SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
SISTEM EKONOMI ALIBABA
Prana 1
Pada masa pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo I (Agustus 1954 - Agustus 1955),
menteri prekonomian Mr. Iskaq Cokrohadisuryo memperkenalkan sistem ekonomi baru yang
dikenal dengan sistem Ali-Baba. Artinya, bentuk kerjasama ekonomiantara pengusaha
pribumi yang diidentikkan dengan Ali dan penguaha Tionghoa yang diidentikkan dengan
Baba.
Sistem ekonomi ini merupakan penggambaran ekonomi pribumi – China. Sistem Ali Baba
digambarkan dalam dua tokoh, yaitu: Ali sebagai pengusaha pribumi dan Baba digambarkan
sebagai pengusaha non pribumi yang diarahkan pada pengusaha China.
Dengan pelaksanaan kebijakan Ali-Baba, pengusaha pribumi diwajibkan untuk memberikan
latihan-latihan dan tanggung jawab kepada tenaga-tenaga bangsa Indonesia agar dapat
menduduki jabatan-jabatan staf. Pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha
swasta nasional. Pemerintah memberikan perlindungan agar mampu bersaing dengan
perusahaan-perusahaan asing yang ada. Program ini tidak dapat berjalan dengan baik sebab:
Pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan
bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non pribumi lebih berpengalaman
dalam memperoleh bantuan kredit.
Tujuan Dan Hambatan
Tujuan dari program ini adalah:
Untuk memajukan pengusaha pribumi.
Agar para pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi nasional.
Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam rangka
merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.
Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha pribumi dan non
pribumi.
Sistem ekonomi ini kemudian didukung dengan :
Pemerintah yang menyediakan lisensi kredit dan lisensi bagi usaha swasta nasional
Pemerintah memberikan perlindungan agar pengusaha nasional mampu bersaing dengan
pengusaha asing
Sistem ekonomi ini lebih menekankan pada kebijakan indonesianisasi yang mendorog
tumbuh berkembangnya pengusaha-pengusaha swasta nasional pribumi. Pelaksanaan sistem
ekonomi Ali-Baba tidak berjalan sebagaimana mestinya. Para pengusaha pribumi akhirnya
hanya dijadikan sebagai alat bagi para pengusaha Tionghoa untuk mendapatkan kredit dari
pemerintah.
Memasuki zaman pemerintahan Demokrasi Terpimpin, berbagai upaya dilakukan oleh
pemerintah. Namun, kondisi kehidupan rakyat tetap menderita. Kondisi buruk ini diperparah
dengan tidak berjalannya distribusi bahan makanan dari pusat produksi kedaerah konsumsi
akibat pemberontakan diberbagai daerah. Sementara itu, jumlah uang yang beredar semakin
banyak karena pemerintah terus mencetak uang tanpa kendali. Uang tersebut digunakan uang
mebiayai proyek-proyek mercusuar, seperti Games of the New Emerging forces (Ganefo) dan
Conference of the New Emerging Forces (Conefo). Akibatnya, Inflasi semakin tinggi dan
mencapai hingga 300%. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah mengeluarkan
kebijaksanaan dengan pemotongan nilai mata uang. Misalnya, uang Rp.500,00 dihargai
SISTEM EKONOMI ALIBABA
Rp.50,00 dan uang Rp.1000,00 dihargai Rp.100,00. Tindakan pemerintah tersebut ternyata
tidak menambah perbaikan kehidupan ekonomi rakyat.
Sistem Ali-Baba pada awalnya bertujuan untuk memberikan peluang kepada para pengusaha
agar bisa memajukan perekonomian indonesia waktu itu dengan cara pemberian dana segar
pada pengusaha tersebut. sistem ini mengalami kegagalan karena:
Kredit yang digunakan ternyata tidak digunakan secara benar oleh para pengusaha pribumi
(indonesia) dalam rangka mencari keuntungan tetapi malah dipindahkan kepada pengusaha
tionghoa secara sepihak.
Kredit yang diberikan pada awalnya dimaksudkan untujk mendorong kegiatan produksi tapi
malah diselewengkan untuk kegiatan konsumsi
Kegagalan pengusaha pribumi dalam memanfaatkan kredit secara maksimal sehingga kurang
berdampak positif terhadap perekonomian indonesia waktu itu.
Alasan kegagalan Kabinet Ali
Jatuh disebabkan adanya persoalan dalam TNI-AD, yakni soal pimpinan TNI-AD menolak
pimpinan baru yang diangkat oleh Menteri Pertahanan tanpa menghiraukan norma-norma
yang berlaku dalam lingkungan TNI-AD.
Persaingan ideologi juga tampak dalam tubuh konstituante.Pada saat itu negara dalam
keadaan kacau disebabkan oleh pergolakan di daerah.
Persaingan antara kelompok agama dan nasionalis yang berlangsung sampai awal tahun
1960-an mengakibatkan keadaan politik nasional tidak stabil.Hal tersebut sangat mengganggu
jalannya pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah.
Ingin menyatukan pengusaha pribmi & tionghoa,tapi gagal karena pengusaha pribumi lebih
konsumftif dibandingkan dengan pengusaha tionghoa yang menghasilkan.Menjadi ladang
korupsi dan kolusi
Orang-orang pribumi yang terlatih dan berpengalaman terlalu sedikit
Kaum pribumi tidak memiliki modal kuat dan nyaris tidak mungkin untuk bersaing
Prana 2
Sistem ekonomi Ali-Baba diprakarsai oleh Iskaq Tjokrohadisurjo (menteri perekonomian
kabinet Ali I). Tujuan dari program ini adalah:
Untuk memajukan pengusaha pribumi.
Agar para pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi nasional.
Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam rangka
merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.
Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha pribumi dan non
pribumi.
Ali digambarkan sebagai pengusaha pribumi sedangkan Baba digambarkan sebagai
pengusaha non pribumi khususnya Cina. Dengan pelaksanaan kebijakan Ali-Baba, pengusaha
pribumi diwajibkan untuk memberikan latihan-latihan dan tanggung jawab kepada tenaga-
tenaga bangsa Indonesia agar dapat menduduki jabatan-jabatan staf. Pemerintah menyediakan
kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Pemerintah memberikan perlindungan
agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang ada. Program ini tidak dapat
berjalan dengan baik sebab:
SISTEM EKONOMI ALIBABA
Pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan
bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non pribumi lebih berpengalaman
dalam memperoleh bantuan kredit.
Indonesia menerapkan sistem Liberal sehingga lebih mengutamakan persaingan bebas.
Pengusaha pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas.
Prana 3
Kabinet Ali Sastroamijodjo I merupakan kabinet keempat masa Demokrasi
Liberal. Indonesia pada masa Demokrasi Liberal menganut prinsip-prinsip kebebasan yang
mana setiap partai politik dan individu berhak tumbuh dan berkembang di Indonesia. Kondisi
politik yang kurang stabil sangat mempengaruhi proses pembentukan kabinet. Persaingan
antar partai politik dapat dilihat dari usaha formatir dalam menempatkan personalia kabinet
yang lebih cenderung memihak pada kepentingan partainya. Politik dagang sapi dilakukan
antar partai untuk memperoleh kedudukan yang dianggap menguntungkan kehidupan
partainya.
Menteri Perekonomian masa Kabinet Ali I dijabat oleh Mr. Iskaq Cokrohadisurjo. Kebijakan
ekonomi Menteri Iskaq dikenal oleh kaum pengusaha dan kalangan pemerintahan dengan
sebutan Indonesianisasi. Indonesianisasi merupakan suatu upaya untuk menjadikan ekonomi
nasional Indonesia dalam rangka membangun perekonomian nasionalIndonesia. Pelaksanaan
Indonesianisasi dimulai dengan cara pemberian lisensi pada sektor impor kepada pengusaha
pribumi.
Pelaksanaan kebijakan ekonomi masa kabinet Ali Sastroamidjojo I memberikan dampak
positif dan negatif bagi perekonomian Indonesia. Dampak positif dari kebijakan ekonomi
Menteri Iskaq yaitu berkembangnya peranan pengusaha pribumi dalam usaha membangun
perekonomian Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa rasa nasionalisme ekonomi di
kalangan pengusaha nasional telah muncul. Bank swasta nasional dan perusahaan perkapalan
swasta nasional mulai tumbuh karena kemudahan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia.
Dampak negatif dari kebijakan ekonomi menteri Iskaq yaitu penjualan lisensi secara ilegal
yang berakibat pada berkembangnya perusahaan “Ali-Baba”. Perusahaan “Ali-Baba”
semakin berkembang pada masa Kabinet Ali I sehingga masyarakat lebih mengenal
kebijakan ekonomi Kabinet Ali I sebagai kebijakan ekonomi “Ali-Baba” daripada
Indonesianisasi. Penjualan lisensi secara ilegal dari pengusaha pribumi (importir nasional)
kepada pengusaha asing (Cina) membuktikan bahwa mentalitas pengusaha pribumi sangat
lemah. Kebijakan ekonomi masa Kabinet Ali I lebih dikenal masyarakat luas sebagai
kebijakan ekonomi “Ali-Baba”. Penyebutan nama kebijakan ekonomi Ali-Baba dimaksudkan
untuk menyindir kebijakan ekonomi Kabinet Ali I yang dinilai pihak oposisi sebagai suatu
kegagalan.
Kegagalan dari kebijakan Indonesianisasi tidak semata-mata karena kesalahan Menteri Iskaq,
tetapi juga dipengaruhi oleh mentalitas pengusaha pribumi yang belum siap untuk bersaing
dengan pengusaha asing dan ketidakstabilan kondisi politik di Indonesia akibat persaingan
antar partai politik. Persaingan antara partai politik dapat dilihat pada pertentangan antara
pihak pemerintah dan pihak oposisi mengenai suatu kebijakan kabinet. Pada hakikatnya
kebijakan ekonomi suatu kabinet mempunyai tujuan sama yaitu membangun ekonomi
nasional agar terbebas dari bayang-bayang ekonomi kolonial warisan penjajah. Tujuan
SISTEM EKONOMI ALIBABA
membangun perekonomian nasional harus disadari oleh seluruh masyarakat Indonesia agar
kemerdekaan ekonomi dapat terlaksana.
Terlepas dari penilaian pihak oposisi, pemerintah menilai kebijakan Indonesianisasi Menteri
Iskaq memberikan konstribusi positif dalam perkembangan perekonomian Indonesia.
Penilaian pemerintah berdasarkan pada setiap kebijakan ekonomi mempunyai dampak positif
dan dampak negatif. Dampak negatif dari kebijakan Indonesianisasi Menteri Iskaq masa
Kabinet Ali I dapat menjadi evaluasi dalam penerapan kebijakan ekonomi selanjutnya di
Indonesia.
Prana 4
Pada masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamijoyo I, Menteri Perekonomian Mr. Iskaq
Cokrohadisuryo memprakarsai sistem ekonomi baru yang dikenal dengan sistem Ali-Baba.
Sistem ini ditujukan untuk memajukan pengusaha pribumi. Sistem ekonomi Ali-Baba
maksudnya “Ali menggambarkan pengusaha pribumi” sedangkan “Baba menggambarkan
pengusaha non pribumi”, khususnya Cina. Tujuan sistem ini agar pengusaha pribumi bekerja
sama memajukan ekonomi. Pemerintah menyediakan bentuan berupa kredit melalui bank.
Namun, sistem tersebut mengalami kegagalan, karena pengusaha nonpribumi lebih
berpengalaman dari pengusaha pribumi untuk memperoleh bantuan kredit. Karena Indonesia
melaksanakan sistem liberal, maka persaingan bebas lebih diutamakan. Dalam persaingan
bebas pengusaha pribumi belum sanggup bersaing.
Prana 5
Sistem ekonomi Ali Baba dicetuskan oleh Iskaq Tjokohardisurjo, menteri perekonomian
yang menjabat pada kabinet Ali.
Sistem ekonomi ini merupakan penggambaran ekonomi pribumi – China. Sistem Ali Baba
digambarkan dalam dua tokoh, yaitu :
Ali sebagai pengusaha pribumi dan Baba digambarkan sebagai pengusaha non pribumi yang
diarahkan pada pengusaha China.
Sistem ekonomi ditujukan agar pengusaha pribumi memberikan pelatihan rutin dan mampu
bertanggung jawab pada tenaga – tenaga Indonesia yang menduduki jabatan staf.
TujuanDanHambatan
Tujuan dari sistem ekonomi ini adalah :
untuk memajukan pengusaha pribumi
merangsang pengusaha pribumi untuk turut serta dalam usaha memajukan ekonomi nasional
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional dalam rangka
merombak ekonomi kolonial menjad ekonomi nasional
memajukan perekonomian Indonesia dengan menyatukan kekuatan ekonomi pribumi dan non
pribumi
Sistem ekonomi ini kemudian didukung dengan :
pemerintah yang menyediakan lisensi kredit dan lisensi bagi usaha swasta nasional
SISTEM EKONOMI ALIBABA
pemerintah memberikan perlindungan agar pengusaha nasional mampu bersaing dengan
pengusaha asing
Namun sayangnya sistem ini tidak berjalan dengan lancar, hal ini disebabkan oleh :
> pengusaha pribumi memiliki pengalaman yang sangat minim sehingga hanya sebagian
kecil yang mendapatkan bantuan kredit, berbeda dengan pengusaha non pribumi yang sudah
berpengalaman untuk mendapatkan bantuan kredit
> Indonesia sedang menerapkan sistem ekonomi Liberal sehingga lebih mengedapankan
persaingan bebas
> pengusaha pribumi belum memiliki kesiapan untuk terjun dalam persaingan pasar bebas.
(nn)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pidato pasambahan siriah carano
Pidato pasambahan siriah caranoPidato pasambahan siriah carano
Pidato pasambahan siriah caranoSutan Müdô
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialEl Ibrahimy
 
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...Aulia Hamunta
 
Makalah tape ketan
Makalah tape ketanMakalah tape ketan
Makalah tape ketanKurnia Wati
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaDwi Halimasari
 
Penulisan Daftar Rujukan
Penulisan Daftar RujukanPenulisan Daftar Rujukan
Penulisan Daftar RujukanA Faiz
 
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan symons12
 
PPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxPPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxLediselpiani
 
Contoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku NonfiksiContoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku NonfiksiVika Mubarokah
 
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan rahaMembuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan rahaSeptian Muna Barakati
 
Perubahan sosial budaya kd3.1
Perubahan sosial budaya kd3.1Perubahan sosial budaya kd3.1
Perubahan sosial budaya kd3.1Eko Sudarmi
 

Was ist angesagt? (20)

Pidato pasambahan siriah carano
Pidato pasambahan siriah caranoPidato pasambahan siriah carano
Pidato pasambahan siriah carano
 
Air dalam Kehidupan
Air dalam KehidupanAir dalam Kehidupan
Air dalam Kehidupan
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Masa Dewasa
Masa DewasaMasa Dewasa
Masa Dewasa
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
 
Pekerja Sosial
Pekerja SosialPekerja Sosial
Pekerja Sosial
 
Makalah tape ketan
Makalah tape ketanMakalah tape ketan
Makalah tape ketan
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
Memahami Gender
Memahami GenderMemahami Gender
Memahami Gender
 
Makalah ips kelas 9
Makalah ips kelas 9Makalah ips kelas 9
Makalah ips kelas 9
 
Penulisan Daftar Rujukan
Penulisan Daftar RujukanPenulisan Daftar Rujukan
Penulisan Daftar Rujukan
 
Ppt 9 identitas kolektif
Ppt 9 identitas kolektifPpt 9 identitas kolektif
Ppt 9 identitas kolektif
 
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
 
PPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxPPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptx
 
Contoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku NonfiksiContoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku Nonfiksi
 
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan rahaMembuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
 
Perubahan sosial budaya kd3.1
Perubahan sosial budaya kd3.1Perubahan sosial budaya kd3.1
Perubahan sosial budaya kd3.1
 
Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3
 

Andere mochten auch

Demokrasi reformasi
Demokrasi reformasiDemokrasi reformasi
Demokrasi reformasiArfin14
 
Soal ulangan harian sejarah 11 smt 2
Soal ulangan harian sejarah 11 smt 2Soal ulangan harian sejarah 11 smt 2
Soal ulangan harian sejarah 11 smt 2Faiz Ahmad
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaDavid Adi Nugroho
 
Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikPerwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikRochimudin
 
Sejarah Perlawanan Rakyat Bali terhadap Belanda
Sejarah Perlawanan Rakyat Bali terhadap BelandaSejarah Perlawanan Rakyat Bali terhadap Belanda
Sejarah Perlawanan Rakyat Bali terhadap BelandaImega Anggraitaning Widi
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
Sistem ekonomi ali baba
Sistem ekonomi ali babaSistem ekonomi ali baba
Sistem ekonomi ali babarenditondi98
 
Kabinet Wilopo dan Sistem Ekonomi Ali Baba
Kabinet Wilopo dan Sistem Ekonomi Ali BabaKabinet Wilopo dan Sistem Ekonomi Ali Baba
Kabinet Wilopo dan Sistem Ekonomi Ali Babasetyarinima
 
Slide bab 1 kelas xii
Slide bab 1 kelas xiiSlide bab 1 kelas xii
Slide bab 1 kelas xiiAntonius Gw
 
Pkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi
Pkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa ReformasiPkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi
Pkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa ReformasiThio Andhino
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1eli priyatna laidan
 
Sumber daya pertanian dan perkebunan
Sumber daya pertanian dan perkebunanSumber daya pertanian dan perkebunan
Sumber daya pertanian dan perkebunanJakarta, Indonesia
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiNisa Ghaisani
 
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA Yutta Putri
 
Sistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde BaruSistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde BaruIrfan Jumair
 
Ekuivalensi logika
Ekuivalensi logikaEkuivalensi logika
Ekuivalensi logikarizqitohopi
 

Andere mochten auch (20)

Demokrasi reformasi
Demokrasi reformasiDemokrasi reformasi
Demokrasi reformasi
 
Soal ulangan harian sejarah 11 smt 2
Soal ulangan harian sejarah 11 smt 2Soal ulangan harian sejarah 11 smt 2
Soal ulangan harian sejarah 11 smt 2
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikPerwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatik
 
Dekrit presiden
Dekrit presidenDekrit presiden
Dekrit presiden
 
Sejarah Perlawanan Rakyat Bali terhadap Belanda
Sejarah Perlawanan Rakyat Bali terhadap BelandaSejarah Perlawanan Rakyat Bali terhadap Belanda
Sejarah Perlawanan Rakyat Bali terhadap Belanda
 
Kesadaran berbangsa dan bernegara
Kesadaran berbangsa dan bernegaraKesadaran berbangsa dan bernegara
Kesadaran berbangsa dan bernegara
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
Sistem ekonomi ali baba
Sistem ekonomi ali babaSistem ekonomi ali baba
Sistem ekonomi ali baba
 
Kabinet Wilopo dan Sistem Ekonomi Ali Baba
Kabinet Wilopo dan Sistem Ekonomi Ali BabaKabinet Wilopo dan Sistem Ekonomi Ali Baba
Kabinet Wilopo dan Sistem Ekonomi Ali Baba
 
Slide bab 1 kelas xii
Slide bab 1 kelas xiiSlide bab 1 kelas xii
Slide bab 1 kelas xii
 
Pkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi
Pkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa ReformasiPkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi
Pkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi
 
Sistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi ParlementerSistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi Parlementer
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1
 
Sumber daya pertanian dan perkebunan
Sumber daya pertanian dan perkebunanSumber daya pertanian dan perkebunan
Sumber daya pertanian dan perkebunan
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasi
 
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
 
Seni Ukir
Seni UkirSeni Ukir
Seni Ukir
 
Sistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde BaruSistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde Baru
 
Ekuivalensi logika
Ekuivalensi logikaEkuivalensi logika
Ekuivalensi logika
 

Ähnlich wie Sistem ekonomi ali baba

Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpinEkonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpinGino Yunanda
 
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal annisa berliana
 
Tugas sejarah ekonomi masa liberal
Tugas sejarah ekonomi masa liberalTugas sejarah ekonomi masa liberal
Tugas sejarah ekonomi masa liberalNining Purwaningsih
 
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptxPresentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptxmeyhulu
 
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomiTugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomiMuhamadFajar IndraJaya
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaLutfiyah Siti
 
Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2Ruri1139
 
perekonomian indonesia sejarah ekonomi
perekonomian indonesia sejarah ekonomiperekonomian indonesia sejarah ekonomi
perekonomian indonesia sejarah ekonomiSuhanda Handa
 
LKS KEHIDUPAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMRDEKAAN SAMPAI DEMOKRASI ...
LKS KEHIDUPAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMRDEKAAN SAMPAI DEMOKRASI ...LKS KEHIDUPAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMRDEKAAN SAMPAI DEMOKRASI ...
LKS KEHIDUPAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMRDEKAAN SAMPAI DEMOKRASI ...Kusmiati
 
4. perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal
4. perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal4. perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal
4. perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberalGungun Misbah Gunawan
 
Keadaan Ekonomi di Indonesia
Keadaan Ekonomi di IndonesiaKeadaan Ekonomi di Indonesia
Keadaan Ekonomi di IndonesiaAz-zahra Budiman
 
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan KedaulatanPerekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan KedaulatanIndri Lestari
 
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMateri Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptahmad yusuf
 
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMateri Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMAKANJENGSEPUH
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiYasirecin Yasir
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiamariam Iam
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiamariam Iam
 

Ähnlich wie Sistem ekonomi ali baba (20)

Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpinEkonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
 
Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6
 
Perekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia SumitroPerekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia Sumitro
 
Sejarah fix
Sejarah fixSejarah fix
Sejarah fix
 
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
 
Tugas sejarah ekonomi masa liberal
Tugas sejarah ekonomi masa liberalTugas sejarah ekonomi masa liberal
Tugas sejarah ekonomi masa liberal
 
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptxPresentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
 
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomiTugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
 
Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2
 
perekonomian indonesia sejarah ekonomi
perekonomian indonesia sejarah ekonomiperekonomian indonesia sejarah ekonomi
perekonomian indonesia sejarah ekonomi
 
LKS KEHIDUPAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMRDEKAAN SAMPAI DEMOKRASI ...
LKS KEHIDUPAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMRDEKAAN SAMPAI DEMOKRASI ...LKS KEHIDUPAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMRDEKAAN SAMPAI DEMOKRASI ...
LKS KEHIDUPAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMRDEKAAN SAMPAI DEMOKRASI ...
 
4. perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal
4. perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal4. perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal
4. perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal
 
Keadaan Ekonomi di Indonesia
Keadaan Ekonomi di IndonesiaKeadaan Ekonomi di Indonesia
Keadaan Ekonomi di Indonesia
 
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan KedaulatanPerekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
 
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMateri Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
 
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMateri Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
 

Mehr von renditondi98

Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...renditondi98
 
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...renditondi98
 
Soal osk ekonomi 2012
Soal osk ekonomi 2012Soal osk ekonomi 2012
Soal osk ekonomi 2012renditondi98
 
Asal usul batu gantung, Parapat, Sumatera Utara, Indonesia.
Asal usul batu gantung, Parapat, Sumatera Utara, Indonesia.Asal usul batu gantung, Parapat, Sumatera Utara, Indonesia.
Asal usul batu gantung, Parapat, Sumatera Utara, Indonesia.renditondi98
 
The story of danau toba
The story of danau tobaThe story of danau toba
The story of danau tobarenditondi98
 
Persaingan finansial ekonomi
Persaingan finansial ekonomiPersaingan finansial ekonomi
Persaingan finansial ekonomirenditondi98
 

Mehr von renditondi98 (6)

Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...
 
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0035/P/BSNP/IX/2015 beserta K...
 
Soal osk ekonomi 2012
Soal osk ekonomi 2012Soal osk ekonomi 2012
Soal osk ekonomi 2012
 
Asal usul batu gantung, Parapat, Sumatera Utara, Indonesia.
Asal usul batu gantung, Parapat, Sumatera Utara, Indonesia.Asal usul batu gantung, Parapat, Sumatera Utara, Indonesia.
Asal usul batu gantung, Parapat, Sumatera Utara, Indonesia.
 
The story of danau toba
The story of danau tobaThe story of danau toba
The story of danau toba
 
Persaingan finansial ekonomi
Persaingan finansial ekonomiPersaingan finansial ekonomi
Persaingan finansial ekonomi
 

Kürzlich hochgeladen

Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 

Sistem ekonomi ali baba

  • 1. SISTEM EKONOMI ALIBABA Prana 1 Pada masa pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo I (Agustus 1954 - Agustus 1955), menteri prekonomian Mr. Iskaq Cokrohadisuryo memperkenalkan sistem ekonomi baru yang dikenal dengan sistem Ali-Baba. Artinya, bentuk kerjasama ekonomiantara pengusaha pribumi yang diidentikkan dengan Ali dan penguaha Tionghoa yang diidentikkan dengan Baba. Sistem ekonomi ini merupakan penggambaran ekonomi pribumi – China. Sistem Ali Baba digambarkan dalam dua tokoh, yaitu: Ali sebagai pengusaha pribumi dan Baba digambarkan sebagai pengusaha non pribumi yang diarahkan pada pengusaha China. Dengan pelaksanaan kebijakan Ali-Baba, pengusaha pribumi diwajibkan untuk memberikan latihan-latihan dan tanggung jawab kepada tenaga-tenaga bangsa Indonesia agar dapat menduduki jabatan-jabatan staf. Pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Pemerintah memberikan perlindungan agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang ada. Program ini tidak dapat berjalan dengan baik sebab: Pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non pribumi lebih berpengalaman dalam memperoleh bantuan kredit. Tujuan Dan Hambatan Tujuan dari program ini adalah: Untuk memajukan pengusaha pribumi. Agar para pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi nasional. Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha pribumi dan non pribumi. Sistem ekonomi ini kemudian didukung dengan : Pemerintah yang menyediakan lisensi kredit dan lisensi bagi usaha swasta nasional Pemerintah memberikan perlindungan agar pengusaha nasional mampu bersaing dengan pengusaha asing Sistem ekonomi ini lebih menekankan pada kebijakan indonesianisasi yang mendorog tumbuh berkembangnya pengusaha-pengusaha swasta nasional pribumi. Pelaksanaan sistem ekonomi Ali-Baba tidak berjalan sebagaimana mestinya. Para pengusaha pribumi akhirnya hanya dijadikan sebagai alat bagi para pengusaha Tionghoa untuk mendapatkan kredit dari pemerintah. Memasuki zaman pemerintahan Demokrasi Terpimpin, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah. Namun, kondisi kehidupan rakyat tetap menderita. Kondisi buruk ini diperparah dengan tidak berjalannya distribusi bahan makanan dari pusat produksi kedaerah konsumsi akibat pemberontakan diberbagai daerah. Sementara itu, jumlah uang yang beredar semakin banyak karena pemerintah terus mencetak uang tanpa kendali. Uang tersebut digunakan uang mebiayai proyek-proyek mercusuar, seperti Games of the New Emerging forces (Ganefo) dan Conference of the New Emerging Forces (Conefo). Akibatnya, Inflasi semakin tinggi dan mencapai hingga 300%. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan dengan pemotongan nilai mata uang. Misalnya, uang Rp.500,00 dihargai
  • 2. SISTEM EKONOMI ALIBABA Rp.50,00 dan uang Rp.1000,00 dihargai Rp.100,00. Tindakan pemerintah tersebut ternyata tidak menambah perbaikan kehidupan ekonomi rakyat. Sistem Ali-Baba pada awalnya bertujuan untuk memberikan peluang kepada para pengusaha agar bisa memajukan perekonomian indonesia waktu itu dengan cara pemberian dana segar pada pengusaha tersebut. sistem ini mengalami kegagalan karena: Kredit yang digunakan ternyata tidak digunakan secara benar oleh para pengusaha pribumi (indonesia) dalam rangka mencari keuntungan tetapi malah dipindahkan kepada pengusaha tionghoa secara sepihak. Kredit yang diberikan pada awalnya dimaksudkan untujk mendorong kegiatan produksi tapi malah diselewengkan untuk kegiatan konsumsi Kegagalan pengusaha pribumi dalam memanfaatkan kredit secara maksimal sehingga kurang berdampak positif terhadap perekonomian indonesia waktu itu. Alasan kegagalan Kabinet Ali Jatuh disebabkan adanya persoalan dalam TNI-AD, yakni soal pimpinan TNI-AD menolak pimpinan baru yang diangkat oleh Menteri Pertahanan tanpa menghiraukan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan TNI-AD. Persaingan ideologi juga tampak dalam tubuh konstituante.Pada saat itu negara dalam keadaan kacau disebabkan oleh pergolakan di daerah. Persaingan antara kelompok agama dan nasionalis yang berlangsung sampai awal tahun 1960-an mengakibatkan keadaan politik nasional tidak stabil.Hal tersebut sangat mengganggu jalannya pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah. Ingin menyatukan pengusaha pribmi & tionghoa,tapi gagal karena pengusaha pribumi lebih konsumftif dibandingkan dengan pengusaha tionghoa yang menghasilkan.Menjadi ladang korupsi dan kolusi Orang-orang pribumi yang terlatih dan berpengalaman terlalu sedikit Kaum pribumi tidak memiliki modal kuat dan nyaris tidak mungkin untuk bersaing Prana 2 Sistem ekonomi Ali-Baba diprakarsai oleh Iskaq Tjokrohadisurjo (menteri perekonomian kabinet Ali I). Tujuan dari program ini adalah: Untuk memajukan pengusaha pribumi. Agar para pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi nasional. Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha pribumi dan non pribumi. Ali digambarkan sebagai pengusaha pribumi sedangkan Baba digambarkan sebagai pengusaha non pribumi khususnya Cina. Dengan pelaksanaan kebijakan Ali-Baba, pengusaha pribumi diwajibkan untuk memberikan latihan-latihan dan tanggung jawab kepada tenaga- tenaga bangsa Indonesia agar dapat menduduki jabatan-jabatan staf. Pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Pemerintah memberikan perlindungan agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang ada. Program ini tidak dapat berjalan dengan baik sebab:
  • 3. SISTEM EKONOMI ALIBABA Pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non pribumi lebih berpengalaman dalam memperoleh bantuan kredit. Indonesia menerapkan sistem Liberal sehingga lebih mengutamakan persaingan bebas. Pengusaha pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas. Prana 3 Kabinet Ali Sastroamijodjo I merupakan kabinet keempat masa Demokrasi Liberal. Indonesia pada masa Demokrasi Liberal menganut prinsip-prinsip kebebasan yang mana setiap partai politik dan individu berhak tumbuh dan berkembang di Indonesia. Kondisi politik yang kurang stabil sangat mempengaruhi proses pembentukan kabinet. Persaingan antar partai politik dapat dilihat dari usaha formatir dalam menempatkan personalia kabinet yang lebih cenderung memihak pada kepentingan partainya. Politik dagang sapi dilakukan antar partai untuk memperoleh kedudukan yang dianggap menguntungkan kehidupan partainya. Menteri Perekonomian masa Kabinet Ali I dijabat oleh Mr. Iskaq Cokrohadisurjo. Kebijakan ekonomi Menteri Iskaq dikenal oleh kaum pengusaha dan kalangan pemerintahan dengan sebutan Indonesianisasi. Indonesianisasi merupakan suatu upaya untuk menjadikan ekonomi nasional Indonesia dalam rangka membangun perekonomian nasionalIndonesia. Pelaksanaan Indonesianisasi dimulai dengan cara pemberian lisensi pada sektor impor kepada pengusaha pribumi. Pelaksanaan kebijakan ekonomi masa kabinet Ali Sastroamidjojo I memberikan dampak positif dan negatif bagi perekonomian Indonesia. Dampak positif dari kebijakan ekonomi Menteri Iskaq yaitu berkembangnya peranan pengusaha pribumi dalam usaha membangun perekonomian Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa rasa nasionalisme ekonomi di kalangan pengusaha nasional telah muncul. Bank swasta nasional dan perusahaan perkapalan swasta nasional mulai tumbuh karena kemudahan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia. Dampak negatif dari kebijakan ekonomi menteri Iskaq yaitu penjualan lisensi secara ilegal yang berakibat pada berkembangnya perusahaan “Ali-Baba”. Perusahaan “Ali-Baba” semakin berkembang pada masa Kabinet Ali I sehingga masyarakat lebih mengenal kebijakan ekonomi Kabinet Ali I sebagai kebijakan ekonomi “Ali-Baba” daripada Indonesianisasi. Penjualan lisensi secara ilegal dari pengusaha pribumi (importir nasional) kepada pengusaha asing (Cina) membuktikan bahwa mentalitas pengusaha pribumi sangat lemah. Kebijakan ekonomi masa Kabinet Ali I lebih dikenal masyarakat luas sebagai kebijakan ekonomi “Ali-Baba”. Penyebutan nama kebijakan ekonomi Ali-Baba dimaksudkan untuk menyindir kebijakan ekonomi Kabinet Ali I yang dinilai pihak oposisi sebagai suatu kegagalan. Kegagalan dari kebijakan Indonesianisasi tidak semata-mata karena kesalahan Menteri Iskaq, tetapi juga dipengaruhi oleh mentalitas pengusaha pribumi yang belum siap untuk bersaing dengan pengusaha asing dan ketidakstabilan kondisi politik di Indonesia akibat persaingan antar partai politik. Persaingan antara partai politik dapat dilihat pada pertentangan antara pihak pemerintah dan pihak oposisi mengenai suatu kebijakan kabinet. Pada hakikatnya kebijakan ekonomi suatu kabinet mempunyai tujuan sama yaitu membangun ekonomi nasional agar terbebas dari bayang-bayang ekonomi kolonial warisan penjajah. Tujuan
  • 4. SISTEM EKONOMI ALIBABA membangun perekonomian nasional harus disadari oleh seluruh masyarakat Indonesia agar kemerdekaan ekonomi dapat terlaksana. Terlepas dari penilaian pihak oposisi, pemerintah menilai kebijakan Indonesianisasi Menteri Iskaq memberikan konstribusi positif dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Penilaian pemerintah berdasarkan pada setiap kebijakan ekonomi mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Dampak negatif dari kebijakan Indonesianisasi Menteri Iskaq masa Kabinet Ali I dapat menjadi evaluasi dalam penerapan kebijakan ekonomi selanjutnya di Indonesia. Prana 4 Pada masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamijoyo I, Menteri Perekonomian Mr. Iskaq Cokrohadisuryo memprakarsai sistem ekonomi baru yang dikenal dengan sistem Ali-Baba. Sistem ini ditujukan untuk memajukan pengusaha pribumi. Sistem ekonomi Ali-Baba maksudnya “Ali menggambarkan pengusaha pribumi” sedangkan “Baba menggambarkan pengusaha non pribumi”, khususnya Cina. Tujuan sistem ini agar pengusaha pribumi bekerja sama memajukan ekonomi. Pemerintah menyediakan bentuan berupa kredit melalui bank. Namun, sistem tersebut mengalami kegagalan, karena pengusaha nonpribumi lebih berpengalaman dari pengusaha pribumi untuk memperoleh bantuan kredit. Karena Indonesia melaksanakan sistem liberal, maka persaingan bebas lebih diutamakan. Dalam persaingan bebas pengusaha pribumi belum sanggup bersaing. Prana 5 Sistem ekonomi Ali Baba dicetuskan oleh Iskaq Tjokohardisurjo, menteri perekonomian yang menjabat pada kabinet Ali. Sistem ekonomi ini merupakan penggambaran ekonomi pribumi – China. Sistem Ali Baba digambarkan dalam dua tokoh, yaitu : Ali sebagai pengusaha pribumi dan Baba digambarkan sebagai pengusaha non pribumi yang diarahkan pada pengusaha China. Sistem ekonomi ditujukan agar pengusaha pribumi memberikan pelatihan rutin dan mampu bertanggung jawab pada tenaga – tenaga Indonesia yang menduduki jabatan staf. TujuanDanHambatan Tujuan dari sistem ekonomi ini adalah : untuk memajukan pengusaha pribumi merangsang pengusaha pribumi untuk turut serta dalam usaha memajukan ekonomi nasional untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjad ekonomi nasional memajukan perekonomian Indonesia dengan menyatukan kekuatan ekonomi pribumi dan non pribumi Sistem ekonomi ini kemudian didukung dengan : pemerintah yang menyediakan lisensi kredit dan lisensi bagi usaha swasta nasional
  • 5. SISTEM EKONOMI ALIBABA pemerintah memberikan perlindungan agar pengusaha nasional mampu bersaing dengan pengusaha asing Namun sayangnya sistem ini tidak berjalan dengan lancar, hal ini disebabkan oleh : > pengusaha pribumi memiliki pengalaman yang sangat minim sehingga hanya sebagian kecil yang mendapatkan bantuan kredit, berbeda dengan pengusaha non pribumi yang sudah berpengalaman untuk mendapatkan bantuan kredit > Indonesia sedang menerapkan sistem ekonomi Liberal sehingga lebih mengedapankan persaingan bebas > pengusaha pribumi belum memiliki kesiapan untuk terjun dalam persaingan pasar bebas. (nn)