MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Mengatasi kesulitan membaca puisi 2
1. Mengatasi Kesulitan Membaca Puisi Dengan
Metode Variasi Dan Pemodelan Melalui VCD
Pada Siswa Semester I Kelas X SMK Texmaco Karawang
Tahun Pelajaran 2008/2009
(Skripsi Anita Kusuma, 2009)
Oleh : Dwi Riyanto
(Mahasiswa Teknik Elektro, Universitas Negeri Jakarta)
ABSTRAK
Permasalahan yang diangkat dalam jurnal ini adalah Kesulitan guru dalam
mengajarkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran membaca
puisi di kelas X. Dalam penelitian ini menggunakan metode-metode yang dilaksanakan
melalui beberapa tahap yaitu tahap perencanaan, implementasi tindakan observasi dan
interpretasi serta analisis dan refleksi. Pada awal penelitian perlu diadakan tes diagnostik
untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa dalam membaca puisi. Perlu juga
diadakan observasi awal. Hasil observasi awal inilah yang kemudian dijadikan patokan
untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka mengatasi kesulitan membaca puisi
dengan metode Pemodelan melalui VCD. Hasil analisis dan refleksi tindakan menunjukkan
bahwa kondisi siswa mengalami peningkatan dalam membaca puisi dari hasil evaluasi
akhir 80% siswa dapat dinyatakan tuntas secara individu dalam pembelajaran
membaca puisi. Dalam mengajarkan membaca ; 1). Membaca nyaring tunggal, 2).
membaca nyaring bersama, 3). membaca nyaring dengan musik atau tepukan sangat
diperlukan agar siswa tidak merasa bosan, 4). metode Pemodelan melalui VCD. Sebaiknya
didukung dengan pemilihan materi yang tepat sesuai sehingga siswa akan senantiasa tertarik
dan pada gilirannya akan senang membaca puisi.
Kata kunci : Membaca, Puisi, Variasi, Pemodelan
PENDAHULUAN mengembangkan pengetahuan,
A. Latar Belakang Masalah ketrampilan berbahasa, dan sikap positif
Bahasa adalah salah satu alat berbahasa, dan sikap positif terhadap
komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat bahasa Indonesia.
saling berhubungan (berkomunikasi) saling Sesuai dengan kedudukan Bahasa
berbagi pengalaman, saling belajar dari Indonesia sebagai bahasa nasional
yang lain dan meningkatkan kemampuan dan bahasa negara, maka fungsi mata
intelektual. Mata pelajaran Bahasa dan pelajaran bahasa dan sastra Indonesia
Sastra Indonesia adalah program untuk
Jurnal Bahasa Indonesia, Elektro’10 1
2. adalah : (1) sarana pembinaan tahun pelajaran 2008 / 2009.
kesatuan dan persatuan bangsa. (2)
sarana peningkatan pengetahuan dan B. Rumusan Masalah
Berdasarkan atas latar belakang
ketrampilan berbahasa Indonesia dalam
masalah tersebut di atas, maka masalah
rangka pelestarian dan pengembangan penelitian ini adlah :
budaya.(3) sarana peningkatan Bagaimana cara mengatasi kesulitan
pengetahuan dan ketrampilan berbahasa membaca puisi siswa kelas X Sekolah
Menengah Kejuruan Texmaco
Indonesia Indonesia untuk meraih dan Karawang tahun pelajaran
mengembangkan ilmu pengetahuan, 2008/2009 ?
teknologi, dan seni. (4) sarana
C. Cara Pemecahan Masalah
penyebarluasan pemakaian bahasa
Masalah tentang kesulitan membaca
Indonesia yang baik untuk berbagai puisi di atas melalui strategi pembelajaran
keperluan, menyangkut berbagai masalah, puisi di kelas dapat bervariasi, sehingga
dan (5) sarana pengembangan tidak membosankan pada siswa dan guru.
Variasi pembelajaran puisi yang
penalaran.
dapat ditempuh guru dalam kegiatan
Ruang lingkup mata pelajaran belajar
bahasa dan sastra Indonesia meliputi mengajar sebagai berikut :
1. Membaca nyaring tunggal
penguasaan kebahasaan, kemampuan
2. Membaca nyaring bersama
memahami, mengapresiasi sastra, dan 3. Membaca nyaring dengan musik atau
kemampuan menggunakan bahasa tepukan
Indonesia. 4. Mencontoh model puisi melalui VCD.
Pembelajaran bahasa Indonesia D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
di Sekolah Menengah Kejuruan mengacu 1. Tujuan penelitian
kepada kurikulum Bahasa Indonesia. Berdasarkan permasalahan
diatas maka tujuan peneliti pada
Berdasarkan atas laporan beberapa guru
penelitian ini adalah menemukan
kelas X SMK Texmaco di Karawang cara mengatasi kesulitan membaca
dalam pembelajaran kesusastraan puisi siswa kelas kelas X Sekolah
Menengah Kejuruan Texmaco
khususnya membaca puisi, siswa sering
Karawang tahun pelajaran
mengalami kesulitan. Dari uraian di 2008/2009.
atas penulis terpanggil hatinya guna
mengadakan penelitian untuk
2. Manfaat Penelitian
menanggulangi kesulitan membaca puisi
Hasil dari pelaksanaan
siswa kelas X SMK Texmaco Karawang penelitian yang merupakan “Self
Jurnal Bahasa Indonesia, Elektro’10 2
3. reflektive teaching” ini akan
memberikan manfaat yang berarti KAJIAN PUSTAKA
bagi perorangan dan institusi A. Kajian Teoritik/Konseptual
dibawah ini : 1. Membaca Indah
a. B a g i g u r u : d e n g a n
Membaca indah bagi siswa
dilaksanakannya penelitian ini, guru
sekolah dasar adalah bukan suatu
sedikit demi sedikit dapat memperbaiki
hal yang mudah. Dalam membaca
dan meningkatkan sistem
pembelajaran di kelas, sehingga indah disyaratkan beberapa faktor
permasalahan-permasalahan yang menyangkut keindahan atau estetika,
dihadapi baik oleh siswa, guru, materi sehingga menimbulkan perasaan
pembelajaran dan sebagainya dapat dari pembaca atau pendengarnya.
diminimalkan. Kecuali itu, dengan Sebagaimana diuraikan dalam
diberikan contoh tentang penelitian ini kutipan berikut :
guru akan terbiasa melakukan
“membaca indah sering juga
penelitian kecil yang tentunya akan
disebut membaca emosional.
bermanfaat bagi perbaikan
pembelajaran serta karier guru itu
Dinamai demikian sebab selalu
sendiri. menyangkut pada hal-hal yang
b. Bagi Siswa : hasil penelitian berkaitan dengan keindahan atau
tindakan kelas ini akan sangat besar estetika yang dapat menimbulkan
manfaatnya bagi siswa yang emosi atau perasaan dari
mengalami kesulitan dalam membaca pembaca atau pendengarnya”
puisi.
(Muchlisoh dkk, 1994:156)
c. Bagi Dosen : penelitian
Mengingat pentingnya
tindakan kelas ini akan bermanfaat
membaca indah bagi siswa SMK,
bagi dosen, karena dengan seorang
mitra guru, dosen dapat lebih baik pada saat sekolah maupun
memahami tugas berat seorang guru setelah menyelesaikan pendidikan,
serta mengetahui lebih jauh maka guru tidak bisa menghindar
permasalahan - permasalah dari mengajarkan membaca indah
an p r o s e s pembelajaran di kelas, bagi para siswanya.
yang mana hal tersebut dapat
Di dalam pembelajaran
membantu para dosen dalam mendidik
membaca indah guru bisa melatih,
calon guru.
mendorong siswa menggunakan
d. Bagi Sekolah : hasil penelitian ini
akan memberikan sumbangan yang secara penuh apa yang mereka
baik pada sekolah itu dalam rangka miliki, seperti materi suara, pesan,
perbaikan pembelajaran pada perasaan, rasa takut, secara penuh
khususnya dan sekolah lain pada apa yang mereka miliki, seperti
umumnya. materi suara, pesan, perasaan, rasa
Jurnal Bahasa Indonesia, Elektro’10 3
4. takut, harapan, dan daya khayal dikdaktik metodiknya.
mereka.
3. Upaya menyiasati
2. Pembelajaran Puisi
Pengajar perlu memotivasi
Sebagai seorang guru yang
para siswa, motivasi ini sangat
bertangung jawab terhadap hasil
penting. Menurut behavioristic,
pekerjaannya tentu tidak membiarkan
motivasi menjadi penggerak yang
siswa dalam kesulitan dalam
memberi arah terhadap perilaku
penguasaan materi pembelajaran
manusia. Agar motivasi para siswa
membaca puisi. Guna mencapai
ini tumbuh, pengajar perlu bersikap
prestasi belajarnya secara optimal
menarik, akrab, ramah, terbuka, dan
guru akan berusaha dengan segala daya
tanggap.
dan upaya. Sebagaimana kutipan
Menurut Sumardi dalam
berikut :
Soebagyo Brotosedjati memberikan
“Pembelajaran puisi bertitik berat
rambu- rambu pemilihan materi
pada siswa, mempelajari puisi
pembelajaran puisi sebagai berikut :
agar berhasil guna (efektif dan
a. sesuai dengan lingkungan anak
efisien) ini berarti memerlukan
didik.
perhatian dan sikap belajar yang
b. sesuai dengan usia anak didik.
tinggi pada siswa”. (Soebagyo
c. keragaman sajak.
Brotosejati dkk, 1999 ).
d. kesesuaian sajak dengan siswa.
Kegiatan belajar mengajar
Dari pendapat para ahli di
untuk itu perlu disiasati oleh guru,
atas dapat penulis simpulkan
dan guru harus mencari kiat-
bahwa dalam pembelajaran puisi
kiatnya. Sehubungan dengan itu
guru menghindari sikap serba tahu
paling tidak ada tiga faktor penting
dan memberikan informasi terus
yang perlu diperhatikan dalam
menerus. Guru hendakla
pembelajaran puisi yaitu : faktor
menumbuhkan sikap kreatif pada
motivasi, materi pembelajaran, dan
Jurnal Bahasa Indonesia, Elektro’10 4
5. siswa. Meningkatkan penalaran dan 2. Variabel yang diselidiki
daya pikir siswa dengan cara Untuk menjawab
memberi banyak kesempatan agar permasalahan tersebut di atas, ada
siswa berani bertanya, beberapa faktor variabel yang
menyampaikan pendapat/gagasan, diselidiki. Variabel-variabel
jika perlu menyampaikan kritikan. tersebut adalah sebagai berikut :
Interaksi multi arah hendaklah a. Variabel kesulitan membaca puisi
tercipta. siswa : dengan melihat
B. Hipotesis Tindakan kemampuan siswa kelas X
Berdasarkan kerangka teoritik di SMK Texmaco Karawang
atas maka hipotesis tindakan penelitian dalam membaca puisi pada
ini adalah sebagai berikut : “Dengan pelajaran kesusasteraan
diberikan pembelajaran secara bervariasi : mengalami kesulitan.
1) membaca nyaring tunggal, 2) membaca b. Variabel pembelajaran bervariasi :
nyaring bersama, 3) membaca nyaring melihat cara guru dalam
dengan musik atau tepukan dan 4) merencanakan pembelajaran
mencontoh model puisi melalui VCD, serta bagaimana pelaksanaannya
kesulitan siswa dapat teratasi”. di dalam kelas. Apakah sudah
mencakup tindakan - tindakan
RANCANGAN PENELITIAN yang dipersyaratkan yang
A. Rancangan (Plan) memenuhi faktor/unsur
1. Setting Penelitian motivasi, materi pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan dan memperhatikan dikdaktik
di Sekolah Menengah Kejuruan metodik. Dan yang terpenting
Texmaco Karawang adalah 31 adalah penyajian pembelajaran
orang yang terdiri dari 13 orang tidak monoton tetapi bervariasi.
siswa pria dan 18 orang wanita.
B. Kegiatan dan Pengamatan (Act
Jurnal Bahasa Indonesia, Elektro’10 5
6. and Observe) sebagai berikut :
Prosedur penelitian ini terdiri dari a. membuat skenario pembelajaran
tiga siklus. Tiap siklus dilaksanakan dengan menggunakan
sesuai dengan perubahan yang ingin pembelajaran bervariasi
dicapai, seperti apa yang telah didesain b. membuat lembar observasi :
dalam variabel yang diselidiki. Untuk untuk melihat bagaimana kondisi
dapat melihat kesulitan yang dialami belajar mengajar di kelas ketika
siswa dalam membaca puisi serta
latihan atau strategi tersebut
prosentase kemampuan siswa dalam
diaplikasikan.
membaca puisi, maka diberikan tes
2. Pelaksanaan tindakan
diagnosis yang berfungs sebagai evaluasi
Kegiatan yang dilaksanakan dalam
awal (initial evaluation).
tahap ini adalah melaksanakan skenario
Sedangkan observasi awal dilakukan
pembelajaran yang telah direncanakan.
untuk dapat mengetahui tindakan yang
3. Observasi
tepat diberikan dalam rangka mengatasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses
kesulitan tersebut. Dari evaluasi dan
observasi awal maka dalam refleksi observasi terhadap pelaksanaan
ditetapkan bahwa tindakan yang tindakan.
dipergunakan untuk mengatasi kesulitan 4. Refleksi
siswa dalam membaca puisi melalui Hasil yang didapatkan dalam
pembelajaran yang bervasiasi yang tahap observasi dikumpulkan serta
dilaksanakan di kelas. dianalisa
Dengan berpatokan pada refleksi
awal tersebut maka dilaksanakanlah C. Pemukaan dan Pengembangan
penelitian tindakan kelas ini dengan (Reflect)
prosedur (1) perencanaan (planning), (2) Hasil yang didapatkan dalam tahap
pelaksanaan tindakan (action), (3)
observasi dikumpulkan serta dianalisa
obsevasi (observation ), (4) refleksi dalam tahap ini. Dari hasil observasi guru
(reflection) dalam setiap siklus. Secara dapat merefleksi diri dengan melihat data
lebih rinci prosedur penelitian tindakan observasi apakah kegiatan yang dilakukan
kelas untuk siklus pertama dapat telah dapat meningkatkan kemampuan
dijabarkan sebagai berikut : siswa dalam teknik membaca puisi dalam
1. Perencanaan ketrampilan membaca sastra.
Adapun kegiatan yang dilakukan Disamping data hasil observasi,
dalam tahap perencanaan ini adalah digunakan pula jurnal yang dibuat guru
Jurnal Bahasa Indonesia, Elektro’10 6
7. pada saat guru selesai melaksanakan Selanjutnya hasil diskusi balikan
kegiatan pengajaran. tersebut dijadikan dasar acuan untuk
Data dari jurnal dapat juga pengembangan dan penyempurnaan
digunakan sebagai acuan bagi guru strategi tindakan berikutnya.
untuk dapat mengevaluasi dirinya C. Monitoring
sendiri. Hasil analisa data yang Dengan dilaksanakannya penelitian
dilaksanakan dalam tahap ini akan diharapkan berdampak positif artinya
digunakan sebagai acuan untuk terjadi perubahan berupa peningkatan
kwalitas yakni peningkatan prestasi baik
merencanakan siklus berikutnya.
guru maupun siswa. Untuk memudahkan
pemantauan pelaksanaan tindakan kelas,
PELAKSANAAN DAN HASIL
perlu kiranya lebih dulu diadakan
PENELITIAN
inventarisasi tentang kondisional. Perlu
A. Pelaksanaan Tindakan juga diadakan penjajagan baik mengenai
1. Hari Selasa, 4 Oktober 2008 masalah-masalah serta segala kebutuhan.
melaksanakan Rencana Apakah masih kurang atau mana-mana
Pembelajaran No.1 yang perlu ditingkatkan ? hal ini
2. Hari Selasa, 11 Oktober 2008 disesuaikan dengan permasalahan
melaksanakan Rencana penelitian tindakan kelas. Berdasar
Pembelajaran No.2 observasi awal menggambarkan bahwa :
3. Hari Selasa, 18 Oktober 2008 a. Sebagian besar siswa kelas X
melaksanakan Rencana SMK Texmaco Karawang dalam hal
Pembelajaran No.3 pembelajaran membaa puisi betul-
B. Implementasi betul perlu mendapat perhatian.
Kegiatan pelaksanaan tindakan Secara umum (90%) hanya sekedar
membaca belum ke tingkat penjiwaan,
sebagai upaya untuk mengatasi
teknik yang baik dan pembawaan
permasalahan dapat dilaksanakan sesuai
yang benar serta penampilan yang
dengan perencanaan tindakan. Dalam
baik juga.
pelaksanaannya kegiatan pelaksanaan
b. Guru kelas sendiri masih
tindakan bersamaan dengan kejutan
merasakesulitan dalam
observasi, interpretasi, dan kegiatan
mengajarkan pembelajaran membaca
refleksi. Hasil kegiatan observasi
puisi . Metode yang ia pakai selama
kelas dilanjutkan dengan diskusi
ini belum memperoleh hasil yang
balikan.
menggembirakan.
Jurnal Bahasa Indonesia, Elektro’10 7
8. c. Dalam proses belajar mengajar tergugah dan mencari teknik teknik
siswa berpendapat sesuai alam yang baik demi keberhasilan dalam
pikirannya, bahwa membaca puisi siswanya.
cukup menirukan guru kemudian
membaca sendiri. SIMPULAN DAN SARAN
Pelaksanaan tindakan periode awal A. Simpulan
selanjutnya kita bandingkan, dipantau Ada beberapa macam membaca
dan dievaluasi. Dari sinilah dapat yakni :
diketahui prestasi serta kemajuan - membaca teknik
sebagai dampak positif dari tindakan. - membaca dalam hati
D. Refleksi Hasil Penelitian - membaca bahasa
1. Hasil tes diagnostik untuk - membaca indah
mengetahui kondisi awal sebagai berikut: Membaca puisi termasuk
Nilai tertinggi 8 membaca indah yang disebut juga
Nilai terendah 4 membaca emosional. Mengapa demikian
Nilai rata-rata 6 ? karena berkaitan dengan keindahan
2. Hasil tes akhir setelah pelaksanaan (estetika) yang dapat menimbulkan
tindakan sebagai berikut: perasaan dari pembaca atau
Nilai tertinggi 9 pendengarnya. Guru dalam pembelajaran
Nilai terendah 6,5 membaca puisi, jika tidak mempunyai
Nilai rata-rata 7,5 semangat dan strategi mengajar dengan
Dari hasil analisis menunjukkan baik maka mustahil akan memperoleh
bahwa metode variasi dengan teknik : hasil yang baik. Sebaliknya bila guru
1) membaca nyaring tunggal, 2) penuh kreatif dan inovatif tentunya
membaca nyaring bersama, 3) membaca dalam mengajarkan puisi (membaca
nyaring dengan musik atau tepukan, dan puisi) akan memilih strategi yang tepat
4) mencontoh model melalui VCD sehingga pada gilirannya akan
dapat berdampak : mendapatkan hasil yang maksimal.
1. Meningatkan kemampuan membaca Penentuan strategi belajar mengajar
puisi siswa tidak lepas dari hal pemilihan metode.
2. Siswa termotivasi baik secara internal Agar tidak membosankan guru harus
maupun eksternal dapat memilih metode yang sesuai,
3. G u r u a k a n selalu kreatif, teknik yang bervariasi, variasi yang
Jurnal Bahasa Indonesia, Elektro’10 8
9. dipakai dalam pembelajaran puisi antara B. Saran
lain : Mengajarkan bahasa Indonesia
a. membaca nyaring tunggal khususnya pembelajaran membaca puisi
Dengan membaca nyaring tidak boleh dipandang enteng. Artinya kita
tidak boleh hanya memandang sebelah
tunggal siswa memiliki
mata. Berawal, dari pengertian bahwa
pengalaman awal akan tumbuh
pembelajaran puisi pada hakekatnya
keberaniannya. Keberanian ini
menekankan pada bagaimana para siswa
penting terutama dalam
mempelajari puisi agar berhasil guna dan
pembentukan sikap mental dan
berdaya guna maka perlu perhatian
kepribadian siswa.
serius dan sikap belajar yang tinggi
b. membaca nyaring bersama
pada diri siswa.
Membaca nyaring bersama
Dalam proses pembelajaran
akan bermanfaat dapat
membaca puisi menggunakan metode
menumbuh kembangkan jiwa
variasi sangat relevan. Metode yang
sosial. Siswa akan terbiasa
bervariasi ini menggugah siswa untuk
mengkomunikasikan dengan gemar mempelajari puisi secara bertahap.
orang lain. Metode variasi membuat siswa merasa
c. membaca nyaring dengan terangsang, tertarik. Juga dengan
musik atau tepukan metode ini dapat berdampak
Membaca nyaring dengan tumbuhnya rasa keberanian, rasa
musik atau tepukan lebih sosial serta dapat menyampaikan
menekankan pada penjiwaan. pesan yang terkandung dalam puisi
Siswa tidak sekedar membaca yang dibawakannya.
tetapi dapat menjiwai isi puisi Tentunya keberhasilan metode
yang dibacanya. ini akan dipengaruhi oleh banyak faktor
d. mencontoh model puisi melalui tidak kalah pentingnya yaitu faktor
VCD motivasi dan pemilihan materi yang
Dengan mencontoh para model sesuai.
puisi melalui VCD anak akan
mampu meniru gaya, suara dan
DAFTAR PUSTAKA
mimiknya Variasi tersebut akan
Brotsejati, Subagyo. dkk. 1999. Materi
baik bila dilakukan secara
Penataran Sistem Pembinaan Profesional.
terpadu, bertahap dan kontinyu.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Jurnal Bahasa Indonesia, Elektro’10 9
10. Muchlisoh. dkk. 1994. Modul
Pendidikan Bahasa Indonesia 3 DII.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Purwanto, Ngalimin. 1997. Psikologi
Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Sugondo, Dendi. 1994. Lancar
Berbahasa Indonesia. Jilid 4 Kelas V
Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional. Suharto G. 1988.
Metodologi Penelitian dalam
Jurnal Bahasa Indonesia, Elektro’10 10