SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
PENGUKURAN DAN UJI
    PERILAKU



www.humanikaconsulting.com
1. PENGUKURAN FISIK



Adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, dan pengukuran tersebut
                                   bersifat
                          kuantitatif (Arikunto,1995).
  Mengukur adalah membandingkan atribut yang hendak diukur dengan alat
     ukur, hasilnya dinyatakan secara kuantitatif dan bersifat deskriptif.
Pertama, membandingkan sesuatu yang hendak diukur dengan alat
ukur.Yang akan diukur adalah atribut dari suatu benda atau dimensi dari
suatu benda. Misalnya: berat badan atau volume suatu benda, atau tinggi
                              suatu benda.
Kedua, kuantifikasi artinya bahwa pengukuran pada
       hakekatnya merupakan suatu proses
  kuantifikasi, hasilnya diwujudkan dengan angka.
       Pemberian angka pada suatu atribut
disesuaikan dengan aturan yang berlaku atau standar,
          seperti tinggi badan dinyatakan
dalam centi meter (cm), misalnya 160 cm dan berat .
2. PENGUKURAN PSIKOLOGIS



                           Pengukuran Psikologis
Adalah suatu proses pengambilan keputusan terhadap hasil pengukuran aspek
psikologis dan hasilnya bersifat kuantitatif. Agar hasil penilaian yang dilakukan
        bermakna maka harus dibandingkan dengan standar yang ada.
Misalnya:
 Hasil pengukuran IQ seseorang diperoleh skor 140. Setelah dilakukan
   penilaian menggunakan standar yang ada menurut Harriman dalam
Walgito, (1995), maka orang tersebut dinyatakan sebagai orang yang sangat
                                 superior
Pengukuran psikologis bersifat kompleks, dan sangat
         tergantung pada aspek yang di ukur.
Pengukuran psikologis adalah suatu proses kuantifikasi
atau suatu atribut psikologis , hasilnya berupa bilangan
                     (angka/skore)
 Atribut psikologis yang dimaksud adalah aspek-aspek
                psikologis yang dapat di
                     ukur, misalnya :
 kecemasan, depresi, intelegensi, kreativitas, harga diri
                       dan lainlain
Dengan demikian pengukuran dalam psikologi dilakukan untuk mengetahui
Seberapa banyak (dalam arti kuantitatf) suatu aspek psikologis terdapat dalam
 diri seseorang. Hal ini dilakukan menggunakan alat ukur psikologis seperti
                       skala kecemasan, alat test IQ dll
Agar hasil pengukuran mempunyai makna, maka perlu
              dilakukan suatu penilaian.
             Pengertian penilaian meliputi :
  Merupakan suatu aktifitas yang dilakukan terhadap
            sesuatu yang bersifat kualitatif.
    Untuk dapat mengadakan penilaian, kita harus
  mengadakan pengukuran terlebih dahulu. Misalnya
untuk menentukan mana pensil yang lebih panjang dari
               dua buah pensil yang ada,
3. PERBEDAAN PENGUKURAN
                          DAN PENILAIAN




    Perbedaan pengukuran dan penilaian terletak pada proses dan hasil
                             pengukuran.
Pengukuran merupakan proses kuantifikasi, hasilnya berupa skor, sedangkan
 penilaian merupakan proses kualifikasi dan interpretasi hasil pengukuran
4. CIRI-CIRI ALAT UKUR YANG
                          BAIK

 Sebagaimana disebutkan di atas bahwa pengukuran
                  adalah suatu proses
   kuantifikasi terhadap suatu atribut tertentu. Untuk
            memperoleh hasil pengukuran
   sebagaimana yang diharapkan maka suatu alat ukur
  harus memenuhi ciri-ciri atau memenuhi prinsip-
                    prinsip tertentu.
Purwanto (1999) mengemukakan bahwa ada dua syarat
  suatu tes/alat ukur dikatakan baik, yaitu valid dan
                        reliabel.
Sedang Azwar (2000) mengatakan bahwa alat yang baik adalah yang mampu
 memberikan informasi yang dapat dipercaya. Selanjutnya Azwar mengatakan
bahwa alat ukur yang tidak valid dan tidak reliabel akan memberikan informasi
    yang tidak akurat atau keliru mengenai keadaan subjek atau individu
Apabila informasi yang keliru itu kita gunakan sebagai
             dasar pertimbangan dalam
  pengambilan suatu kesimpulan dan keputusan maka
 tentulah kesimpulan dan keputusan itu tidak tepat.
Keputusan yang tidak tepat akan menimbulkan akibat
yang parah dan dapat mempengaruhi nasib seseorang
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mari kita lihat contoh berikut
                                        ini :
   Ketika seorang pelamar pekerjaan ditolak oleh pihak perusahaan berdasar
hasil tes psikologis yang tidak valid dan reliabel, maka bukan saja pelamar yang
 dirugikan,tetapi juga perusahaan yang akan kehilangan calon karyawan yang
                              potensial berdasarkan
5. VALIDITAS


     Validitas dapat diartikan sebagai kesahihan atau
    keabsahan (Azwar,2000). Validitas ditentukan oleh
 ketepatan dan kecermatas hasil pengukuran. Suatu alat
                      ukur dikatakan
valid apabila alat ukur tersebut dapat menjalankan fungsi
                 ukurnya, yaitu yang dapat
       memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud
       pengukuran atau sesuai dengan kriteria yang
                        dirumuskan,
artinya alat ukur tersebut benar-benar dapat mengukur sesuai dengan tujuan.
    Misalnya bila hendak mengukur kecemasan seseorang, maka alat ukur
kecemasan yang valid adalah yang benar-benar dapat mengungkap kecemasan
          yang dialami individu (yang memenuhi kriteria kecemasan)
6. MACAM-MACAM VALIDITAS


1. Validitas semu, yaitu validitas yang tidak menunjukkan apa yang sebenarnya
                                    yangdiukur
                          2. Validitas logis, terdiri dari :
a. Validitas isi (content validity)
Yaitu validitas yang mengukut tujuan khusus tertentu
            yang sejajar dengan materi atau
 isi pelajaran, digunakan untuk tes hasil belajar yaitu
           untuk mengukur sampai dimana
    seseorang menguasai suatu kemampuan khusus
            setelah memperoleh pelajaran,
 bertujuan menganalisa dan memahami proses-proses
                  psikologis yang yang
          mempengaruhi terwujudnya prestasi.
b. Validitas konstruksi (construct validity )
Yaitu validitas yang menunjukkan sejauh mana alat tes
             mengungkap suatu traits atau
    konstrak teoritik yang hendak diukur. Sebuah tes
              dikatakan memiliki validitas
 konstruksi apabila butir-butir soal dalam tes tersebut
            mengukur setiap aspek berpikir
   seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional
                         khusus
c. Validitas prediksi (predictive validity)
Suatu tes dikatakan memiliki validias prediktif apabila mempunyai kemampuan
 untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Misal
         seleksi mahasiswa baru, klasifikasi dan penempatan karyawan
Validitas ini disebut juga validitas kurikuler,
   karena materi yang diajarka tertera dala krikulum.
         Validitas isi menggambarkan sejauh
  mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak
diukur (comprehensive dan relevan/ tidak keluar dari
                  batasan tujuan ukur
d. Validitas empiris
 Suatu tes dikatakan memiliki validitas empiris apabila
          hasilnya sesuai dengan pengalaman
                    e. Validitas faktor
Suatu tes mempunyai validitas faktor apabila berkorelasi
                dengan suat faktor yang
    dianggap sama dengan suatu kelompok tes, artinya
             bahwa butir-butir soal faktor
  dikatakan valid apabila menunjukkan kesejajaran skor
                   dengan skor total.
7. RELIABILITAS


Reliabilitas memiliki berbagai arti , yaitu ; kepercayaan,
               keterandalan, keajegan,
               konsistensi atau kestabilan
  Ide pokok pengertian reliabilitas adalah sejauhmana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (reliabel/ajeg)
Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dlm beberapa
kali pengukuran yang dilakukan pada kelompok subjek
      yang sama diperoleh hasil yang relatif sama
8. MACAM-MACAM ALAT TES
                       PSIKOLOGI


Alat tes intelegensia, terdiri dari : WAIS: Wechsler Adult
                   Intelegency Scale, yaitu
  skala untuk mengukur intelegensi oarg dewasa. WISC
                 : Wechsler Intelegency
     Scale for Children, yaitu skala untuk mengukur
                  intelegensi anak-anak
    MMPI : Minnessota Multiphasic of Personality
Inventori, yaitu alat tes untuk mengetahui kepribadian
                          seseorang
TMAS : Taylor Manifest Anxiaety Scale, yaitu skala pengukuran manifestasi
  kecemasan yang dibuat oleh Taylor. Selain itu Jung dan Hamilton juga
              membuat skala untuk mengukur kecemasan,
BDI : Burn Depresi Inventory, yaitu alat tes untuk mengukur tingkat depresi
                               seseorang
BERKARYA
  UNTUK
1NDONESIA

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Monitoring dan evaluasi penerapan promkes
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesMonitoring dan evaluasi penerapan promkes
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesVinaAnnisa2
 
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]Penny Hutabarat
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanMimi S Munadi
 
Psikologi kesehatan
Psikologi kesehatanPsikologi kesehatan
Psikologi kesehatanAfra Balqis
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanRifka Marwani
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasiHartono Ikawy
 
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGIADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGIHusna Sholihah
 
Konsep Kebutuhan Cinta dan Kasih Sayang memiliki dan dimiliki (Love and Belon...
Konsep Kebutuhan Cinta dan Kasih Sayang memiliki dan dimiliki (Love and Belon...Konsep Kebutuhan Cinta dan Kasih Sayang memiliki dan dimiliki (Love and Belon...
Konsep Kebutuhan Cinta dan Kasih Sayang memiliki dan dimiliki (Love and Belon...Asih Purwandari., S.Kep.,Ners.,M.Kep
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakitnuniek20
 
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanWarung Bidan
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Konsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasiKonsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasianita sriwaty
 

Was ist angesagt? (20)

Monitoring dan evaluasi penerapan promkes
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesMonitoring dan evaluasi penerapan promkes
Monitoring dan evaluasi penerapan promkes
 
psikologi dan kesehatan
psikologi dan kesehatanpsikologi dan kesehatan
psikologi dan kesehatan
 
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
 
Psikologi kesehatan
Psikologi kesehatanPsikologi kesehatan
Psikologi kesehatan
 
PPT STRES
PPT STRESPPT STRES
PPT STRES
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasi
 
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGIADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
 
Kebijakan promkes
Kebijakan promkesKebijakan promkes
Kebijakan promkes
 
Konsep Kebutuhan Cinta dan Kasih Sayang memiliki dan dimiliki (Love and Belon...
Konsep Kebutuhan Cinta dan Kasih Sayang memiliki dan dimiliki (Love and Belon...Konsep Kebutuhan Cinta dan Kasih Sayang memiliki dan dimiliki (Love and Belon...
Konsep Kebutuhan Cinta dan Kasih Sayang memiliki dan dimiliki (Love and Belon...
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Konflik Management Keperawatan
Konflik Management KeperawatanKonflik Management Keperawatan
Konflik Management Keperawatan
 
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatan
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Konsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasiKonsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasi
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
Teori perubahan perilaku
Teori perubahan perilakuTeori perubahan perilaku
Teori perubahan perilaku
 

Andere mochten auch

Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologispjj_kemenkes
 
Ujian pengukuran dalam psikologi
Ujian pengukuran dalam psikologiUjian pengukuran dalam psikologi
Ujian pengukuran dalam psikologinabilah affandi
 
Laporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuranLaporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuransholasido
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilakuuyunk93
 
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik PsikodiagnostikPsikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik PsikodiagnostikIqbal Nugraha
 
UJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGI
UJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGIUJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGI
UJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGIInna Khoirunna
 
Work Styles: understand them using the mbti
Work Styles: understand them using the mbtiWork Styles: understand them using the mbti
Work Styles: understand them using the mbtiMaurizio Morselli
 
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak diniPentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak diniSeta Wicaksana
 
HRM davis Chapter 7 & 8 recruitment and selection 2014
HRM davis Chapter 7 & 8 recruitment and selection 2014HRM davis Chapter 7 & 8 recruitment and selection 2014
HRM davis Chapter 7 & 8 recruitment and selection 2014Arif Partono
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitifsafarid
 
Sex posision
Sex posisionSex posision
Sex posisionsafarid
 
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...SlideShare
 

Andere mochten auch (18)

Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologis
 
Ujian pengukuran dalam psikologi
Ujian pengukuran dalam psikologiUjian pengukuran dalam psikologi
Ujian pengukuran dalam psikologi
 
Pengukuran Psikologi
Pengukuran PsikologiPengukuran Psikologi
Pengukuran Psikologi
 
Proposal revisi
Proposal revisiProposal revisi
Proposal revisi
 
Laporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuranLaporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuran
 
Ciri pengukuran psikologi
Ciri pengukuran psikologiCiri pengukuran psikologi
Ciri pengukuran psikologi
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
 
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik PsikodiagnostikPsikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
 
Penjelasan konvensi
Penjelasan konvensiPenjelasan konvensi
Penjelasan konvensi
 
UJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGI
UJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGIUJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGI
UJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGI
 
Work Styles: understand them using the mbti
Work Styles: understand them using the mbtiWork Styles: understand them using the mbti
Work Styles: understand them using the mbti
 
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak diniPentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
 
HRM davis Chapter 7 & 8 recruitment and selection 2014
HRM davis Chapter 7 & 8 recruitment and selection 2014HRM davis Chapter 7 & 8 recruitment and selection 2014
HRM davis Chapter 7 & 8 recruitment and selection 2014
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
 
Sex posision
Sex posisionSex posision
Sex posision
 
Sensasi dan persepsi
Sensasi dan persepsiSensasi dan persepsi
Sensasi dan persepsi
 
Senarai semak
Senarai semakSenarai semak
Senarai semak
 
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN

Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianValiditas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianVivii Charmeiliaa
 
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxP. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxNana Citra
 
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptxIndriyaniLubis
 
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tesBun Faris
 
Reliabilitas validitas-edit
Reliabilitas validitas-editReliabilitas validitas-edit
Reliabilitas validitas-editFrihapma Semita
 
Kelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitasKelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitaswiddietyas
 
Ppt kelompok 3 AKS-C7 .pdf
Ppt kelompok 3 AKS-C7 .pdfPpt kelompok 3 AKS-C7 .pdf
Ppt kelompok 3 AKS-C7 .pdfMuhamadAldi12
 
Topic 9 AR data collection considerations
Topic 9 AR data collection considerationsTopic 9 AR data collection considerations
Topic 9 AR data collection considerationszytemys
 
Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajarEvaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajarImelHauteas
 
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxPERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxdidinFt
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologispjj_kemenkes
 
K lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiannK lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiannNovia Rahmi
 
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaranAFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaranDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataHannisaNurdini
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN (20)

Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianValiditas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
 
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxP. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
 
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
 
Evaluasi Pendidikan_pertemuan 2_2013-2014
Evaluasi Pendidikan_pertemuan 2_2013-2014Evaluasi Pendidikan_pertemuan 2_2013-2014
Evaluasi Pendidikan_pertemuan 2_2013-2014
 
validitas
validitasvaliditas
validitas
 
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tes
 
Reliabilitas validitas-edit
Reliabilitas validitas-editReliabilitas validitas-edit
Reliabilitas validitas-edit
 
PPT VALIDITAS
PPT VALIDITASPPT VALIDITAS
PPT VALIDITAS
 
Kelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitasKelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitas
 
Ppt kelompok 3 AKS-C7 .pdf
Ppt kelompok 3 AKS-C7 .pdfPpt kelompok 3 AKS-C7 .pdf
Ppt kelompok 3 AKS-C7 .pdf
 
Topic 9 AR data collection considerations
Topic 9 AR data collection considerationsTopic 9 AR data collection considerations
Topic 9 AR data collection considerations
 
Mkalah evaluasi
Mkalah evaluasiMkalah evaluasi
Mkalah evaluasi
 
Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajarEvaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar
 
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxPERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
 
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tes
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologis
 
K lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiannK lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiann
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaranAFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
 

Mehr von Seta Wicaksana

Organizational Transformation Lead with Culture
Organizational Transformation Lead with CultureOrganizational Transformation Lead with Culture
Organizational Transformation Lead with CultureSeta Wicaksana
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Organizational Structure Running A Successful Business
Organizational Structure Running A Successful BusinessOrganizational Structure Running A Successful Business
Organizational Structure Running A Successful BusinessSeta Wicaksana
 
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...Seta Wicaksana
 
Understanding Business Function and Business Process
Understanding Business Function and Business ProcessUnderstanding Business Function and Business Process
Understanding Business Function and Business ProcessSeta Wicaksana
 
HC Company Profile 2024 Excellence Journey
HC Company Profile 2024 Excellence JourneyHC Company Profile 2024 Excellence Journey
HC Company Profile 2024 Excellence JourneySeta Wicaksana
 
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive AdvantagesBusiness Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive AdvantagesSeta Wicaksana
 
Strategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Strategic Management Organization objective with Appreciative InquiryStrategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Strategic Management Organization objective with Appreciative InquirySeta Wicaksana
 
Developing Organization's Vision, Mission and Values
Developing Organization's Vision, Mission and ValuesDeveloping Organization's Vision, Mission and Values
Developing Organization's Vision, Mission and ValuesSeta Wicaksana
 
The Future of Business, Organization and HRM
The Future of Business, Organization and HRMThe Future of Business, Organization and HRM
The Future of Business, Organization and HRMSeta Wicaksana
 
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCATransformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCASeta Wicaksana
 
Using Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower PlanningUsing Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower PlanningSeta Wicaksana
 
The Talent Management Navigator Performance Management
The Talent Management Navigator Performance ManagementThe Talent Management Navigator Performance Management
The Talent Management Navigator Performance ManagementSeta Wicaksana
 
Integrating Talent Management Practices
Integrating Talent Management PracticesIntegrating Talent Management Practices
Integrating Talent Management PracticesSeta Wicaksana
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coachingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coachingSeta Wicaksana
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through LeadingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through LeadingSeta Wicaksana
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through ParticipatingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through ParticipatingSeta Wicaksana
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)Seta Wicaksana
 
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)Seta Wicaksana
 
Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY
Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY
Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY Seta Wicaksana
 

Mehr von Seta Wicaksana (20)

Organizational Transformation Lead with Culture
Organizational Transformation Lead with CultureOrganizational Transformation Lead with Culture
Organizational Transformation Lead with Culture
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Organizational Structure Running A Successful Business
Organizational Structure Running A Successful BusinessOrganizational Structure Running A Successful Business
Organizational Structure Running A Successful Business
 
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
 
Understanding Business Function and Business Process
Understanding Business Function and Business ProcessUnderstanding Business Function and Business Process
Understanding Business Function and Business Process
 
HC Company Profile 2024 Excellence Journey
HC Company Profile 2024 Excellence JourneyHC Company Profile 2024 Excellence Journey
HC Company Profile 2024 Excellence Journey
 
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive AdvantagesBusiness Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
 
Strategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Strategic Management Organization objective with Appreciative InquiryStrategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Strategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
 
Developing Organization's Vision, Mission and Values
Developing Organization's Vision, Mission and ValuesDeveloping Organization's Vision, Mission and Values
Developing Organization's Vision, Mission and Values
 
The Future of Business, Organization and HRM
The Future of Business, Organization and HRMThe Future of Business, Organization and HRM
The Future of Business, Organization and HRM
 
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCATransformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
 
Using Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower PlanningUsing Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower Planning
 
The Talent Management Navigator Performance Management
The Talent Management Navigator Performance ManagementThe Talent Management Navigator Performance Management
The Talent Management Navigator Performance Management
 
Integrating Talent Management Practices
Integrating Talent Management PracticesIntegrating Talent Management Practices
Integrating Talent Management Practices
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coachingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through LeadingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through ParticipatingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)
 
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)
 
Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY
Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY
Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY
 

OPTIMALKAN

  • 1. PENGUKURAN DAN UJI PERILAKU www.humanikaconsulting.com
  • 2. 1. PENGUKURAN FISIK Adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, dan pengukuran tersebut bersifat kuantitatif (Arikunto,1995). Mengukur adalah membandingkan atribut yang hendak diukur dengan alat ukur, hasilnya dinyatakan secara kuantitatif dan bersifat deskriptif.
  • 3. Pertama, membandingkan sesuatu yang hendak diukur dengan alat ukur.Yang akan diukur adalah atribut dari suatu benda atau dimensi dari suatu benda. Misalnya: berat badan atau volume suatu benda, atau tinggi suatu benda.
  • 4. Kedua, kuantifikasi artinya bahwa pengukuran pada hakekatnya merupakan suatu proses kuantifikasi, hasilnya diwujudkan dengan angka. Pemberian angka pada suatu atribut disesuaikan dengan aturan yang berlaku atau standar, seperti tinggi badan dinyatakan dalam centi meter (cm), misalnya 160 cm dan berat .
  • 5. 2. PENGUKURAN PSIKOLOGIS Pengukuran Psikologis Adalah suatu proses pengambilan keputusan terhadap hasil pengukuran aspek psikologis dan hasilnya bersifat kuantitatif. Agar hasil penilaian yang dilakukan bermakna maka harus dibandingkan dengan standar yang ada.
  • 6. Misalnya: Hasil pengukuran IQ seseorang diperoleh skor 140. Setelah dilakukan penilaian menggunakan standar yang ada menurut Harriman dalam Walgito, (1995), maka orang tersebut dinyatakan sebagai orang yang sangat superior
  • 7. Pengukuran psikologis bersifat kompleks, dan sangat tergantung pada aspek yang di ukur. Pengukuran psikologis adalah suatu proses kuantifikasi atau suatu atribut psikologis , hasilnya berupa bilangan (angka/skore) Atribut psikologis yang dimaksud adalah aspek-aspek psikologis yang dapat di ukur, misalnya : kecemasan, depresi, intelegensi, kreativitas, harga diri dan lainlain
  • 8. Dengan demikian pengukuran dalam psikologi dilakukan untuk mengetahui Seberapa banyak (dalam arti kuantitatf) suatu aspek psikologis terdapat dalam diri seseorang. Hal ini dilakukan menggunakan alat ukur psikologis seperti skala kecemasan, alat test IQ dll
  • 9. Agar hasil pengukuran mempunyai makna, maka perlu dilakukan suatu penilaian. Pengertian penilaian meliputi : Merupakan suatu aktifitas yang dilakukan terhadap sesuatu yang bersifat kualitatif. Untuk dapat mengadakan penilaian, kita harus mengadakan pengukuran terlebih dahulu. Misalnya untuk menentukan mana pensil yang lebih panjang dari dua buah pensil yang ada,
  • 10. 3. PERBEDAAN PENGUKURAN DAN PENILAIAN Perbedaan pengukuran dan penilaian terletak pada proses dan hasil pengukuran. Pengukuran merupakan proses kuantifikasi, hasilnya berupa skor, sedangkan penilaian merupakan proses kualifikasi dan interpretasi hasil pengukuran
  • 11. 4. CIRI-CIRI ALAT UKUR YANG BAIK Sebagaimana disebutkan di atas bahwa pengukuran adalah suatu proses kuantifikasi terhadap suatu atribut tertentu. Untuk memperoleh hasil pengukuran sebagaimana yang diharapkan maka suatu alat ukur harus memenuhi ciri-ciri atau memenuhi prinsip- prinsip tertentu. Purwanto (1999) mengemukakan bahwa ada dua syarat suatu tes/alat ukur dikatakan baik, yaitu valid dan reliabel.
  • 12. Sedang Azwar (2000) mengatakan bahwa alat yang baik adalah yang mampu memberikan informasi yang dapat dipercaya. Selanjutnya Azwar mengatakan bahwa alat ukur yang tidak valid dan tidak reliabel akan memberikan informasi yang tidak akurat atau keliru mengenai keadaan subjek atau individu
  • 13. Apabila informasi yang keliru itu kita gunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan suatu kesimpulan dan keputusan maka tentulah kesimpulan dan keputusan itu tidak tepat. Keputusan yang tidak tepat akan menimbulkan akibat yang parah dan dapat mempengaruhi nasib seseorang
  • 14. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mari kita lihat contoh berikut ini : Ketika seorang pelamar pekerjaan ditolak oleh pihak perusahaan berdasar hasil tes psikologis yang tidak valid dan reliabel, maka bukan saja pelamar yang dirugikan,tetapi juga perusahaan yang akan kehilangan calon karyawan yang potensial berdasarkan
  • 15. 5. VALIDITAS Validitas dapat diartikan sebagai kesahihan atau keabsahan (Azwar,2000). Validitas ditentukan oleh ketepatan dan kecermatas hasil pengukuran. Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya, yaitu yang dapat memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud pengukuran atau sesuai dengan kriteria yang dirumuskan,
  • 16. artinya alat ukur tersebut benar-benar dapat mengukur sesuai dengan tujuan. Misalnya bila hendak mengukur kecemasan seseorang, maka alat ukur kecemasan yang valid adalah yang benar-benar dapat mengungkap kecemasan yang dialami individu (yang memenuhi kriteria kecemasan)
  • 17. 6. MACAM-MACAM VALIDITAS 1. Validitas semu, yaitu validitas yang tidak menunjukkan apa yang sebenarnya yangdiukur 2. Validitas logis, terdiri dari :
  • 18. a. Validitas isi (content validity) Yaitu validitas yang mengukut tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran, digunakan untuk tes hasil belajar yaitu untuk mengukur sampai dimana seseorang menguasai suatu kemampuan khusus setelah memperoleh pelajaran, bertujuan menganalisa dan memahami proses-proses psikologis yang yang mempengaruhi terwujudnya prestasi.
  • 19. b. Validitas konstruksi (construct validity ) Yaitu validitas yang menunjukkan sejauh mana alat tes mengungkap suatu traits atau konstrak teoritik yang hendak diukur. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal dalam tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus
  • 20. c. Validitas prediksi (predictive validity) Suatu tes dikatakan memiliki validias prediktif apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Misal seleksi mahasiswa baru, klasifikasi dan penempatan karyawan
  • 21. Validitas ini disebut juga validitas kurikuler, karena materi yang diajarka tertera dala krikulum. Validitas isi menggambarkan sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur (comprehensive dan relevan/ tidak keluar dari batasan tujuan ukur
  • 22. d. Validitas empiris Suatu tes dikatakan memiliki validitas empiris apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman e. Validitas faktor Suatu tes mempunyai validitas faktor apabila berkorelasi dengan suat faktor yang dianggap sama dengan suatu kelompok tes, artinya bahwa butir-butir soal faktor dikatakan valid apabila menunjukkan kesejajaran skor dengan skor total.
  • 23. 7. RELIABILITAS Reliabilitas memiliki berbagai arti , yaitu ; kepercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi atau kestabilan Ide pokok pengertian reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (reliabel/ajeg) Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dlm beberapa kali pengukuran yang dilakukan pada kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama
  • 24. 8. MACAM-MACAM ALAT TES PSIKOLOGI Alat tes intelegensia, terdiri dari : WAIS: Wechsler Adult Intelegency Scale, yaitu skala untuk mengukur intelegensi oarg dewasa. WISC : Wechsler Intelegency Scale for Children, yaitu skala untuk mengukur intelegensi anak-anak MMPI : Minnessota Multiphasic of Personality Inventori, yaitu alat tes untuk mengetahui kepribadian seseorang
  • 25. TMAS : Taylor Manifest Anxiaety Scale, yaitu skala pengukuran manifestasi kecemasan yang dibuat oleh Taylor. Selain itu Jung dan Hamilton juga membuat skala untuk mengukur kecemasan, BDI : Burn Depresi Inventory, yaitu alat tes untuk mengukur tingkat depresi seseorang