SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 40
Teori-teori Biologis dan Psikologis(pada tindak kriminal)
Teori Lombroso: Born Criminal ,[object Object]
Lombroso mengobservasikarakterfisik (kepala, tubuh, tangan, dankulit) daritahananItalidanmembandingkannyadengantentaraItalia.
Menyimpulkanbahwaparakriminalsecarafisikberbedadariwarga yang taathukumdanperbedaaninimenunjukkanpenyebab-penyebabbiologisdaritindakankriminal
Seorang yang terlahirkriminalbisadiidentifikasidengankepemilikan “stigmata” tertentu yang terlihat—sebagaicontoh, ketidaksimetrisanwajahataukepala, telinga yang lebarsepertitelingakera, bibir yang lebar, dagu yang mundur, hidung yang memelintir, tulangpipi yang menonjol, tangan yang panjang, kerutankulit yang menonjol, danjari-jemariataujempol yang besar.
Lelakidengan lima ataulebihdarianomalifisikiniditandaisebagaiseorang yang terlahirkriminal. Pelakukriminalwanitajugaterlahirkriminal, tetapiwanitabisadikenalidengansedikitnyatigaanomali.
Seorangterlahirkriminaladalahsuatu “atavism”. Lombroso memberiteori, sebuahkemunduranpadasebuahtahapanawalevolusimanusia.,[object Object]
GORING MENEMUKAN PERBEDAAN STATISTIK YANG SIGNIFIKAN (MESKIPUN SEMENTARA MENGONTROLNYA DALAM KELAS SOSIAL DAN USIA) ANTARA PARA TAHANAN DAN MASYARAKAT SIPIL DALAM DUA KARAKTERISTIK: Bentuktubuhdanberatbadan. Duaorangtahanandalamstudinyalebihpendekdankurusdaripadarakyatsipil. Merekajugadicap (olehkesanparapenelitidaripadamelaluites IQ) lebihbersifatmemilikikecerdasanrendah. Goring mengambilpenemuaninisebagaibuktibahwaparakriminalmenderitapembawaandarikedua “kekuranganfisik” dan “kekuranganintelejensia”. Diakemudianmenambahkankaraktermelekat “kecacatan moral” untukmenyertakanpararesidivissebagaimereka yang tidakmemunculkancacatfisikmaupun mental. Dengansatudan lain hal, diamenyimpulkan, semuapelanggarmemilikiwatakrendah yang melekatbersifatumumdibandingwarga yang taathukum.
Hootenmengadakanstuditerperincipada 17.000 subyekpadabeberapanegara. Studinyamelibatkanukuran-ukuran yang telitipadakarakterfisikpadapenghunipenjara-penjara, tempat-tempatpembinaan, penjara-penjarawilayah, danfasilitas-fasilitaspemulihanlainnya. Menggunakanukuran-ukuran yang memilikikarakteristiksamapadaanak-anakkuliahan, pasien-pasienrumahsakit, pasien-pasien mental, pemadamkebakaran, danpolisi Perbandingandariparatahanandansipilinidibuatdengansatuperluasantipologipadakelompokrasialdankebangsaandanberkenaandengantipologi lain daripelanggarankriminal. Meskipundiamemasukkan “pemungutanunsursosiologis” terhadapparatahanan, Hootenmenyimpulkanbahwafaktor-faktorsosiologistidaklahpenting, karenakriminalsecaramendasaradalah “sifatrendahorganis”. Ahli antropologi Amerika E.A Hooten dalam karyanya Crime and the Man (1939) menyerang metode Goring dan kesimpulannya
Kritik Terhadap Karya Hooten: Perbedaan-perbedaan yang diatemukanantaraparatahanandan yang bukantahanansesungguhnyasangatsedikit. Diatidakmemperhitungkanfaktabahwasampelmasyarakatsipilnyatermasukdidalamnyasebuahproporsibesardaripemadamkebakarandanpolisi yang telahterseleksiuntukpekerjaanmerekaberdasarkanukurandankualitasfisik. Sebagaitambahan, adalebihbanyakvariasiantarasesamatahanandibandingkanantaratahanandengansipil. Hootenmemulaidenganasumsikenistaanbiologisdariparakriminaldanhanyamenginterpretasikanperbedaan-perbedaanantaraparatahanandansipil (mis. kening, suara, rahang, warnamata, alis, tatto, dantelinga) sebagairujukanatasinferioritas. KesimpulanHootenbahwaparakriminalsecarabiologis inferior dariwargataathukumsecarajelasmerupakanalurpenjelasan yang tautologis (Vold, 1958:62-63); olehkarenanya, inisebuahpenakdirandenganmengasumsikandengan yang bagaimanadiadimulai. Tidakterdapatkemungkinanuntukmemfalsifikasiteorinya, yang telahbenarkarenadiatelahmengasumsikannyasebagaibenar.
Gagasan Lombroso atasinferioritaskriminaljugaditemukandalamteori-teorikelemahpikiran, ciri-cirikriminalwarisan, ketidakseimbangankelenjarendokrin, dantipetubuh, selamadalamberbagaipenjelasanserupa yang berkembangpadaakhirabadkesembilanbelasdanawalabadkeduabelas (lihatVolddan Bernard, 1985; Shoemaker, 1990).
Faktor-faktorsosialdan non-biologisterkadangditanggapiolehparateoritisibiologiawaltersebut, namunfaktor-faktorlingkunganterlihatsebagaiinsidentalketikadibandingkanpadanasibtertentudaritipekriminalfisik. Dalamsemuateori-teoritersebutdalilintiadalahparakriminal, sekalipun yang paling berbahaya, terlahirsecaraalamidaripadaterlahirkarenadidikan. Para kriminaltidaksecarasederhanadibedakandariorangbiasa, telahdiusulkan, merekasecarakarakterberbedadengansebuahkekuranganataucacatbiologis yang sebelumnyatelahmenentukankarakterkriminalmereka (Rafter, 1992).
Mengakui Kelemahan dari Teori-Teori Biologis Awal
C.Ray Jeffery (1979; 1980) danparapendukung modern lain dariteoribiologiskejahatan mengklaimbahwameskipundalammasa-masalaluteori-teoritersebuttidaksepenuhnyadiabaikan, tetapidiperlakukansebagaisebuahsubyektabudansecarasistematisditekanolehpikirantertutup, parapakarkriminologi yang berorientasisosiologi.
Alasanutamapenolakanpadateori-teoribiologisawaliniadalahkarenateori-teoritersebuttampaktidakstabil, tidaklogisatausalah. Terkadangdiiringidengantes-tesempirisdanseringkalidisertakansecarasederhana, gagasan-gagasanberbaurasisdanseksualsecaramudahdihancurkandibawahketelitian.
Teori-teori biologi awal ditolak karena: Penyesalansejarahpadaperspektifinipadaratusantahunterakhir (yang dengannya) klaim-klaim yang berlebihan, buktiempiris yang kurang, kenaifan, kelemahan yang nyata, danpernyataanataupengimbasanpadakekuranganberifatrasialdanetnis… (Dinitz, 1977: 31)
“KriminologiBiologis” padaakhirnyadidiskreditkankarenapenemuannyasecaraluastidaklahsaintifik, simplistik, dantidakbersebab. Faktor-faktorbiologissecara global tertolaksecarahakikipadaketidakmampuanparapakarteoriuntukmemfaktakanpenjelasanrasionaluntukpengembangandarikarakterkriminal (Fishbein, 1990).
XYY: The Super-Male Criminal
PenemuandalambeberapastudibahwaproporsidaripriaXYYdalampopulasipenjara (dari 1 ke 3%) lebihtinggidaripopulasipriasecaraumum (kurangdari 1%) diterimasebagaibukti yang takdapatdibantahbahwakeabnormalankromosominiadalahsebuahkasussignifikan yang menyebabkanwatakkriminal (Taylor, 1984).
HanyadalamproporsikecildaripriaXYYterlibatdalamkejahatandalamsegalabentuk, dansecarasederhanatidakterdapatbuktibahwasindromXYYadalahpenyebabspesifikdariberbagaiwatakkriminal. MeskidukunganmoyoritaskontemporerdaripenjelasanbiologisataskejahatanmenolakteoriXYYsebagaisecarasaintifiktidak valid.
Teori-Teori Biologis Modern tentang Kriminal dan Tindak Kejahatan
Tekanandalamteoribiologitelahbergerakdarispekulasiatas stigmata fisikdan makeup konstitusionaldariterlahirkriminalmenujukestudi yang lebihberhati-hatipadakajian gen-gen, otak, sistem-sistempusatdanotonomissyaraf, nutrisi, keseimbangan hormonal (priadanwanita), metabolisme, tingkat-tingkatpemaksaanpsikologis, danprosespembelajaranbiologis.
Hampirsetiapparateoris modern mengklaimbahwamerekatidakmemilikihasratuntukmengorekdebat yang sudahtua, tanpamaknaatas natural melawan nurture atauuntukmembangkitkankembaliteori Lombroso atasteoriterlahirkriminal (Gove dan Carpenter, 1982).
Watakkriminalmerupakansimpulandariinteraksibiologis, watak, danlingkungan. C.Ray Jeffery (1977; 1979)
IQ, Fungsionalisasi Mental, dan Tindak Kejahatan
Teoribahwamereka yang melanggarkejahatanadalahlemahdalampikiranataumenderitaketidaksesuaiandalam “ketidakmampuanbelajar” memilikidukunganempiris (Murray, 1976). penelitiantelahsecarakonsistenmenemukansebuahkelemahanuntukmenengahikorelasinegatifantara IQ (intelligence quotient) danwatakmelanggar, yang tidakmengurangiketikakelas, ras, danfaktor-faktorlainnyadikontrol (Gordon, 1987).
HirschidanHindelang (1977) mengargumenkanbahwahubunganantara IQ danpelanggaranadalahsesuatu yang tidaklangsung, yang manarendahnyakecerdasaanmemberiefeknegatifpadaperformasekolahdantambahannya, yang padagilirannyameningkatkankemungkinanpelanggaran. Gordon (1987) meyakinibahwates-tes IQ secaraakuratmengetuksebuahfaktor “g” yang mendasaridarikecerdasanbawaan, yang ditakardarirefleksisederhanaprestasisekolah.
Terrie Moffitt dkk. (Moffitt et.al., 1994) telahmengusulkansebuah model neuropsikologikaldaripelanggaranolehpria (memberiargumenbahwahaltersebuttidakditerapkanpadawanita yang melanggar) yang melampaui IQ untukberkaitandenganaspek-aspek lain darifungsi mental, sepertikemampuan verbal, integrasi visual-motorik, dankelenturan mental. Para penelitimelaporkanbeberapapendukungbagi model bagipelanggaranpelapor-pribadidanpelanggaranresmi. Namun, pelanggaranpadausia 15 dan 18 secarakonsistenberhubunganhanyapadakemampuan verbal danmemoripadausia 13. Taksatupundarineuropsikologikalmengukurpadausia 13 merupakanprediksi yang tepatuntukpelanggaran yang dilakukankemudian.
Tertosterone dan Agresifitas Kriminal
Beberapapenelititelahmenunjukkanpadahubunganantaratingkattestosteron (hormonpria) danwatak anti-sosialdanagresif. (Booth dan Osgood, 1993). Penelitiantelahmenemukansecarastatistikhubungansignifikan, tapi, kecualiuntukpenemuan yang takmengejutkanbahwatingkattestosteronberasosiasidenganpeningkatanaktivitasseks (hubungannyatampakmelemah) (Udry, 1988),
“kitamemilikibuktikuatbahwaadahubunganantaratingkattestosterondanpenyimpanganorangdewasa. Hubungantersebutcukupkuatsebagaiperhatiansubstantif, tetapitidakbegitukuatbahwatestosteronlayakmenjadipenentuutamadaripenyimpanganpadaorangdewasa” (Booth dan Osgood, 1993).
Teori Mednick atas Kecenderungan Kriminal Turunan
Teoriinimenjelaskan, pun tidakolehfaktorgenetis yang secaralangsungmenyebabkanwatak; lebihkarena, seseorangmewarisisebuahkelemahan yang lebihbesaruntukmengalahpadalingkungancriminogenicatauuntukberadaptasikepadalingkungan normal dengancaramenyimpang. Bahwaindividu yang lemahmewarisisebuah autonomic nervous system (ANS) yang lebihlambatuntukmembangkitkanataumereaksikansuatu stimulus. Seseorang yang dibangkitkansecaraperlahanberpotensibelajaruntukmengontrolagresivitasatauwatak anti-sosialsecaralebihlambatatautidaksamasekali. Olehkarenanya, merekaberadapadaresikolebihbesaruntukmenjadipelanggarhukum (Mednick, 1977).
Mereka yang tinggalhanyadenganorangtua yang kriminilakanmemilikiwatak yang lebihserupadarimereka yang hanyadibesarkanolehorangtuakriminaladopsinya yang telahdihukumkarenapelanggaran. Tingkat yang lebihtinggidarihukumanditemukanantaraorang-orang yang orangtuabiologisdanadopsinyapernahdihukumkarenatindakkriminal (Mednick et. al., 1984).
Gottfredson dan Hirschi (1990: 47-63) telah memberikan poin pada cacat-cacat serius pada penelitian Mednick: Perbedaan-perbedaanantaraefekkriminalitasdari ayah biologisdanadopsiditemukandalamkajian Copenhagen, sedangkandalamtujuan yang diharapkan, tidaksignifikansecarastatistik. Studi Denmark yang lebihluasmeningkatdarikriminalitas ayah secaraeksklusifkepadacatatankriminaldariorangtua (baikibu, ayah, ataukeduanya). Ketikadisadarisecaraterpisahpadastudikedua, pengaruhkriminalitasibubiologislebihkuatdaripengaruhkriminalitas ayah. Mednickmengaitkansemuasubyek yang samadari Copenhagen kepadasampel yang lebihluasdari Denmark.
Akibatdarikriminalitasorangtuabiologisditemukanpadastudi Denmark, yang secarastatistiksignifikankarenaadanyajumlah sample yang lebihbesar, yang sebenarnyalebihsedikitdibandingkanakibat-akibat yang ditemukandistudi Copenhagen. KetikaGottfredsondanHirschilebihlanjutmembuangsampel Copenhagen (untukmenghilangkankontaminasisampel) danmenganalisa data hanyadarisampel Denmark yang lebihluas, merekatidakmenemukanhubungansignifikanantarakriminalitasanakdanorangtuabiologis.
Denganukurankuantitatifdengantaraftertentusatudarikembartersebutdibandingkandengankembarannya. variabelbiologisdanlingkunganterkadangditerapkansecaralangsung. Sebagiandiatributkanpadafaktor-faktorbiologisdenganasumsibahwalingkunganmerekaberbeda. Anak-anak yang tumbuhbersamaselaludiasumsikanmemilikilingkungan yang sama pula. “concordance”: penelitian terhadap anak kembar
VALIDASI EMPIRIS TEORI BIOLOGIS ATAS WATAK KRIMINAL
Sejumlahbesardaricacatmetodologidanpembatasannyadalampenelitiansemestinyamembuatsuatupenyebabandalammenggambarkanberbagaikesimpulankausalpadatitiktersebutpadasatusaat. Review kitamembimbingkitakepadakesimpulan yang takterelakkanbahwapenelitiangenetikaterkinipadakriminaltelahdidesainsecarakurang, dilaporkansecaraambigu, danbanyaknyakelemahandalammendefinisikanisu-isu yang relevan.  (Walters dan White, 1989:478)
TEORI PSIKOANALISA

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kaedah menterjemah
Kaedah menterjemahKaedah menterjemah
Kaedah menterjemahAdibah Alias
 
Cara menghasilkan diftong
Cara menghasilkan diftongCara menghasilkan diftong
Cara menghasilkan diftonganiza abdullah
 
Skema tatacara pembentukan istilah dlm bm
Skema tatacara pembentukan istilah dlm bmSkema tatacara pembentukan istilah dlm bm
Skema tatacara pembentukan istilah dlm bmFadhilah Atikah
 
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Mohammad Yaqin
 
Linguistik perbandingan
Linguistik perbandinganLinguistik perbandingan
Linguistik perbandinganruzita zieta
 
Assignment semantik
Assignment semantikAssignment semantik
Assignment semantikShila Daly
 
38295209 penulisan-ilmiah
38295209 penulisan-ilmiah38295209 penulisan-ilmiah
38295209 penulisan-ilmiahPark Long
 
Penulisan unsur serapan. kata pinjaman
Penulisan unsur serapan. kata pinjamanPenulisan unsur serapan. kata pinjaman
Penulisan unsur serapan. kata pinjamanAINNIEQ
 
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistikTugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistikAhmad NazRi
 
teori pemerolehan-bahasa
teori pemerolehan-bahasateori pemerolehan-bahasa
teori pemerolehan-bahasaxiaomei1029
 
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASAKumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASAShamimi Jamudin
 
Fonem dan alofon
Fonem dan alofonFonem dan alofon
Fonem dan alofonCikgu Isnin
 
Kumpulan 3 (minggu 3) Sifat Bahasa
Kumpulan 3 (minggu 3) Sifat BahasaKumpulan 3 (minggu 3) Sifat Bahasa
Kumpulan 3 (minggu 3) Sifat BahasaShamimi Jamudin
 
Kata Pinjaman
Kata Pinjaman Kata Pinjaman
Kata Pinjaman firo HAR
 

Was ist angesagt? (20)

Kaedah menterjemah
Kaedah menterjemahKaedah menterjemah
Kaedah menterjemah
 
Cara menghasilkan diftong
Cara menghasilkan diftongCara menghasilkan diftong
Cara menghasilkan diftong
 
Fonetik
FonetikFonetik
Fonetik
 
PRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNANPRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNAN
 
Skema tatacara pembentukan istilah dlm bm
Skema tatacara pembentukan istilah dlm bmSkema tatacara pembentukan istilah dlm bm
Skema tatacara pembentukan istilah dlm bm
 
Teori psikolinguistik
Teori psikolinguistikTeori psikolinguistik
Teori psikolinguistik
 
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
 
Linguistik perbandingan
Linguistik perbandinganLinguistik perbandingan
Linguistik perbandingan
 
Assignment semantik
Assignment semantikAssignment semantik
Assignment semantik
 
38295209 penulisan-ilmiah
38295209 penulisan-ilmiah38295209 penulisan-ilmiah
38295209 penulisan-ilmiah
 
Penulisan unsur serapan. kata pinjaman
Penulisan unsur serapan. kata pinjamanPenulisan unsur serapan. kata pinjaman
Penulisan unsur serapan. kata pinjaman
 
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistikTugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
 
Sejarah perkembangan linguistik
Sejarah perkembangan linguistikSejarah perkembangan linguistik
Sejarah perkembangan linguistik
 
teori pemerolehan-bahasa
teori pemerolehan-bahasateori pemerolehan-bahasa
teori pemerolehan-bahasa
 
Fonetik dan Fonologi bmm 3108 (autosaved)
 Fonetik dan Fonologi bmm 3108 (autosaved) Fonetik dan Fonologi bmm 3108 (autosaved)
Fonetik dan Fonologi bmm 3108 (autosaved)
 
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASAKumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
 
Ameliorasi
AmeliorasiAmeliorasi
Ameliorasi
 
Fonem dan alofon
Fonem dan alofonFonem dan alofon
Fonem dan alofon
 
Kumpulan 3 (minggu 3) Sifat Bahasa
Kumpulan 3 (minggu 3) Sifat BahasaKumpulan 3 (minggu 3) Sifat Bahasa
Kumpulan 3 (minggu 3) Sifat Bahasa
 
Kata Pinjaman
Kata Pinjaman Kata Pinjaman
Kata Pinjaman
 

Ähnlich wie HUBUNGAN

Ähnlich wie HUBUNGAN (17)

Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
 
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologibahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
 
Pengertian & obyek kajian kriminologi
Pengertian & obyek kajian kriminologiPengertian & obyek kajian kriminologi
Pengertian & obyek kajian kriminologi
 
Rangkuman(1)
Rangkuman(1)Rangkuman(1)
Rangkuman(1)
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Soal mid biologi
Soal mid biologiSoal mid biologi
Soal mid biologi
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
EVOLUSI BIOLOGI - 3 SMA
EVOLUSI BIOLOGI - 3 SMAEVOLUSI BIOLOGI - 3 SMA
EVOLUSI BIOLOGI - 3 SMA
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdfBuku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
 
Ruang Lingkup Biologi Ismail
Ruang Lingkup Biologi IsmailRuang Lingkup Biologi Ismail
Ruang Lingkup Biologi Ismail
 
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
 
Sosiologi Korupsi.ppt
Sosiologi Korupsi.pptSosiologi Korupsi.ppt
Sosiologi Korupsi.ppt
 
Biopsikologi.pptx
Biopsikologi.pptxBiopsikologi.pptx
Biopsikologi.pptx
 
Pertemuan ke-4.pptx
Pertemuan ke-4.pptxPertemuan ke-4.pptx
Pertemuan ke-4.pptx
 

HUBUNGAN