4. • Nilai sosial adalah sikap dan perasaan yang
diterima oleh masyarakat sebagai dasar
untuk merumuskan apa yang benar dan
penting di masyarakat.
• Nilai sosial sifatnya abstrak dan ukuran
masing-masing nilai ditempatkan dalam
struktur berdasarkan peringkat di
masyarakat.
• Nilai individual: yakni nilai-nilai yang dianut
oleh individu sebagai orang perorangan yang
5. • C. Kluckhohn, semua nilai kebudayaan
pada dasarnya mengenal 5 masalah
pokok:
Nilai hakikat hidup manusia
Nilai hakikat karya manusia
Nilai hakikat kedudukan manusia dalam
ruang dan waktu
Nilai hakikat hubungan manusia dengan
alam sekitar
Nilai hakikat hubungan manusia dengan
sesamanya
6. • Kimball Young:: Mengemukakan nilai adalah
asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari
tentang apa yang dianggap penting dalam
masyarakat.
• AW.Green.: Nilai adalah kesadaran yang secara
relatif berlangsung disertai emosi terhadap
objek.
• Woods: Mengemukakan bahwa nilai merupakan
petunjuk umum yang telah berlangsung lama
serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan
dalam kehidupan sehari-hari.
• M.Z.Lawang: Menyatakan nilai adalah gambaran
mengenai apa yang diinginkan,yang
pantas,berharga,dan dapat memengaruhi perilaku
sosial dari orang yang bernilai tersebut
• .Hendropuspito: Menyatakan nilai adalah segala
sesuatu yang dihargai masyarakat karena
7. Nilai dapat dibagai menjadi tiga bagian yaitu :
Nilai material artinya segala sesuatu yang berguna bagi
manusia.
Nilai vital artinya segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat melakukan aktivitas atau kegiatan.
Nilai kerohanian artinya segala sesuatu yang berguna bagi
rohani manusia, dibagi menjadi empat macam yaitu :
- Nilai Kebenaran/keyakinan: Nilai yang bersumber dari
akal manusia
- Nilai Keindahan: Nilai yang bersumber dari unsur rasa
manusia (perasaan atau estetika)
- Nilai Moral/kebaikan: Nilai yang bersumber dari unsur
kehendak / kemauan (karsa,etika)
- Nilai Religius: Nilai yang bersumber dari keyakinan atau
kepercayaan manusia, yang merupakan nilai kebutuhan
kerohanian yang tinggi dan mutlak
8. • Nilai dominan
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih
penting daripada nilai lainnya. Ukuran dominan
tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal
berikut.
• Nilai mendarah daging (internalized value)
Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah
menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga
ketika seseorang melakukannya kadang tidak
melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi
(bawah sadar).
• Nilai Dasar
Meskipun nilai bersifat abstrak dan tidak dapat
diamati oleh panca indra manusia, namun dalam
kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah
laku manusia
•
Nilai Instrumental
Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi
9. • Nilai Praksis
Nilai praksis merupakan penjabaran lebih
lanjut dari nilai instrumental dalam
kehidupan yang lebih nyata dengan demikian
nilai praksis merupakan pelaksanaan secara
nyata dari nilai-nilai dasar dan nilainilai instrumental.
• Nilai integratif
Nilai integratif adalah nilai-nilai di mana
akan memberikan tuntutan atau
mengarahkan seseorang atau kelompok
dalam usaha untuk mencapai cita-cita
bersama.
• Nilai disintegratif
Nilai disintegratif adalah nila-nilai sosial
yang berlaku hanya untuk sekelompok
10. • Merupakan konstruksi masyarakat sebagai
hasil interaksi antarwarga masyarakat.
• Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan
bawaan lahir).
• Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)
• Merupakan bagian dari usaha pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
• Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan
kebudayaan yang lain.
• Dapat memengaruhi pengembangan diri sosial
• Memiliki pengaruh yang berbeda
antarwarga masyarakat.
• Cenderung berkaitan satu sama lain dan
11. 1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk
menetapkan "harga" sosial dari suatu kelompok.
2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir
dan bertingkah laku.
3. Sebagai penentu terakhir manusia dalam
memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai
sosial dapat memotivasi seseorang untuk
mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.
4. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota
kelompok.
13. • Norma sosial merupakan petunjuk hidup
bermasyarakat yang berisi larangan dan
perintah untuk tercapainya suatu nilai
dalam masyarakat.
A. Norma sosial dapat dibedakan menjadi
4 macam berdasarkan penggolongan yang
didasarkan sanksi, yaitu:
1. Norma cara (usage)
2. Norma kebiasaan (folkways)
3. Norma tata kelakuan (mores)
4. Adat istiadat (custom)
5. Hukum (Laws)
14. • Tata cara merupakan norma yang
menunjukkan kepada satu
perbuatan dengan sanksi yang
sangat ringan terhadap
pelanggarannya.
• Misalnya, aturan memegang garpu
atau sendok saat sedang makan.
15. • Kebiasaan atau folkways
merupakan cara-cara bertindak
yang digemari oleh masyarakat
sehingga dilakukan berulang-ulang.
• Misalnya, mengucapkan salam
ketika bertemu. Serta membuang
sampah pada tempatnya.
16. • Tata kelakuan merupakan norma
yang bersumber pada
filsafat, ajaran agama atau
ideologi yang dianut oleh
masyarakat.
• Apabila melanggar disebut
penjahat
• Contoh tata kelakuan:
- Melarang pembunuhan.
- Pemerkosaan.
17. • Menurut Mac Iver dan Page (dalam
sosiologi suatu pengantar edisi kedua,
Soerjono Soekanto, 1986):
Apabila dalam kebiasaan tidak hanya
dianggap sebagai cara berperilaku, tetapi
jaga diterima sebagai norma pengatur,
maka kebiasaan tadipun menjadi mores.
• Fungsi Tata Kelakuan:
1. Memberikan batas-batas pada tingkah
laku individu
2. Mengidentifikasikan individu dengan
kelompoknya,
3. Menjaga solidaritas antara anggotaanggota masyarakat sehingga
mengukuhkan ikatan dan mendorong
18. Adat merupakan norma yang tidak
tertulis namun bersifat
mengikat, sehingga anggota masyarakat
yang melanggarnya mendapat sanksi
keras.
Sanksi pelanggaran adat istiadat berupa
pengucilan, dikeluarkan dari masyarakat
atau harus memenuhi persyaratan
tertentu,
Seperti: Melakukan rehabilitasi diri
dengan upacara adat.
Contoh norma adat:
1. Provinsi Lampung yang melarang
terjadinya perceraian
19. • Hukum merupakan norma yang bersifat
formal dan berupa aturan tertulis.
• Hukum adalah suatu rangkaian aturan yang
ditujukan kepada anggota masyarakat yang
berisi ketentuan-ketentuan, perintah,
kewajiban ataupun larangan, agar tercipta
suatu ketertiban dan keadilan dalam
masyarakat.
• Apabila melanggar akan mendapat sanksi
tegas seperti:
- Penjara
- Pencabutan hak-hak tertentu
21. Norma Agama
• Norma agama adalah petunjuk hidup yang
berasal dari Tuhan yang disampaikan melalui
utusan-Nya yang berisi perintah, larangan dan
anjuran-anjuran.
• Contoh:
1. Rajin beribadah sesuai
dengan agama dan keyakinan, berdoa sebelum
makan, sebelum tidur, sebelum
perjalanan, sebelum belajar,sebelum
memasuki tempat ibadah, dll.
2. Mencegah dan tidak melakukan perbuatan
yang dilarang agama.
3. Mengimani adanya Tuhan sesuai dengan agama
22. Norma Kesopanan
•
•
Norma sopan santun adalah peraturan hidup
yang timbul dari hasil pergaulan
sekelompok itu. Norma kesopanan
bersifat relatif, artinya apa yang dianggap
sebagai norma kesopanan berbeda-beda di
berbagai tempat, lingkungan, atau waktu.
Contoh-contoh norma sopan santun ialah:
1. Menghormati orang yang lebih tua.
2. Menerima sesuatu selalu
dengan tangan kanan.
3. Tidak berkata-kata kotor, kasar,
dan takabur.
4. Tidak menyela pembicaraan.
23. Norma Kesusilaan
• Norma kesusilaan adalah norma yang
bersumber dari hati nurani (batin)
manusia agar manusia selalu berbuat
kebaikan dan tidak melakukan
perbuatan yang tercela.
• Contoh norma ini diantaranya ialah :
a) Tidak boleh mencuri milik orang lain.
b) Harus berlaku jujur.
c) Harus berbuat baik terhadap sesama
manusia.
d) Dilarang membunuh sesama manusia.
24. Norma Hukum
• Norma hukum adalah aturan sosial yang
dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu,
• Misalnya pemerintah, sehingga dengan tegas
dapat melarang serta memaksa orang untuk
dapat berperilaku sesuai dengan keinginan
pembuat peraturan itu sendiri. Pelanggaran
terhadap norma ini berupa sanksi denda
sampai hukuman fisik (dipenjara, hukuman
mati).
• Contoh:
Mematuhi aturan yang berlaku ketika di
jalan raya.
25. • Sebagai pedoman atau patokan
perilaku dalam masyarakat.
• Merupakan wujud konkret dari
nilai-nilai yang ada di masyarakat.
• Suatu standar atau skala dari
berbagai kategori tingkah laku
suatu masyarakat.