Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
1. K E L O M P O K 8 :
1 . D I M A S A G U N G N U G R O H O
2 . K H A I R U L R A M D H A N
3 . M A W A R D I N G E K H A M P O E T
4 . R U S D I M A N
SISTEM AKUNTANSI
LAPORAN KONSOLIDASIAN
D O S E N P E M B I M B I N G
T O M I R E Z A N O , S E
2. Laporan Keuangan Konsolidasi
Adalah laporan keuangan gabungan dari seluruh
laporan keuangan PPKD dan laporan keuangan SKPD
menjadi satu laporan keuangan entitas tunggal, dalam
hal ini adalah laporan keuangan pemda sebagai entitas
pelaporan. Laporan keuangan konsolidasi ini disusun
oleh PPKD yang dalam hal ini bertindak mewakili
pemda sebagai konsolidator. Laporan konsolidasi ini
dibuat karena Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
(SAPD) dibangun dengan arsitektur pusat dan cabang
(Home Office – Branch Office). PPKD bertindak
sebagai kantor pusat, sedangkan SKPD bertindak
sebagai kantor cabang.
4. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi
adalah menggabungkan/mengkonsolidasikan
laporan keuangan dari seluruh SKPD dengan PPKD.
Proses penyusunan laporan keuangan konsolidasi
ini terdiri atas 2 tahap utama, yakni tahap
penyusunan kertas kerja (worksheet) konsolidasi
dan tahap penyusunan laporan keuangan gabungan
pemerintah daerah sebagai entitas pelaporan.
5.
6. TAHAP PENYUSUNAN KERTAS KERJA
(WORKSHEET) KONSOLIDASI
Kertas kerja konsolidasi adalah alat bantu untuk
menyusun neraca saldo gabungan SKPD dan PPKD.
Kertas kerja berguna untuk mempermudah proses
pembuatan laporan keuangan gabungan.
8. 1. Menyusun worksheet LRA yaitu dengan cara
menggabungkan akun -akun pada kode 4, 5 6 dan 7 dari
seluruh SKPD DAN PPKD untuk mendapatkan LRA
GABUNGAN.
2. Menyusun worksheet LO yaitu dengan cara
menggabungkan akun -akun pada kode 8 dan 9 dari
seluruh SKPD DAN PPKD untuk mendapatkan LO
GABUNGAN.
3. Menyusun worksheet Neraca yaitu dengan cara
menggabungkan akun -akun pada kode 1.2 dan 3 dari
seluruh SKPD DAN PPKD untuk mendapatkan
NERACA GABUNGAN.
13. Jurnal Penutup
Jurnal penutupan sudah dilakuka di entitas SKPD
dan PPKD ketika meusun laporan kuangan masing-
masing. Sehingga pada saat
menggabungkan/mengkonsolidasikan tidak perlu lagi
membuat jurnal penutup.
15. 1. Penyusunan Laporan Realisasi
Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan
laporan yang menyajikan informasi realisasi
pendapatan-LRA, belanja, transfer, Surplus/defisit-
LRA, dan pembiayaan, yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu
periode. LRA dapat langsung dihasilkan dari LRA
konsolidasi yaitu dengan mengambil data akunakun
kode rekening 4 (Pendapatan – LRA), 5 (Belanja), 6
(Transfer) dan 7 (Pembiayaan) pada worksheet yang
telah di gabungkan.
16. 2. Menyusun Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih
Laporan Perubahan SAL ini merupakan akumulasi
SiLPA periode berjalan dan tahun-tahun sebelumnya.
Laporan perubahan SAL baru dapat disusun setelah
LRA selesai. Hal ini karena dalam menyusun laporan
perubahan SAL, kita memerlukan informasi SiLPA
/SIKPA tahun berjalan yang ada di LRA.
17. 3. Penyusunan Laporan Operasional
Sama halnya dengan LRA, Laporan Operasional
(LO) juga dapat langsung dihasilkan dari LO
konsolidasi yaitu dengan mengambil data akun-akun
kode rekening 8 (Pendapatan – LO) dan 9 (Beban).
18. 4. Menyusun Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Laporan Perubahan Ekuitas menggambarkan
pergerakan ekuitas pemerintah daerah. Laporan
Perubahan Ekuitas disusun dengan menggunakan data
Ekuitas Awal dan data perubahan ekuitas periode
berjalan yang salah satunya diperoleh dari
Surplus/defisit Laporan Operasional.
19. 5. Penyusunan Neraca
Laporan keuangan lainnya yang langsung dapat
dihasilkan dari WORKSHEET konsolidasi adalah
Neraca. Neraca dapat disusun dengan mengambil data
akun-akun kode rekening 1 (Aset), 2 (Kewajiban) dan 3
(Ekuitas). Ada proses jurnal eliminasi untuk reciprocal
RK-SKPD DAN RK-PPKD.
Sebagai catatan :Dari proses penutupan LO
sebelumnya di SKPD dan PPKD terbentuk Ekuitas yang
sudah meliputi Transaksi Kas dan Akrual. Dari proses
penutupan LRA terbentuk Ekuitas SAL dan proses
offset Ekuitas dari Transaksi Kas. Dengan demikian
didalam akun Ekuitas akan terlihat saldo Ekuitas SAL
dan Ekuitas Akrual murni.
20. 6. Membuat Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menggambarkan aliran kas masuk
dan kas keluar yang terjadi pada pemerintah daerah.
Semua transaksi arus kas masuk dan kas keluar
tersebut kemudian diklasifikasikan ke dalam aktivitas
operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, dan
aktivitas transitoris. Informasi tersebut dapat diperoleh
dari Buku Besar Kas. Laporan Arus Kas disusun oleh
Bendahara Umum Daerah.
21. 7. Membuat Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi
penjelasan atau rincian dari angka yang tertera dalam
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,
Neraca, dan Laporan Arus Kas. Hal-hal yang
diungkapkan di dalam
22. Catatan atas Laporan Keuangan antara lain:
a. Informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
b. Informasi tentang kebijakan keuangan dan ekonomi makro;
c. Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
d. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;
e. Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada
lembar muka laporan keuangan;
f. Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan
keuangan; dan
g. Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang
tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.