1. MATERI INTI IV
PENERAPAN 10 LANGKAH
TATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
PADA 5 (LIMA) KONDISI KLINIS
DIREKTORAT BINA GIZI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
1
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum:
Pada akhir sesi peserta mampu menerapkan rencana
tindakan 10 (sepuluh) langkah Tatalaksana Anak Gizi
Buruk sesuai dengan 5 (lima) kondisi klinis anak gizi
buruk
Tujuan Khusus:
Pada akhir sesi peserta mampu:
1. menyebutkan 3 (tiga) tanda bahaya dan tanda penting
2. menetapkan 5 (lima) kondisi klinis anak gizi buruk berdasarkan
3 (tiga) tanda bahaya dan tanda penting
3. Menerapkan perawatan dan pengobatan anak gizi buruk pada
fase stabilisasi sesuai 5 (lima) kondisi klinis
4. Menerapkan perawatan dan pengobatan anak gizi buruk pada
fase transisi dan rehabilitasi
5. Menerapkan perawatan dan pengobatan dalam catatan medik
3. POKOK BAHASAN
1. Tiga Tanda bahaya dan tanda penting
2. Penetapan 5 (lima) kondisi klinis anak
berdasarkan 3 (tiga) tanda bahaya dan
tanda penting
3. Perawatan dan pengobatan anak gizi buruk
pada fase stabilisaisi sesuai dengan 5
(lima)
kondisi klinis
4. Perawatan dan pengobatan anak gizi buruk
pada fase transisi dan rehabilitasi
5. Perawatan dan pengobatan dalam catatan
medik
3
5. TIGA TANDA BAHAYA & TANDA
PENTING
3 (tiga) tanda bahaya dan tanda penting
1. Renjatan/syok
1. Letargis
2. Diare dan atau muntah dan atau dehidrasi
5
6. TIGA TANDA BAHAYA…. (lanjutan ….)
selama perawatan, monitor :
- peningkatan denyut nadi
- peningkatan frekuensi napas
- peningkatan/ penurunan suhu
tubuh yang mendadak
6
7. TANDA BAHAYA ….(lanjutan ….)
Variabel
Denyut
nadi dan
pernafasan
Perhatikan Tanda Bahaya
Berkaitan dengan Denyut nadi, Pernafasan dan Suhu
Hubungi dokter apabila kejadian berikut ini muncul
Klasifikasi
Hasil Pengukuran
denyut
nadi naik
Nadi cepat :
- > 160x/m ( <
- > 140x/m ( >
disertai:
Frek. napas naik
≥ 25x/ m,
1 tahun)
1 tahun)
Infeksi
Gagal
jantung
(kemungkinan karena
overhidrasi)
≥ 5 x/ m
Pernafasan
Pernafasan
≥ 60 x/m
≥ 50 x/m
≥ 40 x/m
cepat :
( < 2 bln)
( 2 – 12 bln)
( 12-60 bln)
Suhu
Kenaikan /penurunan secara tiba-tiba. Infeksi
Suhu aksiler < 36° C atau tubuh
Hipotermi mgk krn
teraba dingin
- infeksi?
- asupan mknan?
7
- tdk diselimuti?
Pneumonia
8. TANDA BAHAYA …..(lanjutan….)
Lihat tanda bahaya lain selain peningkatan
denyut nadi, pernapasan dan suhu :
• Anoreksia (kehilangan nafsu makan)
• Perubahan kondisi mental (jadi letargis)
• Jaundis/ Ikterus (kuning pada kulit atau konjungtiva)
• Sianosis (lidah & bibir warna biru karena kurang
oksigen)
• Sesak napas, napas cuping hidung dan retraksi otot
dada & supra sternal pada waktu inspirasi (chest
indrawing)
8
9. TANDA BAHAYA ….. (lanjutan….)
• Perut kembung
• Ada edema baru
• Perubahan BB yang berlebihan
(penurunan/peningkatan)
• Muntah terus
• Bercak merah pada kulit (ruam)
9
10. TANDA BAHAYA ….. (lanjutan ….)
TANDA RENJATAN/SYOK
1. Keadaan bahaya, ditandai tubuh sangat
lemah, letargis, kehilangan kesadaran,
tangan dan kaki dingin serta nadi yang
cepat dan lemah
2. Penyebab tersering : - diare + dehidrasi,
- perdarahan
- sepsis.
10
11. TANDA BAHAYA ….. (lanjutan ….)
TANDA RENJATAN/SYOK
3. Bila nadi sulit diukur, gunakan capilary refill
tekan kuku ibu jari tangan 2 detik sampai
warna kuku putih lepaskan tekanan
hingga warna kuku seperti semula
Bila perubahan warna putih merah kembali
> 3 detik, maka capilary refill dianggap
lambat
tanda RENJATAN
11
12. TANDA BAHAYA ……(lanjutan ….)
TANDA LETARGIS
1. Terjadinya penurunan kesadaran yang ditandai
dengan: anak tidak dapat bangun dan apatis
2. Anak tampak mengantuk dan tidak menunjukkan
ketertarikan terhadap kejadian sekelilingnya
12
13. TANDA BAHAYA ……. (lanjutan ….)
TANDA DIARE/MUNTAH/DEHIDRASI
1. Diare: terjadinya perubahan konsistensi tinja
(lembek, cair) dan frekuensi (> 3 kali/ hari)
2. Diare dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi
yaitu kekurangan cairan dan elektrolit dalam
tubuh.
13
14. POKOK BAHASAN 2
PENETAPAN 5 (LIMA)
KONDISI KLINIS ANAK
BERDASARKAN 3 (TIGA)
TANDA BAHAYA DAN TANDA PENTING
14
15. 5 (LIMA) KONDISI
KLINIS ANAK GIZI BURUK
Penentuan 5 kondisi berdasarkan
tanda bahaya dan tanda penting
1. Setiap anak gizi buruk yang datang ke sarana
pelayanan kesehatan, dalam kondisi klinis yang
berbeda
2. Untuk melakukan tindakan yang tepat perlu
ditentukan kondisi klinis anak gizi buruk
berdasarkan 3 (tiga) tanda bahaya dan tanda
penting
15
16. P EMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA
ANAK GIZI BURUK
TANDA BAHAYA & TANDA PENTING
K O N D I S I
TANDA BAHAYA &
(A)
TANDA PENTING
I
II
III
IV
V
Renjatan
(syok)
Letargis/
tidak sadar
Muntah/Diare
/Dehidrasi
+
-
-
-
-
+
+
-
+
-
+
+
+
-
-
(B) PERAWATAN AWAL PADA FASE STABILISASI
16
17. (A) TANDA BAHAYA & TANDA PENTING
(B) PERAWATAN AWAL PADA FASE STABILISASI
Pemeriksaan:
I
II
III
IV
V
Berat badan
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Suhu tubuh
Tindakan:
Oksigen
Hangatkan tubuh
Rencana Rencana Rencana Rencana Rencana
Beri cairan &
I
II
III
IV
V
makanan sesuai:
Antibiotika
+
+
+
+
+
(C) PERAWATAN LANJUTAN PADA FASE STABILISASI
17
18. (B) PERAWATAN AWAL FASE STABILISASI
(C) PERAWATAN LANJUTAN FASE STABILISASI
Anamnesis
lanjutan
Checklist
anamnesis
- konfirmasi
kejadian
campak &
TB
-
Pemeriksaan Fisis
Umum
- PB (TB)
- Dada/
Toraks
- Perut/
Abdomen
- Otot
- Jar.lemak
Khusus
- Mata :
(def.vit A,
anemia)
- Kulit
- Tanda
def.mikro
nutr.lain
- Pem.
THT,
peny.lain
Pem.Lab
Tindakan
- Vit A
- Gula
darah - As. folat
- Vit C, B
- Hb,
kompleks,
Ht
multivitamin
tanpa Fe
- Lanjutkan
mak.awal F75
- Pengobatan
penyakit
penyerta/
18
(D) PERAWATAN PADA FASE TRANSISI
19. (C) PERAWATAN LANJUTAN PADA FASE STABILISASI
(D) PERAWATAN PADA FASE TRANSISI
Pemeriksaan
Tindakan
Kenaikan Berat badan
Makanan peralihan F100
Multivitamin tanpa Fe
Persiapan/keterlibatan ibu
Stimulasi
(E) PERAWATAN PADA FASE REHABILITASI
Pemeriksaan
Monitoring tumbuh
kembang
Tindakan
Makanan tumbuh kejar F100
Multivitamin + Fe
Stimulasi
19
21. CONTOH RENCANA I
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI:
pada anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Tabel 1
Tabel 2
Pemberian
1 jam
pertama
1 jam kedua
10 jam berikutnya
Awal
Waktu
Catat RR/N
Pemberian
Pemberian
/prod urine
/frek BAB
Oksigen
1-2 l/ menit
Waktu
30
60
90
120
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
9.00
9.30
10.00
10.30
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
V
V
V
V
V
1 jam
V1 jam V
V
pertama
pertama
Awal
Awal
1-2
liter
8.00
8.00
30
*)
75
+
25
25
+
ml
-
+
-
25 (NGT)
+
25 ml
--
90
120
120
1
22
3
44
5
-
-
-
-
88
9
-
-
9.30
10.0
10.00
0
11.00
12.0
12.00
0
13.00
15.00
--
-
- -
-
18.0
18.00
0
19.00
-
16.
16.00
00
17.00
--
14.0
14.00
0
--
-
20.
20.00
00
- -
---
-
---
-
- - -
-
---
-
- - -
--
25+
25-50
50
-
--
25+
25-50
50
-
- + 55
55
25+
25-50
50
--
-+ 55
55
25+
25-50
50
--
- + 55
55
-
+
-
*)
+
*
--
-
-
-
RR & N
-baik terus
kan infus
75
+
+
-*)
+
*
-
*)
+*
--
25+
25-50
50
--
-
+ 55
55
-
-
+55
55
6 6
7
V
9.00
75 ml/jam
+
+
RLG 5%
Glukosa
10% (iv)
Glukosa
bolus
10% (iv)
bolus
ReSoMal
ReSoMal
ReSoMal
kedua
V 10 jam berikutnya V
V
V
60
*)
8.30
Infus RLG
Oksigen
5%
1-2 l/ menit
F-75
F-75
F-75
V1 jam V
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak
Bagan dan Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku I, II)
1010
22. CONTOH RENCANA I (lanjutan …..)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI:
pada anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Tabel 3 A
Tabel 3 B
mberian
aktu
1 jam
pertama
10 jam berikutnya
30
60
90
120
150
180
1
2
3
4
5
6
7
8
9
9.00
9.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
sigen
2 l/ menit
1-2
liter
*)
*)
-
-
-
-
-
-
-
-
RR ↑ & N lemah
(turunkan 20 ml/jam )
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Transfusi Packed Red
Cell (50 ml/3 jam **),
segera rujuk RS
-
-
-
-
-
-
-
-
-
*)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
25
ml
-
SoMal
25 (NGT)
-
*)
*)
*)
-
-
-
55
-
55
-
55
-
55
-
-
*)
V
-
75 ml/jam
ukosa
% (iv)
lus
75
1 jam ketiga
Awa
l
tat RR/N
od urine
ek BAB
us RLG
%
1 jam kedua
-
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak
** Beri furosemid 5 mg IV, bila tidak ada Red Packed Cell gunakan darah segar
23. CONTOH RENCANA I (lanjutan …..)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Pemberian
berikutnya (setiap 2 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
22.00
Waktu
2
23.00
24.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
F-75*)
-
55
-
55
-
55
-
55
-
55
Pemberian
berikutnya (setiap 3 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
8..00
Waktu
2
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
F-75*)
-
-
80
-
-
80
-
-
80
-
Pemberian
berikutnya (setiap 4 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
18..00
Waktu
2
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
1 .00
2.00
3.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
F-75*)
-
-
110
-
-
-
110
-
-
-
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak, pertahankan 1-2 hr (dstnya untuk beralih ke fase transisi)
23
24. CONTOH RENCANA II
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI:
pada anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Tabel 4
Pemberian
2 jam pertama
10 jam berikutnya
Awal
Waktu
Catat RR/N
/prod urine
/frek BAB
Glukosa
10% iv
bolus /
NGT)
30
60
90
120
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
25
V
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
ReSoMal
25
25
25
25
2550
-
2550
-
2550
-
2550
-
2550
-
F-75
-
-
-
-
-
55
-
55
-
55
-
55
-
55
50
Lihat Bagan dan Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku I & II)
25. CONTOH RENCANA II (lanjutan …..)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Pemberian
12 jam berikutnya (setiap 2 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
21.00
Waktu
2
22.00
23.00
24.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
F-75*)
-
55
-
55
-
55
-
55
-
55
Pemberian
berikutnya (setiap 3 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
7.00
Waktu
2
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
F-75*)
-
-
80
-
-
80
-
-
80
-
Pemberian
berikutnya (setiap 4 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
17..00
Waktu
2
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24 .00
1.00
2.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
F-75*)
-
-
110
-
-
-
110
-
-
-
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak, pertahankan 1-2 hr (dstnya untuk beralih ke fase transisi)
25
26. CONTOH RENCANA III
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI:
pada anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Tabel 4
Pemberian
2 jam pertama
10 jam berikutnya
Awal
Waktu
Catat RR/N
/prod urine
/frek BAB
30
60
90
120
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
ReSoMal
25
25
25
25
2550
-
2550
-
2550
-
2550
-
2550
-
F-75
-
-
-
-
-
55
-
55
-
55
-
55
-
55
Glukosa
10%
(oral/NGT)
50
V
Lihat Bagan dan Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku I & II)
27. CONTOH RENCANA III (lanjutan …..)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Pemberian
12 jam berikutnya (setiap 2 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
21.00
Waktu
2
22.00
23.00
24.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
F-75*)
-
55
-
55
-
55
-
55
-
55
Pemberian
berikutnya (setiap 3 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
7.00
Waktu
2
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
F-75*)
-
-
80
-
-
80
-
-
80
-
Pemberian
berikutnya (setiap 4 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
17..00
Waktu
2
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24 .00
1.00
2.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
F-75*)
-
-
110
-
-
-
110
-
-
-
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak, pertahankan 1-2 hr (dstnya untuk beralih ke fase transisi)
27
28. CONTOH RENCANA IV
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI:
pada anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Tabel 5
Pemberian
2 jam pertama
2 jam kedua
(bila anak masih
letargis)
10 jam berikutnya
Awal
Waktu
30
60
90
120
150
180
210
240
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
8.00
8.
30
9
9.
30
10
10.
30
11
11.
30
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
V
V
V
V
V
V
V
V
Catat RR/N
/prod urine
/frek BAB
Glukosa
10%
(iv bolus,
NGT)
F-75
V
+
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
14
14
14
14
14
14
14
55
-
55
-
55
-
55
-
55
15
Bila dalam 2 jam pertama sudah tidak letargis, langsung masuk ke 10 jam
berikutnya
Bila 2 jam pertama masih letargis, masuk ke 2 jam kedua
Lihat Bagan dan Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku I & II)
29. CONTOH RENCANA IV (lanjutan …..)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Pemberian
12 jam berikutnya (setiap 2 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
21.00
Waktu
2
22.00
23.00
24.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
F-75*)
-
55
-
55
-
55
-
55
-
55
Pemberian
berikutnya (setiap 3 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
7.00
Waktu
2
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
F-75*)
-
-
80
-
-
80
-
-
80
-
Pemberian
berikutnya (setiap 4 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
17..00
Waktu
2
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24 .00
1.00
2.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
F-75*)
-
-
110
-
-
-
110
-
-
-
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak, pertahankan 1-2 hr (dstnya untuk beralih ke fase transisi)
29
30. CONTOH RENCANA V
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI:
pada anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Tabel 6
Pemberian
2 jam pertama
10 jam berikutnya
Awal
Waktu
Catat RR/N
/prod urine
/frek BAB
Glukosa
10%
(oral)
F-75
30
60
90
120
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
50
V
V
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
14
14
14
55
-
55
-
55
-
55
-
55
-
Lihat Bagan dan Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku I & II)
30
31. CONTOH RENCANA V (lanjutan …..)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Pemberian
12 jam berikutnya (setiap 2 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
21.00
Waktu
2
22.00
23.00
24.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
F-75*)
-
55
-
55
-
55
-
55
-
55
Pemberian
berikutnya (setiap 3 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
7.00
Waktu
2
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
F-75*)
-
-
80
-
-
80
-
-
80
-
Pemberian
berikutnya (setiap 4 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
17..00
Waktu
2
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24 .00
1.00
2.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
F-75*)
-
-
110
-
-
-
110
-
-
-
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak, pertahankan 1-2 hr (dstnya untuk beralih ke fase transisi)
31
33. PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA
FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
• Pada tahap akhir fase stabilisasi:
F-75 diberikan setiap 4 jam, bila dapat dihabiskan
lanjutkan ke fase transisi
• Fase transisi:
F-75 diganti dengan F-100 setiap 4 jam dengan dosis
sesuai BB pada tabel F-75 tanpa edema, buku I
dan pertahankan selama 2 hari
Catat nadi, frekuensi napas dan asupan F-100 setiap
4 jam
33
34. PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA
FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(lanjutan ….)
Fase transisi:
• Hari ke 3, berikan F-100 dengan dosis sesuai berat
badan seperti dalam tabel F-100 pada buku I
• 4 jam berikutnya, dosis dinaikkan 10 ml hingga
anak tidak mampu menghabiskan jumlah yang
diberikan (tidak melebihi dosis maksimal pada tabel
F-100)
• Hari ke 4, berikan F-100 setiap 4 jam dengan dosis
sesuai berat badan (pertahankan sampai hari ke 714 atau sesuai dengan kondisi anak)
34
35. PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA
FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(lanjutan…..)
Contoh Perubahan pemberian Formula F-75 ke F100:
Anak dengan berat badan 5 kg tanpa edema
Stabilisasi
F-75
12 x/ hari 8x/ hari
6x/ hari
Transisi
F-100
sesuai dengan tabel F-100
(min 125 ml, maks
185 ml)
-------------------------------------------------------------------------------------55 ml 80 ml 110 ml 110 ml 125 ml + 10 ml dst
(tabel F-75)
(pertahankan selama 2 hr)
35
36. CONTOH
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK TRANSISI:
pada anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Tabel 7
Pemberian F-100
Hari ke 3
Waktu
Catat RR/N /prod urine /frek
BAB
F-100
Pemberian F-100
Hari ke 4 (selama 4 hr)
Waktu
Catat RR/N /prod urine /frek
BAB
F-100
Interval monitoring : tiap 4 jam
1
2
3
4
5
6
7
8
08.00
12.00
16.00
20.00
24.00
04.00
08.00
12.00
V
V
V
V
V
V
V
V
125
135
135
145
155
165
175
185
Interval monitoring : tiap 4 jam dstnya
1
2
3
4
5
6
7
8
08.00
12.00
16.00
20.00
24.00
04.00
08.00
12.00
V
V
V
V
V
V
V
V
185
185
185
185
185
185
185
185
sesuai kondisi/kemampuan anak bila sudah dapat menghabiskan fase rehabilitasi
Lihat Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku I)
36
37. PERAWATAN DAN PENGOBATAN
PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(lanjutan….)
Fase rehabilitasi:
Makanan terus diberikan sampai tercapai BB/TB-PB
> - 2 SD
I. BB < 7 Kg
• F-100
• Makanan bayi/lumat
• Sari buah
II. BB > 7 Kg
• F-100
• Makanan anak/lunak
• Buah
37
38. CONTOH
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN PADA FASE REHABILITASI:
pada anak gizi buruk BB 6 kg
• Kebutuhan energi anak dengan BB 6 kg pada fase rehabilitasi adalah:
6 x 200 Kkal/kgBB/hr = 1200 Kkal
•Kebutuhan energi tersebut dapat dipenuhi dengan :
- F100 : 4x 100 ml
4 x 100 Kkal = 400 Kkal
- Makanan bayi/lumat 3 x 3 x 250 Kkal = 750 Kkal
- Sari buah 1 x 100 ml
1 x 45 Kkal
=
45 Kkal
-------------------------------------- +
Total
= 1195 Kkal
Lihat Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku II)
38
39. LATIHAN 1
Galo (laki-laki), 18 bulan, PB: 67 cm, BB: 4,8 kg, ke rumah sakit
karena batuk sejak 2 hari yang lalu. Galo tampak letargis dan pucat.
Pemeriksaan fisik: pernapasan 50 x/ menit, nadi 160 x/ menit,
Suhu 38,5°C, cuping hidung kembang kempis, iga kelihatan menonjol,
terdapat tarikan dinding dada dan ada edema di kedua punggung kaki.
Anamnesis: hanya mendapat ASI sampai 4 bulan dan sejak lahir
sudah diberikan pisang serta makanan lain seperti biskuit dan roti.
Anamnesis diet: rata-rata makan sehari 3x, hanya 4-5 sendok makan
(lauk, kuah sayur, tempe atau tahu), jarang makan buah, tidak suka
makan ikan dan daging.
Makan ayam dan telur (sebulan sekali) dan sering jajan permen, es,
kerupuk, biskuit dan kadang-kadang makan bakso keliling.
39
40. LATIHAN (lanjutan ……)
Food recall satu hari sebelum sakit sebagai berikut:
Pagi
: biskuit 4 keping, teh manis ½ gelas (gula 1 sdm)
Snak pagi
: permen gulas 2 buah
Siang
: nasi ½ piring (50 g), kuah sup ½ mangkok, tahu
goreng 1 potong (50 g), teh manis ½ gelas (gula
1 sendok makan).
Malam
: lontong isi ukuran kecil (50 g), tahu goreng 1
potong (50 g), teh manis ½ gelas (gula 1
sendok makan).
40
41. LATIHAN (lanjutan …..)
Pertanyaan:
1. Apakah Diagnosis kerja/Galo dan termasuk kondisi berapa?
2. Apakah Galo harus dirawat ? Sebutkan alasannya
3. Bagaimana pola makan dan asupan makan Galo ?
4. Pemeriksaan apa yang dianjurkan untuk menunjang diagnosa?
5. Apa rencana tindakan dan terapi pada Galo sesuai dengan 10
langkah Tatalaksana Anak Gizi Buruk (profesi menyusun
rencana sesuai peran dan fungsi profesi dalam Tatalaksana
Anak Gizi Buruk).
41
43. PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM CATATAN MEDIK
• Anak gizi buruk dalam ruang rawat inap/jalan
harus diperhatikan dalam catatan medik.
• Hal-hal yang harus diperhatikan:
Tanda renjatan/syok, pernapasan, denyut nadi, suhu
tubuh, diuresis, frekuensi BAB, frekuensi muntah,
tanda-tanda rehidrasi, asupan ReSoMal, asupan F75 dan F-100
43
44. PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM CATATAN MEDIK (lanjutan …..)
• Monitoring dan evaluasi kenaikan berat badan
(kenaikan BB > 5 g/kgBB/hari atau > 50 g/kgBB/
minggu selama 2 minggu berturut-turut)
• Contoh pengisian catatan medik di Petunjuk
Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku II)
terdiri dari:
- Catatan medik anak gizi buruk di ruang rawat inap
- Catatan pernapasan, denyut nadi dan suhu tubuh
- Catatan perawatan harian anak gizi buruk
- Kartu monitoring Berat Badan (BB)
- Catatan asupan makanan selama 24 jam
- Catatan hasil akhir Anak Gizi Buruk
44
45. PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM CATATAN MEDIK (lanjutan …..)
Contoh pengisian kartu monitoring berat badan:
Anak laki-laki umur 1 tahun 3 bulan, masuk rumah sakit
dengan diare. Tinggi badan 74 cm dan berat badan
sebelum rehidrasi 6,8 kg. Anak dirawat selama 11 hari.
Pada saat pulang berat badan anak 7 kg.
Contoh :
BB anak hari ke-1 adalah 6,8 kg, hari ke-2 BB 6,9 kg,
hari ke-3 BB 7,0 kg, hari ke-4 BB 7,0 kg, hari ke-5 BB
6,9 kg, hari ke 6 BB 6,9 , hari ke 7-11 BB 7 kg.
Lihat Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku II)
45
46. Contoh monitoring Berat Badan
pada anak laki-laki usia 1 tahun 3 bulan,
BB 6,8 kg, PB 74 cm
Catatan:
• Anak dinyatakan sembuh apabila berat badan sudah mencapai 8 kg (BB/ TB > - 2 SD)
• Berat badan ideal untuk anak ini adalah 8,8 kg (BB/ TB – 1 SD)
46
47. PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM CATATAN MEDIK (lanjutan ……)
• Pada hari ke-11 BB anak baru
mencapai 7,0 kg. Kenaikan BB anak
masih < 50 g/kgBB/minggu
• Kenaikan BB masih jauh dari BB ideal
(8,8 kg) dan anak dinyatakan sembuh
(8,0 kg)
47
48. PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM CATATAN MEDIK (lanjutan ……)
• Monitoring Pemberian cairan intra vena, transfusi
darah, ReSoMal, F-75 dan F-100 sesuai dengan
kondisi anak (rencana I, II, III, IV, V dan Tabel 1, 2,
3 A, 3 B, 4, 5, 6)
Lihat Bagan dan Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak
Gizi Buruk (Buku I, II)
• Monitoring pemberian cairan selama perawatan dapat
dilihat pada Formulir “CATATAN ASUPAN MAKANAN
SELAMA 24 JAM” Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak
Gizi Buruk (Buku II)
48
49. Contoh monitoring asupan makanan dalam sehari
pada anak laki-laki usia 1 tahun 3 bulan,
BB 6,8 kg, PB 74 cm
49
50. Contoh monitoring asupan makanan dalam sehari
pada anak laki-laki usia 1 tahun 3 bulan,
BB 6,8 kg, PB 74 cm
50
51. Contoh monitoring asupan makanan dalam sehari
pada anak laki-laki usia 1 tahun 3 bulan,
BB 6,8 kg, PB 74 cm
Kesimpulan:
Kebutuhan cairan sudah terpenuhi
dengan 840 ml, karena kebutuhan cairan
pada fase stabilisasi anak tersebut
adalah
705 ml - 884 ml
51
52. LATIHAN 2
Anak Armani, perempuan 2 tahun, BB 7,7 kg dan PB 70
cm datang dengan keluhan bengkak pada muka serta
kedua tangan dan kaki, tidak ada muntah, tidak diare
dan tidak demam. Anak tampak sadar, tidak ada tandatanda renjatan (syok). Sejak 1 minggu mata kiri tampak
seperti busa sabun.
a. Bagaimana status gizinya ?
b. Apa penyakit penyerta/penyulit?
c. Apakah perlu dirawat inap ?
d. Tindakan apa yang perlu dilakukan?
e. Kapan Perubahan frekuensi makanannya?
f. Kapan F-75 dirubah menjadi F-100
g. Bagaimana pemberian makanannya sampai fase rehabilitasi?
h. Bagaimana mengatasi dan perawatan untuk penyakit
penyertanya?
52
55. Jawaban Latihan 1
1. WD/: a. Pneumonia berat (umur 18 bulan dengan batuk
dan frekuensi napas 50 x/ menit dan ada tarikan
dinding dada)
b. Gizi buruk Marasmik-kwashiorkor (BB/PB<– 3 SD,
edema di kedua punggung kaki)
c. Kemungkinan anemia.
Kondisi IV: letargis
2. Galo harus dirawat karena:
- gizi buruk dengan komplikasi medis (pneumonia berat)
55
56. Jawaban Latihan 1 (lanjutan ……)
3. Hasil anamnesis diet ditemukan Pola makan:
- sejak lahir sudah diberi pisang
- setiap kali makan dengan lauk-pauk, kuah sayur,
tempe/tahu
- Tidak suka makan ikan dan daging
- Makan ayam dan telur kadang-kadang (sebulan
sekali)
Pola makan “tidak baik” (mendapatkan makanan
padat secara dini, makanan tidak seimbang, hanya
sumber karbo hidrat, kurang sumber protein, vitamin dan
mineral)
56
57. Jawaban Latihan 1 (lanjutan …….)
Asupan makanan: Food recall 24 jam:
Bahan makanan
URT
Berat (g)
Kalori
Protein
biskuit
4 keping
40
175
4
Gula pasir
3 sdm
39
150
-
Permen (gula pasir)
2 buah
10
36
-
Beras (nasi lontong)
½ piring
50
87,5
2
tahu
1 potong
sedang
50
34,5
2,27
wortel
5
2,1
0,6
kentang
5
4,16
0,1
buncis
5
1,25
0,05
asupan
490,51
9,02
Kebutuhan energi Galo dalam sehari seharusnya + 1000 Kkal (4,8 x 200)
58. Jawaban Latihan 1 (lanjutan ……)
4. Pemeriksaan yang dianjurkan untuk menunjang
diagnosa:
- rutin: darah, urin, feses
- Hb apakah ada anemia
- hitung jenis lekosit untuk mengetahui adanya
lekositosis
- apusan darah untuk mengetahui morfologi
darah tepi (misalnya mikrositik hipokromik
pada penderita kekurangan zat besi)
- LED apakah meningkat
- feses kemungkinan cacing
- foto toraks dan uji tuberkulin kemungkinan TB
paru
58
59. Jawaban Latihan 1 (lanjutan
…….)
5. Tindakan dan pengobatan sesuai dengan rencana IV
I. Fase stabilisasi:
awal:
- segera pasang Oksigen 1 -2 l/menit (sediakan
slem sucker) anak pneumonia berat walaupun
bukan kondisi I
- beri bolus glukosa 10% iv (4,8 x 5 ml = 25 ml)
- lanjutkan glukosa 10% 50 ml NGT
- sarankan rawat ICU (kalau puskesmas, rujuk ke RS
setelah tindakan awal)
- awasi nadi, napas dan suhu
59
60. Jawaban Latihan 1 (lanjutan …….)
2 jam I:
- Berikan antibiotika:
a. gentamisin iv 4,8 x 7,5 mg = 36 mg (dalam
sediaan ampul 80 mg tanpa dicairkan sebanyak
0,9 ml), hati-hati jika anak tidak kencing
menumpuk menyebabkan tuli pemberian obat
tidak diteruskan.
b. ampisilin iv 4,8 x 50 mg = 240 mg (dalam
sediaan ampul 500 mg sebanyak 1 ml) setiap 6
jam selama 2 hari, bila anak sudah sadar diikuti
dengan
c. amoksisilin oral 4,8 x 15 mg = 72 mg (dalam
sediaan sirup 3 x 1 sdt) selama 5 hari.
60
61. Jawaban Latihan 1 (lanjutan …….)
-
Berikan obat demam: sirup parasetamol 3 x ½ sdt
NGT
Kompres hangat
Awasi suhu tubuh, stop pemberian parasetamol bila
sudah tidak demam, cegah kemungkinan hipotermia
Berikan ekspektoran, sesuai kebutuhan
Berikan F75: ¼ dosis x 55 ml = 15 ml setiap 30 menit
NGT selama 2 jam.
Vitamin A 200.000 SI (merah) NGT
Asam folat 5 mg pada hari pertama, dan 1 mg pada
hari berikutnya NGT sampai gizi kurang > 2 SD
Vitamin C 50 mg/hr & B kompleks 1 tablet/hr NGT
sampai gizi kurang > 2 SD
Multivitamin lain sesuai kebutuhan.
61
62. Jawaban Latihan 1 (lanjutan
…….)
2 jam II:
- Bila belum sadar, ulangi pemberian F75 15 ml setiap
30 menit NGT selama 2 jam.
- Bila sudah sadar lanjutkan F75 setiap 2 jam (12 x 55
ml) selama 10 jam, NGT dilepas (bila masih belum
bisa diberikan oral, tetap memakai NGT)
- Awasi nadi, napas, dan suhu
- Mulai lakukan stimulasi tumbuh kembang kepada
anak
- Bila anak dapat menghabiskan sebagian besar F75,
ubah frekuensi F75 menjadi setiap 3 jam (8 x 80 ml)
- Bila anak dapat menghabiskan sebagian besar F75,
ubah frekuensi F75 menjadi setiap 4 jam (6x 105 ml)
62
63. Jawaban Latihan 1 (lanjutan
…….)
II. Fase transisi:
- Pada tahap akhir stabilisasi, pemberian F75 diganti
dengan F100 dengan frekuensi setiap 4 jam, dengan
volume tetap seperti F75 (6 x 105 ml) selama 2 hari.
- Pada hari ketiga, berikan F100 sesuai dosis F100
setiap 4 jam (6 x 120 ml)
- Kemudian naikkan setiap 4 jam, 10 ml sampai anak
tidak mampu menghabiskan jumlah yang diberikan
tetapi tidak melebihi dosis maksimal (175 ml setiap 4
jam atau 1056 ml sehari)
- Teruskan pemberian F100 sampai hari ke 7-14.
63
64. Jawaban Latihan 1 (lanjutan
…….)
III. Fase rehabilitasi
F 100: 3 x 130 ml
3 x 130 Kkal
390 Kkal
Bubur breda: 3 x
½ mangkuk
3 x 150 Kkal
450 Kkal
Sari buah jeruk 3 x 3 x 50 Kkal
½ gelas belimbing
150 Kkal
Jumlah
990 Kkal
64
65. Jawaban Latihan 1 (lanjutan ……)
-
Bubur breda ½ mangkuk = ½ resep
Setiap ½ gelas belimbing (100 ml) dibuat dari 2 buah sedang
jeruk manis
Berikan sirup besi (oral) 1 sendok teh sekali sehari selama 4
minggu atau sampai kadar Hb normal
Persiapkan ibu untuk tindak lanjut di rumah:
cara pemberian makanan yang baik, dengan frekuensi sering
dan padat gizi.
memperagakan cara pembuatan makanan yang sesuai untuk
anak.
lengkapi pemberian imunisasi dasar dan ulangan. Pemberian
imunisasi campak tanpa melihat status imunisasi sebelumnya
memberikan stimulasi sensorik dan motorik pada anak.
sarankan untuk membawa anak kontrol secara teratur
sarankan pemberian vitamin A setiap 6 bulan
65
66. Jawaban Latihan 1 (lanjutan …….)
IV. Kriteria pulang
- Edema sudah berkurang atau hilang,
anak sadar dan aktif
- BB/PB atau BB/TB > - 3 SD
- Komplikasi sudah teratasi
- Ibu telah mendapat konseling gizi
- Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kgBB/minggu selama
2 minggu berturut-turut
- Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan
dapat dihabiskan
66
67. Jawaban Latihan 1 (lanjutan
…….)
V. Fase tindak lanjut
- rawat jalan sampai BB anak mencapai > -2 SD (+ 6
bulan)
- PMT-P: 350 – 400 Kkal per hari, protein 15 g
- kontrol teratur ke puskesmas dan penimbangan ke
posyandu setiap bulan
67
68. Jawaban Latihan 2
a. Status gizi Armani (perempuan) dengan PB 70 cm dan BB 7,7 kg
> - 1 SD + edema pada muka serta kedua tangan &
kaki
Armani menderita Gizi Buruk Kwashiorkor (+++)
Catatan: setiap anak yang ditemukan adanya edema, minimal
pada kedua punggung kaki apapun status gizinya digolongkan
gizi buruk.
Lihat tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak laki-laki dan
perempuan menurut berat badan dan tinggi badan/panjang badan
(BB/TB- PB) pada Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk.
68
69. Jawaban Latihan 2 (lanjutan …..)
b. Penyakit penyerta/penyulit:
gangguan pada mata akibat kekurangan vit. A
(xeroftalmia), dengan ditemukannya bercak
bitot (Bitot spot) pada mata kiri.
c. Perlu dirawat inap karena gizi buruk dengan
edema seluruh tubuh (+++)
69
70. Jawaban Latihan 2 (lanjutan ……)
d. Menentukan kondisi klinis Armani
Pada Armani tidak ditemukan :
- renjatan/syok
- letargis
- muntah/diare/dehidrasi
Jadi termasuk dalam Kondisi V
Tindakan yang perlu dilakukan:
sesuai dengan Rencana V Buku Bagan Tatalaksana
Anak Gizi Buruk/ Buku I.
70
71. Jawaban Latihan 2 (lanjutan ……)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI: pada
anak gizi buruk BB 7,7 kg dengan edema sedang
Tabel 6
Pemberian
2 jam pertama
10 jam berikutnya
Awal
Waktu
Catat RR/N
/prod urine
/frek BAB
Glukosa
10%
(oral)
F-75
30
60
90
120
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
8.00
8.30
9.00
9.30
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
50
V
V
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20
20
20
20
85
-
85
-
85
-
85
-
85
-
Lihat Bagan dan Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku I & II)
71
72. Jawaban Latihan 2 (lanjutan ……)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
anak gizi buruk BB 7,5 kg dengan edema sdh berkurang
Pemberian
12 jam berikutnya (setiap 2 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
21.00
Waktu
2
22.00
23.00
24.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
F-75*)
-
60
-
60
-
60
-
60
-
60
Pemberian
berikutnya (setiap 3 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
7.00
Waktu
2
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
F-75*)
-
-
95
-
-
95
-
-
95
-
BB 7 kg
Pemberian
berikutnya (setiap 4 jam) dstnya
1
3
4
5
6
7
8
9
10
17..00
Waktu
2
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24 .00
1.00
2.00
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
F-75*)
-
-
115
-
-
-
115
-
-
-
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak (dstnya untuk beralih ke fase transisi)
72
73. Jawaban Latihan 2 (lanjutan ……)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK TRANSISI:
pada anak gizi buruk BB 7 kg (edema sudah berkurang)
Pemberian F-100
Hari ke 1-2
Interval monitoring : tiap 4 jam dstnya
2
3
4
5
6
7
8
08.00
12.00
16.00
20.00
24.00
04.00
08.00
12.00
V
Waktu
1
V
V
V
V
V
V
V
115
115
115
115
115
115
115
115
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
F-100
BB 6,5 kg
Pemberian F-100
Hari ke 3
Interval monitoring : tiap 4 jam
2
3
4
5
6
7
8
08.00
12.00
16.00
20.00
24.00
04.00
08.00
12.00
V
Waktu
1
V
V
V
V
V
V
V
160
170
180
190
200
210
220
220
Catat RR/N /prod urine /frek BAB
F-100
BB 6 kg
Pemberian F-100
Hari ke 4 (selama 4 hr)
Waktu
Catat RR/N /prod urine /frek
BAB
F-100
Interval monitoring : tiap 4 jam dstnya
1
2
3
4
5
6
7
8
16.00
12.00
16.00
20.00
24.00
04.00
08.00
12.00
V
V
V
V
V
V
V
220
220
220
220
220
220
220
V
73
220
74. Jawaban Latihan 2 (lanjutan ……)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN fase rehabilitasi : pada anak
gizi buruk BB 5,9 kg (edema sudah hilang)
sesuai kondisi/kemampuan anak bila sudah dapat menghabiskan
fase rehabilitasi
• Kebutuhan energi anak dengan BB 6 kg pada fase rehabilitasi adalah:
5,9 x 200 Kkal/kgBB/hr = 1180 Kkal
(kebutuhan umur 2 tahun 1100 Kkal)
•Kebutuhan energi tersebut dapat dipenuhi dengan :
- F100 : 3 x 100 ml
3 x 100 Kkal = 300 Kkal
- Makanan bayi/lumat 3 x 3 x 250 Kkal = 750 Kkal
- buah 2 x 1 pt
2 x 45 Kkal
=
90 Kkal
-------------------------------------- +
Total
= 1140 Kkal
75. Jawaban Latihan 2 (lanjutan ……)
• Berikan cotrimoxazole 1 ½ tablet setiap 12 jam selama 5 hari
• Berikan multivitamin:
- Vitamin A 200.000 iu (merah): hr 1, hr 2, dan hr 14
- Asam folat
: 5 mg hr I, selanjutnya 1 mg/hr sampai anak pulang
- Vit B kompleks : 1 tablet/hr sampai anak pulang
- Vit C
: 1 tablet/hr sampai anak pulang
- Fe (tablet besi/folat): ½ tablet /hr mulai pd fase rehabilitasi sp anak plg
Berikan stimulasi untuk tumbuh kembang:
- Kasih sayang
- Lingkungan yang ceria
- Terapi bermain terstruktur selama 15 – 30 menit/hari
- Aktifitas fisik segera setelah sembuh
- Keterlibatan ibu selama anak dirawat (memberi makan,
memandikan, bermain)
75
76. Jawaban Latihan 2 (lanjutan ……)
• Mempersiapkan untuk tindak lanjut dirumah: konseling gizi pd ibu/pengasuh
- Anak boleh dipulangkan bilamana:
* Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif
* Komplikasi sudah teratasi
* Ibu telah mendapat konseling gizi
* Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan dapat dihabiskan
- Anjuran pada fase tindak lanjut:
* Berikan makanan dalam porsi kecil dan sering sp mencapai 1200 Kkal
* PMT- Pemulihan mengandung: energi 350 Kkal & 15 g protein berupa
makanan lokal (boleh diberikan F 100+ makanan keluarga)
* imunisasi dasar & booster (campak tanpa melihat imunisasi sebelumnya)
76