan kegiatan bisnis dari
    stakeholder baik secara internal (pekerja, stakeholders
    dan penanam modal) maupun eksternal (kelembagaan
    pengaturan umum, anggota-anggota komunitas,
    kelompok komunitas sipil dan perusahaan lain)             66

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiUni Azza Aunillah
 
Etika dalam bisnis internasional ppt
Etika dalam bisnis internasional pptEtika dalam bisnis internasional ppt
Etika dalam bisnis internasional pptYesica Adicondro
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Etika Bisnis dalam MSDM
Etika Bisnis dalam MSDMEtika Bisnis dalam MSDM
Etika Bisnis dalam MSDMreidjen raden
 
Permasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan SamsungPermasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan SamsungAfdan Rojabi
 
Etika dalam bisnis internasional
Etika dalam bisnis internasionalEtika dalam bisnis internasional
Etika dalam bisnis internasionalYesica Adicondro
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
Lingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisLingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisAsadCungkring97
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanKartika Lukitasari
 
Lingkungan dan budaya organisasi
Lingkungan dan budaya organisasiLingkungan dan budaya organisasi
Lingkungan dan budaya organisasiYayuk Nugroho
 
Mengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Mengelola Etika dan Tanggung Jawab SosialMengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Mengelola Etika dan Tanggung Jawab SosialNinnasi Muttaqiin
 

Was ist angesagt? (20)

Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
 
Etika dalam bisnis internasional ppt
Etika dalam bisnis internasional pptEtika dalam bisnis internasional ppt
Etika dalam bisnis internasional ppt
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Etika Bisnis dalam MSDM
Etika Bisnis dalam MSDMEtika Bisnis dalam MSDM
Etika Bisnis dalam MSDM
 
Permasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan SamsungPermasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan Samsung
 
Etika dalam bisnis internasional
Etika dalam bisnis internasionalEtika dalam bisnis internasional
Etika dalam bisnis internasional
 
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab SosialEtika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Lingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisLingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnis
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
 
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Lingkungan dan budaya organisasi
Lingkungan dan budaya organisasiLingkungan dan budaya organisasi
Lingkungan dan budaya organisasi
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Mengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Mengelola Etika dan Tanggung Jawab SosialMengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Mengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial
 

Andere mochten auch

Etika dan hukum bisnis aris ahmad risadi
Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadiEtika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi
Etika dan hukum bisnis aris ahmad risadiAris Ahmad Risadi
 
Etika bisnis dalam perspektif islam
Etika bisnis dalam perspektif islamEtika bisnis dalam perspektif islam
Etika bisnis dalam perspektif islamlianovia
 
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam BisnisEtika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam BisnisLisca Ardiwinata
 
Riba dan etika bisnis islam
Riba dan etika bisnis islamRiba dan etika bisnis islam
Riba dan etika bisnis islamAtep Al Ishaque
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISlevana412y
 
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariahprinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariahAlalan Tanala
 
Akhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan MoralAkhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan MoralIswi Haniffah
 
Implementasi HAM dalam Praktek Bisnis-Perspektif Perusahaan
Implementasi HAM dalam Praktek Bisnis-Perspektif PerusahaanImplementasi HAM dalam Praktek Bisnis-Perspektif Perusahaan
Implementasi HAM dalam Praktek Bisnis-Perspektif PerusahaanF W
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum PerikatanDiarta
 
Etika dan budaya bisnis internasional
Etika dan budaya bisnis internasionalEtika dan budaya bisnis internasional
Etika dan budaya bisnis internasionalYuca Siahaan
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupAto Bazahona
 
Presentasi etika bisnis
Presentasi etika bisnisPresentasi etika bisnis
Presentasi etika bisnisNUR FU'AD
 
RPP sistem Gerak Manusia
RPP sistem Gerak ManusiaRPP sistem Gerak Manusia
RPP sistem Gerak Manusiabipbipsisca
 

Andere mochten auch (20)

Etika dan hukum bisnis aris ahmad risadi
Etika dan hukum bisnis   aris ahmad risadiEtika dan hukum bisnis   aris ahmad risadi
Etika dan hukum bisnis aris ahmad risadi
 
Etika bisnis (uts)
Etika bisnis (uts)Etika bisnis (uts)
Etika bisnis (uts)
 
Etika bisnis dalam perspektif islam
Etika bisnis dalam perspektif islamEtika bisnis dalam perspektif islam
Etika bisnis dalam perspektif islam
 
Hukum Bisnis
Hukum BisnisHukum Bisnis
Hukum Bisnis
 
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam BisnisEtika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
 
Riba dan etika bisnis islam
Riba dan etika bisnis islamRiba dan etika bisnis islam
Riba dan etika bisnis islam
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariahprinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
 
Akhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan MoralAkhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan Moral
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Implementasi HAM dalam Praktek Bisnis-Perspektif Perusahaan
Implementasi HAM dalam Praktek Bisnis-Perspektif PerusahaanImplementasi HAM dalam Praktek Bisnis-Perspektif Perusahaan
Implementasi HAM dalam Praktek Bisnis-Perspektif Perusahaan
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
 
Etika bisnis (6th week)
Etika bisnis (6th week)Etika bisnis (6th week)
Etika bisnis (6th week)
 
Etika dan budaya bisnis internasional
Etika dan budaya bisnis internasionalEtika dan budaya bisnis internasional
Etika dan budaya bisnis internasional
 
Model etika dalam bisnis
Model etika dalam bisnisModel etika dalam bisnis
Model etika dalam bisnis
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidup
 
Presentasi etika bisnis
Presentasi etika bisnisPresentasi etika bisnis
Presentasi etika bisnis
 
Etika politik
Etika politikEtika politik
Etika politik
 
RPP sistem Gerak Manusia
RPP sistem Gerak ManusiaRPP sistem Gerak Manusia
RPP sistem Gerak Manusia
 

Ähnlich wie Etika dan-hukum-dalam-bisnis

9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.pptEfrizal Zaida
 
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...FebrinolChaniago
 
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...yudiansyah sukmana
 
ETIKA_BISNIS_ppt.ppt
ETIKA_BISNIS_ppt.pptETIKA_BISNIS_ppt.ppt
ETIKA_BISNIS_ppt.pptikhwan60
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...Imam Arifin
 
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...Imam Arifin
 
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...desydharmawati
 
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...SukrasnoSukrasno
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...AndreasFabianPramudi
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...AndreasFabianPramudi
 
ETIKA BISNIS_GAMBARAN UMUM_PENGANTAR ETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS_GAMBARAN UMUM_PENGANTAR ETIKA BISNISETIKA BISNIS_GAMBARAN UMUM_PENGANTAR ETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS_GAMBARAN UMUM_PENGANTAR ETIKA BISNISHariYeni
 
Pertemuan 1 2 etika bisnis
Pertemuan 1 2 etika bisnisPertemuan 1 2 etika bisnis
Pertemuan 1 2 etika bisnisINDAHMAWARNI1
 
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...ciciliaeritawanti
 
Business ethic - riki ardoni
Business ethic   - riki ardoniBusiness ethic   - riki ardoni
Business ethic - riki ardoniRiki Ardoni
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Zikri Nurmansyah
 
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...Prihatini Ratna Dewi
 
Teori dan Konsep dasar mengenai Etika Bisnis ( 1, be & gg, petra vitara wimar...
Teori dan Konsep dasar mengenai Etika Bisnis ( 1, be & gg, petra vitara wimar...Teori dan Konsep dasar mengenai Etika Bisnis ( 1, be & gg, petra vitara wimar...
Teori dan Konsep dasar mengenai Etika Bisnis ( 1, be & gg, petra vitara wimar...petraaja
 
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...FatinahGhiyats1
 
1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of business ...
1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of  business ...1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of  business ...
1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of business ...WahyuNorM
 

Ähnlich wie Etika dan-hukum-dalam-bisnis (20)

9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
 
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
 
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
ETIKA_BISNIS_ppt.ppt
ETIKA_BISNIS_ppt.pptETIKA_BISNIS_ppt.ppt
ETIKA_BISNIS_ppt.ppt
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
 
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
 
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
 
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
 
ETIKA BISNIS_GAMBARAN UMUM_PENGANTAR ETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS_GAMBARAN UMUM_PENGANTAR ETIKA BISNISETIKA BISNIS_GAMBARAN UMUM_PENGANTAR ETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS_GAMBARAN UMUM_PENGANTAR ETIKA BISNIS
 
Pertemuan 1 2 etika bisnis
Pertemuan 1 2 etika bisnisPertemuan 1 2 etika bisnis
Pertemuan 1 2 etika bisnis
 
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
 
Business ethic - riki ardoni
Business ethic   - riki ardoniBusiness ethic   - riki ardoni
Business ethic - riki ardoni
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
 
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
 
Teori dan Konsep dasar mengenai Etika Bisnis ( 1, be & gg, petra vitara wimar...
Teori dan Konsep dasar mengenai Etika Bisnis ( 1, be & gg, petra vitara wimar...Teori dan Konsep dasar mengenai Etika Bisnis ( 1, be & gg, petra vitara wimar...
Teori dan Konsep dasar mengenai Etika Bisnis ( 1, be & gg, petra vitara wimar...
 
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
 
1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of business ...
1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of  business ...1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of  business ...
1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of business ...
 

Etika dan-hukum-dalam-bisnis

  • 1. ETIKA DAN HUKUM BISNIS Suarny Amran 1
  • 2. Kuliah ke 1 Materi : Pendahuluan/Pengantar Tujuan Umum MK  Agar mahasiswa mengetahui dan memahami peranan etika dalam kegiatan bisnis;  Mengetahui dan memahami kedudukan dan peranan hukum bisnis;  Mengetahui dan memahami keterkaitan etika dan bisnis, etika bisnis dan hukum bisnis;  Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etika bisnis dan implementasinya dalam pengelolaan bisnis;  Mengetahui dan memahami berbagai ketentuan perundang- undangan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis;  Mengetahui dan memahami bentuk kerjasama bisnis melalui kontrak/perjanjian ;  Mengetahui dan memahami tentang kewajiban, hak serta larangan bagi pelaku bisnis. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 2
  • 3. POKOK BAHASAN MK ETIKA DAN HUKUM BISNIS 1. Pendahuluan 2. Pengertian, Tujuan Etika, Etika Bisnis, dan Hukum Bisnis. 3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis dan Penerapannya. 4. Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 5. Tanggung Jawab Sosial dan Hukum Perusahaan 6. Peranan Hukum Perikatan/Perjanjian. 7. Bentuk Badan Usaha dan Legalitasnya 8. Macam-macam bentuk kerjasama dalam Bisnis. 9. Hukum Perjanjian Kredit 10. Hukum Bisnis dan Perlindungan Konsumen 11. Larangan Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat 12. Kepailitan 13. Hak Atas Kekayaan Intelektual(HAKI) dan Perlindungan Hukumnya. 14. Aspek Hukum Perasuransian Dalam Bisnis Hj. Suarny Amran, SH.MH. 3
  • 4. Referensi 1. Sonny Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya 2. John Pieris c.s, Etika Bisnis & Good Corporate Governance 3. Peter Pratley, The Essence of Business Ethic/ Etika Bisnis 4. Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia 5. Mariam Darus B, Aneka Hukum Bisnis 6. Chaeruman Pasaribu,Surahwadi, Hukum Perjanjian Dalam Islam 7. Munis Fuadi, Hukum Bisnis dalam Teori dan Praktek 8. Moch. Faisal S., Pertumbuhan Hukum Bisnis di Indonesia 9. Tom Gunadi, Ekonomi dan Sistem Ekonomi menurut Pancasila dan UUD 1945, Dasar Falsafah dan Hukum 10. Corporate Governance, Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 4
  • 5. Pengertian dan Tujuan Etika 1. Asal kata Etika  Etika = Ethos (Yunani), yang berarti kebiasaan  Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin mos .artinya kebiasaan  Etika diartikan sebagai kebiasaan, adat istiadat Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat. Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan melalui agama dan kebudayaan.  Etika ditinjau dari segi filsafat : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 5
  • 6. Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “ khuluqun”, artinya budi pekerti, tingkah laku. Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh umat manusia disegala waktu dan tempat.  Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu profesi tertentu yang bertindak secara profesional.  Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi. Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat Hj. Suarny Amran, SH.MH. 6
  • 7. 2. BEBERAPA PENGERTIAN ETIKA (ETHICS) Etika ( Ethics )dapat diartikan sebagai berikut :  Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan kewajiban.  Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau kelompok tertentu.  Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian melakukan hal yang benar.  Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup aturan dasar yang dianut dalam SH.MH. dan kehidupan. Hj. Suarny Amran, hidup 7
  • 8. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud) : Etika adalah : a. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral (akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarkat umum. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 8
  • 9. Pada prinsipnya etika ( ethics ) :mengacu pada;  Norma moral. Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan salah dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang benar dan baik. Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk atau immoral.  Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.  Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama rambu-rambu profesi tertentu. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 9
  • 10. 3. TUJUAN ETIKA  Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.  Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar moral.  Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat untuk perbaikan. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 10
  • 11. Pengertian Bisnis Bisnis adalah “keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan, ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan (R.B.Simatupang)  Menurut Kamus BesarIndonesia : “Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia perdagangan Hj. Suarny Amran, SH.MH. 11
  • 12. Kesimpulkan :  Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan, karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata pencaharian, bahkan suatu profesi;  Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;  Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan/laba;  Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu badan usaha. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 12
  • 13. ETIKA BISNIS ADALAH : 1. Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan 2. Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku penuh tanggung jawab dan bermoral. 3. Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan. 4. Etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan menegakkan hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat Hj. Suarny Amran, SH.MH. 13
  • 14. Mengapa Bisnis perlu Beretika ? 1. Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis; 2. Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya; 3. Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional justru akan menang. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 14
  • 15. Kesimpulan Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu sendiri.  Perkembangan dunia usaha kemajuan teknologi perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap banyak tenaga kerja. khususnya dengan adanya perubahan perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 15
  • 16. Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup  Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan yang biasa disebut triple bottom line.  Lingkungan hidup dan permasalahan sosial yang ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan hukum yang akan berlaku. Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility) Hj. Suarny Amran, SH.MH. 16
  • 17. PERAN ETIKA DALAM BISNIS  Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan hukum.  Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi.  Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral, tidak merupakan komitmen individual saja, tetapi tercantum dalam suatu kerangka sosial; Hj. Suarny Amran, SH.MH. 17
  • 18. Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam jangka panjang, tidak terfokus pada keuntungan jangka pendek saja;  Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang merupakan stakeholders yang penting untuk diperhatikan.  Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam bisnis internasional.  Pengelolaan bisnis secara profesional ;  berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus,  mempunyai komitmen moral yang tinggi,  menjalankan usahanya berdasarkan profesi/keahlian Hj. Suarny Amran, SH.MH. 18
  • 19. PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS 1. Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil. 2. Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujurn adalah merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya. 3. Prinsip Keadilan bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh dirugikan. 4. Prinsip Saling menguntungkan ; juga dalam bisnis yang kompetitif. 5. Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam berbisnis, harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 19
  • 20. Dalam pengelolaan perusahaan yang baik dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate Governance) , dengan memperhatikan prinsip- prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip transparancy, prinsip accountability, prinsip responsibility. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 20
  • 21. PENGERTIAN CORPORATE GOVERNANCE Menurut FORUM for Menurut Organization Sebagai suatu CORPORATE for Economic sistem, proses dan GOVERNANCE Cooperation and Pengertian Perusahaan seperangkat Development(OECD) peraturan yang (FCGI): …seperangkat peraturan yang mengatur Struktur yang oleh mengtur hubungan hubungan antar pemegang antar berbagai pemegang, saham,komosaris,da pihak yang pengurus,/pengelola n manajer berkepentingan(stak perusahaan, pihak menyusuntujuan- eholders) .Dalam kreditur, pemerintah, tujuan karyawan, serta para arti sempit perusahaandan hubungan antara pemegang sarana untuk pemegang saham, kepentinganinternal dan ekternal lainnya yang mencapai tujuan- dewan berkaitan denagnhak-hak tujuan tersebut dan komosaris,dan dan kewajiban meraka mengawasi kinerja . dewan direksi demi atau suatu sistem yang tercapainya tujuan mengedalikan perusahaa n organisasi. 21
  • 22. Transparansi :yaitu ketebukaan dalam melaksanakan prosespengambilan keputusan dalam mengemukakan informasi materriil dan relevan mengenai perusahaan. Kemandirian , yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa bentruran kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak ,manapun yang i manapun yang tidak sesuai denag peraturan perundan-undangan yang berlaku dan prinsip-prisip koporasi yang Prinsip-prinsip sehat Akuntabilitas yaitu kejelasan GCG(OECD) fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organization for organ sehingga pengelola prsh terlaksana Economic secara efektif. Corporation and Development Pertanggungjawaban , yaitu kesesuain di dalam pengelolaan prsh terhadap peraturan per- uu-an yang berlaku. Kewajaran , yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peratutan per- uu-an yang berlaku. 22
  • 23. Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya “Bashido” dan bisnis yang bermula/berasal dari team work keluarga yang terus melekat pada budaya perusahaan. Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan, kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri. Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu apabila terjadi penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya sogok, suap, dan sebagainya. Oleh karena itu peranan dan penegakkan hukum sangat penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam bisnis. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 23
  • 24. Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :  Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis : apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika.  pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya)  menjalin usaha yang ilegal.  Persaingan tidak sehat.  Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang benar  Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas produksinya.  Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi (biaya/cost, overhead) dan rasionalisasi tanpa memperhatikan unsur moral. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 24
  • 25. Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan, serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri), perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan usaha tidak sehat, dan sebagainya). Hj. Suarny Amran, SH.MH. 25
  • 26. PENGERTIAN IKLAN Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam Etika Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia) : “ Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran atau komunikasi publik tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui sesuatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat”.
  • 27. FUNGSI IKLAN Menurut Sonny Keraf adalah:  Pemberi Informasi Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan memutuskan untuk membelinya.  Pembentuk Pendapat Umum Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli produk tersebut dengan cara manipulatif, persuasif dan tendensius
  • 28. Urgensi suatu iklan yang memenuhi fungsi iklan namun beretika
  • 29. HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS PERIKLANAN a . Jujur, benar, dan bertanggungjawab. b. Bersaing secara sehat. c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama,budaya, negara, dan golongan, serta tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
  • 30. Kuliah ke 2 ETIKA DAN HUKUM DALAM BISNIS  Etika dipandang sebagai “state of the art” hukum yaitu dimana pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.  Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi hukum sebagai sos. eng).  Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya bisnis yang baik, sehat tetap terjaga dan terpelihara. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 30
  • 31. Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila Perspektif Pancasila sebagai landasan pembentukan etika bisnis diperlukan untuk:  Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan kondisi bangsa  Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal 33 ).  Memberikan perlindungan pada usaha mikro, kecil khususnya. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 31
  • 32. Aliran dalam Etika 1. Aliran Utilitarianisme “baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan pengorbanan yang sedikit” 2. Aliran Deontologi “baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang bersumber dari kehendak secara mandiri. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 32
  • 33. Sumber Nilai-Nilai Etika Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam komunitas : 1. Agama 2. Filosofi 3. Pengalaman dan perkembangan budaya 4. Hukum Hj. Suarny Amran, SH.MH. 33
  • 34. Kuliah ke 8 Materi : Hukum Bisnis Pengertian Hukum “ Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, mencakup pula lembaga (institutions) dan proses (processes) yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.(Prof. DR.Mochtar Kusumaatmadja ,S.H, LLM.) Hj. Suarny Amran, SH.MH. 34
  • 35. Pengertian Bisnis  Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.  Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan bisnis tersebut, maka diperlukan hukum Hj. Suarny Amran, SH.MH. 35
  • 36. Macam-Macam Sistem Hukum 1. Sistem Hukum Eropa Kontinental  Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang- undang dan tersusun secara sistematik di dalam kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah undang-undang.  Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis)  Penerapan sistem hukum kontinental sangat berpangaruh di Indoneseia, yg.menerapkan/berlakunya aliran/paham positivisme.
  • 37. 2. Sistem Hukum Anglo Saxon (Anglo Amerika )  Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/ pengadilan (Judisial Decisions)  Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis undang-undang dan peraturan administrasi negara diakui yang pada umumnya bersumber dari putusan pengadilan  Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas untuk menafsirkan peraturan hukum yang berlaku.  Sering disebut sebagai Case Law
  • 38. 3. Sistem Hukum Adat  Bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya.  Merupakan pencerminan kehidupan masyarakat ( contoh;Hukum Agraria) 4. Sistem Hukum Islam ( H.Waris)
  • 39. Kaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat  Kaidah Agama  Kaidah Kesusilaan  Kaidah Kesopanan  Kaidah Hukum Hj. Suarny Amran, SH.MH. 39
  • 40. Pengertian Hukum Bisnis  Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam bidang perdagangan.  Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan dalammenjalankan roda perekonomian. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 40
  • 41. Hukum sebagai salah satu sarana/alat pengawasan (social control) yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang tidak sehat. Sebab hukum menetapkan secara tegas apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan , serta bentuknya yang tertulis memberi rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena apabila terjadi pelanggaran sanksinya jelas.  Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja belum cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula didukung faktor lain seperti etika. Bahkan pada taraf normatif, etika mendahului hukum. Mematuhi hukum dalam bisnis adalah suatu keharusan. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 41
  • 42. Etika bisnis mendasari terbentuknya hukum (substantif) bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk etika bisnis. Etika sebagai bagian/cabang dari filafat(umum) yang mempelajari tentang tingkah laku manusia mengenai baik dan buruknya dalam kehidupan bermasyarakat.  Filsafat hukum mempelajari tentang hakekat hukum, juga merupakan cabang filsafat (khusus). Keduanya(etika dan filsafat) pada dasarnya sama-sama membahas mengenai aturan tingkah laku manusia dalam kehidupan masyarakat dan dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 42
  • 43. Etika berkaitan dengan tentang apa yang benar dan apa yg. salah, sedangkan hukum cenderung dapat ditafsirkan sebagai masalah legal atau ilegal.  Tidak semua etika diatur secara penuh oleh hukum, karena etika terus berkembang dalam kehidupan masyarakat yang mencerminkan pemikiran etis masyarakat dalam membangun etika bisnis, sedangkan hukum bersifat terbatas.  Namun demikian hukum harus dapat mengkodifikasikan harapan dari etika(bisnis), meskipun disadari bahwa tidak semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi seluruhnya oleh hukum. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 43
  • 44. Pembangunan kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari perumusan kembali etika dasar (yang disepakati oleh semua pihak) yang digunakan sebagai norma perilaku sebelum aturan/norma perilaku dibuat dan dilaksanakan. Norma/aturan etika bisnis tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk hukum. Dalam hal ini stika dapat dipandang sebagai state of the art hukum yaitu merupakan pedoman perilaku yang ditafsirkan kedalam hukum sebagai pedoman/peraturan dikemudian hari.  Pada dasarnya norma bersifat dinamis,begitu dituangkan dalam hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang dan bahkan mungkin statis. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 44
  • 45. PEMAHAMAN BIDANG HUKUM Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha (enterpreneur), antara lain :  Keberadaan hukum atau undang-undang yang berhubungan dengan usahanya atau kegiatan bisnis.  Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan hukum atau undang-undang yang bersangkutan.  Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran hukum yang bersangkutan.  Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai pertimbangan bagi pengusaha dan pihak-pihak lain yang terkait. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 45
  • 46. LANDASAN HUKUM BISNIS Landasan Idiel : PANCASILA Landasan Konstitusional : UUD 1945  Pasal 33, Pasal 26 ayat 2 Ketentuan hukum lainnya :  Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)  Hukum Pidana  UU Perpajakan dan Peraturan Pelaksanaanya  UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)  UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999  UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)  Hukum dagang  Hukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanya  UU HAKI : UU No. 14/2001 tentang paten UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta  UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)  UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No. 37/2004)  UU Perkoperasian (UU No. 25/1992)  UU Tindak Pidana PencucianUtang (UU No. 15/2002 dan UU No. 25/2003)  Peraturan Daerah Hj. Suarny Amran, SH.MH. 46
  • 47. Tujuan dan Fungsi Hukum  Apa yang hendak dicapai oleh hukum ? - Ketertiban - Keadilan - Kepastian  Fungsi Hukum : Sebagai alat/ sarana dalam mencapai tujuan hukum. Sarana menciptakan ; - Ketertiban - Keadilan - Kepastian Sarana mengubah perilaku masyarakat :” Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat “ Hj. Suarny Amran, SH.MH. 47
  • 48. PENTINGNYA PENEGAKAN HUKUM DALAM KEGIATAN BISNIS Penegakan Hukum bahkan menjadi prasyarat bagi terciptanya pembangunan ekonomi/bisnis. Cara mengetahui dan menerapkan hukum : - Mematuhi hukum dalam bisnis adalah keharusan - Hukum adalah rambu-rambu dan merupakan alat pengawasan agar dapat mencegah praktik bisnis tidak sehat yang bisa merugikan pihak-pihak yang terkait dalam bisnis tersebut. Fungsi Hukum : a. Social Control Dalam hal ini hukum untuk menjaga agar masyarakat ada dalam pola-pola tingkah laku yang telah diterima oleh masyarakat. b. Social Engeneering Dalam hal ini hukum sebagai alat untuk melakukan perubahan dan pembaharuan masyarakat , melalui peraturan perundang- undangan. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 48
  • 49. Kegiatan bisnis tidak lepas dari faktor hukum dan rambu-rambu hukum selain rambu-rambu etika bisnis. Perlunya pemahaman hukum agar terlindung dari praktek bisnis Curang. 1. Sadar bahwa Indonesia adalah negara hukum dan di mata hukum manusia itu sama, artinya tidak ada pengecualian. 2. Memperhatikan pemberitaan media masa tentang RUU, pembahasan di DPR dengan pihak-pihak yang berkepentingan, hingga disahkan sebagai UU yang ditandatangani oleh Presiden dan dimasukan dalam lembaran negara. 3. UU yang sudah disahkan saja tidak cukup. Dalam pelaksanaanya akan diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya, kemudian apabila menyangkut hal-hal detil dan teknis akan diikuti dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri (kepmen) . 4. Mengetahui beberapa UU yang berhubungan dengan masalah bisnis, misalnya dengan cara membaca buku-buku, majalah, atau koran yang memaparkan UU atau Peraturan-peraturan pemerintah pusat dan daerah Amran, SH.MH. Hj. Suarny 49
  • 50. 5. Apabila tersangkut perkara yang menyangkut masalah hukum baik perdata maupun pidana, untuk menghadapi jalannya perkara sejak pengaduan, pemeriksaan, sampai dengan ke pengadilan, sebaiknya memanfaatkan jasa pengacara atau Lembaga Bantuan Hukum (LBH), agar kita tidak dirugikan karena keterbatasan pengetahuan kita tentang hukum, jalur- jalur hukum, proses hukum, dan sebagainya. 6. Jangan mencoba-coba untuk mengelabui atau melanggar hukum baik sengaja atau tidak disengaja dengan sebab ketidktahuan kita, karena hukum harus tetap dilaksanakan atau diterapkan beserta sanksi-sanksinya. 7. Dalam menerapkan usaha harus mengetahui syarat-syarat hukum yang menjadi landasan usaha tersebut beserta persyaratan yang terkait. 8. Hati-hatilah dalam membuat perjanjian atau kontrak dengan pihak lain. Jangan sampai kita dirugikan atau kena jebakan yang secara hukum adalah sah sifatnya tetapi secara faktual sangat merugikan kita, atau membuat perjanjian yang akan melanggar hukum. Mintalah nasehat atau saran dari penasehat hukum dan dari yang sudah berpengalaman. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 50
  • 51. 9. Menjadi anggota asosiasi dagang atau perusahaan sejenis yang banyak manfaatnya bagi perlindungan dan kemajuan usaha. Misalnya Inkindo, Gapensi, Akli, Asephi, dan sebagainya. 10.Baca dan simaklah kasus-kasus hukum aktual yang meliputi pelanggaran hukum oleh pengusaha, perselisihan hukum di antara pengusaha yang dimuat di surat kabar, majalah, buku, dan lain-lain, agar kita bisa mengambil pelajaran dan manfaat dari kasus-kasus tersebut. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 51
  • 52. Kuliah ke 3 Subyek dan Obyek Hukum  Subyek hukum adalah setiap pendukung hak dan kewajiban/ mempunyai kewenangan hukum.  Subyek hukum terdiri dari; 1. Manusia/ orang 2. Badan Hukum Hj. Suarny Amran, SH.MH. 52
  • 53. Obyek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subyek hukum, mempunyai nilai ekonomis dan dapat dikuasai.  Obyek hukum ---- “benda”( benda berwujud, benda tidak berwujud, benda bergerak, benda tidak bergerak) Hj. Suarny Amran, SH.MH. 53
  • 54. Obyek hukum dan lembaga penjaminann dan peralihan hak.  Lembaga gadai  Fidusia  Hak tanggungan (benda tidak bergerak spt. Hak atas tanah yang diatur dalam UUPA No 5/1960 seperti Hak Milik, HGB,HGU,Hak Pakai  APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan) Hj. Suarny Amran, SH.MH. 54
  • 55. Kuliah ke 4 & 5 Materi : H.Perikatan Pengertian Perikatan adalah hubungan hukum antara dua pihak, pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi tersebut. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 55
  • 56. Unsur- unsur Perikatan 1. Adanya hubungan hukum ( yang menimbulkan akibat hukum yaitu timbulnya hak dan kewajiban.) 2. Adanya pihak-pihak (debitur dan kreditur) 3. Adanya prestasi : - berbuat sesuatu - tidak berbuat sesuatu - memberikan sesuatu Hj. Suarny Amran, SH.MH. 56
  • 57. Sumber Perikatan 1. Ketetapan undang-undang 2. Perjanjian Perjanjian Pengertian Perjanjian adalah perbuatan hukum antara satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satuorang lain ataulebih. ( Pasal 1313 KUHPerdata). Bentuk perjanjian : - tertulis - tidak tertulis Hj. Suarny Amran, SH.MH. 57
  • 58. Asas Perjanjian  Asas Kebebasan Berkontrak( Pasal 1338 KUHPerdata)  Asas Konsensualisme  Asas Pacta sun servanda( asas kepastian hukum)  Asas kekuatan mengikat  Asas kepastian hukum  Asas Moral  Asas kebiasaan  Asas kepatutan  Asas keseimbangan  Asas kepercayaan  Asas Itikad baik (Goede trouw) Hj. Suarny Amran, SH.MH. 58
  • 59. Syarat-syarat sahnya perjanjian Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata : 1. Adanya kata sepakat dari pihak-pihak ; 2. Pihak-pihak dinyatakan cakap hukum; 3. Obyeknya tertentu; 4. Adanya sebab yang dihalalkan 1 dan 2 merupakan syarat subyektif 3 dan 4 merupakan syarat obyektif Hj. Suarny Amran, SH.MH. 59
  • 60. Macam-macam perjanjian  Perjanjian konsensus  Perjanjian formal  Perjanjian riil Perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata; - Perjanjian Jual Beli - Perjanjian Sewa Menyewa - Perjanjian Borongan - Perjanjian Kuasa - Perjanjian Perburuhan - Perjanjian Pinjam Meminjam Hj. Suarny Amran, SH.MH. 60
  • 61.  Perjanjian yang diatur di luar KUHPerdata; a) Perjanjian Sewa Beli/Leasing b) Perjanjian Joint Venture c) Perjanjian Waralaba, d) dll. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 61
  • 62. Perjanjian Baku ( Standart contract ) adalah perjanjian yang isinya dibuat/disusun secara sepihak. Ciri-ciri Perjanjian Baku a .l. : 1. Isi perjanjian dibuat/ ditentukan secara sepihak (oleh Kreditur) yang posisinya relatif kuat. 2. Debitur tidar turut dalam menentukan substansi kontrak 3. Debitur cenderung untuk menerima isi kontrak karena kebutuhan. 4. Dibuat secara tertulis 5. Format dipersiapkan terlebih dahulu isi dan formatnya (masal ataupun individual) Contoh Perjanjian Baku : Perjanjian Kredit, Perjanjian Asuransi, dll. Hj. Suarny Amran, SH.MH. 62
  • 63. Wanprestasi dan Forcemajeur Wanprestasi =perbuatan ingkar janji Bentuk wanprestasi:  tidak melakukan apa yang telah disanggupinya.  melaksanakan isi perjanjian tetapi tidak sebagaimana mestinya.  melaksanakan perjanjian tetapi terlambat  melakukan yang ternyata tidak boleh dilakukan. Penetapan wanprestasi dengan cara somasi Hj. Suarny Amran, SH.MH. 63
  • 64. Force majeur  “Force majeur ” atau “overmacht ” adalah suatu keadaan darurat , debitur tidak dapat melaksanakan perjanjian, yang disebabkan bukan kesalahan debitur.  Akibat hukum dari force majeur timbul resiko yaitu kewajiban memikul kerugian yang disebabkan adanya kejadian diluar kesalahan salah satu pihak. Siapa yang bertanggung jawab terhadap resiko yang timbul ?  Tanggung jawab resiko menurut teori obyektif dan teori subyektif . Hj. Suarny Amran, SH.MH. 64
  • 65. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corparate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara ilegal, dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi perusahaan bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan komunitas secara lebih luas. CSR menurut The World Business Council for Sustainable Developement (WBCSD) yaitu komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan tersebut, komunitas-komunitas setempat (lokal) dan komunitas secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. 65
  • 66. CSR” merupakan : - peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti adanya kemampuan manusia sebagai individu anggota komunitas untuk dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati serta memanfaatkan lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan yang ada sekaligus memelihara. - Atau merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. - Atau proses penting dalam pengaturan biaya yang dikeluarkan dari keuntungan kegiatan bisnis dari stakeholder baik secara internal (pekerja, stakeholders dan penanam modal) maupun eksternal (kelembagaan pengaturan umum, anggota-anggota komunitas, kelompok komunitas sipil dan perusahaan lain) 66