konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
prinsip diet pada pre eklamsi & eklamsia
1. Prinsip diet pada pre eklamsi & eklamsia
Oleh
Anna fiyamatin
Ana sumaroh
Linda wahyuni
2. Pengertian pre eklamsi
• Preeklampsia (penyakit dengan gejala peningkatan tekanan darah disertai
dengan dijumpainya protein dalam urin dalam kadar berlebih, dan
pembengkakan tubuh akibat penimbunan cairan setelah kahamilan 20
minggu atau segera setelah persalinan), terbagi dua, yaitu bentuk ringan
dan bentuk berat.
Di Indonesia, setelah perdarahan dan infeksi pre eklampsia masih
merupakan sebab utama kematian ibu, dan sebab kematian perinatal yang
tinggi. Oleh karena itu diagnosis dini preeklampsia yang merupakan
tingkat pendahuluan eklampsia, serta penanganannya perlu segera
dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.
3. Lanjutan……..
Pre eklampsi (toksemia gravidarum) adalah
tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria
(protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan
cairan), yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai
akhir minggu pertama setelah persalinan. (Manuaba,
1998).
Menurut kamus saku kedokteran Dorland,
preeclampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut
yang ditandai oleh hipertensi,edema, dan proteinuria.
Eklampsia adalah konvulsi dan koma, jarang koma saja,
yang terjadi pada wanita hamil atau dalam masa nifas
dengan disertai hipertensi, edema dan atau proteinuria
4. Penyebab…………
• Penyebab eklampsi dan pre eklampsi sampai sekarang belum diketahui.
Tetapi ada teori yang dapat menjelaskan tentang penyebab eklampsi dan
pre eklampsi yaitu :
• a. Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganda,
hidramnion, dan mola hidatidosa.
• b. Sebab bertambahnya frekuensi yang makin tuanya kehamilan
• c. Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian
janin dalam uterus
• d. Sebab jarangnya terjadi eklampsi pada kehamilan – kehamilan
berikutnya
• e. Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma
5. Pencegahan kejadian Pre eklampsia dan eklampsia
• a. Diet-makanan
Makanan rendah protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah
lemak. Kurangi garam apabila berat badan bertambah atau edema.
Makanan berorientasi pada empat sehat lima sempurna. Untuk
meningkatkan jumlah protein dengan tambahan satu butir telur setiap
hari.
• b. Cukup istirahat
Istirahat yang cukup pada saat hamil semakin tua dalam arti bekerja
seperlunya disesuaikan dengan kemampuan. Lebih banyak duduk atau
berbaring kearah kiri sehingga aliran darah menuju plasenta tidak
mengalami gangguan.
6. Lanjutan………….
• c. Pengawasan antenatal (hamil)
Bila terjadi perubahan perasaan dan gerak janin dalam rahim segera
datang ke tempat pemeriksaan. Keadaan yang memerlukan perhatian:
1) Uji kemungkinan Pre eklampsia:
a) Pemeriksaan tekanan darah atau kenaikannya
b) Pemeriksaan tinggi fundus uteri
c) Pemeriksaan kenaikan berat badan atau edema
d) Pemeriksaan protein dalam urin
e) Kalau mungkin dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hati,
gambaran darah umum dan pemeriksaan retina mata.
7. Lanjutan…………
2) Penilaian kondisi janin dalam rahim.
a) Pemantauan tinggi fundus uteri
b) Pemeriksaan janin: gerakan janin dalam rahim, denyut jantung janin,
pemantauan air ketuban
8. Diet Komplikasi Kehamilan Pre Eklampsia
dan Eklamsia
Tujuan Diet
1) Mencapai dan mempertahankan status gizi normal
2) Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal
3) Mencegah atau mengurangi tekanan darah normal
4) Mencapai keseimbangan nitrogen
5) Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal
6) Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor risiko lain atau
penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah melahirkan
9. Syarat-syarat diet preeklampsia adalah:
1) Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan
secara berangsur-angsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima
makanan. Penambahan energi tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau
diet sebelum hamil.
2) Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau
air. Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di
bawah 1 kg/minggu.
3) Protein tinggi (1 ½ g/kg berat badan)
10. Lanjutan……………
4) Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan
lemak tidak jenuh ganda
5) Vitamin cukup; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi
6) Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
7) Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien
8) Cairan diberikan 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan
disesuaikan dengan cara yang keluar melalui urin, muntah, keringat, dan
pernafasan.
11. Macam2 diet dan indikasi pemberian
1). Diet preeklampsia I
Diet preeclampsia I diberikan pada pasien preeclampsia berat. Diet
preeklampsia I diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia
I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat.
Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah
garam I. makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
2). Diet preeklampsia II
Diet preeklampsia II diberikan sebagai makanan perpindahan dari
preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak
begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai
diet rendah garam I. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
12. Lanjutan…………..
3). Diet preeklampsia III
Diet preeklampsia III diberikan sebagai makanan perpindahan dari
preeklampsia II atau kepada pasien preeklampsia ringan. Makanan ini
mengandung protein tinggi dan garam rendah, diberikan dalam bentuk
lunak atau biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi. Jumlah energi harus
disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg tiap
bulan.
13. Bahan makanan sehari
Diet Pre eklamsia
I
Diet Pre eklamsia
II
Diet Pre eklamsia III
Energi (kkal) 1032 1604 2128
Protein (g) 20 56 80
Lemak (g) 19 44 63
Karbohidrat (g) 211 261 305
Kalsium (mg) 600 500 800
Besi (mg) 6,9 17,3 24,2
Vitamin A (RE) 750 2796 3035
Tiamin (mg) 0,5 0,8 1,0
Vitamin C (mg) 246 212 213
Natrium (mg) 228 248
14. CONTOH TABEL MAKANAN DIIT
NILAI GIZI
PEMBAGIAN BAHAN MAKANAN SEHARI
DIET PRE EKLAMSIA II & III CONTOH
MENU SEHARI