3. ANESTETIKA
Pertama kali ditemukan oleh O.W Holmes
yang artinya tidak ada rasa sakit
Anestetika dibagi menjadi dua :
ANESTETIKA UMUM
ANESTETIKA LOKAL
4. ANESTETIKA UMUM
yaitu menghilangkan rasa sakit disertai
dengan kehilangan kesadaran
Dulu, orang-orang Mesir menggunakan cannabis
indica dan pemukulan kepala dengan tongkat
kayu untuk menghilangkan kesadaraan
seseorang.
Anestetika gas pertama
yaitu N2O (namun kurang
efektif)
1776
1795Eter sebagai
anestesi inhalasi
5. Dalam proses anestesi terdapat taraf-taraf
narkosa tertentu yaitu penekanan system
saraf pusat secara bertingkat dan berturut-
turut
Taraf-Taraf Narkosa
Taraf Analgesia, kesadaran dan rasa nyeri berkurang
Taraf Eksitasi, kesadaran hilang seluruhnya dan terjadi
kegelisahan
Taraf Anestesia, reflex mata hilang, nafas teratur, otot
melemas
Taraf Pelumpuhan Sumsum Tulang, kerja jantung dan
pernafasan terhenti
Taraf
induksi
6. Tujuan Narkosa yaitu untuk mencapai
taraf anesthesia dengan sedikit mungkin,
oleh karena itu taraf pertama sampai
ketiga adalah yang paling penting
sedangkan taraf keempat harus dihindari.
7. Persyaratan Anestetika Umum
Berbau enak dan tidak merangsang
selaput lendir
Kerja cepat tanpa efek samping
Sadar kembali tanpa kejang
Berkhasiat analgetik baik
Tidak menambah pendarahan kapiler
selama waktu pembedahan
8. Premedikasi dan Post Medikasi
Untuk mencapai narkosa yang lama
digunakan Anestetika pokok dengan tambahan
suatu obat pembantu untuk memperkecil efek
samping dan memperkuat salah satu khasiat
anestetiknya
Sebelum narkosa (premedikasi), diberikan obat-
obat sedative untuk meniadakan kegelisahan
dan obat parasimpatolitik untuk menekan
sekresi ludah yang berlebihan
Selama narkosa, diberikan obat relaksasi otot
Setelah narkosa (post medikasi), diberikan obat
analgetika, sedative dan antiemetika
11. menurut penggunanaannya :
Anestetika intravena (i.v), biasa dipakai untuk
taraf induksi kemudian dilanjutkan dengan
anestetik inhalasi untuk mempertahankan
keadaan tidak sadar. Ex: Diazepam, Ketamin,
Propofol
Anestetika inhalasi, diberikan sebagai uap
melalui saluran pernafasan. Ex: Influran, Isofuran,
Eter
PENGGOLONGAN
12. TEKNIK PEMBERIAN
Sistem Terbuka, yaitu dengan penetesan
langsung ke atas kain kasa yang
menutupi mulut atau hidung penderita
Sistem Tertutup, yaitu dengan
menggunakan alat khusus
Innsuflasi Gas, yaitu uap atau gas
ditiupkan kedalam mulut dengan alat
khusus
15. ANESTETIKA LOKAL
Yaitu menghilangkan rasa sakit tanpa disertai
hilang kesadaran
Anestetika local pertama adalah kokain dari
Erythroxylon coca. Pada awalnya di dunia
kedokteran (gigi & mata) digunakan untuk nyeri
setempat. Karena kemampuannya untuk
merintangi transmisi ke batang otak kemudian
dipakai anesteti blockade saraf pada
pembedahan. Barulah kemudian dibuat
anestetika local sintetis seperti prokain dan
derivatnya.
16. Secara Parenteral
Anestetika permukaan, digunakan secara local
untuk melawan nyeri dan gatal
Anestetika infiltrasi, yaitu suntikan yang diberikan
ditempat yang dibius ujung sarafnya
Anestetika blok atau penyaluran saraf, yaitu
dengan penyuntikan disuatu tempat dimana
banyak saraf terkumpul sehingga mencapai
daerah anestesi yang luas
Cara Lain : secara oral, tetes mata, salep,
antiwasir
PENGGUNAAN
17. PERSYARATAN ANESTETIKA LOKAL
Tidak merangsang jaringan
Tidak mengakibatkan kerusakan permanen
terhadap SSP
Toksisitas sistetemisnya rendah
Efektif pada penyuntikan dan penggunaan
local
Mula kerja dan daya kerjanya singkat untuk
jangka waktu yang lama
Larut dalam air dengan menghasilkan larutan
yang stabil dan tahan pemanasan
18. EFEK SAMPING
Efek samping anestetika local terjadi akibat
khasiat dari kardio depresifnya (menekan fungsi
jantung), mengakibatkan hipersensitasi berupa
dermatitis alergi
PENGGOLONGAN
Senyawa ester, co: Kokain, Prokain, Benzokain,
Senyawa amida, co: Lidokain, Prilokain, Mepivikain
Lain-lain, co: Jokai, Etil Klorida, Benzilalkohol